• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini memuat pembahasan atau interpretasi dari data yang disajikan

pada Bab – IV.

BAB – VI PENUTUP

Bab ini memuat tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan sasaran yang dianggap penting bagi pihak yang membutuhkan.

BAB – II

METODE PENELTIAN 2.1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah metode penelitian deskriptif yang menggambarkan kenyataan yang penulis teliti.

Metode deskriptif memusatkan penelitian pada masalah-masalah atau fenomena- fenomena yang ada pada saat peneltian dilakukan atau masalah yang bersifat aktual,

kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki serta diiringi dengan interpretasi rasional yang akurat. Dimana penelitian ini menjelaskan keadaan dari objek penelitian dan mencoba menganalisis untuk memberitahu kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh.

2.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan.

2.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam peneltian ini adalah data kualitatif yaitu data yang yang diperoleh dari hasil wawancara kepada pegawai Dinas Pendapatan Kota Medan. Disamping itu juga dikumpulkan data sekunder yang merupakan data kuantitatif yakni data yang telah diproses oleh pihak lain.

2.4. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2005: 90) , populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Dinas Pendapatan Asli daerah Kota Medan yang berjumlah 314 orang.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan sebagai objek dan sumber data serta informasi di dalam penelitian yang dianggap mewakili atau representatif. Dalam menentukan siapa saja yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini, maka digunakan teknik sampling yakni purposive samplin., Teknik ini digunakan dalam penetuan sampel dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.(Sugiyono, 2005 :96). Besaran sampel (sample size) yang diambil dalam penelitian ini berjumlah. 33 orang dan termasuk 3 (tiga) rang key informan yakni :

1. Kepala Dinas Pendapatan daerah : 1 orang

2. Bagian Tata Usaha : 10 orang 3. Bagian Pendataan dan Penetapan : 10 orang 4. Bagian Penagihan : 12 orang

2.5. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipergunakan penulis adalah melakukan kunjungan langsung ke instansi yang terkait dan mencatat semua data yang dianggap relevan dengan topik skripsi ini. Namun demikian sebagai tambahan dan pelengkap, penulis juga melakukan pengumpulan data sekunder lain yaitu :

a. Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

b.Studi dokumenter, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi peneltian serta sumber-sumber lain yang menyangkut masalah yang diteliti dengan instansi terkait.

2.6. Teknik Analis data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan cara menggambarkan atau menganaliss kembali data yang diperoleh dalam bentuk angka maupun hasil pengumpulan data yang didapat dari instansi-instansi terkait, kemudian dilakukan suatu penggolongan aataupun pengklasifikasian data dan menganalisa data yang diperoleh sehingga dapat digambarkan dengan jelas tentang objek yang diteliti dan kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.

Dalam pengumpulan data yang didapat dari instansi-instansi yang terkait maupun sumber pustaka, maka penulis dengan kemampuan nalarnya kemudian akan menghubung-hubungkan fakta, data, dan informasi yang diperoleh dan selanjutnya diinterpretasi sehingga memberikan keterangan terhadap permasalahan yang diteliti.

BAB - III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1. Gambaran Umum Kota Medan

Kota Medan sebagai salah satu kota Metropolitan di Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan propinsi Sumatera Utara, dulunya adalah merupakn sebuah kampung kecil yang berada di tanah datar atau medan diantara sungai babura dengan sunai deli. Yang pada waktu itu dikenal dengan nama “ Medan Putri” , yang sekarang dikenal dengan nama Jalan Purti Hijau. Menurut Tengku Lukman Sinar,SH, dalam bukunya yang berjudul “Riwayat hamparan Perak (1971), yang mendidirikan kampong medan adalah Raja Guru patimpus, nenek moyang datuk hamparan perak ( dua belas kuta) dan Datuk Suka Piring yaitu dua dari empat kepala suku Kesultanan Deli.

