• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Keseluruhan

Dalam dokumen 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN (Halaman 28-32)

Berdasarkan analisa diatas, dapat diketahui bahwa faktor budaya mempengaruhi pemilihan The Empire Palace. Dimana dari pernyataan informan yang mengatakan bahwa pemilihan The Empire Palace disebabkan oleh berbagai pertimbangan seperti desain interior yang sesuai, tempat yang sesuai dengan

61

kapasitas, menu yang sesuai dengan pertimbangan informan, dan sebagainya. Hal ini juga sesuai dengan yang dikatakan oleh pihak The Empire Palace, yang salah satunya mengatakan bahwa The Empire Palace memang menyediakan menu yang beragam karena informan yang memakai The Empire Palace itu beragam. Tidak hanya dari etnis tionghoa saja, namun sekarang banyak pula etnis lainnya seperti etnis jawa yang memakai The Empire Palace. Jadi, dalam membentuk sebuah produk, harus dilihat dan disesuaikan dengan budaya masyarakat. Seperti yang dikatakan oleh Solomon (2007) dalam pemilihan konsumsi tidak mudah diputuskan tanpa menyadari konteks budaya konsumen, karena budaya merupakan lensa konsumen dalam menetukan sebuah produk. Budaya informan ulang tahun maupun pernikahan akan mengarahkan informan dalam perilaku pengambilan keputusan terhadap pemilihan The Empire Palace.

Faktor sosial juga mempengaruhi dalam pemilihan The Empire Palace.

Dari analisa beberapa responden, sebagian besar faktor sosial mempunyai peran dalam keputusan pemilihan The Empire Palace ini. Informan memilih The Empire Palace ada yang disebabkan karena saran teman / kerabat, keluarga, dan juga disebabkan karena mengingat akan peran dan status informan. Hal ini juga ditunjang dari pernyataan oleh pihak The Empire Palace, sistem pemasaran yang dilakukan tidaklah begitu besar. Cara mempromosikannya hanya sekedar dari penampilan gedung yang berada ditengah kota, dan lebih banyak melalui mouth to mouth. Dengan begitu, secara tidak langsung, peran sosial berpengaruh dalam pemilihan The Empire Palace.

Pemilihan The Empire Palace ini juga dipengaruhi oleh faktor kepribadian. Berdasarkan hasil wawancara informan, harga yang ditawarkan oleh The Empire Palace masih terjangkau oleh keadaan ekonomi informan. Ada beberapa hal yang tercakup dalam keadaan ekonomi antara lain penghasilan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan aktiva/harta, hutang, kemampuan untuk meminjam, sikap belanja atau menabung (Kotler & Keller, 2007). Keadaan ekonomi informan ini menunjang pengambilan keputusan pembelian baik produk maupun jasa.

Keadaan ekonomi ini pula yang menunjang gaya hidup informan yang senang dengan hal yang praktis, banyak fasilitas, meningkatkan prestige, dan

mengikuti lingkungan sosial. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan hidup dengan pola aktivitas, minat, dan opini seseorang di dunia, serta cara seseorang berinteraksi dengan lingkungannya (Kotler & Keller, 2007). Hasil wawancara menunjukkan sebagian informan The Empire Palace mempertimbangkan fasilitas yang diberikan The Empire Palace, mengikuti lingkungan sosialnya, dan keinginan meningkatkan prestige.

Informan The Empire Palace baik dari secara pribadi maupun keluarga rata-rata berkepribadian glamour, menyukai pesta, menyukai kemewahan.

Karakter ini yang mendorong seseorang untuk mengadakan pesta besar-besaran dan tidak segan untuk mengeluarkan biaya yang banyak. Karakter personal ini akan mempengaruhi konsumsi. Kepribadian ini akan membentuk konsep diri atau citra pribadi seseorang (Schiffman dan Kanuk, 2008). Karakter ini mendorong seseorang untuk mengadakan pesta dan memilih The Empire Palace.

Setiap informan The Empire Palace terdorong merayakan acaranya karena keinginan untuk membuat suatu kenangan yang berharga. Kenangan ini dapat diperoleh dengan mengadakan acara di The Empire Palace karena The Empire Palace memberikan servis terbaik dari makanan hingga tempat sehingga memotivasi informan untuk memilih The Empire Palace. Kebutuhan psikogenis akan memunculkan motif agar seseorang bertindak. Motivasi dapat digambarkan sebagai tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa seseorang untuk bertindak. Motivasi ini mempengaruhi seseorang mengambil keputusan pembelian (Schiffman dan Kanuk, 2008), motivasi untuk mengadakan acara yang berkesan mendorong informan memilih The Empire Palace.

Yang terakhir adalah faktor psikologi juga cukup mempengaruhi dalam pemilihan The Empire Palace ini. Walaupun ada beberapa sub faktor yang tidak berpengaruh, faktor psikologi secara keseluruhan mempengaruhi informan dalam pemilihan The Empire Palace ini. Informan mempunyai motivasi, persepsi, dan pembelajaran yang beragam yang akhirnya memutuskan untuk memilih The Empire Palace.

Menurut Kotler & Keller (2009), kebutuhan psikogenis akan memunculkan motif untuk mendorong seseorang bertindak. Kebutuhan psikgenis berupa motivasi informan yang menginginkan acara yang tak terlupakan membuat

63

informan memilih The Empire Palace. Adanya suatu keinginan atau angan-angan informan yang menginginkan pesta pernikahan yang bagus, ingin pesta pernikahannya dilihat dan dinilai atau dipuji oleh orang, karena bagi informan pernikahan merupakan suatu hal yang penting. Maka, keinginan tersebut yang mendorong informan dalam memilih The Empire Palace. Dalam wawancara diatas, juga diketahui adanya dorongan untuk memilih The Empire Palace karena informan memiliki keyakinan tentang interior yang digunakan oleh The Empire Palace bagus. Selain itu Rocky dan Lisa juga mengungkapkan bahwa dengan melihat gedung The Empire Palace yang bagus dan megah tiu, Rocky dan Lisa menyakini pasti akan memberi memberikan pesta pernikahan yang bagus dan membuat para tamunya terpesona. Persepsi ini mempengaruhi pemilihan The Empire Palace bagi para informan. Hal ini seperti yang dikatakan Schiffman &

Kanuk (2008), bahwa persepsi seseorang lebih menekankan pada fenomena pribadi.

Persepsi juga didasarkan dari apa yang diharapkan informan berdasarkan pengalaman informan sebelumnya. Sebagian besar informan berpersepsi bahwa The Empire Palace akan memberikan servis terbaik dan profesional. Menurut Solomon (2007), pembelajaran berupa pengalaman, baik pengalaman secara langsung maupun dari observasi acara yang memberi efek pada pola konsumsi suatu produk. Informan The Empire Palace juga menentukan The Empire Palace karena pengalaman informan, baik informan berperan langsung maupun informan hanya menjadi tamu dalam suatu acara. Menurut Solomon (2007), ingatan termasuk dalam informasi yang diperoleh dan disimpan dalam waktu yang lama, maka akan tersedia jika dibutuhkan. Informan tidak terlalu terpengaruh dengan ingatan informasi yang pernah diterima karena pihak The Empire Palace sendiri tidak menyebarkan brosur atau mengadakan pameran. Informan hanya mengingat dari apa yang telah konsumen lihat dan dengar.

Dalam dokumen 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN (Halaman 28-32)

Dokumen terkait