• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DATA PENGUJIAN DAN ANALISA

4.4 Analisa pengujian distribusi tekanan pada bantalan

Enambelastitik pengujian pada peralatan bantalanluncur

TecQuipment TM25 menunjukkan distribusi tekanan yang terjadi di sekeliling bantalan luncur. Observasi pada manometer adalah perubahan tinggi permukaan minyak pelumas pada papan manometer akibat adanya tekanan di sekeliling bantalan luncur, sehingga data yang didapat adalah kenaikan permukaan minyak dalam satuan mm oil, oleh karena itu perlu didapat nilai dari tekanan yang terjadi di sekeliling bantalan:

P=ρ.g.(h1-h2) Dimana:

P=tekanan(Pa)

ρ=massajenisminyakpelumas(kg/m3) g=gayagravitasi(9,81m/det2)

h1=tinggipermukaanminyakhasilpengamatan(m)

h1=tinggimula-mulapermukaanminyakpadamanometer(m)

(Sumber : Analisa karakteristik bantalan luncur terhadap minyak pelumas, tugas sarjana, departemen teknik mesin USU, Medan 2003)

Padatitik1.

Menggunakan minyak pelumas oli kemasan SAE 20W/40 putaran 1000 rpm P = 793 . 9,81 (0,740 – 0,6)

= 793 . 9,81 . 0,14 = 1089,1 Pa

Menggunakan minyak pelumas oli kemasan SAE 40W putaran 1000 rpm P = 797,5 . 9,81 (0,870 – 0,6)

= 797,5 . 9,81 . 0,27 = 2112,3 Pa

Menggunakan minyak pelumas oli drum SAE 20W/40 putaran 1000 rpm P = 803,3 . 9,81 (0,870 – 0,6)

= 803,3 . 9,81 . 0,27 = 2127,7 Pa

Menggunakan minyak pelumas oli drum SAE 40W putaran 1000 rpm P = 786,6 . 9,81 (0,840 – 0,6)

= 786,6 . 9,81 . 0,24 = 1851,9 Pa

Dengancarayangsama,makanilaitekananuntuksetiapputaranporospada masing-masingtitikpengujiandalamsatuanPascalakandidapat.Hasilnya diberikandalamtabel4.11sampai dengan 4.14berikut.

Tabel4.11 Datatekananyangterjadidisekelilingbantalan yang menggunakanminyakpelumasoli kemasan SAE 20W/40

Kecepatan Poros

(rpm)

DistribusiTekananPadaSetiapTitikPengujianpadaBantalan(Pa)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1000 1089,1 1711,4 1867,0 1750,3 1205,7 1711,4 -155 -1983,7 -2722,7 -2761,6 -1905,6 -2178,2 -1205,7 -554,5 155 1128 1250 1050,2 2022,6 2178,2 2061,5 1516,9 2256,0 622,3 -1750,9 -1944,8 -3072,8 -2606,0 -2217,1 -1322,4 -505,6 350,0 1283,5 1500 1633,6 3139,3 2333,7 2217,4 1711,4 2489,3 972,4 -1828,1 -3500,6 -3656,2 -2995,0 -2256,0 -1361,3 -466,7 427,8 1400,2 1750 1711 2178,1 2372,6 2256,0 1789,2 2567,1 1128,0 -1750,3 -3695,1 -3889,6 -3189,6 -2256,0 -1361,3 -466,7 466,7 1478,0 2000 1750,3 2217,1 2411,5 2333,7 1867,0 2606,0 1205,7 -1711,4 -3811,8 -4006,3 -3228,4 -2256,0 -1361,3 -427,8 505,6 1516,9

Tabel4.12 Datatekananyangterjadidisekelilingbantalan yang menggunakan minyakpelumasoli kemasan SAE 40W

Kecepatan Poros

(rpm)