Menurut John Anderso

seorang pegawai pemerintahan Inggris yang berkedudukan di Penang pernah berkunjung ke Medan tahun 1982, dalam bukunya yang berjudul “ Mission to the Eastcoast Of Sumatera” menuliskan bahwa kota Medan dulunya adalah perkampung kecil yang berpenduduk 200 orang. Dalam waktu kurang dari 89 tahun berkembang menjadi sebuah kota yang sekarang kita kenal dengan nama Kota Medan. Sesuai dengan keputusan DPRD Tingkat II Kotamadya Medan N0. 4/DPRD/1975 tanggal 26 Maret 1975, maka tanggal 1 Juli ditetapklan sebagai hari jadi Kota Medan. Kemudian melalui Peraturan Pemerintah RI No. 35 tahun 1992 tentang pembentukan beberapa kecamatan di Sumatera Utara termasuk dua kecamatan pemekaran di kota

Medan. Jumlah kecamatan yang terdapat di Kota Medan sebanyak 21 (dua puluh satu) Kecamatan.

Tabel 3.1. Jumlah dan Luas Kecamatan serta Jumlah Kelurahan

Di Kota Medan No Kecamatan Luas (Km2) Jumlah Kelurahan 1 Medan Tuntungan 20,68 9 2 Medan Johor 12,81 6 3 Medan Amplas 14,58 7 4 Medan Denai 11,59 6 5 Medan Area 9,05 12 6 Medan Kota 7,99 12 7 Medan Maimun 5,27 6 8 Medan Polonia 5,25 5 9 Medan Baru 5,84 6 10 Medan Selayang 9,01 6 11 Medan Sunggal 2,98 6

12 Medan Helvetia 15,44 7 13 Medan Petisah 13,16 7 14 Medan Barat 6,82 6 15 Medan Timur 5,33 11 16 Medan Perjuangan 7,76 9 17 Medan Tembung 4,09 7 18 Medan Deli 20,84 6 19 Medan Labuhan 36,67 6 20 Medan Marelan 23,82 5 21 Medan Belawan 26,25 6 Total 265,10 151

Sumber : BPS Kota Medan,2008

3.1.1. Letak Geografis

Dengan Luas 265,10 km2 dan jumlah penduduk 2.006.142 jiwa ( BPS 2005), Kota Medan berada pada 3o 30’ LU – 98o 44’ BT. Untuk itu tofografinya cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 sampai 37,5 di atas permukaan laut. Dari keseluruhan luas wilayah tersebut dapat dipersentasekan pembagianya sebagai berikut :

Daerah permukiman : 36 % Daerah Perekebunan : 3,1 % S a w a h : 6,1 % Perusahaan : 4,2 % Kebun Campuran : 45,4 % Industri : 1,5 %

Secara administratif Kota Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah Barat, Timur dan Selatan. Sedangkan di sebelah Utara berbatasan langsung dengan Selat Melaka.

3.1.2. Kependudukan

Kota Medan saat ini mempunyai jumlah penduduk sekitar 2.102.105 jiwa, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 1.039.707 jiwa dan perempuan sebanyak 1.062.398 jiwa. Untuk jelasnya distribusi penduduk berdasarkan kecamatan dan jenis kelamin dapat dilihat pada table 3.2 di bawah.

Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Kota Medan Menurut Kecamatan Dan Jenis Kelamin Tahun 2008

No Kecamatan

1 Medan Tuntungan 33.836 35.611 69.447 2 Medan Johor 56.961 58.221 115.182 3 Medan Amplas 56.596 57.531 114.127 4 Medan Denai 69.098 69.591 138.689 5 Medan Area 53.366 54.911 108.277 6 Medan Kota 40.914 42.625 83.539 7 Medan Maimun 27.950 29.392 57.342 8 Medan Polonia 26.144 26.806 52.950 9 Medan Baru 20.629 23.193 43.822 10 Medan Selayang 42.040 42.873 84.913 11 Medan Sunggal 53.946 55.733 109.679 12 Medan Helvetia 71.047 73.030 144.077 13 Medan Petisah 32.490 35.022 67.512 14 Medan Barat 38.155 40.237 78.392 15 Medan Timur 55.679 57.178 112.857 16 Medan Perjuangan 51.271 53.487 104.758 17 Medan Tembung 60.972 79.547 140.519 18 Medan Deli 74.547 74.188 148.735

