• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan Pada PT. Jefrindo Comsultant Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan Pada PT. Jefrindo Comsultant Medan"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI MEDAN

FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN

PENGAWASAN

PADA PT. JEFRINDO COMSULTANT MEDAN

Disusun Oleh :

NAMA : SUKMA MEI WIJAYANI HIA NIM : 052102090

JURUSAN : AKUNTANSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

I. 2 Perumusan Masalah ... 2

I. 3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 3

I. 4 Metode Penelitian ... 3

I. 5 Sistematika Pembahasan ... 4

BAB II PT. JEFRINDO CONSULTANT MEDAN II.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 7

II.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 15

II.3 Anggaran ... 19

II. 3. 1 Pengertian Anggaran ... 19

II. 3. 2 Manfaat Anggaran ... 21

II. 3. 3 Jenis- Jenis Anggaran ... 23

II.4 Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Perusahaan ... 26

II.5 Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Perusahaan ... 33

BAB III ANALISA DAN EVALUASI III. 1 Anggaran Sebagai Alat Perencanaan (planning)... 36

(3)

Dalam Perusahaan ...42 III. 4 Evaluasi Terhadap Kegiatan Perusahaan Sehubungan

Dengan Perencanaan Dan Pengawasan Anggaran ... 43 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

IV. 1 Kesimpulan ... 45 IV. 2 Saran ... 46 DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB I PENDAHULUAN

I. 1 Alasan Pemilihan Judul

Pada setiap perusahaan yang berorientasi memperoleh laba atau tidak, pasti sangat memerlukan sebuah perencanaan yang berguna untuk menentukan kegiatan apa yang harus dilakukan dan menjadi pedoman dalam melakukan kegiatan tersebut. Hal ini dirasakan penting manakala perusahaan ingin mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mendapatkan keuntungan yang diinginkan, perusahaan harus mempunyai perencanaan anggaran ( budget) yang baik.

Sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan perusahaan terlebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang dan hasil yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan tersebut serta bagaiman cara melaksanakannya. Sehingga adanya rencana tersebut maka perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin dan keuntungan yang diinginkan dapat tercapai.

Salah satu alat perencanaan dan pengawasan adalah menetapkan anggaran. Anggaran adalah suatu perencanaan laba yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk keuangan. Anggaran ini dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan yaitu memperoleh laba semaksimal mungkin. Tetapi dalam penyusunan anggaran ini harus dibuat secara realistis dengan melihat lingkungan eksternal dan internal perusahaan yang diperkirakan akan terjadi dalam jangka waktu tersebut.

(5)

secara berulang-ulang (kontinu) sesuai dengan jangka waktu tertentu, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Anggaran ini disiapkan, ditinjau, dan diperbaiki sampai para eksekutif merasa puas bahwa hasil anggaran merupakan rencana terbaik yang dapat diciptakan dari situasi dan kondisi pada saat ini.

Dan perlu diingat, apabila anggaran yang telah disusun ternyata mampu mencapai tujuan dari perusahaan maka hal ini tidak akan mengganggu kinerja perusahaan. Namun sebaliknya apabila anggaran yang telah disusun tidak mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka harus dilihat dimana letak kekurangan dan kesalahannya.

Bertitik tolak dari uraian diatas, terlihat jelas bahwa anggaran ( budget ) sangat penting fungsinya dalam proses perencanaan dan pengawasan suatu perusahaan, sehingga mendorong penulis untuk melakukan pembahasan dalam bentuk skripsi minor ini dengan judul ” Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan Pada PT. Jefrindo Consultant Medan ”.

I. 2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah pokok yang yang akan dibahas dalam skripsi minor ini adalah ”Apakah Anggaran Pada PT Jefrindo Consultant Telah Berfungsi Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan”?

I. 3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

(6)

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi penulis adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan

b. Bagi perusahaan adalah untuk memberikan masukan dan bahan pertimbangan dalam proses perencanaan anggaran dan pengawasan serta pengambilan keputusan pada perusahaan.

c. Sebagai bahan masukan bagi calon peneliti yang akan membahas masalah yang sama.

I. 4 Metode Penelitian

Adapun teknik pengumpulan data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah : 1. Sumber Data

a. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari perusahaan sebagai objek penelitian.

b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku bacaan sebagai bahan pendukung penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Library Research yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun data dari literatur baik yang berasal dari perpustakaan umum maupun literature yang diperoleh dari tempat penelitian.

(7)

mengadakan wawancara dengan pihak yang terkait dalam objek penelitian guna memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi minor ini.

3. Metode Analisis Data a. Metode Deskriptif

Dengan metode ini diharapkan adanya gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan pada PT. Jefrindo Consultant Medan.

b. Metode Komparatif

Dengan menggunakan metode ini diharapkan jawaban secara mendasar tentang sebab akibat dengan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya atau munculnya suatu fenomena tertentu dalam hal ini mengenai fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan pada PT. Jefrindo Consultant Medan.

I. 5 Sistematika Pembahasan

Pembahasan skripsi minor ini dilakukan dengan cara membandingkan realita pada PT. Jefrindo Consultant Medan dengan teoritis yang diperoleh dari penelitian kepustakaan, secara garis besar pembahasan terdiri dari 4 (empat) bab yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang alasan pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika pembahasan.

BAB II : PT. JEFRINDO CONSULTANT MEDAN

(8)

anggaran ) anggaran sebagai alat perencanaan perusahaan serta anggaran sebagai alat pengawasan perusahaan.

BAB III : ANALISA DAN EVALUASI

Pada bab ini disajikan analisa dan evaluasi hasil penelitian yang telah dilakukan. Analisa dan evaluasi ini meliputi anggaran sebagai alat perencanaan perusahaan, anggaran sebagai alat pengawasan perusahaan, analisa terhadap perencanaan dan pengawasan anggaran dala perusahaan, serta evaluasi terhadap kegiatan perusahaan sehubungan perencanaan dan pengawasan anggaran.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

(9)

BAB II

PT. JEFRINDO CONSULTANT MEDAN

II. 1 Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan PT. Jefrindo Consultant adalah perusahaan jasa konsultan Indonesia yang didirikan pada tahun 1996. Sejak pertumbuhannya perusahaan ini dikelola oleh tenaga tenaga muda profesional yang mempunyai latar belakang pendidikan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

PT. Jefrindo Consultant memberikan layanan jasa konsultan dalam bidang-bidang desain dan engineering, rancang arsitektur, desain konstruksi dan pondasi, desain jaringan dan bendungan irigasi, interior dan pertamanan, manajemen proyek termasuk pengawasan/ supervisi dan manajemen konstruksi, studi detail termasuk studi perencanaan, studi pengembangan wilayah, studi mengenai dampak atas lingkkungan, survey termasuk survey udara, pengukuran (topografi) geologi dan penyelidikan tanah.

