AVI VASRIDEVI NASI TORUS 171301058
FAKULTASPSI KOLOGI UNI VERSI TASSUMATERAUTARA
MEDAN 2021
HUBUNGANPERSEPSINEPOTI SMEDENGANPARTI SI PASI
Diajukanuntukmelengkapitugasdanmemenuhisyaratmencapaigelar SarjanaPsikologi
AVI VASRIDEVI NASI TORUS 171301058
FAKULTASPSIKOLOGI UNIVERSITASSUMATERAUTARA
MEDAN 2021
FacultyofPsychology,UniversityofNorthSumatra ABSTRACT
Thepresentresearchexaminestherelationshipbetweenperceived nepotism andpoliticalparticipation.Participantsinthisstudywere237 residentsofthecityofMedan,recruitedincidentally.Contrarytothe proposed hypothesis,there was no relationship between perceived nepotism andpoliticalparticipation.Anincreaseinperceivednepotism wasnotrelatedtoadecreaseinpoliticalparticipation.
Keywords:perceivedofnepotism,politicalparticipation.
FakultasPsikologi,UniversitasSumateraUtara
ABSTRAK
Penelitian inimelihat hubungan persepsinepotisme dengan partisipasipolitik.Partisipandidalam penelitianiniadalah237wargakota Medan,yang direkruitsecara incidental.Bertolak belakang dengan hipotesisyangdiajukan,tidakadahubunganantarapersepsinepotisme denganpartisipasipolitik.Peningkatanpersepsinepotismetidakberelasi denganpenurunanpartisipasipolitik.
KataKunci:persepsiNepotisme,partisipasipolitik.
sayadenganjudul“HubunganPersepsiNepotismeDenganPartisipasi Politik”dapatdisusundenganbaiksebagaisalahsatusyaratuntukujian sarjanadiFakultasPsikologiUniversitasSumateraUtara.
Dalam prosespenyelesaianskripsiinisayamenghadapiberbagai kendaladanmembutuhkandukungandanbantuanberbagaipihakdalam menyelesaikannya.Terima kasih kepada keluarga saya yang selalu mendoakankesehatandanpendidikansayaagarselalubaikdanlancar, khususnyakepadaAyahsayaSudarSitorusdanIbusayaSitiAsnijarserta kepadasaudarakeduasaudarasayaAviviSriDevaniSitorusdanM.Fikih FadiqalSitorusyangtelahmemberikanbanyakpengorbanan,kasihsayang, dukungan,motivasisehingga saya dapatmenyelesaikan skripsiini. Semogakeluargasayaselaludalam lindunganAllah.
Skripsiinidapatdiselesaikantidaklepasdaribantuanbanyakpihak, olehkarenaitusayajugamengucapkanterimakasihkepada:
1.BapakZulkarnain,Ph.D,PsikologselakuDekanFakultasPsikologi Universitas Sumatera Utara,beserta wakilDekan I,II,dan III FakultasPsikologiUSU.
penelitianini.
3.Bapak/IbudosenFakultasPsikologiUniversitasSumateraUtara yangtelahmemberikanilmunyakepadasaya.
4. BapakdanIbupegawaiFakultasiPsikologiUniversitasSumatera Utarayangtelahmemberikankelancaranadiministrasikepadasaya.
5.Kepadaseluruhteman-temanbeasiswasayaterkhususlagikepada paracalonBrightWifeKumalaSaridanRizakhairiah.Terimakasih atas bantuan,dukungan dan kenangan terindah selama masa menerimabeasiswa.
6.Teman-temanSatupenelitianpayungNEPOTISMEPutri,Sania,dan Rekayangselalumenemani,membantudanmemberikansemangat kepadasayaselamaprosespengerjaanskripsiini.
7.Kepada teman-teman angkatan 2017 PsikologiUSU yang telah memberikan pengalaman menyenangkan bagi saya selama menempuhpendidikandiFakultasPsikologiUSU.
8.Semuapihakyangterlibatdalam pengerjaanskripsiiniyangtidak dapatdisebutkan satu persatu,saya ucapkan terima kasih.
SemogaAllahSWTmembalaskebaikansaudara.
Sayamenyadaribahwapenelitianinimasihjauhdarikatasempurna, makadariitusayamengharapkankritikdansaranyangakansangat
AvivaSriDevinaSitorus
ABSTRAK iii
KATAPENGANTAR iv
AvivaSriDevinaSitorus vi
DAFTARISI vii
BABI 1
PENDAHULUAN 1
1.1. LatarBelakangMasalah 2
1.2. Rumusan Masalah 5
1.3. TujuanPenelitian 5
1.4. ManfaatPenelitian 6
1.5. SistematikaPenulisan 6
BABII 8
LANDASANTEORI 8
2.1.Nepotisme 8
2.2.PersepsiNepotisme 9
2.3.PartisipasiPolitik 10 2.6.HipotesisPenelitian 15
BABIII 16
METODEPENELITIAN 16
3.1.DefinisiOperasional 16
3.2.Partisipan 17
3.3.ProsedurPelaksanaanPenelitian 18
3.4.AlatUkur 18
BABIV 21
HASILDANPEMBAHASAN 21
4.1.ANALISADATA 21
4.1.1.GambaranUmumPartisipanPenelitian 21
4.3.Pembahasan 25
BABV 27
KESIMPULANDANSARAN 27
5.1.Kesimpulan 27
5.2.KelebihandanKelemahanPenelitian 27
5.3.Saran 28
NegaraRepublikIndonesiamenerapkansistem demokratis.Sistem iniberartibahwapemimpin,baikpadatingkatpresiden,kepaladaerah, atauwakil-wakilraykatdipilihmelaluimekanismepemilihanumum.Kata
“golput”(golonganputih),yaitugolonganyangtidakmenggunakanhak suaranyadalam pemilihanumum (KamusBesarBahasaIndonesia,2020), seringterdengardalam suasanapemilihanumum.Golputdalam pemilihan umum diIndonesiamasihtergolonglazim sepertiyangdikemukakanoleh mantandirekturLBH Jakarta,AlghiffariAqsamenilaisikapgolputitu merupakanhakkonstitusionalwargaNegara.Semuamasyarakatberhak menentukanapakahmerekamaumenggunakanhakpilihnyaatautidak.
Jaminaninijugaditulisjelasdalam konstitusidankovenanhaksipildan politik(sipol)termasukUUNo.7tahun2017tentangpemilujugatidak melaranggolput(DA,2019).
Lazimnya golputbukan tanpa alasan.Berbagaipenelitian telah menunjukkan bahwa bahwa sinisme politik mendemotivasianggota masyarakatuntukberpartisipasiaktifdalam politik.Adapunsinismepolitik sendiriadalah sikap negatifyang bersumberdarikeyakinan bahwa otoritaspolitiktidakdapatdipercaya,tidakbermoral,tidakjujur,tidak kompeten,danmementingkandirisendiri(Rijkhoff,2018).Salahsatu
faktoryangmeningkatkansinismepolitikadalahpersepsinepotisme,yaitu persepsibahwapemimpinpolitikmendapatkanjabatannyakarenakuatnya hubungankekerabatandiantarapolitisiyangsatudenganpolitisiyanglain (Burhan,2020).Jikapersepsinepotismemeningkatkansinismepolitikdan sinismepolitikmenurunkantingkatpartisipasipolitik,dapatdinalarkan bahwa persepsinepotisme berpotensimenurunkan partisipasipolitik masyarakat.Skripsiinibertujuanmengujikanpenalaranini.Secaraspesifik,
“Apakah persepsinepotisme berelasidengan penurunan partisipasi politik?” Sesuaidenganjudulskripsiini,yaitu“HubunganPersepsi NepotismeDengan PartisipasiPolitik”,sayaingin melihatsejauh apa persepsinepotismeberelasidenganpartisipasipolitikmasyarakatdalam pemilihan Walikota Medan tahun 2020.Halinisaya lakukan dengan pertimbanganbahwasatucalonwalikotaMedanadalahmenantuPresiden RepublikIndonesia,Ir.Joko Widodo.KandidattersebutadalahBobby NasutionyangmendudukipasangancalonwalikotaMedannomorurut02.
