BAGAN RUANGAN INSTALASI RAWAT INAP RB3
2. Analisa SWOT di Ruang Inap RB3 Bedah Orthopedi RSUP Haji Adam Malij Medan Tanggal 11-16 Juni 2012
1. Man
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Oppurtunity (Peluang) Threatened (Ancaman)
• Adanya program rekruitmen dan seleksi tenaga perawat dilakukan melalui seleksi penerimaan CPNS oleh DEPKES pusat dan rekruitmen tenaga honor oleh RS Haji Adam Malik sehingga diperoleh perawat sesuai dengan kriteria yang diharapkan. • Adanya uraian tugas perawat RS dan
Instalasi Kardiologi yang jelas sehingga setiap perawat mengetahui batasan tugas. • Tenaga perawat di RB3 sudah mengikuti
berbagai pelatihan yang meningkatkan kinerja perawat.
• Adanya program pelatihan yang diberikan bagi perawat yang ditentukan berdasarkan senioritas, kepangkatan, dan loyalitas yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja individu.
• Adanya penilaian hasil kinerja perawat (DP3) yang dilakukan secara berkala dalam 1 tahun oleh Karu dan Kapokja dan penilaian berdasarkan Indeks Kinerja Individu (IKI) yang meningkatkan kinerja
• Jumlah perawat di RB3 saat ini (26 perawat) dengan rata-rata jumlah pasien 47 orang per hari belum mencukupi untuk penerapan metode penugasan tim yang seharusnya membutuhkan 35 orang perawat.
• Jumlah dan tingkat ketergantungan pasien dibandingkan tenaga perawat belum seimbang.
• Perawat/bidan belum melakukan penyuluhan dan memberikan pendidikan kesehatan secara optimal
• RS Haji Adam Malik Medan merupakan merupakan Rumah Sakit
tipe A sekaligus sebagai Rumah Sakit Pendidikan dan Penelitian (SK MENKES NO. 502/MENKES/SK/IX/199 1). • Adanya institusi pendidikan keperawatan yang menyediakan SDM spesialisasi keperawatan (S2 Klinisi dan Sertifikasi). • Adanya mahasiswa profesi Ners, S1 Keperawatan, D3 Keperawatan/ Kebidanan
yang dinas di ruang rawat inap instalasi RB3 RSUP H. Adam Malik.
Era globalisasi yang menuntut tenaga keperawatan yang profesional dan memiliki kompetensi pada bidang pelayanan keperawatan.
• Adanya rumah sakit lain yang mempunyai SDM yang lebih baik dan berkualitas.
Anggapan masyarakat bahwa Rumah Sakit
HAM Medan merupakan Rumah Sakit pendidikan, yang menjadikan pasien sebagai lahan praktek.
perawat.
• Adanya izin khusus dari Karu kepada perawat untuk melanjutkan pendidikan yang mendukung peningkatan SDM.
• Karu sudah pernah mengikuti pelatihan manajemen keperawatan yang dapat meningkatkan fungsi manajerial di ruangan.
• Sudah ada kebijakan internal bagi tenaga keperawatan untuk melanjutkan pendidikan. • Permintaan masyarakat meningkat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan khususnya bedah Orthopedi 2. Metode
Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Peluang) Threatened (Ancaman)
• Ruang rawat inap RB3 memiliki struktur organisasi sehingga membantu mengetahui hubungan kerja dan koordinasi sesuai dengan kedudukan dan jabatan.
• Mempunyai Standar Asuhan Keperawatan (SAK) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan dalam setiap pelaksanaan tindakan mempermudah pendokumentasian asuhan keperawatan secara komprehensif.
• Tenaga perawat di RB3 telah mengikuti berbagai pelatihan yang meningkatkan kinerja perawat.
• Adanya pendelegasian tugas oleh Karu
• Pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan belum optimal berdasarkan standar asuhan keperawatan (SAK) dan standar operasional prosedur (SOP) dikarenakan beban kerja perawat yang tinggi. Hasil observasi mengenai kelengkapan askep dari 10 status pasien yang dipilih secara random :
- Pengkajian 70% tidak lengkap - Diagnose 80% tidak lengkap - Perencanaan 90% tidak lengkap - Implementasi 80% lengkap
•Berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan
No.983/MENKES/SK/XI/19 92 RSUP H. Adam Malik merupakan rumah sakit pendidikan, penelitian dan rujukan.
• Tersedianya Askes,
Jamkesmas, Jamkesda, Medan Sehat, JKA dan UmumRSUP HAM di ruangan Kardiovaskular memiliki kesempatan dalam
• Adanya rumah sakit
lain yang mempunyai SDM
yang lebih baik dan berkualitas.
