• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KASUS epilepsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KASUS epilepsi"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KASUS LAPORAN KASUS A. IDENTITAS A. IDENTITAS  Nama  Nama : Sdr. G: Sdr. G Umur

Umur : : 21 21 tahuntahun Agama

Agama : : IslamIslam

Pekerjaan

Pekerjaan : :

--Status

Status pernikahan pernikahan : : Belum Belum menikahmenikah Suku

Suku bangsa bangsa : : a!aa!a "a

"anggal masuk nggal masuk pera!atan pera!atan : : #$ %ei #$ %ei 2#1&2#1& "anggal

"anggal pemeriksaan pemeriksaan : : #$ #$ %ei %ei 2#1&2#1&

B. ANAMNESA B. ANAMNESA

Aut'an

Aut'anamnesiamnesis dan s dan all'aall'anamnesnamnesis dengan is dengan ibu pasien pada ibu pasien pada tanggatanggal l #$ %ei #$ %ei 2#1&( jam2#1&( jam 1#:## di p'liklinik sara).

1#:## di p'liklinik sara).

Keluhan Utama : Keluhan Utama :

*ejang terakhir sejak + hari ,ang lalu *ejang terakhir sejak + hari ,ang lalu

Keluhan Tambahan : Keluhan Tambahan :

%''d suka berubah-ubah dan suka marah-marah %''d suka berubah-ubah dan suka marah-marah

Riwayat Penyakit Sekaan! : Riwayat Penyakit Sekaan! :

 Pasien datang ke S dengan keluhan kejang terakhir sejak + hari ,ang lalu.  Pasien datang ke S dengan keluhan kejang terakhir sejak + hari ,ang lalu. *ejang berlangsung kira-kira selama 2-+ menit. Pasien mendadak memegangi kepala dan *ejang berlangsung kira-kira selama 2-+ menit. Pasien mendadak memegangi kepala dan tak lama kemu

tak lama kemudian selurudian seluruh tubuh pasieh tubuh pasien kel'j'tan kel'j'tan lalu kaku selamn lalu kaku selama  2 a  2 menitmenit. . SaatSaat kejang( pasien tidak sadarkan diri. Pasien merasakan lemas( pegal( merasa mengantuk( kejang( pasien tidak sadarkan diri. Pasien merasakan lemas( pegal( merasa mengantuk( dan mengalami amnesia sesaat setelah kejang. *ejang terjadi setiap kali pasien merasa dan mengalami amnesia sesaat setelah kejang. *ejang terjadi setiap kali pasien merasa /apek( stress( atau setelah mengk'nsumsi ban,ak

/apek( stress( atau setelah mengk'nsumsi ban,ak minuman bers'da.minuman bers'da.

%enurut ibu pasien( kejang pertama terjadi saat pasien berusia 1 tahun. *ejang %enurut ibu pasien( kejang pertama terjadi saat pasien berusia 1 tahun. *ejang disertai demam ,ang saat tinggi *ejang sering mun/ul hingga usia pasien 0 tahun. Saat disertai demam ,ang saat tinggi *ejang sering mun/ul hingga usia pasien 0 tahun. Saat

(2)

itu diberikan 'bat uminal. Pasien menjadi tidak kejang lagi( akan tetapi pasien menjadi itu diberikan 'bat uminal. Pasien menjadi tidak kejang lagi( akan tetapi pasien menjadi agak hiperakti). Se!aktu S( pasien menjadi lambat dalam mengikuti pelajaran( meski agak hiperakti). Se!aktu S( pasien menjadi lambat dalam mengikuti pelajaran( meski tidak pernah tinggal kelas. Saat pasien berusia 1+ tahun 3kira-kira bulan 4ebruari 2##$5( tidak pernah tinggal kelas. Saat pasien berusia 1+ tahun 3kira-kira bulan 4ebruari 2##$5(  pasien

 pasien tiba-tiba tiba-tiba memegangi memegangi kepalan,a kepalan,a di di sek'lah. sek'lah. *emudian *emudian pasien pasien mengalami mengalami kejangkejang t'nik-kl'nik. Pasien segera dilarikan ke S St.%ar,. Pada pemeriksaan 6t-S/an tidak  t'nik-kl'nik. Pasien segera dilarikan ke S St.%ar,. Pada pemeriksaan 6t-S/an tidak  ditemukan adan,a kelainan. Pasien diberikan 'bat ilantin. Semenjak saat itu( pasien ditemukan adan,a kelainan. Pasien diberikan 'bat ilantin. Semenjak saat itu( pasien menjadi sering marah-marah( galak( dan mudah tersinggung.

menjadi sering marah-marah( galak( dan mudah tersinggung. Pad

Pada a bubulalan n AAguguststus us 2##2##$( $( papasisien en didibaba!a !a ke ke SS6% 6% ununtutuk k di di 7777G( G( namnamunun hasiln,a tidak jelas.

hasiln,a tidak jelas. Pasien diberi 'bat depak'te( namun Pasien diberi 'bat depak'te( namun pasien masih pasien masih kejang akan tetapikejang akan tetapi su

sudadah h titidak dak teterlrlalalu u gagalalak. k. BuBulalan n 8k8kt't'ber ber 2##2##$( $( papasisien en didiba!ba!a a ke ke S S 9u9usasada da dandan diberikan 'bat dilantin. Sampai bulan esember 2##$( pasien masih kejang dua minggu diberikan 'bat dilantin. Sampai bulan esember 2##$( pasien masih kejang dua minggu sekali terutama setelah makan daging sapi dan minum minuman bers'da. Bulan %aret sekali terutama setelah makan daging sapi dan minum minuman bers'da. Bulan %aret 2##( pasien di %I di SPA( dan ditemukan adan,a atr'pi l'bus temp'ral.

2##( pasien di %I di SPA( dan ditemukan adan,a atr'pi l'bus temp'ral.

A!al esember 2##( pasien ber'bat ke 9usada dan diberikan )enit'in +# mg( ;it A!al esember 2##( pasien ber'bat ke 9usada dan diberikan )enit'in +# mg( ;it B0( dan asam )'lat. Pasien masih kejang 2 minggu sekali. anuari 2##( pasien kembali B0( dan asam )'lat. Pasien masih kejang 2 minggu sekali. anuari 2##( pasien kembali ke GS( 'bat diganti menjadi 4enit'in 1## mg( luminal 1## mg( B0( dan asam )'lat. Pasien ke GS( 'bat diganti menjadi 4enit'in 1## mg( luminal 1## mg( B0( dan asam )'lat. Pasien su

sudadah h titidak dak kejkejanang( g( akakan an tetetatapi pi mamasisih h sasaja ja gagalalak. k. PaPasisien en susuka ka mamararah-h-mamararah h dadann  bertengkar

 bertengkar dengan dengan tanten,a. tanten,a. Bahkan Bahkan pasien pasien pernah pernah menjedutkan menjedutkan kepala kepala ibun,a. ibun,a. PasienPasien  juga

 juga memiliki memiliki kebiasaan kebiasaan men,etel men,etel suara suara "< "< dan dan radi' radi' dengan dengan sangat sangat ken/ang. ken/ang. PasienPasien sering menuduh 'rang lain berusaha untuk men,akitin,a( pasien menjadi lebih /epat sering menuduh 'rang lain berusaha untuk men,akitin,a( pasien menjadi lebih /epat /uriga terhadap 'rang-'rang disekitarn,a.

/uriga terhadap 'rang-'rang disekitarn,a. Pas

Pasien ien tidtidak ak memmemiliiliki ki ri!ri!a,aa,at t trtraumauma a kepkepalaala( ( hiphipertertensensi( i( %( %( maumaupun pun saksakitit  jantung.

 jantung. Ibu Ibu pasien pasien pernah pernah menderita menderita epilepsi( epilepsi( akan akan tetapi tetapi sudah sudah sembuh sembuh saat saat berusia berusia && tahun. Pasien susah untuk bergaul dengan 'rang lain. a,a ingat pasien menurun dan tahun. Pasien susah untuk bergaul dengan 'rang lain. a,a ingat pasien menurun dan  pasien

 pasien menjadi menjadi suka suka tidak tidak n,ambung n,ambung ketika ketika di di ajak ajak ng'br'l. ng'br'l. Saat Saat ini( ini( k'ndisi k'ndisi pasienpasien sudah lebih tenang dan kalem. Sepanjang tahun 2#1&( pasien kambuh kejang 1=. 9ingga sudah lebih tenang dan kalem. Sepanjang tahun 2#1&( pasien kambuh kejang 1=. 9ingga saat ini( rutin k'ntr'l minimal sebulan sekali ke S

saat ini( rutin k'ntr'l minimal sebulan sekali ke S ..

Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Penyakit Dahulu :

• 99iippeerrtteennssii : : ""iiddaak k aaddaa

(3)

itu diberikan 'bat uminal. Pasien menjadi tidak kejang lagi( akan tetapi pasien menjadi itu diberikan 'bat uminal. Pasien menjadi tidak kejang lagi( akan tetapi pasien menjadi agak hiperakti). Se!aktu S( pasien menjadi lambat dalam mengikuti pelajaran( meski agak hiperakti). Se!aktu S( pasien menjadi lambat dalam mengikuti pelajaran( meski tidak pernah tinggal kelas. Saat pasien berusia 1+ tahun 3kira-kira bulan 4ebruari 2##$5( tidak pernah tinggal kelas. Saat pasien berusia 1+ tahun 3kira-kira bulan 4ebruari 2##$5(  pasien

 pasien tiba-tiba tiba-tiba memegangi memegangi kepalan,a kepalan,a di di sek'lah. sek'lah. *emudian *emudian pasien pasien mengalami mengalami kejangkejang t'nik-kl'nik. Pasien segera dilarikan ke S St.%ar,. Pada pemeriksaan 6t-S/an tidak  t'nik-kl'nik. Pasien segera dilarikan ke S St.%ar,. Pada pemeriksaan 6t-S/an tidak  ditemukan adan,a kelainan. Pasien diberikan 'bat ilantin. Semenjak saat itu( pasien ditemukan adan,a kelainan. Pasien diberikan 'bat ilantin. Semenjak saat itu( pasien menjadi sering marah-marah( galak( dan mudah tersinggung.

menjadi sering marah-marah( galak( dan mudah tersinggung. Pad

Pada a bubulalan n AAguguststus us 2##2##$( $( papasisien en didibaba!a !a ke ke SS6% 6% ununtutuk k di di 7777G( G( namnamunun hasiln,a tidak jelas.

hasiln,a tidak jelas. Pasien diberi 'bat depak'te( namun Pasien diberi 'bat depak'te( namun pasien masih pasien masih kejang akan tetapikejang akan tetapi su

sudadah h titidak dak teterlrlalalu u gagalalak. k. BuBulalan n 8k8kt't'ber ber 2##2##$( $( papasisien en didiba!ba!a a ke ke S S 9u9usasada da dandan diberikan 'bat dilantin. Sampai bulan esember 2##$( pasien masih kejang dua minggu diberikan 'bat dilantin. Sampai bulan esember 2##$( pasien masih kejang dua minggu sekali terutama setelah makan daging sapi dan minum minuman bers'da. Bulan %aret sekali terutama setelah makan daging sapi dan minum minuman bers'da. Bulan %aret 2##( pasien di %I di SPA( dan ditemukan adan,a atr'pi l'bus temp'ral.

2##( pasien di %I di SPA( dan ditemukan adan,a atr'pi l'bus temp'ral.

