F. Efisiensi dan Daya Turbin Keseluruhan
4.4.4.2 Analisa Perencanaan Menara Pendingin Data-data Perencanaan
L = jumlah air yang disirkulasikan ke menara pendingin (L/min) q = jumlah kalor yang dilepas oleh kondensor (kkal/jam)
Cp = kalor spesifik air = 1 kkal/kg0C γ = berat jenis air = 1 kg/L
t0,t1 = temperatur air pada sisi masuk dan keluar cooling tower , 0C
maka :
q = L.Cp.γ.(t1-t0)
= 16.329 L/min . 1 kkal/kg0C . 1 kg/L (46-30)0C . 60 = 15.675.840 kkal/jam
Apabila dari hasil perhitungan beban pendinginan di atas dikonversikan ke dalam TR (Ton Refrigeration) maka akan didapatkan harga sebesar 5.183,9 TR ≈ 5.185 TR.
4.4.4.2 Analisa Perencanaan Menara Pendingin Data-data Perencanaan
Dari data-data awal diketahui : 1. Kondisi air :
Temperatur air masuk menara (t1,in) = 46 0C = 114,8 0F Temperatur air keluar menara (t1,out) = 30 0C = 86 0F 2. Kondisi udara :
Temperatur udara masuk (twb) = 19,7 0C = 67,46 0F
Temperatur udara masuk (tdb) = 22 0C = 71,6 0F (Cristianto, 1998) Temperatur udara keluar (twb= tdb) = 35 0C = 95 0F
3. Range pendingin : tin - tout = (114,8 - 86) 0F = 28,8 0F
4. Ketinggian lokasi = 1730 M ≈ 6.000 ft
commit to user a. Perhitungan Nilai Karakteristik Menara Pendingin
Entalpi udara masuk menara pendingin pada umumnya sama dengan temperatur bola basahnya= 67,46 0F sehingga dari tabel termodinamika enthalpies
and humidities Air-Water mixture at 6.000 ft (Kern, 1983) didapat :
(ha,in) = 36,46 BTU/lbm
b. Prestasi Menara Pendingin
Range Pendingin : tin – tout = (114,8 – 86) 0F = 28,8 0F
Approach (hampiran) : t1,out – twb = (86 – 67,46)0F = 18,54 0F
c. Rasio Laju Aliran Air dan [L/G]
Untuk menentukan nilai L/G adalah dengan menggunakan diagram perhitungan faktor Ka.V (Gambar 4.25). Dimana terdapat hubungan antara range pendinginan (cooling range), temperatur air keluar (cold water) dan temperatur bola basah (wet bulb). Dengan menarik garis melalui titik “Cooling Range Cold
Water” secara paralel. Dengan garis “Wet Bulb Cold Water” didapat nilai L/G
commit to user
Gambar 4.25 Diagram karakteristik menara pendingin (Perry, 1999)
d. Perhitungan Nilai Karakteristik Dengan Metode Numerik
Perhitungan dengan metode numerik adalah membagi volume menara pendingin menjadi beberapa bagian volume kecil sesuai dengan kenaikan temperatur. Dalam hal ini, menara pendingin dibagi menjadi 10 bagian dengan penurunan temperatur 3,2 0F sehingga setiap bagian dianalisa sebagai berikut :
hi = h0 + L/G (T1 – T0)
Berikut distribusi temperatur pada menara pendingin : 67,46
commit to user
Gambar 4.26 Distribusi Temperatur Pada Menara Pendingin (Prasetyo, 2003)
Pada twb = 67,46 0F, dengan menggunakan tabel entalpi dan kelembaban pada ketinggian bervariasi (Kern, 1983) didapat :
ha,in = 36,46 BTU/lbm Bagian 0–1 :
hi – h0 = L/G (ti – t0)
hi = 36,46 BTU/lbm + 1,3 (89,2-86) BTU/lbm = 40,62 BTU/lbm
Entalpi udara rata-rata di bagian ini :
ha = = , , = 38,54 BTU/lbm
Sedangkan temperatur air rata-rata pada bagian (0-1) adalah
= = , = 87,6 0F
Sehingga dari tabel entalpi dan kelembaban pada ketinggian bervariasi (Kern, 1983) pada T= 87,60F & ketinggian 6.000 ft :
commit to user maka harga entalpi driving forcenya adalah :
(h1 – ha) = (61,86 – 38,54) BTU/lbm = 23,32 BTU/lbm dan harga :
( ) =
, BTU/lbm = 0,043 BTU/lbm
Selanjutnya dengan cara yang sama didapatkan untuk bagian (1-2), (2-3), dan seterusnya dapat dilihat pada tabel 4.17.