BanyakyangmenudingpencalonanBobbyNasutionsebagainepotisme (KompasTV,2019).
Sebelum sayamenjabarkanlatarbelakang,tujuan,manfaat,dan sistematikapenulisanskripsiini,sayaperlumencatatbahwapenelitianini adalahpenelitianpayungdibawahpimpinanDr.OmarK.Burhan,S.Psi, M.Sc.Beliau juga bertindaksebagaipembimbing saya dalam proses penulisanskripsiini.
1.1. LatarBelakangMasalah
Pemilihanumum merupakanimplementasidemokrasiyangtelah digunakanhampirsebagianbesarnegaradidunia,termasukdiIndonesia.
Salahsatucontohpemilihanumumadalahdalam pemilihankepaladaerah.
Pemilihankepaladaerahmerupakansuatuwujudnyatadaridemokrasi yang menjadi tempatbagirakyatdalam menyatakan kedaulatannya.
Pemilihankepaladaerahitumencakupgubernurdanwakilgubernuruntuk provinsi,bupatidanwakilbupatiuntukkabupaten,walikotadanwakil walikota untukkota.Tahun 2020 tepatnya tanggal9 Desemberkota Medantelahmelaksanakanpemilihankepaladaerahuntukposisiwalikota danwakilwalikotaMedan.
Belakangan ini banyak peneliti tertarik untuk menganalisis pergeseranpartisipasipolitikyangditunjukkanolehmasyarakatdalam pemilihanumum yangsemakinrendahkarenakurangnyakepercayaan padalembagademokrasidanpartaipolitik(Ekman&Amna,2012).Halini disebut dengan sinisme politik yang dimana salah satu faktor meningkatkansinismepolitikadalahpersepsinepotismeyaituperilaku yanghanyamengutamakankerabatataukeluargasaja(Burhan,2020). Padahalpartisipasipolitikmerupakanaspekyangpentingdalam sebuah tatanan Negara demokrasi,Sekaligus merupakan cirikhas adanya pembaruan politik.Partisipasipolitik biasanya selalu mengacu pada tindakandanperilakuwarganegarauntukbisamempengaruhipolitik(Van Deth,2016,da lamBurhan,2020).
PartisipasipolitikmenurutParry,Moyser,danDay(1992,dalam Limilia & Ariadne,2018)mencakup keikutsertaan dalam pembuatan, mensosialisasikan,mengimplementasikankebijakantertentu,partisipasi dalam pemilihanumum,sertamenjadianggotapartaipolitik.Akantetapi, masyarakatsecaraumum mengartikanpartisipasipolitiksebataspada keikutsertaan dalam pemilihan umum.Sedangkan dalam pemilihan walikotaMedantahun2020jumlahmasyarakatyangtidakmemberikan haksuaramencapai886.964orangatau54,22persendari1.635.846total pemilih.Berartiyang hanya 45,78 persen warga kota Medan yang menggunakanhakpilihnya(KomisiPemilihanUmum KotaMedan,2020).
Sebelum waktupemilihantiba,penelitimencobamengambildata awaluntukmendapatkansedikitinformasimengenaiapakahmasyarakat akanikutberpartisipasidalam haliniikutmemilihketempatpemungutan suarabesertaalasannya.Peneliti melakukanwawancaraawalbersama duaorangmasyarakatMedanberusia21tahundan22tahun,yangsudah terdaftar dandapatmemilihdalampemilihanwalikotaMedan tahun2020.
Berikutadalahjawabannya:
“Gimanaya,udahmalaskalaubahaskekginian,udah gakpercaya lagi nengokpolitiksekarang.Kokditanyakikutatautidaknantimemilih, jujur ajaenggak.Akukeknyagolputtahuninikakviv.soalnyagakguna juganyasuarakita,tohudahadanyapermainanpolitikitudisana.Ya
cemanakan,yang02itujarangmunculdimasyarakatsebelumnyaehtiba- tibadiayangmenjadicalonwalikotasekarangkannampakkali. Lihatlah menantujokowinyacalonnyaapalagi,udahpastimenangnyaitudia“
(KikiMaya Sari, 21Tahun)
“Yaikutlah,masakanakmudagolput.Kansudahdibilangkak,satu
suarasangatberpengaruhuntukmenentukanmasadepanMedanseperti apa. Siapapunnantiyangmenangyangpentingmembawaperubahan untukMedanlebihbaiklagilahgituajakak,gakambilpusingsih, yakinnyaakuorang-oranghebatnyaini yangmencalonsekarang”.
(Jhon Siregar, 22Tahun) Dariwawancara awaltersebutdiketahuisebagian masyarakat beranggapanbahwapencalonanwalikotayangseorangmenantupresiden itusangattidaklayakkarenasebelumnyakandidattersebuttidakpernah terjunkemasyarakattiba-tibasudah menjadicalonwalikota.Namun sebagianmasyarakatjugaadayang tidakterlalumemikirkanhalitu,yang terpentingkotaMedanadaperubahanmenjadilebihbaiklagi.Diketahui jugaadayangmalasatauenggan untukmengikutipemilihanketempat pemungutansuaranantikarenasudahtidakpercayalagidanmerasa percumasajamengikutinyakalau sudahadapermainanpolitikyangtidak diketahuiolehmasyarakatsebelumnya.Inisejalandenganyangsudah dijelaskandiatassebelumnya,bahwapartisipasipolitikmenurundapat disebabkanolehrasakecewadankurangnyakepercayaanpadalembaga demokrasidanpartai politik(Ekman&Amna,2012).Karenahalinilah penelitimelihatadanyaprodankontraakanperistiwainidanpeneliti beranggapan bahwa persepsi nepotisme dapat menjadi penentu masyarakatikutberpartisipasipolitik.
Makadariitu,penelitiinginberfokusmelihat apakahadahubungan daripersepsinepotisme dengan partisipasipolitik pada masyarakat Medan.Penelitimelakukanpenelitianinidenganmenggunakanskalalikert
baikdalam bentukkuesioneronlineataupunmenyebarbooklet.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusanmasalahdalampenelitianiniadalah:
Apakahadahubunganpersepsinepotismedenganpartisipasipolitikpada masyarakat Medan?
1.3. TujuanPenelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsinepotismedenganpartisipasipolitik.Khususnyajikaseseorang mempersepsikannepotismeitunegatifmakaberpotensiuntukmemiliki partisipasipolitikyangrendah.
1.4. ManfaatPenelitian
Daripenelitianinidiharapkanmemperolehmanfaatbaiksecara teoritismaupunmanfaatsecarapraktis:
a. ManfaatTeoritis:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kita pengetahuan untuk memahami partisipasi politik dan pentingnya partisipasipolitik tersebut.Serta dapatmenjadi bahan referensimengenaipartisipasipolitik bagipenelitian selanjutnya.
b. ManfaatPraktis
Penelitianinidiharapkandapatmemberikansaranpraktisbagi pihak-pihak yang berhubungan dengan partisipasi politik (misalnyaKomisiPemilihanUmum (KPU))dalam merancang sosialisasi edukasi politik kepada masyarakat supaya mempercayaipartaipolitikdanbisaberpartisipasiaktifdalam pemilihanumum.
