• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN EXHIBITS

IX. PENILAIAN THE VALUATION

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, metode penilaian yang digunakan untuk menilai Obyek Penilaian adalah metode akumulasi aset, metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang dan metode pembanding perusahaan terbuka. Dalam bab ini, akan dibahas penentuan nilai pasar wajar Obyek Penilaian.

As described earlier, the valuation methods applied in the valuation of the Valuation Object was assets accumulation method, discounted future economic income method and guideline publicly traded company method. In this chapter, we will describe the determination of the fair market value of Valuation Object.

IX.A. Premi Pengendalian, Diskon Pengendalian

dan Diskon Likuiditas Pasar

IX.A. Premium for Control, Discount for Lack of

Control and Discount for Lack of

Marketabilities

Berdasarkan Peraturan VIII.C.3, premi pengendalian didefinisikan sebagai “suatu jumlah atau persentase tertentu yang merupakan penambah dari nilai suatu ekuitas sebagai cerminan dari tingkat pengendalian atas obyek penilaian”.

Based on Rule VIII.C.3, premium for control is defined as “a certain amount or percentage which is an addition of an equity value to reflect control of the valuation object”.

Berdasarkan Peraturan VIII.C.3, diskon pengendalian didefinisikan sebagai “suatu jumlah atau persentase tertentu yang merupakan pengurang dari nilai suatu ekuitas sebagai cerminan dari tingkat pengendalian atas obyek penilaian”.

Based on Rule VIII.C.3, discount for lack of control is defined as “a certain amount or percentage which is a deduction of an equity value to reflect control of the valuation object”.

Premi pengendalian dan diskon pengendalian mencerminkan penambahan terhadap nilai dari penyertaan minoritas atau pengurangan terhadap nilai dari penyertaan mayoritas dalam entitas anak yang dinilai sebagai pengaruh dari ketiadaan pengendalian dari pemilik yang berada dalam posisi minoritas atau dibatasi pengendaliannya.

Premium for control and discount for lack of control reflects the addition in value of minority ownership or reduction in value of majority ownership in subsidiaries which regarded as the effect of the lack of control of the owners who are in a minority position or limited control.

Pengurangan diperhitungkan karena pemilik yang dalam kondisi tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan akan memperoleh manfaat yang berbeda dari pemilik yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan karena adanya keleluasaan dari pemilik yang mengendalikan untuk mengoptimalkan manfaat dengan:

Reduction is taken into consideration because the owners who are unable to control will acquire different benefits from the owners who have the ability to control due to the discretion of the controlling owners to optimize the benefits by:

 Menentukan arah perkembangan jangka panjang UNSOCO.

Determining the direction of long-term development of UNSOCO.

 Memilih pengurus inti UNSOCO.  Selecting the core management of UNSOCO.

 Menentukan hak dan fasilitas untuk pengurus inti.

Defining the rights and facilities for the core management.

 Menentukan kebijakan investasi.  Determining the investment policies.

 Menentukan dengan pihak mana kegiatan usaha akan dilakukan.

Determining which side the business will be conducted.

 Menentukan besarnya dividen yang akan dibayarkan.

Determining the amount of dividend to be paid.

 Menolak usulan-usulan di atas yang berasal dari pemegang saham minoritas.

Rejecting the advice which originated from minority shareholders.

Berdasarkan Peraturan VIII.C.3, diskon likuiditas pasar didefinisikan sebagai “suatu jumlah atau persentase tertentu yang merupakan pengurang dari nilai suatu ekuitas sebagai cerminan dari kurangnya likuiditas obyek penilaian”.

Based on Rule VIII.C.3, discount for lack of marketabilities is defined as “a certain amount or percentage which is a deduction of an equity value to reflect the lack of marketabilities of the valuation object”.

Diskon likuiditas pasar mencerminkan pengurangan terhadap nilai dari perusahaan yang dinilai sebagai pengaruh dari tidak likuidnya saham perusahaan tersebut untuk diperdagangkan.

Discount for lack of marketability reflects a reduction in the value of the assessed company as the effect of the company’s illiquid shares to be traded.

Untuk penilaian atas UNSOCO, sesuai dengan tujuan penilaian yang dilakukan, yaitu untuk memperoleh pendapat yang bersifat independen tentang nilai pasar wajar dari Obyek Penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan/atau ekuivalensinya pada tanggal 31 Desember 2016, oleh karena itu atas indikasi nilai yang dihasilkan, dilakukan atau diaplikasikan penyesuaian terhadap kondisi ketidakmampuan untuk dipasarkan dengan cepat (diskon likuiditas pasar), dikenakan tingkat diskonto sebesar 20,00%.

