• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA UNTUK BEKERJA DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga) SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA UNTUK BEKERJA DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga) SKRIPSI"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah

IAIN Salatiga)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD MUQORROBIN BUDIMAN

213 12 100

JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)

ii

(Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah

IAIN Salatiga)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD MUQORROBIN BUDIMAN

213 12 100

JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(3)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka

Skripsi saudara:

Nama : Muhammad Muqorrobin Budiman

NIM : 213 12 100

Jurusan : S1 Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga

Judul Skripsi : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa untuk

Bekerja di Bank Syariah (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan

Perbankan Syariah IAIN Salatiga)

Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk

dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 15 September 2016

Pembimbing,

(4)

iv

PENGESAHAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA UNTUK BEKERJA DI BANK SYARIAH

(Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga)

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD MUQORROBIN BUDIMAN NIM: 213 12 100

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada

tanggal 20 September 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana S1 Ekonomi.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. Hikmah Endraswati, M.Si.

Sekretaris Penguji : Taufikur Rahman, M.Si.

Penguji I : Dr. Nafis Irkhami, M.Ag.

Penguji II : Qi Mangku B., Lc., M.Si.

Salatiga, 20 September 2016 Dekan,

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhammad Muqorrobin Budiman

NIM : 213 12 100

Jurusan : S1 Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga

Judul Skripsi : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa untuk

Bekerja di Bank Syariah (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan

Perbankan Syariah IAIN Salatiga)

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.

Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Salatiga, 15 September 2016

Penulis,

(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. (Hadis)

Hidup itu bukan tentang menang atau kalah, melainkan berjuang atau tidak

berjuang. (EAN)

Dosa terbesar dalam hidup adalah rasa malas (Ali Antoni)

PERSEMBAHAN

Untuk orang tuaku, Tri Tunggal dan Nuryani,

Kakak dan adikku, Meida dan Ani’,

(calon) Jodohku,

Para dosenku,

Saudara-saudaraku,

Sahabat-sahabat seperjuanganku,

Keluarga besar SSC (Student Sport Club),

Teman-teman Jurusan Perbankan Syariah S1 angkatan 2012,

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Untaian rasa syukur, segala puji bagi Alloh SWT., Tuhan semesta alam,

selalu penulis ucapkan, karena atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa untuk Bekerja di Bank Syariah (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga) dengan baik tanpa kendala yang berarti. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah

kepada beliau Rasul Muhammad SAW., keluarga, serta seluruh pengikutnya

hingga akhir zaman.

Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi (S.E.) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan S1 Perbankan

Syariah IAIN Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak bisa

terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik berupa ide, kritik ataupun saran yang

sifatnya mendukung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan S1 Perbankan

(8)

viii

4. Bapak Taufikur Rahman, M.Si. selaku dosen pembimbing yang

dengan sabar telah memberikan pengarahan serta nasihat selama

penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Mochlasin, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik yang

telah banyak memberikan bimbingan dan nasihat selama masa

perkuliahan.

6. Segenap dosen Jurusan S1 Perbankan Syariah serta Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

7. Seluruh staf dan karyawan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

8. Kedua orang tua tercinta, kakak dan adik, serta seluruh keluarga dan

kerabat yang telah banyak memberikan dukungan baik moril maupun

materiil kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

perkuliahan.

9. Oktaviayani Puji Lestari, yang senantiasa memberi semangat dan

dorongan kepada penulis.

10. Segenap sahabat-sahabat seperjuangan, Barlian, Rizal, Novi, Peni,

Mahmud, Luqman, yang selalu berjuang bersama-sama.

11. Keluarga besar Student Sport Club (SSC) yang telah membantu

penulis untuk selalu berkembang ke arah yang lebih baik.

12. Teman-teman Jurusan S1 Perbankan Syariah angkatan 2012 yang

(9)

ix

13. Seluruh mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Salatiga yang telah

memberikan warna tersendiri bagi hari-hari penulis selama masa

perkuliahan.

14. Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis

dalam proses penyusunan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan mereka senantiasa selalu mendapatkan ridho dari

Alloh SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata

sempurna, untuk itu kritik dan saran selalu penulis nanti-nantikan demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penulis hanya bisa berharap semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Amin.

Salatiga, 15 September 2016

(10)

x

ABSTRAK

Budiman, M. Muqorrobin. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa untuk Bekerja di Bank Syariah (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga). Skripsi. Jurusan S1 Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Taufikur Rahman, M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah. Dengan menerapkan konsep teori perilaku terencana, variabel yang digunakan adalah sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 80 mahasiswa jurusan Perbankan Syariah dari angkatan 2010-2013. Teknik penentuan sampel menggunakan metode stratified random

sampling dimana sampel dibedakan sesuai jurusan S1 Perbankan Syariah dan D3

Perbankan Syariah. Alat analisis yang digunakan adalah SPSS versi 22.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah.

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II : LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka ... 8

(12)

xii

1. Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) ... 13

2. Minat ... 14

a. Pengertian Minat ... 14

b. Faktor-Faktor yang Menentukan Minat ... 15

1) Sikap (Attitude) ... 16

2) Norma Subyektif (Subjective Norm) ... 18

3) Kontrol Perilaku (Behavioral Control) ... 19

3. Bank Syariah ... 20

a. Pengertian bank Syariah ... 20

b. Kegiatan Bank Syariah ... 21

c. Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional ... 21

4. Sumber Daya Manusia Bank Syariah ... 23

C. Kerangka Pemikiran ... 24

D. Hipotesis ... 25

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

C. Populasi dan Sampel ... 27

1. Populasi ... 27

2. Sampel ... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ... 29

1. Pengertian Data ... 29

(13)

xiii

3. Teknik Pengumpulan Data ... 30

E. Skala Pengukuran ... 31

F. Definisi Konsep dan Operasional ... 32

1. Variabel Bebas (Independent Variable) ... 32

2. Variabel Terikat (Dependent Variable) ... 33

G. Instrumen Penelitian ... 34

H. Uji Instrumen Penelitian ... 36

1. Uji Validitas ... 36

2. Uji Reliabilitas ... 36

3. Uji Asumsi Klasik ... 37

4. Uji Hipotesis ... 39

I. Alat Analisis ... 41

BAB IV : ANALISIS DATA A. Gambaran Obyek Penelitian ... 42

1. Profil Jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga ... 42

2. Visi dan Misi Jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga ... 43

a. Visi dan Misi Jurusan Perbankan Syariah S1 ... 43

b. Visi dan Misi Jurusan Perbankan Syariah D3 ... 44

3. Tujuan Jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga ... 44

a. Tujuan Jurusan Perbankan Syariah S1 ... 44

b. Tujuan Jurusan Perbankan Syariah D3 ... 45

B. Deskripsi Data Responden ... 46

(14)

xiv

2. Usia ... 47

3. Jurusan ... 48

4. Angkatan ... 49

5. Kepemilikan Rekening di Bank Syariah ... 50

C. Analisis Data ... 51

1. Uji Validitas ... 51

2. Uji Reliabilitas ... 53

3. Uji Asumsi Klasik ... 54

a. Uji Multikolinearitas ... 54

b. Uji Heteroskedastisitas ... 55

c. Uji Normalitas ... 56

d. Uji Linearitas ... 57

4. Uji Hipotesis ... 58

a. Uji t ... 58

b. Uji F ... 60

c. Uji R2 ... 61

D. Hasil Uji Hipotesis ... 62

BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan... 65

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional ... 21

Tabel 2.2 : Perbedaan Sistem Bagi Hasil dengan Sistem Bunga ... 22

Tabel 3.1 : Jumlah Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga Tahun Akademik Semester Ganjil 2016/2017 ... 27

