• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.8. Analisa SWOT

Analisa SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal (Strengths-Weakness) serta lingkungan eksternal (Opportunities-Threats) yang dihadapi dunia bisnis yang membandingkan antara faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dengan faktor eksternal (peluang dan ancaman). Konsep dasar pendekatan SWOT adalah apabila kita telah mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan, sudah dapat dipastikan kita dapat memenangkan pertempuran dalam bisnis.

Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai macam faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategi harus menganalisa faktor-faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada pada saat ini. Inilah yang disebut analisa situasi. Sedangkan model yang paling populer untuk mengalisa situasi adalah analisa SWOT. Analisa perencanaan strategi merupakan salah satu bidang studi yang banyak dipelajari secara serius dibidang akademis. Hal ini disebabkan karena setiap saat terjadi perubahaan, seperti pertumbuhan ekonomi, perubahaan teknologi yang semakin canggih, dan perubahaan kondisi demografis, yang mengakibatkan berubahnya konsumen secara cepat. Untuk memenuhi tantangan tersebut, perusahaan membutuhkan analisa perencanaan strategi yang bertujuan untuk memperoleh keunggulan bersaing.

Cara membuat analisis SWOT :

Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dengan analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal yaitu strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) serta lingkungan eksternal yaitu opportunities (peluang) dan threats (ancaman) yang dihadapi dunia bisnis.

3. Mendukung strategi 1. Mendukung strategi turn around agresif

4. Mendukung strategi 2. Mendukung strategi

defensif diversifikasi

Gambar 2.1. Diagram SWOT

(Sumber: Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Rangkuti, 2004) Kuadran I

Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.

Kuadran II

Meskipun menghadapi berbagai ancaman perusahaan memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan kekuatan jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi.

Kuadran III

Perusahaan menghadapi berbagai ancaman yang sangat besar, tetapi di lain pihak ia menghadapi kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah internal perusahaan merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran IV

Ini merupakan situasi yang tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Berbagai peluang

Kelemahan internal

Berbagai ancaman

Tabel 2.1. Kerangka Formulasi Strategis 1. TAHAP PENGUMPULAN DATA Evaluasi Faktor Eksternal Evaluasi Faktor Internal Matrik Profit Kompetitif 2. TAHAP ANALISIS MATRIK TOWS MATRIK BCG MATRIK INTERNAL EKSTERNAL MATRIK SPACE MATRIK GRAND STRATEGI 3. TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Matrik Perencanaan Strategi Kuantitatif

(Sumber : Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Rangkuti, 2004)

2.8.1 Matrik Faktor Strategi Eksternal

Sebelum membuat matrik strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal (EFAS). Berikut ini cara-cara penentuan faktor strategi eksternal (EFAS) :

a. Susunlah dalam kolom 1 (5 – 10 ancaman dan peluang).

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2 nilai 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0 (sangat tidak penting). Kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor skala nilai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating 4, tetapi bila peluangnya kecil diberi nilai 1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya jika nilai ancaman sangat besar, rating-nya adalah 1. Sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit rating-nya adalah 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4, hasilnya berupa skor/nilai pembobotan untuk masing-masing faktor.

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk memperoleh total skor bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lain dalam kelompok industri yang sama.

Tabel 2.2. Matrik Strategi Eksternal

Faktor eksternal Bobot Rating Skor Peluang

- Kemampuan memasuki pasar Aksesibilitas, khususnya ke birokrasi pemerintah

Ancaman

- Kompetitor lebih kuat

- Kebijaksanaan moneter yang tidak mendukung 0,140 0,160 0,350 0,350 4 4 4 2 0.56 0.64 1,4 0,7 1,000 3.3

(Sumber : Jurnal perumusan strategi kemitraan menggunakan metode SWOT, UK PETRA JURUSAN TEKNIK INDUSTI,2009)

2.8.2 Matrik Faktor Strategi Internal

Setelah faktor-faktor strategis internal perusahaan diidentifikasikan suatu tabel IFAS (Internal Strategy Factors Analysis Summary) disusun untuk

merumuskan faktor-faktor strategi internal tersebut dalam kerangka Strength dan Weakness perusahaan. Tahapnya adalah :

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala nilai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (sangat tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan.

c. Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala nilai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang termasuk kategori kekuatan) diberi nilai +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan dengan rata-rata industri atau pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif adalah kebalikannya. d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk

memperoleh faktor pembobotan pada kolom 4, hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor.

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentara atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk memperoleh total skor

bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi internalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

Tabel 2.3. Matrik Strategi Internal

Faktor internal Bobot Rating Skor Kekuatan

- Skill tenaga kerja relatif bagus - Arah bisnis jelas

- Daya dukung SDM - Daya dukung dana - Manajemen personalia - Daya dukung sarana - Etos kerja

Kelemahan

- Ekspansi terlalu besar

- Lamban dalam mengambil keputusan 0,100 0,240 0,100 0,030 0,100 0,050 0,070 0,150 0,160 4 4 4 3 4 2 1 4 3 0,40 0,96 0,40 0,09 0,40 0,10 0,07 0,6 0,48 1.000 3,5

(Sumber : Jurnal perumusan strategi kemitraan menggunakan metode SWOT, UK PETRA JURUSAN TEKNIK INDUSTI,2009)

2.8.3 Matrik Internal Eksternal

Matrik ini dikembangkan dari model General Electric (GE Model). Parameter yang digunakan meliputi parameter-parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.

Tinggi rata - rata lemah 1 GROWTH Konsentrasi melalui integrasi vertikal 2 GROWTH Konsentrasi melalui integrasi horizontal 3 RETRENCHEMENT Turn around 4 STABILITY Hati-hati 5 GROWTH Konsentrasi melalui integrasi horizontal STABILITY 6 RETRENCHEMENT Captive company atau divestment DAYA TARIK INDUSTRI Tinggi Sedang

Tidak ada perubahan profit strategi 7 GROWTH Diversifikasi konsentrik 8 GROWTH Diversifikasi konsentrik 9 RETRENCHEMENT Bangkrut atau dilikuidasi

Gambar 2.2. Model Untuk Strategi Korporat

(Sumber : Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Rangkuti, 2004) Diagram tersebut dapat mengidentifikasi sembilan sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu :

1. Growth strategi yang merupakan pertumbuhan perubahan itu sendiri (sel 1, 2, 5) atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8).

2. Stabilitas strategi adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah diterapkan.

3. Retrenchement strategi (sel 3, 6, 9) adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.

2.8.4 Matrik SWOT IFAS EFAS

Strength (S) Tentukan 5 – 10 faktor kekuatan internal

Weakness Tentukan 5 – 10 faktor kelemahan internal Opportunities (O) Tentukan 5 – 10 faktor peluang eksternal Strategi SO Cipakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi WO Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

Threats (T) Tentukan 5 – 10

faktor ancaman eksternal

Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi WT Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Gambar 2.3. Matrik SWOT

(Sumber : Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Rangkuti, 2004) 1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi masalah.

3. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindar ancaman.

Dokumen terkait