Tabel 4.17 Hasil perhitungan entalpi driving force setiap volume bagian
Bagian TM (0F) h1 (BTU/lbm) ha (BTU/lbm) (h1-ha)m (BTU/lbm) 1 (h − h ) 0-1 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6 6-7 7-8 8-9 87,6 90,8 94 97,2 100,4 103,6 106,8 110 113,2 61,86 66,98 72,1 79,71 86,69 94,63 103,07 111,9 122,72 38,54 42,70 46,86 51,02 55,18 59,34 63,50 67,66 71,82 23,32 24,29 25,24 28,69 31,51 35,29 39,57 44,24 50,89 0,043 0,042 0,040 0,035 0,032 0,028 0,025 0,023 0,020
∑
( ) = 0,286 Maka nilai karakteristik menara pendingin Ka.V/L, didapat :.
=
∆T. ∑
( )= 3,2 x 0,286 = 0,916
Nilai Ka.V/L = 0,916, sehingga masih didalam range 0,8-1,0.
e. Perancangan Fill (Packing) dan Tinggi Packed Menara Perencanaan Packing
Direncanakan menggunakan packing tipe I model film. Dan jumlah yang digunakan adalah :
commit to user
Direncanakan menggunakan tipe packing I, maka berdasarkan dari tabel 4.18, didapat faktor A dan n, sebagai berikut :
A = 0,135
n = 0,57
Sehingga didapat jumlah packing yang digunakan adalah
N =
. ,=
, , , .( , ) , =7,27 ≈ 8 buah packingJadi, direncanakan menara pendingin menggunakan 8 buah jumlah packing.
commit to user
Gambar 4.27 Jenis susunan deck (Tanrian, 2005)
Tinggi Packed Menara Pendingin
H = (N-1). (Cheresmissinof, 1983) Dimana : N = 8 buah (dari perhitungan)
S = jarak vertikal = 24 (dari gambar susunan deck) Sehingga :
H = (8-1)
.
= 14 ft = 4,27 m.commit to user Perencanaan Luasan Tanah (ST)
Untuk ketinggian packed menara bervariasi dari 12 ft sampai 40 ft, luasan tanah yang ekonomis untuk laju aliran massa udara perjam per satuan luasan
penampang menara (Ga) adalah antara 1400-2000
. berturut – turut dianggap sebagai garis lurus (Ludwig, 1997).Sehingga untuk mendapatkan harga (Ga) didapatkan dengan interpolasi diantara harga-harga tersebut di atas
− 2.000 1.400 − 2.000= 14 − 12 40 − 12 Ga = 2.000 + (1.400-2.000) = 2.000 -43 = 1.957 .
Dari perhitungan sebelumnya telah didapatkan harga L/G = 1,3, maka laju aliran massa air perjam per satuan luas penampang menara (La) adalah
=
La = Ga . = 1.957 x 1,3 . = 2544 .Sedangkan laju aliran massa air yang melalui menara (L) adalah L = 4.313,98 gpm
= 4.313,98 gpm x (8,33 lbm/gal) x (60 menit/jam) = 2.156.127,2 lbm/jam
Berat jenis air = 8,33 lbm/galon.
Sehingga luasan tanah yang dipakai untuk 1 unit menara pendingin adalah
ST = = . . , /
commit to user
Dari luas tanah yang didapat di atas maka direncanakan menara dengan bentuk balok dengan asumsi lebar = 8 m sehingga panjang menara = 9,84 m.
Perencanaan Louver
Direncanakan louver yang digunakan terbuat dari UPVC Ben Mesh dengan dimensi :
Bentuk : jaring-jaring Tinggi : 8,2 ft = 2,5 m Luas : 928,99 ft2 = 86,3 m2
Jarak antara louver dengan sprinkle : 4,92 ft = 1,5 m
Perencanaan Drift Eliminator
Direncanakan Drift Eliminator yang digunakan pada menara pendingin :
Jenis : Two rows
Jumlah : 18 lapis (berjajar horisontal) Panjang : 36,08 ft = 11 m
Bahan : Asbes Plastik
f. Perhitungan Kerugian Tekanan (Pressure Drop) Pressure drop pada packing
Pressure drop yang terjadi pada packing dalam menara pendingin aliran
berlawanan dapat dihitung dengan persamaan :
∆P = N. B. (G ) , + N. C. S . (L ). (G ) , (Ludwig, 1997)
Harga faktor-faktor B, C dan vertikal freefall (Sf) dapat dicari pada tabel 4.2 sesuai dengan tipe packing yang digunakan yaitu tipe I, diperoleh :
B = 0,52 x 10-8 C = 0,16 x 10-12 Sf = 4,5
Sedangkan harga equivalent pressure loss air mass flow (GE) dapat dicari dari gambar 4.26. Untuk harga Ga yang telah ditentukan, dari pembahasan di atas, diketahui Ga = 1.957 lbm/jam.ft2. Maka didapat :
commit to user GE = 4700
Sedangkan massa jenis udara rata-rata, didapat dengan menggunakan tabel psikometri :
Untuk kondisi udara masuk T = 67,46 0F, , = 0,0736 lbm/jam ft3 Untuk kondisi udara keluar T = 95 0F, , = 0,0673 lbm/jam ft3 Sehingga didapat massa jenis rata-rata,
ρ , + ρ , 2 = (0,0736 + 0,0673) 2 lbm jam . ft = 0,704 lbm jam . ft
Dari data-data di atas, besarnya pressure drop yang terjadi pada packing : ∆P = 9x 0,52 x10 x (1957) . 0,0675
0,0704
+ 9x 0,16 x10 x 4,5 x 2.212,5x 4700 . 0,0675 0,0704 = 0,3 inci H2O.