DistribusiTekananPadaSetiapTitikPengujianpadaBantalan(Pa)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1000 2112,3 2738,2 2933,8 2816,4 2190,5 2933,8 1173,5 -1329,9 -1173,5 -1329,9 -1212,6 -1329,9 -352,0 391,1 1173,5 2112,3 1250 2542,6 3324,9 3324,9 3403,2 3051,1 3324,9 1212,6 -2386,1 -1173,5 -2347,0 -1877,6 -1369,1 -586,7 234,7 1056,1 2112,3 1500 2659,9 3285,8 3481,4 3442,3 2777,3 3755,2 2151,4 -3168,5 -1134,4 -2972,9 -2190,5 -1408,2 -547,6 273,8 1175,5 2190,5 1750 2699,0 3364,0 3559,6 3481,4 2777,3 3794,3 2347,0 -3285,8 -1095,2 -3129,3 -2307,9 -1408,2 -508,5 312,9 1251,7 2268,8 2000 2816,4 3442,3 3598,7 3520,5 2816,4 3833,5 2503,5 -3403,2 -1017,0 -3285,8 -2386,1 -1447,3 -508,5 352,0 1173,5 2347,0

Tabel4.13 Datatekananyangterjadidisekelilingbantalan yang menggunakan minyakpelumasoli drum SAE 20W/40

Kecepatan Poros

(rpm)

DistribusiTekananPadaSetiapTitikPengujianpadaBantalan(Pa)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1000 2127,7 2679,3 2876,3 2758,1 2403,5 3667,3 2521,7 -488,5 -2758,1 -2836,9 -1930,6 -1024,4 -236,4 591,0 1379,0 2285,3 1250 2758,1 3270,3 3467,3 3349,1 2876,3 4176,5 3112,7 -709,2 -3349,1 -3152,1 -2167,1 1142,6 -197,0 591,0 1418,4 2403,5 1500 2915,7 3467,3 3546,1 3427,9 2955,1 4334,2 3230,9 -748,6 -3388,5 -2994,5 -2718,7 -945,6 -157,6 630,4 1457,8 2442,9 1750 2955,1 3427,9 3585,5 3506,7 3033,9 4773,6 3309,7 -709,2 -3309,7 -2915,7 -1812,4 -866,8 -78,8 709,2 1497,2 2521,7 2000 2994,5 3467,3 3664,3 3546,1 3073,3 4413,0 3309,7 -669,8 -3369,7 -2836,9 -1773,0 -788,0 0 709,2 1576,0 2758,1

Tabel4.14 Datatekananyangterjadidisekelilingbantalan yang menggunakan minyakpelumasoli drum SAE 40W

Kecepatan Poros

(rpm)

DistribusiTekananPadaSetiapTitikPengujianpadaBantalan(Pa)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1000 1851,9 2739,3 2893,7 2932,2 2006,3 2623,6 462,9 -925,9 -1157,4 -1041,7 -1003,1 -771,6 -308,6 231,4 1003,1 1929,1 1250 2430,7 3125,2 3356,6 3163,7 2469,2 3395,2 1697,6 -925,9 -2392,1 -2160,6 -1659,0 -1003,1 -270,0 462,9 1234,6 2199,2 1500 2623,6 3202,3 3356,6 3240,9 2662,2 3665,3 2199,2 -810,2 -2739,3 -2585,0 -1890,5 -1041,7 -270,0 540,1 1388,9 2314,9 1750 2700,7 3240,9 3395,2 3395,2 2777,9 3742,5 2392,1 -694,4 -2777,9 -2700,7 -1967,7 -1003,1 -231,4 617,3 1466,1 2430,7 2000 2777,9 3279,5 3433,8 3356,6 2855,1 3781,1 2469,2 -617,3 -2739,3 -2700,7 -1929,1 -1003,1 -154,3 694,4 1543,3 2507,8

Gambar 4.1 Grafik distribusi tekanan lapisan minyak pelumas arah aksial pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli kemasan SAE 20W/40

Gambar 4.2 Grafik distribusi tekanan lapisan minyak pelumas arah aksial pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli kemasan SAE 40W

Gambar 4.3 Grafik distribusi tekanan lapisan minyak pelumas arah aksial pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli drum SAE 20W/40

Gambar 4.4 Grafik distribusi tekanan lapisan minyak pelumas arah aksial pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli drum SAE 40W

Uuntuk grafik distribusi tekanan lapisan minyak pelumas arah aksial pada bantalan luncur yang menggunakan minyak pelumas oli kemasan SAE 20W/40,SAE 40W dan minyak pelumas oli drum SAE 20W/40,SAE 40W.

