• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

2. Analisa Univariat

Tabel 4.5 : Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Masa Nifas pada ibu post partum di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

No Masa nifas F (%)

1 Baik 23 57,4

2 Kurang 19 42,6

Jumlah 42 100%

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden bepengetahuan baik tentang masa nifas yaitu sebanyak 23 orang (57,4%)

Tabel 4.6 : Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Laktasi dan Menyusui pada ibu post partum di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

No Laktasi dan menyusui F (%)

1 Kurang 26 61,9

2 Baik 16 30,1

Jumlah 42 100%

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden bepengetahuan kurang tentang laktasi dan menyusui yaitu sebanyak 26 orang (61,9%)

Tabel 4.7 : Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Kebutuhan dasar masa nifas pada ibu post partum di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

No Kebutuhan dasar masa nifas F (%)

1 Kurang 29 69,0

2 Baik 13 31,0

Jumlah 42 100%

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden bepengetahuan kurang tentang kebutuhan dasar masa nifas yaitu sebanyak 29 orang (69,0%)

Tabel 4.8 : Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang tanda bahaya masa nifas pada ibu post partum di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

No Tanda bahaya masa nifas F (%)

1 Kurang 33 78,6

2 Baik 9 21,4

Jumlah 42 100%

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa mayoritas responden bepengetahuan kurang tentang tanda bahaya masa nifas yaitu sebanyak 33 orang (78,6%)

Tabel 4.9 : Distribusi Frekuensi Responden tentang Pengetahuan ibu post partum tentang masa nifas di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

No Pengetahuan F (%)

1 Kurang 22 52,3

2 Baik 20 47,7

Jumlah 42 100%

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden bepengetahuan kurang tentang masa nifas yaitu sebanyak 22 orang (52,3%)

BAB V PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpengetahuan kurang tentang pengetahuan ibu post partum tentang masa nifas sebanyak 22 orang (52,3%).

Menurut asumsi peneliti tingkat pengetahuan ibu yang kurang tentang masa nifas dipengaruhi oleh kurangnya ibu post partum mendapat informasi dan sumber dari media tentang masa nifas seperti tanda dan bahaya masa nifas, laktasi dan menyusui dan kebutuhan dasar masa nifas. Berdasarkan hasil observasi dan pengisian kuesioner yang telah dilakukan pada waktu penelitian, sebagian responden berpengetahuan rendah karena responden tersebut ada sebagian yang mengerti dan tahu tentang masa nifas dan juga responden tidak peduli tentang masa nifas. Apabila ibu nifas mengerti tentang tanda-tanda bahaya masa nifas, maka apabila terjadi masalah-masalah seperti infeksi nifas maka ibu akan mengerti dan segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan, sebaliknya jika ibu tidak mengerti tanda-tanda bahaya masa nifas maka ibu tidak akan tahu apakah ibu dalam bahaya atau tidak.

Faktor lain yang mempengaruhi kurangnya pengetahuan ibu tentang masa nifas adalah karana paritas. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden primigravida. Paritas juga dapat mempengaruhi pengetahuan ibu tentang tanda-tanda bahaya karena adanya perbedaan pada ibu yang baru saja melahirkan anak pertama mungkin belum dapat memahami tentang tanda-tanda

bahaya masa nifas berbeda dengan ibu yang sudah pernah melahirkan anak lebih dari 1 kali akan lebih memahami tentang tanda-tanda bahaya masa nifas.

Umur juga dapat mempengaruhi pengetahuan. Dari hasil pengetahuan diketahui bahwa sebagian besar responden remaja berumur 16-25 tahun. Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang, semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Semakin tua umur seseorang, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuan.

Menurut Notoatmodjo (2010), tingkat pengetahun masyarakat juga dipengaruhi oleh informasi yang diperoleh baik melalui tenaga kesehatan, majalah, surat kabar ataupun yang lainnya. Karena dengan mendapatkan informasi tentang tanda-tanda bahaya masa nifas maka masyarakat akan lebih tahu dan tanggap tentang tanda-tanda bahaya masa nifas.

Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses belajar ini dipengaruhi berbagai factor dari dalam seperti motivasi dan factor luar berupa sarana informasi yang tersedia serta keadaan social budaya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2012)

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007)

Nifas (Puerperium) adalah dimulai setelah kelahiran placenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6-8 minggu (Prawirohardjo, 2010)

Masa nifas (puerperium) adalah di mulai setelah placenta lahir dan berakhir ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira – kira 6 minggu (Prawirohardjo, 2010).

Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat reproduksi kembali seperti keadaan seperti sebelum hamil. Periode masa nifas (puerperium) adalah periode waktu selama 6-8 minggu setelah persalinan. Periode ini juga disebut periode puerperium, dan wanita mengalami puerperium disebut puerpera (Anggraini, 2010).

Menurut Elisabeth yang di kutip oleh Nursalam (2008), usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat di lahirkan sampai saat berulang tahun, semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Menurut Long yang di kutip oleh Nursalam (2008), makin tua umur seseorang, makin konstruktif dalam menghadapi masalah yang di hadapi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Winarti (2014) dengan judul pengetahuan ibu post partum tentang masa nifas di wilayah kerja Puskesmas Pesanggaran Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi. Didapakan sebagian besar responden berpengeahuan kurang tentang masa nifas yaitu sebanyak 56,7%.

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian pengetahuan ibu post partum tentang perawatan pada masa nifas di RSUD Arifin Achmad maka dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpengetahuan kurang tentang masa nifas.

B. Saran

1.Bagi Responden

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi ibu post partum tentang kebutuhan dasar masa nifas agar bahaya masa nifas tidak terjadi pada ibu post partum.

2.Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi berupa penyuluhan kepada masyarakat agar selalu meningkatkan pengawasan selama masa post partum

3.Bagi Penelitian Selanjutnya.

Bagi penelitian selanjutnya yang ingin meneliti tentang masa nifas, agar dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai data dasar untuk melanjutkan faktor lain yang berhubungan dengan masa nifas dan sebagai acuan dalam menyusun hipotesis baru untuk penelitian selanjutnya.

Dokumen terkait