• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Always Better Control (ABC) di Instalasi Farmasi Rawat

2. Analisis ABC Nilai Investasi Sediaan Farmasi

Nilai investasi sediaan farmasi dapat menggambarkan seberapa besar

investasi yang dilakukan oleh rumah sakit dengan pemakaian sediaan farmasi.

Pada analisis nilai investasi sediaan farmasi diperlukan data jumlah pemakaian

selama satu tahun dan harga satuan setiap item sediaan farmasi. Harga satuan

sediaan farmasi pada penelitian ini terutama didapatkan dari rekapitulasi nilai

persediaan perbekalan farmasi di apotek rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus

Palangka Raya per 31 Desember 2010. Sumber lain yang digunakan untuk

mendapatkan harga satuan setiap item sediaan farmasi adalah DPHO tahun 2010,

harga obat MIMS Indonesia petunjuk konsultasi 2009/2010, dan harga obat

Informasi Spesialite Obat Indonesia volume 44 (ISO) tahun 2009/2010.

Setelah diketahui harga satuan setiap item sediaan farmasi maka dapat

dihitung nilai investasi dengan cara mengalikan jumlah pemakaian setiap item

dari keseluruhan sediaan farmasi selama satu tahun dengan harga satuan setiap

item. Nilai investasi yang diperoleh akan dihitung persentase sediaan tersebut.

Sediaan yang memiliki jumlah pemakaian paling banyak dan harga satuan paling

mahal akan memiliki persentase yang paling tinggi. Persentase sediaan farmasi

dapat diurutkan dari persentase tertinggi ke yang terendah lalu dihitung persen

kumulatifnya dan dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu kelompok ANI,

B

NI

, dan C

NI

. Kelompok A

NI

adalah kelompok yang berisi sediaan farmasi dengan

investasi terbanyak yaitu 80% dari total biaya persediaan akan diberi skor 3.

Kelompok B

NI

adalah kelompok yang berisi sediaan farmasi dengan investasi

yaitu 15% dari dari total biaya persediaan sehingga diberi skor 2. Kelompok CNI

adalah kelompok yang berisi sediaan farmasi dengan investasi 5% dari dari total

biaya persediaan dan akan diberi skor 1.

Tabel VIII. Pengelompokan Sediaan Farmasi Rutin Instalasi Farmasi Rawat

Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Berdasarkan Nilai Investasi

Tahun 2010

Kelompok

Jumlah

item

sediaan

farmasi

Persentase

jumlah item

per kelompok

(%)

Jumlah Investasi

Persentase

jumlah

invetasi per

kelompok

(%)

ANI 143 15,59 Rp147.160.452,78 79,92

B

NI

130 14,18 Rp 27.750.663,17 15,07

C

NI

644 70,23 Rp 9.232.635,79 5,01

Total 917 100,00 Rp 184.143.751,74 100,00

Jumlah keseluruhan item sediaan farmasi rutin pada instalasi farmasi

rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus tahun 2010 adalah 917 item yang

memberikan investasi sebesar Rp 184.143.751,74 terhadap pendapatan RSUD dr.

Doris Sylvanus. Sediaan farmasi ini dikelompokkan ke dalam tiga kelompok ANI,

BNI, dan CNI sehingga diketahui bahwa terdapat 143 item atau 15,59% termasuk

dalam kelompok A

NI

dengan total investasi sebesar Rp147.160.452,78 yang

menunjukkan bahwa investasi sediaan farmasi kelompok ini 79,92% dari jumlah

keseluruhan investasi sediaan farmasi rutin. Kelompok B

NI

terdiri dari 130 item

atau 14,18% yang memberikan investasi sebesar 15,07% dari jumlah keseluruhan

investasi sediaan farmasi rutin yaitu Rp 27.750.663,17. Sedangkan kelompok CNI

adalah kelompok dengan jumlah item 644 atau 70,23% dengan investasi sebesar

Rp9.232.635,79 atau 5,01% dari jumlah keseluruhan investasi sediaan farmasi

rutin.