For the valuation of UNSOCO, in accordance with the purpose of the valuation, which is to obtain an independent opinion on the fair market value of the Valuation Object stated in Rupiah and/or its equivalency as of 31 December 2016, therefore, upon the indicative value result, adjustments were performed or applied to the condition of inability to be quickly marketed (discount for lack of marketabilities), with a discount rate of 20.00%.

IX.B. Nilai Pasar Wajar Obyek Penilaian IX.B. The Fair Market Value of The Valuation

Object

IX.B.1. Nilai Pasar Wajar 100,00% Saham

UNSOCO Berdasarkan Metode Akumulasi Aset

IX.B.1. The Fair Market Value of 100.00% Shares

of UNSOCO Based on Asset

Accumulation Method

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, metode yang digunakan untuk menentukan nilai pasar wajar Obyek Penilaian adalah metode akumulasi aset. Metode ini merupakan metode penilaian yang didasarkan pada pendekatan aset. Dengan metode ini, nilai dari semua komponen aset dan liabilitas harus disesuaikan menjadi nilai pasar atau nilai pasar wajarnya, kecuali untuk komponen-komponen yang telah menunjukkan nilai pasarnya (seperti kas/bank atau utang bank).

As described earlier, the method applied to determine the fair market value of the Valuation Object is assets acummulation method. This method is a valuation method based on assets based approach. Through this method, the value of all components of assets and liabilities should be adjusted to its market value, except for component that has indicated its market value (such as cash/bank or bank loan).

Pada penilaian ini, kami melakukan penilaian atas indikasi nilai pasar wajar penyertaan saham pada entitas anak yang tercatat pada laporan posisi keuangan UNSOCO pada tanggal 31 Desember 2016. Perhitungan indikasi nilai pasar penyertaan saham pada BSL yang tercatat dalam laporan keuangan BSL pada tanggal 31 Desember 2016 dilakukan dengan metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang dan metode akumulasi aset.

In this valuation, we performed the valuation of indicative market value of investment in subsidiaries recorded in the statements of financial position of UNSOCO as of 31 December 2016. The calculation of indicative fair market value of investment in UNSOCO recorded in the statements of financial position of UNSOCO as of 31 December 2016 was performed by applying discounted future economic income method and asset accumulation method.

Dengan menggunakan metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang dan metode akumulasi aset, diperoleh hasil bahwa indikasi nilai pasar wajar 100,00% saham BSL adalah sebesar USD 88,36 juta atau setara dengan Rp 1.187,15 miliar dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia sebesar Rp 13.436 per 1 USD.

By applying asset accumulation method, the indicative fair market value of 100.00% shares of BSL was USD 88.36 million or equivalent to Rp 1,187.15 billion with Bank Indonesia’s middle rate of Rp 13,436 per 1 USD.

Berdasarkan penilaian tersebut, maka indikasi nilai pasar wajar 0,03% saham BSL per tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 0,34 miliar. Apabila indikasi nilai pasar wajar penyertaan saham pada entitas anak tersebut direfleksikan dalam laporan posisi keuangan, maka jumlah aset UNSOCO adalah sebesar Rp 0,40 miliar.

Based on the valuation, indicative fair market value of 0.03% shares of BSL as of 31 December 2016 was Rp 0.34 billion. If the indicative fair market value of the investment in subsidiaries is reflected to the statements of financial position, total assets of UNSOCO was Rp 0.40 billion

Indikasi nilai pasar wajar 100,00% saham UNSOCO kemudian diperoleh dengan menghitung selisih antara nilai seluruh aset dan liabilitas. Dengan demikian, pada tanggal 31 Desember 2016, indikasi nilai pasar wajar 100,00% saham UNSOCO sebelum diskon likuiditas pasar adalah sebesar Rp 0,40 miliar. Dengan diskon likuiditas pasar sebesar 20,00%, maka nilai pasar wajar 100,00% saham UNSOCO adalah sebesar Rp 0,32 miliar. Dengan demikian, nilai pasar wajar 100,00% saham UNSOCO berdasarkan metode akumulasi aset adalah sebesar Rp 0,32 miliar.

Indicative fair market value of 100.00% shares of UNSOCO was then obtained by calculating the difference of all assets and liabilities. Therefore, as of 31 December 2016, indicative fair market value of 100.00% shares of UNSOCO was Rp 0.40 billion. By applying discount for lack of marketabilities of 20.00%, then the fair market value of 100.00% shares of DSU was Rp 0.32 billion. Therefore, the fair market value of 100.00% shares of UNSOCO based on assets accumulation method was Rp 0.32 billion.

