• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN EXHIBITS

VII. ANALISA RISIKO RISKS ANALYSIS

Dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang pertambangan batubara dan pengembangan pembangkit listrik mulut tambang melalui entitas anaknya, yaitu BSL, UNSOCO tidak terlepas dari berbagai risiko usaha yang dihadapi oleh BSL. Analisa risiko usaha terhadap BSL adalah sebagai berikut:

In carrying out its business activities engaged in coal mining and mine mouth power plant through its subsidiaries, BSL, UNSOCO are inseparable from the risks faced by BSL. Risks analysis of BSL are as follows:

VII.A. Risiko Penurunan Harga Batubara dan

Kelangkaan Batubara

VII.A. Risk of Coal Price Reduction and Coal

Rarity

Penurunan harga batubara akan menyebabkan terjadinya penurunan ekspor batubara sehingga akan mempengaruhi kinerja perusahaan batubara di Indonesia. Hal ini dikarenakan pihak Pemerintah telah menetapkan pembatasan ekspor batubara untuk kebutuhan nasional yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor industri yang di masa mendatang sudah memproyeksikan kebutuhannya untuk proses produksi.

The decline in coal prices will lead to a decline in coal exports that will affect the performance of coal companies in Indonesia. This is because the Government has set restrictions on coal exports for national needs aimed at meeting the needs of various industrial sectors which in the future are already projecting their needs for the production process.

Namun demikian, sehubungan dengan risiko penurunan harga batubara dan kelangkaan batubara tersebut, BSL telah menjalin kerjasama dengan para pelanggannya melalui kontrak penjualan batubara sehingga selama masa kontrak tersebut, tarif yang dikenakan oleh BSL terhadap para pelanggannya tidak akan terpengaruh oleh risiko penurunan harga batubara dan kelangkaan batubara sehingga pendapatan BSL akan tetap stabil.

However, due to the risks of coal price decline and the scarcity of coal, BSL has cooperated with its customers through coal sales contracts so that during the contract period, tariffs charged by BSL to its customers will not be affected by the risk of coal price decline and coal shortage so BSL’s income will remain stable.

VII.B. Risiko Permintaan Pasar Terhadap

Batubara

VII.B. Risk of Market Demand Against Coal

Banyaknya perushaan yang mengelola pertambangan batubara di Indonesia menyebabkan persaingan yang cukup ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya. Kondisi tersebut berpotensi menurunkan pendapatan dan laba BSL sebagai perusahaan pertambangan batubara.

The number of companies that manage coal mining in Indonesia causes a fairly tight competition between one company and another. This condition has the potential to reduce the revenue and profit of BSL as a coal mining company.

Namun demikian, sehubungan dengan permintaan pasar terhadap batubara tersebut, BSL telah menjalin kerjasama dengan para pelanggannya melalui kontrak pennjualan batubara sehingga risiko permintaan pasar terhadap batubara tidak akan mempengaruhi pendapatan BSL.

However, in relation to market demand for the coal, BSL has established cooperation with its customers through coal sales contracts so that the risk of market demand on coal will not affect the revenue of BSL.

VII.C. Risiko Kebijakan Pemerintah VII.C. Risk of Government Policy

Kegiatan usaha BSL dipengaruhi oleh perubahan kebijakan Pemerintah Indonesia baik langsung maupun tidak langsung. Kebijakan moneter uang ketat merupakan salah satu kebijakan tidak langsung yang mempengaruhi kegiatan BSL yang dapat berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat melalui tingkat suku bunga yang tinggi. Sedangkan, kebijakan pemerintah yang secara langsung mempengaruhi BSL antara lain kemungkinan perubahan kebijakan rencana pembatasan ekspor batubara. Apabila kebijakan pemerintah tersebut diterapkan, dapat mengakibatkan berkurangnya jumlah pendapatan dan laba BSL.