A!al esember 2##( pasien ber'bat ke 9usada dan diberikan )enit'in +# mg( ;it A!al esember 2##( pasien ber'bat ke 9usada dan diberikan )enit'in +# mg( ;it B0( dan asam )'lat. Pasien masih kejang 2 minggu sekali. anuari 2##( pasien kembali B0( dan asam )'lat. Pasien masih kejang 2 minggu sekali. anuari 2##( pasien kembali ke GS( 'bat diganti menjadi 4enit'in 1## mg( luminal 1## mg( B0( dan asam )'lat. Pasien ke GS( 'bat diganti menjadi 4enit'in 1## mg( luminal 1## mg( B0( dan asam )'lat. Pasien su

sudadah h titidak dak kejkejanang( g( akakan an tetetatapi pi mamasisih h sasaja ja gagalalak. k. PaPasisien en susuka ka mamararah-h-mamararah h dadann  bertengkar

 bertengkar dengan dengan tanten,a. tanten,a. Bahkan Bahkan pasien pasien pernah pernah menjedutkan menjedutkan kepala kepala ibun,a. ibun,a. PasienPasien  juga

 juga memiliki memiliki kebiasaan kebiasaan men,etel men,etel suara suara "< "< dan dan radi' radi' dengan dengan sangat sangat ken/ang. ken/ang. PasienPasien sering menuduh 'rang lain berusaha untuk men,akitin,a( pasien menjadi lebih /epat sering menuduh 'rang lain berusaha untuk men,akitin,a( pasien menjadi lebih /epat /uriga terhadap 'rang-'rang disekitarn,a.

/uriga terhadap 'rang-'rang disekitarn,a. Pas

Pasien ien tidtidak ak memmemiliiliki ki ri!ri!a,aa,at t trtraumauma a kepkepalaala( ( hiphipertertensensi( i( %( %( maumaupun pun saksakitit  jantung.

 jantung. Ibu Ibu pasien pasien pernah pernah menderita menderita epilepsi( epilepsi( akan akan tetapi tetapi sudah sudah sembuh sembuh saat saat berusia berusia && tahun. Pasien susah untuk bergaul dengan 'rang lain. a,a ingat pasien menurun dan tahun. Pasien susah untuk bergaul dengan 'rang lain. a,a ingat pasien menurun dan  pasien

 pasien menjadi menjadi suka suka tidak tidak n,ambung n,ambung ketika ketika di di ajak ajak ng'br'l. ng'br'l. Saat Saat ini( ini( k'ndisi k'ndisi pasienpasien sudah lebih tenang dan kalem. Sepanjang tahun 2#1&( pasien kambuh kejang 1=. 9ingga sudah lebih tenang dan kalem. Sepanjang tahun 2#1&( pasien kambuh kejang 1=. 9ingga saat ini( rutin k'ntr'l minimal sebulan sekali ke S

saat ini( rutin k'ntr'l minimal sebulan sekali ke S ..

Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Penyakit Dahulu :

• 99iippeerrtteennssii : : ""iiddaak k aaddaa

(4)

• "rauma kepala "rauma kepala : : "idak "idak adaada

• SaSakikit kt kepepalala sa sebebelelumumnnnn,,aa : ": "iidadak ak adada

• *egemukan *egemukan : : "idak "idak adaada

Riwayat Penyakit Kelua!a : Riwayat Penyakit Kelua!a :

Ibu pasien menderita epilepsi saat berumur 1 tahun. *ejang sembuh saat ibu berusia & Ibu pasien menderita epilepsi saat berumur 1 tahun. *ejang sembuh saat ibu berusia & tahun.

tahun.

Riwayat Kelahian " Petumbuhan " Pekemban!an : Riwayat Kelahian " Petumbuhan " Pekemban!an :

Saat usia &-0 tahun ketika diberikan 'bat luminal( pasien menjadi tidak kejang lagi( akan Saat usia &-0 tahun ketika diberikan 'bat luminal( pasien menjadi tidak kejang lagi( akan tetapi pasien menjadi agak hiperakti). Se!aktu S( pasien menjadi lambat dalam mengikuti tetapi pasien menjadi agak hiperakti). Se!aktu S( pasien menjadi lambat dalam mengikuti  pelajaran( meski tidak pernah tinggal kelas

 pelajaran( meski tidak pernah tinggal kelas

#. PEMERIKSAAN #. PEMERIKSAAN STATUS INTERNUS STATUS INTERNUS *

*eeaaddaaaan n uummuumm : : ""aammppaak k ssaakkiit t rriinnggaann Gi>i

Gi>i : : Baik Baik  "anda ;ital "anda ;ital " " kanan kanan : : 12# 12# ? ? $# $# mm9gmm9g " " kiri kiri : : 1+#?$# 1+#?$# mm9gmm9g  Nadi kanan

 Nadi kanan : $# kali? menit: $# kali? menit  Nadi kiri

 Nadi kiri : $@ kali? menit: $@ kali? menit Pernapasan

Pernapasan : : 2@ 2@ kali? kali? menitmenit Suhu

Suhu : +0(2: +0(2°°66

%ata

%ata : : *'njungti;a *'njungti;a tidak tidak anemis( anemis( sklera sklera tidak tidak ikterik ikterik  eher

eher : : "rakea "rakea lurus lurus di di tengah( tengah( *GB *GB tidak tidak teraba teraba membesar membesar  antung

antung : : B B I-II I-II tidak tidak murni( murni( reguler( reguler( gall'p gall'p S+ S+ 3-5( 3-5( murmur murmur 3-5( 3-5( batas batas jantungjantung membesar.

membesar. P

Paarru u : : SSuuaarra a nnaa))aas s ;;eessiikkuulleerr( ( rr''nnkkhhi i 33--??--55( ( !!hheeee>>iinng g 33--??--55 Abd'men

Abd'men 9epar

(5)

ien

ien : : tidak tidak terabateraba 7kstremitas

7kstremitas : : Akral Akral hangat( hangat( edema edema tidak tidak ada( ada( sian'sis sian'sis tidak tidak adaada

D. STATUS PSIKIATRI D. STATUS PSIKIATRI

"ingkah

"ingkah laku laku : : "enang"enang Perasaan

Perasaan hati hati : : 9ip'th,m9ip'th,m 8rientasi

8rientasi : : *urang*urang alan

alan pikiran pikiran : : Ink'herenInk'heren a,a

a,a ingat ingat : : *urang*urang

E. STATUS NEUROLO$IS E. STATUS NEUROLO$IS

*esadaran

*esadaran : : 6'mp's 6'mp's %entis( %entis( 77@@%%00<<&&( G6S 1&( G6S 1&

Sikap

Sikap tubuh tubuh : Berjalan: Berjalan 6ara

6ara berjalan berjalan : : N'rmal( N'rmal( tidak tidak ada ada kesulitan kesulitan saat saat berjalanberjalan G

Geerraakkaan n aabbnn''rrmmaall : : ""iiddaak k aaddaa

Ke%ala Ke%ala

Bentuk

Bentuk : : N'rm'/ephaliN'rm'/ephali Simetris

Simetris : Simetris: Simetris Pulsasi

Pulsasi : : "eraba "eraba pulsasi pulsasi a.temp'ralis a.temp'ralis ??  N,eri tekan

 N,eri tekan : "idak ada: "idak ada

Lehe Lehe

Sikap

Sikap : : N'rmalN'rmal Gerakan

Gerakan : : BebasBebas <e

<ertebra rtebra : : "idak "idak ditemukan ditemukan kelainankelainan  N,eri tekan

 N,eri tekan : "idak ada: "idak ada

$e&

$e&ala ala R R an!an!'an'an! M ! M enienin!en!ealal *aku

*aku kuduk kuduk : : 3-53-5 *ernig

(6)

asegue test : 3-5 ? 3-5 Brud>insk, I : 3-5 ? 3-5 Brud>insk, II : 3-5 ? 3-5

Ne(i # aniali'  N I 38l)akt'rius5

• a,a penghidu : N'rm'smia? N'rm'smia

 N II 'ptikus

• *etajaman penglihatan : Baik? Baik

• Pengenalan !arna : Baik ? Baik 

• apang pandang : Baik? Baik 

• 4undus : "idak dilakukan

 N III 8kul'm't'rius ? NI< "r'/hlearis ? N <I Abdusen

• Pt'sis : 3-5 ? 3-5

• Strabismus : 3-5 ? 3-5

•  Nistagmus : 3-5 ? 3-5

• 7='ptalmus : 3-5 ? 3-5

• 7n'ptalmus : 3-5 ? 3-5

• Gerakan b'la mata

ateral : N'rmal ? N'rmal

%edial : N'rmal ? N'rmal

Atas medial : N'rmal ? N'rmal

Atas lateral : N'rmal ? N'rmal

Ba!ah medial : N'rmal ? N'rmal

Ba!ah lateral : N'rmal ? N'rmal

Atas : N'rmal ? N'rmal

Ba!ah : N'rmal ? N'rmal

• Pupil

(7)

Bentuk : Bulat ? Bulat Is'k'r?anis'k'r : Is'k'r 

P'sisi : Sentral ? Sentral

e)leks /aha,a langsung : 35 ? 35 e)leks /aha,a tidak langsung : 35 ? 35 e)leks ak'm'dasi? k'n;ergensi : 35 ? 35

 N < "rigeminus • %'t'ris %enggigit : 35 ? 35 %embuka mulut : 35 ? 35 • Sens'ris Sensibilitas atas : 35 ? 35 Sensibilitas tengah : 35 ? 35 Sensibilitas ba!ah : 35 ? 35 • e)leks e)leks masseter : 3-5 e)leks >ig'matikus : 3-5 ? 3-5

e)leks k'rnea : "idak dilakukan e)leks bersin : "idak dilakukan

 N <II 4as/ialis Pasi) 

• *erutan kulit dahi : Simetris

• *edipan mata : Simetris

• ipatan nas'labial : Simetris

• Sudut mulut : Simetris

Akti) 

• %engerutkan dahi : Simetris • %engerutkan alis : Simetris

• %enutup mata : Simetris

(8)

• %engembungkan pipi : Simetris

• Gerakan bersiul : Simetris

• a,a penge/apan 2?+ depan : Baik 

• 9iperlakrimasi : "idak ada

• idah kering : "idak ada

 N <III <estibul'/'/hlearis

• %endengar suara gesekan jari tangan : 35 ? 35 • %endengar detik arl'ji : 35 ? 35

• "est !eber : "idak dilakukan

• "est rinne : "idak dilakukan

• "est s/h!aba/h : "idak dilakukan

 N I Gl's')aringeus

• Arkus )aring : Simetris

• P'sisi u;ula : i tengah

• a,a penge/apan 1?+ belakang : Baik 

• e)leks muntah : "idak dilakukan

 N  < agus

• en,ut nadi : "eraba ? "eraba

• Arkus )aring : Simetris

• Bersuara : Baik 

• %enelan : Baik 

 N I Ases'rius

• %emalingkan kepala : 35 ? 35

• Sikap bahu : Simetris

• %engangkat bahu : Simetris

 N II 9ip'gl'sus

• %enjulurkan lidah : Simetris

• *ekuatan lidah : *uat

• Atr')i lidah : "idak ada

(9)