Tabel 3.2 : Variabel dan Indikator Penelitian ... 35

Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Responden ... 46

Tabel 4.2 : Usia Responden ... 47

Tabel 4.3 : Jurusan Responden ... 48

Tabel 4.4 : Angkatan Responden ... 49

Tabel 4.5 : Kepemilikan Rekening di Bank Syariah ... 50

Tabel 4.6 : Hasil Uji Validitas Variabel Sikap ... 52

Tabel 4.7 : Hasil Uji Validitas Variabel Norma Subyektif ... 52

Tabel 4.8 : Hasil Uji Validitas Variabel Kontrol Perilaku ... 52

Tabel 4.9 : Hasil Uji Validitas Variabel Minat ... 53

Tabel 4.10 : Hasil Uji Reliabilitas ... 54

Tabel 4.11 : Hasil Uji Multikolinearitas ... 55

Tabel 4.12 : Hasil Uji Park ... 56

Tabel 4.13 : Hasil Uji Regresi Persamaan Linier ... 58

Tabel 4.14 : Hasil Uji t ... 59

Tabel 4.15 : Hasil Uji F ... 60

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Konsep Teori Perilaku Terencana ... 14

Gambar 2.2 : Kerangka Pemikiran ... 25

Gambar 4.1 : Jenis Kelamin Responden... 47

Gambar 4.2 : Usia Responden ... 48

Gambar 4.3 : Jurusan Responden ... 49

Gambar 4.4 : Angkatan Responden ... 50

Gambar 4.5 : Kepemilikan Rekening di Bank Syariah ... 51

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 : Data Hasil Kuesioner

Lampiran 3 : Output Hasil Pengujian

Lampiran 4 : Data Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga

Tahun Akademik Semester Ganjil 2016/2017

Lampiran 5 : Surat Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi

Lampiran 6 : Lembar Konsultasi Skripsi

(18)

1

A. Latar Belakang

Menurut Undang-undang No. 21 tahun 2008 Bank Syariah adalah

Bank umum yang melaksanakan usaha berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Prinsip

syari’ah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank

dengan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan

usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariah. Pada umumnya yang

dimaksud bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta

peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah

(Sudarsono, 2003: 18).

Pelopor perbankan syariah di Indonesia adalah Bank Muamalat

Indonesia yang berdiri pada tahun 1992, yang merupakan bank umum syariah

pertama di Indonesia dan menjadikan Bank Muamalat Indonesia sebagai

pioneer bagi bank syariah lainnya. Menurut data terkini, di Indonesia

terdapat 12 Bank Umum Syariah (BUS), 22 Unit Usaha Syariah (UUS) dan

168 unit Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dengan total jaringan

kantor mencapai 2.392 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia (Otoritas

(19)

Halimah (2016) mengungkapkan perkembangan perbankan syariah ini

tentunya juga harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang

memadai, baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitasnya. Namun,

realitas yang ada menunjukkan bahwa masih banyak SDM yang selama ini

terlibat dalam institusi syariah, tidak memiliki pengalaman akademis dan

praktis dalam islamic banking. Tentunya kondisi ini cukup signifikan

mempengaruhi produktivitas dan profesionalisme perbankan syariah itu

sendiri.

Menurut Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) dalam

Setyawati (2015: 2), masih minimnya SDM berbasis syariah merupakan

tantangan terbesar dalam perkembangan bank syariah saat ini. Untuk

mengatasi masalah tersebut, BI selaku otoritas tertinggi perbankan di

Indonesia menetapkan aturan di mana 5% dari keuntungan bank syariah harus

dialokasikan untuk pengembangan SDM. Di samping itu BI juga

meningkatkan kerjasama dengan lembaga pendidikan, seperti universitas

maupun perguruan tinggi untuk menyiapkan SDM yang unggul yang berbasis

syariah. Hal tersebut tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi perguruan

tinggi untuk turut mengembangkan SDM yang berbasis syariah, tidak

terkecuali Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga dipersiapkan

serta dibekali ilmu untuk mendalami tentang perbankan syariah secara

intensif. Di samping teori yang didapatkan di perkuliahan, mahasiswa juga

(20)

di bank syariah selama kurang lebih 2 bulan. Kegiatan ini bertujuan agar

mahasiswa jurusan Perbankan Syariah dapat memahami segala sesuatu

tentang perbankan syariah secara teori maupun praktik di lapangan, hingga

pada akhirnya alumni dari jurusan Perbankan Syariah memang benar-benar

lulusan yang berkompeten serta siap mengelola lembaga keuangan syariah

sesuai dengan ajaran-ajaran yang berdasarkan alqur’an dan hadits, dan mampu mengembangkan ekonomi Islam yang dapat bermanfaat bagi

masyarakat. Hal ini sesuai dengan misi yang diterapkan oleh jurusan

Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama

Islam Negeri Salatiga.