Sebagai perusahaan jasa konsultan, PT. Jefrindo Consultant telah terdaftar sebagai anggota Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO). Disamping itu juga, staf dan tenaga ahli yang tergabung dalam perusahaan ini ikut serta menjadi anggota berbagai organisasi profesi keahlian yang sesuai dengan bidangnya masing-masing.

1. LINGKUP JASA PELAYANAN

Jasa layanan konsultasi yang diberikan oleh PT. Jefrindo Consultant meliputi berbagai aspek yang diklasifikasikan sebagai berikut, antara lain :

(10)

Studi kelayakan dihasilkan dengan cara menganalisa data berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun dengan mempertimbangkan proyeksi pengembangan yang yang mudah dicapai. Keakuratan dan ketajaman analisis yang dapat memberikan gambaran jelas didalam menentukan kelanjutan suatu rancangan kegiatan pembangunan. Studi kelayakan seyogianya dilengkapi dengan amdal sehingga dapat diamati dampak yang akan timbul.

Manajemen Proyek Dan Manjemen Konstruksi

Hasil-hasil rapat lapangan serta segala macam jenis pekerjaan yang sudah dilaksanakan. Tim ahli yang berpengalaman akan selalu menangani setiap kegiatan pengelolaan dan pengawasan proyek serta kelangsungan dan kelancaran pelaksanaan proyek yang sejalan dengan tanggungjawab.

Studi Pengembangan Wilayah

Untuk meletakkan dasar-dasar pembangunan dan pengembangan wilayah suatu daerah tentunya sangat diperlukan suatu bentuk studi yang akurat dan teliti agar daerah tersebut dapat tumbuh berkembang sesuai dengan kemajuan pengembangan wilayah itu sendiri serta tidak terlepas dari ketentuan-ketentuan maupun kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pembuatan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR), Rencana Detail Tata Ruang ( RDTR), Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan (RTBL) maupun yang lainnya memerlukan suatu studi yang komprehensif agar pemerintah, khususnya pemerintah daerah dapat membuat Peraturan Daerah(Perda) yang akan menjadi pedoman pengembangan wilayah itu sendiri.

Survey Pengukuran/Topografi

(11)

lokasi yang akan direkayasa/ dibangun agar menjadi suatu konsep bangunan yang sesuai dengan keinginan dan tujuan dari si pengguna jasa. Khusus untuk perencanaan irigasi, pola perencanaan akan sangat ditentukan oleh hasil pengukuran topografi dari lokasi yang akan direncanakan. Kesalahan pengukuran dan pemetaan situasi akan sangat berdampak pada pola perencanaan serta realisasi pembangunannya. Demikian pula halnya untuk perencanaan suatu bangunan, dasar dari pengukuran akan sangat mempengaruhi pola perencanaan dan peil lantai bangunan serta siteplan bangunan.

Survey Penyelidikan Tanah Dan Pondasi

Pada masa perencanaan bangunan dilaksanakan, penyelidikan terhadap kondisi lapisan tanah yang ada dibawah bangunan akan sangat menentukan terhadap daya dukung bangunan itu sendiri. Oleh sebab itu, penyelidikan terhadap kekuatan dan daya dukung tanah akan sangat diperlukan guna menentukan perencanaan pondasi bangunan yang paling ekonomis dan aman. Kegiatan manajemen proyek dan konstruksi meliputi 3 (tiga) tahap, yaitu:

1. Tahap Persiapan, meliputi kegiatan program pengendalian perancangan dan pelaksanaan pembangunan gedung misalnya, program pencapaian sasaran fisik, program pengendalian waktu dan pengendalian program biaya.

2. Tahap Perancangan, misalnya melakukan koordinasi antara pihak yang terlibat didalam tahap perancanngan yang meliputi penyusunan laporan kegiatan perancangan secara periodik, perumusan evaluasi status serta koreksi teknis bila terjadi penyimpangan, meneliti kelengkapan dokumen perancangan dan dokumen pelelangan serta memberikan penjelasan pekerjaan.

(12)

kuantitas maupun kualitas, penyimpangan, tertib administrasi dan keselamatan kerja. Pengelolaan pengawasan proyek secara efektif akian menjamin kelangsunagan kegiatan pembangunan antara lain meliputi pekerjaan pengawasan yaitu pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, serta laju pencapaian volume, mengawasi pemakaian bahan, peralatan serta metode pelaksanaan, ketepatan waktu, pemakaian biaya proyek.

2. JENIS- JENIS KEAHLIAN Studi

1. Studi Kelayakan 2. Studi Kebutuhan

3. Penyusunan Term Of Reference 4. Survey Pengukuran Dan Pemetaan 5. Survey Transportasi

6. Survey Pemasaran

7. Studi Pengembangan Wilayah

8. Studi Amdal ( Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) Perencanaan Dan Perancangan

1. Bangunan Dan Perumahan, Perkantoran, Industri, Pabrik, Hotel, Rumah Sakit Perumahan

2. Jalan Dan Jembatan Serta Infrastruktur 3. Mekanikal Dan Elektrikal

(13)

5. Pelabuhan Laut Dan Udara

6. Sipil ( Bendungan, Jaringan Irigasi, Dan Sebaginya) 7. Struktur Dan Pondasi

8. Teknik Penyehatan Dan Perpipaan 9. Sistem Telekomunikasi

10. Penyusunan Anggaran Biaya Proyek Dan Estimasi Biaya ( Value Engineering) Pengelolaan Dan Pengawasan

1. Manajemen Proyek Dan Manajemen Konstruksi

2. Manajemen Keuanngan, Pemasaran Logistik Dan Sumber Daya Manusia

BIODATA PERUSAHAAN

Nama : PT.JEFRINDO CONSULTANT

Perencana- Pengawas- Konsultan Teknik

Alamat Perusahaan : Jl. Sei Mencirim No. 103 Medan- 20121 Telp. (061) 4156865 ; Fax. (061) 4159961 Jl. Kelapa No. 84 Gunung Sitoli- Nias