• "rem'r lidah : "idak ada

Si'tem M )t)ik 

• Gerakan : Bebas Bebas

Bebas Bebas

• *ekuatan : & & & & & & & &

& & & & & & & &

• "'nus : N'rm't'nus N'rm't'nus

N'rm't'nus N'rm't'nus

• "r')i : 7utr')i 7utr')i

7utr')i 7utr')i Re*lek ' + i'i)l)!i' e)leks tend'n • Biseps : 35 ? 35 • "riseps : 35 ? 35 • Patella : 35 ? 35 • A/hilles : 35 ? 35

e)leks peri'steum : "idak dilakukan e)leks permukaan

• inding perut : "idak dilakukan • *remaster : "idak dilakukan • S)ingter ani : "idak dilakukan

Re*lek ' P at)l)!i'

9'))man tr'mmer : 3-5 ? 3-5

Babinski : 3-5 ? 3-5

(10)

8ppenheim : 3-5 ? 3-5 G'rd'n : 3-5 ? 3-5 S/hae)er : 3-5 ? 3-5 's'lim' : 3-5 ? 3-5 %endel Be/htere! : 3-5 ? 3-5 *l'nus paha : 3-5 ? 3-5 *l'nus kaki : 3-5 ? 3-5 S en'ibilita' 7kster'septi)  •  N,eri : 35 ? 35

• Suhu : "idak dilakukan

• "aktil : 35 ? 35

Pr'pi'septi) 

• <ibrasi : "idak dilakukan

• P'sisi : 35 ? 35

• "ekan dalam : 35 ? 35

K)),ina'i ,an ke'eimban!an

• "est r'mberg : "idak dapat dilakukan • "est tandem : "idak dapat dilakukan • "est )ukuda : "idak dapat dilakukan • isdiad'kinesis : "idak dapat dilakukan • eb'und phen'men'n : "idak dapat dilakukan • ismetri : "idak dapat dilakukan • "es telunjuk hidung : "idak dapat dilakukan • "es telunjuk telunjuk : "idak dapat dilakukan • "es tumit lutut : "idak dapat dilakukan

+un!'i )t)n)m %iksi

• Ink'ntinensi : "idak ada • etensi : "idak ada • Anuria : "idak ada

(11)

e)ekasi

• Ink'ntinensi : "idak ada • etensi : "idak ada

+un!'i luhu

• 4ungsi bahasa : Baik  • 4ungsi 'rientasi : *urang • 4ungsi mem'ri : *urang • 4ungsi em'si : *urang • 4ungsi k'gnisi : *urang

+. PEMERIKSAAN PENUN-AN$

 . Pemeik'aan MRI Ke%ala 3tanggal 2C %aret 2##5 Ke'an:

• Atr')i terutama l'bus temp'ralis dengan suspek mesial temp'ral s/ler'sis • *aliber A.;ertebralis kanan lebih ke/il dibanding kiri( tak tampak sten'sis

/. Pemeik'aan EE$ 3tanggal #0 anuari 2#125

• Amplitud' rendah

• "ampak akti)itas gel'mbang lambat #(&-2 di seluruh lead • Pada II< dan PS disaksikan built up

Ke'an: 77G abn'rmal dengan perlambatan di seluruh lead.

$. RESUME Anamne'a

Pasien laki-laki 21 tahun datang ke S dengan keluhan kejang terakhir sejak + hari ,ang lalu. *ejang berlangsung kira-kira selama 2-+ menit. Pasien mendadak memegangi kepala dan tak lama kemudian seluruh tubuh pasien kel'j'tan lalu kaku selama  2 menit. *ejang  berlangsung kira-kira selama + menit. Saat kejang( pasien tidak sadarkan diri. Pasien merasakan lemas( pegal( mengantuk( dan amnesia sesaat setelah kejang. *ejang terjadi setiap kali pasien merasa /apek( stress( atau setelah mengk'nsumsi ban,ak minuman bers'da. Pasien kejang

(12)

disertai perubahan m''d sejak usia 1+ tahun. Pasien menjadi lebih mudah marah dan tersinggung. a,a ingat pasien menurun dan pasien menjadi suka tidak n,ambung ketika di ajak  ng'br'l. Pasien juga memiliki kebiasaan men,etel suara "< dan radi' dengan sangat ken/ang( dan lebih suka /uriga terhadap 'rang disekitarn,a.

Pasien pernah mengalami kejang demam saat usai 1 tahun dan sembuh pada usia 0 tahun. Akan tetapi( mun/ul kejang lagi saat usia 1+ tahun. Pasien tidak memiliki ri!a,at trauma kepala. Ibu pasien menderita epilepsi( akan tetapi sudah sembuh saat berusia & tahun. Saat ini( k'ndisi  pasien sudah lebih tenang dan kalem. Sepanjang tahun 2#1&( pasien kambuh kejang 1=. 9ingga

saat ini( ibu pasien rutin k'ntr'l minimal sebulan sekali ke S.

Pemeik'aan

Status internus : alam batas n'rmal( tidak ditemukan adan,a kelainan *eadaan umum : "ampak sakit ringan

Gi>i : Baik  

*esadaran : 6'mp's %entis( 7@%0<&( G6S 1&

" kanan : 12# ? $# mm9g " kiri : 1+#?$# mm9g  Nadi kanan : $# kali? menit  Nadi kiri : $@ kali? menit Pernapasan : 2@ kali? menit

Suhu : +0(2°6

Status psikiatris :

"ingkah laku pasien tenang. Perasaan hati pasien hip'th,m dimana pasien /enderung murung dan tidak ban,ak bi/ara. Pasien /enderung tidak menja!ab  pertan,aan pemeriksa. 8rientasi pasien akan ruang( 'rang dan !aktu kurang baik. alan  pikiran pasien ink'heren( seringkali pasien menja!ab tidak k'heren dengan pertan,aan ,ang diajukan. a,a ingat pasien juga /enderung kurang. Pasien susah mengingat kejadian ,ang baru saja terjadi. itemukan adan,a !aham paran'id.

(13)

Pada pemeriksaan didapatkan kesadaran /'mp's mentis( 7@ %0 <& G6S 1&( gejala rangsang meningeal berupa kaku kuduk( kernig dan laseDue negati)( )ungsi m't'rik dalam batas n'rmal( re)lek )isi'l'gis 35 n'rmal( re)lek pat'l'gis negati) 3-5( )ungsi 't'n'm dalam batas n'rmal. 4ungsi luhur dalam hal 'rientasi !aktu( ruang( dan tempat kurang baik. 4ungsi mem'ri kurang baik. 4ungsi em'si kurang baik. a,a k'gnisi?intelegensi kurang.

0. DIA$NOSIS

iagn'sis klinis : 'bser;asi kejang

iagn'sis t'pis : l'bus temp'ralis /erebri iagn'sis eti'l'gis : epilepsi psik'm't'r 

I. TERAPI

N)n me,ikament)'a

- 7dukasi pada keluarga mengenai pen,akit epilepsi

- 7dukasi pada keluarga mengenai pentingn,a minum 'bat teratur dan k'ntr'l rutin  bulanan.

Me,ikament)'a

- Asam ;alpr'at 2 = &## mg p.' - 4en'barbital + = 1## mg p.' - 4enit'in + = 1## mg p.' - Pira/etam 1 = $# mg p.' - Asam )'lat 1 = @## m/g p.'

-. PRO$NOSA

Ad ;itam : dubia ad b'nam Ad )ungsi'nam : dubia ad b'nam Ad sanam : dubia ad b'nam Ad /'smeti/um : dubia ad b'nam

(14)

BAB II

TIN-AUAN PUSTAKA Anat)mi

'bus temp'ralis merupakan satu dari empat l'bus utama dari 'tak. 'bus temp'ralis  berada di ba!ah  sylvian fissure dan di anteri'r k'rteks 'ksipital dan parietal. Br'dmann mengidenti)ikasi 1# area temp'ral( tetapi penelitian anat'mi terbaru menunjukkan ban,ak area  pada m'n,et( apalagi pada !anita. egi'n pada permukaan lateral temp'ral dapat dilihat pada  bentuk auditory dan visual. S,l;ian )issure berisi jaringan ,ang membentuk insula ,ang meliputi  gustatory cortex.

Superi'r temp'ral sul/us 3S"S5 memisahkan girus superi'r dan middle serta berisi  jumlah ,ang signi)ikan dari neocortex( ,ang bisa dibagi dalam beberapa regi'n. *'rteks dari S"S bersi)at multim'dal( menerima input dari audit'r,( ;isual( dan regi'n s'matik. 'bus temp'ral memiliki dua sulci penting ,ang terletak se/ara h'ri>'ntal dan parallel dengan Sylvian  fissure. %ereka membagi l'bus temp'ral menjadi +  gyri: Superior Temporal Gyrus, Middle Temporal Gyrus, dan Inferior Temporal Gyrus. Inferior Temporal Gyrus ukurann,a lebih besar  daripada ,ang kita lihat biasa dari samping k'rteks karena itu letakn,a di permukaan ba!ah dalam tengk'rak.

(15)

Gambar 1. Penampang ateral 9emis)er 6erebri Sinistra.

$amba /. Penam%an! Me,ial 0emi'*e #eebi De1ta.

+i'i)l)!i

alam l'bus temp'ralis terdapat primary auditory cortex, the secondary auditory, dan visual cortex, limbic cortex, dan amygdala. "iga )ungsi basis dari k'rteks temp'ral adalah mempr'ses input audit'ri( mengenali 'bjek ;isual( dan pen,impanan jangka lama dari input sens'ri( ditambah dengan )ungsi amigdala( ,aitu nada a)eksi 3em'si5 pada input sens'ri dan mem'ri. Beberapa )ungsi lainn,a adalah sebagai berikut :

(16)

4ungsi *eterangan *emampua

n bi/ara

diatur pada bagian sebelah kiri temp'ral( terdapat >'na bahasa atau berbi/ara bernama Eerni/ke. Area ini meng'ntr'l pr'ses termasuk  k'mprehensi) dan mem'ri ;erbal.

%em'ri mengatur retensi mem'ri jangka panjang berupa )akta( kejadian( 'rang( dan tempat

%emba/a mempr'ses suara dan kata-kata tertulis menjadi suatu in)'rmasi sehingga menjadi ingat.

esp'n em'si

 berasal dari am,gdala didalam l'bus temp'ralis

esp'n audit'ri

 primary auditory cortex3terletak pada  Heschl’s  gyri5 bertanggung ja!ab untuk meresp'n )rekuensi suara ,ang berbeda untuk l'kalisasi suara. Bagian ini bertugas untuk peka terhadap suara.

Pemr'sesan ;isual

memun/ulkan perasaan ,akin dan insight .

4ungsi  pen/iuman

tugas dari l'bus 'l)akt'ri untuk identi)ikasi in)'rmasi.

Pen!etian E%ile%'i

*ejang atau sei>ure berasal dari bahasa atin sacire ,ang berarti mengambil alih. Adalah kejadian par'ksismal ,ang terjadi karena karena abn'rmal( berlebihan( dan hipersinkr'nisasi dari neu'r'n sistem sara) pusat. 7pilepsi berasal dari kata Funani epilambanien! ,ang berarti seranganH dan menunjukan bah!a sesuatu dari luar tubuh sese'rang menimpan,a( sehingga dia  jatuh.

%enurut Internati'nal eague Against 7pileps, 3IA75( epilepsi dapat didiagn'sis setelah mengalami satu kali kejang( jika sese'rang berada dalam k'ndisi dimana mereka

(17)

memiliki risik' tinggi untuk menderita kejang lagi. *ejang pada epilepsi mungkin berhubungan dengan trauma 'tak atau ke/enderungan keluarga tetapi keban,akan pen,ebab epilepsi tidak  diketahui.