Setelah menyelesaikan pendidikan S1 maupun D3, lulusan dari

jurusan perbankan syariah mempunyai dua alternatif pilihan. Pilihan yang

pertama yaitu melanjutkan jenjang akademik yang lebih tinggi, sedangkan

pilihan yang kedua adalah langsung terjun untuk berkecimpung dalam dunia

kerja, baik dalam dunia perbankan syariah ataupun sektor yang lainnya.

Tetapi apabila mau berkaca pada masalah masih kurangnya SDM berbasis

syariah pada bank-bank syariah yang ada, tentunya sebagai sarjana yang

berbasis syariah lebih memilih untuk berkarir di bank syariah.

Permana (2015: 1) mengemukakan bahwa salah satu aspek penting

dalam kehidupan manusia dewasa yang sehat adalah karir. Ketepatan

menentukan dan memilih karir mejadi titik penting dalam perjalanan hidup

manusia, oleh karenanya karir seseorang berkontribusi besar bagi diri dan

(21)

yang tepat sesuai minat dan bakat yang dimiliki seseorang merupakan

tahapan awal dalam pembetukan karir.

Minat (intention) adalah keinginan untuk melakukan perilaku tertentu

(Jogiyanto, 2007: 25). Dalam konsep teori perilaku terencana (theory of

planned behavior), Ajzen mengungkapkan bahwa minat (intention) seseorang

dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu sikap (attitude), norma subyektif

(subjective norm) dan kontrol perilaku (behavioral control) (Azwar, 1995:

12).

Sulistiani (2012), dari hasil penelitian yang dilakukannya,

mengungkapkan bahwa faktor sikap tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap minat seseorang dalam memilih profesi yang akan dijalani.

Sedangkan norma subyektif dan kontrol perilaku berpengaruh secara

sinifikan. Tetapi pada penelitian yang dilakukan oleh Hartbian (2014)

menunjukkan hasil bahwa hanya faktor sikap yang berpengaruh secara

signifikan terhadap minat seseorang dalam memilih profesi yang akan

dijalani. Sedangkan norma subyektif dan kontrol perilaku tidak berpengaruh

secara sinifikan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penilitian dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA UNTUK BEKERJA DI

BANK SYARIAH” (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Perbankan

(22)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang

dapat diambil sebagai dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah sikap mempunyai pengaruh terhadap minat mahasiswa Jurusan

Perbankan Syariah untuk bekerja di bank syariah?

2. Apakah norma subyektif mempunyai pengaruh terhadap minat mahasiswa

Jurusan Perbankan Syariah untuk bekerja di bank syariah?

3. Apakah kontrol perilaku mempunyai pengaruh terhadap minat mahasiswa

Jurusan Perbankan Syariah untuk bekerja di bank syariah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat disimpulkan tujuan

dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh sikap terhadap minat mahasiswa

Jurusan Perbankan Syariah untuk bekerja di bank syariah.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh norma subyektif terhadap minat

mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah untuk bekerja di bank syariah.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kontrol perilaku terhadap minat

mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah untuk bekerja di bank syariah.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan bisa diambil dari penelitian ini

(23)

1. Sebagai bahan masukan bagi Lembaga Pendidikan Ekonomi Syariah,

khususnya Jurusan perbankan Syariah, untuk lebih meningkatkan

pengajaran dengan harapan untuk lebih menghasilkan lulusan-lulusan yang

lebih berkualitas serta benar-benar memahami ilmu ekonomi syariah

sehingga lebih siap berkecimpung di dunia kerja.

