• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Kondisi Data di Luar Batas Kendali dengan Diagram Sebab Akibat Dalam hal ini, bahwa item yang diproduksi dengan cara yang persis sama masih

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.2. Analisa Kondisi Data di Luar Batas Kendali dengan Diagram Sebab Akibat Dalam hal ini, bahwa item yang diproduksi dengan cara yang persis sama masih

bisa mengeluarkan hasil yang berbeda-beda. Komposisi bahan baku yang berbeda sesuai dengan sumber pasokan bisa menjadi penyebab. Bila terdapat sedikit perbedaan dalam bahan baku, peralatan dan metoda kerja dispersi produk dalam histogram akan bertambah besar dan selanjutnya menghasilkan dispersi mutu produk.

Setelah ditemukan data-data yang diluar batas pengendalian dalam pengolahan data, maka langkah selanjutnya adalah mencari penyebab kenapa data-data tersebut berada diluar batas pengendalian. Metode yang paling tepat adalah dengan menggunakan Cause-Effect Diagram. Berikut penggunaan Cause-Effect Diagram yang ditunjukkan dalam mencari penyebab data berada diluar batas kendali.

1. Kadar Kotoran

Kadar kotoran mengandung tatal dan daun yang terdapat pada bongkahan berdasarkan Dry Rubber Content (DRC). Untuk karet yang dibeli dari masyarakat

kadar kering (DRC) akan menentukan harga karet yang akan dijual. Dimana semakin tinggi DRC maka semaking rendah kualitas dari crumb rubber.

a. Bahan baku, disebabkan penyimpangan bahan baku yang tidak bersih, tidak dilakukan sortasi.

b. Manusia, yaitu ketidaktelitian pada saat pelaksanaan produksi, hal tersebut dikarenakan pekerja tidak bekerja sesuai dengan standar operasi pabrik yang diberikan dan kelelahan pada saat bekerja.

c. Metode kerja, yaitu pemilihan bahan mentah yang tercampur dengan tatal, kotoran, dedaunan.

d. Lingkungan kerja, yaitu lingkungan yang kotor. e. Mesin yaitu kurangnya perawatan mesin .

Diagram sebab akibat untuk kadar kotoran dapat dilihat pada Gambar 6.1.

Kadar Kotoran Manusia Ketidaktelitian pada saat produksi Kurang memperhatikan pekerjaan

Lingkungan Kerja Metode Kerja

Lingkungan yang kotor

Pemilihan bahan mentah Tercampur tatal, daun-daunan Mesin Kurangnya perawatan pada mesin Bahan Baku Tidak dilakukan sortasi

Gambar 6.1. Diagram Sebab Akibat Kadar Kotoran Upaya penanggulangan :

Metode kerja sangat mempengaruhi nilai kadar kotoran yang terkandung didalam bahan baku. Upaya penanggulangan yang dapat dilakukan yakni dengan menjaga

agar penyaringan kotoran dilakukan pada saat proses produksi harus sempurna. Faktor lingkungan kerja juga sangat mempengaruhi kadar kotoran dimana lingkungan kerja yang kotor dan sisa-sisa produksi yang masih terdapat dimesin dapat mempengaruhi kadar kotoran. Untuk faktor manusia diharapkan untuk lebih memperhatikan pekerjaan yang dilakukan agar metode kerja yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik.

2. Kadar Abu

Kadar abu yang terkandung dalam crumb rubber akan mempengaruhi kadar kotoran. Semakin tinggi kadar abu maka semakin tinggi pula kadar kotoran yang terbentuk. Untuk memperoleh sebab lainnya ditelusuri melalui alat pengendalian kualitas yaitu diagram sebab akibat.

a. Bahan baku, disebabkan penyimpangan bahan baku yang tidak bersih.

b. Manusia, yaitu ketidaktelitian pada saat bekerja, hal tersebut dikarenakan pekerja tidak terlalu memperhatikan pekerjaan dan kurangnya konsentrasi terhadap pekerjaan disebabkan jam kerja yang terlalu tinggi.

c. Metode kerja, yaitu perebusan bahan baku yang tidak sempurna pada mesin settling tank.

d. Lingkungan kerja, yaitu lingkungan yang kotor. e. Mesin yaitu kurangnya perawatan mesin.