7pilepsi l'bus temp'ralis atau epilepsi psik'm't'r atau juga disebut epilepsi partial k'mpleks( ,aitu kejang berulang tanpa pr';'kasi ,ang berasal dari medial atau lateral l'bus temp'ralis( biasan,a berupa kejang parsial k'mpleks dengan atau tanpa penurunan kesadaran dan dapat berupa kejang parsial sederhana tanpa gangguan kesadaran( dengan atau tanpa aura.

7pilepsi l'bus temp'ral merupakan jenis epilepsi ,ang ban,ak ditemukan pada 'rang de!asa( pada keban,akan kasus regi'n epilept'genik melibatkan struktur mesial l'bus temp'ral( terutama hipp'/ampus( am,gdala( girus parahip'/ampus. *ejang biasan,a dimulai pada masa anak-anak atau remaja( dan umumn,a terdapat ri!a,at demam. 9ampir semua pasien epilepsi l'bus temp'ral( memiliki tipe kejang parsial k'mpleks dan beberapa diantaran,a kejang umum sekunder.

isebut epilepsi l'bus temp'ralis 'leh %ahar %arj'n' karena berhubungan dengan l'bus temp'ralis atau epilepsi psik'm't'r karena bangkitann,a meliputi berma/am gejala m't'rik dan mental. inamakan epilepsi partial k'mpleksH karena serangan disebabkan 'leh letupan )'kal abn'rmal ,ang menimbulkan kehilangan kesadaran( amnesia atau bingung selama ataupun setelah serangan.

E%i,emi)l)!i

9ingga 1 dari p'pulasi umum menderita epilepsi akti)( dengan 2#-&# pasien baru terdiagn'sis per 1#.### per tahunn,a. Perkiraan angka kematian pertahun akibat epilepsi adalah 2 per 1##.### kematian dapat berhubungan langsung dengan kejang atau jika terjadi /edera akibat ke/elakaan atau trauma. ata dari E98 men,ebutkan bah!a dari ban,ak studi menunjukkan rata-rata pre;alensi epilepsi akti) $(2 per 1### penduduk( sedangkan angka insidensi men/apai &# per 1##.### penduduk. %eskipun di Ind'nesia belum ada data pasti tentang pre;alensi maupun insidensi( tapi sebagai suatu negara berkembang ,ang berpenduduk   berkisar 22# juta( maka diperkirakan jumlah 'rang dengan epilepsi ,ang masih mengalami  bangkitan atau membutuhkan peng'batan berkisar 1($ juta.

Penilitian epidemi'l'gi tentang insiden dan pre;alensi terjadin,a psik'pat'l'gi diantara serangan kejang masih sedikit. Namun penelitian ,ang ada memperlihatkan bah!a terdapat

(18)

 peningkatan pre;alensi pr'blem psikiatri di antara pasien-pasien epilepsi dibandingkan pada  pasien tanpa epilepsi.

7pilepsi di Negara berkembang sekitar $#-# diantaran,a tidak mendapatkan  peng'batn apapun. Penderita laki-laki umumn,a sedikit lebih ban,ak dibandingkan dengan  perempuan. Insiden tertinggi pada anak berusia diba!ah 2 tahun 3202?1##.### kasus5 dan usia

lanjut diatas 0& tahun 3$1?1##.### kasus5.

7pilepsi l'bus temp'ral memiliki + e)ek )ungsi k'gniti) ditandai dengan skler'sis hip'kampus( kejang )'kal dengan tanda kepribadian l'bus temp'ral sebelah medial. 9ip'kampus dan sekitarn,a adalah k'mp'nen terbesar dalam sistem )r'nt'temp'ral.

Eti)l)!i

7pilepsi sebagai gejala klinis bisa bersumber pada ban,ak pen,akit di 'tak. Sekitar C# kasus epilepsi ,ang tidak diketahui sebabn,a dikel'mp'kkan sebagai epilepsi idi'patik dan +# ,ang diketahui sebabn,a dikel'mp'kkan sebagai epilepsi simpt'matik( misaln,a trauma kepala( in)eksi( k'ngenital( lesi desak ruang( gangguan peredaran darah 'tak( t'ksik dan metab'lik. 7pilepsi kript'genik dianggap sebagai simpt'matik tetapi pen,ebabn,a belum diketahui( misaln,a "est syndrome dan #ennox Gastaut syndrome.

Bila salah satu 'rang tua epilepsi 3epilepsi idi'patik5 maka kemungkinan @ anakn,a epilepsi( sedangkan bila kedua 'rang tuan,a epilepsi maka kemungkinan anakn,a epilepsi menjadi 2#-+#. Beberapa jenis h'rm'n dapat mempengaruhi serangan epilepsi seperti h'rm'n estr'gen( h'rm'n tir'id 3hip'tir'id dan hipertir'id5 meningkatkan kepekaan terjadin,a serangan epilepsi( sebalikn,a h'rm'n pr'gester'n( A6"9( k'rtik'ster'id dan test'ster'n dapat menurunkan kepekaan terjadin,a serangan epilepsi. *ita ketahui bah!a setiap !anita di dalam kehidupann,a mengalami perubahan keadaan h'rm'n 3estr'gen dan pr'gester'n5( misaln,a dalam masa haid( kehamilan dan men'pause. Perubahan kadar h'rm'n ini dapat mempengaruhi )rekuensi serangan epilepsi.

Se/ara sederhana eti'l'gi epilepsi dapat dibagi kedalam tiga kateg'ri( ,aitu: 1. Idi'patik: tidak terdapat lesi struktural di 'tak atau de)isit neur'l'gik.

2. *ript'genik: dianggap simt'matik tetapi pen,ebabn,a belum diketahui. "ermasuk  disini adalah sindr'm !est( sindr'm lenn'=-gastaut dan epilepsi mi'kl'nik.

(19)

+. Simt'matik: bangkitan epilepsi disebabkan 'leh kelainan?lesi struktural pada 'tak( misaln,a /edera( in)eksi SSP( kelainan k'ngenital( lesi desak ruang( gangguan  peredaran darah 'tak( t'ksik 3alk'h'l( 'bat5( metab'lik( kelainan neur'degenerati).

7ti'l'gi epilepsi l'bus temp'ralis antara lain:

• P'st in)eksi: herpes ense)alitis( atau meningitis bak terialis.

• "rauma mengakibatkan k'ntusi' atau perdarahan dengan akibat ense)al'malasia atau

sikatrik k'rtikal.

• "um'r gli'ma

• Angi'ma

• <askuler mal)'rmasi 3/th( arteri'-;en'us mal)'rmasi( /a;ern'us angi'ma5 • Gangguan migrasi neur'nal

• 9ip'kampus skler'sis ,ang disebut dengan mesial temp'ral skler'sis ,ang mulai

masa kanak-kanak( kemudian remisi( tetapi mun/ul kembali pada usia remaja atau a!al de!asa muda dengan bentuk ,ang re)rakter.

• *ejang demam lebih dari 1& menit( mempun,ai gambaran )'kal atau terjadi berulang

dalam 2@ jam.

Kla'i*ika'i

Kla'i*ika'i menuut Eti)l)!i 1. 7pilepsi Primer 3Idi'patik5

7pilepsi primer hingga kini tidak ditemukan pen,ebabn,a( tidak ditemukan kelainan pada jaringan 'tak diduga bah!a terdapat kelainan atau gangguan keseimbangan >at kimia!i dan sel-sel sara) pada area jaringan 'tak ,ang abn'rmal.

2. 7pilepsi Sekunder 3Simpt'matik5

7pilepsi ,ang diketahui pen,ebabn,a atau akibat adan,a kelainan pada jaringan 'tak. *elainan ini dapat disebabkan karena diba!ah sejak lahir atau adan,a jaringan  parut sebagai akibat kerusakan 'tak pada !aktu lahir atau pada masa perkembangan anak( /edera kepala 3termasuk /edera selama atau sebelum kelahiran5( gangguan metab'lisme dan nutrisi 3misaln,a hip'glikemi( )enilket'nuria 3P*U5( de)isiensi ;itamin

(20)

B05( )akt'r-)akt'r t'ksik 3putus alk'h'l( uremia5( ense)alitis( an'ksia( gangguan sirkulasi( dan ne'plasma.

Kla'i*ika'i Umum

Ada dua klasi)ikasi epilepsi ,ang direk'mendasikan 'leh IA7 ,aitu pada tahun 1$1 dan tahun 1$. Internati'nal eague Against 7pileps, 3IA75 pada tahun 1$1 menetapkan klasi)ikasi epilepsi berdasarkan jenis bangkitan 3tipe serangan epilepsi5:

1. Serangan parsial

a. Serangan parsial sederhana 3kesadaran baik5 - engan gejala m't'rik

- engan gejala sens'rik - engan gejala 't'n'm - engan gejala psikis

 b. Serangan parsial k'mpleks 3kesadaran terganggu5

- Serangan parsial sederhana diikuti dengan gangguan kesadaran - Gangguan kesadaran saat a!al serangan

/. Serangan umum sederhana

- Parsial sederhana menjadi t'nik-kl'nik - Parsial k'mpleks menjadi t'nik-kl'nik

- Parsial sederhana menjadi parsial k'mpleks menjadi t'nik-kl'nik

2. Serangan umum a. Absens 3ena5  b. %i'kl'nik /. *l'nik d. "'nik   e. At'nik 3Astatik5 ). "'nik-kl'nik

(21)

*lasi)ikasi IA7 tahun 1$1 ini 3lihat tabel 25 lebih mudah digunakan untuk para klinisi karena han,a ada dua kateg'ri utama( ,aitu : serangan )'kal ,aitu bangkitan epileptik ,ang dimulai dari )'kus ,ang terl'kalisir di 'tak. an serangan umum ,aitu bangkitan epileptik  terjadi pada daerah ,ang lebih luas pada kedua belahan 'tak.

Tabel /. Kla'i*ika'i E%ile%'i menuut ILAE 23 #LASSI+I#ATION O+ SEI4URES

. Patial 'ei5ue'

a. Simple partial sei>ures 3 !ith m't'r( sens'r,( aut'n'mi/( 'r ps,/hi/ signs5

 b. 6'mple= partial sei>ures

/. Partial sei>ures !ith se/'ndar, generali>ati'n

/. Pimaily !eneali5e, 'ei5ue'

a. Absen/e 3petit mal5  b. "'ni/-/l'ni/ 3grand mal5

/. "'ni/ d. At'ni/ e. %,'/l'ni/ 6. Un7la''i*ie, 'ei5ue' a. Ne'natal sei>ures  b. In)antile spasms

*lasi)ikasi menurut sindr'm epilepsi ,ang dikeluarkan IA7 tahun 1$ 1. Berkaitan dengan letak )'kus

a. Idi'patik

- 7pilepsi 'landik benigna 3/hildh''d epileps, !ith /entr' tem - 7pilepsi pada anak dengan par'ksismal 'ksipital

 b. Simpt'matik

- 'bus temp'ralis - 'bus )r'ntalis - 'bus parietalis - 'bus 'ksipitalis

(22)

2. Umum a. Idi'patik

- *ejang ne'natus )amilial benigna - *ejang ne'natus benigna

- *ejang epilepsi mi'kl'nik pada ba,i - 7pilepsi Absans pada anak

- 7pilepsi Absans pada remaja - 7pilepsi mi'kl'nik pada remaja

- 7pilepsi dengan serangan t'nik-kl'nik pada saat terjaga - 7pilepsi t'nik-kl'nik dengan serangan a/ak

 b. Simpt'matik

- Sindr'ma Eest 3spasmus in)antil5 - Sindr'ma enn'= Gastaut

+. Berkaitan dengan l'kasi dan epilepsi umum 3/ampuran 1 dan 25 - Serangan ne'natal

@. 7pilepsi ,ang berkaitan dengan situasi - *ejang demam

- Berkaitan dengan alk'h'l - Berkaitan dengan 'bat-'batan - 7klampsia

- Serangan ,ang berkaitan dengan pen/etus spesi)ik 3re)leks epilepsi5

Kla'i*ika'i $an!!uan Peilaku

Se/ara umum pengg'l'ngan gangguan prilaku ,ang di temukan pada pasien epilepsi menjadi  preiktal( iktal( dan interiktal.

