• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam bab ini akan menganalisa kekurangan dan kelebihan dari sistem yang telah dibuat.

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran terhadap sistem yang telah dibuat.

BAB 2

LANDASAN TEORI

2. 1. Sistem Informasi

Sistem Informasi merupakan pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi1. Sistem informasi yang ada harus bersifat efisien, efektif dan fleksibel serta dapat memberikan keputusan terhadap pemakai sistem untuk mengendalikan organisasi.

2. 2. Akuntansi

Akuntansi mempunyai dua pengertian, yaitu:

1. Akuntansi merupakan sistem informasi pada haknya sendiri, yaitu akuntansi ini mempunyai berbagai sistem operasi untuk menghasilkan informasi yang relevan. Operasi-operasi itu meliputi:

a. Catatan-catatan data ekonomi b. Menjaga data yang dimasukkan

c. Memberikan quantitatif (jumlah) informasi dalam hubungan keuangan.

2. Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang dapat membentuk sebuah arti sebagai kunci penghubung dari firma-firma bisnis yang jelas dan ringkas.2

1.

Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C.Dittman, System Analysis and Design Methods (Sixth Edition, McGraw-Hill Education dan Andi, 2004), hal. 10.

2.

Jusup, Al. Haryono, Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1, Edisi ke-6, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 2003.

Dapat disimpulkan bahwa akuntansi dapat dilihat sebagai informasi keuangan yang diperlukan untuk penggunaan secara keseluruhan dari sebuah entitas.

2. 3. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu kesatuan struktur dalam suatu entitas, misalnya suatu perusahaan bisnis ataupun suatu instansi yang menggunakan sumber-sumber fisik dan komponen lainnya untuk mentransformasikan data ekonomi ke dalam informasi akunting, dengan tujuan kepuasan informasi yang diperlukan dari berbagai user.3

Dalam sistem informasi akuntansi terdapat proses transaksi yang terdiri dari proses akunting dan transaksi non-akunting melalui catatan-catatan akunting terdiri dari jurnal utama (file-file transaksi) dan buku besar ( file-file utama).

2. 4. Jurnal dan Buku Besar

Jurnal merupakan alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukkan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing.4 Setiap transaksi yang terjadi dalam sebuah

3.

Wilkinson , et al, Accounting Information Systems (Fourth Edition, John Wiley and Sons, New York, 2000), hal. 7.

4.

Jusup, Al. Haryono, Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1 (Edisi ke-6, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 2003), hal.120.

perusahaan, sebelum dibukukan ke buku besar, harus dicatat terlebih dahulu dalam jurnal.

Sedangkan buku besar merupakan kumpulan dari akun-akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan tersendiri.5

2. 5. Kas dan Arus Kas

Menurut Munawir (1983: 14), kas merupakan uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari para pelanggan dan simpanan perusahaan di bank yang dapat diambil kembali (dengan menggunakan cek atau bilyet). Sedangkan menurut Theodarus M. Tuanakotta, AK (1982: 150), dalam bukunya berjudul ”Auditing Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik”, yaitu kas meliputi uang tunai dan simpanan-simpanan yang langsung dapat diuangkan pada setiap saat tanpa mengurangi nilai simpanan tersebut. Kas dapat terdiri dari kas kecil atau dana-dana kas lainnya seperti penerimaan uang tunai dari cek-cek (yang bukan mundur) untuk disetor ke bank keesokan harinya. Dari pendapat-pendapat tersebut di atas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa kas, adalah seluruh uang tunai dan bentuk-bentuk lainnya yang dapat diuangkan setiap saat apabila perusahaan membutuhkan.

Sedangkan arus kas merupakan sejumlah uang yang masuk ke dalam kas perusahaan atau sejumlah uang yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk suatu kepentingan tertentu.

5. Jusup, Al. Haryono, Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1 (Edisi ke-6, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 2003), hal.120.