2. Sebagai bahan masukan bagi Lembaga Keuangan Syariah, khususnya

Perbankan Syariah, sehingga mengetahui faktor apa saja yang

mempengaruhi minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah.

3. Untuk memperkuat penelitian sebelumnya mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah.

4. Sebagai salah satu syarat bagi penulis untung menyelesaikan jenjang

pendidikan strata satu Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam di Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

E. Sistematika Penulisan

Penelitian ini disusun ke dalam lima bab dengan sistematika

pembahasan sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi uraian mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Landasan Teori menjelaskan mengenai teori-teori yang digunakan sebagai

landasan penelitian yang mendukung perumusan hipotesis, penelitian

(24)

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian berisi tentang bagaimana penelitian akan dilaksanakan.

Sehingga pada bagian ini diraikan mengenai variabel penelitian dan definisi

opersional, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan

data serta metode analisis.

BAB IV: ANALISIS DATA

Analisis data mendeskripsikan tentang objek penelitian, analisis data,

interpretasi hasil olah data serta argumentasi atau pembahasan hasil

penelitian.

BAB V: PENUTUP

(25)

8

A. Telaah Pustaka

Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti-peneliti yang sebelumnya, di mana penelitian yang dilakukan

mempunyai kaitan dengan penelitian ini. Penelitian mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam memilih profesi telah banyak

dilakukan oleh akademisi.

Merdekawati (2011) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam memilih profesi. Dari penelitian

yang dilakukannya menghasilkan temuan bahwa faktor pelatihan profesional,

pengakuan profesional, dan nilai sosial berpengaruh signifikan terhadap

minat mahasiswa dalam memilih profesi sebagai akuntan. Sedangkan faktor

penghasilan, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas

tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa dalam memilih

profesi sebagai akuntan.

Penelitian yang dilakukan oleh Chan (2012) mengenai minat

mahasiswa dalam memilih profesi menghasilkan temuan bahwa faktor

pengakuan profesional dan personalitas berpengaruh signifikan terhadap

minat mahasiswa dalam memilih profesi sebagai akuntan publik, sedangkan

faktor finansial, pengakuan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja,

(26)

signifikan terhadap minat mahasiswa dalam memilih profesi sebagai akuntan

publik.

Suyana (2012) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi minat mahasiswa perguruan tinggi pariwiwsata untuk bekerja

di luar negeri. Dari hasil penelitian yang dilakukannya dapat dikatakan bahwa

faktor perolehan informasi, dorongan keluarga, lama pendidikan orang tua,

jumlah saudara kandung dan jurusan yang dipilih berpengaruh signifikan

terhadap minat mahasiswa perguruan tinggi pariwisata untuk bekerja di luar

negeri, sedangkan faktor penghasilan orang tua dan pekerjaan orang tua tidak

berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa perguruan tinggi

pariwisata untuk bekerja di luar negeri.

Sari (2013), dari hasil penelitian yang dilakukannya mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk memilih profesi sebagai

akuntan publik, mengungkapkan bahwa faktor pengakuan profesional dan

pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk

memilih profesi sebagai akuntan publik. Sedangkan faktor penghargaan

finansial, pelatihan profesional, nilai sosial dan pertimbangan pasar kerja

tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk memilih profesi sebagai

akuntan publik.

Penelitian yang dilakukan Suyono (2014) mengenai minat mahasiswa

untuk memilih profesi sebagai akuntan publik memperoleh hasil bahwa faktor

penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai sosial, pertimbangan pasar

(27)

untuk memilih profesi sebagai akuntan publik. Sedangkan faktor pengakuan

profesional dan lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap minat

mahasiswa untuk memilih profesi sebagai akuntan publik.