Lembar Diskusi untuk grafik 4.1 – 4.4

1. Pada gambar grafik 4.1 yang menggunakan minyak pelumas oli kemasan SAE 20W/40. Tekanan minyak pelumas pada titik 1 belum sampai pada tekanan 2000pa. Sedangkan pada gambar grafik 4.3 yang menggunakan minyak pelumas oli drum SAE 20W/40, tekanan minyak pelumas pada titik 1 sudah mencapai tekanan 2000pa. Pada setiap putaran untuk kedua jenis minyak pelumas, tekanan maksimum terjadi pada titik 3 dan kembali turun sampai ke titik 5.

2. Pada gambar grafik 4.2 yang menggunakan minyak pelumas oli kemasan SAE 40W. Tekanan minyak pelumas pada titik 1 mencapai 2000pa. Sama dengan gambar grafik 4.4 yang meggunakan minyak pelumas oli drum SAE 40W, pada titik 1 tekanan minyak pelumas juga sudah mencapai 2000pa. Yang membedakan gambar kedua grafik adalah, pada putaran 1000 rpm minyak pelumas oli kemasan SAE 40W sudah mencapai 2112,3pa sedangkan minyak pelumas oli drum SAE 40W masih berada pada tekanan 1851,9pa. Tekanan maksimum untuk gambar grafik 4.2 dan 4.4 berada pada titik 3. Pada grafik arah aksisl pada bantalan luncur tidak terjadi penurunan tekanan minyak pelumas pada bantalan luncur sampai posisi minus karena, posisi titik 1,2,3,4,dan 5 berada pada arah aksial (lebar) bantalan dan titik tersebut terletak di atas pada bantalan. Sehingga titik 1,2,3,4 dan 5 berada pada tekanan atmosfer sehingga tidak terjadi vacum (kedapudara).

Putaran 1000 rpm

Minyak Pelumas Oli Kemasan SAE 20W/40

Gambar 4.5 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli kemasan SAE 20W/40

Putaran 1000 rpm

Minyak Pelumas Oli Drum SAE 20W/40

Gambar 4.6 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli drum SAE 20W/40

Putaran 1250 rpm

Minyak Pelumas Oli Kemasan SAE 20W/40

Gambar 4.7 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli kemasan SAE 20W/40

Putaran 1250 rpm

Minyak Pelumas Oli Drum SAE 20W/40

Gambar 4.8 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli drum SAE 20W/40

Putaran 1500 rpm

Minyak Pelumas Oli Kemasan SAE 20W/40

Gambar 4.9 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli kemasan SAE 20W/40

Putaran 1500 rpm

Minyak Pelumas Oli Drum SAE 20W/40

Gambar 4.10 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli drum SAE 20W/40

Putaran 1750 rpm

Minyak Pelumas Oli Kemasan SAE 20W/40

Gambar 4.11 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli kemasan SAE 20W/40

Putaran 1750 rpm

Minyak Pelumas Oli Drum SAE 20W/40

Gambar 4.12 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli drum SAE 20W/40

Putaran 2000 rpm

Minyak Pelumas Oli Kemasan SAE 20W/40

Gambar 4.13 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli kemasan SAE 20W/40

Putaran 2000 rpm

Minyak Pelumas Oli Drum SAE 20W/40

Gambar 4.14 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli drum SAE 20W/40

Untuk grafik distribusi tekanan somerfeld hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli kemasan SAE 20W/40 dan minyak pelumasa oli drum SAE 20W/40.

Lembar Diskusi untuk grafik 4.5 – 4.14

1. Tejadi gerakan penurunan tekanan minyak pelumas terhadap bantalan luncur, penurunan tekanan dimulai dari titik 8 posisi angular 900, sampai titik 14 posisi angular 2700. Untuk minyak pelumas oli kemasan 20W/40 penurunan tekanan khusus pada putaran 1000 terjadi pada titik 7 posisi angular 600. Penurunan tekanan pada minyak pelumas oli kemasan SAE 20W/40 terjadi sampai titik 14 posisi angular 2700.

