• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: HASIL PENELITIAN

KAJIAN TEORI

3. Skala Resiliensi

4.3 Uji Hipotesis

4.3.1 Analisi Regresi Variabel Penelitian

Pada tahap ini peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis berganda dengan menggunakan software SPSS 16.0. Dalam regresi berganda terdapat 3 hal yang dilihat yaitu melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen kontribusi IV secara keseluruhan (mayor) terhadap DV, melihat pengaruh IV secara keseluruhan dan signifikansinya, kedua melihat apakah dari 11 IV (minor) berpengaruh secara positif maupun negatif dan signifikansi terhadap DV, kemudian terakhir melihat besarnya kontribusi dan signifikansi masing-masing IV terhadap DV.

Langkah pertama peneliti menganalisis seberapa besar sumbangsih yang diberikan oleh seluruh IV terhadap DV. Tabel R square dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.3 Tabel R square

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .763a .582 .537 6.299

a. Predictors: (Constant), TIDAK MEMILIKI PEKERJAAN, MENIKAH, Dukungan Persahabatan, Frekuensi Rehab, Perasaan Tentang Diri Sendiri, MEMILIKI PEKERJAAN, CERAI, Dukungan Informasi, KONSELOR,Dukungan Emosi, Usia, Perasaan Tentang Hidup, Perasaan Tentang Orang Lain, Dukungan Nyata, BELUM MENIKAH

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa perolehan R square sebesar 0.582 atau 58.2%. Artinya sebesar 58.2% variasi dari resiliensi dapat dijelaskan oleh variasi seluruh IV (perasaan tentang diri sendiri, perasaan tentang hidup, perasaan tentang orang lain, dukungan emosi, dukungan nyata, dukungan informasi, dukungan persahabatan, status pernikahan, pekerjaan, usia, dan frekuensi rehabilitasi), sedangkan 41,8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Langkah selanjutnya yaitu menganalisis dampak atau pengaruh dari seluruh IV (perasaan tentang diri sendiri, perasaan tentang hidup, perasaan tentang orang lain, dukungan emosi, dukungan nyata, dukungan informasi, dukungan persahabatan, status pernikahan, pekerjaan, usia, dan frekuensi rehabilitasi) terhadap DV. Adapun hasil uji F dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 4.4

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7638.223 15 509.215 12.833 .000a

Residual 5476.018 138 39.681

Total 13114.241 153

a. Predictors: (Constant), TIDAK MEMILIKI PEKERJAAN, MENIKAH, Dukungan Persahabatan, Frekuensi Rehab, Perasaan Tentang Diri Sendiri, MEMILIKI PEKERJAAN, CERAI, Dukungan Informasi, KONSELOR,Dukungan Emosi, Usia, Perasaan Tentang Hidup, Perasaan Tentang Orang Lain, Dukungan Nyata, BELUM MENIKAH

b. Dependent Variable: Resiliensi

Berdasarkan tabel diatas didapatkan signifikansi sebesar 0.000 (sig<0.005), maka hipotesis (Ho) yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara seluruh IV terhadap resiliensi tidak ditolak, artinya ada

pengaruh yang signifikan dari perasaan tentang diri sendiri, perasaan tentang hidup, perasaan tentang orang lain, dukungan emosi, dukungan nyata, dukungan informasi, dukungan persahabatan, status pernikahan, pekerjaan, usia, dan frekuensi rehabilitasi terhadap resiliensi.

Langkah selanjutnya adalah melihat koefisiens regresi tiap independent variabel. Hal ini dapat dilihat pada kolom paling kanan. Jika nilai sig<0.05 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap resiliensi. Adapun penyajiannya ditampilkan pada tabel berikut.

Tabel 4.5 Koefisien Regresi Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -1.188 6.414 -.185 .853 Perasaan Tentang Diri Sendiri .071 .074 .065 .966 .336 Perasaan Tentang Hidup .361 .081 .327 4.447 .000 Perasaan Tentang Orang Lain .245 .086 .221 2.844 .005 Dukungan Emosi .044 .068 .045 .650 .517 Dukungan Nyata .174 .166 .160 1.050 .296 Dukungan Informasi .055 .160 .050 .340 .734 Dukungan Persahabatan .065 .069 .065 .935 .351 Usia .001 .116 .000 .006 .995 Status Pernikahan1 .217 3.099 .012 .070 .944 Status Pernikahan2 .096 3.133 .005 .031 .976 Status Pernikahan3 .334 3.416 .010 .098 .922 Frekuensi Rehab -.771 .629 -.077 -1.226 .222 Pekerjaan1 5.580 1.941 .189 2.874 .005 Pekerjaan2 2.468 1.270 .133 1.944 .050 Pekerjaan3 .948 2.579 .023 .368 .714

Berdasarkan koefisien regresi pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa persamaan pada resiliensi adalah:

Resiliensi= -1.188 + 0.071 perasaan tentang diri sendiri + 0.361 perasaan tentang hidup* + 0.245 perasaan tentang orang lain* + 0.044 dukungan emosi + 0.174 dukungan nyata + 0.055 dukungan informasi + 0.065 dukungan persahabatan + 0.001 usia + 0.217 status pernikahan1 + 0.96 status pernikahan2 + 0.334 status pernikahan3 -0.771 Frekuensi Rehab + 5.580 pekerjaan1* + 2.468 pekerjaan2* + 0.948 pekerjaan3

Keterangan: Signifikan (*)

Dari persamaan diatas hanya empat koefisien regresi yang signifikan, yaitu perasaan tentang hidup, perasaan tentang orang lain, yang memiliki pekerjaan sebagai konselor, dan yang memiliki pekerjaan sedangkan sisa variabel lain tidak signifikan. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh masing-masing IV adalah sebagai berikut:

1. Variabel perasaan tentang diri sendiri: diperoleh nillai koefisien regresi sebesar 0.071 dengan signifikansi 0.336 (sig>0.05), yang berarti bahwa variabel perasaan tentang diri sendiri tidak mempengaruhi resiliensi secara signifikan.