Telp. (0639) 21249; Fax. (0639) 21249 Legalitas Perusahaan

(14)

Surat Keputusan Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Nomor : C- 04148 HT.01.01.Tahun 2005 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Nomor : 01. 763. 443-7. 111-000 Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Nomor : PEM-40/UPD/WPJ.01/KP. 0203/2006 Tanggal : 21 April 2006

Izin Usaha Jasa Konstruksi ( IUJK)

Nomor : 1. 005989. 1275. 1.3.0020/PI/M Masa berlaku : 27 November 2009

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Nomor : 297/02. 13/PM/XI/2006 Masa berlaku : 16 November 2009

Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

Nomor : 503/03770/BI/WAS/XI/2006 Masa berlaku : 16 November 2009

Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Nomor : 02. 12. 1.74. 09977 Nomor : 9390/P0172. SU

(15)

Keanggotaan Ikatan Konsultan Indonesia (INKINDO) Masa berlaku : 17 November 2011

3. VISI DAN MISI

Visi

1. Melakukan pengawasan pekerjaan konstruksi bangunan yang memenuhi tertib pembangunan yang sesuai dengan standar pembangunan gedung negara yang berpedoman kepada keputusan menteri permukiman dan prasarana wilayah nomor : 332/KPTS/M/2002 tanggal 1 agustus 2002.

2. Terlaksananya pengawasan tahap konstruksi yang meliputi pengawasan biaya, mutu dan waktu pembangunan pembangunan gedung serta pemeriksaan kelayakan fungsi bangunan gedung.

3. Menyajikan informasi lingkungan, pengaruh serta dampak lingkungan terhadap kinerja termasuk pengaruh dari pembangunan konstruksi yang dibangun nantinya.

4. Mengawasi dan menyusun bangunan yang dibangun berdasarkan fungsi dan manfaatnya.

Misi

1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan lapangan.

(16)

3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi baik dari segi kualitas, kauantitas, dan laju pencapaian volume/ realisasi fisik.

4. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan unutk memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.

5. Menyelenggarakan rapat- rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan, dengan memasukkan hasil- hasil rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh pemborong.

6. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan dan serah terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi. 7. Meneliti gambar- gambar untuk pelaksanaan ( Shop Drawing) yang diajukan oleh

kontraktor.

8. Meneliti gambar- gambar yang sesuai dengan pelaksanaan dilapangan ( As Built Drawing) sebelum serah terima pertama.

9. Menyusun daftar cacat/ kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi perbaikan pada masa pemeliharaan, dan menyusun laporan akhir pekerjaan lapangan.

10. Bersama konsultan perencana menyusun pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung.

11. Membantu pengelola proyek mengurus sampai mendapatkan IPB (Izin Penggunaan Bangunan) dari Pemerintah Kota/ Kabupaten.

II. 2 Struktur Organisasi Perusahaan

(17)

gambaran tentang tugas dan tanggungjawab antara bagian yang satu dengan bagian yang lain, sehingga memungkinkan orang- orang yang terlibat didalam organisasi tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Suatu struktur organisasi juga merinci pembagian kerja dan menunjukkan berbagai tingkatan aktivitas yang berkaitan satu sama lain. Ini menunjukkan hirarki organisasi serta struktur wewenang dan memperlihatkan hubungan pelaporannya. Struktur organisasi akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan kegiatan serta tujuan perusahaan. Salah satu unsur struktur organisasi yang baik adalah adanya pola interaksi dari hubungan kerjasama antara orang- orang pada tiap- tiap bagian dari suatu organisasi perusahaan yaitu mengenai hubungan pembagian tugas dan fungsi dari pekerjaan yang dilaakukan serta wewenang (authority) yang seimbang baik vertikal maupun horizontal.

Struktur organisasi pada PT. Jefrindo Consultant adalah struktur organisasi garis lurus, yang merupakan struktur organisasi yang sangat sederhana, dimana kekuasaan dan tanggungjawab dari pimpinan tertinggi ketingkat paling rendah. Masing- masing orang hanya menerima perintah dari satu orang atasan dan setiap bawahan hanya memberikan pertanggungjawaban mengenai pelaksanaan tugasnya hanya kepada satu orang atasan.

Disini penulis akan coba menguraikan dan menjabarkan masing- masing wewenang dan tugas dari para personel dan karyawan pada PT. Jefrindo Consultant sebagai berikut :

1. Ketua Tim ( Team Leader) Tugas pokok :

(18)

Memberikan pengarahan kepada anggota team sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing- masing

Mengendalikan hubungan ekstra yang berkaitan dengan pekerjaan

Team leader seorang sarjana teknik sipil yang telah berpengalaman sekurang- kurangnya selama 5 (lima) tahun dalam pekerjaan pengawasan gedung

2. Asisten Ketua Tim ( Assisten Tiem Leader) Tugas pokok :

Sebagai pembantu team leader dalam pengawasan tiap rayon

Pengumpulan dan analisa data pendukung dalam pekerjaan pengawasan

Bertanggungjawab terhadap pengendalian pengawasan tiap rayon yang di pimpinnya Mengkoordinir inspektor dalam melakukan pengawasan di lapangan

Membantu team leader dalam membuat laporan yang akan disampaikan kepada pengguna jasa

Personil ini seorang sarjan teknik sipil yang telah berpengalaman minimal selama 3 (tiga) tahun sebagai penanggungjawab lapangan

3. Ahli Arsitektur Tugas pokok :

Sebagai tenaga peneliti gambar sesuai dengan pelaksanaan untuk pekerjaan desain dan penampilan estetika bangunan yang sedang diawasi kepada tenaga bantu menengah

Tenaga arsitektur ini seorang sarjana arsitek yang berwawasan luas dan telah berpengalaman sekurang- kurangnya 3 (tiga) tahun didalam desain dan perencanaan gedung

(19)

4. Ahli Arsitektur Tugas pokok :

Sebagai tenaga ahli di bidang konstruksi baik beton bertulang, baja, maupun kayu

Bertugas sebagai penanggungjawab perhitungan statistika konstruksi, sehingga kestabilan bangunan dapat terjamin

Personil ini berwawasan luas dan dapat memberikan masukan kepada team leader didalam penentuan tugas konstruksi yang dipilih

Melaksanakan pengawasan berkala terhadap konstruksi gedung

Ahli sarjana seorang sarjana teknik sipil yang sudah berpengalaman selama 5 (lima) tahun dibidang pengawasan dan perencanaan gedung

5. Ahli Utilitas Tugas pokok :

Sebagai tenaga ahli dibidang pengawasan bahan dan material yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Melaksanakan pengawasan berkala terhadap bahan dan material yang dipergunakan untuk pekerjaan konstruksi bangunan.

