• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini disajikan analisa dan evaluasi hasil penelitian yang telah dilakukan. Analisa dan evaluasi ini meliputi anggaran sebagai alat perencanaan perusahaan, anggaran sebagai alat pengawasan perusahaan, analisa terhadap perencanaan dan pengawasan anggaran dala perusahaan, serta evaluasi terhadap kegiatan perusahaan sehubungan perencanaan dan pengawasan anggaran.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini terakhir penulis mencoba menyimpulkan hasil dari penelitian dan seterusnya akan mencoba memberikan beberapa saran yang dianggap perlu bagi PT. Jefrindo Consultant Medan dalam rangka meningkatkan kemajuan perusahaan.

BAB II

PT. JEFRINDO CONSULTANT MEDAN

II. 1 Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan PT. Jefrindo Consultant adalah perusahaan jasa konsultan Indonesia yang didirikan pada tahun 1996. Sejak pertumbuhannya perusahaan ini dikelola oleh tenaga tenaga muda profesional yang mempunyai latar belakang pendidikan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

PT. Jefrindo Consultant memberikan layanan jasa konsultan dalam bidang-bidang desain dan engineering, rancang arsitektur, desain konstruksi dan pondasi, desain jaringan dan bendungan irigasi, interior dan pertamanan, manajemen proyek termasuk pengawasan/ supervisi dan manajemen konstruksi, studi detail termasuk studi perencanaan, studi pengembangan wilayah, studi mengenai dampak atas lingkkungan, survey termasuk survey udara, pengukuran (topografi) geologi dan penyelidikan tanah.

Sebagai perusahaan jasa konsultan, PT. Jefrindo Consultant telah terdaftar sebagai anggota Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO). Disamping itu juga, staf dan tenaga ahli yang tergabung dalam perusahaan ini ikut serta menjadi anggota berbagai organisasi profesi keahlian yang sesuai dengan bidangnya masing-masing.

1. LINGKUP JASA PELAYANAN

Jasa layanan konsultasi yang diberikan oleh PT. Jefrindo Consultant meliputi berbagai aspek yang diklasifikasikan sebagai berikut, antara lain :

Studi kelayakan dihasilkan dengan cara menganalisa data berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun dengan mempertimbangkan proyeksi pengembangan yang yang mudah dicapai. Keakuratan dan ketajaman analisis yang dapat memberikan gambaran jelas didalam menentukan kelanjutan suatu rancangan kegiatan pembangunan. Studi kelayakan seyogianya dilengkapi dengan amdal sehingga dapat diamati dampak yang akan timbul.

Manajemen Proyek Dan Manjemen Konstruksi

Hasil-hasil rapat lapangan serta segala macam jenis pekerjaan yang sudah dilaksanakan. Tim ahli yang berpengalaman akan selalu menangani setiap kegiatan pengelolaan dan pengawasan proyek serta kelangsungan dan kelancaran pelaksanaan proyek yang sejalan dengan tanggungjawab.

Studi Pengembangan Wilayah

Untuk meletakkan dasar-dasar pembangunan dan pengembangan wilayah suatu daerah tentunya sangat diperlukan suatu bentuk studi yang akurat dan teliti agar daerah tersebut dapat tumbuh berkembang sesuai dengan kemajuan pengembangan wilayah itu sendiri serta tidak terlepas dari ketentuan-ketentuan maupun kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pembuatan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR), Rencana Detail Tata Ruang ( RDTR), Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan (RTBL) maupun yang lainnya memerlukan suatu studi yang komprehensif agar pemerintah, khususnya pemerintah daerah dapat membuat Peraturan Daerah(Perda) yang akan menjadi pedoman pengembangan wilayah itu sendiri.

Survey Pengukuran/Topografi

Didalam realisasi pembangunan, pola perencanaan adalah sangat menentukan agar pelaksanaan pembangunan/proyek tersebut dapat sesuai dengan ketersediaaan biaya, waktu serta sasaran kualitas. Didalam perencanaan, data awal yang sangat dibutuhkan adalah existing kondisi

lokasi yang akan direkayasa/ dibangun agar menjadi suatu konsep bangunan yang sesuai dengan keinginan dan tujuan dari si pengguna jasa. Khusus untuk perencanaan irigasi, pola perencanaan akan sangat ditentukan oleh hasil pengukuran topografi dari lokasi yang akan direncanakan. Kesalahan pengukuran dan pemetaan situasi akan sangat berdampak pada pola perencanaan serta realisasi pembangunannya. Demikian pula halnya untuk perencanaan suatu bangunan, dasar dari pengukuran akan sangat mempengaruhi pola perencanaan dan peil lantai bangunan serta siteplan bangunan.