19 Medan Labuhan 53.925 52.941 105.966 20 Medan Marelan 63.587 61.900 125.487 21 Medan Belawan 48.454 47.381 95.835

Kota Medan 1.039.707 1.062.398 2.102.105

Sumber : BPS Kota Medan,2008

3.1.3. Kondisi Pajak Hotel di Kota Medan

Sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Undang-undang No. 34 Tahun 2000, Kota Medan berhak melakukan pemungutan terhadap beberapa jenis pajak daerah, salah satunya adalah Pajak Hotel. Seiring dengan otonomi daerah, Pemerintah kota Medan mengeluarkan peraturan perpajakan daerah yakni Peraturan Daerah Pemerintah Kota MedaN No.12 Tahun 2003 Tentang Pajak Daerah Kota Medan. Dalam Peraturan daerah ini dijelaskan bahwa objek pajak adalah pembayaran atas fasilitas yang disediakan hotel, subjek pajak adalah orang pribadi atau badan hukum yang melakukan pembayaran kepada hotel dan wajib pajak adalah pengusaha hotel dan tarif pajak hotel sebesar 10% dari jumlah total pembayaran.

Dilihat dari target dan realisasi penerimaan Pendapatan Asli daerah (PAD) dari sektor Pajak Hotel selam 5 (lima) tahun terakhir selalu dapat mencapai target bahkan melebihi target yang telah ditetapkan, dan pada tahun 2007 realisasi melebihi target yang ditetapkan sebesar 6,27 %. Namun pencapaian target Pajak Hotel tidak diiringi dengan pertumbuhan penerimaannya, dan apabila diperhatikan pada tabel di bawah persentase pertumbuhan cenderung semakin menurutn.

Gambaran mengenai target dan realisasi Pajak Hotel Kota Medan pada tahun 2003 – 2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel : 3.3 Target dan Realisasi Pajak Hotel Kota Medan

Tahun 2003- 2007 Tahun Target ( Rp) Realisasi ( Rp) Target dan Realisasi (%) Pertumbuhan ( % ) 2003 11.099.480.000 11.117.519.748,84 100,16 - 2004 15.000.000,000 15.005.625.231,70 100,04 34,97 2005 16.500.000.000 16.506.930.084,22 100,04 10,00 2006 17.670.000.000 17.684.311.839,64 100,08 7,33 2007 18.553.599.000 19.717.665.589,08 106,27 5.84 101,32 11,89 Sumber : DIPENDA Kota Medan, 2008

3.2. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan daerah Kota Medan

Dinas Pendapatan Kota Medan dahulu hanya satu unit kerja yang kecil yaitu Sub-Bagian Penerimaan pada bagian keuangan dengan tugas pokoknya mengelola bidang penerimaan/pendapatan daerah. Mengingat pada saat ini potensi pajak

maupun retribusi daerah di kota Medan belum banyak, maka dalam Sub-Bagian Penerimaan tidak terdapat Seksi atau Urusan.

Peningkatan perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk serta potensi pajak/retribusi daerah kota Medan, maka melaui Peraturan Daerah Kota Medan, Sub-Bagian tersebut di atas ditingkatkan menjadi bagian dengan nama Bagian IX yang tugas pokoknya mengelola Penerimaan dan Pendapatan Daerah. Bagian IX tersebut terdiri dari beberapa seksi dengan pola pendekatan secara sektoral pungutan daerah.

Pada tahun 1978 berdasarkan instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor :KPUD-7 tahun 19:KPUD-78, tentang Penyeragaman Strutural Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Propinsi dan kabupaten/kotamadya di Indonesia di seluruh Indonesia, maka Pemerintah Kota Medan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 1978 tentang Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kotamadya Medan sebagaimana dimaksud dalam instruksi Mendagri dimaksud. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah yang baru ini dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang terdiri dari 1 (satu) Bagian Tata Usaha, dengan 3 (tifa) Urusan dan 4(empat) seksi dengan masing-masing terdiri dari 3 (tiga) sub seksi.

Seiring dengan meningkatnya pembangunan dan pertumbuhan Wajib pajak/Retribusi Daerah, strukturrral Organisasi Dinas Pendapatan selama ini dibentuk dengan membagi pekerjaan berdasarkan sektor jenis pungutan maka pola tersebut perlu dirubah secara fungsional.