1. Preiktal

Pada preiktal aura pada epilepsi parsial k'mpleks adalah termasuk sensasi 't'n'mik seperti rasa penuh di perut( kemerahan( dan perubahan pada perna)asan( dan

(23)

sensasi k'gniti) seprti deja ;u( jamais ;u( pikiran dipaksakan( dan keadaan seperti mimpi. *eadaan a)ekti) dirasakan rasa takut( panik( depresi( dan elasi.

2. Iktal

Perilaku singkat( ka/au( dan tanpa hambatan menandai kejadian iktal. Gejala k'gniti) meliputi amnesia untuk !aktu selama kejang dan peri'de pen,elesaian delirium setelah kejang. 4'kus kejang dapat ditemukan di 77G dalam 2& sampai &# dari semua  pasien dengan epilepsi parsial k'mpleks. Penggunaan elektr'da sementara sphen'idal atau anteri'r dan kurang tidur 77G dapat meningkatkan kemungkinan menemukan suatu kelainan 77G. 77G ,ang n'rmal %ultiple sering diper'leh untuk pasien dengan epilepsi  parsial k'mpleks( sehingga pada 77G n'rmal tidak dapat digunakan untuk 

menge/ualikan diagn'sis epilepsi parsial k'mpleks. +. Interiktal

a. Gangguan *epribadian

*elainan psikiatri ,ang paling sering dilap'rkan pada pasien dengan epilepsi adalah gangguan kepribadian( dan ini sangat mungkin terjadi pada pasien dengan epilepsi l'bus temp'ral. Gambaran ,ang paling umum adalah perubahan  perilaku seksual. Sindr'm dalam bentuk lengkap relati) jarang terjadi( bahkan  pada mereka dengan kejang parsial k'mpleks asal l'bus temp'ral. Ban,ak pasien tidak terpengaruh 'leh gangguan kepribadian( ,ang lainn,a menderita berbagai gangguan ,ang berbeda men/'l'k dari sindr'm klasik.

Gejala ;isk'sitas kepribadian biasan,a paling n,ata dalam per/akapan  pasien( ,ang kemungkinan akan menjadi lambat( serius( memb'sankan( bertele-tele( terlalu penuh dengan rin/ian ,ang tidak penting( dan sering mendalam. Pendengar dapat tumbuh b'san tapi tidak dapat menemukan /ara s'pan dan sukses untuk melepaskan diri dari per/akapan. *e/enderungan berbi/ara( sering ter/ermin dalam tulisan pasien( menghasilkan gejala ,ang dikenal sebagai h,pergraphia( ,ang beberapa d'kter mempertimbangkan hampir pat'gn'm'nik  untuk epilepsi parsial k'mpleks.

Perubahan perilaku seksual dapat dimani)estasikan 'leh h,perse=ualit,J  pen,impangan dalam minat seksual( seperti )etisisme dan trans;estisme( dan(  paling sering( h,p'se=ualit,. 9,p'se=ualit, ini ditandai baik 'leh kurangn,a minat dalam hal-hal seksual dan dengan gairah seksual berkurang. Beberapa  pasien dengan 'nset epilepsi parsial k'mpleks sebelum pubertas mungkin gagal

(24)

untuk men/apai tingkat n'rmal minat seksual setelah pubertas( meskipun karakteristik ini mungkin tidak mengganggu pasien. Untuk pasien dengan 'nset epilepsi parsial k'mpleks setelah pubertas( perubahan minat seksual mungkin mengganggu dan mengkha!atirkan.

 b. Gejala psik'tik 

Psik'tik interiktal lebih umum daripada psik'sis iktal. Ski>')renia seperti epis'de interiktal dapat terjadi pada pasien dengan epilepsi( terutama mereka ,ang  berasal l'bus temp'ral. iperkirakan 1# persen dari semua pasien dengan epilepsi  parsial k'mpleks memiliki gejala psik'tik. 4akt'r risik' termasuk gejala jenis

kelamin !anita( kidal( timbuln,a kejang selama masa pubertas( dan lesi sisi kiri. "imbuln,a gejala psik'tik pada epilepsi adalah ;ariabel. Se/ara klasik( gejala psik'tik mun/ul pada pasien ,ang memiliki epilepsi untuk !aktu ,ang lama( dan timbuln,a gejala psik'tik didahului 'leh perkembangan perubahan kepribadian terkait dengan akti;itas 'tak epilepsi. Gejala ,ang paling karakteristik  dari psik'sis adalah halusinasi dan delusi paran'id. Pasien biasan,a tetap hangat dan tepat dalam mempengaruhi( berbeda dengan kelainan mempengaruhi sering terlihat pada pasien dengan ski>')renia. Gejala-gejala gangguan berpikir pada  pasien dengan epilepsi psik'tik paling sering ,ang melibatkan k'nseptualisasi dan

si)at terperin/i( bukan gejala ski>')renia klasik membl'kir dan kel'nggaran. /. Gejala Gangguan suasana hati

Gejala gangguan m''d( seperti depresi dan mania( dipandang kurang sering pada epilepsi daripada seperti ski>')renia gejala. Gejala-gejala gangguan m''d ,ang memang terjadi /enderung epis'dik dan mun/ul paling sering ketika )'kus epilepsi mempengaruhi l'bus temp'ral dari belahan 'tak d'minan. Pentingn,a gejala gangguan m''d dapat dibuktikan 'leh peningkatan kejadian  per/'baan bunuh diri pada 'rang dengan epilepsi.

E%ile%t)!ene'i'

7pilept'genesis adalah pr'ses trans)'rmasi sara) ,ang n'rmal kepada sara) ,ang hipereksitibilitas. Ini disebabkan 'leh akibat terjadi trauma( str'k( atau in)eksi. Akibat daripada

(25)

kerusakan jaringan 'tak ,ang disebabkan 'leh perkara tadi( terjadi re'rganisati'n atau spr'uting s,ara) ,ang belum rusak. Akibat daripada pr'ses ini( eksitabilitas s,ara) berubah menjadikan sese'rang itu lebih senang untuk mendapat kejang. Selain daripada terjadi kerusakan 'tak dan men,ebabkan berubahn,a struktur sara)( epilepsi juga disebabkan 'leh )akt'r genetik dimana terjadi perubahan pada )ungsi i'n /hannel. Pada keadaan tertentu 3hip'glikemia 'tak( hip'ksia 'tak( asid'sis metab'lik5 dep'larisasi impuls dapat berlanjut terus sehingga menimbulkan akti;itas serangan ,ang berkepanjangan disebut status epileptikus

Pat)*i'i)l)!i

8tak terdiri dari sekian biliun sel neur'n ,ang satu dengan lainn,a saling berhubungan. 9ubungan antar neur'n tersebut terjalin melalui impuls listrik dengan bahan perantara kimia!i ,ang dikenal sebagai neur'transmiter. alam keadaan n'rmal( lalu-lintas impuls antar neur'n  berlangsung dengan baik dan lan/ar. Apabila mekanisme ,ang mengatur lalu-lintas antar ne ur'n

menjadi ka/au dikarenakan breaking s,stem pada 'tak terganggu maka neur'n-neur'n akan  bereaksi se/ara abn'rmal. Neur'transmiter ,ang berperan dalam mekanisme pengaturan ini

adalah:

- Glutamat( ,ang merupakan brain’s excitatory neurotransmitter 

- GABA 3Gamma Amin'but,ri/ A/id5( ,ang bersi)at sebagai brain’s inhibitory neurotransmitter .

G'l'ngan neur'transmiter lain ,ang bersi)at eksitat'rik adalah aspartat dan asetil k'lin( sedangkan ,ang bersi)at inhibit'rik lainn,a adalah n'radrenalin( d'pamine( ser't'nin 3&-9"5 dan  peptida. Neur'transmiter ini hubungann,a dengan epileps, belum jelas dan masih perlu  penelitian lebih lanjut. 7pilepti/ sei>ure apapun jenisn,a selalu disebabkan 'leh transmisi impuls di area 'tak ,ang tidak mengikuti p'la ,ang n'rmal( sehingga terjadilah apa ,ang disebut sinkr'nisasi dari impuls. Sinkr'nisasi ini dapat mengenai pada sekel'mp'k ke/il neur'n atau kel'mp'k neur'n ,ang lebih besar atau bahkan meliputi seluruh neur'n di 'tak se/ara serentak.

'kasi ,ang berbeda dari kel'mp'k neur'n ,ang ikut terkena dalam pr'ses sinkr'nisasi inilah ,ang se/ara klinik menimbulkan mani)estasi ,ang berbeda dari jenis-jenis serangan epilepsi. Se/ara te'ritis )akt'r ,ang men,ebabkan hal ini ,aitu:

(26)

- *eadaan dimana )ungsi neur'n penghambat 3inhibit'rik5 kerjan,a kurang 'ptimal sehingga terjadi pelepasan impuls epileptik se/ara berlebihan( disebabkan k'nsentrasi GABA ,ang kurang. Pada penderita epilepsi tern,ata memang mengandung k'nsentrasi GABA ,ang rendah di 'takn,a 3l'bus 'ksipitalis5. 9ambatan 'leh GABA ini dalam bentuk inhibisi  p'tensial p'st sinaptik.

- *eadaan dimana )ungsi neur'n eksitat'rik berlebihan sehingga terjadi pelepasan impuls epileptik ,ang berlebihan. isini )ungsi neur'n penghambat n'rmal tapi sistem pen/etus impuls 3eksitat'rik5 ,ang terlalu kuat. *eadaan ini ditimbulkan 'leh meningkatn,a k'nsentrasi glutamat di 'tak. Pada penderita epilepsi didapatkan peningkatan kadar glutamat  pada berbagai tempat di 'tak.

- Pada dasarn,a 'tak ,ang n'rmal itu sendiri juga mempun,ai p'tensi untuk mengadakan  pelepasan abn'rmal impuls epileptik. Sehingga dapat disimpulkan bah!a untuk timbuln,a

kejang sebenarn,a ada tiga kejadian ,ang saling terkait :

• Perlu adan,a pa/emaker /ellsH ,aitu kemampuan intrinsik dari sel untuk menimbulkan

 bangkitan.

• 9ilangn,a p'sts,napti/ inhibit'r, /'ntr'leH sel neur'n. • Perlun,a sinkr'nisasi dari epilepti/ dis/hargeH ,ang timbul.

Area di 'tak dimana ditemukan sekel'mp'k sel neur'n ,ang abn'rmal( bermuatan listrik   berlebihan dan hipersinkr'n dikenal sebagai )'kus epilept'genesis 3)'kus pembangkit serangan kejang5. 4'kus epilept'genesis dari sekel'mp'k neur'n akan mempengaruhi neur'n sekitarn,a untuk bersama dan serentak dalam !aktu sesaat menimbulkan serangan kejang.