Survey Penyelidikan Tanah Dan Pondasi

Pada masa perencanaan bangunan dilaksanakan, penyelidikan terhadap kondisi lapisan tanah yang ada dibawah bangunan akan sangat menentukan terhadap daya dukung bangunan itu sendiri. Oleh sebab itu, penyelidikan terhadap kekuatan dan daya dukung tanah akan sangat diperlukan guna menentukan perencanaan pondasi bangunan yang paling ekonomis dan aman. Kegiatan manajemen proyek dan konstruksi meliputi 3 (tiga) tahap, yaitu:

1. Tahap Persiapan, meliputi kegiatan program pengendalian perancangan dan pelaksanaan pembangunan gedung misalnya, program pencapaian sasaran fisik, program pengendalian waktu dan pengendalian program biaya.

2. Tahap Perancangan, misalnya melakukan koordinasi antara pihak yang terlibat didalam tahap perancanngan yang meliputi penyusunan laporan kegiatan perancangan secara periodik, perumusan evaluasi status serta koreksi teknis bila terjadi penyimpangan, meneliti kelengkapan dokumen perancangan dan dokumen pelelangan serta memberikan penjelasan pekerjaan.

3. Tahap Pelaksanaan, yaitu melakukan evaluasi dan pengendalian tentang program pencapaian sasaran konstruksi, program penyediaan dan penggunaan tenaga kerja, perogram penyediaan dan penggunaan material, informasi dana serta pengendalian sumber daya dan biaya, waktu,

kuantitas maupun kualitas, penyimpangan, tertib administrasi dan keselamatan kerja. Pengelolaan pengawasan proyek secara efektif akian menjamin kelangsunagan kegiatan pembangunan antara lain meliputi pekerjaan pengawasan yaitu pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, serta laju pencapaian volume, mengawasi pemakaian bahan, peralatan serta metode pelaksanaan, ketepatan waktu, pemakaian biaya proyek.

2. JENIS- JENIS KEAHLIAN Studi

1. Studi Kelayakan 2. Studi Kebutuhan

3. Penyusunan Term Of Reference 4. Survey Pengukuran Dan Pemetaan 5. Survey Transportasi

6. Survey Pemasaran

7. Studi Pengembangan Wilayah

8. Studi Amdal ( Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) Perencanaan Dan Perancangan

1. Bangunan Dan Perumahan, Perkantoran, Industri, Pabrik, Hotel, Rumah Sakit Perumahan

2. Jalan Dan Jembatan Serta Infrastruktur 3. Mekanikal Dan Elektrikal

5. Pelabuhan Laut Dan Udara

6. Sipil ( Bendungan, Jaringan Irigasi, Dan Sebaginya) 7. Struktur Dan Pondasi

8. Teknik Penyehatan Dan Perpipaan 9. Sistem Telekomunikasi

10. Penyusunan Anggaran Biaya Proyek Dan Estimasi Biaya ( Value Engineering) Pengelolaan Dan Pengawasan

1. Manajemen Proyek Dan Manajemen Konstruksi

2. Manajemen Keuanngan, Pemasaran Logistik Dan Sumber Daya Manusia

BIODATA PERUSAHAAN

Nama : PT.JEFRINDO CONSULTANT

Perencana- Pengawas- Konsultan Teknik

Alamat Perusahaan : Jl. Sei Mencirim No. 103 Medan- 20121 Telp. (061) 4156865 ; Fax. (061) 4159961 Jl. Kelapa No. 84 Gunung Sitoli- Nias

Telp. (0639) 21249; Fax. (0639) 21249 Legalitas Perusahaan

Akte Notaris : Ny. Chairani Bustami, SH Nomor : 64, Tanggal 25 Juli 1996 Akte Perubahan : Nurlinda Simanjorang, SH, Spn Nomor : 04