1.5. SistematikaPenulisan
Sistematikapenulisanpadapenelitianiniadalahsebagaiberikut.
PadaBabpendahuluansayaakanmenguraikantentanglatarbelakang, rumusanmasalah,tujuanpenelitian,manfaatpenelitian,sertasistematika penulisan.PadaBabIIsayaakanmenguraikandefinisidarivariabelyang diteliti,yaitudefinisiNepotismedanPersepsiNepotismesertapartisipasi politik.Selain itu,bab inijuga akan menjelaskan dinamika variabel, kerangka berfikir,dan hipotesis penelitian.Pada bab IIIsaya akan menjelaskantentangidentifikasidandefinisioperasionaldarimasing- masing variabel,populasidan sampel,teknik pengambilan sampel, metodepengumpulan data,alatukuryang akan digunakan,prosedur pelaksanaanpenelitiansertametodeanalisadatayangdigunakan.Pada BabIVsayaakanmemaparkanhasilutamapenelitian,danpembahasan penelitiandenganmenghubungkannyapadateori.PadaBabVsayaakan menjelaskan kesimpulan dariseluruh hasilpenelitian yang sudah dilakukandansaranpenelitiuntukpenelitianselanjutnya.
DiBabIIini,sayaakanmenjelaskanlandasanteoritispenelitianini. Sayaakanmemulaidenganmenjelaskandefinisinepotismedanpersepsi nepotisme.Setelahitu,sayajelaskan definisipartisipasipolitiksertafaktor yang mempengaruhinya,kemudian saya akan menjelaskan dinamika antarapersepsinepotismedenganpartisipasipolitik.
2.1.Nepotisme
Nepotisme menurut Adam Bellow (2003) adalah tindakan favoritismeberdasarkankekerabatan.MenurutKwon(2006)favoritisme artinyamendukungseseorangdaripadaoranglainyanglebihefisiendan kompetendalam halketerlibatanhubunganpribadi.Kemudiandijelaskan dalam kamus Cambridge bahwa nepotisme itu ialah tindakan yang menggunakankekuasaanataupengaruhgunamendapatkanpekerjaan bagusataukeuntunganyanguntukanggotakeluarga sendiri.
Dalam Undang-Undang Nepotisme adalah setiap perbuatan Penyelenggara Negara secara melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat,bangsa,danNegara.
Makadariitudapatdisimpulkanbahwanepotismeadalahtindakan yanghanyamengutamakan(memfavoritkan)danmenguntungkanpihak yang termasukkedalam anggotakeluargaataukerabatdekatsaja,tanpa melihatkemampuan/kompetennya.
2.2.PersepsiNepotisme
Nepotismedipersepsikan secaraberbedaoleh setiap orang.Di Amerika Serikatnepotismedipersepsikan sebagaisesuatu yang baik, terbuktidengandilakukannyapraktiknepotismeyangmeluasdiAmerika Serikatsepertidibidangpolitik,bisnis,hiburan,danolahraga.Nepotisme merupakan sesuatu yang positifjika dikaitkan dengan prinsip-prinsip prestasi.
Ada dua halyang berbeda yang munculmengenaiperspektif nepotisme.Perspektifpertamaadalahbahwanepotismetidakdiinginkan danharusdihindari.Perspektifkeduaadalahbahwanepotismememiliki manfaat dan perlu dilakukan. Nepotisme adalah bentuk seleksi preferensialdimanaanggotakeluargayangdiberikanpreferensidalam prosesperekrutan.Namun,setiapkaliseoranganggotakeluargadiberi prefensimaka siapa saja yang terkaitdengan seseorang dalam hal tersebutdapatdianggapnepotistik(Padget,2014).Nepotismemenjadi hakyang sering dilakukan.Keluarga akan didahulukan dalam proses perekrutan,sepertipenelitianyangdilakukanolehMulder(2010)yang menemukanbahwasekitarsepertigadarisampel557menerimatawaran
nepotisme,halinimenunjukkanbahwaseringterjadipenggunaankoneksi keluargadalamprosesperekrutan.
Sementarabeberapatingkatnepotismemungkindiharapkandalam bisniskeluarganamuntidakberartibahwaitudianggapdapatditerima atau diinginkan.Faktanya,menunjukkan bahwa banyak orang yang menentang praktik nepotisme yang melibatkan pemberian preferensi berdasarkanbeberapafaktorselainprestasi(Slack,2001).
Perspektifnepotisme yang paling sering dianut,adalah bahwa nepotismetidakdiinginkandanharusdihindari.Asumsidariperspektifini adalah bahwa kebanyakan orang menentang praktik nepotisme dan bahwa konsekuensinegatifutama akan terjadipada organisasiyang mempraktikkannya.penerimamanfaatnepotismejugadipandanglebih negatifdaripadamerekayangdipekerjakantanpanepotisme(Maestripieri, 2012).
Namun,dari perspektif menurutGutman(2012)bahwaorang untuktidakselalumemilikisikapnegatifterhadapnepotismedandalam keadaantertentudapatmemilikisikappositif.Tersiratdalam perspektifini adalahperbedaanantaranepotisme''baik''dan''buruk''. Nepotisme'' Buruk''terjadiketikaanggotakeluargadiutamakandalam perekrutan, proses bahkan ketika mereka tidak memenuhisyarat.Sementara nepotisme ''baik''melibatkan pemberian preferensikepada anggota keluarga tetapihanya ketika mereka memenuhisyarat. Beberapa
berpendapatbahwanepotismedapatbermanfaatbagiorganisasidan harus didorong selama dipraktekkan sesuaidengan prinsip-prinsip prestasi.
2.3.PartisipasiPolitik
Berbicara partisipasipolitik berbicara mengenaitindakan yang disengajaditujukanuntukmempengaruhikeputusanpemerintah(Verba, 1972).PartisipasipolitikseringmengacukepadatindakanwargaNegara untukmempengaruhikeputusanpolitik(VanDeth,2016).Secaraumum partisipasipolitikdijelaskan oleh Miriam Budiarjo (2008)yaitu sebagai kegiatanseseorangatausekelompokoranguntukikutsertaaktifdalam kehidupan politik sepertihalnya memilih pemimpin negara.Dengan menggunakanhakpilihnyawargaNegarasudahmenunjukkankeputusan siapayangberhakuntukmemimpinmereka(Parvin,2018).Partisipasibisa bersifatindividualataukolektif,terorganisasiatauspontan,legalatauillegal, efektifatautidakefektif(HuntingtoondanNelson,1997).
Pada dasarnya partisipasipolitik bisa berupa dalam bentuk memberikansuaradalam pemilihanumum,ataubisajugamenghubungi parapolitisi,mengikutidebatpolitik,ataubergabungdalam partaipolitik.
Namundalam halinihanyaberartibilamerekamenggunakanhaksuaranya sajadalam pemilihanumum.
Selanjutnya,keterlibatanseseorangdalam partisipasipolitikdapat dipengaruhiolehbeberapafaktor.Salahsatunyaadalahfaktorpsikologi
sepertisikapyaituyangmempengaruhipartisipasipolitikseseorangseperti hubunganseseorangdengansebuahpartaipolitik,perasaanseseorang terhadap calon Presiden atau wakilmasyarakatyang mencalon dan pengaruhisu-isupolitiksaatitu(Miaz,2012).
