• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL

4.4. Analisa Statistik

4.4.1 Umur Bayi Berdasarkan Jenis Kelamin

Proporsi umur bayi yang menderita penyakit Hirschsprung berdasarkan jenis kelamin di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010-2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.7 Distribusi Proporsi Umur Bayi Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010-2012

Umur Bayi

0-28 hari >28 hari-1 tahun Total No Jenis Kelamin

f % f % f %

1. Laki-laki 46 57,5 34 42,5 80 100,0

2. Perempuan 20 66,7 10 33,3 30 100,0

p= 0,382 Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa bayi yang menderita penyakit Hirschsprung berjenis kelamin laki-laki lebih besar pada kelompok umur bayi 0-28 hari yaitu 57,5%, dibandingkan pada kelompok umur bayi >28 hari-1 tahun yaitu 42,5%. Pada bayi dengan jenis kelamin perempuan lebih besar pada kelompok umur

bayi 0-28 hari yaitu 66,7%, sedangkan pada kelompok umur bayi >28 hari-1 tahun yaitu 33,3%.

Hasil analisis statistik dengan uji Chi-square diperoleh nilai p>0,05 yang artinya tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur bayi berdasarkan jenis kelamin.

4.4.2 Umur Bayi Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Proporsi umur bayi yang menderita penyakit Hirschsprung berdasarkan penatalaksanaan medis di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010-2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.8 Distribusi Proporsi Umur Bayi Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010-2012

Umur Bayi

0-28 hari >28 hari-1 tahun Total No Penatalaksanaan Medis

f % f % F %

1. Tidak diterapi 52 80,0 13 20,0 65 100,0

2. Bedah 14 31,1 31 68,9 45 100,0

p= 0,000 Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa pada bayi yang tidak diterapi proporsi umur bayi lebih besar pada kelompok umur 0-28 hari 80,0%, sedangkan pada kelompok umur >28 hari-1 tahun 20,0%. Pada penatalaksanaan medis bedah, proporsi umur bayi lebih besar pada kelompok umur >28 hari-1 tahun 68,9%, sedangkan pada kelompok umur 0-28 hari 31,1%.

Hasil analisis statistik dengan uji Chi-square diperoleh nilai p<0,05 yang artinya ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur bayi berdasarkan penatalaksanaan medis.

4.4.3 Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Lama rawatan rata-rata bayi yang menderita penyakit Hirschsprung berdasarkan penatalaksanaan medis di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010- 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.9 Lama Rawatan Rata-rata Bayi yang Menderita Penyakit Hirschsprung Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010-2012

Lama Rawatan Rata-rata No. Penatalaksanaan Medis

f X SD

1. Tidak diterapi 65 8,02 8,247

2. Bedah 45 21,58 11,879

p= 0,000 Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata bayi yang tidak diterapi adalah 8,02 (8 hari) sedangkan lama rawatan rata-rata bayi dengan penatalaksanaan medis bedah adalah 21,58 (22 hari).

Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh p<0,05 artinya data lama rawatan tidak berdistribusi normal sehingga tidak dapat dilakukan dengan uji t-test kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Berdasarkan uji Mann-Whitney diperoleh nilai p<0,05. Hal ini berarti ada perbedaan bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan penatalaksanaan medis.

4.4.4 Komplikasi Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Proporsi komplikasi bayi yang menderita penyakit Hirschsprung berdasarkan penatalaksanaan medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010-2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.10 Distribusi Proporsi Komplikasi Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010-2012

Komplikasi Ada Komplikasi Tidak Ada Komplikasi Total No Penatalaksanaan Medis f % f % f % 1. Tidak diterapi 16 24,6 49 75,4 65 100,0 2. Bedah 6 13,3 39 86,7 45 100,0 p=0,146 Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa pada bayi yang tidak diterapi, proporsi komplikasi lebih besar adalah tidak ada komplikasi 75,4% sedangkan ada komplikasi 24,6%. Pada bayi dengan penatalaksanaan medis bedah, proporsi komplikasi lebih besar adalah tidak ada komplikasi 86,7% sedangkan ada komplikasi 13,3%.

Hasil analisis statistik dengan uji Chi-square diperoleh nilai p>0,05 yang artinya tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara komplikasi berdasarkan penatalaksanaan medis.