Ahli utilitas adalah seorang sarjana teknik sipil yang sudah berpengalaman selama 3 (tiga) tahun dibidang pengawasan perencanaan gedung.

6. Administrasi Dan Keuangan

(20)

konsep surat dan pembukuan keuangan proyek untuk diperiksa team leader/ penanggungjawab lapangan

7. Pengawas Lapangan Tugas Pokok :

Bertugas dalam bidang pengendalian pengawasan bahan material, metoda pelaksanaan dalam tahapan pekerjaan konstruksi.

Bertugas sebagai penanggungjawab pengendalian standar dan mutu bahan konstruksi, sehingga kestabialan bangunan dapat terjamin.

Melaksanakan pengawasan berkala terhadap konstruksi gedung.

Tenaga pengawas seorang sarjan teknik sipil/ arsitektur berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun atau tenaga STM bidang konstruksi yang berpengalaman selama 5 (lima) tahun.

II. 3 Anggaran

II. 3. 1 Pengertian Anggaran

Sebelum membahas fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan dalam suatu perusahaan, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan anggaran.

Menurut M. Nafarin ( 2004 : 12 ), anggaran adalah ”suatu rencana keuanagn periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (Budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan”.

(21)

1. Rencana, yaitu tindakan mempersiapkan kegiatan atau aktivitas yang akan dilakukan dimasa yang akan datang. Ada beberapa alasan yang mendorong suatu perusahaan untuk menyusun rencana adalah :

Waktu yang akan datang penuh dengan ketidakpastian

Waktu yang akan datang penuh dengan berbagai alternatif pilihan Sebagai alat pedoman untuk masa yang akan datang

Sebagai alat pengkoordinasian kegiatan- kegiatan dari seluruh bagian yang ada dalam perusahaa

Sebagai alat pengawasan terhadap pelaksanaan (realitas) dari rencana tersebut diwaktu yang akan datang.

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan akan mencakup dalam anggaran perusahaan yang disusun oleh perusahaan yang bersangkutan. Apabila ada sebagian kegiatan perusahaan yang tidak direncanakan (tidak mencakup dalam anggaran) berarti ada sebagian dari kegiatan perusahaan yang tidak mempunyai pedoman dan arah, sehingga sehingga tidak bisa diharapkan adanya partisipasi dan bahu- membahu serta saling menunjang secara terkoordinasi dengan kegiatan- kegiatan yang lain. Disamping itu, kegiatan yang tidak direncanakan tersebut tidak dapat diniali hasil kerjanya karena tidak mempunyai suatu tolak ukur.

3. Dalam jangka waktu tertentu

Anggaran perusahaan disusun untuk dipergunakan dalam jangka waktu tertentu. Dalam kaitannya dengan masalah jangka waktu, dikenal 2 (dua) macam anggaran, yaitu :

(22)

4. Dinyatakan dalam unit

Kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan sangat beranekaragam. Oleh karena itu, kegiatan yang beranekaragam tersebut harus disusun dalam suatu bentuk perencanaan, maka perlu digunakan suatu unit yang sama guna memudahkan dalam penyusunannya, serta dapat dilakukan perbandingan. Satuan yang dapat dugunakan sebagai pengukur kegiatan yang beranekaragam tersebut adalah satuan moneter yaitu rupiah.

Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dalam mencapai tujuan (laba). Jadi anggaran penting untuk menyelaraskan (koordinasi) setiap bagian kegiatan, seperti bagian pemasaran, bagian umum, bagian produksi, dan bagian keuangan.

II. 3. 2 Manfaat Anggaran

Didalam perusahaan anggaran dipakai sebagai alat perencanaan dan

pengawasan, pedoman kerja dan sebagai alat koordinasi pada perusahaan. Pada kenyataan yang terjadii pada perusahaan bahwa anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan hanya berfokus pada perencanaan biaya- biaya atau dana yang di butuhkan perusahaan. Berdasarkan anggaran tersebut, perusahaan membandingkan antara persepsi yang dianggarkan, apakah ditemukan efisiensi, apakah manjer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan.

(23)

perusahaan. Penyimpangan yang terjadi antara perusahaan dengan realisasi dihitung dan dianalisa, sehinga dapat mengetahui adanya suatu penyelewengan.

Anggaran mempunyai beberapa manfaat, yaitu :

1. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama

2. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai 3. Dapat memotivasi karyawan

4. Menimbulkan rasa tanggungjawab pada pegawai

5. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu

6. Sumber daya, seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan seefisien mungkin

7. Alat pendidikan bagi manajer.

Selain mempunyai banyak manfaat, anggaran juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu sebagai berikut :

1. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan asumsi, sehingga mengandung unsur ketidakpastian.

2. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun secara lengkap dan akurat.

(24)

II. 3. 3 Jenis- Jenis Anggaran

Anggaran perusahaan terdiri dari beberapa jenis, tergantung kepada kebutuhan perusahaan akan anggaran. Perbedaan jenis anggaran bagi masing- masing perusahaan dikarenakan perbedaan pada bidang usaha yang akan dijalankan oleh perusahaan.

Menurut M. Nafarin (2004 : 22), anggaran dapat dibedakan menjadi : 1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisar) dan kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat- tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda. b. Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas

tertentu.

2. Menurut cara penyusunannya, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran periodik, adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, umumnya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.

b. Anggaran kontinu, adalah anggaran yang dibuat untuk memperbaiki anggaran

yang telah dibuat, misalnya tiap bulan diadakan perbaikan, sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan.

3. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang dibuat dengan

(25)

b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) anggaran yang dibuat untuk jangka

waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut dengan anggaran modal (capital budget). Anggaran jangka panjang tidak harus berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.

4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laba rugi. Anggaran operasional ini terdiri dri :

Anggaran penjualan

Anggaran biaya pabrik yang terdiri dari anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Anggaran beban usaha Anggaran laporan laba rugi

b. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan ini terdiri dari :

Anggaran kas Anggaran piutang Amggaran persediaan Anggaran utang Anggaran neraca

(26)

a. Anggaran komprehensif merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap.

b. Anggaran parsial adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap, anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja.