Perhitungan nilai pasar wajar Obyek Penilaian dengan menggunakan metode akumulasi aset adalah sebagai berikut:

The calculation of fair market value of the Valuation Object using assets accumulation method is as follows:

IX.B.2. Nilai Pasar Wajar 100,00% Saham

UNSOCO Berdasarkan Metode

Pembanding Perusahaan Terbuka

IX.B.2. The Fair Market Value of 100.00% Shares

of UNSOCO Based on Guideline Publicly Traded Company Method

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, metode yang digunakan untuk menentukan nilai pasar wajar Obyek Penilaian adalah metode pembanding perusahaan terbuka. Metode ini merupakan metode penilaian yang didasarkan pada pendekatan pasar. Dengan metode ini, indikasi nilai pasar wajar saham ditetapkan berdasarkan harga yang telah atau pernah terjadi dari perusahaan sejenis yang sebanding dan sepadan. Indikasi nilai pasar wajar dari perusahaan pembanding diambil dari pasar modal (perusahaan publik/terbuka).

As described earlier, the method applied to determine the fair market value of the Valuation Object is guideline publicly traded company method. This method is a valuation method based on market based approach. Through this method, the indicative fair market value of equity is determined by share price that has been or ever occurred from similar comparable and commensurate companies. The indicative fair market values of the comparison companies are obtained from the capital market (publicly-held companies).

Tabel 24 Table 24

PT Unsoco PT Unsoco

Nilai Pasar Wajar 100,00% Saham Fair Market Value of 100.00% Shares

Metode Akumulasi Aset Assets Accumulation Method

Per 31 Desember 2016 As of 31 December 2016

(Dalam jutaan Rupiah) (In millions of Rupiah)

Nilai Pasar Wajar/

Fair Market Value

A S E T A S S E T S

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Piutang lain-lain 62 - 62 Other receivables

Jumlah Aset Lancar 62 - 62 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Investasi pada entitas anak Investment in subsidiaries

PT Barasentosa Lestari 1.101 (762) 339 PT Barasentosa Lestari

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.101 (762) 339 Total Non-Current Assets

TOTAL ASET 1.163 (762) 402 TOTAL ASSETS

EKUITAS 1.163 (762) 402 EQUITY

JUMLAH EKUITAS 1.163 (762) 402 TOTAL EQUITY

Indikasi nilai pasar wajar 100,00% saham Indicative fair mark et value of 100.00% shares

sebelum diskon likuiditas pasar 402 before discount for lack of mark etabilities

Diskon likuiditas pasar (20,00%) (80) Discount for lack of mark etabilities (20.00%)

Nilai pasar wajar 100,00% saham 321 Fair mark et value of 100.00% shares

Keterangan 31/12/16

Penyesuian/

Descriptions Adjustments

Syarat utama dari penggunaan metode ini adalah perusahaan pembanding harus sebanding dan sepadan dengan perusahaan yang akan dinilai dalam berbagai variabel pembanding, antara lain perputaran penjualan, ekuitas, struktur modal (leverage), aset dan komposisi aset, tingkat laba dan rasio-rasio keuangan.

The prominent requirement of the application of this method is that the comparison companies must be comparable and commensurate with the company that would be assessed in various comparative variables, such as sales turnover, equity, capital structure (leverage), assets and asset composition, income levels and financial ratios.

Jika telah diperoleh perusahaan yang sebanding dan sepadan, indikasi nilai pasar wajar saham perusahaan yang dinilai diperoleh dengan cara mengalikan pendapatan perusahaan dengan beberapa rasio yang diperoleh dari perusahaan pembanding, seperti rasio P/E (price/earnings), P/SR (price/sales revenues), P/BV (price/book value of equity), MVIC/S (market value of invested capital/sales), MVIC/BVIC (market value of invested capital/book value of invested capital) dan sebagainya.

If the comparable and commensurate companies have been obtained, the indicative share market value of the company being assessed is obtained by multiplying the revenues of the company with several ratios obtained from the comparison companies, such as P/E (price/earnings), P/SR (price/sales revenues), P/BV (price/book value of equity), MVIC/S (market value of invested capital/sales), MVIC/BVIC (market value of invested capital/book value of invested capital) etc.

Dalam metode pembanding perusahaan terbuka, digunakan angka pengali MVIC/BVIC sebesar 2,17 dengan perincian sebagai berikut:

In guideline publicly traded company method, MVIC/BVIC of 2.17 was used as multiplier with the following details:

Untuk metode pembanding perusahaan terbuka, karena angka pengali di atas diperoleh dari perusahaan-perusahaan terbuka, sehingga mencerminkan angka pengali untuk transaksi minoritas yang bersifat likuid, maka di dalam penilaian ini, perlu ditambahkan premi pengendalian yang besarnya menurut pendapat kami adalah sebesar 50,00%.

