• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTA DAN PERLINDUNGAN BAGI PEMBAWA BILYET GIRO

Pada bab ini penulis akan memberikan uraian pembahasan mengenai akibat hukum alasan penolakan pemindahbukuan bilyet giro yang tidak sesuai dengan fakta dan perlindungan bagi pihak ketiga.

BAB V PENUTUP

Pada bagian bab ini berisikan kesimpulan dan saran, kesimpulan merupakan jawaban atas identifikasi masalah, sedangkan saran

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA merupakan usulan yang operasional, konkret, dan praktis serta merupakan kesinambungan atas identifikasi masalah.

147

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA A. KESIMPULAN

Dari pembahasan mengenai Tinjauan Yuridis Akibat Hukum Penolakan Bilyet Giro Yang Tidak Sesuai Dengan Fakta dan Perlindungan Bagi Pihak Ketiga, dapat diambil kesimpulan sebaga berikut:

Dari penjelasan bab I sampai IV diketahui bahwa antara penerbit dengan penerima mempunyai hubungan hukum yaitu perjanjian jual beli, antara penerima dengan pihak ketiga hubungan yang terjadi juga perjanjian jual beli. Namun antara penerbit dengan pihak ketiga tidak terjadi hubungan hukum sama sekali, sehingga pihak ketiga menjadi tidak mendapat perlindungan hukum.

1. Bahwa penerbitan Bilyet Giro yang tidak mencantumkan syarat formil sesuai dengan SEBI No.28/KEP/DIR/1995 sehingga bilyet tersebut dapat dipindahtangankan tidak dapat memberikan perlindungan bagi pihak ketiga. Alasannya karena tidak ada hubungan hukum antara pihak ketiga dengan pihak penerbit dan juga tidak ada hubungan hukum antara pihak ketiga dengan bank, sehingga dipenuhi atau tidaknya syarat formil tersebut pihak ketiga tidak dilindungi oleh hukum. Pihak ketiga hanya sebagai walk in customer dimana bank hanya bertugas untuk melayani pihak ketiga. Namun, dalam terjadi peralihan bilyet giro bank tidak

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA dikenai pertanggungjawaban apapun. Pihak ketiga meminta pertanggungjawaban kepada pihak darimana ia mendapatkan bilyet giro tersebut.

2. Alasan penolakan pemindahbukuan bilyet giro yang tidak sesuai dengan fakta menyebabkan pegawai bank dapat dikenakan pertanggungjawaban pidana. Pertanggungjawaban pidana hanya dapat dikenakan kepada pegawai bank, karena sampai saat ini dalam hukum pidana Indonesia yang bisa bertanggungjawab hanya subjek hukum dalam bentuk orang. Jika dikaitkan dengan doktrin Vicarious Liability, yaitu pertanggungjawaban pengganti yang dapat dikenakan kepada korporasi terhadap kesalahan pegawainya namun karena tidak terbukti salah satu unsur yaitu adanya keuntungan yang diterima oleh korporasi atas tindakan yang dilakukan oleh pegawai bank maka bank tidak dapat dikenakan pertanggungjawaban pidana. Selain pertanggungjawaban pidana yang dapat dimintakan kepada pegawai bank, bank dapat dikenakan sanksi perdata atau administrasi.

B. SARAN

1. Aturan mengenai bilyet giro sebagaimana yang diatur dalam SK Direktur BI No.28/32/KEP/DIR/1995 Tentang Bilyet Giro perlu diperbarui mengingat sudah semakin berkembang dan meningkatnya penggunaan bilyet giro dalam transaski bisnis, yang juga memunculkan berbagai macam masalah dari penggunaannya sehingga peraturan mengenai bilyet

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA giro perlu dilengkapi agar dapat mengantisipasi permasalahan mengenai bilyet giro.

2. Agar para pelaku bisnis yang menggunakan bilyet giro dalam transaksinya mengisi secara lengkap blanko bilyet giro sesuai dengan syarat formal agar tidak dapat dialihkan kepada pihak ketiga.

3. Agar dalam blanko bilyet giro ditambahkan klausula yang menyatakan bahwa pengalihan bilyet giro sepenuhnya menjadi tanggungjawab pihak yang mengalihkan agar para pengguna bilyet giro berhati-hati dalam menggunakan bilyet giro.

140

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004.

---, Hukum Dagang tentang Surat-Surat Berharga, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2007.

Adrian Sutedi, Hukum Perbankan ; Suatu Tinjauan Pencucian Uang, Merger, Likuidasi dan Kepailitan, Sinar Grafika, Jakarta, 2008.

Amir M.S. Letter of Credit dalam Bisnis Ekspor Impor, Penerbit PPM, Jakarta, 2003. Antonius Cahyadi dan E. Fernando M. Manullang, Pengantar ke Filsafat Hukum,

Kencana Pranada Media Group, Jakarta, 2011.

Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002.