Kadar Abu

Kurangnya ketelitian

Manusia Metode Kerja

Pemisahan tatal, dedaunan dan kotoran

Perebusan bahan baku yang tidak sempurna Mesin

Kurangnya perawatan pada mesin

Bahan Baku

Tidak dilakukan sortasi

Kelelahan dan kurangnya konsentrasi

Gambar 6.2. Diagram Sebab Akibat Kadar Abu Upaya penanggulangan :

Kadar abu juga saling bersinggungan terhadap kadar kotoran. Evaluasi yang dapat dilakukan yakni dengan menjaga agar penyaringan kotoran yang dilakukan pada saat proses pencucian harus sempurna dan pengadukan bahan baku harus dilakukan sesuai stadard yang telah ditetapkan sehingga proses pemisahan bahan baku dan kadar abu dapat berjalan dengan baik.

3. Kadar Zat Menguap

Kadar air yang terkandung dalam bahan mentah akan mempengaruhi nilai crumb

rubber. Semakin tinggi kadar DRC maka semakin tinggi pula nilai crumb rubber

yang terbentuk.

a. Bahan baku, bahan baku yang terlalu cepat diproses maka akan semakin tinggi kadar airnya

b. Metode kerja, pemisahan kadar air dengan kadar kotoran.

Kadar Zat Menguap

Kurangnya ketelitian

Manusia Metode Kerja

Kadar air tinggi Pemisahan berat

jenis kadar air

Bahan Baku

Tidak dilakukan sortasi

Kelelahan dan kurangnya konsentrasi

Mesin

Performa mesin kurang

Kurang perawatan

Gambar 6.3. Diagram Sebab Akibat Kadar Zat Menguap Upaya penanggulangan :

Melakukan proses maturasi semaksimal mungkin dimana kadar DRC mempengaruhi nilai kualitas crumb rubber. Merupakan cara yang digunakan untuk proses pengeringan pada periode yang ditentukan, agar kadar kering bahan baku semakin tinggi sebelum diolah menjadi crumb. Proses maturasi dilakukan selama 3 minggu, hal ini dilakukan untuk mendapatkan kadar kering yang tinggi. Kadar kering dari bahan baku sangat menentukan kualitas produk akhir, salah satunya adalah adanya bintik-bintik putih pada produk yang dikenal dengan white spot. Untuk itu perlu dilakukan proses pemeriksaan bahan baku.

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pengolahan data dan analisis data yang diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate telah melaksanakan kebijaksanaan dengan menjalankan pengendalian kualitas secara kontinu dan terkordinasi di Standard Indonesian Rubber dengan SNI 06-1903-2000.

b. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan peta kontrol secara umum keseluruhan data berada dalam batas pengendalian statistik, tetapi ada beberapa data yang berada diluar batas kendali sehingga memerlukan peta kontrol revisi. c. Hasil analisis kemampuan proses menunjukkan dari hari ke hari kemampuan

proses berubah-ubah berada antara Cp, Cpk = 1 dan Cp, Cpk <1. Tetapi Cp dan Cpk rata-rata menunjukkan proses baik namun tetap perlu pengendalian..

7.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka disampaikan saran-saran yang sekiranya dapat menjadi bahan pertimbangan. Adapun saran-saran yang disampaikan adalah sebagai berikut :

a. Perbaikan yang dilakukan oleh perusahaan sebaiknya lebih terfokus pada faktor penyebaba utama penyimpangan kualitas yaitu faktor bahan baku, metode kerja.

b. PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate disarankan untuk melakukan pengendalian kualitas secara statistic dengan memanfaatkan alat analisis SPC khususnya X Chart dan R Chart untuk dapat mengetahui seberapa jauh pengendalian kualitas yang telah dilaksanakan.

c. Secara terus menerus batas-batas toleransi dapat diperbaiki dan diperketat pada titik paling optimal. Dengan menggunakan peta control batas toleransi menjadi lebih kecil dan menjadi batas toleransi harian sehingga akan memberi rangsangan untuk mempetahankan tingkat kualitas secara lebih baik demi mencapai peningkatan kualitas secara terus menerus dan berkesinambungan. d. Peningkatan pelatihan terhadap operator sehingga dapat dengan cepat dan

tanggap merespon perubahan kualitas bahan baku.

e. Untuk meningkatkan kualitas produksi, perlu pengembangan mutu sumberdaya manusia yang berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan karyawan, khususnya karyawan produksi.

Dokumen terkait