Dengan keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 973-442, tahun 1988 tanggal 26 Mei 1988 tentang Sistem dan Prosedur Perpajakan/Retribusi daerah dan Pendapatan Daerah kainnya serta pajak Bumi dan Bangunan di 99 kabupaten /kota

dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: 061/1861/)UOC, tanggal 2 Mei 1998 tentang Organisasi dan tata Kerja Dinas Pendapatan daerah Propinsi /Kabupaten/Kotamadya, maka Pemerintah Kota Medan merubah Peraturn daerah merubah Peraturan daerah Kota Menda No. 12 Tahub 1978 Tentang struktur Oraganisasi Dinas Pendapatan Daerajh Kotamadya Medan menjadi Peraturan daerah Kota Nomor: 16 Tahun 1990 tentang Susunan Organisasi dan Tata kerja Pendapatan Kotamadya Daerah TK II Medan.

Dalam perkembangan selanjutnya dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi daerah Nomor : 50 Tahun 2000, tentang Pedoman Susunan Oraganisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten/Kota, maka Pemerintah Kota Medan membentuk organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah dilingkungan Pemerintah Kota Medan membentuk Organisasi dan tata Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Medan sebaimana diatur dan ditetapkan dalam Daerah Kota Medan Nomor : 4 Tahun 2001, sehingga Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tk II Medan Nomor: 16 Tahun 1990 dinyatakan tidak berlaku dan diganti dengan Surat Keputusan Walikota Medan Nomor : 25 Tahun 2002 tentang Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan.

3.3 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

Struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan terdiri dari :

a. Kepala Dinas

b. Bagian Tata Usaha dari : 1. Sub Bagian Keuangan

2. Sub Bagian Kepegawaian 3. Sub Bagian Perlengkapan 4. Sub Bagian Umum

c. Sub Dinas Program terdiri dari :

1. Seksi Penyusunan Program

2. Seksi Pemantauan dan Pengendalian 3. Seksi Pengembangan dan pendapatan

4. Seksi Evaluasi dan Pelaporan

d. Sub Dinas Pendataan dan Penetapan terdiri dari : 1. Seksi pendataandan Pendaftaran

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi 3. Seksi Penetapan

4. Seksi Pemeriksaan

e. Sub Dinas Penagihan terdiri dari : 1. Seksi Pembukuan dan Verifikasi

2. Seksi Penagihan dan Perhitungan

3. Seksi Retribusi dan Pemindahan Bukuan 4. Seksi Pertimbangan dan Keberatan

f. Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan lain-lain terdiri dari :

1. Seksi Penata Usaha Penerimaan Retribusi dan Penetapan Lain- lain

2. Seksi Penerimaan lain-lain

3. Seksi Retribusi BUMD dan Pendapatan lain-lain 4. Seksi Legalisasi Pembukuan Surat-surat Berharga g. Sub Dinas Hasil Pendapatan Terdiri dari :

1. Seksi penata Usaha Bagi Hasil Pendapatan Pajak dan Non Pajak 2. Seksi Bagi Hasil Pajak

3. Seksi Bagi hasil Bukan Pajak

4. Seksi Peraturan Perundang-undangan dan Pengkajian Pendapatan

h. Kelompok Jabatan Fungsional

3.4. Visi dan Misi Dinas Pendapatan Kota Medan

Adapun Visi dari Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan adalah ” Mewujudkan Masyarakat Kota Medan Yang Taat Pajak dan Retribusi” dan dengan beberapa misi sebagai berikut :

b. Meningkatkan pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Medan. c. Meningkatkan mutu pelayanan kepada Wajib Pajak dan Wajib Retribusi Daerah.

d. Mencari terobosan dalam menggali sumber-sumber PAD yang baru

diluar PAD yang sudah ada.

3.5. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

Sesuai dengan Keputusan Walikota Medan No. 12 Tahun 2003 tentang Tugas Pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan, dalam keputusan ini yang dimaksud dengan:

a. Daerah adalah Kota Medan;

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Medan; c. Kepala Daerah adalah Pemerintah Kota Medan;

d. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan;

e. Kepala Dinas Pendapatan Daerah, adalah Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

f. Pejabat adalah Pegawai yang diberikan tugas tertentu di bidang perpajakan daerah dan atau Retribusi Daerah sesuai dengan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku;

g. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kota Medan;

h. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau Badan yang menurut Ketentuan

Peraturan Daerah ini ditentukan untuk melakukan kewajiban

perpajakan;

i. Badan adalah suatu bentuk Badan Usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau

Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan, atau organisasi yang sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya;

Dinas Pendapatan adalah unsur pelaksan Pemerintah Kota Medan dalam bidang pemungutan pajak, retribusi dan pendapatan daerah lainnya yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretariat Daerah.