2. 6. Rekening dan Laporan Keuangan

Rekening merupakan suatu alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan biaya.6 Tujuan dari pemakaian rekening ini sendiri adalah untuk mencatat data yang akan menjadi dasar penyusunan laporan-laporan keuangan, mengidentifikasi data akuntansi secara unik, meringkas data, mengklasifikasi rekening atau transaksi dan menyampaikan makna tertentu.

Sedangkan laporan keuangan merupakan obyek dari analisis terhadap laporan keuangan yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.7 Laporan keuangan meliputi:

1. Laporan Neraca Saldo

Yang dimaksud dengan neraca saldo8 adalah daftar yang berisi saldo-saldo dari seluruh rekening yang ada di dalam buku besar pada suatu saat tertentu dengan tujuan untuk menguji kesamaan debet dan kredit di dalam buku besar dan mempermudah penyusunan laporan keuangan.

2. Laporan Rugi – Laba

Tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah mendapatkan laba. Laporan rugi-laba disusun dengan maksud untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu.

6.

Jusup, Al. Haryono, Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1 (Edisi ke-6, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 2003), hal.64.

7.

Jusup, Al. Haryono, Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1 (Edisi ke-6, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 2003), hal. 26

8.

Jusup, Al. Haryono, Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1 (Edisi ke-6, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 2003), hal.86.

Hasil operasi perusahaan diukur dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Apabila pendapatan lebih besar daripada biaya, maka dikatakan bahwa perusahaan memperoleh laba, dan bila terjadi sebaliknya (pendapatan lebih kecil daripada biaya) maka perusahaan menderita rugi.9 3. Laporan Perubahan Modal

Hasil operasi perusahaan yang berupa laba atau rugi akan berpengaruh terhadap modal pemilik. Modal pemilik dapat bertambah karena adanya tambahan investasi oleh pemilik dan perusahaan mendapat laba. Di lain pihak modal pemilik akan berkurang karena pemilik melakukan pengambilan harta perusahaan untuk keperluan pribadi (disebut pengambilan prive) dan karena perusahaan menderita rugi. Informasi tentang perubahan modal pemilik ini dituangkan dalam laporan perubahan modal. Dalam laporan ini digambarkan alasan yang menjadi penyebab terjadinya perubahan jumlah modal pemilik.10

2.7. Analisis dan Desain Berorientasi Objek 2. 7. 1 Object Oriented Analysis

Object Oriented Analysis (OOA) merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mempelajari obyek yang sudah ada untuk mengetahui apakah mereka dapat digunakan kembali atau diadaptasi untuk pemakaian baru, atau menentukan suatu

9.

Jusup, Al. Haryono, Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1 (Edisi ke-6, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 2003), hal.23.

10.

Jusup, Al. Haryono, Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1 (Edisi ke-6, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 2003), hal. 25.

obyek baru atau yang dimodifikasi yang akan digabung dengan obyek yang sudah ada ke dalam suatu aplikasi komputasi bisnis yang sangat berharga.

2. 7. 2 Object Oriented Design

Object Oriented Design (OOD) merupakan pendekatan yang digunakan untuk menspesifikasikan solusi perangkat lunak dalam bentuk kolaborasi obyek, atribut dan methodnya. OOD merupakan kelanjutan dari proses Object Oriented Analysis. Dalam tahap ini terdapat tiga jenis objek, yaitu: 11

2. 7. 2. 1. Entity Object, merupakan sebuah obyek yang berisi informasi yang berhubungan dengan bisnis dan secara khusus bersifat persistent dan disimpan dalam database. Simbol Entity Object:

Gambar 2.1 Simbol Entity Object

2. 7. 2. 2. Interface Object

Interface object merupakan sebuah obyek yang disediakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah actor

akan melakukan interface dengan sistem. Simbol Interface Object:

11.

Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C.Dittman, System Analysis and Design

Gambar 2.2 Simbol Interface Object

2. 7. 2. 3. Control Object

Control object merupakan sebuah obyek yang berisi aplikasi logika yang bukan merupakan tanggung jawab dari entity obyek.

Simbol Control Object:

Gambar 2.3 Simbol Control Object

2. 8. Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek.12 UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem, yaitu: 13

12.

Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C.Dittman, System Analysis and Design Methods (Sixth Edition, McGraw-Hill Education dan Andi, 2004), hal. 408.

13.

Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C.Dittman, System Analysis and Design Methods (Sixth Edition, McGraw-Hill Education dan Andi, 2004), hal. 418.

1. Diagram Model Use-Case

Diagram use case menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Atau dengan kata lain secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna mengharapkan interaksi dengan sistem itu.

2. Diagram Struktur Statis

UML menawarkan dua diagram untuk memodelkan struktur sistem informasi statis, yaitu:

a. Diagram kelas menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukkan kelas objek yang menyusun sistem dan juga hubungan antara kelas objek tersebut.

b. Diagram objek serupa dengan diagram kelas, tetapi daripada menggambarkan kelas objek, diagram objek malahan memodelkan instance objek aktual-dengan menunjukkan nilai-nilai saat ini dari atribut instance. Diagram objek tidak digunakan sesering diagram kelas, tetapi saat digunakan dapat membantu seorang developer untuk memahami struktur secara lebih baik.

3. Diagram Interaksi

Diagram interaksi memodelkan sebuah interaksi, terdiri dari satu set objek, hubungan-hubungannya dan pesan yang terkirim di antara objek. Diagram interaksi memiliki dua diagram, yaitu:

a. Diagram rangkaian / sekuensi secara grafis menggambarkan bagaimana objek-objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau operasi. b. Diagram kolaborasi serupa dengan diagram rangkaian /

sekuensi. Diagram ini menggambarkan interaksi (atau kolaborasi) antara objek dalam sebuah format jaringan. 4. Diagram State (State Diagram)

Diagram bagian juga memodelkan behavior dinamis dari sistem. UML memiliki sebuah diagram untuk memodelkan behavior

objek khusus yang kompleks (diagram statechart) dan sebuah diagram untuk memodelkan behavior dari sebuah use case atau sebuah metode, yaitu:

a. Diagram Statechart, digunakan untuk memodelkan behavior

objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek-berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state lain.

b. Diagram aktivitas secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis atau use case. Diagram ini juga dapat digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

5. Diagram Implementasi

Diagram implementasi juga memodelkan struktur sistem informasi, yakni:

a. Diagram komponen, digunakan untuk menggambarkan organisasi dan ketergantungan komponen-komponen

software sistem. Diagram ini dapat digunakan untuk menunjukkan bagaimana kode pemrograman dibagi menjadi modul-modul (atau komponen).

b. Diagram penguraian / deployment mendeskripsikan arsitektur fisik dalam istilah ”node” untuk hardware dan software

dalam sistem. Diagram ini menggambarkan konfigurasi komponen-komponen software run-time, prosesor, dan peralatan yang membentuk arsitektur sistem.

2. 9. Client/Server

Client/Server merupakan sistem yang mampu menghasilkan aplikasi

database yang tangguh dalam hal sekuritas, serta mampu mengurangi kepadatan lalu lintas jaringan. Di mana pada sistem ini juga terdapat dua aplikasi yang terpisah, yaitu aplikasi client dan aplikasi server.

Client merupakan sebuah komputer yang berisi aplikasi dan memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan interaksi dengan user. Jadi setiap yang

dikehendaki para user akan ditangani terlebih dahulu oleh client. Sebagai contoh, client menerima masukan dari user yang dilakukan melalui keyboard.

Server merupakan sebuah komputer yang bersisi DBMS (Database Management Sistem) serta database, dan menjadi pusat seluruh kegiatan untuk menangani permintaan-permintaan yang dilakukan oleh client. 19

Gambaran dari sistem ini adalah: aplikasi client membuat suatu permintaan (make a request) kemudian server merespon permintaan (server responding). Dengan adanya dua aplikasi yang terpisah ini, sebelum aplikasi

client dapat terhubung ke server, aplikasi server harus dijalankan terlebih dahulu. Mekanisme keamanan data diterapkan pada sistem client/server

sangat tinggi, sehingga aplikasi client tidak dapat membuka file-file data yang berada di server secara langsung.