Konsep teori perilaku terencana (theory of planned behavior) dapat

juga diterapkan dalam penelitian mengenai minat mahasiswa dalam memilih

profesi. Sulistiani (2012) melakukan penelitian terhadap 140 mahasiswa

jurusan akuntansi di Universitas Diponegoro mengenai minat mahasiswa

untuk berkarir sebagai akuntan publik. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa faktor sikap tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk

berkarir sebagai akuntan publik. Sedangkan norma subyektif dan kontrol

perilaku berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk berkarir sebagai

akuntan publik.

Atikah (2013) melakukan penelitian mengenai pengaruh sikap, norma

subyektif dan perceived behavioral control terhadap sarjana yang berminat

untuk bekerja di perbankan syariah. Hasil penelitian yang dilakukannya

menunjukkan hasil bahwa sikap tidak berpengaruh terhadap intensi seseorang

untuk bekerja di perbankan syariah, sedangkan norma subyektif dan

perceived behavioral control berpengaruh terhadap intensi seseorang untuk

bekerja di perbankan syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Hartbian (2014) mengenai penerapan

konsep teori perilaku terencana dalam pengaruhnya terhadap minat

mahasiswa dalam memilih profesi menunjukkan hasil yang berbeda dari dua

(28)

Kristen Satya Wacana Salatiga menunjukkan bahwa hanya faktor sikap yang

berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk bekerja di bidang

perpajakan. Sedangkan norma subyektif dan kontrol perilaku tidak

berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk bekerja di bidang

perpajakan.

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat

mahasiswa untuk bekerja di syariah juga telah banyak dilakukan oleh

akademisi. Suryani (2015) melakukan penelitian dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan

Bekerja di Bank Syariah”. Penelitian yang dilakukan pada Fakultas Ekonomi di empat universitas yang ada di kota Medan, yaitu USU, UNIMED, UISU

dan UMSU tersebut menunjukkan bahwa nilai religius, pertimbangan pasar

kerja dan keluarga dan teman berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah. Sedangkan variabel

penghargaan finansial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap

minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah.

Setyawati (2015), dari penelitian yang dilakukannya dengan judul

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Jurusan Keuangan

Islam UIN Sunan Kalijaga untuk Bekerja di Perbankan Syariah”,

mengungkapkan bahwa faktor motivasi intrinsik, motivasi spiritual dan nilai

sosial berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa jurusan keuangan

Islam untuk bekerja di perbankan syariah. Sedangkan faktor motivasi

(29)

personalitas tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa jurusan

keuangan Islam untuk bekerja di perbankan syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Permana (2015) yang berjudul

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Universitas

Bengkulu Berkarir di Entitas Syariah”, menyimpulkan hasil dari penelitian yang dilakukannya menunjukkan bahwa pengetahuan syariah dan lingkungan

kerja memiliki pengaruh terhadap minat berkarir di entitas syariah, namun

untuk pertimbangan pasar kerja tidak berpengaruh terhadap minat berkarir di

entitas syariah.

Dari uraian penelitian terdahulu di atas, maka perbedaan penelitian ini

dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya adalah penelitian

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk bekerja

di bank syariah dilakukan dengan menerapkan konsep teori perilaku

terencana. Konsep teori perilaku terencana masih jarang diterapkan pada

penelitian mengenai minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah, dan

pada penelitian sebelumnya diterapkan dalam penelitian mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk bekerja sebagai akuntan

publik dan di bidang perpajakan. Dalam konsep teori perilaku terencana

(theory of planned behavior) yang dikemukakan oleh Icek Ajzen, minat

(intention) seseorang dipengaruhi oleh adanya faktor sikap (attitude), norma

subyektif (subjective norm) dan kontrol perilaku (behavioral control)

(30)

B. Kerangka Teori

1. Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)

Teori perilaku terencana (theory of planned behavior) adalah hasil

pengembangan lebih lanjut dari teori tindakan beralasan (theory of

reasoned action) yang juga dikembangkan oleh Ajzen pada tahun 1980.