6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran aprosiasi (approciation budget), adalah anggaran yang dibentuk bagi tujuan tertentu saja dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain.

b. Anggaran kinerja (perfomance budget), adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan), misalnya untuk menilai apakah biaya/ beban yang dikeluarkan oleh masing- masing aktivitas tidak melampaui batas.

II. 4 Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Pada Perusahaan

Anggaran memiliki fungsi yang sama dengan manajemen yaitu fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Hal ini disebabkan anggaran mempunyai fungsi sebagai alat manajemen dalam melaksanakan fungsinnya.

Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang menuntut pemikiran teliti, karena anggaran memberikan gambaran yang lebih nyata atau jelas dalam unit dan uang. Anggaran yang direncanakan dengan baik menyelaraskan strategi dan struktur organisasi manajemen dan personilnya serta tugas- tugas yang perlu diselesaikan.

(27)

sebagai pedoman oleh menajer dalam melaksanakan kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Adapun anggaran yang digunakan oleh PT. Jefrindo Consultant terdiri dari 2 (dua) jenis anggaran, yaitu :

1. Anggaran induk, yaitu anggaran yang digunakan untuk menampung penerimaaan hasil dari penjualan dan pembayaran barang.

2. Anggaran operasional, yaitu anggaran yang digunakan untuk membiayai operasi sehari hari. Dalam perencanaan laba, PT. Jefrindo Consultant menyusun anggaran yang terdiri: a. Anggaran Laba- Rugi

Anggaran ini mencerminkan anggaran yang terdiri dari cash in, cash out, dan saldo akhir. a. Cash in, yaitu berasal dari pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan.

Contoh : pendapatan bunga

b. Cash out, yaitu berasal dari biaya- biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Contoh : Biaya opersional dan biaya administrasi

c. Saldo akhir, yaitu saldo yang diperoleh dengan mengurangi saldo cash in dan cash out. Saldo ini menggambarkan jumlah laba- rugi yang diperoleh perusahaan yang kemudian akan digunakan untuk kebutuhan operasional perusahaan untuk bulan berikutnya.

b. Anggaran neraca

(28)

Anggaran disusun setiap tahun dengan kegunaan untuk kepentingan perusahaan dan menetapkan bahwa penyusunan anggaran dilaksanakan untuk jangka waktu satu tahun. Dengan tujuan agar perusahaan dapat mengetahui tentang laba yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap tahunnya serta untuk mengetahui dan mengatasi dengan segera apabila telah terjadi penyimpanngan dalam operasional perusahaan dan pada akhirnya realisasi dari anggaran inilah yang akan menjadi pedoman bagi perusahaan untuk menyusun anggaran untuk tahun yang akan datang.

Hubungan Perencanaan Dengan Anggaran

Dalam kegiatan dunia usaha baik usaha pemerintah maupun usaha swasta, sistem perencanaan dan pengendalian banyak dipergunakan dalam menjalankan tanggungjawab perencaanaan dan pengendalian manajemen. Perencanaan berarti penentuan sekarang tentang segala sesuatu yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang. Dalam tahap perencanaan ini, manajemen puncak memutuskan suatu rencana umumyang mencakup sasaran usaha dan program kerja secara luas.

Anggaran hampir selalu merupakan kegiatan penting dari proses perencanaan karena anggaran menuntut keputusan mengenai pengalokasian sumber daya menuju pencapaian tujuan. Anggaran yang direncanakan dengan baik menyelaraskan strategi dan struktur organisasi manajemen dan personalianya, serta tugas- tugas yang perlu diselesaikan.

(29)

demikian, anggaran adalah suatu rencana kuantitatif sebagai pedoman manajer atau pimpinan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Anggaran disusun berdasarkan asumsi- asumsi perencanaan serta data akuntansi dan keuangan. Anggaran yang telah disusun menjadi pedoman kerja atau standar bagi pelaksanaan kegiatan yang diharapkan. Apabila terdapat pengembangan haruslah diselidiki penyebabnya dan bila perlu dilakukan suatu tindakan korektif.

Proses penyusunan anggaran dalam perusahaan merupakan tahap akhir dari proses perencanaan menyeluruh perusahaan yang bertujuan untuk :

1. Menentukan tujuan- tujuan atau sasaran yagn diinginkan oleh perusahaan 2. Membantu menserasikan kesempatan kerja yang tersedia.

3. Membantu dan mendorong dilaksanakannya kebijakan- kebijakan perusahaan 4. Menggunakan alat- alat fisik perusahaan secara lebih efektif dan efisien.

Dalam penyusunan anggaran ini, PT. Jefrindo Consultant mengadakan beberapa analisa yang dilakukan agar penyusunan anggaran untuk periode berikutnya lebih akurat sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Adapun analisa- analisa tersebut adalah : 1. Analisa terhadap laporan hasil usaha

2. Analisa terhadap biaya- biaya usaha 3. Analis terhadap pendapatan usaha

(30)

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Pekerjaan : Perencanaan Puskesmas Kabupaten Nias Selatan Lokasi : Kabupaten Nias Selatan

Satker Sementara : BRR-Pendidikan,KesehatanDan PeranPerempuan Kabupaten Nias Selatan

Tahun Anggaran : 2007

Waktu : 3 (Tiga) Bulan

No Uraian Total Biaya

I Biaya Langsung Personil Rp. 82.200.000

A Tenaga Profesional Rp. 52.500.000

B Tenaga Sub Profesional Rp. 9.000.000 C Tenaga Administrasi Dan Pendukung Rp. 20.000.000

Jumlah Rp 163.700.000

II Biaya Langsung Non Personil Rp. 55.500.000

A Biaya Kantor Rp. 4.000.000

B Kendaraan Rp 11.000.000

C Biaya Perjalanan Dinas (Mobilisasi) Rp. 7.600.000 D Perlengkapan Survey (Sewa) Rp. 4.000.000 E Penyusutan Peralatan Kantor Rp. 7.500.000

F Bahan Kantor Rp. 8.235.000

G Biaya Komunikasi Rp. 4.665.000

H Biaya Untuk Laporan (Jilid & Cetak) Rp. 8.500.000

Jumlah Rp. 137.700.000

Ppn 10% Rp. 13.770.000

Total Rp. 151.470.000

(31)