BSL’s business activities are influenced by direct and indirect changes in Government of Indonesia policy. The tight monetary policy of monetary policy is one of the indirect policies affecting BSL activities that can impact on the decreasing of people’s purchasing power through high interest rates. Meanwhile, government policies that directly affect BSL include the possibility of changing the policy of coal export restriction plan. If such government policy is implemented, it may result in reduced amount of earnings and profit of BSL.

Namun demikian, sehubungan dengan adanya risiko kebijakan pemerintah mengenai pembatasan ekspor batubara, BSL telah menjalin kerjasama dengan para pelanggannya melalui kontrak terkait dengan penggunaan jasa terminal batubara yang dimiliki oleh BSL sehingga selama masa kontrak tersebut pendapatan BSL akan tetap stabil walaupun terdapat risiko kebijakan pemerintah mengenai pembatasan ekspor batubara.

However, in light of the risks of the government’s policy on coal export restrictions, BSL has established cooperation with its customers through contracts related to the use of coal terminal services owned by BSL so that during the contract period BSL’s revenues will remain stable despite the government’s policy risks regarding restrictions export of coal.

VII.D. Risiko Pencemaran Lingkungan VII.D. Risk of Environmental Pollution

Kegiatan usaha BSL sangat tergantung pada beberapa undang-undang dan peraturan yang mengatur eksplorasi, pembangunan, pengembangan dan produksi batubara serta dampak lingkungan dan keselamatan kerja. Pembuangan atas sisa pengangkutan batubara dapat mengakibatkan pencemaran udara, tanah, dan air yang dapat menimbulkan kerugian terhadap negara dan atau pihak ketiga dimana BSL harus mengganti rugi atas kerugian yang ditimbulkan.

BSL’s business activities are highly dependent on several laws and regulations governing the exploration, development, development and production of coal as well as environmental and occupational safety impacts. Disposal of coal transport waste may cause air, soil and water contamination which may cause harm to the state and/or third parties to which BSL shall indemnify against any losses arising.

Namun demikian, fasilitas terminal batubara yang dimiliki oleh BSL telah dirancang sesuai dengan standar dan kualitas yang telah memenuhi persyaratan sehingga dampak negatif atas potensi limbah dan pencemaran lingkungan yang dihasilkan atas proses pengolahan dan pengangkutan batubara dari para pelanggan BSL dapat diminimalisasikan dengan adanya proses pemeliharaan infrasturktur yang dilakukan secara berkala guna mencegah hal-hal tersebut.

However, the coal terminal facility owned by BSL has been designed in accordance with the standards and qualities that have fulfilled the requirements so that the negative impacts on the potential waste and evironmental pollution resulting from the processing and transportation of coal from BSL customers can be minimized by the maintenance process of the infrastructure carried out periodically to prevent such things.

VII.E. Risiko Bencana Alam VII.E. Risk of Natural Disaster

Kegiatan usaha pertambangan batubara BSL tidak terlepas dari ancaman bencana alam seperti badai tropis, angin topan, gempa bumi dan banjir, karena faktor alam dan berbagai bencana yang dapat memberikan dampak negatif secara material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil usaha BSL.

BSL coal mining business activities are inseparable from the threat of natural disasters such as tropical stroms, hurricanes, earthquakes and floods, due to natural factors and disasters that could have a material adverse effect on BSL’s business activities, financial condition and results.

Namun demikian, fasilitas pertambangan batubara yang dimiliki oleh BSL telah dirancang sesuai dengan standar dan kualitas yang telah memenuhi persyaratan dalam kondisi dan situasi untuk meminimalisasi dampak terjadinya bencana alam sehingga dapat mengurangi dampak negatif atas potensi kerusakan dan kerugian yang akan dialami oleh BSL.

However, the coal mining facilities owned by BSL have been designed in accordance with the standards and quality that have met the requirements in conditions and situations to minimize the impact of natural disasters so as to mitigate the negative impact on the potential damage and losses to be experienced by BSL.