Partisipasipolitikjugamengalamipegeseranyangditunjukkanoleh masyarakat dalam pemilihan umum menjadisemakin rendah yang disebabkanolehkurangnyarasapercayakepadalembagademokrasidan partaipolitik(Ekman&Amna,2012).Tidakpercayakepadaotoritasseperti partaipolitikmerupakansebuahsinismepolitik.Lebihlanjut,salahsatu faktor yang meningkatkan sinisme politik tersebut adalah persepsi nepotismeyangdimanaartinyalebihmengutamakankerabatatauanggota keluarga saja (Burhan,2020).Jika persepsinepotisme meningkatkan sinismepolitik,makadengandemikiandapatdikatakanbahwasecaratidak langsung persepsi nepotisme mengurangi partisipasi politik pada masyarakat.
2.4.Faktor-FaktorYangMempengaruhiPartisipasiPolitik
Dalam penelitian Rasinski(1988) ada dua faktor yang bisa mempengaruhitanggapan politik,yaitu kekhawatiran tentang hasil ekonomidankekhawatirantentangkeadilanekonomi.
Jikawarganegarasangatresponsifterhadapkekhawatirantentang hasilekonomimerekadapatmenjadidasarevaluasimerekaterhadap pejabatpolitik pada penilaian jangka pendek atau manfaatekonomi
jangka panjang. Demikian pula,kegiatan politik sepertimengikuti kampanye,menghubungiparapejabat,menghadiridemonstrasipolitik,dan lain-lain mungkinjugabergantungpadapenilaianwarga.Dariberbagai hasilekonomiatau penilaian keadilan ekonomipemerintah dapat mempengaruhitanggapanpolitik.
Yang menarik adalah efek dari warga Negara mengenai kekhawatirantentangkeadilanproseduralpolitik.Efekyangditunjukkan darikeprihatinantentangkeadilanproseduralpadaperilakupolitikakan membantu menghilangkan kekhawatiran bahwa masalah keadilan hanyalahuntukkepentinganpribadi.Tentusajaadakemungkinanbahwa keduanyaberkaitandenganhasildankekhawatirantentangkeadilanakan mempengaruhitanggapanpolitik.
2.4.PemilihanUmumKepalaDaerah
Pemilihan umum kepala daerah dan wakilkepala daerah,atau seringkalidisebutpilkada,adalahpemilihanumum untukmemilihkepala daerahdanwakilkepaladaerahsecaralangsungolehpendudukdaerah setempatyangmemenuhisyarat.Kepaladaerahdanwakilkepaladaerah adalah:1.Gubernurdanwakilgubernuruntukprovinsi2.Bupatidanwakil bupatiuntukkabupaten3.Walikotadanwakilwalikotauntukkota.
Dasarhukum penyelenggaraan pilkada adalah Undang-Undang Nomor32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.Dalam undang- undangini,pilkada(pemilihankepaladaerahdanwakilkepaladaerah)
belum dimasukkan dalam sistem pemilihan umum (pemilu).Pilkada pertama kalidiselenggarakan pada bulan Juni2005.Sejakberlakunya Undang-UndangNomor22Tahun2007tentangPenyelenggaraPemilihan Umum,pilkadadimasukkandalam sistem pemilu,sehinggasecararesmi bernamaPemilihanumum KepalaDaerahdanWakilKepalaDaerahatau disingkat Pemilukada. Pemilihan kepala daerah pertama yang diselenggarakanberdasarkanundang-undanginiadalahPilkadaDKIJakarta 2007. Pada tahun 2011, terbit undang-undang baru mengenai penyelenggarapemilihanumum yaituUndang-UndangNomor15Tahun 2011.Didalam undang-undangini,istilahyangdigunakanadalahPemilihan Gubernur,Bupati,dan WaliKota.Dengan diadakannya pilkada secara langsung,merupakan salah satu wujud untukmencapainya demokrasi karenamasyarakatmemilikihakdankebebasanuntukmemilihcalon-calon yangakandidukungnyadengan.Denganadanyapemilukadainimenuntut masyarakatuntukmeningkatkanpartisipasipolitikdalam pemilihanumum, untuk membuatmasyarakatlebih melek kepada calon-calon peserta pemilukada.
2.5.DinamikaHubunganPersepsiNepotismedenganPartisipasiPolitik
Nepotismeselalumemilikikonotasinegatifyangseringdianggap menggunakanhubungankekerabatandaripadamelihatketerampilanatau profesionalitas(Yeung,2000).Namunpadadasarnya,adaduaperspektif yang berbeda mengenainepotisme ini.yang pertama menganggap
nepotisme sebagaihalyang negatif karena hanya mengutamakan hubungan kekeluargaan,sedangkan persefektif kedua menganggap nepotisme tidak selalu negatif,ada positifnya sehingga bagus untuk dipraktikkanselamamasihmemegangprinsipprestasi.Sehinggauntuk masyarakatyangmenganggapnepotismesebagaisuatuhalyangnegatif dapatmempengaruhisikap dan perilaku masyarakatterhadap politik.
hingga pada akhirnya penelitian ini mengenai partisipasi politik masyarakatdapatdipengaruhiolehpersepsinepotisme.Sepertifenomena penelitianini,dalam pemilihankepaladaerahmengenaipemilihanwalikota MedanyangsalahsatukandidatmerupakanmenantupresidenRepublik Indonesia membuat sebagian masyarakat memilikidugaan bahwa nepotisme sedang berjalan.Sehingga dengan adanya kemungkinan dugaanitumembuatmasyarakattidakberpartisipasidalam pemilihan walikotaMedanyangdisebutdenganpartisipasipolitikyangrendah.
2.6.HipotesisPenelitian
Berdasarkandinamikahubungantersebut,makahipotesisyang sayaajukandalam penelitianiniadalah“adahubunganantarapersepsi nepotismedenganpartisipasipolitik”.
BABI I I
METODEPENELI TI AN
Penelitian inimerupakan penelitian payung yang terdiridari4 anggotatim yangdibawahtanggungjawabDr.OmarK.Burhan,S,Psi, M.Sc.karena penelitian inimerupakan penelitian payung,maka data penelitian saya hanya menjelaskan sebagian darivariabelpenelitian.
Sedangkanpenelitiutamaakanmendapatkandatadanhasilpenelitian yanglengkapnya.
Pengambilandatapenelitianinisayalakukanbersamadengan3
rekanlainnyayangmenjadianggotatim penelitianini.prosespengambilan data dilakukantim penelitidenganmenggunakankuesioneronlinedan kuesioneroffline(paperandpencil).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasionalyang pada dasarnya penelitian korelasionalitu bertujuan untukmengetahuihubunganantarvariabel(Azwar,2010).Makapenelitian iniakhirnya untukmelihathubunganantaravariabelpersepsinepotisme denganvariabelpartisipasipolitik.
3.1.DefinisiOperasional
Definisioperasionalinibertujuan untuk menghindarikesalahan pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan judul skripsi. Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Hubungan Persepsi NepotismeDenganPartisipasiPolitik”,makadefinisioperasionalyang perludijelaskan,yaitu:
3.1.1.PersepsiNepotisme
Persepsinepotisme ialah pandangan mengenainepotisme itu sendiri.Nepotismeyangdimaksudadalahtindakanyanghanya menguntungkan dan mengutamakan seseorang yang memiliki ikatan keluarga atau kerabat dekat saja tanpa melihat kemampuannya.
3.1.2.PartisipasiPolitik
Partisipasipolitik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok oranguntukikutsertaaktifdalam kehidupanpolitik,khususnya dalamhalmemilihpemimpin(mengikutipemilihanumum).