• Adanya tuntutan akan pelayanan yang lebih baik dan profesional. • Munculnya rumah
sakit dengan sistem yang sama (rumah sakit pendidikan) yang memungkinkan akan memberikan
apabila Karu atau kepala Tim berhalangan untuk melaksanakan tugasnya pada hari tersebut.
• Supervisi dilakukan kepala ruangan setiap hari terhadap staf, dan logistik, sehingga setiap fungsi dan kinerja berjalan dengan baik.
• Berdasarkan penyebaran kuesioner terhadap 14 responden tentang penilaian tingkat kepuasan pasien/ keluarga pasien terhadap pelayanan keperawatan di ruangan rawat inap RSUP HAM Medan diperoleh hasil dengan kriteria puas 93%.
• Adanya sosialisasi penggunaan dan perawatan alat-alat medis yang baru yang mendukung pemberian pelayanan keperawatan.
- Evaluasi 80 % lengkap tetapi belum sesuai dengan standar asuhan keperawatan
- Catatan perkembangan
terintegrasi (RM 14) 100% lengkap
• Pendidikan kesehatan masih jarang dilakukan perawat dan tidak didokumentasikan
• Kurangnya supervise dari katim terkait dengan pendokumentasian asuhan keperawatan
• Pelaksanaan operan bed to bed yang belum menjelaskan tentang masalah keperawatan yang dialami pasien terutama tentang manajemen konstipasi
memberikan pelayanan yang terjangkau.
persaingan yang ketat.
3. Material
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Peluang) Treatened (Ancaman)
• Ruangan rawat inap memiliki perawat penanggung jawab khusus bagian logistik sehingga mendukung pengadaan dan penggunaan alat terkoordinir dengan baik. • Tersedianya format pendokumentasian
askep yang dapat memudahkan perawat dalam mendokumentasikan askep.
• Pengadaan bahan logistik yang belum berjalan dengan baik yang mempengaruhi kepuasan pasien di ruangna dalam menerima asuhan keperawatan
• Media penyuluhan yang belum lengkap (leaflet) terutama tentang
• Rumah sakit HAM Medan merupakan rumah sakit pusat pemerintah yang telah menjadi Badan Layanan Umum, yang memfasilitasi ruang inap RB3 dalam penyediaan logistik.
• Adanya persaingan mutu pelayanan antar Rumah Sakit. • Adanya RS yang
menyediakan sarana dan prasarana yang lebih lengkap
• Ruanganrawat inap RB3 sudah memiliki tempat pembuangan sampah yang terpisah untuk sampah infeksi dan non infeksi serta khusus benda tajam sehingga mengurangi angka penyebaran infeksi.
Ruangan RB3 sudah menggunakan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) yaitu sistem komputerisasi dalam pemasukan data (seperti layanan awal, visite dokter, tindakan untuk pasien dan lain-lain) ke pusat.
Tersedianya peralatan code blue sebagai peralatan emergency memudahkan perawat dalam menangani pasien dalam kondisi gawat darurat di ruangan RB3.
pencegahan dan penatalaksanaan konstipasi
• RSUP H. Adam Malik Medan terpilih dalam JCIA sehingga tersedianya format pendokumentasian yang
sesuai standard internasional.
• Adanya bantuan/jaminan pembayaran dari DEPKES
yaitu Jamkesmas, Jamkesda, JKA, Medan
Sehat.
• Adanya PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) misalnya hasil keuntungan rumah sakit.
• Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik memiliki fasiltas pemeriksaan yang cukup lengkap dan canggih. • Adanya alat–alat
pemeriksaan fisik (tensimeter, stetoskop dan
thermometer) yang di bawa oleh mahasiswa pada saat dinas, sehingga membantu dalam pemberian asuhan keperawatan di ruangan.
4. Money
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Peluang) Treatened (Ancaman)
1.Ruang Inap RB3 memiliki alur pasien yang memakai bukti pembayaran Jamkesmas, Askes dan Umum.
1.Tidak adanya anggaran bagi perawat untuk melanjutkan pendidikan formal.
1. Adanya bantuan/jaminan bagi masyarakat melalui Jamkesmas, Jamkesda, JKA, JPKMS, dan perusahaan-perusahaan swasta yang bekerjasama dengan RSUP H.Adam Malik Medan.
2. Sistem penggajian melalui bagian keuangan (cash ataupun via Bank BUKOPIN dan ATM Mandiri. 3. RSUP HAM memberikan insentif
(jasa pelayanan) dan uang makan, kecuali pegawai honor tidak mendapatkan uang makan.
4. Sistem pembayaran biaya perawatan 1 pintu (sentral), adanya kasir terpadu.
1. Rumah sakit lain yang