Djoni S. Gazali dan Rachmadi Usman, Hukum Perbankan, Sinar Grafika, Sinar Grafika, Jakarta, 2010.

Edi Setiadi dan Rena Yulia, Hukum Pidana Ekonomi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2010. Edilius dan Sudarsono, Kamus Ekonomi Uang dan Bank, Rineka Cipta. Jakarta, 1994. Emmy Pangaribuan Simanjuntak, Hukum Dagang Surat-Surat Berharga, Universitas

Gadjah Mada, Yogyakarta, 1982.

Farida Hasyim, Hukum Dagang, Sinar Grafika, Jakarta, 2009.

Galuh Puspaningrum, Aspek Hukum Cek Kosong, Aswaja Pressindo, Yogyakarta, 2014.

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA H. A. K. Moch. Anwar, Tindak Pidana di Bidang Perbankan, Bandung: Alumni,

1986.

Hermansyah, , Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Kencana Prenada Media, Jakarta, 2011.

James Julianto Irawan, Surat Berharga: Suatu Tinjauan Yuridis dan Praktis, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2014.

Janus Sidabalok, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2014.

Johannes Ibrahim, Cross Default & Cross Collateral Sebagai Upaya Penyelesaian Kredit Bermasalah, Refika Aditama, Bandung, 2004.

Kristian dan Yopi Gunawan, Tindak Pidana Perbankan, Nuansa Alia, Bandung, 2014.

Lamintang dan Theo Lamintang, Delik-Delik Khusus Kejahatan Membahayakan Kepercayaan Umum Terhadap Surat, Alat Pembayaran, Alat Bukti, dan Peradilan, Sinar Grafika, Jakarta, 2014.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002.

M. Bahsan, Giro dan Bilyet Giro Perbankan Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005.

M. Irsan Nasaruddin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Predana Media,Jakarta, 2004.

Muhamad Djumhana, Asas-asas Hukum Perbankan Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2008.

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Muhammad Erwin, Filsafat Hukum: Refleksi Kritis Terhadap Hukum, Rajagrafindo

Persada, Jakarta, 2011.

Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2008. O.P. Simorangkir. Seluk Beluk Bank Komersial, Perbanas, Jakarta, 1998.

R. Tjipto Adinugroho, Perbankan Masalah Permodalan Dana Potensial, Padya Paramita, Jakarta, 1985.

Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Bandung, 2001.

Ruddi Tri Santoso, Mengenal Dunia Perbankan, Andi Offset, Yogyakarta, 1996. Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000.

Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Disertasi dan Tesis, Rajawali Pers, Jakarta, 2014.

Sentosa Sembiring, Hukum Perbankan Edisi Revisi, Mandar Maju.Bandung, 2012. Soerjono Soekanto, Metodologi Research, Andi Offset, Yogyakarta, 1998.

Suryahadibroto dan Prakoso, Surat Berharga, Alat Pembayaran dalam Masyarakat Modern, Jakarta, Bina Aksara, 1995.

Sutan Remy Sjahdeini, Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan Yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia, Institut Bankir Indonesia, Jakarta, 1993.

Thomas Suyatno, dkk. Kelembaga an Perbankan, Gramedia, Jakarta,1997.

Tri Widiyono, Operasional Transaksi Produk Perbankan di Indonesia, Ghalia Indonesia, Bogor, 2006.

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Wirjono Prodjodikoro, Hukum dan Wesel, Cek, dan Aksep di Indonesia, Sumur

Bandung, Bandung, 1961.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992. Tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No. 28/32/KEP/DIR/1995

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/29/PBI/ 2006 Tentang Daftar Hitam Nasional Penarikan Cek Dan/Atau Bilyet Giro Kosong.

Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 2/10/DASP Tanggal 8 Juni 2000 Kepada Semua Bank Peserta Kliring Di Indonesia Perihal : Tata Usaha Penarikan Cek/ Bilyet Giro Kosong.

Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 8/33/DASP Tanggal 20 Desember 2006 Kepada Semua Bank Peserta Kliring Di Indonesia Perihal : Perubahan Ketiga atas Surat Edaran bank Indonesia Nomor 2/10/DASP/ tanggal 8 Juni 2000 Perihal Tata Usaha Penarikan Cek/ Bilyet Giro Kosong.

Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No.9/13/2007 tentang Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/atau Bilyet Giro Kosong.

JURNAL

Hassanain Haykal: “Pertanggungjawaban Bank Atas Pencatatan Palsu yang

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Penolakan (SKP) Bilyet Giro” dalam Kumpulan Tulisan Hukum Fakultas

Hukum Universitas Kristen Maranatha

Seri Dasar Hukum Ekonomi 6, Surat Berharga, Elips dan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Elips, 1998: Jakarta

LAMAN

file:///C:/Users/distro/Downloads/booklet-perbankan-indonesia-2014.pdf

http://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/edukasi/Documents/b43945c13f224997a3c4f95e79e08c76Bo okletDHNnet.pdf diakses 7 april 2015

Dokumen terkait