2. Variabel perasaan tentang hidup: diperoleh nillai koefisien regresi sebesar 0.361 dengan signifikansi 0.000 (sig<0.05), yang berarti bahwa variabel perasaan tentang hidup mempengaruhi resiliensi secara signifikan. Jadi semakin tinggi skor perasaan tentang hidup maka

semakin tinggi pula resiliensi dan variabel perasaan tentang diri berpengaruh signifikan.

3. Variabel perasaan tentang orang lain: diperoleh nillai koefisien regresi sebesar 0.245 dengan signifikansi 0.005 (sig<0.05), yang berarti bahwa variabel perasaan tentang orang lain mempengaruhi resiliensi secara signifikan. Jadi semakin tinggi skor perasaan tentang orang lain maka semakin tinggi pula resiliensi dan variabel perasaan tentang diri berpengaruh signifikan.

4. Variabel dukungan emosi: diperoleh nillai koefisien regresi sebesar 0.044 dengan signifikansi 0.517 (sig>0.05), yang berarti bahwa variabel dukungan emosi tidak mempengaruhi resiliensi secara signifikan.

5. Variabel dukungan nyata: diperoleh nillai koefisien regresi sebesar 0.174 dengan signifikansi 0.296 (sig>0.05), yang berarti bahwa variabel dukungan nyata tidak mempengaruhi resiliensi secara signifikan.

6. Variabel dukungan informasi: diperoleh nillai koefisien regresi sebesar 0.055 dengan signifikansi 0.734 (sig>0.05), yang berarti bahwa variabel dukungan informasi tidak mempengaruhi resiliensi secara signifikan. 7. Variabel dukungan persahabatan: diperoleh nillai koefisien regresi

sebesar 0.065 dengan signifikansi 0.351 (sig>0.05), yang berarti bahwa variabel dukungan persahabatan tidak mempengaruhi resiliensi secara signifikan.

8. Variabel usia: diperoleh nillai koefisien regresi sebesar 0.001 dengan signifikansi 0.995 (sig>0.05), yang berarti bahwa variabel usia tidak mempengaruhi resiliensi secara signifikan.

9. Variabel status pernikahan1: diperoleh nillai koefisien regresi sebesar 0.217 dengan signifikansi 0.944 (sig>0.05), yang berarti bahwa variabel belum menikah tidak mempengaruhi resiliensi secara signifikan.

10.Variabel status pernikahan2: diperoleh nillai koefisien regresi sebesar 0.096 dengan signifikansi 0.976 (sig>0.05), yang berarti bahwa variabel menikah tidak mempengaruhi resiliensi secara signifikan.

11.Variabel status pernikahan3: diperoleh nillai koefisien regresi sebesar 0.334 dengan signifikansi 0.922 (sig>0.05), yang berarti bahwa variabel cerai tidak mempengaruhi resiliensi secara signifikan.

12.Variabel frekuensi rehabilitasi: diperoleh nillai koefisien regresi sebesar -0.771 dengan signifikansi 0.222 (sig>0.05), yang berarti bahwa variabel frekuensi rehabilitasi tidak mempengaruhi resiliensi secara signifikan.

13.Variabel pekerjaan1: diperoleh nillai koefisien regresi sebesar 5.580 dengan signifikansi 0.005 (sig<0.05), yang berarti bahwa variabel pekerjaan1 mempengaruhi resiliensi secara signifikan. Jadi konselor mempengaruhi nilai resiliensi dengan signifikan.

14.Variabel pekerjaan2: diperoleh nillai koefisien regresi sebesar 2.468 dengan signifikansi 0.05 (sig<0.05), yang berarti bahwa variabel

pekerjaan2 mempengaruhi resiliensi secara signifikan. Sampel yang memiliki pekerjaan mempengaruhi nilai resiliensi dengan signifikan 15.Variabel pekerjaan3: diperoleh nillai koefisien regresi sebesar 0.948

dengan signifikansi 0.714 (sig>0.05), yang berarti bahwa variabel pekerjaan3 tidak mempengaruhi resiliensi secara signifikan.

Pada tabel 4.4 koefisien regresi diatas, dari empat IV yang berpengaruh signifikan terhadap DV dapat diketahui IV mana yang memiliki pengaruh lebih besar. Untuk melihat perbandingan besar kecilnya pengaruh antarra tiap IV terhadap DV dapat diketahui dengan dua cara, yaitu melihat nilai signifikansinya (sig.) dan melihat standardized coefficient (beta). Maka tabel diatas dapat diketahui perbandingan atau urutan IV yang memiliki pengaruh terbesar sebagai berikut:

1. Perasaan tentang hidup dari Self-Esteem dengan nilai beta 0.361 2. Perasaan tentang orang lain dari Self-Esteem dengan nilai beta 0.245. 3. Pekerjaan1 dari demografis dengan nilai 5.580

4. Pekerjaan2 dari demografis dengan nilai 2.468 5.

Dokumen terkait