Dinas Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang pendapatan daerah dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya.

Unutuk melakukan tugas tersebut, Dinas Pendapatan mempunyai tugas: 1. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang Pendapatan Daerah.

2. Melakukan pembukuan dan pelaporan atas pekerjaan penagihan pajak

daerah, retribusi daerah dan penerimaan asli daerah lainnya, s erta penagihan PBB.

3. Melaksanakan koordinasi di bidang pendapatan daerah dengan unit dan

Instansi terkait dalam rangka penetapan besarnya pajak dan retribusi. 4. Melakukan penyuluhan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya serta PBB.

5. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.

6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

3.6. Tata Kerja

1. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala bagian tata Usaha yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab

melaksanakan sebagian tugas poko dina di bidang ketatausahaan yang meliputi pengolahan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, perumahtanggaan , dan urusan umum lainnya.

Bagian tata usaha mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan kerja

b Melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat dan urusan umum lainnya.

c. Mengelola urusan keuangan dan perbendaharaan serta rencana

penyusunan laporan keuangan

d. Mengelola urusan administrasi kepegawaian

e. Mengelola urusan perlengkapan kerumahtanggaan dan pengadaan barang dinas

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya

Bagian Tata Usaha terdiri dari :

1. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola keuangan dan perbendaharaan serta menyusun laporan keuangan.

2. Sub bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

3. Sub bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang perlengkapan perumahtanggan dan pengadaan barang.

4. Sub bagian Umum mempunyai tugas mengelola tata usaha dan surat

menyurat serta urusan umum lainnya.

Serta sub bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.

2. Sub Dinas Program

Sub Dinas Program mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang penyusunan program.

Untuk melaksanakan tugas Sub Dinas Program mempunyai fungsi :

a. Menyusun rencana kegiatan kerja

b. Mengumpulkan bahan dan dana untuk penyusunan program kegiatan dan perencanaan pendapatan daerah

c. Menyusun kebijaksanaan tttttttttteknis serta program kerja jangka pendek, menengah dan panjang

d. Menyusun penerimaan pendapatan daerah, merencanakan sistem dan prosedur kerja

e. Menyusun rencana serta mengkaji pengembangan potensi daerah

f. Melaksanakan pembinaan teknis di bidang pendapatan terhadap semua unit yang melaksanakan pemungutan pendapatan daerah

g. Menyajikan data statistik target dan realisasi pendapatan daerah serta

mengidentifikasikan permasalahan pendapatan daerah h. Melaksanakan penyuluhan di bidang pendapatan daerah

i. Melaksanakan tukar informasi tentang target/realisasi penerimaan daerah

dengan daerah lainnya

j. Mempersiapkan rancangan peraturan daerah, keputusan kepala daerah tentang pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya

k. Mengevaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan teknis operasional pengelolaan pendapatan daerah

l. Menyusun Laporan realisasi pendapatan daerah

m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya (pasal 14)

Sub Dinas Program terdiri dari : a. Seksi Penyuluhan Program

b. Seksi Pemantauan Pengendalian c. Seksi Pengembangaan Pendapatan

d. Seksi Evaluasi dan Pelaporan (pasal 15)

Setiap seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala sub dinas program.(pasal 16)

1) Seksi Penyusunan Program mempunyai tugas merencanakan

penerimaan pendapatan daerah, sistem dan prosedur kerja serta menyusun kebijaksanaan teknis dan program jangka pendek, menengah serta jangka panjang.

2) Seksi pemantauandan pengendalian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis di bidang pendapatan terhadap semua unit yang melaksanakan pemungutan pendapatan daerah dan melaksanakan kegiatan pemantauan dan pengendalian terhadap tugas yang dilaksanakan di bidang pendapatan serta melaksanakan penyuluhan di bidang pendapatan daerah. 3) Seksi Pengembangan Pendapatan mempunyai tugas menyusun rencana serta

mengkaji untuk pengembangan potensi pendapatan daerah dan mempersiapkan rencana peraturan daerah, keputusan kepala daerah tentang pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.

4) Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas mengevaluasi dan memonitoring pelaksanaan teknis operasional pengelolaan pendapatan daerah, mengkaji data statistik target dan realisasi pendapatan daerah, mengidentifikasikan permasalahan pendapatan daerah dan menyusun laporan realisasi pendapatan daerah (pasal 17).

3. Sub Dinas Pendataan dan Penetapan

Sub dinas pendataan dan penetapan dipimpin oleh seorang kepala sub dinas dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Dinas (pasal 18).

Sub dinas pendataan dan penetapan memunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pendapatan dan penetapan (pasal 19).

Untuk melaksanakan tugas, Sub Dinas Pendaptaandan Penetapan mempunyai fungsi :

a. Mempunyai rencana kegiatan kerja

b. Melaksanakan pendaftaran dan pendataan seluruh Wajib pajak c. Melaksanakan pengolahan data dan informasi baik dari Surat Pemberitahuan Pajak daerah (SPTPD), Surat Pemberitahuan Retribusi

daerah (SPRD), hasil pemeriksaan dan informasi dari instansi yang terkait.

d. Melaksanakan Penetapan Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan

pendapatan daerah lainnya

e. Merencanakan dan menatausahakan hasil pemeriksaan terhadap Wajib

Pajak dan Wajib Retribusi

Pendapatan sesuai dengan bidang tugasnya (pasal 20) Sub Dinas Pendataan dan Penetapan terdiri dari : a. Seksi pendataan dan Pendaftaran

b. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

c. Seksi Penetapan

d. Seksi Pemeriksaan (Pasal 21)

Setiap seksi dipimpin oleh Kepala seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sub Dinas Pendataan dan Penetapan (pasal 22).

1. Seksi Pendataan dan Pendaftaran mempunyai tugas melaksanakan pendataan objek pajak daerah/Retribusi Daerah dan Pendapatan daerah lalinnya melalui Surat Pemberitahuan Pajak daerah (SPTPD) dan Surat Pemberitahuan Retribusi Daerah (SPTRD), melaksanakan

pendaftaran Wajib Pajak daerah/Wajib Retribusi daerah melalui formulir pendaftaran dan pendataan.

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas

melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data objek pajak daerah/retribusi daerah, menuangkan hasil pengolahan data dan informasi data ke dalam kartu data serta mengirimkan kartu data kepada seksi penetapan dan demikian sebaliknya.

3. Seksi penetapan mempunyai tugas melaksanakan perhitungan penetapan pokok pajak daerah/pokok retribusi daerah berdasarkan kartu data termasuk perhitungan denda dan sanksi lainnya, menerbitkan dan mendistribusikan serta menyimpan arsip surat perpajakan daerah/ retribusi daerah yang berkaitan dengan penetapan, melaksanakan perhitungan jumlah angsuran pembayaran/ penyetoran atas permohonan wajib pajak. 4. Saksi pemeriksaan mempunyai tugas menyusun rencana pemeriksaan dan

melaksanakan pemeriksaan tugas objek/retribusi, menatausahakan hasil pemeriksaan lapangan atas objek dan subjek pajak/ retribusi sera mengirimkan laporan hasil pemeriksaan kepada Seksi Penolahan Data dan Informasi (pasal 23).

4. Sub Dinas Penagihan

Sub Dinas Penagihan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Dinas (pasal 24).

Sub Dinas Penagihan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang penagihan meliputi kegiatan pembukuan, verifikasi,

penagihan dan perhitungan restitusi, pemindah bukuan serta pertimbangan terhadap keberatan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah

Untuk melaksanakan tugas Sub Dinas Penagihan mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan kerja

b. Melaksanakan pembukuan dan verifikasi atas pajak daerah, retribusi

daerah dan pendapatan daerah lainnya.

c. Melaksanakan penagihan atas tunggakan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya

d. Melaksanakan perhitungan restitusi dan atau pemindahbukuan atas pajak

daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya

Dokumen terkait