3.2.Partisipan
Partisipan dalam penelitian inisebanyak 237 data,dengan partisipan99oranglaki-lakidan138partisipanperempuan.Rata-rata partisipandalam penelitianiniberusia25tahun.Datadiambildengan menggunakanmetodeinsidentalsampling,yangartinyamenurutSugiyono (2009)adalahberdasarkankebetulan,yaitusiapasajayang kebetulan bertemudenganpenelitidankriterianyacocokdengandatayangakan diambilbolehdijadikanpartisipanolehpeneliti.Karakteristikpartisipan dalam penelitianadalahyangpertamamasyarakatyangberdomisilidi kotaMedandanyangkeduasudahterdaftaratausudahbisamemilih dalam pemilihanumum.Pengambilandatadalam penelitianinidengan menyebarkuesioneronline sebanyak224 data dan kuesioneroffline (paperandpencil)yangdisebardilapangansebanyak50data.Partisipan yangtelahmengisikuesioneronlineakandipilih20orangyangberuntung untukdiberikanrewardberupauangsenilaiRp.20.000yangditransfer melaluiOVO atauGo Pay.Sedangkan reward untuk partisipan yang mengisikuesioneroffline (paperand pencil)diberikan setiap orang kudapansenilaiRp.4.000sebagaikompensasi.
3.3.ProsedurPelaksanaanPenelitian
Sebelum kami mengambildata,kamimelakukanadaptasialatukur dengan mentranlasikankebahasaIndonesiadantetapmenggunakan professionaljudgement.Setelah kamimendapatkan izin daridosen pembimbinguntukmengambildata,kamimencariparapartisipandengan memberitahukriteriapartisipandantujuanpenelitianmelaluimediasosial (misalnya, instagram, line, facebook, telegram, dan twitter) yang menggunakangoogleform sebagaiplatform kuesioner.Kamimerekrut pulaparapartisipanyangmemenuhikriteriasecaralangsungdikota Medan.Kemudian,kamimeminta persetujuan mereka pada halaman informedconsentuntukmengisikuesioneryangtelahkamipersiapkan.
Setelahkuesionerdiisiolehpartisipan,kamimelakukandebriefingyaitu menjelaskantentangmaksuddantujuanpenelitianini.Kemudian,sebagai ungkapanterimakasihkamikepadapartisipanpenelitianyaitudengan memberikankompensasiberupasnack danundianRp20.000bagi20 orang.
3.4.AlatUkur
3.4.1. PersepsiNepotisme
Saya mengukur persepsinepotisme sebagaidependen variabel(variabelterikat)denganmengadaptasialatukurPerceived Nepotism yangdibuatolehBurhanetal(2020).Alatukuriniterdiri dari8butir.Butirukuryangsayabuatmenggunakanskalaenam titik (1 =sangattidak sesuai– 6 = sangatsesuai).Dalam
memastikan validitaskonten pada alatukurinijuga dilakukan melaluiexpertjudgementyaitudosenpembimbing.Adapuncontoh butirukursebagaiberikut(1)”Keluargaberperansangatpenting dalam perpolitikanNegaraini,(2)“PolitikNegarainihanyadikontrol dandikuasaiolehkeluargatertentusaja.Berdasarkanhasilanalisis, tesinimemilikireliabilitasyangbaikkarenasudahsesuaidengan ketentuan(>0,70)(Field,2009).Padaalatukurpersepsinepotisme inididapatkannilaicronbachalphasebesar0.899,artinyaalatukur persepsinepotismeinisudahreliabel.
3.4.2 PartisipasiPolitik
Saya mengukur partisipasi politik sebagai independen variabel(variabelbebas)denganmengadaptasialatukurPolitical ParticipationyangdibuatolehBurhanetal(2020).Alatukurini terdiridari5butir.Butirukuryangsayabuatmenggunakanskala enam titik(1=sangattidaksesuai–6=sangatsesuai).Dalam memastikan validitaskonten pada alatukurinijuga dilakukan melaluiexpertjudgementyaitudosenpembimbing.Adapuncontoh butirukursebagaiberikut(1)“Sayaberminatbergabungdengan partaipolitik”,(2)“Sayaakanmendukungseorangkandidatpolitik selama kampanye pemilihan”. Kemudian saya menguji reliabilitasnyadenganmelakukananalisiscronbachalpha.Kriteria reliabilitasyangbaikyaitu>0,70(Field,2009).Padaalatukur
partisipasipolitikini,didapatkannilaicronbachalphasebesar0,816.
Halinimengartikan bahwa item alatukurinimemilikinilai reliabilitasyangbaik.
BABI V
HASI LDANPEMBAHASAN
Padababinisayaakanmenguraikankeseluruhanhasilpenelitian yang meliputi,gambaran partisipasipenelitian,hasilpenelitian,dan pembahasanmengenaihasilpenelitian.
4.1.ANALISADATA
4.1.1.GambaranUmumPartisipanPenelitian
Penelitian ini melibatkan seluruh masyarakat Medan yang mengikutipemilihan umum dalam pemilihan Walikota Medan dengan kriteriayangsudahatauterdaftarsebagaipemilihpadapemilihanumum.
Partisipandalam penelitianinisebanyak237partisipanpenelitian(99laki- lakidan138perempuan).Rata-ratausiapartisipandalam penelitianini adalah berusia 25 tahun dengan SD=7,91.Untuk jenjang pendidikan terakhirpartisipandalam penelitianiniadalahSMP(2,2%),SMA(59,1%), Diploma(10,2%),S1(26,2%),danS2(2,2%).
4.1.2.HasilUjiAsumsi
Uji normalitas data digunakan untuk melihat apakah data terdistribusisecaranormalatautidak(Field,2009).Pengujiannormalitas padadatapenelitianinimenggunakanQ-Qplot,kurtosisdanskewness.
Datapenelitianinibisadikatakannormalapabilaseluruhtitikberadadekat dengangarisdiagonal.Dalam grafik4-1dan4-2dibawahmenunjukan bahawadatamenyebardisekelilinggarislurusdiagonal.Sehinggadapat disimpulkangrafikQ-QPlotsinimenunjukkanresidualberdistribusinormal.
Grafik4-1.PersepsiNepotisme Grafik4-2.PartisipasiPolitik
BerdasarkanhasilujinormalitasmenggunakanprogramJASP0.14.1for windows,diperolehrasioskewnessdanrasiokurtosis.Skewnessdan kurtosisdigunakanuntukmenentukantingkatannormalitasdata,dengan caramembaginilaiskewnessdankurtosisdengannilaistandarteror masing-masing.Jikanilaiskewnessdankurtorsisberadadiantara-3dan3 makadatadapatdikatakanberdistribusinormal.Untukmenggunakan perhitunganrasioskewnessdankurtosisdapatdilihatdarinilaiskewness dankurtosispadatabel4-3dibawahsebagaiberikut:
Tabel4-1
NilaiSkewnessdanKurtosis
PersepsiNepotisme PartisipasiPolitik
Valid 236 237
Missing 1 0
Mean 31.547 16.118
Std.ErrorofMean 0.538 0.342
PersepsiNepotisme PartisipasiPolitik
Median 32.000 16.000
Mode 32.000 20.000
Std.Deviation 8.261 5.271
Skewness -0.209 -0.154
Std.ErrorofSkewness 0.158 0.158
Kurtosis -0.326 -0.397
Std.ErrorofKurtosis 0.316 0.315
Minimum 10.000 5.000
Maximum 48.000 30.000
Nilairasio Skewnessdan Kurtosispada variabelpersepsinepotisme adalah:
RasioSkewness= NilaiSkewness = =-1.322 Std.ErorrSkewness -0.209
0.158
RasioKurtosis= NilaiKurtosis = =-1.031 Std.ErorrKurtosis -0.326
0.316
Nilairasioskewnessdankurtosispadavariabelpartisipasipolitikadalah:
RasioSkewness= NilaiSkewness = =-0.974 Std.ErorrSkewness -0.154
0.158
RasioKurtosis= NilaiKurtosis = =-1.260 Std.ErorrKurtosis -0.397
0.315
Darihasilyangdidapatrasioskewnessuntukvariabelpersepsinepotisme beradapadarentang-3sampai3yaiturasioskewnesssebesar-1.322dan rasio kurtosisnya sebesar–1.031,maka dinyatakan bahwa persepsi nepotismeberdistribusinormal.Rasioskewnessuntukvariabelpartisipasi politikdidapatsebesar-0.974danrasiokurtosisnyasebesar-1.260maka dinyatakanpartisipasipolitikberdistribusinormal.