Gambar 3. Distribusi Sediaan Farmasi Rutin Berdasarkan Analisis Nilai

Investasi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus

Palangka Raya tahun 2010

Gambar 3 menunjukkan bahwa kelompok A terdiri dari 15,59% sediaan

farmasi mampu memberikan kontribusi sebesar 80% dari total nilai investasi.

Kelompok B terdiri 14,18% sediaan farmasi mampu memberikan kontribusi

sebesar 15% dari total nilai investasi. Kelompok C berisi 70,23% sediaan farmasi

yang memberikan kontribusi sebesar 5%. Kelompok C memiliki presentase besar

dalam pemakaian namun hanya berkontribusi sebesar 5% terhadap total nilai

investasi sehingga persediaan kelompok ini harus dibatasi dan memperbanyak

menyediakan sediaan farmasi kelompok A. Persediaan kelompok A sebaiknya

ditekan serendah mungkin dengan frekuensi pembelian yang sering.

Berdasarkan hal tersebut maka dalam pengendalian persediaan farmasi

antihipertensi, persediaan di instalasi rawat jalan perlu mengacu pada ketentuan

bahwa pengendalian persediaan kelompok A dan kelompok C harus dikontrol

khusus. Namun demikian bukan berarti kelompok B tidak dilakukan pengendalian

persediaan, hanya saja pengendalian yang dilakukan secara normal.

Persediaan antihipertensi rutin kelompok A sebaiknya ditekan serendah

mungkin dengan frekuensi pembelian yang sering menggunakan metode EOQ.

Sediaan farmasi kelompok B diawasi secara normal dan dilakukan penyesuaian

pada kuantitas pemesanan (ROP) maupun titik pemesan kembali menggunakan

kartu stok. Sedangkan kelompok C dikendalikan agar jumlah stoknya cukup

sehingga tidak terjadi stock out dengan kartu stok dan pembelian secara just in

time.

Tabel IX. Pengelompokan Sediaan Farmasi Rutin Antihipertensi Instalasi

Farmasi Rawat Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Berdasarkan

Nilai Investasi Tahun 2010

Kelompok

Jumlah

item

Anti-Hipertensi

Jumlah

Pemakaian

Jumlah

Investasi

Antihipertensi

(Rupiah)

Jumlah Investasi

Obat Rutin

(Rupiah)

Persentase

Investasi

Anti-hipertensi

(%)

A

NI

10 7.066 81.346.595,51 147.160.452,78 44,17

B

NI

6 6.50 1.339.077,30 27.750.663,17 0,73

C

NI

28 4.788 693.561,84 9.232.635,79 0,38

Total 44 12.504 83.379.234,65 184.143.751,74 45,28

Jumlah keseluruhan item sediaan farmasi rutin antihipertensi pada

instalasi farmasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus tahun 2010 adalah 44 item

yang memberikan investasi sebesar Rp 83.379.234,65 terhadap pendapatan

instalasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus. Sediaan farmasi ini

dikelompokkan ke dalam tiga kelompok A

NI

, B

NI

, dan C

NI

sehingga diketahui

bahwa terdapat 10 item termasuk dalam kelompok ANI dengan total investasi

sebesar Rp 81.346.595,51 yang menunjukkan bahwa investasi sediaan farmasi

kelompok ini 44,17% dari jumlah keseluruhan investasi sediaan farmasi rutin.

Kelompok BNI terdiri dari 6 item yang memberikan investasi sebesar 0,73% dari

jumlah keseluruhan investasi sediaan farmasi rutin yaitu Rp 1.339.077,30.

Sedangkan kelompok CNI adalah kelompok dengan jumlah item 28 dengan

investasi sebesar Rp 693.561,84 atau 0,38% dari jumlah keseluruhan investasi

sediaan farmasi rutin.