Gambar 4.28 Grafik Equivalent Pressure Air Mass Flow terhadap Countercurrent
Air Mass Flow (Tanrian, 2005) 4,5
commit to user Pressure drop pada drift eliminator
Untuk massa jenis udara yang tidak sama dengan 0,0675 lbm/ft3 perlu dilakukan penyesuaian dengan menentukan kecepatan udara pada kondisi tersebut. Karena harga Pressure drop bervariasi antara 0,001 inci H2O pada G = 800 lbm/(jam.ft3) dan 0,07 inci H2O pada G = 2000 lbm/(jam.ft3) (Ludwig, 1997). Maka besarnya kecepatan udara yang melewati drift eliminator adalah
Untuk G = 800
V
udara=
, .( ) = 197,53 Untuk G = 2.000 Vudara = . , . ( ) = 493,83Sedangkan udara yang keluar dari menara pendingin dalam kondisi jenuh dengan temperatur 95 0F dan massa jenis 0,0673 , serta laju aliran massa udara G =
1957
. sehingga kecepatan udara pada kondisi ini adalah Vudara =
=
, .( )= 484,65 ft/min
Maka besarnya pressure drop yang terjadi pada drift eliminator dapat dicari dengan interpolasi :
∆P = 0,01 + , ,
, , (0,07 − 0,01)
commit to user Pressure drop pada louver
Pressure drop aliran udara yang melewati louver berdasarkan pada massa
jenis udara 0,075 , yaitu antara 0,02 inci H2O pada kecepatan 400 dan
0,32 inci H2O pada 1600 (Ludwig, 1997).
Sedangkan laju aliran volume udara (Qudara) yang melewati louver dengan G = 1957 , dan luas penampang (ST) = 847,44 ft2.
G1 = 1957 . 847,44 ft2
= 1.658.559,4
Qud = . . , ⁄
, ⁄ .( )
= 368.568,8 ft3/min
Direncanakan bentuk menara pendingin adalah silinder dan tinggi louver (t) adalah 2,5 m = 8,2 ft, Diameter menara (D) = 10 m = 32,86 ft maka muka louver (SL) adalah
Sehingga luas muka louver (SL) adalah SL = t . π . D
= 8,2 ft . 3,14 . 32,86 ft = 845,99 ft2
Persamaan udara melalui louver adalah
V =
=
. , ⁄,
= 435,67 ft/min
sehingga besarnya pressure drop yang melewati louver dapat dicari dengan interpolasi ∆ − 0,02 0,32 − 0,02= 435,67 − 400 1.600 − 400 ∆P = 0,02 + , (0,32 − 0,02) = 0,029inci H2O
commit to user
Dari hasil perhitungan pressure drop pada ketiga bagian tersebut didapatkan jumlah total pressure drop pada menara pendingin (∆P ) adalah
∆P = ∆P + ∆P + ∆P
= (0,3 + 0,068 + 0,029) inci H2O = 0,396 inci H2O
g. Perhitungan daya dan diameter kipas Perhitungan daya kipas
Daya kipas digunakan untuk menggerakkan kipas pada menara pendingin. Daya kipas dipengaruhi oleh aliran volume udara yang melewati kipas dan kerugian tekanan (pressure drop) udara ketika melewati menara pendingin.
Besarnya daya kipas yang digunakan dapat dicari dari persamaan berikut
BHP = . ∆
.
(Ludwig, 1997)
Dimana :
Qud = laju aliran volume udara
∆P = total pressure drop (inci H2O) ηp = efisiensi propeler kipas (0,5)
Laju aliran volume udara didapat dari hubungan berikut Qud =
Massa jenis udara melalui kipas pada temperatur 95 0F adalah 0,0673 lbm/ft3.
Qud =
. . , ,
= 410.656,3 ft3/min
Maka daya kipas yang diperlukan adalah
BHP = ∆