Berbagai ma/am kelainan atau pen,akit di 'tak 3lesi serebral( trauma 'tak( str'ke( kelainan herediter dan lain-lain5 sebagai )'kus epilept'genesis dapat terganggu )ungsi neur'nn,a 3eksitasi berlebihan dan inhibisi ,ang kurang5 dan akan menimbulkan kejang bila ada rangsangan  pen/etus seperti hipertermia( hip'ksia( hip'glikemia( hip'natremia( stimulus sens'rik dan

lain-lain.

Serangan epilepsi dimulai dengan meluasn,a dep'larisasi impuls dari )'kus epilept'genesis( mula-mula ke neur'n sekitarn,a lalu ke hemis)er sebelahn,a( subk'rtek( thalamus( batang 'tak dan seterusn,a. *emudian untuk bersama-sama dan serentak dalam !aktu sesaat menimbulkan serangan kejang. Setelah meluasn,a eksitasi selesadimulailah pr'ses inhibisi di k'rteks serebri( thalamus dan ganglia basalis ,ang se/ara intermiten menghambat dis/harge epileptikn,a.

(27)

Pada gambaran 77G dapat terlihat sebagai perubahan dari p'l,spike menjadi spike and !a;e ,ang makin lama makin lambat dan akhirn,a berhenti. ulu dianggap berhentin,a serangan sebagai akibat terjadin,a e=hausti'n neur'n. 3karena kehabisan gluk'sa dan tertimbunn,a asam laktat5. Namun tern,ata serangan epilepsi bisa terhenti tanpa terjadin,a neur'nal e=hausti'n. Pada keadaan tertentu 3hip'glikemia 'tak( hip'ksia 'tak( asid'sis metab'lik dep'larisasi impuls dapat berlanjut terus sehingga menimbulkan akti;itas serangan ,ang berkepanjangan disebut status epileptikus.

Mani*e'ta'i Klini'

Gambaran serangan epilepsi se/ara klinis tergantung pada )ungsi daerah 'tak ,ang tersangkut lepas muatan listrik epileptis( sehingga dapat dijumpai berma/am gejala. 7pilepsi l'bus temp'ralis mempun,ai simt'mat'l'gi tersendiri dan sering bersi)at k'mpleks. Serangan epilepsi l'bus temp'ralis dapat menjelma sebagai suatu serangan sederhana apabila lepas muatan listrik )'kus epilept'gen tidak terlampau keras atau meluas( misaln,a serangan 'dit'ris( 'l)akt'ris dan sebagain,a. Apabila lepas muatan listrik meluas dan men,angkut daerah ,ang lebih luas maka simt'mat'l'gi akan lebih k'mpleks misaln,a berupa halusinasi( gejala 't'n'm(  psik'm't'r( reaksi a)ekti)( 't'matisme dan sebagain,a ,ang disertai perubahan kesadaran dan

amnesi mengenai serangan.

asar neur')isi'l'gis serangan epilepsi l'bus temp'ralis terpusat pada k'mpleks amigdala-hip'kampus. epas muatan listrik di amigdala misaln,a dapat menjalar ke daerah k'rtikal dan subk'rtikal se/ara di)us. alam semua serangan epilepsi l'bus temp'ralis rupan,a sistem amigdala-hip'kampus ikut terlibat dan dari sini lepas muatan listrik tersebar ke daerah  pr',eksi sistem tersebut dan melibatkan pula kedua l'bus temp'ralis dan daerah k'rtikal serta

subk'rtikal lainn,a.

Gejala klinik ,ang biasa terlihat pada serangan parsial k'mpleks 3l'bus temp'ralis(  psik'm't'r5 berupa:

1. Penurunan kesadaran

"erjadi penurunan kesadaranJ dalam hal ini penderita mengalami gangguan dalam  berinteraksi dengan lingkungannn,a. Penderita dapat tampak sadar( namun apabila

(28)

diperiksa lebih dekat maka penderita tidak sadar akan lingkungann,a( tidak dapat menja!ab pertan,aan atau dapat menja!ab pertan,aan se/ara tidak tepat( dan kemudian tidak dapat mengingat kembali tentang apa ,ang baru saja dialamin,a. Serangan parsial k'mpleks melibatkan bagian-bagian 'tak ,ang bertanggung ja!ab atas berlangsungn,a kesadaran dan mem'ri( dan pada umumn,a melibatkan kedua belah l'bus temp'ralis atau )r'ntalis dan sistem limbik.

2. Sensasi 7pigastrik 

Sensasi epigastrik sebenarn,a lebih merupakan halusinasi s'matik( biasan,a  berupa rasa tidak enak ber/ampur dengan perasaan takut. Sensasi epigastrik ini biasan,a naik ke dada( tengg'r'kan( dan kemudian ke mulut dan bibir sehingga mulut penderita  berk'mat-kamit atau menge/apkan lidah dan bibir berkali-kali. Gejala tersebut bersumber   pada )'kus epilepsi di l'bus temp'ralis bagian anteri'r( dan kadang-kadang melibatkan

amigdala. Gejala ini sering disebut 't'matisme sederhana atau k'mpleks 3akti;itas m't'rik  ,ang berulang-ulang tanpa tujuan( tanpa arah dan aneh5. Gejala m't'rik juga berupa menarik-narik baju dan perilaku ,ang sulit dimengerti.

+. 9alusinasi dan Ilusi

Pada epilepsi l'bus temp'ralis dapat terjadi halusinasi pembauan atau  penghiduan( penge/apan lidah( pendengaran( penglihatan( dan ;estibuler. Pada tipe l'bus

temp'ral mesial berupa halusinasi ;isual( sedang temp'ral lateral berupa ilusi seperti makr'psia atau mikr'psi. Pada beberapa penderita dapat terjadi perubahan 'rientasi ;isual se/ara mendadak ataupun perubahan dalam hal depth per/epti'n. 9alusinasi kadang-kadang disertai 'leh perubahan dalam apresiasi terhadap ke/epatan atau int'nasi bi/ara serta gangguan persepsi !aktu. 4en'mena ;estibuler dapat berupa ;ertig' par'ksismal. @. Gangguan %em'ri

Gangguan mem'ri dan keadaan seperti mimpi meliputi d,mnesi/ s,ndr'me 3dKjL;u( jamais ;u5 dan keadaan seperti mimpi. Penderita merasa seakan-akan mela,ang-la,ang atau terapung-apung( atau merasa bah!a ji!a dan ragan,a se'lah-'lah terpisah. isamping itu sering terdapat gangguan a)ekti) ,ang berupa perasaan takut( panik( /emas( ekstase( depresi atau k'mbinasi dari berbagai epis'de tadi. 9al ini merupakan )en'mena temp'r'-limbik. ata-rata serangan berlangsung selama 1-+ menit. Sesudah serangan  penderita tampak bingung( mengantuk( mengalami perubahan perilaku( dan lupa akan apa ,ang telah terjadi. 77G menunjukkan /etusan unilateral atau sering kali bilateral di daerah temp'ral atau )r'nt'temp'ral.

(29)

&. 9ipergra)ia

9ipergra)ia meliputi /ara penulisan 3misaln,a memakai ba,angan /ermin( k'de( !arna tinta ,ang berbeda-beda( kaligra)i5( rituaili>ed s/ript e=/essi;e 3misaln,a panjang tulisan dan atau )rekuensi serta laman,a menulis5( dan isi atau tema tulisan 3misaln,a )il's')i( etika( m'ral5. 9ipergra)ia merupakan salah satu perubahan tingkah laku ,ang terdapat pada epilepsi l'bus temp'ralis.

Se/ara sederhana pasien-pasien dengan epilepsi l'bus temp'ralis dengan serangan partial k'mplek akan dijumpai aura diikuti dengan mata melebar 3!ide e,ed5( pandangan k's'ng 3m'ti'nless stare5( dilatasi pupil( dan berhenti bergerak. Aut'matisme 'ral seperti menge/apkan  bibir( mengun,ah( dan menelan. Gerakan 't'matis tangan( atau p'stur d,st'nik unilateral diri

lengan. Pasien setelah serangan akan terlihat bingung( ini membedakann,a dengan serangan absen/e. Adan,a a)asia setelah serangan memberikan kesan bah!a lesi berasal dari epilepsi l'bus temp'ral d'minan. %ani)estasi k'mpleks tersebut berhubungan dengan kelainan pada l'bus temp'ralis( dikenal sebagai epilepsi l'bus temp'ralis atau epilepsi psik'm't'r.

+akt) Pen7etu'

Beberapa pen/etus terjadin,a epilepsi adalah sebagai berikut: 1. 6aha,a

6aha,a tertentu dapat merangsang terjadin,a seranganJ epilepsi ini disebut sebagai epilepsi )'t'sensiti) atau )'t'genik. 7pilepsi jenis ini berkaitan dengan epilepsi umum idi'patik. Pada remaja( 1$ di antaran,a bersi)at )'t'sensiti). 6aha,a ,ang mampu merangsang terjadin,a serangan adalah /aha,a ,ang berkedip-kedip dan?atau ,ang men,ilaukan. *eadaan demikian ini sering terjadi pada anak berumur 0 M 12 tahun. Prinsip )'t'sensiti) dipakai untuk pemeriksaan elektr'-ense)al'gra)i ialah dengan memberi rangsangan /aha,a berkedip-kedip 3ph'ti/ stimulati'n5

2. *urang tidur 

*urang tidur maupun p'la tidur ,ang tidak teratur dapat merangsang terjadin,a serangan. iduga bah!a kurang tidur dapat menurunkan ambang serangan ,ang kemudian memudahkan terjadin,a serangan. engan demikian kepada penderita perlu ditekankan untuk tidur se/ara teratur dan terjaga jumlah jam tidurn,a. kurang tidur dapat memperberat

(30)

dan memperlama serangan. 4en'mena ini dapat digunakan untuk stimulasi penderita sebelum dilakukan pemeriksaan 77G.

+. 4akt'r makan dan minum

4akt'r makan dan minum sehari-hari dapat menjadi masalah pada penderita epilepsi : makan dan minum harus teratur( jangan terlalu lapar( terlalu haus( dan sebalikn,a:  jangan terlalu ken,ang( terutama terlalu ban,ak minum. 9ip'glikemia dapat memi/u terjadin,a serangan. 9ip'glikemia maupun hiperglikemia dapat memun/ulkan serangan  pada 'rang ,ang tidak mengalami epilepsi. Sementara itu ada penderita ,ang sensiti) 

terhadap mentega( /'klat( atau keju @. Suara tertentu

Suara tertentu dapat merangsang terjadin,a serangan. 7pilepsi jenis ini disebut epilepsi audi'genik atau epilepsi musik'genik. Suara dengan nada tinggi atau berkualitas keras dapat menimbulkan serangan. Begitu mendengar suara ,ang mengejutkan maka  penderita langsung mengalami serangan ,ang sangat mendadak sehingga mengejutkan

'rang lain

&. eading dan eating epileps,

eading epileps, berarti serangan dirangsang 'leh kegiatan memba/a. Bahan ,ang diba/a dapat berupa ba/aan biasa 3berita( /erita5 maupun ba/aan ,ang memberi  pers'alan sehingga penderita harus berpikir. 7ating epileps, menunjukkan bah!a serangan terjadi pada saat penderita mengun,ah makanan. Ada ,ang berpendapat bah!a )akt'r   pen/etusn,a bukan kegiatan mengun,ah tetapi bahan makanan ,ang dikun,ah.