Tabel X. Pengelompokan Sediaan Farmasi ASKES Instalasi Farmasi Rawat

Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Berdasarkan Nilai Investasi

Periode 2010

Kelompok

Jumlah

item

sediaan

farmasi

Persentase

jumlah item

per kelompok

(%)

Jumlah Investasi

Persentase

jumlah

investasi per

kelompok

(%)

ANI 23 6,12 Rp141.160.152,00 79,00

BNI 40 10,64 Rp 28.399.892,00 15,89

CNI 313 83,24 Rp 9.130.818,00 5,11

Total 376 100,00 Rp 178.690.862,00 100,00

Jumlah keseluruhan item sediaan farmasi ASKES pada instalasi farmasi

rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus tahun 2010 adalah 376 item yang

memberikan investasi sebesar Rp 178.690.862,00 terhadap pendapatan instalasi

rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus. Sediaan farmasi ini dikelompokkan ke

dalam tiga kelompok ANI, BNI, dan CNIsehingga diketahui bahwa terdapat 23 item

atau 6,12% termasuk dalam kelompok A

NI

dengan total investasi sebesar

Rp141.160.152,00 yang menunjukkan bahwa investasi sediaan farmasi kelompok

ini 79,00% dari jumlah keseluruhan investasi sediaan farmasi ASKES. Kelompok

B

NI

terdiri dari 40 item atau 10,64% yang memberikan investasi sebesar 15,89%

dari jumlah keseluruhan investasi sediaan farmasi ASKES sebesar

Rp28.399.892,00. Sedangkan kelompok C

NI

adalah kelompok dengan jumlah item

313 atau 83,24% dengan investasi sebesar Rp 9.130.818,00 atau 5,11% dari

jumlah keseluruhan investasi sediaan farmasi ASKES.

Gambar 4. Distribusi Sediaan Farmasi ASKES Berdasarkan Analisis Nilai

Investasi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus

Palangka Raya tahun 2010

Gambar 4 menunjukkan bahwa kelompok A terdiri dari 6,12% sediaan

farmasi mampu memberikan kontribusi sebesar 80% dari total nilai investasi.

Kelompok B terdiri 10,64% sediaan farmasi mampu memberikan kontribusi

sebesar 15% dari total nilai investasi. Kelompok C berisi 83,24% sediaan farmasi

yang memberikan kontribusi sebesar 5%. Kelompok C memiliki presentase besar

dalam pemakaian namun hanya berkontribusi sebesar 5% terhadap total nilai

investasi sedangkan persediaan kelompok A sebaiknya ditekan serendah mungkin

dengan frekuensi pembelian yang sering sesuai dengan jumlah minimum stoknya

atau dapat dikatakan sesuai dengan EOQ.

Berdasarkan hal tersebut maka dalam pengendalian persediaan farmasi

antihipertensi, persediaan di instalasi rawat jalan perlu mengacu pada ketentuan

bahwa pengendalian persediaan kelompok A dan kelompok C harus dikontrol

khusus meskipun hal ini tidak menunjukkan bahwa kelompok B tidak dilakukan

pengendalian persediaan hanya saja persediaan diadakan secara normal

disesuaikan dengan ROP.

Tabel XI. Pengelompokan Sediaan Farmasi ASKES Antihipertensi Instalasi

Farmasi Rawat Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Berdasarkan

Nilai Investasi Periode 2010

Kelompok

Jumlah

item

ASKES

Anti

hipertensi

Jumlah

Pemakaian

Jumlah

Investasi

Antihipertensi

(Rupiah)

Jumlah

Investasi Obat

ASKES

Persentase

Investasi

Anti

hipertensi

(%)

