• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN EKONOMI ORANG TUA Tabel 4

D. Analisa dan Interpretasi Data

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kemampuan ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa di MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang Semester Genap Tahun Ajaran 2007/2008, selanjutnya peneliti melakukan analisa dan interpretasi data.

1. Analisa Data dengan Rumus Product Moment

Setelah mendapat data yang diinginkan, yaitu dari variable X berupa skor jawaban pernyataan angket yang disebarkan ke 40 responden dan dari variable Y berupa nilai laport hasil belajar/prestasi belajar Semester Genap Tahun Pelajaran 2007/2008, kemudian langkah selanjutnya penulis memasukan kedua data atau variabel tersebut kedalam sebuah table yang dapat dilihat pada table 29.

Untuk menganalisa data yang sudah terkumpul penulis menggunakan rumus

Product Moment yaitu untuk mengetahui apakah ada korelasi positif yang signifikan antara variable X dan variable Y, atau bahkan sebaliknya tidak ada korelasi positif yang signifikan antara variable X dan variable Y.

r

xy = N XY - ( X) ( Y)

{N X2 – ( x)2 } {N Y2 – ( Y2)} = 40 (175.270) – (2.287) (3.056) {40 (131.510) – (2.287)2} {40 (236.566) – (3.056)2} = 7.010.800 – 6.989.072

{5.260.400 – 5.230.369} { 9.462.640 – 9.339.136} = 21.728 {30.031} {123.504} = 21.728 3.708.948.624 = 21.728 60.901.137 = 0,356 2. Interpretasi Data

a. Interpretasi secara kasar/sederhana

Berdasarkan perhitungan diatas, nilai koefisien korelasi variable X (kemampuan ekonomi orang tua) dan variable Y (prestasi belajar siswa), yaitu sebesar rxy = 0,356. Untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel tersebut digunakan cara dalam menginterprestasikannya, yaitu memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment dengan jalan berkonsultasi pada nilai ‘r’ product moment.

Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi product moment (rxy) pada umumnya digunakan pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut.

Tabel 35

Indeks Korelasi “r” Product Moment

Dengan menggunakan perhitungan diatas, dapat dinyatakan bahwa hubungan antara kemampuan ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa berada pada tingkat hubungan yang lemah/rendah, karena angka indeks korelasi rxy terletak pada rentang 0,20 – 0,40.

Dalam memberikan interpretasi terhadap rxy, terlebih dahulu kita rumuskan hipotesa alternatif dan hipotesa nolnya.

Ha : Ada korelasi positif yang signifikan antara variable X dan variable Y.

Ho : Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara variable X dan variable Y.

Besarnya “r” Product Moment

(rxy) Interpretasi

0,00 - 0,20

Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara Variabel X dan variabel Y)

0,20 - 0,40 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah

0,40 - 0,70 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukupan

0,70 - 0,90 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi

0,90 - 1,00 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi

b. Interpretasi dengan menggunakan Table Nilai “r”

Untuk mengkonsultasikan nilai rxy terhadap nilai “rtabel”, maka dicari

Degrees of Freedom dengan rumus : df = N-nr

= 40 – 2

= 38 (konsultasi table “r”)

Setelah memeriksa table nilai “r” Product Moment dan df 38 tidak terdapat dalam tabel, maka penulis pakai angka terdekat dari 38 dengan nilai yang ada pada table yaitu df 40. Dengan df sebesar 40 diperoleh rtabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,304; sedangkan pada taraf signifikansi 1% diperoleh rtabel sebesar 0,393. Karena rxy atau ro pada taraf signifikansi 5% lebih besar dari rtabel (0,356>0,304), maka pada taraf signifikansi 5% Hipotesa Nol Ditolak. Sedangkan Hipotesa alternative diterima, berarti pada taraf signifikansi 5% itu terdapat korelasi positif antara variable X dan variable Y. Selajutnya, karena pada taraf signifikansi 1% rxy atau ro adalah lebih kecil dari pada rtabel (0,356<0,393), maka pada taraf signifikansi 1% itu Hipotesa Nol diterima, sedangkan Hipotesa alternative ditolak. Ini berarti bahwa untuk taraf signifikansi 1% itu tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara variable X dan variable Y.

