• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis akuntabilitas kinerja

Nilai SAKIP Sesuai Target

Gbr 3.1. Capaian Kinerja pada Aplikasi e-performance Tahun 2020

III. 2. Analisis akuntabilitas kinerja

Analisis akuntabilitas kinerja dilakukan terhadap masing-masing sasaran kegiatan yang telah ditetapkan oleh Balai Besar POM di Banda Aceh, sebagai berikut :

Sasaran Kegiatan 1.

Terwujudnya Obat dan Makanan yang memenuhi syarat di wilayah kerja Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh

Sasaran Kegiatan 1.

1.1 Persentase Obat yang Memenuhi Syarat Tahun 2020

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN KRITERIA Persentase obat yang

memenuhi syarat 80.80% 88.37% 109.37% Baik

a. Obat mencakup obat, bahan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, obat tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik (Perpres 80 tahun 2017).

b. Sampling dilakukan terhadap Obat beredar berdasarkan Data Survei Produk Beredar berdasarkan kerangka sampling acak di tahun berjalan.

c. Kriteria Obat Tidak Memenuhi Syarat, meliputi:

1) Tidak memiliki NIE/produk ilegal termasuk palsu (termasuk kadaluarsa nomor izin edar)

2) Produk kedaluwarsa 3) Produk rusak

4) Tidak memenuhi ketentuan penandaan

Sasaran Kegiatan 1.

Terwujudnya Obat dan Makanan yang memenuhi syarat di wilayah kerja Balai Besar POM di Banda Aceh

5) Tidak memenuhi syarat berdasarkan pengujian

d. Alur pemeriksaan hasil sampling Obat dilakukan secara berjenjang dan berurutan mulai dari kriteria poin 1 hingga poin 5 (kriteria pada poin d). Obat yang dinilai memenuhi ketentuan pada kriteria poin 1 akan dilakukan pemeriksaan untuk kriteria poin 2 dan seterusnya dilakukan dengan pola yang sama hingga kriteria poin 5.

e. Jumlah produk Obat TMS dihitung berdasarkan satuan bets

f. Jika termasuk poin c.1 atau c.2 atau c.3, maka tidak dilakukan pengujian, apabila sampel yang diperiksa TMK penandaan, maka sampel tetap diuji.

Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020

Pada tahun 2020, target tahun 2020 yang ditetapkan pada indikator sasaran ini adalah sebesar 80.80%. Persentase Obat yang memenuhi syarat pada tahun 2020 sebesar 88.37% Jumlah sampel yang diuji sebanyak 1006 sampel, dengan perincian yang memenuhi syarat sebanyak 889 sampel dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 117 sampel.

Dengan demikian persentase capaian target indikator sasaran tersebut diatas adalah sebesar 109.37% dengan kriteria Sangat Baik, dimana telah tercapai target yang ditetapkan pada rencana strategis tahun 2020-2024 (target tahun 2020).

Perbandingan Target dan Realisasi Realisasi Kinerja dengan Balai Besar POM Lain

Target persentase Obat yang memenuhi syarat tahun 2020 Balai Besar POM di Banda Aceh telah disinkronkan dengan target Renstra Badan POM tahun 2020 – 2024 secara nasional yaitu 80.8%.

Dengan demikian nilai pencapaian sasaran indikator ini bila dihitung terhadap target nasional memiliki nilai pencapaian sasaran sebesar 109.37%.

Apabila dibandingkan dengan Balai Besar POM provinsi lain, yaitu BBPOM Di Yogyakarta, BBPOM di Denpasar dan BBPOM di Jayapura, capaian Persentase Obat yang memenuhi syarat Balai Besar POM di Banda Aceh tahun 2020 berada diatas capaian ketiga BBPOM ini, yaitu sebesar 109.37%. Dibawah realisasi BBPOM di Yogyakarta (104.00%), BBPOM di Denpasar

(102.95%) dan BBPOM di Jayapura (102.81%). Data lengkapnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

1.2 Persentase Makanan yang Memenuhi Syarat Tahun 2020

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN KRITERIA Persentase makanan yang

memenuhi syarat 78.00% 74.49% 95.50% Baik

a. Yang dimaksud Makanan adalah Pangan Olahan yang diproses dengan cara atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan.

b. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan

BBPOM Banda

Aceh BBPOM

Yogyakarta BBPOM

Denpasar BBPOM Jayapura 109,37%

104,00%

102,95% 102,81%

Perbandingan Capaian Persentase Obat yang memenuhi syarat Tahun 2020 BBPOM Banda Aceh Dengan Balai Besar POM Lain

dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman (UU No.18 tahun 2012)

c. Sampling dilakukan terhadap Pangan Olahan beredar berdasarkan Data Survei Produk Beredar berdasarkan kerangka sampling acak di tahun berjalan.

d. Kriteria Pangan Tidak Memenuhi Syarat, meliputi:

1) Tidak memiliki NIE/produk ilegal termasuk palsu (termasuk kadaluarsa nomor izin edar)

2) Produk kedaluwarsa 3) Produk rusak

4) Tidak memenuhi ketentuan label

5) Tidak memenuhi syarat berdasarkan pengujian

e. Alur pemeriksaan hasil sampling Pangan dilakukan secara berjenjang dan berurutan mulai dari kriteria poin 1 hingga poin 5 (kriteria pada poin c). Pangan yang dinilai memenuhi ketentuan pada kriteria poin 1 akan dilakukan pemeriksaan untuk kriteria poin 2 dan seterusnya dilakukan dengan pola yang sama hingga kriteria poin 5.

f. Jika termasuk poin c.1, c.2 atau c.3, maka tidak dilakukan pengujian, apabila sampel yang diperiksa TMK label, maka sampel tetap diuji.

Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020

Pada tahun 2020, target yang ditetapkan pada indikator sasaran ini adalah sebesar 78.00%.

Persentase Makanan yang memenuhi syarat pada tahun 2020 sebesar 74.49% Jumlah sampel yang diuji sebanyak 443 sampel, dengan perincian yang memenuhi syarat sebanyak 330 sampel dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 113 sampel.

Dengan demikian persentase capaian target indikator sasaran tersebut diatas adalah sebesar 95.50% dengan kriteria Baik, dimana telah tercapai target yang ditetapkan pada rencana strategis tahun 2020-2024 (target tahun 2020).

Perbandingan Target dan Realisasi Realisasi Kinerja dengan Balai Besar POM Lain

Target persentase Makanan yang memenuhi syarat tahun 2020 Balai Besar POM di Banda Aceh telah disinkronkan dengan target Renstra Badan POM tahun 2020 – 2024 secara nasional yaitu

78.00%. Dengan demikian nilai pencapaian sasaran indikator ini bila dihitung terhadap target nasional memiliki nilai pencapaian sasaran sebesar 95.50%.

Apabila dibandingkan dengan Balai Besar POM provinsi lain, yaitu BBPOM Di Yogyakarta, BBPOM di Denpasar dan BBPOM di Jayapura, capaian Persentase Makanan yang memenuhi syarat Balai Besar POM di Banda Aceh tahun 2020 berada diatas capaian realisasi BBPOM di Yogyakarta (93.31%), Tetapi berada dibawah capaian BBPOM di Denpasar (111.31%) dan BBPOM di Jayapura (100.63%). Data lengkapnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

1.3 Persentase Obat yang aman dan bermutu berdasarkan hasil pengawasan Tahun 2020 INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN KRITERIA Persentase obat yang

aman dan bermutu berdasarkan pengawasan

85.00% 88.84% 103.81% Baik

a. Obat mencakup obat, bahan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, obat tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik (Perpres 80 tahun 2017).

BBPOM Banda

Aceh BBPOM

Yogyakarta BBPOM

Denpasar BBPOM

Jayapura 95,50%

93,31%

111,31%

100,63%

Perbandingan Capaian Persentase Makanan yang Memenuhi Syarat Tahun 2020 BBPOM Banda Aceh Dengan Balai Besar POM Lain

b. Berkualitas yang dimaksud adalah memenuhi syarat berdasarkan kriteria Pedoman Sampling Obat dan Makanan, dengan menggunakan sampling targeted/purposive di tahun berjalan.

c. Kriteria Obat Tidak Memenuhi Syarat, meliputi:

1) Tidak memiliki NIE/produk ilegal termasuk palsu (termasuk kadaluarsa nomor izin edar)

2) Produk kedaluwarsa 3) Produk rusak

4) Tidak memenuhi ketentuan penandaan

5) Tidak memenuhi syarat berdasarkan pengujian

d. Alur pemeriksaan hasil sampling Obat dilakukan secara berjenjang dan berurutan mulai dari kriteria poin 1 hingga poin 5 (kriteria pada poin d). Obat yang dinilai memenuhi ketentuan pada kriteria poin 1 akan dilakukan pemeriksaan untuk kriteria poin 2 dan seterusnya dilakukan dengan pola yang sama hingga kriteria poin 5.

e. Jumlah produk Obat TMS dihitung berdasarkan satuan bets

f. Jika termasuk poin c.1 atau c.2 atau c.3, maka tidak dilakukan pengujian, apabila sampel yang diperiksa TMK penandaan, maka sampel tetap diuji.

Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020.

Pada tahun 2020, target yang ditetapkan pada indikator sasaran ini adalah sebesar 85.00%.

Persentase Obat yang aman dan bermutu berdasarkan hasil pengawasan pada tahun 2020 sebesar 88.24% Jumlah sampel yang diuji sebanyak 357sampel, dengan perincian yang memenuhi syarat sebanyak 315 sampel dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 42 sampel.

Dengan demikian persentase capaian target indikator sasaran tersebut diatas adalah sebesar 103.81% dengan kriteria Baik, dimana telah tercapai target yang ditetapkan pada rencana strategis tahun 2020-2024 (target tahun 2020).

Perbandingan Target dan Realisasi Realisasi Kinerja dengan Balai Besar POM Lain

Target persentase Obat yang aman dan bermutu berdasarkan hasil pengawasan tahun 2020 Balai Besar POM di Banda Aceh telah disinkronkan dengan target Renstra Badan POM tahun 2020 – 2024 secara nasional yaitu 85.00%. Dengan demikian nilai pencapaian sasaran indikator ini bila dihitung terhadap target nasional memiliki nilai pencapaian sasaran sebesar 103.81%.

Apabila dibandingkan dengan Balai Besar POM provinsi lain, yaitu BBPOM Di Yogyakarta, BBPOM di Denpasar dan BBPOM di Jayapura, capaian Persentase Makanan yang memenuhi syarat Balai Besar POM di Banda Aceh tahun 2020 berada diatas capaian realisasi BBPOM di Yogyakarta (92.60%) dan BBPOM di Denpasar (96.29%), Tetapi berada dibawah capaian BBPOM di Jayapura (106.91%). Data lengkapnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

1.4 Persentase Makanan yang aman dan bermutu berdasarkan hasil pengawasan Tahun 2020

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN KRITERIA Persentase Makanan yang

aman dan bermutu berdasarkan hasil pengawasan

70.00% 42.65% 60.92% Kurang

BBPOM Banda

Aceh BBPOM

Yogyakarta BBPOM

Denpasar BBPOM

Jayapura 103,81%

92,60% 96,29%

106,91%

Perbandingan Capaian Persentase Obat yang Aman dan Bermutu berdasarkan hasil pengawasan Tahun 2020 BBPOM Banda Aceh

Dengan Balai Besar POM Lain

a. Yang dimaksud Makanan adalah Pangan Olahan yang diproses dengan cara atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan.

b. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman (UU No.18 tahun 2012)

c. Aman dan Bermutu yang dimaksud adalah memenuhi syarat berdasarkan kriteria Pedoman Sampling Obat dan Makanan, dengan menggunakan sampling targeted/purposive di tahun berjalan.

d. Kriteria Makanan Tidak Memenuhi Syarat adalah jika Pangan atau Kemasan Pangan yang diuji tidak memenuhi syarat berdasarkan pengujian.

e. Untuk Pangan Olahan yang berlabel, evaluasi terhadap label tetap dilakukan namun tidak mempengaruhi kriteria MS/TMS.

Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020

Pada tahun 2020, target yang ditetapkan pada indikator sasaran ini adalah sebesar 70.00%.

Persentase Makanan yang aman dan bermutu berdasarkan hasil pengawasan pada tahun 2020 sebesar 42.65% Jumlah sampel yang diuji sebanyak 136 sampel, dengan Makanan yang aman dan bermutu berdasarkan hasil pengawasan perincian yang memenuhi syarat sebanyak 58 sampel dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 78 sampel.

Dengan demikian persentase capaian target indikator sasaran tersebut diatas adalah sebesar 60.92% dengan Kriteria Kurang, dimana tidak tercapai target yang ditetapkan pada rencana strategis tahun 2020-2024 (target tahun 2020).

Dari pencapaian 4 target indikator yang merupakan 4 IKU pada sasaran strategis 1, maka dapat dihitung nilai pencapaian sasarannya (NPS) sebagai rata-rata dari nilai pencapaian indikatornya (NPI) dikalikan dengan bobotnya.

NPS = NPI 1 + NPI 2 + NPI 3 + NPI 4

Dokumen terkait