2. Sedangkan untuk minyak pelumas oli drum SAE 20W/40 penurunan tekanan pada grafik terjadi pada titik 8 posisi angular 900 sampai titik 13 posisi angular 2400.

3. Gerakan penurunan tekanan pada grafik terjadi karena pengaruh tekanan atmosfe, yaitu berada dibawah tekanan atmosfer atau berada pada posisi vacum (kedap udara). Terjadi vacum dapat juga dipengaruhi oleh titik observasi pada bantalan luncur yaitu titik 8,9,10,11,12 dan 13 posisi angular 900, 1200, 1500, 1800, 2100 dan 2400 berada dibawah pada bantalan luncur. 4. Grafik kembali naik dimulai dari titik 14 posisi angular 2700 sampai titik 3

posisi angular 3600/00. Gerakan naik grafik karena titik observasi 14,15,16 dan 3, posisi angular 2700, 3000, 3300, 3600/00, berada diatas pada bantalan luncur dan berada pada tekanan atmosfer. Tetapi pada minyak pelumas oli kemasan SAE 20W/40 gerakan naik dimulai pada titik 15, karena titik 14 masih dalam keadaan vacum.

Putaran 1000 rpm

Minyak Pelumas Oli Kemasan SAE 40W

Gambar 4.15 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli kemasan SAE 40W

Putaran 1000 rpm

Minyak Pelumas Oli Drum SAE 40W

Gambar 4.16 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli drum SAE 40W

Putaran 1250 rpm

Minyak Pelumas Oli Kemasan SAE 40W

Gambar 4.17 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli kemasan SAE 40W

Putaran 1250 rpm

Minyak Pelumas Oli Drum SAE 40W

Gambar 4.18 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli drum SAE 40W

Putaran 1500 rpm

Minyak Pelumas Oli Kemasan SAE 40W

Gambar 4.19 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli kemasan SAE 40W

Putaran 1500 rpm

Minyak Pelumas Oli Drum SAE 40W

Gambar 4.20 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli drum SAE 40W

Putaran 1750 rpm

Minyak Pelumas Oli Kemasan SAE 40W

Gambar 4.21 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli kemasan SAE 40W

Putaran 1750 rpm

Minyak Pelumas Oli Drum SAE 40W

Gambar 4.22 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli drum SAE 40W

Putaran 2000 rpm

Minyak Pelumas Oli Kemasan SAE 40W

Gambar 4.23 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli kemasan SAE 40W

Putaran 2000 rpm

Minyak Pelumas Oli Drum SAE 40W

Gambar 4.24 Grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli drum SAE 40W

Untuk grafik distribusi tekanan sommerflend hasil eksperimen pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas oli kemasan SAE 40W dan minyak pelumas oli drum SAE 40W.

Lembar Diskusi untuk grafik 4.15 – 4.24

1. Terjadi gerakan penurunan tekanan minyak pelumas terhadap bantalan luncur, penurunan tekanan dimulai dari titik 8 posisi angular 900 sampai dengan titik 13 posisi angular 2400, untuk kedua jenis minyak pelumas.

2. Gerakan penurunan tekanan pada grafik terjadi karena pengaruh tekanan atmosfer yaitu berada dibawah tekanan atmosfer atau berada pada posisi vacum (kedap udara). Terjadi vacum karena titik obsevasi pada bantalan luncur yaitu titik 8,9,10,11,12 dan 13, posisi angular 900,1200,1500,1800,2100 dan 2400, berada dibawah pada bantalan.

3. Dan grafik kembali naik dimulai dari titik 14 posisi angular 2700 sampai titik 3 posisi angular 3600/00. Gerakan naik grafik dipengaruhi karena titik obsevasi 14,15,16 dan 3, posisi angular 2700,3000,3300,3600/00, berada diatas dan berada pada tekanan atmosfer.

4.5 Analisa Tekanan Pada Bantalan Menggunakan Persamaan

Dokumen terkait