• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa multivariate

Dalam dokumen Penentuan Umur Berdasarkan Obliterasi (Halaman 43-52)

HASIL PENELITIAN

IV.4 Analisa multivariate

a. Analisis multivariate pada permukaan ectocranial

Pada analisis multivariate dilakukan analisis regresi linier berganda. Analisis yang dilakukan adalah menghubungkan keseluruhan nilai sutura dengan umur. Hasil analisis terlihat pada table berikut ini:

Table 4.2. Hubungan antara sutura dengan umur permukaan ectocranial

Model Β P Constant 23.790 0.02 S1 -26.990 0.144 S2 20.104 0.196 S3 6.825 0.389 S4 4.834 0.407 CR1 -48.04 0.143 CR2 -32.432 0.085 CR3 3.105 0.772 CL1 42.603 0.136 CL2 42.609 0.072 CL3 3.613 0.685 LR1 30.705 0.224 LR2 -65.747 0.071 LL2 37.512 0.146 LL3 -9.481 0.166

Tahap selanjutnya adalah mengeluarkan satu persatu variable yang dianalisis dengan metode enter dan dimulai dari nilai p value yang paling tinggi. Tahap akhir dari analisis ini diperoleh hasil berikut ini:

Tabel. 4.2.2. Model prediksi antara sutural dengan umur permukaan ectocranial

Model Β P Constant 24.916 0.0001 S1 -37.432 0.006 S2 37.33 0.003 CL2 10.898 0.033 LR2 -46.872 0.003 LL2 60.1 0.002 LL3 -11.397 0.026

Hasil akhir analisis multivariate menghasil model persamaan matematis. Adapun model persamaan pada permukaan ectocranial adalah:

Umur = 24.916 + (-37.432 S1) + 37.330 S2 + 10.898 CL2 + (-46.872 LR2) +60.100 LL2 + (-11.397 LL3).

Model ini setelah dilakukan pengujian ketepatan model adalah signifikan yang berarti model ini tepat untuk memprediksi umur dari nilai sutura cranial (S1,S2,CL2,LR2,LL2,LL3)

b. Analisis multivariate pada permukaan endocranial

Pada analisis multivariate dilakukan analisis regresi linier berganda. Analisis yang dilakukan adalah menghubungkan keseluruhan nilai sutura dengan umur. Hasil analisis terlihat pada table berikut ini:

Tabel.4.3 Hubungan antara sutura dengan umur permukaan endocranial

Model β P Constan 12.464 0.058 S2 7.471 0.406 S4 -6.358 0.338 CR2 9.700 0.536 CR3 -3.546 0.835 CL1 -5.099 0.636 CL3 -10.458 0.414 LR1 -4.226 0.755 LL2 11.226 0.611 LL3 12.201 0.494

Tahap selanjutnya adalah mengeluarkan satu persatu variable yang dianalisis dengan metode enter dan dimulai dari nilai p value yang paling tinggi. Tahap akhir dari analisis ini diperoleh hasil berikut ini:

Tabel.4.3.3 Hubungan antara sutura dengan umur endocranial. Model β P Constant 11.030 0.023 S2 9.662 0.004 CL3 -12.049 0.006 LL3 14.157 0.001

Hasil akhir analisis multivariate menghasil model persamaan matematis. Adapun model persamaan pada endocranial adalah:

Umur = 11.030 +9.662 S2 endo + (-12.049 CL3 endo) + 14.157 LL3 endo

Model ini setelah dilakukan pengujian ketepatan model adalah signifikan yang berarti model ini tepat untuk memprediksi umur dari nilai sutura cranial (S2 endo, CL3 endo, LL3 endo).

BAB V PEMBAHASAN

Dalam tahun-tahun terakhir kehidupan semua gigi telah bererupsi, secara praktis semua epiphyses telah menyatu dengan diaphysis, tinggi dan bobot tidak memiliki signifikasi untuk menentukan usia. Gustafson telah melakukan penelitian dimana dia telah memberikan gagasan untuk menentukan usia berdasarkan perubahan yang terjadi pada gigi. Obliterasi sutura tengkorak terjadi terutama ketika semua gigi telah bererupsi dan telah menyatu, yakni setelah usia 21 tahun. Banyak penulis telah menjelaskan perbedaan dan beberapa telah meragukan reabelitas obliterasi (penutupan) sutura sebagai sebuah indikator penentuan umur. Pada kenyataannya obliterasi sutura tidak berhubungan secara positif dengan usia pada orang yang meninggal dunia setelah usia lima puluh tahun misalnya cranium dari empat orang Belanda yang berusia di atas seratus, akan tetapi dengan sutura yang terbuka dijelaskan oleh J.B Davis, Powers dan Bolk. Hasil di atas mengemukakan bahwa orang-orang yang sudah tua dengan sutura terbuka tidak merupakan pengecualian yang jarang terjadi. Cranium dapat menjadi lebih tebal, akan tetapi begitu sutura tertutup tidak akan terbuka lagi. Pertanyaan apakah seleksi alam terjadi? Apakah orang-orang dengan sutura terbuka memiliki lebih banyak peluang untuk tumbuh lebih tua? Dan jika demikian, pada tingkat apakah mekanisme seleksi yang terjadi sehubungan dengan indikator usia lainnya?

