• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA KASUS

Dalam dokumen LAPORAN KASUS epilepsi (Halaman 42-47)

Setelah dilakukan anamnesa( pemeriksaan )isik umum( pemeriksaan neur'l'gis dan  pemeriksaan penunjang didapatkan :

iagn'sis klinis : 8bser;asi *ejang iagn'sis t'pis : 'bus temp'ralis iagn'sis eti'l'gis : 7pilepsi Psik'm't'r 

Anamne'i'

ari hasil anamnesa ,ang dilakukan didapatkan bah!a pasien mengalami serangan kejang berulang. Setelah dilakukan anamnesis ,ang lebih mendalam( tern,ata dapat disimpulkan  bah!a pen,ebab kejang berulang ini adalah epilepsi psik'm't'r?epilepsi l'bus temp'ral. imana  pen,ebab lain mungkin sudah dapat disingkirkan seperti :

Gangguan metab'lik : sudah disingkirkan karena pasien tidak mengk'nsumsi alk'h'l( nark'tika( ataupun tidak menujukkan gejala hip'glikemia

In)eksi : sudah disingkirkan karena pasien tidak ada demam sekarang ataupun sebelumn,a.

"rauma : sudah disingkirkan dimana pasien mengatakan tidak ada ri!a,at trauma kepala sebelumn,a

*eganasan: sudah disingkirkan dengan hasil %I ataupun 77G.

Pasien ini mengarah pada kejang ,ang disebabkan 'leh keadaan ,ang disebut sebagai epilepsi psik'm't'r. *arena selain kejang( pasien juga mengalami perubahan m''d dan menjadi lebih /epat marah( dan memiliki !aham paran'id. Setelah pasien ini di/urigai menderita epilepsi  psik'm't'r. %aka harus dipastikan lebih lanjut.

Kaaktei'tik E%ile%'i L)bu' Tem%)al 0i't)y

9ist'r, ') )ebrile sei>ures are se/'ndaril, generali>ed sei>ures 4amil, hist'r, ') epileps, Sei>ures ma, remit and reappear  7arl, 'nset Sei>ures ')ten intra/table

#lini7al )b'e(ati)n'

Aura /'mm'n P'sti/tal dis'rientati'n( mem'r, l'ss( Beha;i'ral arrest?stare d,sphasia 3!ith )'/us in d'minant 6'mple= aut'matisms hemisphere5

Unilateral p'sturing

Lab)at)y 'tu,ie'

Unilateral 'r bilateral anteri'r temp'ral spikes 'n 77G 9,p'metab'lism 'n interi/tal P7"

9,p'per)usi'n 'n interi/tal SP76"

MRI *in,in!'

Small hipp'/ampus !ith in/reased signal 'n "2-!eighted seDuen/es Small temp'ral l'be

7nlarged temp'ral h'rn

Setelah melihat tabel diatas( maka dapat disimpulkan pasien ini menderita epilepsi l'bus temp'ral. imana pasien memiliki ri!a,at kejang demam saat berusia 1 tahun( ibu pasien juga memiliki ri!a,at epilepsi( pasien kerap kali tidak beresp'n dengan pemberian 8A7. Pasien juga memiliki gangguan dalam meng'ntr'l em'si. Pasien menjadi lebih sensiti)( mudah tersinggung( dan /epat marah. Serta memiliki kebiasaan men,etel musik dengan suara ,ang sangat keras.

Pasien juga mengalami gangguan dalam berinteraksi dengan lingkungannn,a. Penderita dapat tampak sadar( namun apabila diperiksa lebih dekat maka penderita tidak sadar akan lingkungann,a( tidak dapat menja!ab pertan,aan atau dapat menja!ab pertan,aan se/ara tidak  tepat( dan kemudian tidak dapat mengingat kembali tentang apa ,ang baru saja dialamin,a. 9al ini karena( serangan epilepsi psik'm't'r melibatkan bagian-bagian 'tak ,ang bertanggung ja!ab atas berlangsungn,a kesadaran dan mem'ri( dan pada umumn,a melibatkan kedua belah l'bus temp'ralis atau )r'ntalis dan sistem limbik.

Gejala ;isk'sitas kepribadian biasan,a paling n,ata dalam per/akapan dengan pasien( ,ang /enderung menjadi lambat( serius( memb'sankan( bertele-tele( terlalu penuh dengan rin/ian ,ang tidak penting( dan sering mendalam. Pasien tidak dapat menahan hasratn,a untuk tidak  menulis. Pasien gemar sekali menulis dengan simb'l-simb'l. an apabila sudah menulis( pasien sangat susah untuk dihentikan. Gejala ini disebut sebagai h,pergraphia ,ang 'leh beberapa d'kter disebutkan hampir pat'gn'm'nik untuk epilepsi parsial k'mpleks.