0. upa dan?atau enggan minum 'bat

Penderita epilepsi harus diberitahu se/ara jelas bah!a lupa dan?atau enggan minum 8A7 dapat menimbulkan serangan dan bahkan serangan ,ang mun/ul dapat lebih lama atau lebih berat. upa minum 'bat paling sering terjadi pada penderita ,ang minum 'bat dengan d'sis tunggal. Sebalikn,a( minum 'bat 2 atau + kali sehari dapat menimbulkan rasa b'san sehingga penderita enggan minum 'bat.

C. rug abuse

*'kain( dengan berbagai bentuk k'nsumsi. dapat menimbulkan serangan dalam !aktu beberapa detik( menit( atau jam sesudah mengk'nsumsin,a. Serangan sebagai akibat k'kain ini dapat disertai dengan serangan jantung. Am)etamin dan metil)enidat sering diberikan pada penderita attenti'n de)i/it dis'rder and h,pera/ti;it, 3A95 dan nark'lepsi. Apabila kedua jenis 'bat ini diminum tanpa penga!asan d'kter maka dapat

(31)

menimbulkan gangguan tidur( bingung( dan gangguan psikiatrik. 9al ini apabila terjadi  pada penderita epilepsi akan mudah terjadi serangan karena penderita lupa minum 'bat. isamping itu se/ara primer epilepsi merupakan salah satu k'ntra-indikasi untuk   pemberian metil)enidat. Nark'tika tidak berkaitan se/ara langsung dengan mun/uln,a

serangan pada epilepsi. Nark'tika men,ebabkan penderita epilepsi lupa untuk minum 'bat. Bila nark'tika dik'nsumsi dalam d'sis besar dapat mengurangi pen,ediaan 'ksigen ke 'takJ ini dapat menimbulkan serangan. Sementara itu( hip'ksia dapat menimbulkan status epileptikus.

$. %enstruasi

9ampir setengah dari !anita ,ang menderita epilepsi melap'rkan adan,a  peningkatan serangan pada saat menjelang( selama( dan?atau sesudah menstruasi. Sebagian  besar mengalami peningkatan 3kuantitas dan kualitas5 serangan pada peri'de perimenstrual

dan )ase )'likular. 9al ini berkaitan dengan kadar estr'gen ,ang tinggi dan rendahn,a kadar pr'gester'n. Gambaran seperti ini merupakan re)leksi e=/itat'r, e))e/ts dari estr'gen dan inhibit'r, e))e/ts dari pr'gester'n terhadap ambang serangan. 9'rm'n ster'id dapat menembus bl''d-brain barrier dengan mudah. Sel-sel 'tak dapat dipengaruhi estr'gen dan  pr'gester'n se/ara langsung. 7str'gen memudahkan terjadin,a serangan dengan /ara menu runkan ambang seranganJ pr'gester'n bertindak seperti 8A7 dengan /ara menaikkan ambang serangan. 7str'gen mampu mempengaruhi aksis stres juga berpengaruh se/ara langsung terhadap hip'kampus dan amigdala.

Dia!n)'i'

+ angkah untuk mendiagn'sa epilepsi:

I : pastikan epilepsi? bukan.

II : tentukan jenis bangkitan

III : tentukan sindr'm epilepsi  eti'l'gi

Pada anamnesia kita perlu menan,a karakeristik bangkitan 3P'la ? bentuk( !aktu( durasi )rekuensi( )akt'r pen/etus( gejala sebelum( selama  sesudah5. Selain itu kita menan,akan ada

(32)

atau tidak ada pen,akit pen,erta pada saat ini dan menan,akan usia saat bangkitan pertama. *ita  juga perlu menan,akan ri!a,at 3perinatal( tumbuh kembang( pen,akit pen,ebab( keluarga(  peng'batan terdahulu5

Tabel 6. Kaaktei'itik E%ile%'i L)bu' Tem%)al

Kaaktei'tik E%ile%'i L)bu' Tem%)al 0i't)y

9ist'r, ') )ebrile sei>ures are se/'ndaril, generali>ed sei>ures 4amil, hist'r, ') epileps, Sei>ures ma, remit and reappear  7arl, 'nset Sei>ures ')ten intra/table

#lini7al )b'e(ati)n'

Aura /'mm'n P'sti/tal dis'rientati'n( mem'r, l'ss( Beha;i'ral arrest?stare d,sphasia 3!ith )'/us in d'minant 6'mple= aut'matisms hemisphere5

Unilateral p'sturing

Lab)at)y 'tu,ie'

Unilateral 'r bilateral anteri'r temp'ral spikes 'n 77G 9,p'metab'lism 'n interi/tal P7"

9,p'per)usi'n 'n interi/tal SP76"

%aterial-spe/i)i/ mem'r, de)i/its 'n intra/ranial am'barbital 3Eada5 test

MRI *in,in!'

Small hipp'/ampus !ith in/reased signal 'n "2-!eighted seDuen/es Small temp'ral l'be

(33)

$amba 6. E(alua'i Pa'ien E%ile%'i Pemeik'aan Penun&an!

Pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai indikasi dan apabila keadaaan memungkinkan. Pemeriksaan ini men/akup:

(34)

ekaman 77G merupakan pemeriksaan ,ang paling berguna pada dugaan sutau bangkitan. Adan,a kelainan )'kal pada 77G menunjukkan kemungkinan adan,a lesi struktural di 'tak( sedangkan adan,a kelainan umum pada 77G menunjukkan kemungkinan adan,a kelainan genetik atau metab'lik. ekaman 77G dikatakan abn'rmal apabila:

• Asimetris irama dan ;'ltase gel'mbang pada daerah ,ang sama di kedua hemis)er 

'tak.

• Irama gel'mbang tidak teratur( irama gel'mbang lebih lambat disbanding

seharusn,a misal gel'mbang delta.

• Adan,a gel'mbang ,ang biasan,a tidak terdapat pada anak n'rmal( misaln,a

gel'mbang tajam( paku 3spike5( paku-'mbak( paku majemuk( dan gel'mbang lambat ,ang timbul se/ara par'ksimal. Bentuk epilepsi tertentu mempun,ai gambaran 77G ,ang khas( misaln,a spasme in)antile mempun,ai gambaran 77G hipsaritmia( epilepsi petit mal gambaran 77G n,a gel'mbang paku 'mbak + siklus per detik 3+ spd5( epilepsi mi'kl'nik mempun,ai gambaran 77G gel'mbang paku ? tajam ? lambat dan paku majemuk ,ang timbul se/ara serentak  3sinkr'n5.

2. Pemeriksaan pen/itraan 'tak 3brain imaging5

Pemeriksaan 6" s/an dan %I meningkatkan kemampuan dalam mendeteksi lesi epilept'genik di 'tak. engan %I beres'lusi tinggi berbagai ma/am lesi pat'l'gik dapat terdiagn'sis se/ara n'n-in;asi)( misaln,a messial temp'ral s/ler'sis 3lihat gambar @5 ( gli'ma( gangli'ma( mal)'rmasi ka;ern'sus( N7" 3d,sembr,'plasti/ neur'epithellialtum'r5. itemukann,a lesi-lesi ini menambah pilihan terapi pada epilepsi ,ang re)rakter terhadap 8A7.

(35)

$amba 8. Me''ial Tem%)al L)be

377G menunjukkan )'kus pada l'bus temp'ral kanan. 6'r'nal high-res'luti'n "2-!eighted )ast spin e/h' magneti/ res'nase image diper'leh dari badan hipp'/ampus menunjukkan intenstias high signal abn'rmal pada hipp'/ampus kiri. Pada panah putih( hipp'/ampus ,ang n'rmal pada sebelah kiri( panah hitam sesuai dengan messial temp'ral s/ler'sis5

Penatalak'anaan

8bat antiepilepsi 38A75 merupakan terapi utama pada manajemen epilepsi. *eputusan untuk memulai terapi didasarkan pada pertimbangan kemungkinan terjadin,a serangan epilepsi selanjutn,a dan risik' terjadin,a e)ek buruk akibat terapi 'bat antiepilepsi. P'literapi seharusn,a dihindari sebisa mungkin. Namun demikian( kurang lebih +#-&# pasien tidak berresp'n terhadap m'n'terapi. "ujuan peng'batan epilepsi dengan 'bat antiepilepsi adalah menghindari terjadin,a kekambuhan dengan e)ek buruk ,ang minimal 3,ang dapat dit'leransi5.

Pin'i%9%in'i% Tea%i Obat Antie%ile%'i :

1. %enentukan diagn'sis ,ang tepat

iagn'sis ,ang tepat sangat penting pada epilepsi. 8rang ,ang terdiagn'sis epilepsi mempun,ai beberapa k'nsekuensi. Penderita epilepsi akan meminum 'bat dalam  jangka !aktu ,ang lama ,ang berakibat pada kemungkinan adan,a e)ek ,ang merugikan

akibat 'bat antiepilepsi.

2. %enentukan kapan dimulain,a terapi dengan 'bat antiepilepsi

Salah satu kesulitan ,ang dihadapi se'rang d'kter dalam mera!at pasien dengan serangan epilepsi adalah memutuskan kapan memulai peng'batan. *eputusan untuk mulai memberikan peng'batan setelah kejang pertama( menurut eppik 32##15 dapat dibagi menjadi tiga kateg'ri berdasarkan risik' terjadin,a kejang selanjutn,a( ,aitu treat( p'ssibl, treat dan  pr'babl, treat.

Tabel 8. Ke%utu'an Pembeian OAE 'etelah Ke&an! Petama.

(36)

1. ika didapatkan lesi struktural :

a. "um'r 'tak seperti meningi'ma( gli'ma( ne'plastik   b. %al)'rmasi arteri';en'sa

/. In)eksi seperti abses dan ense)alitis herpetika 2. "anpa lesi struktural( namun dengan :

a. i!a,at epilepsi pada saudara 3bukan pada 'rang tua5  b. 77G dengan p'la epilepsi ,ang jelas 3epilepti)'rm5

/. i!a,at kejang akut 3kejang akibat pen,akit tertentu atau kejang demam pada masa kanak-kanak5

d. i!a,at trauma 'tak atau str'ke( in)eksi SSP( trauma kepala berat e. "'ddOs p'sti/al paresis

). Status epileptikus B. P)''ibly :

Bangkitan tanpa ada pen,ebab ,ang jelas dan tidak ditemukan )akt'r risik' di atas. Untuk  keadaan seperti ini diperlukan pertimbangan ,ang matang mengenai keuntungan dan risik' dari peng'batan 'bat antiepilepsi. Peng'batan mungkin diindikasikan untuk pasien ,ang akan mengendarai kendaraan atau pasien ,ang mempun,ai risik' besar atau trauma jika mengalami  bangkitan kedua.

#. P)bably n)t me'ki%un tea%i &an!ka %en,ek mun!kin bi'a ,i!unakan; : a. Putusn,a alk'h'l

 b. Pen,alahgunaan 'bat

/. *ejang akibat pen,akit akut seperti demam tinggi( dehidrasi( hip'glikemik  d. *ejang karena trauma3kejang tunggal dengan segera setelah pukulan di kepala5

e. Sindr'm epilepsi benigna spesi)ik seperti : kejang demam atau epilepsi benigna dengan spikesH sentr'temp'ral.