For guideline publicly traded company method, since the multiplier is obtained from public companies, thus reflecting the multiplier for liquid minority transactions, therefore in this valuation, premium for control must be added whereas in our opinion, such premium for control is 50.00%.

Tabel 25 Table 25

PT Unsoco PT Unsoco

Data Angka Pengali Perusahaan Pembanding Multiplier Data of Comparison Companies

PT ABM Investama Tbk 1,32 PT ABM Investama Tbk PT Atlas Resources Tbk 1,38 PT Atlas Resources Tbk PT Baramulti Suksessarana Tbk 1,97 PT Baramulti Suk sessarana Tbk PT Bumi Resources Tbk 2,70 PT Bumi Resources Tbk PT Bayan Resources Tbk 2,94 PT Bayan Resources Tbk PT Indo Tambangraya Megah Tbk 1,56 PT Indo Tambangraya Megah Tbk PT Bukit Asam (Persero) Tbk 2,38 PT Buk it Asam (Persero) Tbk PT Toba Bara Sejahtra Tbk 2,91 PT Toba Bara Sejahtra Tbk

Median 2,17 Median

Companies

Berdasarkan laporan keuangan UNSOCO untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, BVIC UNSOCO adalah sebesar Rp 1,16 miliar. Dengan demikian, indikasi nilai pasar wajar 100,00% saham minoritas UNSOCO adalah sebesar Rp 2,53 miliar. Dengan premi pengendalian sebesar 50,00%, maka indikasi nilai pasar wajar 100,00% saham UNSOCO sebelum diskon likuiditas pasar adalah sebesar Rp 3,80 miliar. Dengan diskon likuiditas pasar sebesar 20,00%, maka nilai pasar wajar 100,00% saham UNSOCO adalah sebesar Rp 3,04 miliar. Dengan demikian, nilai pasar wajar 100,00% saham UNSOCO berdasarkan metode pembanding perusahaan terbuka adalah sebesar Rp 3,04 miliar.

Based on UNSOCO’s financial statements for nine months period ended 31 December 2016, UNSOCO’s BVIC was Rp 1.16 billion. Therefore, the indicative fair market value of 100.00% minority shares of UNSOCO was Rp 2.53 billion. By applying premium for control of 50.00%, therefore the indicative fair market value of 100.00% shares of UNSOCO before discount for lack of marketabilities was Rp 3.80 billion. By applying discount for lack marketabilities of 20.00%, therefore the fair market value of 100.00% shares of UNSOCO was Rp 3.04 billion. Therefore, the fair market value of 100.00% shares of UNSOCO based on guideline publicly traded company method was Rp 3.04 billion.

Perincian perhitungan nilai pasar wajar 100,00% saham DSU berdasarkan metode pembanding perusahaan terbuka adalah sebagai berikut:

The details for the calculation of fair market value of 100.00% shares of DSU based on guideline publicly traded company method is as folows:

Tabel 26 Table 26

PT Unsoco PT Unsoco

Nilai Pasar Wajar 100,00% Saham Fair Market Value of 100.00% Shares

Metode Pembanding Perusahaan Terbuka Guideline Publicly Traded Company Method

Per 31 Desember 2016 As of 31 December 2016

(Dalam jutaan Rupiah) (In millions of Rupiah)

Angka pengali 2,17 Multiplier

Variabel ekonomi 1.163 Economic variable

Indicative fair mark et value of 100,00% -Indikasi nilai pasar wajar 100,00% - minoritas 2.530 minority Indikasi nilai pasar wajar 100,00% saham - Indicative fair mark et value of 100.00% shares

minoritas 2.530 - minority

Premi pengendalian (50,00%) 1.265 Premium for control (50.00%) Indikasi nilai pasar wajar 100,00% saham Indicative fair mark et value of 100.00% shares

sebelum diskon likuiditas pasar 3.795 before discount for lack of mark etabilities Discount for lack of Diskon likuiditas pasar (20,00%) (759) mark etabilities (20.00%) Nilai pasar wajar 100,00% saham 3.036 Fair mark et value of 100.00% shares

Descriptions

Keterangan Jumlah/

IX.B.3. Rekonsiliasi Nilai IX.B.3. Value Reconciliation

Untuk mendapatkan nilai pasar wajar yang mewakili nilai dari kedua metode penilaian yang digunakan, dilakukan rekonsiliasi dengan terlebih dahulu melakukan pembobotan terhadap nilai pasar wajar yang dihasilkan dari kedua metode tersebut, masing-masing dengan bobot 90,00% untuk metode akumulasi aset dan 10,00% untuk metode pembanding perusahaan terbuka.

