• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : ANALISIS DATA

C. Analisis Data

Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah pernyataan pada sebuah kuesioner sahih atau tidak (Bawono, 2006: 68). Pada penelitian ini, validitas diuji dengan melakukan korelasi antara score butir pertanyaan dengan total score-nya. Signifikan atau tidaknya suatu korelasi dapat dilihat pada kolom atau baris total score, sebuah korelasi dapat dinyatakan signifikan apabila pada kolom atau baris tersebut masing-masing total butir pernyataan menghasilkan tanda bintang.

Dari uji validitas pada setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini, diperoleh hasil dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji ValiditasVariabel Sikap Correlations

Butir1 Butir2 Butir3 S

Butir1 Pearson Correlation 1 ,540** ,385** ,812**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80

Butir2 Pearson Correlation ,540** 1 ,406** ,824**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80

Butir3 Pearson Correlation ,385** ,406** 1 ,744**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80

S Pearson Correlation ,812** ,824** ,744** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016.

Tabel 4.7

Hasil Uji ValiditasVariabel Norma Subyektif Correlations

Butir4 Butir5 NS

Butir4 Pearson Correlation 1 ,505** ,877**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 80 80 80

Butir5 Pearson Correlation ,505** 1 ,858**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 80 80 80

NS Pearson Correlation ,877** ,858** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016.

Tabel 4.8

Hasil Uji ValiditasVariabel Kontrol perilaku Correlations

Butir6 Butir7 KP

Butir6 Pearson Correlation 1 ,537** ,856**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 80 80 80

Butir7 Pearson Correlation ,537** 1 ,896**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

KP Pearson Correlation ,856** ,896** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016.

Tabel 4.9

Hasil Uji ValiditasVariabel Minat Correlations

Butir8 Butir9 Butir10 M

Butir8 Pearson Correlation 1 ,489** ,647** ,825**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80

Butir9 Pearson Correlation ,489** 1 ,705** ,849**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80

Butir10 Pearson Correlation ,647** ,705** 1 ,911**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80

M Pearson Correlation ,825** ,849** ,911** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016.

Dari keempat tabel hasil pengujian setiap variabel di atas, dapat disimpulkan bahwa korelasi antara masing-masing score butir pernyataan pada setiap variabel menunjukkan hasil yang signifikan pada level 1% untuk dua sisi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya dua bintang pada masing-masing total score butir pernyataan dari setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

2. Uji Reliabilitas

Pada prinsipnya uji reliabilitas yaitu menguji data yang diperoleh sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner yang dibagikan. Suatu kuesioner dianggap reliabel apabila jawaban-jawaban responden tersebut konsisten dari waktu ke waktu. Teknik yang digunakan dalam pengukuran

reliabilitas adalah teknik cronbach alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha > 0,60 (Bawono, 2006: 68).

Adapun hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Keterangan

Sikap .706 Reliabel

Norma Subyektif .670 Reliabel

Kontrol perilaku .693 Reliabel

Minat .827 Reliabel

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel memiliki cronbach alpha > 0,60, dengan demikian seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2013: 105). Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel-variabel independen di antara satu dengan yang lainnya (Bawono, 2006: 115). Pada penelitian ini uji multikolinearitas dilakukan dengan metode VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai

dikatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas apabila nilai Sig. yang diperoleh dari pengujian tidak lebih dari 5.

Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh tabel coefficients

sebagai berikut:

Tabel 4.11

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1(Constant) -1,401 1,432 -,978 ,331

S ,437 ,122 ,335 3,589 ,001 ,783 1,276

NS ,506 ,160 ,305 3,162 ,002 ,730 1,369

KP ,450 ,179 ,245 2,517 ,014 ,719 1,391

a. Dependent Variable: M

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016.

Dari tabel coefficients di atas dapat dilihat bahwa semua variabel independen (sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku) masing-masing mempunyai nilai VIF yang tidak lebih besar dari 5. Maka dapat diartikan bahwa semua variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lolos dari gejala multikolinearitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2013: 139). Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan metode Park. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh tabel coefficients sebagai berikut:

Tabel 4.12 Hasil Uji Park

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 1,883 1,050 1,793 ,077 S -,048 ,089 -,068 -,540 ,591 NS -,047 ,117 -,053 -,404 ,687 KP -,176 ,131 -,176 -1,341 ,184

a. Dependent Variable: LnU2i

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016.

Dari tabel coefficients di atas dapat dilihat bahwa semua variabel independen yang digunakan pada penelitian ini masing-masing mempunyai nilai Sig. yang lebih dari 0,05, yang berarti tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik. Maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi yang digunakan, sehingga model regresi yang digunakan dianggap layak digunakan untuk memprediksi minat untuk bekerja di bank syariah berdasarkan masukan variabel independen sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, data variabel dependen dan independen yang digunakan memiliki distribusi normal atau tidak (Bawono, 2006: 174). Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode analisa grafik Normal Probability Plot. Suatu model regresi dapat dikatakan memenuhi asumsi normalitas apabila dalam grafik Normal

Probability Plot terlihat adanya titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal sedangkan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya (Bawono, 2006: 176). Berdasarkan uji regresi yang dilakukan, diperoleh grafik Normal Probability Plot sebagai berikut:

Gambar 4.6

Grafik Normal Probability Plot

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016.