4.2.HasilPenelitian
4.2.1..UjiKorelasiPearson
Padapenelitianini,hipotesisyangdiajukanadalahsebagaiberikut:
Ho:tidakada hubunganpersepsinepotismedenganpartisipasipolitik padamasyarakat.
Ha:adahubunganpersepsinepotismedenganpartisipasipolitikpada masyarakat.
Hipotesis tersebutakan diujidengan ujistatistik parametrik menggunakanJASP yaitukorelasi“Pearson”.Untukmengetahuihasil pengujianhipotesisinidapatdilakukanpengujianhasilhipotesisdengan membandingkantarafsignifikansi(p-value)dengan(r-pearson)nya.
Jikanilaisignifikansip>0,05makaHoditerimadanHaditolak, artinyatidakterdapathubunganpersepsinepotismedenganpartisipasi politikpadamasyarakatdanSebaliknya,jikanilaisignifikansip<0,05maka Ho ditolak dan Ha diterima,artinya terdapat hubungan persepsi nepotismedenganpartisipasipolitikpadamasyarakat.
Daridatayangsudahdikumpulkandandiujianalisismenggunakan korelasipersonmenggunakanprogram statistikJASPdidapatkanhasiluji JASPdarihipotesisadalahsebagaiberikut:
Tabel4-2HasilUjiKorelasi
Pearson'sCorrelations
Variable PersepsiNepotisme PartisipasiPolitik 1.PersepsiNepotisme Pearson'sr—
p-value —
2.PartisipasiPolitik Pearson'sr-0.059 — p-value 0.370 —
DaritabelIV-1didapatkannilaikoefisienkorelasinya/rsebesar- 0,059 dengan nilaisignifikansi/p value sebesar0,370.Karena nilai signifikansip>0.05makaHoditerima,artinyatidakadahubunganantara persepsinepotismedenganpartisipasipolitikpadamasyarakat.Tanda padanilaikoefisienkorelasijugaberpengaruhpadapenafsiranterhadap hasilanalisis korelasi,yaitu positif (+) menunjukkan adanya arah hubunganyangsearah,artinyahubungankeduavariabelberbandinglurus.
SemakintinggiVariabelXakandiikutidengansemakintinggiVariableY dan sebaliknya.Tanda pada koefisien korelasiadalah negatif (-) menunjukkanadanyaarahhubunganyangberlawanan,artinyahubungan keduavariabelberbandingterbalik.SemakintinggiVariableX akandiikuti dengan semakin rendah Variable Y dan sebaliknya.Tanda koefisien korelasidarihasilanalisisdatainibersifatnegatif(r=-0.059) jadi menunjukkanadanyaarahhubunganyangberlawanan.ArtinyaSemakin tinggipersepsinepotisme akan diikutidengan semakin rendahnya partisipasipolitikdansebaliknya.
4.3.Pembahasan
Padabagianinisayaakanmembahashasilujialatukurdankorelasi.Dari hasilujireliabilitasalatukurperceivednepotism sebanyak8item dan
politicparticipationsebanyak5item sudahdapatdikatakanbaikdan reliablekarenamemilikinilai(>0,70)(Field,2009).Dalam penelitianini memiliki237partisipan,yang didominasiusia21hingga25tahunsaja.
Untukhasilujihipotesispadapenelitianinimenunjukkanbahwapersepsi nepotismetidakmemilikihubungandenganpartisipasipolitikdengannilai korelasiyangdidapatr=-0,059dannilaip= 0,370.Halinimenunjukkan bahwa hubungan persepsi nepotisme sangat lemah untuk bisa mempengaruhisikappartisipasipolitikmasyarakat.Dimanahalinitidak sejalandenganpenelitianolehEkmandanAmna(2012)yangmenyatakan bahwa partisipasipolitik masyarakatmenurun disebabkan oleh rasa kecewadankurangpercayakepadalembagademokrasidanpartaipolitik (sinismepolitik) yangdapatdipengaruiolehfaktorpersepsinepotisme.
Akantetapidalam penelitiansayapersepsinepotismemerupakanfaktor yang mempengaruhisinisme politik yang mana sinisme politiklah seharusnyayangmemilikipengaruhpalingkuatterhadappartisipasipolitik masyarakat.Walaupunhasilyangdidapatkanpersepsinepotismesangat lemah dalam mempengaruhi sikap partisipasi politik masyarakat, kemungkinanfaktorlainmemilikipengaruhyangkuatsepertifaktorsosial ekonomi,faktorkeadilanproseduralpolitik,sertafaktorpolitik(meliputi kesadaranpolitik,komunikasipolitik,danpengetahuanmengenaipolitik).
BABV
KESI MPULANDANSARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkananalisisdatadanpembahasanpenelitianmakadisimpulkan bahwa:
-Persepsinepotismetidakmemilikihubungandenganpartisipasipolitik padamasyarakat,yangberartipersepsinepotismetidakmemilikiperan dalammenentukanpartisipasipolitikmasyarakat.
- Kemungkinan faktor lain memiliki hubungan yang kuat dalam mempengaruhisikap partisipasipolitik masyarakat sepertikondisi ekonomi,keadilanproceduralpolitik,danfaktorpolitik.
5.2.KelebihandanKelemahanPenelitian 5.2.1.KelebihanPenelitian
-Penelitianinimenggunakansampelpenelitianyangcukupbesaryaitu 237 partisipan,sehingga dapatlebih menggambarkan keadaan dari populasipenelitian.
-Hasilpenelitiansayainibisadijadikanbuktiuntukmemutuskanstigma negatifdimasyarakattentangnepotismemenjadialasansebagianorang melakukangolput(golonganputih).
5.2.2.KelemahanPenelitian
-PenelitianinimenggunakansampelseluruhmasyarakatMedanyang sudah bisa mengikuti pemilihan umum namun kebanyakan yang berpartisipasiberusia21-25tahuntidakbervariasi,sehinggakemungkinan haliniakanmempengaruhihasildaripenelitianini.
5.3.Saran
Saranyangdiberikanberdasarkanhasilpenelitianiniadalahsebagai berikut:
5.3.1.SaranTeoritis
1.Penelitianinimenggunakanmetodepengambilansampeldengan teknik non-probabilitas yaitu teknik insidental.Teknik initidak memberikankesempatanyangsamabagianggotapopulasiuntuk terpilih menjadi sampel. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan tekniksampling probabilitas,agarsetiap orang dalam populasimemilikipeluang yang sama untuk dijadikan sampelpenelitian.
2.PadaPenelitianinipersepsinepotismetidakmemilikihubungan denganpartisipasipolitik.Penelitianselanjutnyadiharapkandapat menggali variabel lain yang berperan dalam mempengaruhi
partisipasipolitik.