To acquire the fair market value that represents the value of both valuation methods applied, reconciliation was performed by firstly weighting the fair market value resulted from both methods, with a weight of 90.00% for assets accumulation method and 10.00% for guideline publicly traded company method, respectively.

Alasan kami memberikan bobot 90,00% untuk metode akumulasi aset dan 10,00% untuk metode pembanding perusahaan terbuka, yaitu karena data-data dan informasi yang digunakan pada metode akumulasi aset yang kami gunakan untuk menentukan nilai pasar wajar Obyek Penilaian merupakan data-data dan informasi yang memiliki tingkat kehandalan yang lebih memadai dibandingkan dengan data-data dan informasi yang digunakan pada metode pembanding perusahaan terbuka.

The reason we weighted 90.00% for assets accumulation method and 10.00% for guideline publicly traded company method was because the data and information used in assets accumulaton method that we used to determine the fair market value of the Valuation Object was the data and information that represented more adequate level of reliability compared to the data and information used in guideline publicly traded company method.

Berdasarkan hasil rekonsiliasi tersebut, diperoleh hasil bahwa nilai pasar wajar Obyek Penilaian adalah sebesar Rp 0,59 miliar.

Based on the reconciliation result, the fair market value of the Valuation Object was Rp 0.59 billion.

Tabel 27 Table 27

PT Unsoco PT Unsoco

Rekonsiliasi Nilai Value Reconciliation

Per 31 Desember 2016 As of 31 December 2016

(Dalam jutaan Rupiah) (In millions of Rupiah)

Metode Akumulasi Aset 321 90,00% 289 Assets Accumulation Method

Metode Pembanding Perusahaan Guideline Publicly Traded

Terbuka 3.036 10,00% 304 Company Method

Nilai Pasar Wajar 100,00% 593 Fair Market Value

Nilai/

Value Valuation Method Metode Penilaian Nilai Pasar Wajar/ Fair Market Value Bobot/ Weight

IX.C. PT Barasentosa Lestari IX.C. PT Barasentosa Lestari

IX.C.1. Metode Diskonto Pendapatan Ekonomi

Mendatang

IX.C.1. Dicounted Future Economic Income

Method

IX.C.1.a. Proyeksi Laporan Keuangan IX.C.1.a Financial Statements Projections

Penilaian BSL yang dilakukan dengan metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang didasarkan pada proyeksi laporan keuangan yang disusun oleh manajemen BSL. Dalam penyusunan proyeksi laporan keuangan, berbagai asumsi dikembangkan berdasarkan kinerja BSL pada tahun-tahun sebelumnya dan berdasarkan rencana manajemen di masa yang akan datang. Di samping itu, berbagai informasi dan saran yang relevan diberikan oleh manajemen BSL sehubungan dengan perubahan-perubahan pada setiap faktor dalam jangka waktu yang telah ditetapkan juga turut menjadi bahan pertimbangan. Kami telah melakukan penyesuaian terhadap proyeksi laporan keuangan tersebut agar dapat menggambarkan kondisi operasi dan kinerja BSL yang dinilai pada saat penilaian ini dengan lebih wajar. Secara garis besar, tidak ada penyesuaian yang signifikan yang kami lakukan terhadap target kinerja BSL yang dinilai.

The valuation of BSL performed with discounted future economic income method was based on financial statements projections prepared by the management of BSL. In preparing the financial statements projections, various assumptions were developed based on the performance of BSL in previous years and management’s plan for the future. In addition, various relevant information and suggestions were provided by the management of BSL related to movements in each factor within the prescribed time which have also been taken into consideration. We have made some adjustments to the financial statements projections in order to describe the operating conditions and performance of BSL more fairly during the valuation. Overall, there were not any significant adjustments have been applied to the performance targets of BSL.

Berikut adalah penjelasan mengenai hal-hal pokok dalam proyeksi laporan keuangan yang digunakan dalam penilaian atas BSL.

Followings were the explanation of the principal matters in the financial statements projections which were used in the valuation of BSL.

IX.C.1.a.1) Umum IX.C.1.a.1) General

 Tidak akan ada perubahan yang material mengenai kondisi politik, ekonomi, hukum atau undang-undang yang akan mempengaruhi aktivitas BSL, industri atau negara dimana BSL beroperasi.

There would be no significant changes in existing political, economic, legal or regulatory conditions that would affect the activities of BSL, the industry or the country where BSL operates.

 Tidak akan ada perubahan yang material