Pada dasarnya, client harus melakukan login dengan memasukkan

user id serta password yang telah ditentukan. Begitu proses login berhasil, kemudian aplikasi server akan memberikan servis untuk membuka database

yang diminta oleh user (client). Dalam hal pengaksesan data juga masih ditentukan oleh hak akses (access granted), sehingga tidak semua servis dapat dilakukan oleh client, akan tetapi bergantung pada hak akses yang diberikan.

Gambar 2.4 . Gambar komponen Client/Server

2. 10. Arsitektur Client/Server model Two-Tier

Arsitektur Client/Server yang akan digunakan dalam sistem ini adalah arsitektur client/server dengan model two-tier. Pada arsitektur two-tier, application logic dan database driver terletak di sisi client sedangkan DBMS terletak di sisi server.14 Arsitektur ini dikenal dengan fat-client architecture, di mana kode dan pemrosesan banyak dilakukan di sisi client. Berikut merupakan gambar model arsitektur two-tier application:

14.

Cahyono Setiyo, Panduan Praktis Pemrograman Database Menggunakan MySQL dan Java, Cetakan Pertama, Bandung, Informatika: 2006, hal.12.

Gambar 2.5. Gambar model Arsitektur Two-Tier Application

Berdasarkan gambar 2.5, client melakukan sebuah permintaan ke

server, biasanya jaringan komputer telah terhubung dengan topologi jaringan tertentu. Ketika server menerima permintaan layanan tersebut, server

mengatur dan membawa permintaan tersebut. Server tersebut kemudian mengirim balik sebuah pesan respon ke client yang meminta. Respon tersebut dapat berupa sekumpulan record, pesan kesalahan atau sebuah nilai boolean

yang mengondisikan apakah permintaan telah dieksekusi dengan sukses.

2. 11. MySQL

MySQL merupakan database yang dikembangkan dari bahasa SQL (Structured Query Language) yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

suatu database. Berdasarkan ANSI (American National Standard Institute), SQL merupakan bahasa standar untuk relational database management sistems. Pernyataan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi seperti update data pada database, atau pengambilan data dari

database. Beberapa Relational DBMS yang menggunakan SQL, antara lain:

Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, Access, Ingres, MySQL, Postgre dan lain-lain. Pernyataan-pernyataan SQL dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu15:

1. Data Manipulation Languange (DML)

Pernyataan DML berkaitan dengan data, baik pengambilan atau pemodifikasian data supaya tetap up-to-date. Berikut pernyataan DML, antara lain:

a. SELECT

Pernyataan ini digunakan untuk query dan menampilkan data dari sebuah database. Pernyataan select

menspesifikasikan kolom mana yang termasuk dalam result set (hasil query).

b. INSERT

Pernyataan ini digunakan untuk mengisi tabel yang baru dibuat atau menambahkan baris/record baru pada tabel yang sudah dibuat.

15.

Setiyo Cahyono, Panduan Praktis Pemrograman Database Menggunakan MySQL dan Java, (Cetakan Pertama, Bandung: Informatika, 2006), hal. 13 - 15.

c. DELETE

Pernyataan ini digunakan untuk menghapus sebuah baris tertentu atau sekumpulan baris dari sebuah tabel.

d. UPDATE

Pernyataan ini digunakan untuk mengubah nilai dari suatu kolom ata sekumpulan kolom pada suatu tabel.

2. Data Definition Language (DDL)

Sedangkan pernyataan DDL berkaitan dengan pembuatan atau pengubahan tabel dan objek-objek database lainnya seperti

view dan index. Berikut pernyataan DDL, di antaranya:

a. CREATE TABLE

Pernyataan ini digunakan untuk membuat tabel dengan nama kolom yang ditentukan oleh pengguna.

b. DROP TABLE

Pernyataan ini digunakan untuk menghapus semua baris/record dan menghapus definisi tabel dari database.

c. ALTER TABLE

Pernyataan ini digunakan untuk menambah atau menghapus sebuah kolom dari suatu tabel.