5.3.2.SaranPraktis
1.Untuk kepada seluruh masyarakatagarmulaienghilangkan pandanganmengenainepotismeadalahpenyebabbanyakorang melakukangolput.
2.KepadapihakberwenangsepertiKPU(KomisiPemilihanUmum) sebaiknyamelakukansosialisasimengenaiapaitupolitikkepada masyarakatagarbisa mengajakmasyarakatuntukaktifdalam berpartisipasisaatadapemilihanumumkembali.
DAFTARPUSTAKA
Arikunto.2006.Prosedurpenelitiansuatupendekatanpraktek.Jakarta:PT.RinekaCipta.
Azwar,S.(2010).Metodepenelitian.Yogyakarta:PustakaPelajar. Budiardjo—2008—Dasar-dasarilmupolitik.pdf.(n.d.).
Burhan,O.K.,Leeuwen,E.V.,&Scheepers,D.(2020).Onthehiringofkininorganization:perceived nepotism anditsimplicationsforfairnessperceptionsandthewillingnesstojoinanorganization.
OrganizationalBehaviorandHumanDecisionProcesses.
Büte,M.(2011).TheEffectsofNepotism andFavoritism onEmployeeBehaviorsandHumanResources Practices:AResearchonTurkishPublicBanks.TODAĐE’sReviewofPublicAdministration.
CambridgeDictionary,(2019).Nepotism cambridgedictionary.Diaksesdari https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/nepotism
DA,A.T.(2019,Januari).GolputHakKonstitusional.Retrieved2021,from http://www.hukumonline.com Ekman,J.,&Amnå,E.(2012).Politicalparticipationandcivicengagement:Towardsanewtypology.Human
Affairs,22(3).https://doi.org/10.2478/s13374-012-0024-1
FieldA.(2009).DiscoveringStatisticsusingSPSSThirdEdition.London:SagePublications.
INDONESIA,U.-U.R.(n.d.).Penyelenggaranegarayangbersihdanbebasdarikorupsi,kolusi,dannepotisme.
Diaksesdari
https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/1999/28TAHUN1999UU.htm
Jones ,R.G.,& Stout,T.(2015).Policing Nepotism and Cronyism WithoutLosing.Industrialand OrganizationalPsychology.
KamusBesarBahasaIndonesia(KBBI).Online.Artikatagolput.Diaksesdari https://kbbi.web.id/golput.html
KennethA.Rasinski(1988).Economicjustice,politicalbehavior,andAmericanpoliticalvalues.,2(1),61–79.
doi:10.1007/bf01052300
KomisiPemilihanUmum KotaMedan.(2020,Desember15).Pengumumanpenetapanrekapitulasihasil perhitunganperolehansuaradanhasilpenetapanwalikotadanwakilwalikotamedantahun2020.
Diaksesdari
https://kpud-medankota.go.id/pengumuman-penetapan-rekapitulasi-hasil-penghitungan-perolehan-suara- dan-hasil-penetapan-walikota-dan-wakil-walikota-medan-tahun-2020.
KOMPASTV.(2019,Desember05).Gibrandanbobbymajupilkada,muncultudingan dinastipolitikdan nepotismeerabaru.Diaksesdari
https://www.kompas.tv/article/60131/gibran-dan-bobby-maju-pilkada-muncul-tudingan dinasti-politik-dan-nepotisme-era-baru.
Kwon,I.(2006).Endogenous Favoritism in Organizations.Topics in TheoreticalEconomics,6(1).
https://doi.org/10.2202/1534-598X.1273
Nadeem,M.,Ahmad,R.,Ahmad,N.,Batool,S.R.,&Shafique,N.(2015).Favoritism,nepotism andcronyism aspredictorsofjobsatisfaction:Evidencesfrom Pakistan.JournalofBusinessandManagement Research,5.
Loewe,Markus-Blume,Jonas-Schönleber,Verena-Seibert,Stella-Speer,Johanna- Christian,Voss(2007).
Theimpactoffavouritism onthebusinessclimate:A study onwastainjordan,s.216,Bonn2007.
MEDAN,K.P.(2019,OktoberKamis).Menakarkadarpartisipasipemilihdikotamedanmenyongsong pilkadaserentak2020.Diaksesdari
https://kpud-medankota.go.id/menakar-kadar-partisipasi-pemilih-di-kota-medan-menyongsong pilkada-serentak-2020.
Miaz,Y.(2012).PARTISIPASIPOLITIK PolaPerilakuPemilihPemiluMasaOrdeBarudanReformasi.
Padang:UNPPRESS.
Milbrath,L.W.,LaGoel,M.(1977).Politicalparticipation.How andwhypeoplegetinvolvedin politics.
Chicago:RandMcNally.doi:10.1007/978-1-4684-3878-9_4
Mulder,B.(2010).Riskingthebusinessorreapingthebenefits:Theantecedentsorconsequencesof nepotism.DissertationAbstractsInternational:SectionB:TheSciencesandEngineering,70(12-B),7889.
Padgett,M.Y.,&Morris,K.A.(2015).Perceptionofnepotism beneficiaries:Thehiddenpriceofusingafamily connectiontoobtainajob.JournalofBusinessPsychology. https://doi.org/10.1007/s10869-014-9354-9
Parvin,P.(2018).DemocracyWithoutParticipation:ANewPoliticsforaDisengagedEra.ResPublica,24(1), 31–52.https://doi.org/10.1007/s11158-017-9382-1
Rijkhoff,S.A.M.(2018).Stillquestioningcynicism.Society,55(333-340). https://doi.org/10.1007/s12115-018-0264-8
Slack,C.(2001,September).Breedingsuccess.MBAJungle,September,82–88.
Sugiyono.(2009).Metodepenelitianpendidikanpendekatankuantitatif,kualitatif,danr&d.Bandung:
Afabeta.
Teorell,J.,Torcal,M.,&Montero,J.R.(2007). PoliticalParticipation:MappingtheTerrain.InJ.vanDeth,J.
R.Montero,& A.Westholm (Eds.), Citizenship and Involvementin European Democracies:A ComparativePerspective (Vol.17,pp.334-357).Routledge.
Verba,S.,Nie,N.H.(1972).Participationinamerica:Politicaldemocracyandsocial equality.New York:
Harper&Row.
wawancara:
wawancaradenganKikiMayaSari,21TahunselakumasyarakatMedanpada06Desember2020.
wawancaradenganJhonSiregar,22TahunselakumasyarakatMedanpada06Desember2020.
LAMPI RAN
LAMPIRANI
SKALA PENELITIAN
Partisipanyangterhormat,
KamiadalahmahasiswadariFakultasPsikologiUniversitasSumateraUtara.
Dalam rangka tugas Skripsi,kamiingin menelitisikap,pandangan,dan partisipasipolitikAnda.BesarharapankamiAndadapatberpartisipasipenuh didalampenelitianini.
PenelitianinibersifatpersonalsehinggasegalayangAndaisiakandijaga kerahasiaannyadanhanyaakandigunakanuntukkeperluanpenelitianinisaja.
PenelitianinidapatAndaselesaikandalam waktu10-15menit. Tim peneliti,
PutriDwinastiti ShaniaUlimaz
AvivaSri DevinaReka Sitanggang
*Korespondensi mengenai penelitian ini dapat Anda tujukan kepada pembimbingdanpenelitiutamarisetpayungskripsiini,yaituDr.OmarK.