Pemeik'aan +i'ik 

ari hasil pemeriksaan )isik( didapatkan tanda-tanda ;ital dalam batas n'rmal. Pemeriksaan dari ujung kepala hingga kaki( tidak ditemukan adan,a kelainan.

ari hasil pemeriksaan psikatri( didapatkan tingkah laku pasien tenang. Perasaan hati  pasien /enderung hip'th,m dimana pasien /enderung murung dan tidak ban,ak bi/ara. Pasien

/enderung tidak menja!ab pertan,aan pemeriksa. 8rientasi pasien akan ruang( 'rang dan !aktu kurang baik. alan pikiran pasien ink'heren( seringkali pasien menja!ab tidak k'heren dengan  pertan,aan ,ang diajukan. a,a ingat pasien juga /enderung kurang. Pasien susah mengingat kejadian ,ang baru saja terjadi. "idak ada !aham maupun halusinasi. 9al-hal ini sesuai dengan gambaran epilepsi psik'm't'r. imana )ungsi dari l'bus temp'ralis antara lain mengatur mem'ri  berupa )akta( 'rang( dan tempat.

ari hasil pemeriksaan neu'r'l'gis didapatkan kesadaran /'mp's mentis( 7@ %0 <& G6S 1&( gejala rangsal meningeal berupa kaku kuduk( kernig dan laseDue negati)( )ungsi m't'rik  dalam batas n'rmal( re)lek )isi'l'gis 35 n'rmal( re)lek pat'l'gis negati) 3-5( )ungsi 't'n'm dalam batas n'rmal. 4ungsi luhur dalam hal 'rientasi !aktu( ruang( dan tempat kurang baik. %em'ri jangka pendek kurang baik( mem'ri jangka panjang /ukup baik. 4ungsi em'si kurang  baik. a,a k'gnisi?intelegensi kurang. 9al ini diakibatkan karena )ungsi dari amigdala ,ang  berada dalam l'bus temp'ral adalah mengatur )ungsi em'si.

Pemeik'aan Penun&an!

Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan 77G serta %I kepala. Pemeriksaan 77G merupakan pemeriksaan ,ang paling berguna pada dugaan sutau bangkitan. Adan,a kelainan )'kal pada 77G menunjukkan kemungkinan adan,a lesi struktural di 'tak( sedangkan adan,a kelainan umum pada 77G menunjukkan kemungkinan adan,a kelainan genetik atau metab'lik. Pada rekaman 77G pasien didapatkan kesan 77G abn'rmal dengan perlambatan di seluruh lead.

Pada %I kepala pasien didapatkan kesan atr'pi l'bus temp'ral kiri dengan suspek  mesial tempr'al s/ler'sis serta kaliber arteri ;ertebralis kanan lebih ke/il dibanding kiri. Gambaran %esial temp'ral s/ler'sis biasa dimulai pada masa kanak-kanak( kemudian remisi( tetapi mun/ul kembali pada usia remaja atau a!al de!asa muda dengan bentuk ,ang re)rakter. 9al ini sesuai dengan keadaan pasien( dimana pasien pertama kejang saat berusia 1 tahun( lalu sembuh pada usia 0 tahun. an kembali kambuh pada saat usia pasien 1+ tahun. an /enderung re)rakter terhadap 'bat-'batan.

Dia!n)'i'

ari hasil anamnesis( pemeriksaan )isik( pemeriksaan psikiatri( pemeriksaan neur'l'gis( serta pemeriksaan penunjang ,ang telah dijelaskan di atas( maka dapat disimpulkan bah!a diagn'se klinis pasien berupa 'bser;asi kejang. *arena pasien datang dalam keadaan tidak  kejang( dan han,a untuk k'ntr'l rutin bulanan. Sedangkan diagn'sis t'pis pada pasien ini berada di l'bus temp'ralis( ,ang diambil dari hasil pemeriksaan %I kepala serta gejala klinis ,ang terlihat. iagn'sis eti'l'gis pada pasien ini berupa epilepsi psik'm't'r 3epilepsi l'bus temp'ral5( dimana dari hasil anamnesis( pemeriksaan penunjang( pemeriksaan neur'l'gis( dan pemeriksaan  penunjang telah sangat menunjukkan hal itu.