Surat Keputusan Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Nomor : C- 04148 HT.01.01.Tahun 2005 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Nomor : 01. 763. 443-7. 111-000 Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Nomor : PEM-40/UPD/WPJ.01/KP. 0203/2006 Tanggal : 21 April 2006

Izin Usaha Jasa Konstruksi ( IUJK)

Nomor : 1. 005989. 1275. 1.3.0020/PI/M Masa berlaku : 27 November 2009

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Nomor : 297/02. 13/PM/XI/2006 Masa berlaku : 16 November 2009

Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

Nomor : 503/03770/BI/WAS/XI/2006 Masa berlaku : 16 November 2009

Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Nomor : 02. 12. 1.74. 09977 Nomor : 9390/P0172. SU

Sertifikat Badan Usaha Jasa Konsultasi Konstruksi Nomor : B00801275-4-SU0172 Klasifikasi : M (Menengah)

Keanggotaan Ikatan Konsultan Indonesia (INKINDO) Masa berlaku : 17 November 2011

3. VISI DAN MISI

Visi

1. Melakukan pengawasan pekerjaan konstruksi bangunan yang memenuhi tertib pembangunan yang sesuai dengan standar pembangunan gedung negara yang berpedoman kepada keputusan menteri permukiman dan prasarana wilayah nomor : 332/KPTS/M/2002 tanggal 1 agustus 2002.

2. Terlaksananya pengawasan tahap konstruksi yang meliputi pengawasan biaya, mutu dan waktu pembangunan pembangunan gedung serta pemeriksaan kelayakan fungsi bangunan gedung.

3. Menyajikan informasi lingkungan, pengaruh serta dampak lingkungan terhadap kinerja termasuk pengaruh dari pembangunan konstruksi yang dibangun nantinya.

4. Mengawasi dan menyusun bangunan yang dibangun berdasarkan fungsi dan manfaatnya.

Misi

1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan lapangan.

2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, biaya dan pekerjaan konstruksi.

3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi baik dari segi kualitas, kauantitas, dan laju pencapaian volume/ realisasi fisik.

4. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan unutk memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.

5. Menyelenggarakan rapat- rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan, dengan memasukkan hasil- hasil rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh pemborong.

6. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan dan serah terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi. 7. Meneliti gambar- gambar untuk pelaksanaan ( Shop Drawing) yang diajukan oleh

kontraktor.

8. Meneliti gambar- gambar yang sesuai dengan pelaksanaan dilapangan ( As Built Drawing) sebelum serah terima pertama.

9. Menyusun daftar cacat/ kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi perbaikan pada masa pemeliharaan, dan menyusun laporan akhir pekerjaan lapangan.

10. Bersama konsultan perencana menyusun pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung.

11. Membantu pengelola proyek mengurus sampai mendapatkan IPB (Izin Penggunaan Bangunan) dari Pemerintah Kota/ Kabupaten.

II. 2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antar komponen pada posisi dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi yang jelas dapat memberikan

gambaran tentang tugas dan tanggungjawab antara bagian yang satu dengan bagian yang lain, sehingga memungkinkan orang- orang yang terlibat didalam organisasi tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Suatu struktur organisasi juga merinci pembagian kerja dan menunjukkan berbagai tingkatan aktivitas yang berkaitan satu sama lain. Ini menunjukkan hirarki organisasi serta struktur wewenang dan memperlihatkan hubungan pelaporannya. Struktur organisasi akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan kegiatan serta tujuan perusahaan. Salah satu unsur struktur organisasi yang baik adalah adanya pola interaksi dari hubungan kerjasama antara orang- orang pada tiap- tiap bagian dari suatu organisasi perusahaan yaitu mengenai hubungan pembagian tugas dan fungsi dari pekerjaan yang dilaakukan serta wewenang (authority) yang seimbang baik vertikal maupun horizontal.

Struktur organisasi pada PT. Jefrindo Consultant adalah struktur organisasi garis lurus, yang merupakan struktur organisasi yang sangat sederhana, dimana kekuasaan dan tanggungjawab dari pimpinan tertinggi ketingkat paling rendah. Masing- masing orang hanya menerima perintah dari satu orang atasan dan setiap bawahan hanya memberikan pertanggungjawaban mengenai pelaksanaan tugasnya hanya kepada satu orang atasan.

