• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan

B. Analisa Metode Case Based Reasoning (CBR)

Analisa metode CBR pada sistem mendiagnosa kerusakan printer berbasis WEB ini dilakukan dengan beberapa langkah seperti dibawah ini:

1. Proses retrieve, yaitu mencari kasus yang relevan atau menyerupai antara kasus lama dengan kasus yang baru dalam kerusakan printer. Pada bagian ini dilakukan identifikasi, kecocokan awal, pencarian, dan pemilihan gejala kerusakan printer. Pada proses ini, kasus lama akan menjadi acuan dalam mendiagnosa gejala untuk kasus baru.

2. Setelah pencarian gejala yang relevan antara kasus baru dengan kasus lama dilakukan, maka selanjutnya dilakukan perhitungan tingkat kecocokan gejala

penyakit pada kasus yang baru dengan kasus lama, atau disebut proses reuse. Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan kriteria kemiripan dengan menghitung bobot pada rule, maka akan didapatkan hasil kecocokan antara kasus baru dengan kasus yang lama. Diagnosa kerusakan akan selesai pada proses ini jika ditemukan kecocokan gejala yang mempunyai nilai kepercayaan tinggi.

3. Jika pada proses perhitungan tidak ditemukan nilai/hasil diagnosa yang memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, maka selanjutnya masuk dalam proses revise. Proses ini meninjau kembali gejala pada kasus baru, apakah gejala pada kasus baru tersebut ada atau tidak di dalam gejala kasus lama. 4. Setelah ditinjau kembali gejala tersebut dan tidak terdapat pada gejala kasus

lama, maka dilakukan proses retain. Pada proses ini dilakukan oleh seseorang ahli/pakar untuk menentukan gejala baru tersebut apakah layak atau tidak dijadikan gejala baru pada kerusakan printer. Jika memang layak dijadikan gejala baru, maka seorang ahli/pakar akan menentukan dan menambahkan gejala tersebut ke dalam kasus lama sebagai acuan dalam mendiagnosa penyakit printer selanjuttnya.

C. Desain

Tahap desain aplikasi system diagnose kerusakan printer berbasis web meliputi desain ERD (Entity Relationship Diagram) dan pembahasam desain interface.

1. Desain ERD (Entity Relationship Diagram)

Gambar 4.1 Desain ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.

2. Pembahasan Desain Interface Sistem Pakar Kerusakan Printer

Pembahasan interface atau hasil dari perancangan yang dilakukan merupakan ruang dimana pengguna dengan sistem melakukan interaksi. Interface yang terdapat dalam sistem dapat diakses dengan semua aplikasi browser yang dapat terhubung dengan jaringan seperi croome. Untuk lebih jelasnya dat memperhatikan pada pemaparan berikut.

a. Desain Interface Halaman utama

Gambar 4.2 Desain Interface Halamana utama

Halaman ini merupakan halaman awal ketika user pertama kali masuk ke system sistem pakar diagnose printer berbasis web, jika admin langsung ke menu admin untuk login sebagai admin jika sebagai pengguna biasa langsung memulai diagnose, selanjutnya akan diarahkan untuk registrasi sebagai pengenal.

b. Desain Interface Halaman registrasi user

Halaman ini adalah halaman saat user ingin memulai mendiagnosa dan diharuskan untuk melakukan registreasi terlebih dahulu.

Gambar 4.3 Desain Interface Halaman pilihan gejala

Halaman ini merupakan halaman awal ketika user telah melakukan login, pada halaman ini berisi pilihan gejala yang disajikan untuk dipilih seperti kendala yang dialami user.

Halaman ini merupakan halaman hasil diagnosa sesuai dengan kendala yang dimasukkan user ke sistem WEB. Berdasarkan gejala yang diinput maka keluar hasil kerusakan dengan persentase kerusakan. Persentase kerusakan di dapat dari hitungan bobot yang telah diatur oleh admin. Jadi, setiap gejala teah ditentukan nilai bobotnya untuk mendaptkan kesimpulan kerusakan. Solusi perbaikan juga akan muncul pada halaman tersebut serta video tutorialnya.

d. Desain Interface Halaman admin

Gambar 4.5 Desain Interface Halaman Database Admin

Halaman ini merupakan halaman utama admin setelah login, dimana admin dapat melihat dan mengolah terkait gejala, kerusakan dan solusi untuk printer user.

Gambar 4.6 Desain Interface Halaman Database kerusakan Pada halaman ini admin bisa memasukkan dan menghapus data jenis kerusakan seperti kode, jenis kerusakan, penjelasan dan solusinya.

Gambar 4.7 Desain Interface Halaman Data Gejala

Pada halaman ini admin bisa menambah, mengedit dan menghapus data data gejala kerusakan printer.

Gambar 4.8 Desain Interface Halaman Data Relasi

Form data relasi digunakan untuk mengatur rule antar kerusakan dan gejala. Rule Case Based Reasoning (CBR) merupakan aturan dalam pemobobotan gejala logic untuk mengatur aturan-aturan yang mungkin dalam pembobotan gejala-gejala kerusakan. Langkahnya tentukan kerusakan mana yang akan diset bobot gejalanya kemudian pada tabel dibawahnya akan ditampilkan gejala-gejala dengan empat himpunanya itu rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Pada masing-masing bagian ini harus diinputkan bobot yang mungkin untuk tiap gejala dalam jangkauan nilai 100 dan apabila semua bobot angka diinputkan dapat menekan tombol simpan untuk menyimpannya ke dalam tabel rule.

Gambar 4.9 Desain Interface Daftar Pengguna

Form data Pengguna digunakan untuk menampilkan data pengguna yang melakukan diagnosa di dalam sistem. Laporan data pengguna ini didapatkan berdasarkan hasil diagnose oleh penguna-pengguna yang berhasil melakukan registrasi dan diagnose penyakit. Pada laporan ini ditampilkan nama, umur, alamat, kerusakan yang dialami, dan tanggal diagnosa.

C. Pengujian

Pada uji coba sistem dan program akan dilakukan beberapa sampel yaitu pengguna printer. Uji coba sistem bagi ke dalam dua bagian yaitu bagian admin yang menjadi admin dan pemilik printer itu pemakai dari sistem ini. Bagian Administrator berperan penting dalam manajemen informasi pada aplikasi web sistem pakar ini. Administrator dapat melakukan proses login untuk masuk ke halaman utama admin serta memiliki hak penuh dalam manipulasi data seperti menginput data penyakit, data gejala, data solusi dan data rule, dan dapat mengedit juga menghapus data.

Impelementasi Bagian pengguna yang akan menggunakan sistem ini maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah registrasi. Pengguna dapat memasukkan beberapa data pada form inputan yang telah tersedia berupa data pribadi dan data penyakit/kerusakan printer. Selanjutnya sistem akan menyimpan data kedalam database dan user dapat melanjutkan diagnosa. User dapat melakukan diagnose setelah proses registrasi yaitu dengan memilih kerusakan-kerusakan yang dialami printer sehingga sistem akan memberikan informasi kerusakan apa yang dialami oleh printer.

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah activity control yang dibangun telah berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan. Dari hasil pengujian didapatkan pada Tabel 4.1 dibawah ini

Tabel 4.1 Pengujian Fungsionalitas Sistem Pengguna Fitur dan fungsi Berjalan

Tidak Berjalan Pengunjung Website Log in √ Mendiagnosa Gejala √ Menampilkan Hasil Diagnosa √ Admin Log in

Mengelola data jenis kerusakan

√ Mengelola data gejala √

Mengelolah Solusi kerusakan

Mengatur rule data kerusakan dan solusi

Pengujian kasus:

Berikut ini contoh pengujian kasus kerusakan printer yang di ujicobakan pada salah satu user:

Salah satu user mengeluhkan tinta printer IP2770 dimana tintanya tidak mengalir sempurna atau tidak lancer, hal ini berdampak pada hasil print yang tidak baik, dan setelah dimasukkan ke dalam sistem ditemukan kerusakan ada pada selang tinta sehingga solusinya adalah tintanya harus ditarik menggunakan spoit agar tinta bisa kembali mengalir secara normal. Selain solusi tersebut ada juga solusi lain yang diberikan oleh sistem yaitu dengan melalui komputer langsung. Adapun langkah-langkahnya yaitu masuk pada menu device printer, lalu pilih tipe printer, printer properties, maintence dan terakhir klik deep clean.

Selain itu adapula user lain juga memiliki masalah kerusakan printer dimana gejalanya mencetak garis vertikal atau tabel hasilnya tidak lurus, dari hasil pengecekan pada sistem ditemukan sumber masalah ada pada catridge sehingga solusinya hanya cukup mengganti catridge.

Dari hasil pengujian yang dilakukan pada user langsung seperti yang dipaparkan pada paragraph diatas setelah solusi di terapkan langsung, printer telah bekerja sesuai yang diharapkan.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sistem pakar digunakan untuk mendiagnosa kerusakan pada printer agar agar diketahui kerusakan apa yang terjadi.

2. Sistem pakar berbasis WEB sehingga dapat diakses oleh pengguna siapa saja. 3. Sistem menggunakan Sistem Based Case Reasoning dengan mendeteksi

kerusakan menggunakan metode pembobotan dan darinya dapat menentukan informasi terkait kerusakan printer.

B. Saran

Adapun saran-saran dari penulis untuk penggunaan website sistem pakar diagnosa kerusakan printer dapat diperhatikan sebagai berikut :

1. Dalam menggunakan website sistem pakar diagnose kerusakan printer disarankan menggunakan sinyal yang memadai

2. Bagi admin untuk memperhatikan pengguna yang hanya asal memasukkan data agar dihapus agar tidak terlihat seperti spam

3. Bagi untuk tidak lupa memperhatikan penyimpanan database agar ruang selalu cukup dan memastikan keakuratan data.

Dokumen terkait