2.12 Java

Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi obyek (OOP) yang dikembangkan oleh Sun Microsistems, dengan kata lain rancangan Java merupakan suatu teknik yang memusatkan rancangan pada data obyek dan interface. Berikut merupakan kelebihan dan karakteristik yang dimiliki oleh Java.

2.12.1 Kelebihan dari Java

1. Bersifat portable dan platform independent. Program java yang ditulis akan dapat dieksekusi di platform manapun tanpa memerlukan kompilasi ulang (portable) asalkan Java Virtual Machine untuk platform tersebut tersedia.

2. Memiliki garbage collection yang dapat mendealokasi memori secara otomatis. Suatu lokasi memori yang dipakai tidak perlu secara eksplisit dibebaskan karena hal ini akan dilakukan secara otomatis oleh Java.

3. Menghilangkan pewarisan berganda yang terdapat pada C++. 4. Mengurangi pointer aritmetik. Pengaksesan lokasi memori

secara langsung dengan menggunakan pointer memungkinkan program untuk melakukan suatu tindakan yang tidak seharusnya atau tidak boleh dilakukan. Untuk mengurangi dan menghilangkan kemungkinan kesalahan seperti ini,

penggunaan pointer pada Java telah dibatasi dengan menggunakan reference.

5. Memiliki array sejati.

6. Mengurangi kerancuan antara pemberian nilai pada statement kondisional. Contoh penggunaan tanda ’=’ dengan ’==’ pada kondisi if.

2.12.2 Karakteristik dari Java

1. Berorientasi objek, Java telah menerapkan konsep pemrograman berorientasi objek yang modern dalam implementasinya.

2. Robust, Java mendorong pemrograman yang bebas dari kesalahan dengan bersifat strongly typed dan memiliki run-time checking.

3. Portable, program Java dapat dieksekusi di platform manapun selama tersedia Java Virtual Machine untuk platform tersebut. 4. Multithreading, java mendukung penggunaan multithreading

yang telah terintegrasi secara langsung dalam bahasa Java. 5. Dinamis, program Java dapat melakukan suatu tindakan yang

ditentukan pada saat eksekusi program dan bukan pada saat kompilasi.

6. Sederhana, Java menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipelajari.

7. Terdistribusi, Java didesain untuk berjalan pada lingkungan yang terdistribusi seperti halnya internet.

8. Aman, aplikasi yang dibuat dengan bahasa Java dapat dipastikan keamanannya terutama untuk aplikasi internet. 9. Netral secara arsitektur, Java tidak terikat pada suatu mesin

atau sistem operasi tertentu.

10.Interpreted, aplikasi Java dapat dieksekusi pada platform yang berbeda-beda dengan melakukan interpretasi pada bytecode.

2.13 Metodologi FAST (Framework for the Application of Sistem Thinking)

Metodologi FAST merupakan salah satu metode pengembangan sistem informasi yang digunakan oleh Whitten, dkk (2004) dan memiliki beberapa fase, yaitu:

a. Scope Definition (Definisi Lingkup)

Scope definition merupakan fase awal yang meliputi pernyataan dan kategorisasi masalah, kesempatan dan perintah, bisa juga termasuk batasan dan visi awal untuk solusi. Atau dapat dikatakan bahwa scope definition bukanlah solusi masalah akan tetapi hanyalah sebuah statement dan pengelompokan.

Problem analysis adalah studi untuk sistem yang sekarang dan menganalisa temuan-temuan untuk menyediakan informasi kepada tim proyek dengan lebih memahami masalah yang di trigger oleh proyek.

c. Requirement Analysis (Analisis Persyaratan)

Fase ini mendefinisikan dan memberikan prioritas terhadap kebutuhan sistem. Analyst harus melakukan pendekatan kepada user untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan atau yang mereka inginkan terhadap sistem yang baru tanpa mendiskusikan masalah teknologi atau teknik implementasi.

d. Logical Design (Desain Logis)

Fase logical design merupakan fase untuk menterjemahkan kebutuhan bisnis user ke dalam sistem model yang hanya memperhatikan kebutuhan bisnis dan tidak pada teknikal desain atau implementasi dari kebutuhan tersebut. e. Decision Analysis (Analisis Keputusan)

Tujuan dari fase ini, adalah mengidentifikasikan solusi teknis calon dan menganalisa solusi-solusi calon untuk kepraktisan serta merekomendasikan sistem calon sebagai solusi target untuk didesain.