RENCANA ANGGRAN BIAYA

Pekerjaan : Perencanaan Puskesmas Kabupaten Nias Selatan Lokasi : Kabupaten Nias Selatan

Satker Sementara :BRR-Pendidikan,Kesehatan Dan Peran Perempuan Kabupaten Nias Selatan

I Biaya Langsung Personil 9 MM 27,00 82.000.200

A Tenaga Profesional 4 52.500.000 II Biaya Langsung Non

Personil

A. Profesional Staff 5.600.000

(32)

- Perdiem Tim Leader 3x

B. Sub Profesional Staff 2.000.000

- Surveyor 1x PP 1 OH 2,00 300.000 600.000

- Laporan Design Notes Buk u

(33)

II. 5 Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Perusahan

Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk memperoleh laba. Untuk merealisasikan tujuan tersebut diperlukan perencanaan aktivitas kerja yang sangat matang. Berhasil tidaknya aktivitas perencanaan kerja tergantung kepada efektivitas pengawasan yang dilakukan oleh perusahaan.

Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh PT. Jefrindo Consultant adalah dengan melakukan analisa perbandingan yaitu membandingkan anggaran dengan yang telah direalisasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui atau menerapkan adanyan suatu penyimpangan, kemudian diambil tindakan lanjut terhadap bagian- bagian yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan anggaran.

Berikut ini akan diperlihatkan anggaran yang disusun dan realisasi anggaran PT. Jefrindo Consultant untuk tahun 2006 untuk masing- masing program.

Hubungan Anggaran dengan Pengawasan

Anggaran yang dijalankan sebagai alat untuk melaksanakan fungsi pengawasan. Dengan adanya anggaran maka standar kerja sudah ada, kemudian sistem akuntansi atau sistem informasi lainnya akan menjadi angka realisasi yang dapat dibandingkan dengan standar atau sasaran yaitu anggaran. Perbedaan antara anggaran dengan realisasi merupakan penyimpangaan (variance). Penyimpangan terjadi dalam 2 (dua) kemungkinan, yaitu :

1. Penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance)

(34)

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Pekerjaan : Perencanaan Puskesmas Kabupaten Nias Selatan Lokasi : Kabupaten Nias Selatan

Satker Sementara :BRR-Pendidikan,Kesehatan Dan Peran Perempuan Kabupaten Nias Selatan

I Biaya Langsung Personil 82.000.200

71.100.000

10.900.200 A Tenaga Profesional 52.500.000 47.700.000 4.800.000 - Team Leader 16.500.000 16.000.000 500.000 - Engineer 12.000.000 10.500.000 1.500.000 - Design Engineer 12.000.000 11.500.000 500.000 - Estimator 12.000.000 9.700.000 300.000 B Tenaga Sub Profesional 9.000.000 7.600.000 1.400.000 - Draftman 9.000.000 7.600.000 1.400.000 C Tnga Adm.& Pendukung 20.700.000 15.800.000 4.900.000 - Sekretaris/Bendahara 6.000.000 4.000.000 2.000.000 - Operator Komputer 6.000.000 5.000.000 1.000.000 - Surveyor 6.000.000 4.500.000 1.500.000 - Office Boy 2.700.000 2.300.000 400.000 II Biaya Langsung Non

Personil

(35)

- Perdiem Tim Leader 3x Jumlah 137.700.000 114.725.000 22.775.000

(36)

BAB III

ANALISA DAN EVALUASI

III. 1 Anggaran Sebagai Alat Perencanaan (Planning)

Setiap perusahaan mempunyai tujuan. Tujuan ini bertingkat- tingkat, ada tujuan yang bersifat umum dan tujuan yang bersifat khusus, ada tujuan jangka panjang dan ada tujuan jangka pendek. Dalam mencapai tujuan ini, perusahaan harus mempunyai perencanaan yang baik. Dengan kata lain, perencanaan merupakaan fungsi yang paling utama selain pengorganisasian, pengawasan dan pengarahan. Dapat ditarik kesimpulan bahwaa perencanaan merupakan suatu upaya untuk mengetahui apa yang dilakukan, bagaimana cara melakukannya, kapan dilaksanakan, dan siapa yang melaksanakannya.

Menurut Winardi (2000:230) perencanaan adalah :

” Perencanaan merupakan proses yang memanfaatkan fakta- fakta yang berhubungan dan asumsi- asumsi dimasa yang akan datang guna merumuskan langkah- langkah yang perlu diikuti dalam rangka upaya pencapaian tujuan yang spesifik”.

Sedangkan menurut Supriyono (2001:7) berpendapat bahwa :

” Perencanaan merupakan proses pengambilan kepastian mengenai tindakan yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang”.

(37)

mencakup penentuan tujuan yang akan dicapai serta mengorganisasi usaha yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, baik tujuan jangka panjang atau tujuan jangka pendek.

Beberapa alasan mengapa perencanaan dikatakan memiliki peran penting dalam perusahaan, yaitu :

1. Tujuan perusahaan yang beranekaragam

2. Adanya ketidakpastian dimasa yang akan datang.

3. Untuk mencapai suatu tujuan tertentu dapat dipergunakan sebagai alat atau cara 4.Hal yang paling terakhir adalah siapa yang bertanggungjawab dalam pelaksanaannya.

Ada 4 (empat) langkah dalam menyusun anggaran :

1. Menetapkan tujuan perencanaan berawal dengan keputusan megenai apa yang diinginkan atau dibutuhkan oleh sebuah perusahaan. Tanpa rumusan yang jelas, maka perusahaan menggunakan sumber daya yang tidak efektif.

2. Menentukan situasi sekarang, pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai sangat penting agar rencana dapat dirumuskan sesuai dengan kondisi perusahaan.

3. Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan. Segala kemudahan dan hambatan yang timbul dalam mencapai tujuan harus diidentifikasi dengan memperhatikan faktor- faktor intern dan ektern perusahaan walaupun sulit. Hal tersebut merupakan bagian dari kegiatan perencanaan. 4. Mengembangkan serangkaian tindakan untuk mencapai tujuan. Langkah terakhir dalam proses

(38)

Perusahaan dapat menerjemahkan strategi umu kedalam tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan- tujuan ini membentuk dasar anggaran. Harusnya dapat suatu hubungan erat antara anggaran dan rencana strategis. Hubungan ini membantu manajemen untuk memastikan bahwa semua perhatian tidak terfokus pada operasional jangka pendek. Hal ini penting karena anggaran sebagai rencana satu periode, memiliki sifat- sifat untuk jangka pendek.