4.4.5 Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Komplikasi

Lama rawatan rata-rata bayi yang menderita penyakit Hirschsprung berdasarkan komplikasi di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010-2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.11 Lama Rawatan Rata-rata Bayi yang Menderita Penyakit Hirschsprung Berdasarkan Komplikasi di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010-2012

Lama Rawatan Rata-rata Bayi

No. Komplikasi

f X SD

1. Ada Komplikasi 22 15,05 15,990

p=0,946 Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata bayi dengan ada komplikasi adalah 15,05 (15 hari), sedangkan tidak ada komplikasi 13,19 (13 hari).

Berdasarkan uji Mann-Whitney diperoleh nilai p>0,05, hal ini berarti tidak ada perbedaan bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan komplikasi.

4.4.6 Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi penatalaksanaan medis bayi yang menderita penyakit Hirschsprung berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010- 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.12 Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010-2012

Penatalaksanaan Medis Tidak

diterapi

Bedah Total No Keadaan Sewaktu Pulang

f % f % f %

1. Pulang Berobat Jalan (PBJ) 16 30,2 37 69,8 53 100,0 2. Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) 27 81,8 6 18,2 33 100,0

3. Meninggal 22 91,7 2 8,3 24 100,0

p=0,000 Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa pada bayi yang pulang berobat jalan, proporsi penatalaksanaan medis lebih banyak dilakukan adalah bedah 69,8% sedangkan yang tidak diterapi 30,2%. Pada bayi yang pulang atas permintaan sendiri, proporsi penatalaksanaan medis lebih banyak dilakukan adalah tidak diterapi 81,8% sedangkan bedah 18,2%. Pada bayi yang meninggal, proporsi penatalaksanaan medis lebih banyak dilakukan adalah tidak diterapi 91,7% sedangkan bedah 8,3%.

CFR berdasarkan penatalaksanaan medis lebih besar pada bayi yang tidak diterapi 33,8% sedangkan bedah 4,4%. CFR bayi yang tidak diterapi tetapi tidak mengalami komplikasi 20,4%. CFR bayi yang tidak diterapi serta mengalami komplikasi 75,0%. Sedangkan CFR bayi dengan tindakan bedah serta mengalami komplikasi 33,3%.

Hasil analisis statistik dengan uji Chi-square diperoleh nilai p<0,05 yang artinya ada perbedaan proporsi yang bermakna antara penatalaksanaan medis berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

4.4.7 Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Komplikasi

Proporsi keadaan sewaktu pulang bayi yang menderita penyakit Hirschsprung berdasarkan komplikasi di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010-2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.13 Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Bayi yang Menderita Penyakit Hirschsprung Berdasarkan Komplikasi di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010-2012

Keadaan Sewaktu Pulang

PBJ PAPS Meninggal Total No Komplikasi

f % f % f % f %

1. Sepsis 1 5,9 3 17,6 13 76,5 17 100,0 2. Stenosis 2 100,0 0 0,0 0 0,0 2 100,0 3. Enterokolitis 1 33,3 1 33,3 1 33,3 3 100,0

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa pada bayi dengan komplikasi sepsis proporsi keadaan sewaktu pulang tertinggi adalah meninggal 76,5% sedangkan terendah PBJ 5,9%. Pada bayi dengan komplikasi stenosis, proporsi keadaan sewaktu

pulang PBJ 100,0%. Pada bayi dengan komplikasi enterokolitis, proporsi keadaan sewaktu pulang PBJ, PAPS, dan meninggal masing-masing 33,3%.

CFR berdasarkan komplikasi lebih besar pada bayi yang mengalami komplikasi 63,6% sedangkan bayi yang tidak mengalami komplikasi 11,4%. CFR bayi dengan komplikasi sepsis adalah 76,5%, stenosis 0%, dan enterokolitis 33,3%.

Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-Square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 8 sel (88,9%) yang memiliki nilai expected count kurang dari 5.

4.4.8 Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Lama rawatan rata-rata bayi yang menderita penyakit Hirschsprung berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010- 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.14 Lama Rawatan Rata-rata Bayi yang Menderita Penyakit Hirschsprung Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010-2012

Lama Rawatan Rata-rata Bayi

No. Keadaan Sewaktu Pulang

f X SD

1. Pulang Berobat Jalan (PBJ) 53 17,89 10,606 2. Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) 33 8,82 6,807

3. Meninggal 24 10,54 16,376

χ2= 28,081 df= 2 p=0,000

Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata bayi dengan pulang berobat jalan 17,89 (18 hari), pulang atas permintaan sendiri 8,82 (9 hari), sedangkan yang meningggal 10,54 (11 hari).

Berdasarkan hasil uji Kruskal Wallis diperoleh nilai p<0,05 artinya ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

BAB 5

Dokumen terkait