A

NI

7 7.392 45.057.084,00 141.160.152,00 25,22

BNI 7 21.249 6.072.853,00 28.399.892,00 3,40

CNI 18 8.028 1.805.889,00 9.130.818,00 1,01

Total 36 36.669 52.935.826,00 178,690.862,00 29,63

Sediaan farmasi ASKES di instalasi farmasi rawat jalan tahun 2010

terdiri dari 376 item dengan jumlah sediaan farmasi antihipertensi sebanyak 36

item. Tiga puluh enam item sediaan farmasi ASKES antihipertensi di instalasi

farmasi rawat jalan berkontribusi terhadap 29,63% dari jumlah keseluruhan

investasi sediaan farmasi ASKES yang dikelompokkan dalam kelompok ANI, BNI,

dan C

NI

.Kelompok A

NP

terdiri dari 7 item sediaan farmasi antihipertensi dengan

investasi sebesar Rp 45.057.084,00 atau 25,22%. Kelompok BNP terdiri dari 7

item sediaan farmasi antihipertensi dengan investasi sebesar Rp 6.072.853,00 atau

3,40% dan kelompok CNP terdiri dari 18 item sediaan farmasi antihipertensi

dengan investasi sebesar Rp 1.805.889,00 atau 1,01%.

Gambar 5. Perbandingan Investasi Sediaan Farmasi Rutin dan ASKES

Antihipertensi Tahun 2010 Berdasarkan Nilai Investasi

Gambar 5 menunjukkan bahwa sediaan farmasi rutin antihipertensi

kelompok ANI memberikan investasi yang lebih tinggi dibandingkan sediaan

farmasi ASKES antihipertensi sediaan farmasi rutin antihipertensi kelompok A

yang terdiri dari sediaan farmasi rutin antihipertensi sebesar Rp 81.346.595,51

atau 44,17% dan sediaan farmasi ASKES antihipertensi sebesar Rp 45.057.084,00

atau 25,22%. Sedangkan investasi kelompok BNI sediaan farmasi rutin lebih

rendah dari investasi sediaan farmasi ASKES antihipertensi. Investasi kelompok

B

NI

dari sediaan farmasi rutin antihipertensi adalah Rp 1.339.077,30 atau sebesar

0,73% dan investasi kelompok BNIdari sediaan farmasi ASKES antihipertensi Rp

6.072.853,00 sebesar 3,40%. Pada kelompok C

NI

didapatkan bahwa investasi

kelompok CNI sediaan farmasi rutin antihipertensi lebih rendah dibandingkan

sediaan farmasi ASKES antihipertensi yang terdiri dari sediaan farmasi rutin

antihipertensi sebesar Rp 693.561,84 atau 0,38% dan sediaan farmasi ASKES

antihipertensi sebesar Rp 1.805.889,00 atau 1,01%. Hal ini menunjukkan bahwa

sediaan farmasi antihipertensi yang memberikan kontribusi paling besar terhadap

investasi keseluruhan instalasi rawat jalan adalah sediaan farmasi rutin

antihipertensi pada kelompok A.

Gambar 6. Persentase Perbandingan Nilai Pakai dan Nilai Investasi Sediaan

Farmasi Rutin dan ASKES Antihipertensi Tahun 2010 di Instalasi Farmasi

Rawat Jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya

Pemakaian sediaan farmasi rutin antihipertensi sebesar 7,62% dari

keseluruhan pemakaian sediaan farmasi rutin di instalasi rawat jalan RSUD dr.

Doris Sylvanus yang memberikan investasi 45,28% dari keseluruhan investasi

sediaan farmasi rutin di instalasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus. Sediaan

farmasi ASKES antihipertensi adalah 16,19% dari keseluruhan pemakaian sediaan

farmasi ASKES yang memberikan investasi 29,63% dari keseluruhan investasi

sediaan farmasi ASKES di instalasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus.

Persentase pemakaian sediaan farmasi rutin antihipertensi hanya 7,62% dan

sediaan farmasi ASKES mencapai 16,19% namun nilai investasinya sediaan

farmasi rutin antihipertensi cukup tinggi yaitu 45,28%. Dengan demikian

pengelolaan sediaan farmasi rutin antihipertensi perlu mendapat pengawasan agar

efektif dan efisien di instalasi farmasi rawat jalan.

Dokumen terkait