Burhan,S.Psi,M.Scviasurel:omar@usu.ac.id INFORMEDCONSENT
FORMULIRPERSETUJUANPENELITIAN
Berikanlahtandacentagpadasetiappoin-poinpersetujuandibawahini, sebagaibentukpersetujuansebagaipartisipanpenelitian,tanpaadanya
paksaandaripihakmanapun.
□
Sayapaham bahwasayaberpartisipasidalampenelitiansecarasukarela□
Sayapaham bahwapenelitianinitidakmegganggukesejahteraanfisik maupunpsikologissaya□
Sayapaham bahwasayadapatberhentiberpartisipasikapanpunsayainginkan□
Sayapaham bahwadatadalampenelitianinihanyadipergunakanuntk penelitianinisaja□
Sayapahambahwadata-datapribadisayaakanterjagaketerahasiannya□
SayamenyetujuiberpartisipasidalampenelitianiniMedan, 2020
PetunjukPengisian:
Bacadanpahamilahsetiappernyataanberikutinidenganseksama kemudian berikan jawaban Anda pada kolom yang tersedia disetiap pernyataantersebutdengancaraberitandasilang(x)
STS = Sangat Tidak SesuaiTS=TidakSesuai ATS=AgakTidakSesuai AS=AgakSesuai
S =Sesuai
SS =SangatSesuai Contoh:
1.Sejauhapaciri-ciriberikutsesuaidenganNagitaSlavinadanAyuTingting
Item NAGITASLAVINA AYUTINGTING Sang
at tidak sesua
i(1)
Tidak sesu
ai (2)
Agak tidak sesu ai(3)
Agak sesu
ai (4)
Sesua i
(5)
Sanga t sesua i
(6)
Sanga ttidak sesuai
(1)
Tidak sesu
ai (2)
Aga k tidak sesu a i (3)
Agak sesu ai (4)
Ses uai
(5)
Sang at sesua
i (6)
Cantik X X
Jikainginmemperbaikijawaban,Andacukupmembuatgaris(-) ditengah-tengahtandasilang(x)padapilihanAnda.
NAGITASLAVINA AYUTINGTING Item Sang
at tidak sesua
i(1)
Tidak sesu
ai (2)
Agak tidak sesu ai(3)
Agak sesu
ai (4)
Sesua i
(5)
Sanga t sesua i
(6)
Sanga ttidak sesuai
(1)
Tidak sesu
ai (2)
Aga k tidak sesu a i (3)
Agak sesu
ai (4)
Ses uai
(5)
Sang at sesua
i (6)
Cantik X X X X
SELAMATMENGERJAKAN
PolitikdiIndonesia
Seberapasesuaipernyataan-pernyataanberikutdenganpandanganAnda?
Item Sanga t Tidak Sesuai
Tidak Sesua i
Agak Tidak Sesuai
Agak Sesua i
Sesuai Sanga t Tidak Sesuai Keluargaberperansangatpenting
dalam perpolitikannegaraini. Politiknegarainihanyadikontrol dandikuasaiolehkeluarga
tertentusaja.
PolitikIndonesiaseolahhanyalah urusankeluargatertentusaja.
Apapunposisipolitiknya(misal: Presiden,Walikota,anggota DPR,Bupati,dll),memiliki
keluargayangmendudukiposisi pentingdinegarainiseolah menjadisyaratuntuk
menangdalam pemilihanumum.
Hampirmustahilmemenangi pemilihanumum tanpamemiliki keluargayangberjabatanpenting di
negaraini.
Anggotakeluargapejabat- pejabatpentinglebih
diutamakanuntukmenduduki posisipolitikdinegara
ini.
Keluargadankekerabtan lebihpentingdaripada
kompetensidankemampuan untukmenjadi
pemimpindinegaraini. Orangyangtidakmemiliki keluargapadaposisipentingdi negarainihanyadapat
memenangipersainganpolitik apabilamerekasecara
kebetulansedangberuntung.
Partisipasipolitik
Sejauhapapernyataan-pernyataanberikutsesuaidengandiriAnda?
Item Sanga t Tidak Sesua i
Tidak Sesua i
Agak Tidak Sesua i
Agak Sesua i
Sesuai Sanga t Tidak Sesua i Sayaberminatbergabung
denganpartaipolitik.
Sayaakanmendukung seorangkandidatpolitik selamakampanye pemilihan.
Sayaakanmengunjungidebat politikatauacarakampanye saatpemilihan.
Sayaakanmenghubungipolitisi untukmenyuarakanaspirasi saya.
Sayaakanberpartisipasidalam pemilihanumum.
DATADEMOGRAFI
JenisKelamin :□Laki-laki
□Perempuan Usia (angka) :
PendidikanTerakhir:□SD □SMP □SMA □ S1 □Lainnya.....
PendidikanSaatIni:
ApakahAndatergabungdalam OrganisasiMasyarakat? □Ya□
TidakJikaiyasebutkan :
TERIMAKASIH
LampiranII HasilPenelitian 3.1. Reliabilitas
3.1.1. Persepsinepotisme
Single-TestReliabilityAnalysis FrequentistScaleReliabilityStatistics
Estimate Cronbach'sα Averageinteritem correlation mean sd Pointestimate 0.899 0.521 3.889 0.185 95%CIlowerbound 0.876 0.449
95%CIupperbound 0.919 0.584
FrequentistIndividualItem ReliabilityStatistics Ifitemdropped
Item Cronbach'sα Item-restcorrelation mean sd
A1 0.914 0.334 4.235 1.286
A2 0.884 0.712 3.791 1.453
A3 0.886 0.684 3.610 1.396
A4 0.878 0.770 4.005 1.401
A5 0.877 0.784 3.829 1.434
A6 0.877 0.781 3.979 1.429
A7 0.884 0.713 3.845 1.500
A8 0.886 0.692 3.818 1.459
3.1.2.PersepsiNepotisme Single-TestReliabilityAnalysis FrequentistScaleReliabilityStatistics
Estimate Cronbach'sα Averageinteritem correlation mean sd Pointestimate 0.816 0.477 3.182 0.815 95%CIlowerbound 0.769 0.405
95%CIupperbound 0.854 0.547
FrequentistIndividualItem ReliabilityStatistics Ifitemdropped
FrequentistScaleReliabilityStatistics
Item Cronbach'sα Item-restcorrelation mean sd
D1 0.790 0.571 2.364 1.285
D2 0.768 0.642 3.107 1.418
D3 0.764 0.655 3.032 1.477
D4 0.727 0.783 2.861 1.357
D5 0.840 0.414 4.545 1.539
3.2. Korelasi Correlation
Pearson'sCorrelations
Variable Persepsi
Nepotisme Partisipasi Politik 1.PersepsiNepotismePearson'sr —
p-value —
2.PartisipasiPolitik Pearson'sr -0.059 — p-value 0.370 —
* p<.05,**p<.01,***p<.001 Assumptionchecks
Shapiro-WilkTestforBivariateNormality
Shapiro-Wilk p
PersepsiNepotisme-PartisipasiPolitik 0.995 0.641
Correlationplot
DescriptiveStatistics DescriptiveStatistics
Persepsi
Nepotisme Partisipasi Politik
Valid 236 237
Missing 1 0
Mean 31.547 16.118
Std.ErrorofMean 0.538 0.342 Median 32.000 16.000
Mode 32.000 20.000
Std.Deviation 8.261 5.271 Skewness -0.209 -0.154 Std.ErrorofSkewness 0.158 0.158 Kurtosis -0.326 -0.397 Std.ErrorofKurtosis 0.316 0.315 Minimum 10.000 5.000 Maximum 48.000 30.000
Q-QPlots
PersepsiNepotisme
PartisipasiPolitik