Menurut Hansen dan Mowen (2004:356) mengatakan bahwa :

”Apabila anggaran yang akan disusun tidak berdasarkan rencana strategis, maka akan menyebabkan kurang efektifnya anggaran yang dijalankan dan besar kemungkinan tujuan perusahaan tidak tercapai”.

Suatu perencanaan ( planning) akan dapat berjalan dengan baik apabila dipenuhi berbagai syarat seperti dibawah ini :

1. Manajer untuk semua tingkat harus diikutsertakan dalam penyusunan suatu rencana sehingga mereka merasa turut serta berpartisipasi dan sekaligus bertanggungjawab dalam pelaksanaannya.

2. Karena semua manajer aktif berpartisipasi dala penyusunan anggaran tersebut, maka mereka mengetahui bagaimana cara menempatkan dirinya dalam usaha keseluruhannya dan memahami apa yang diharapkan darinya.

3. Para manajer yang yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran mendapat informasi yang lengkap tentang tujuan, masalah yang akan dihadapi oleh perusahaan dimana hal ini merupakan pelatihan (training) yang baik untuk para manajer.

(39)

yang direncanakan dengan baik menyelaraskan strategi dan struktur organisasi, manajemen dan personelnya serta tugas- tugas yang perlu diselesaikan.

Anggaran yang angkanya terlalu tinggi seringkali merupakan tanda awal bahwa aktivitas tidak berjalan sebagaimana yang direncanakan. Apabila angka anggaran menjadi besar, maka seluruh rencana mungkin perlu diperbaiki. Dengan kata lain, anggaran merupakan kompas, arah dan pedoman kerja bagi perusahaan untuk mencapai tujuan.

III. 2 Anggaran Sebagai Alat Pengawasan (Controlling)

Tujuan setiap perusahaan adalah menghasilkan laba, dan untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan aktivitas kerja. Berhasil tidaknya aktivitas perencanaan kerja tergantung pada efektifitas pengawasan yang dilakukan oleh perusahaan.

Pengawasan dapat dianggap sebagai aktivitas untuk menemukan, mengoreksi penyimpanngan- penyimpangan penting dalam hasil yang dicapai dari aktivitas- aktivitas yang direncanakan. Adalah wajar apabila adanya kekeliruan- kekeliruan tertentu, kegagalan dan petunjuk- petunjuk yang tidak efektif hingga terjadi penyimpangan yang tidak diharapkan daripada tujuan yang ingin dicapai. Maka oleh karenanya fungsi pengawasan perlu dilakukan.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2001), proses pengawasan atau pengendalian didefenisikan sebagai proses mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian organisasi dari suatu perusahaan dan kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan.

Pengawasan terdiri dari 3 (tiga) langkah yang bersifat universal, yaitu : 1. Mengukur hasil pekerjaan

(40)

3. Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan perbaikan.

Pengawasan yang dilakukan oleh PT. Jefrindo Consultant telah sesuai dengan teori, karena perusahaan tersebut telah mengawasi bawahannya dengan suatu pengukuran dan koreksi terhadap kegiatan perbawahan untuk manajemen apa yang akan terlaksana itu cocok dengan rencana. Apabila ada penyimpangan maka perusahaan akan mengadakan perbaikan guna menjamin pencapaian tujuan.

Fungsi dari pengawasan dapat dibagi menjadi 3 tipe dasar, yaitu : 1. Pengawasan pendahuluan (Preliminary Control)

Pengawasan ini memusatkan perhatian pada masalah mencegah timbulnya penyimpangan pada kualitas serta kuantitas sumber- sumber daya yang digunakan oleh perusahaan.

2. Pengawasan pada saat pekerjaan berlangsung (concurrent control)

Pengawasan ini dilakukan untuk memonitor pekerjaan yang berlangsung guna memastikan bahwa sasaran yang dicapai dengan rencana yang ditetapkan.

3. Pengawasan umpan balik (feedback control)

Pengawasan ini memusatkan perhatian pada hasil- hasil akhir dengan tujuan untuk menentukan tindakan- tindakan korektif apabila terjadi penyimpangan.

Adapun pengawasan yang dilakukan oleh PT. Jefrindo Consultant adalah denga cara :

1. Pengawasan pada saat pekerjaan berlangsung (concurrent control), dilaksanakan pada saat operasi sedang berlangsung yaitu dari laporan pelaksanaan periodik. Dengan demikian tindakan koreksi dapat dilaksanakan untuk periode berikutnya.

2. Pengawasan umpan balik (feedback control), dilaksanakan setelah periode anggaran berakhir. Pengawasan ini berfungsi sebagai alat untuk melihat penyimpanngan yang terjadi.

(41)

1. Mencegah terjadinya pemborosan

2. Memberikan standar yang memadai untuk mengukur prestasi

3. Sebagai alat pembanding seberapa jauh pelaksanaan rencana kerja yang tercapai 4. Mengendalikan operasi dan biaya serta pengeluaran perusahaan

Adapun pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh PT. Jefrindo Consultant adalah mengadakan analisa perbandingan antara aktual dengan anggaran untuk melihat keberhasilan anggaran yang telah disusun.

III. 3 Analisa Terhadap Perencanaan Dan Pengawasan Anggaran Dalam Perusahaan

PT. Jefrindo Consultant Medan dalam mencapai tujuan perusahaaan

terlebih dahulu membuat anggaran yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk keuangan. Anggaran harus benar- benar dapat dijadikan pedoman bagi perusahaan dalam pelaksanaan perencanaan dan pengawasan.

Pada hakekatnya penyusunan anggaran pada PT. Jefrindo Consultant adalah untuk menambah suatu keputusan agar perusahaan tidak mengalami kerugian dalam menjalankan kegiatan perusahaannya. Dalam proses penyusunan anggaran, manajemen perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai usulan kegiatan yang akan berakibat terhadap perubahan harga atau tarif, volume kegiatan, dan biaya yang dikeluarkan.

(42)

aktivitas dari perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien sesuai dengan yang telah direncanakan agar dapat mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan.

Pengawasan yang telah dilakukan oleh PT. Jefrindo Consultant yaitu dengan membandingkan antara anggaran yang telah disusun dengan realisasinya. Perbedaan antara angka anggaran dengan realisasinya disebut dengan penyimpanngan (variance).