Dari grafik Normal Probability Plot di atas, dapat dilihat perbandingan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif data dari distribusi normal. Pada grafik tersebut terlihat adanya titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal, sedangkan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi normalitas.

d. Uji Linearitas

Pengujian linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model

bentuk lain. Spesifikasi model dapat berupa linier, kuadratik atau kubik (Bawono, 2006: 179). Pada penelitian ini, uji linearitas dilakukan dengan metode Analyze Compare Means. Variabel independen dapat dikatakan mempunyai hubungan linier dengan variabel dependen apabila nilai Sig. pada baris Deviation from Linearity dalam tabel ANOVA mempunyai nilai lebih besar dari 0,05 (Suyono, 2015: 65). Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh tabel sebagai berikut:

Tabel 4.13

Hasil Uji Regresi Persamaan Linier Variabel Sig. Deviation

from Linearity

Keterangan

Sikap 0,057 Linier

Norma Subyektif 0,131 Linier

Kontrol perilaku 0,453 Linier

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semua variabel independen (sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku) memiliki nilai Sig. Deviation from Linearity lebih besar dari 0,05. Maka dapat dikatakan bahwa antara variabel independen dan variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini bersifat linier.

4. Uji Hipotesis

a. Uji t (Uji Secara Individu)

Uji statistik t digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri (Bawono, 2006: 89). Pada penelitian ini, uji t dilakukan untuk melihat tingkat signifikansi variabel sikap, norma

subyektif dan kontrol perilaku secara individu mempengaruhi variabel minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah. Suatu variabel independen dikatakan signifikan secara individu mempengaruhi variabel dependen apabila nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 (Bawono, 2006: 103).

Dari analisis regresi yang dilakukan, diperoleh tabel coefficients sebagai berikut: Tabel 4.14 Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. 95,0% Confidence Interval for B B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound 1(Constant) -1,401 1,432 -,978 ,331 -4,254 1,451 S ,437 ,122 ,335 3,589 ,001 ,195 ,680 NS ,506 ,160 ,305 3,162 ,002 ,187 ,824 KP ,450 ,179 ,245 2,517 ,014 ,094 ,806 a. Dependent Variable: M

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016.

Berdasarkan tabel coefficients di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Variabel sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah. Hal ini karena dalam tabel di atas, variabel sikap mempunyai nilai Sig. sebesar 0,001.

2) Variabel norma subyektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah. Hal ini karena dalam tabel di atas, variabel norma subyektif mempunyai nilai Sig. sebesar 0,002.

3) Variabel kontrol perilaku berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah. Hal ini karena dalam tabel di atas, variabel norma subyektif mempunyai nilai Sig. sebesar 0,014.

b. Uji F (Uji Secara Serempak)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh semua variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 91). Pada penelitian ini, uji F dilakukan untuk untuk mengetahui seberapa jauh variabel sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah. Variabel independen dikatakan signifikan mempengaruhi variabel dependen secara bersama-sama apabila nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 (Bawono, 2006: 101).

Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh tabel sebagai berikut:

Tabel 4.15 Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1Regression 201,287 3 67,096 23,617 ,000b

Residual 215,913 76 2,841

Total 417,200 79

a. Dependent Variable: M

b. Predictors: (Constant), KP, S, NS

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016.

Dari tabel ANOVA di atas dapat dilihat bahwa nilai Sig. Lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut berarti variabel sikap, norma subyektif dan

kontrol perilaku bersama-sama mempengaruhi variabel minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah secara signifikan.

c. Uji R2 (Uji Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 92). Pada penelitian ini, koefisien determinasi menunjukkan tingkat hubungan antara variabel sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku dengan variabel minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah. Uji koefisien determinasi dilakukan dengan melihat nilai R2 pada tabel Model Summary dari hasil analisis regresi. Apabila nilai R2 semakin mendekati angka 1, maka dapat dikatakan bahwa kontribusi variabel independen semakin kuat mempengaruhi variabel dependen.

Dari analisis regresi yang dilakukan, diperoleh tabel Model Summary sebagai berikut:

Tabel 4.16 Hasil Uji R2 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,695a ,482 ,462 1,68552 a. Predictors: (Constant), KP, S, NS

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016.

Berdasarkan tabel Model Summary di atas, maka dapat diinterpretasikan hasil dari pengujian koefisien determinasi sebagai berikut:

1) Koefisien korelasi (R) sebesar 0,695, ini artinya ada hubungan yang kuat antara variabel independen (sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku) dengan variabel dependen (minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah) karena mendekati angka 1.

2) Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,482, ini artinya bahwa kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 48,2%, sedangkan sisanya yang sebesar 51,8% dipengaruhi oleh variabel yang lain di luar model.

3) Koefisien adjusted R2 (Adj R2) sebesar 0,462, ini merupakan korelasi dari R2 sehingga gambarnya lebih mendekati populasi.

Dokumen terkait