Sutura Sagittal

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa sutura sagittal, secara endocranial mulai menyatu pada akhir usia 20-29 tahun, sesuai dengan yang dilaporkan oleh Todd dan Lyon (1924), sementara berbeda dengan observasi yang dilaporkan oleh Pommerol (1869) dan Topinard (1885). Mereka berpendapat bahwa penutupan sutura sagittal pada bagian endocranial terjadi lebih lambat yaitu sekitar usia 40 tahun. Penutupan sutura sagittal secara ectocranial tidak pernah sempurna dan ini mengimplikasikan bahwa lapsed union adalah sebuah masalah signifikan dalam sutura ectocranial.

Sutura Coronal

Dalam sutura coronal usia yang paling muda dimana union yang sempurna terlihat pada usia 60 tahun secara ectocranial dan pada usia 32 tahun secara endocranial. Jadi disini sutura coronal memperlihatkan kasus-kasus lapsed union yang paling tinggi. Menurut Pommerol (1896), Topinard (1885), Ribbe (1885) bahwa penutupan sutura coronal antara usia 40-50 tahun dan mereka tidak mengindikasikan apakah oblterasi sutura bagian ectocranial atau endocranial dan apakah ini permulaan atau akhir dari obliterasi.

Sutura Lambdoid

Lambdoid secara endocranial mulai menyatu pada usia 20-29 tahun jadi satu tahun lebih awal daripada yang dilaporkan oleh Todd dan Lyon (1924), sedangkan secara ectocranial pada usia 50-59 tahun. Dari penelitian ini jelas terbukti bahwa endocranial adalah sebuah parameter yang jauh lebih baik untuk penentuan usia

daripada ectocranial sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Todd dan Lyon (1924 dan 1925).

Menurut Todd, Lyon dan Hardlicka bahwa obliterasi sutura lebih awal terjadi pada permukaan endocranial daripada ectocranial. Mereka juga menemukan yang pertama bahwa sutura terluar yang memiliki “lapsed union” adalah bagian yang dapat dipercaya serta tidak ada perbedaan jenis kelamin (gender) dalam penutupan sutura pada kedua permukaan. Menurut Topinard, jika semua sutura terbuka, maka usia tengkorak adalah lebih kurang 35 tahun. Jika bagian posterior dari sutura sagittal mulai menutup, maka usia sekitar 40 tahun, dan jika sutura coronal dekat bregma mulai menutup maka usia berkisar 50 tahun atau lebih. Sedang menurut Wight, sutura mulai menutup dibawah usia 30 tahun dan penutupan sutura hampir sama yaitu penutupan lebih awal pada permukaan endocranial daripada permukaan ectocranial dan variabilitas dalam penutupan sutura adalah ketentuan. Meskipun demikian, dia kehilangan sugesti bahwa sutura tidak dapat digunakan dalam penentuan usia.

Perizonus meneliti waktu penutupan sutura pada 174 tengkorak pria dan 82 tengkorak wanita dari penduduk Amsterdam non yahudi yang usianya adalah antara 20-99 tahun. Dia menguji sutura endocranial dengan memasukkan sebuah lampu kecil melalui foramen magnum dan beliau tidak menemukan perbedaan apapun dalam waktu penutupan sutura pada pria dan wanita atau pada kedua permukaan. Menurutnya obliterasi sutura berhubungan dengan usia pada kelompok usia 20-49 tahun akan tetapi tidak setelah itu.

Beberapa peneliti termasuk Steward, Singer, McKern dan Powers menyatakan bahwa Obliterasi (penutupan) sutura tidak dapat dipercaya sebagai pedoman untuk penentuan usia seseorang. Studi-studi penelitian ini menyatakan bahwa obliterasi dari berbagai segmen tiga utama dari tengkorak adalah sangat tidak pasti dimana tidak satupun yang dapat mendukung dalam mengestimasi usia dan juga tidak memberikan bukti yang mendukung dalam penentuan usia dari skeletal lainnya.

BAB VI

Dalam dokumen Penentuan Umur Berdasarkan Obliterasi (Halaman 43-52)

Dokumen terkait