Disini penulis akan coba menguraikan dan menjabarkan masing- masing wewenang dan tugas dari para personel dan karyawan pada PT. Jefrindo Consultant sebagai berikut :

1. Ketua Tim ( Team Leader) Tugas pokok :

Sebagai pejabat yang mewakili perusahaan dan penanggung jawab teknis dalam hubungannya dengan pihak proyek dan pihak- pihak yang terkait.

Memberikan pengarahan kepada anggota team sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing- masing

Mengendalikan hubungan ekstra yang berkaitan dengan pekerjaan

Team leader seorang sarjana teknik sipil yang telah berpengalaman sekurang- kurangnya selama 5 (lima) tahun dalam pekerjaan pengawasan gedung

2. Asisten Ketua Tim ( Assisten Tiem Leader) Tugas pokok :

Sebagai pembantu team leader dalam pengawasan tiap rayon

Pengumpulan dan analisa data pendukung dalam pekerjaan pengawasan

Bertanggungjawab terhadap pengendalian pengawasan tiap rayon yang di pimpinnya Mengkoordinir inspektor dalam melakukan pengawasan di lapangan

Membantu team leader dalam membuat laporan yang akan disampaikan kepada pengguna jasa

Personil ini seorang sarjan teknik sipil yang telah berpengalaman minimal selama 3 (tiga) tahun sebagai penanggungjawab lapangan

3. Ahli Arsitektur Tugas pokok :

Sebagai tenaga peneliti gambar sesuai dengan pelaksanaan untuk pekerjaan desain dan penampilan estetika bangunan yang sedang diawasi kepada tenaga bantu menengah

Tenaga arsitektur ini seorang sarjana arsitek yang berwawasan luas dan telah berpengalaman sekurang- kurangnya 3 (tiga) tahun didalam desain dan perencanaan gedung

4. Ahli Arsitektur Tugas pokok :

Sebagai tenaga ahli di bidang konstruksi baik beton bertulang, baja, maupun kayu

Bertugas sebagai penanggungjawab perhitungan statistika konstruksi, sehingga kestabilan bangunan dapat terjamin

Personil ini berwawasan luas dan dapat memberikan masukan kepada team leader didalam penentuan tugas konstruksi yang dipilih

Melaksanakan pengawasan berkala terhadap konstruksi gedung

Ahli sarjana seorang sarjana teknik sipil yang sudah berpengalaman selama 5 (lima) tahun dibidang pengawasan dan perencanaan gedung

5. Ahli Utilitas Tugas pokok :

Sebagai tenaga ahli dibidang pengawasan bahan dan material yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Melaksanakan pengawasan berkala terhadap bahan dan material yang dipergunakan untuk pekerjaan konstruksi bangunan.

Ahli utilitas adalah seorang sarjana teknik sipil yang sudah berpengalaman selama 3 (tiga) tahun dibidang pengawasan perencanaan gedung.

6. Administrasi Dan Keuangan

Lulusan ini adalah lulusan seorang ahli D3/STM/SMK Negeri atau yang disamakan dan berpengalaman sekurang-kurangnya selama 3 (tiga) tahun dibidang administrasi/ keuangana perencanaan dan pengawasan konstruksi. Tugasnya menyiapkan konsep-

konsep surat dan pembukuan keuangan proyek untuk diperiksa team leader/ penanggungjawab lapangan

7. Pengawas Lapangan Tugas Pokok :

Bertugas dalam bidang pengendalian pengawasan bahan material, metoda pelaksanaan dalam tahapan pekerjaan konstruksi.

Bertugas sebagai penanggungjawab pengendalian standar dan mutu bahan konstruksi, sehingga kestabialan bangunan dapat terjamin.

Melaksanakan pengawasan berkala terhadap konstruksi gedung.

Tenaga pengawas seorang sarjan teknik sipil/ arsitektur berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun atau tenaga STM bidang konstruksi yang berpengalaman selama 5 (lima) tahun.

