• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

B. Analisa Univariat

1. Gambaran Usia Responden di Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Usia Responde Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Tahun 2013

Usia Jumlah Persentase (%)

18 1 2,2

19 7 15,2

21 12 26,1

22 4 8,7

Jumlah 46 100

Berdasarkan tabel 5.1 dari hasil analisis gambaran usia responden tentang Gambaran Tingkat kecemasan Mahasiswa saat menghadapi ujian Skill Lab di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013, didapatkan bahwa sebanyak 1 responden (2,2%) usia 18 tahun , 7 responden (15,2%) berusia 19 tahun, 22 responden (47,8%) berusia 20 tahun, sebanyak 12 responden (26,2%) berusia 21 tahun dan 4 responden (8,7%) berusia 22 tahun.

2. Gambaran Jenis Kelamin Responden di Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin di Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-laki 12 26,1

Perempuan 34 73.9

Berdasarkan tabel 5.2 dari hasil analisis gambaran jenis kelamin responden tentang Gambaran Tingkat kecemasan Mahasiswa saat menghadapi ujian Skill Lab di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013 didapatkan bahwa sebanyak 34 responden (73,9%) perempuan, 12 responden (26,1%) laki-laki.

3. Gambaran Tingkat Semester Responden Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Semester Responden Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013.

Semester Jumlah Persentase (%)

Empat 16 34,8

Enam 29 63

Delapan 1 2,2

Jumlah 46 100

Berdasarkan tabel 5.3 dari hasil analisis gambaran tingkat semester responden tentang Gambaran Tingkat kecemasan Mahasiswa saat menghadapi ujian Skill Lab di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013, didapatkan

bahwa sebanyak 16 responden (34,8%) semester empat, 29 responden (63%) semester enam, dan 1 responden (2,2%) semester delapan.

4. Gambaran Tingkat Kecemasan Responden Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Tingkat KecemasanResponden Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tingkat Kemasan Jumlah Persentase (%)

Tidak Cemas 21 45,7

Cemas Ringan 22 50,3

Cemas Sedang 3 4

Cemas Berat 0 0

Jumlah 46 100

Berdasarkan tabel 5.4 dari hasil analisis responden tentang Gambaran Tingkat kecemasan Mahasiswa saat menghadapi ujian Skill Lab di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013, didapatkan bahwa sebanyak 21 responden (45,7%) tidak cemas, 22 responden (50,3%) cemas ringan, 3 responden(4%) cemas sedang dan 0 responden (0%) atau tidak ada responden yang mengalami cemas berat.

5. Gambaran Tingkat Kecemasan dengan Tingkat Semester Responden Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan dengan Tingkat Semester Responden Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Semester Tingkat kecemasan

Tidak cemas Cemas ringan Cemas sedang

N % N % N %

Empat 6 37,5 9 56,2 1 6,2

Enam 15 51,7 13 44,8 1 3,4

Delapan 0 0 1 100 0 0

Berdasarkan tabel 5.5 dari hasil analisis responden tentang Gambaran Tingkat kecemasan Mahasiswa saat menghadapi ujian Skill Lab di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013, didapatkan bahwa mahasiswa semester empat yang tidak cemas sebanyak 6 responden (37,5), cemas ringan sebanyak 9 orang (56,2%), dan cemas sedang sebanyak 1 orang (6,2%). Sedangkan mahasiswa semester enam yang tidak cemas sebanyak 15 orang (51,7%), cemas ringan sebanyak 13 orang (44,8%) dan cemas sedang sebanyak 1 orang (3,4%). Mahasiswa semester 8 hanya 1 orang, mengalami cemas sedang.

6. Gambaran Tingkat Kecemasan dengan Jenis Kelamin Responden Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan dengan Jenis Kelamin Responden Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Jenis Kelamin

Tingkat kecemasan

Tidak cemas Cemas ringan Cemas sedang

N % N % N %

Perempuan 12 27,2 30 68,1 2 4,7

Laki-laki 9 75 3 25 0 0

Berdasarkan tabel 5.6 dari hasil analisis responden tentang Gambaran Tingkat kecemasan Mahasiswa saat menghadapi ujian Skill Lab di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013, didapatkan bahwa mahasiswa perempuan yang tidak cemas sebanyak 12 responden (27,2%), cemas ringan sebanyak 30 orang (60,1%), dan cemas sedang sebanyak 2 orang (4,7%). Sedangkan mahasiswa laki-laki yang tidak cemas sebanyak 9 orang (75%), cemas ringan sebanyak 3 orang (25%) dan cemas sedang sebanyak 0 orang (0 %).