Tujuan fase desain dan integrasi fisik adalah untuk mentransformasi persyaratan-persyaratan bisnis ke dalam spesifikasi desain fisik yang akan memandu konstruksi sistem atau mengurusi rincian lebih besar mengenai bagaimana teknologi akamn digunakan dalam sistem baru.

g. Construction and Testing (Konstruksi dan Pengujian)

Fase konstruksi dan pengujian bertujuan untuk membangun dan menguji sebuah sistem yang memenuhi sebuah persyaratan bisnis dan spesifikasi desain fisik dan mengimplementasikan antarmuka-antarmuka antara sistem baru dengan sistem yang telah ada.

h. Installation and Delivery (Instalasi dan Pengiriman)

Fase instalasi dan pengiriman meliputi kegiatan instalasi sistem, training user, manual sistem, mengkonversi file, dan database yang ada ke dalam database yang baru, final testing. Juga menyediakan prosedur konversi.

BAB 3

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

3.1 Nama Sistem

Sistem Informasi Akuntansi Arus Kas SMA Pangudi Luhur Van Lith-Muntilan

3.2 Sejarah Singkat Van Lith

Kampus SMA Pangudi Luhur Van Lith yang sekarang ini, sebelumnya pernah digunakan untuk mendidik calon guru SD (Sekolah Dasar) dengan sistem asrama yang didirikan oleh pastor Fransiskus Georgius Yosephus Van Lith, SJ. Pada tahun 1904, sekolah guru tersebut berupa RC Kweekschool.

Pada tahun 1952, sekolah tersebut diserahkan kepada kongregasi bruder FIC, yang berkembang menjadi SGB, SMP, dan kemudian SGA Xaverius. Pada tahun 1966, SGA Xaverius berganti nama menjadi SPG Pangudi Luhur Van Lith.

Pada tahun 1991, Pemerintah menutup semua SPG di seluruh Indonesia dan SPG Pangudi Luhur Van Lith beralih fungsi menjadi SMA Pangudi Luhur Van Lith berasrama. SMA Pangudi Luhur Van Lith menerapkan sistem moving class dalam proses pembelajaran.

3.3 Tahap Pelaksanaan

Sistem yang baru ini dibuat dengan menggunakan metodologi proses pengembangan sistem (Classic systems development process) yang bernama FAST (Framework of the Application of System Tecniques).

3.4 Metodologi FAST

Tahapan-tahapan untuk melakukan metodologi FAST sebagai berikut:

3.4.1 Fase Definisi Lingkup (Scope Definition)

Pada tahap definisi lingkup, hasil akhir dari tahap identifikasi permasalahan dan kesempatan adalah problem statement, yang akan dijelaskan lanjut pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Tabel Pernyataan Masalah (Problem Statement)

Proyek : Sistem Informasi Akuntansi Arus Kas SMA Pangudi Luhur Van Lith-Muntilan

Manajer Proyek : Devi Endarwaty

Dibuat Oleh : Devi Endarwaty Terakhir diperbarui oleh : Devi Endarwaty Tanggal Pembuatan: 4 Desember 2008 Tanggal terakhir diperbarui: 15 Desember 2008

Pernyataan singkat masalah kesempatan atau perintah

Tenggang waktu Visibilitas Keuntungan tahunan Prioritas atau kedudukan Solusi diusulkan

1. Pencatatan setiap transaksi dan data masih dilakukan secara manual diubah menjadi terkomputerisasi

Segera High 1 Membuat

Dokumen terkait