Selanjutnya dilakukan analisa terhadap penyimpangan dalam rangka mengambil tindakan perbaikan paadaa masa yang akan datang, baik penyimpangan yang bersifat merugikan (unfavorable) maupun penyimpangan yang bersifat menguntungkan (favorable).

Dalam anlisis penyimpangan, PT. Jefrindo Consultant terlebih dahulu menetapkan ukuran mana yang harus dilakukan investigasi dan mana yang tidak perlu dilakukan investigasi atas penyimpangan. Jika biaya investigasi atas penyimpangan lebih besar daripada tafsiran yang dihemat maka biasanya tidak perlu dilakukan investigasi. Sebaliknya jika yang dihemat jauh lebih besar dari biaya investigasi maka harus dilaksanakan investigasi penyebab penyimpangan tersebut. Terkecuali dalam hal tertentu yang sifatnya material atau berpotensi beresiko besar maka kendatipun akhirnya kecil namun harus menjadi bahan dalam operasi mendatang.

III. 4 Evaluasi Terhadap Kegiatan Perusahaan Sehubungan Dengan Perencanaan Dan Pengawasan Anggaran

(43)

Anggaran yang disusun dengan baik pada umumnya banyak membantu pimpinan dalam melaksanakan tugasnya, baik dalam perencanaan, pelaksanaan serta dalam pengawasan, terutama mengenai biaya- biaya yang akan dikeluarkan.

Pada PT. Jefrindo Consultant anggaran disusun sebelum periode berakhir. Hal ini dilakukan agar pada periode yang akan datang rencana perusahaan dalam mencapai tujuan sudah ada sebelum anggaran periode yang lalu berakhir. Sehingga proses evaluasi anggaran yang dilakukan pada akhir periode oleh pihak manajemen PT. Jefrindo Consultant dapat dilakukan dengan terkontrol.

Berdasarkan laporan hasil pelaksanaannya, perencanan dan pengawasan anggaran pada PT. Jefrindo Consultant sudah dijalankan pada bab sebelumnya. Jika dilihat pada laporan tersebut, penyimpangan- penyimpangan yang terjadi umumnya bersifat menguntungkan (favorable) dan secara keseluruhan telah melebihi target yang direncanakan oleh perusahaan.

(44)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab terakhir ini penulis mencoba memberikan kesimpulan yang pada bab- bab sebelumnya telah dibahas mengenai fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan pada PT. Jefrindo Consultant Medan. Dan pada bab ini juga penulis mencoba memberi saran yang mungkin berguna bagi perusahaan dimasa yang akan datang.

IV. 1 Kesimpulan

1. PT. Jefrindo Consultant adalah perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang consultan. 2. Dalam struktur organisasi perusahaan PT. Jefrindo Consultant menggambarkan suatu

bentuk struktur yang paling sederhana yaitu struktur organisasi garis lurus, dimana kekuasaan dan tanggungjawab pimpinan tertinggi hingga ketingkat yang paling rendah atau sebaliknya dari tingkat paling rendah ke tingkat paling tinggi.

Masing- masing personel hanya menerima perintah dari suatu atasan dan setiap bawahan hanya memberi pertanggungjawaban mengenai pelaksanaan tugasnya kepada satu orang atasan.

3. Dalam penyusunan anggaran data dan informasi yang dibutuhkan bersumber dari pengalaman dan juga data aktual tahun- tahun sebelumnya.

4. Fungsi pengawasan bertujuan untuk melihat penyimpangan yang terjadi dan berusaha mencari solusinya.

(45)

6. Mekanisme perusahaan dalam menyusun anggaran sudah baik, tetapi masih diperlukan perencanaan dan pengawasan yang baik.

IV. 2 Saran

1. Ada baiknya kalau bukan hanya bergerak dalam bidang jasa saja, tetapi perlu dicoba untuk merambah ke bidang dagang, dimana alat- alat yang digunakan dalam mendesign bangunan,

2. Struktur organisasi yang digunakan yaitu bentuk garis lurus sudah cukup bagus, tetapi ada baiknya kalau bentuk lain dicoba untuk digunakan.

3. Data yang digunakan dalam penyusunan anggaran hendaknya tidak hanya berdasarkan pada pengalaman dan tahun- tahun sebelumnya, tetapi juga prediksi akan anggaran yang akan digunakan untuk tahun berikutnya.

4. Pengawasan (controlling) yang dilakukan oleh perusahaan bukan untuk mencari kesalahan para personel tetapi untuk melihat adanya penyimpangan yang terjadi selama kegiatan berlangsung.

5. Anggaran yang telah disusun oleh perusahaan harus benar- benar digunakan untuk pencapaian laba yang teleh ditetapkan sebelumnya.

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan, Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahan, Edisi 2003/2004, Buku Satu, Universitas Gajah Mada.

Nafarin, M, 2000, Penganggaran Perusahaan, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta. Kuncoro, Mudrajat, 2006, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta.

Welsch, Hilton, Gordon, 2000, Anggaran Perencanaan Dan Pengebdalian Laba, Diterjemahkan Oleh Purwatiningsih SE, MBA Dan Maudy Warouw SE, Ak, Buku I, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri, 2001, Budgetting Peranggaran Perencanaan Lengkap, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Winardi, 2000, Asas-Asas Manajemen, Cetakan Kedua, Manjar Maju, Bandung. Munandar, 2001, Budgetting, Fakultas Ekonomi Unuversitas Gajah Mada, Yokyakarta. Supriyono, A.R, 2001, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi Pertama , Fakultas Ekonomi

Universitas Gajah Mada, Yokyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya.. hubungan / keterkaitan antara

Tujuan jabatan kepala bagian SPI adalah melaksanakan fungsi manajemen untuk menjalankan strategi pemeriksaan dengan tujuan memastikan bahwa sistem pengendalian internal

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non- profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti

Lisa Afriyani: Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan pada PT... Lisa Afriyani: Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan

Tengku Baldwin: Fungsi Anggaran Perusahaan Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan pada Kantor Pemasaran..., 2006... Tengku Baldwin: Fungsi Anggaran Perusahaan Sebagai Alat

Yasser Hudan N: Fungsi anggaran perusahaan sebagai alat perencanaan dan pengawasan, 2005 USU e-Repository © 2008... Yasser Hudan N: Fungsi anggaran perusahaan sebagai alat

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non- profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non- profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan