• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 4. Metode Penelitian

8. Analisa Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, peneliti melakukan pengolahan data atau analisa data. Analisa data dilakukan melalui beberapa tahapan. Pertama editing, yaitu mengecek atau mengoreksi data yang telah dikumpulkan. Tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan di lapangan dan bersifat mengoreksi. Kedua coding, yaitu pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Ketiga yaitu tabulasi yaitu membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah diberi kode, sesuai dengan analisis yang dibutuhkan (Hasan, 2002). Langkah selanjutnya yaitu pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputerisasi.

Metode statistik untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Statistik univarat

Statistik univariat adalah suatu prosedur untuk menganalisa data dari suatu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian (Polit & Hungler, 1999). Pada penelitian ini analisa data dengan metode statistik univarat digunakan untuk menganalisa data demografi, variabel indepen (pengetahuan dan sikap ibu) dan variabel dependen (perkembangan motorik kasar anak). Variabel pengetahuan ibu, sikap ibu, dan perkembangan motorik kasar anak dianalisis dengan menggunakan skala ordinal dan ditampilkan dalam distribusi frekuensi. 2) Statistik bivariat

Untuk melihat hubungan antara variabel independen (pengetahuan dan sikap) dan variabel dependen (perkembangan motorik kasar) digunakan formulasi

korelasi Spearman. Uji korelasi Spearman digunakan pada penelitian ini karena variabel pengetahuan, sikap dan perkembangan motorik kasar merupakan variabel dengan skala ordinal. Selain itu terdapat distribusi data yang tidak normal pada variabel pengetahuan dan sikap.

Interpretasi hasil uji korelasi didasarkan pada nilai p, kekuatan korelasi, serta arah korelasi menurut Dahlan (2008). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut .

Tabel 2. Kriteria Penafsiran Korelasi

No. Parameter Nilai Interpretasi

1. Kekuatan korelasi (r) 0,00-0,199 1,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000 Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat 2. Nilai p p<0,05 p>0,05

Terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji.

Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji.

3. Arah korelasi (+) positif (-) negatif

Searah, semakin besar nilai satu variabel lainnya.

Berlawanan arah, semakin besar nilai satu

variabel, semakin kecil variabel lainnya.

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peneliti akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan antara lain tentang deskripsi karakteristik responden, deskripsi pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan, deskripsi sikap ibu tentang stimulasi perkembangan, deskripsi perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun, analisa hubungan antara pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun, serta analisa hubungan antara sikap ibu tentang stimulasi perkembangan terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun di Kelurahan Kwala Bekala pada bab ini.

1. Hasil Penelitian

1.1. Deskripsi Karakteristik Demografi Responden

Karakteristik demografi responden yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: dari responden sebanyak 32 orang diketahui bahwa sebagian besar responden berada pada kelompok usia dewasa awal (84,4%), lebih dari setengah responden memiliki latar belakang pendidikan SMA (62,5%), dan paling banyak responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (59,4%). Mayoritas responden memiliki anak berjenis kelamin laki-laki (59,4%) dan memiliki anak usia 3 tahun (40,6%). Untuk lebih jelasnya, gambaran karakteristik demografi responden dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. Distribusi frekuensi dan persentase data demografi ibu di Kelurahan Kwala Bekala (n=32)

Demografi responden Frekuensi persentase (%) Usia

Dewasa awal (20-40 tahun) Dewasa madya (40-60 tahun)

27 5

84,4 15,6 Tingkat Pendidikan Formal

SD SMP SMA Diploma Sarjana Pekerjaan 5 3 20 1 3 15,6 9,4 62,5 3,1 9,4

Pegawai Negeri Sipil Ibu Rumah Tangga Wiraswasta

Jenis Kelamin Anak Laki-laki Perempuan Usia Anak 3 tahun 4 tahun 5 tahun 2 19 11 19 13 13 11 8 6,2 59,4 34,4 59,4 34,4 40,6 34,4 25

1.2. Deskripsi Pengetahuan Ibu tentang pemberian stimulasi perkembangan

Deskripsi pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Kelurahan Kwala Bekala diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan dalam kategori baik (96,9%) dan sebanyak 3,1% ibu memiliki pengetahuan dalam kategori cukup. Untuk lebih jelasnya, gambaran pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Distribusi frekuensi dan persentase pengetahuan ibu tentang pemberian stimulasi perkembangan (n=32)

karakteristik Frekuensi persentase (%)

Pengetahuan baik 31 96,9 Pengetahuan cukup Jumlah 1 32 3,1 100 __________________________________________________________________

1.3. Deskripsi Sikap Ibu tentang Pemberian Stimulasi Perkembangan Deskripsi sikap ibu tentang stimulasi perkembangan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Kelurahan Kwala Bekala diketahui bahwa sebanyak 93,8% ibu memiliki sikap dalam kategori baik dan sebanyak 6,2% ibu memiliki sikap dalam kategori cukup. Untuk lebih jelasnya, gambaran sikap ibu tentang stimulasi perkembangan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Distribusi frekuensi dan persentase sikap ibu tentang pemberian stimulasi perkembangan (n=32)

Karakteristik Frekuensi persentase (%)

Sikap cukup Jumlah 2 32 6,2 100 __________________________________________________________________

1.4. Deskripsi Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 3-5 Tahun Deskripsi perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Kelurahan Kwala Bekala diketahui bahwa sebanyak 68,8% perkembangan motorik kasar anak dalam kategori baik dan sebanyak 31,2% perkembangan motorik kasar anak dalam kategori cukup baik. Untuk lebih jelasnya, gambaran perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6. Distribusi frekuensi dan persentase perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun (n=32)

Karakteristik Frekuensi persentase (%)

Perkembangan baik 22 68,8

Perkembangan cukup baik Jumlah 10 32 31,2 100 __________________________________________________________________

1.5. Analisa Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Stimulasi Perkembangan terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 3-5 Tahun

Hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun di Kelurahan Kwala Bekala pada penelitian ini menggunakan uji koefisien korelasi Spearman (Correlations Spearman’s Rho). Dari hasil penelitian didapat nilai p sebesar 0,782 (p>0,05) yang menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun. Dengan demikian Ho diterima. Kekuatan korelasi (r) =

-0,051 yang mengidentifiksasikan bahwa kekuatan hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun dalam kategori sangat lemah. Dengan arah korelasi negatif (-) dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan, maka semakin rendah perkembangan motorik kasar anak. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 7. Hasil analisa hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan dengan perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun

Variabel 1 Variabel 2 R p Keterangan Pengetahuan ibu Perkembangan motorik kasar -0,051 0,782 Hubungan korelasi negatif dengan interpretasi sangat lemah

1 .6 . An a lisa H u bun ga n a n t a r a Sik a p I bu t e n t a ng St im u la si Pe r k e m ba n ga n t e r h a da p Pe r k e m ba n gan M ot or ik Ka sa r An a k U sia 3 - 5 Ta hu n

Hubungan sikap ibu tentang stimulasi perkembangan terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun di Kelurahan Kwala Bekala dengan uji koefisien korelasi Spearman (Correlations Spearman’s Rho didapat nilai p sebesar 0,569 (p>0,05) yang menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun. Dengan demikian Ho diterima. Kekuatan korelasi (r) = 0,104 yang mengidentifiksasikan bahwa kekuatan hubungan sikap ibu tentang stimulasi perkembangan terhadap

Dengan arah korelasi positif (+) dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi sikap ibu tentang stimulasi perkembangan, maka semakin tinggi perkembangan motorik kasar anak. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 8. Hasil analisa hubungan sikap ibu tentang stimulasi perkembangan terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun Variabel 1 Variabel 2 R P Keterangan

Sikap ibu Perkembangan motorik kasar 0,104 0,569 Hubungan korelasi positif dengan interpretasi sangat lemah .

Dokumen terkait