c. Uji Koefisien Determinasi: Rumus Koefisien Determinasi: KD = (rxy)2 x 100%

= (0,356)2 x 100% = 0,1267 x 100% = 12,67%

Dari perhitungan diatas diperoleh KD sebesar 12,67% yang berarti bahwa variable X (kemampuan ekonomi orang tua) memiliki korelasi terhadap variable Y (prestasi belajar siswa), ini membuktikan bahwa 87,33% dari prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor lain.

d. Hasil Uji Hipotesis

Dari hasil perhitungan diperoleh rxy sebesar 0,356, ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat korelasi positif antara variabel X dan variabel Y, terbukti rxy>ttabel. Dengan demikian penulis menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa tinggi rendahnya tingkat kemampuan ekonomi orang tua erat sekali hubungannya dengan prestasi belajar siswa, meskipun berdasarkan data tersebut berada pada taraf lemah/rendah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat kemampuan ekonomi orang tua, maka semakin mudah untuk memenuhi kebutuhan belajar, sehingga prestasi belajar pun semakin meningkat.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi, analisa dan interpretasi data yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tinggi rendahnya kemampuan ekonomi orang tua ternyata mempunyai hubungan yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Karena kemampuan ekonomi orang tua itu merupakan salah satu factor eksternal yang memacu seorang anak untuk dapat berprestasi.

2. Dari hasil penyebaran angket kepada 40 orang siswa, 13 siswa (32%) diantaranya yang berasal dari keluarga mampu memiliki prestasi yang cukup baik dan siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu yaitu 27 siswa (68%) siswa juga berprestasi cukup baik. Dan secara keseluruhan prestasi siswa MTs. Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Tanggerang sudah cukup baik, ini dapat dilihat dari laporan hasil Ujian Akhir Semester (Nilai Raport) pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2007/2008 dengan nilai rata-rata 76,45.

3. Ada hubungan antara kemampuan ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa, hal ini terlihat dari hasil perhitungan rxy = 0,356 yang berada dalam rentang 0,20 – 0,40 yang menunjukan adanya korelasi positif yang lemah/rendah. Hal ini ditunjukan pula dengan hasil penelitian pada taraf signifikansi 5% yang menyatakan bahwa rxy>rt (0,356>0,304) artinya Hipotesa alternative diterima sedangkan Hipotesa Nol ditolak, berarti pada taraf signifikansi 5% terdapat korelasi positif yang signifikan antar variable X dan Variabel Y. selanjutnya pada taraf signifikansi 1% yang menyatakan bahwa rxy>rt (0,356<0,393) artinya Hipotesa Nol diterima, sedangkan Hipotesa alternative ditolal, berarti pada taraf signifikansi 1% itu tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara variable X dan variable Y. Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi

ekonomi orang tua maka semakin tinggi pula kesempatan siswa untuk dapat berprestasi.

B. Saran

1. Bagi keluarga dalam hal ini orang tua hendaknya menyediakan sarana dan prasarana belajar anak serta meningkatkan pendapatan. Hal ini mengingat adanya hubungan antara kemampuan ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa.

2. Bagi pihak sekolah disarankan untuk mengupayakan prestasi belajar siswanya dengan menyediakan fasilatas yang memadai untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap siswa sehingga pada akhirnya akan memiliki prestasi yang bagus.

3. Bagi siswa yang berasal dari latar belakang keluarga yang kurang mampu diharapkan untuk tetap selalu memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar, karena kemampuan ekonomi orang tua bukanlah hal yang mutlak dalam menentukan prestasi belajar siswa, namun masih banyak penentu lainnya, khususnya faktor internal yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri.

Dokumen terkait