II. 3 Anggaran

II. 3. 1 Pengertian Anggaran

Sebelum membahas fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan dalam suatu perusahaan, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan anggaran.

Menurut M. Nafarin ( 2004 : 12 ), anggaran adalah ”suatu rencana keuanagn periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (Budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan”.

1. Rencana, yaitu tindakan mempersiapkan kegiatan atau aktivitas yang akan dilakukan dimasa yang akan datang. Ada beberapa alasan yang mendorong suatu perusahaan untuk menyusun rencana adalah :

Waktu yang akan datang penuh dengan ketidakpastian

Waktu yang akan datang penuh dengan berbagai alternatif pilihan Sebagai alat pedoman untuk masa yang akan datang

Sebagai alat pengkoordinasian kegiatan- kegiatan dari seluruh bagian yang ada dalam perusahaa

Sebagai alat pengawasan terhadap pelaksanaan (realitas) dari rencana tersebut diwaktu yang akan datang.

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan akan mencakup dalam anggaran perusahaan yang disusun oleh perusahaan yang bersangkutan. Apabila ada sebagian kegiatan perusahaan yang tidak direncanakan (tidak mencakup dalam anggaran) berarti ada sebagian dari kegiatan perusahaan yang tidak mempunyai pedoman dan arah, sehingga sehingga tidak bisa diharapkan adanya partisipasi dan bahu- membahu serta saling menunjang secara terkoordinasi dengan kegiatan- kegiatan yang lain. Disamping itu, kegiatan yang tidak direncanakan tersebut tidak dapat diniali hasil kerjanya karena tidak mempunyai suatu tolak ukur.

3. Dalam jangka waktu tertentu

Anggaran perusahaan disusun untuk dipergunakan dalam jangka waktu tertentu. Dalam kaitannya dengan masalah jangka waktu, dikenal 2 (dua) macam anggaran, yaitu :

Anggaran Strategis ( Strategic Budget) Anggaran Taktis ( Tactical Budget)

4. Dinyatakan dalam unit

Kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan sangat beranekaragam. Oleh karena itu, kegiatan yang beranekaragam tersebut harus disusun dalam suatu bentuk perencanaan, maka perlu digunakan suatu unit yang sama guna memudahkan dalam penyusunannya, serta dapat dilakukan perbandingan. Satuan yang dapat dugunakan sebagai pengukur kegiatan yang beranekaragam tersebut adalah satuan moneter yaitu rupiah.

Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dalam mencapai tujuan (laba). Jadi anggaran penting untuk menyelaraskan (koordinasi) setiap bagian kegiatan, seperti bagian pemasaran, bagian umum, bagian produksi, dan bagian keuangan.

II. 3. 2 Manfaat Anggaran

Didalam perusahaan anggaran dipakai sebagai alat perencanaan dan

pengawasan, pedoman kerja dan sebagai alat koordinasi pada perusahaan. Pada kenyataan yang terjadii pada perusahaan bahwa anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan hanya berfokus pada perencanaan biaya- biaya atau dana yang di butuhkan perusahaan. Berdasarkan anggaran tersebut, perusahaan membandingkan antara persepsi yang dianggarkan, apakah ditemukan efisiensi, apakah manjer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan.

Pada PT Jefrindo Consultant, anggaran yang disusun merupakan suatu kekuatan manajemen dalam menyusun perencanaan. Dengan demikian manfaat penyusunan dari anggaran adalah dapat melihat kedepan dalam menentukan tujuan perusahaan yang direncanakan dalam ukuran finansial. Selain itu, anggaran yang digunakan diharapkan dapat menerapkan alat untuk pengawasan kegiatan

perusahaan. Penyimpangan yang terjadi antara perusahaan dengan realisasi dihitung dan dianalisa, sehinga dapat mengetahui adanya suatu penyelewengan.

Anggaran mempunyai beberapa manfaat, yaitu :

1. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama

2. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai 3. Dapat memotivasi karyawan

4. Menimbulkan rasa tanggungjawab pada pegawai

5. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu

6. Sumber daya, seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan seefisien mungkin

7. Alat pendidikan bagi manajer.

Selain mempunyai banyak manfaat, anggaran juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu sebagai berikut :

1. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan asumsi, sehingga mengandung unsur ketidakpastian.

2. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun secara lengkap dan akurat.

3. Pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat menggerutu dan menentang, sehingga pelaksanaan anggaran dapat kurang efektif.

II. 3. 3 Jenis- Jenis Anggaran

Anggaran perusahaan terdiri dari beberapa jenis, tergantung kepada kebutuhan perusahaan akan anggaran. Perbedaan jenis anggaran bagi masing- masing perusahaan dikarenakan perbedaan pada bidang usaha yang akan dijalankan oleh perusahaan.

Menurut M. Nafarin (2004 : 22), anggaran dapat dibedakan menjadi : 1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisar) dan kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat- tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda. b. Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas

tertentu.

2. Menurut cara penyusunannya, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran periodik, adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, umumnya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.

b. Anggaran kontinu, adalah anggaran yang dibuat untuk memperbaiki anggaran

yang telah dibuat, misalnya tiap bulan diadakan perbaikan, sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan.

3. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang dibuat dengan

jangka paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk keperluan modal kerja anggaran jangka pendek.

b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) anggaran yang dibuat untuk jangka

waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut dengan anggaran modal (capital budget). Anggaran jangka panjang tidak harus berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.

4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laba rugi. Anggaran operasional ini terdiri dri :

Anggaran penjualan

Anggaran biaya pabrik yang terdiri dari anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Anggaran beban usaha Anggaran laporan laba rugi

b. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan ini terdiri dari :

Anggaran kas Anggaran piutang Amggaran persediaan Anggaran utang Anggaran neraca

a. Anggaran komprehensif merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap.

b. Anggaran parsial adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap, anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja.

6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran aprosiasi (approciation budget), adalah anggaran yang dibentuk bagi tujuan tertentu saja dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain.

b. Anggaran kinerja (perfomance budget), adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan), misalnya untuk menilai apakah biaya/ beban yang dikeluarkan oleh masing- masing aktivitas tidak melampaui batas.

II. 4 Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Pada Perusahaan

Anggaran memiliki fungsi yang sama dengan manajemen yaitu fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Hal ini disebabkan anggaran mempunyai fungsi sebagai alat manajemen dalam melaksanakan fungsinnya.

Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang menuntut pemikiran teliti, karena anggaran memberikan gambaran yang lebih nyata atau jelas dalam unit dan uang. Anggaran yang direncanakan dengan baik menyelaraskan strategi dan struktur organisasi manajemen dan personilnya serta tugas- tugas yang perlu diselesaikan.

PT. Jefrindo Consultant menyusun suatu anggaran untuk menjalankan kegiatan operasi terlebih dahulu. Pada perusahaan ini anggaran merupakan suatu rencana kuantitatif yang dijadikan

sebagai pedoman oleh menajer dalam melaksanakan kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Adapun anggaran yang digunakan oleh PT. Jefrindo Consultant terdiri dari 2 (dua) jenis anggaran, yaitu :

1. Anggaran induk, yaitu anggaran yang digunakan untuk menampung penerimaaan hasil dari penjualan dan pembayaran barang.

2. Anggaran operasional, yaitu anggaran yang digunakan untuk membiayai operasi sehari hari. Dalam perencanaan laba, PT. Jefrindo Consultant menyusun anggaran yang terdiri: a. Anggaran Laba- Rugi

Anggaran ini mencerminkan anggaran yang terdiri dari cash in, cash out, dan saldo akhir. a. Cash in, yaitu berasal dari pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan.

Contoh : pendapatan bunga

b. Cash out, yaitu berasal dari biaya- biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Contoh : Biaya opersional dan biaya administrasi

c. Saldo akhir, yaitu saldo yang diperoleh dengan mengurangi saldo cash in dan cash out. Saldo ini menggambarkan jumlah laba- rugi yang diperoleh perusahaan yang kemudian akan digunakan untuk kebutuhan operasional perusahaan untuk bulan berikutnya.

b. Anggaran neraca

Anggaran neraca merupakan gambaran terhadap kekayaan dan utang setelah modal perusahaan. Pada akhir periode anggaran, penyusunan neraca diperoleh dengan bertitik tolak dari

Dokumen terkait