52 BAB VI

PEMBAHASAN

A.Analisa Univariat

1. Gambaran Karakteristik Responden di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

a. Usia Responden

Berdasarkan dari hasil analisis gambaran usia responden tentang Gambaran Tingkat kecemasan Mahasiswa saat menghadapi ujian Skill Lab di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013, didapatkan bahwa sebanyak 1 responden (2,2%) usia 18 tahun , 7 responden (15,2%) berusia 19 tahun, 22 responden (47,8%) berusia 20 tahun, sebanyak 12 responden (26,2%) berusia 21 tahun dan 4 responden (8,7%) berusia 22 tahun.

b. Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil analisis gambaran jenis kelamin responden tentang Gambaran Tingkat kecemasan Mahasiswa saat menghadapi ujian Skill Lab di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013 didapatkan bahwa sebanyak 34 responden (73,9%) perempuan, 12 responden (26,1%) laki-laki.

c. Tingkat Semester

Berdasarkan hasil analisis gambaran tingkat semester responden tentang Gambaran Tingkat kecemasan Mahasiswa saat menghadapi ujian Skill Lab di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013, didapatkan bahwa sebanyak 16 responden (34,8%) semester empat, 29 responden (63%) semester enam, dan 1 responden (2,2%) semester delapan

2. Gambaran Tingkat Kecemasan Mahasiswa

Berdasarkan tabel 5.3 dari hasil analisis responden tentang Gambaran Tingkat kecemasan Mahasiswa saat menghadapi ujian Skill Lab di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013, didapatkan bahwa sebanyak 21 responden (45,7%) tidak cemas, 22 responden (50,3%) cemas ringan, 3 responden (4%) cemas sedang dan 0 responden (0%) atau tidak ada responden yang mengalami cemas berat.

Menurut Cornell (2007), kecemasan akademik adalah hasil dari proses biokimia dalam tubuh dan otak yang meningkatkan dan membutuhkan perhatian. Perubahan terjadi dalam respon terhadap situasi akademik, seperti menyelesaikan tugas-tugas di sekolah, diskusi di kelas atau ketika

ujian. O’Connor (2008), membagi gejala-gejala kecemasan akademik menjadi 2, yaitu berat dan ringan.

Gangguan kecemasan dianggap berasal dari suatu mekanisme pertahanan diri yang dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup bila menghadapi sesuatu yang mengancam dan berbahaya. Kecemasan yang dialami dalam situasi semacam itu memberi isyarat kepada makhluk hidup agar melakukan tindakan mempertahankan diri untuk menghindar atau mengurangi bahaya atau ancaman. (Anwar 2007). Menjadi cemas pada tingkat tertentu dapat dianggap sebagai bagian dari respon normal untuk mengatasi masalah sehari-hari. Bagaimana juga, bila kecemasan ini berlebihan dan tidak sebanding dengan situasi , hal itu dianggap sebagai hambatan dan dikenal sebagai masalah klinis. (Anwar 2007).

Tingkat kecemasan ringan yang dialami oleh responden menurut Stuart (2001) berhubungan dengan ketegangan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari sebagai dampak adanya stressor dari luar, dan Kecemasan ini meningkatkan lapangan persepsi, dapat memotivasi belajar, dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.

Secara umum rasa cemas dimiliki oleh setiap individu, kecemasan merupakan respon yang paling umum yang menyatakan kondisi

kreatif. Pada tingkat kecemasan yang sedang, persepsi individu lebih memfokuskan hal yang penting saat itu saja dan mengesampingkan hal yang lainnya. Pada tingkat kecemasan berat/tinggi, persepsi individu menjadi turun, hanya memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan yang lainnya, sehingga individu tidak dapat berpikir dengan tenang. Fenomena sangat cemas dalam menghadapi ujian pada siswa, sudah tentunya dapat menghambat tujuan belajar yang ingin dicapai oleh mahasiswa. Kecemasan menghadapi ujian dipicu oleh kondisi pikiran, perasaan dan perilaku motorik yang tidak terkendali. Manifestasi kognitif yang tidak terkendali menyebabkan sspikiran menjadi tegang, manifestasi afektif yang tidak terkendali mengakibatkan timbulnya perasaan akan terjadinya hal buruk, dan perilaku motorik yang tidak terkendali menyebabkan mahasiswa menjadi gugup dan gemetar saat menghadapi ujian, khususnya ujian akhir semester.

Dokumen terkait