Penatalak'anaan N)n me,ikament)'a

Pentingn,a edukasi pada keluarga pasien mengenai pen,akit epilepsi dan betapa  pentingn,a mengk'nsumsi 'bat-'batan se/ara teratur dan k'ntr'l rutin tiap bulan.

Me,ikament)'a

- Asam ;alpr'at 2 = &## mg p.' bekerja meningkatkan k'nsentrasi GABA se/ara tidak langsung merupakan ag'nis GABA( karena pada pasien epilepsi terdapat  penuruan kadar GABA. Selain itu( asam ;alpr'at dapat digunakan untuk menekan gejala manik. 7)ek samping gastr'intestinal lebih sedikit pada penggunaan semis'dium di;alpr'at 3depak'te5

- 4en'barbital + = 1## mg p.'  menurunkan ambang stimulasi sel sara) di k'rteks m't'rik( bekerja pada resept'r  GABA sehingga men,ebabkan peningkatkan inhibisi sinaptik. Pada k'nsentrasi tinggi( )en'barbital juga dapat menghambat 6a /hannel.

- 4enit'in + = 1## mg p.' bl'kade pergerakan i'n melalui kanal Na menghambat 6a /hannel( menunda i'n *  keluar selama p'tensial aksi( sehingga menurunkan /etusan ulang.

- Pira/etam 1 = $# mg p.'  meningkatkan e)ekti)itas dari )ungsi telense)al'n 'tak. "elense)al'n inilah ,ang mengatur )ungsi k'gniti) pada manusia 3mem'ri( kesadaran(  belajar5. 4ungsi lain dari pira/etam adalah meningkatkan k'nsumsi 'ksigen pada 'tak( serta mempengaruhi pengaturan /erebr';askular dan juga mempun,ai e)ek  antitr'mb'tik .

- Asam )'lat 1 = 1 tablet p.'  ;itamin b( ,ang penting untuk pemeliharan( sintesis NA( metab'lisme asam amin'( pembentukkan leuk'sit dan eritr'sit. Asam )'lat  pun berperan penting dalam pertumbuhan jaringan tubuh. Ada keterkaitan antara

asam )'lat dengan pembentukan jaringan tubuh ,ang telah rusak .

P)!n)'i'

ad ;itam : dubia ad b'nam à tanda ;ital( keadaan umum dan kesadaran pasien dalam keadaan stabil.

ad )ungsi'nam : dubia ad b'nam karena pada pasien ini ditemukan adan,a perbaikan gejala( pasien menjadi jarang kejang( dan lebih kalem dibanding sebelumn,a. Pasien sudah mulai bisa menuruti perkataan ibun,a.

ad sanam : dubia ad b'namà karena pasien semakin sadar akan minum 'bat. Pasien patuh dan selalu k'ntr'l rutin minimal satu bulan sekali( tidak ad a pen,akit pemberat lainn,a.

ad /'smeti/um : dubia ad b'namà epilepsi ini tidak men,ebabkan kerusakan ataupun /a/at pada bagian tubuh pasien.

Da*ta Pu'taka

1. epartemen sara) SPA Gat't S'ebr't'. Pengenalan dan penatalaksanaan kasus-kasus neur'l'gi. akarta : epartemen sara) SPA Gat't S'ebr't'( 2##C. h. 0+-C1.

2. Papadakis %A( %/phee S. 6urrent medi/al diagn'sis  treatment. USA : %/Gra!-9ill( 2#1&. p. 0#-0.

+. 9auser S( 'sephs'n SA. 9arris'nOs neur'l'g, in /lini/al medi/ine. 2nd edisi'n. . USA : %/Gra!-9ill( 2#1#. p. 222-++.

@. A/har,a <( A/har,a ( uders 9. 8l)a/t'r, epileps, aura. Neur'l'g, 1$ ulJ&1315:&0-01.

&. 4'ld;ar, N( Nash'ld B( %as/ha 7( Sei>ures 'ut/'me a)ter temp'ral l'be/t'm, )'r  temp'ral l'be epileps,: a *aplan-%eier sur;i;al anal,sis. Neur'l'g, 2### 4ebJ&@3+5:0+#-@.

0. %artini 49( Nath . 4undamentals ') anat'm, and phisi'l'g,. $th ed. San 4ransis/' :Pears'n Internati'nal( 2##. p &0-CC.

C. aniels'n NB( Gu' N( Blumen)eld 9. "he de)ault m'de net!'rk and altered /'ns/i'usness in epileps,. Beha;i'ur Neur'l'g, 2#11J2@315:&&M0&.

Dalam dokumen LAPORAN KASUS epilepsi (Halaman 42-47)

Dokumen terkait