). *ejang karena tidak tidur lama seperti kejang pada pelajar dalam !aktu-!aktu ujian

Pembeian OAE 'etelah Ke&an! </ kali

Pada umumn,a pasien ,ang mengalami serangan dua kali atau lebih membutuhkan  peng'batan. Pada pasien ,ang mengalami kejang pertama namun tidak ada )akt'r risik' satupun ,ang ditemukan( maka kemungkinan terjadin,a kejang ,ang kedua 1# pada tahun pertama dan 2@ pada akhir tahun kedua setelah kejang ,ang pertama. isik' terjadin,a kekambuhan ,ang

(37)

 paling besar terjadi pada dua tahun pertama. *enaikan inhibisi GABA-ergik merupakan salah satu sasaran penanganan epilepsi. Adapun 'bat-'bat ,ang sesuai 3lihat tabel &5.

Tabel =. Obat9)bat Anti E%ile%'i

"erapi 'bat antiepilepsi harus diberikan se/ara bertahap dalam satu bulan terapi untuk  meminimalkan e)ek samping gastr'intestinal dan neur'l'gik ,ang biasan,a terjadi pada  permulaan terapi dengan 'bat antiepilepsi. 4rekuensi e)ek samping ini /enderung menurun pada  beberapa bulan setelah terapi karena dapat dit'leransi.

Untuk meminimalkan e)ek samping 3lihat tabel 05 pada pemberian a!al ini( 'bat-'bat tersebut biasan,a diberikan mulai dengan d'sis subterapetik dan dinaikkan se/ara bertahap sampai beberapa minggu ter/apain,a range d'sis ,ang dianjurkan. ika e)ek buruk tidak dapat dit'leransi selama pr'ses titrasi ini( d'sis harus kembali pada kadar sebelumn,a ,ang dapat dit'leransi pasien. Setelah simpt'm menghilang( pr'ses titrasi dimulai kembali dengan menaikkan d'sis ,ang lebih ke/il.

Tabel >. Beba!ai E*ek Sam%ian! ,ai OAE

8bat 'sis a!al 3mg?hari5 'sis ,ang  paling umum 3mg?hari5 'sis maintenan/ e 3mg?hari5 4rekuens i  pemberia n 3kali?hari 5 7)ek samping

(38)

4enit'in 2## +## 1##-C## 1-2 9irsutisme( hipertr')i gusi( distres lambung( penglihatan kabur( ;ertig'( hiperglikemia( anemia makr'sitik 

*arbama>epin 2## 0## @##-2### 2-@ epresi sumsum tulang( distress

lambung( sedasi( penglihatan kabur( k'nstipasi( ruam kulit

8kskarba>epin 1&#-0## ##-1$## ##-2C## 2-+ Gangguan GI( sedasi( dipl'pia( hip'natremia( ruam kulit

am'trigin 12(&-2& 2##-@## 1##-$## 1-2 9epat't'ksik( ruam( sindr'm ste;en- j'hns'n( n,eri kepala( pusing(  penglihatan kabur 

'nisamid 1## @## @##-0## 1-2 S'mn'len( ataksia( kelelahan(

an'reksia( pusing( batu ginjal( leuk'penia

7th'su=imid &## 1### &##-2### 1-2 %ual( muntah( BB Q( k'nstipasi(

diare( gangguan tidur 

4elbamat 12## 2@## 1$##-@$## + gg. GI( BB Q ( an'reksia( n,eri

kepala( ins'mnia( hepat't'ksik 

"'piramat 2&-&# 2##-@## 1##-1## 2 4aringitis( ins'mnia( BB Q(

k'nstipasi( mulut kering( sedasi( an'reksia

(39)

6l'na>epam 1 @ 2-$ 1-2 %engantuk( kebingungan( n,eri kepala( ;ertig'( sink'p

4en'barbital 0# 12# 0#-2@# 1-2 Sedasi( distress lambung

Pirimid'n 12& &## 2&#-1&## 1-2

"iagabin @-1# @# 2#-0# 2-@ %ulut kering( pusing( sedasi(

langkah terhu,ung( n,eri kepala( eksaserbasi kejang generalisata

<igabatrin &##-1### +### 2###-@### 1-2

Gabapentin +##-@## 2@## 12##-@$## + euk'penia(mulut kering(

 penglihatan kabur( mialgia(  penambahan berat( kelelahan

Pregabalin 1&# +## 1&#-0## 2-+

<alpr'at &## 1### &##-+### 2-+ %ual( hepat't'ksik  

e;etira/etam 1### 2###-+### 1###-@### 2

Pen!!antian Obat

Penggantian 'bat antiepilepsi pertama dilakukan jika :

a5 ika serangan terjadi kembali meskipun 'bat antiepilepsi pertama sudah diberikan dengan d'sis maksimal ,ang dapat dit'leransi( maka 'bat antiepilepsi kedua harus segera dipilih.

(40)

 b5 ika terjadi reaksi 'bat pertama baik e)ek samping( reaksi alergi ataupun e)ek merugikan lainn,a ,ang tidak dapat dit'leransi pasien.

"erapi dengan 'bat ,ang kedua harus dimulai dengan gambaran sebagai berikut: pertama( d'sis dari 'bat kedua harus dititrasi sampai pada range d'sis ,ang direk'mendasikan. 8bat ,ang  pertama harus diturunkan se/ara bertahap selama 1-+ minggu. Setelah 'bat ,ang pertama

diturunkan( d'sis 'bat kedua 3m'n'terapi5 harus dinaikkan sampai serangan terk'ntr'l atau dengan e)ek samping ,ang minimal. Pr'ses ini harus dilanjutkan sampai m'n'terapi dengan dua atau tiga 'bat primer gagal. Setelah pr'ses tersebut dilakukan baru p'literapi dipertimbangkan.

/5 P'literapi

*'mbinasi 'ptimal di/apai dengan menggunakan 'bat-'bat ,ang: mempun,ai mekanisme aksi berbeda( e)ek samping relati) ringan( indeks terapi lebar( dan interaksi 'bat terbatas atau negati). *'mbinasi 'bat han,a dipakai apabila semua upa,a m'n'terapi telah di/'ba. Apabila k'mbinasi dua ma/am 'bat lini pertama tidak men'l'ng( 'bat ,ang mempun,ai e)ek lebih besar dan e)ek samping lebih ke/il tetap diteruskan( sementara 'bat ,ang lain diganti diganti dengan 'bat dari kel'mp'k lini kedua.

Apabila 'bat lini kedua tersebut e)ekti)( dipertimbangkan untuk menarik 'bat pertama. Sebalikn,a( 'bat lini kedua tersebut harus dihentikan apabila tern,ata tidak juga e)ekti). Apabila upa,a tersebut di atas gagal( kasus tersebut mungkin terg'l'ng dalam epilepsi re)rakter( kasus epilepsi ,ang sulit disembuhkan. Berbagai 'bat antiepilepsi 38A75 dapat terus di/'ba pada kasus itu( atau dipertimbangkan untuk tindakan bedah.

Tea%i )%eati* 

Apabila dengan berbagai jenis 8A7 dan adju;ant tidak memberikan hasil sama sekali( maka terapi 'perati) harus diperimbangkan dalam satu dasa!arsa terakhir( tindakan 'perati)  untuk memper/epat untuk mengatasi epileps, re)rakter makin ban,ak dikerjakan. 8perasi ,ang

(41)

 paling aman adalah reseksi l'bus temp'ralis bagian anteri'r. ebih kurang C#-$# penderita ,ang mengalami 'perasi terbebas dari serangan( !alaupun diantaran,a harus minum 'bat 8A7. Pendekatan teknik 'perasi lainn,a adalah reseksi k'rteksi 'tak( hemis)erekt'mi( dan reseksi multil'bular pada ba,i dan pembedahan k'rpus kal'sum.

7pilepsi l'bus temp'ral adalah jenis epilepsi )'kal ,ang p'tensial untuk resisten terhadap  peng'batan. 7pilepsi l'bus temp'ral ,ang tidak meresp'ns 'bat dapat meningkatkan harapan

hidup dan kualitas hidup dengan menjalani 'perasi dari bagian l'bus temp'ral dari 'tak( %eskipun 'bat anti-epilepsi tersedia saat ini( 2# persen sampai @# persen dari semua pasien dengan epilepsi tidak memberikan resp'n terhadap manajemen medis.

Alternati) bentuk peng'batann,a adalah l'bus temp'ral rese/ti'n 3pr'sedur dimana  jaringan 'tak pada l'bus temp'ral dip't'ng5. Pasien menjadi bebas kejang setelah dilakukan reseksi l'bus temp'ral anteri'r 3reseksi ke arah depan5 untuk mengurangi tingkat kematian terhadap pasien terus mengalami kejang. *euntungan reseksi anteri'r l'bus temp'ral adalah untuk meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup.

Untuk pasien dengan epilepsi l'bus temp'ral pharma/'resistant( hasil ini memberikan  perspekti) tambahan untuk membandingkan man)aat relati) dari 'perasi epilepsi dengan

manajemen medis lanjutan( !aktu ,ang tepat untuk dilakukann,a 'perasi sangat penting( karena  pada usia ,ang lebih tua kemungkinan untuk bebas kejang lebih rendah. Setelah reseksi l'bus

anteri'r temp'ral( e)erral untuk pr'gram bedah epilepsi harus dipertimbangkan apabila telah terjadi t'leransi pada minimal 2 'bat antiepilepsi ,ang telah di/'ba pada d'sis maksimum.

*erugian pembedahan l'bus temp'aral pada epilepsi ,aitu akan terjadi penurunan ,ang signi)ikan dalam mem'ri ;erbal. enis kehilangan mem'ri dikaitkan dengan belajar dan mengingat.

P)!n)'i'

i dalam pr'gn'sis epilepsi terdapat dua hal penting( ialah kesempatan untuk men/apai remisi serangan serta kemungkinan terjadin,a kematian se/ara prematur. ata ,ang lengkap dan teliti tentang kedua hal tadi sangat penting untuk menentukan terapi se/ara rasi'nal maupun  pemberian pen,uluhan ataupun nasihat se/ara tepat. Penelitian tentang pr'gn'sis epilepsi belum

Gambar

Gambar 1. Penampang ateral 9emis)er 6erebri Sinistra.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

a. Hambatan Secara Umum.. Seperti kegiatan lainnya pelaksanaan PPL juga mengalami hambatan secara umum. Hambatan tersebut biasanya berasal dari sekolah yang secara umum

Nama Dokter Muda R Riio o D Diim ma as s S Su ug giia arrtta a T Ta an nd da a T Ta an ng ga an n NIM. NIM

Dari berbagai penelitian yang telah disebutkan di atas, telah dapat diketahui data berupa : (a) jenis-jenis burung yang umum ditemukan di lokasi yang

bel um di masukkan dal am si st em pemi l i han umum ( pemi l u).Pi l kada per t ama kal idi sel enggar akan pada bul an Juni2005.Sej akber l akunya Undang- UndangNomor22Tahun2007t

Penyakit grave’s merupakan salah satu jenis penyakit autoimun yang gejala klinisnya khas yang berkaitan dengan tirotoksikosis, pembesaran kelenjar tiroid, serta

M t er hadap kel uarga 2 1 0  A Saya puas bahwa saya dapat kembal i ke kel uarga bi l a menghadapi masal ah √. P Saya puas dengan cara kel uarga saya membahas dan

a) Perdarahan abnormal, merupakan gejala yang paling umum dijumpai.Gangguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah: menoragia, dan metrorargia. Beberapa faktor yang menjadi

PENDAHULUAN Anemia hemolitik autoimun atau yang umum disebut dengan autoimmune hemolytic anemia AIHA adalah sebuah kelainan yang jarang dan yang dikarakteristikkan dengan adanya