Teori tindakan beralasan (theory of reasoned action) menjelaskan bahwa

perilaku seseorang dilakukan karena individu memiliki minat atau

keinginan untuk melakukannya. Minat akan menentukan perilaku

seseorang. Teori tindakan beralasan (theory of reasoned action)

mengusulkan bahwa minat adalah suatu fungsi dari sikap (attitude) dan

norma subyektif (subjective norm) terhadap perilaku. Dalam teori perilaku

terencana (theory of planned behavior), Ajzen, pada tahun 1988,

menambahkan sebuah konstruk yang belum ada pada teori tindakan

beralasan. Konstruk tersebut adalah kontrol perilaku atau behavioral

control (Jogiyanto, 2007: 61).

Teori perilaku terencana (theory of planned behavior) merupakan

teori yang sudah digunakan untuk memprediksi berbagai perilaku, salah

satunya adalah untuk memprediksi perilaku konsumen. Pada penelitian

mengenai minat mahasiswa dalam memilih profesi, maka mahasiswa

diibaratkan sebagai konsumen yang akan memilih perusahaan untuk

tempat mengembangkan karir yang akan dijalaninya (Firmansyah, 2014:

(31)

Gambar 2.1

Konsep Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) Sumber: Jogiyanto (2007: 62)

Teori perilaku terencana mengemukakan bahwa sikap (attitude),

norma subyektif (subjective norm) dan kontrol perilaku (behavioral

control) akan mengakibatkan adanya minat (intention). Kemudian hal

tersebut akan menimbulkan perilaku (behavior) seseorang (Sumaryono,

2016: 35).

Jogiyanto (2007: 63) menambahkan kemungkinan adanya

hubungan langsung antara kontrol perilaku (behavioral control) dengan

perilaku (behavior). Dengan demikian, kontrol perilaku dapat

mempengaruhi perilaku secara tidak langsung (melalui minat) dan juga

dapat memprediksi perilaku secara langsung.

2. Minat

a. Pengertian Minat

Minat (intention) adalah keinginan untuk melakukan perilaku

tertentu (Azwar, 1995: 11). Ajzen dalam Cendrawi (2015)

mendefinisikan minat (intention) sebagai kecenderungan seseorang

untuk memilih melakukan atau tidak melakukan suatu pekerjaan. Minat Sikap

(Attitude)

Norma Subyektif (Subjective Norm)

Kontrol perilaku (Behavioral Control)

Minat (Intention)

(32)

diasumsikan sebagai faktor pemotivasi yang ada di dalam diri individu

yang mempengaruhi perilaku.

Jogiyanto (2007: 29) mengungkapkan bahwa minat (intention)

akan menentukan perilaku atau tindakan yang akan dilakukan oleh

seseorang. Akan tetapi minat tidak selalu bersifat statis, yang berarti

dapat berubah seiring berjalannya waktu. Semakin lebar interval waktu,

maka semakin mungkin terjadi perubahan pada minat tersebut.

Menurut Crow and Crow, ada tiga hal yang dapat menimbulan

minat seseorang untuk melakukan sebuah perilaku (Rouf, 2011: 31):

1) Faktor dorongan dari dalam (the factor of innerurgers)

Faktor dorongan dari dalam merupakan faktor yang ada pada diri

individu yang mendorong untuk melaksanakan suatu pekerjaan.

2) Faktor motif sosial (the social factor)

Faktor motif sosial merupakan faktor yang membangkitkan minat

untuk melaksanakan pekerjaan agar dapat memenuhi kebutuhan diri

sendiri dan orang lain.

3) Faktor emosional (the emotional factor)

Faktor emosional merupakan faktor yang timbul setelah emosi

menyenangkan pada suatu pekerjaan sebelumnya.

b. Faktor-Faktor yang Menentukan Minat

Dalam konsep teori perilaku terencana (theory of planned

behavior), perilaku (behavior) seseorang akan timbul karena adanya

(33)

(intention) seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu sikap

(attitude), norma subyektif (subjective norm) dan kontrol perilaku

(behavioral control) (Azwar, 1995: 12). Penjabaran mengenai

faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1) Sikap (Attitude)

Sikap merupakan suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan

(Azwar, 1995: 5). Thrustone memandang sikap sebagai suatu

tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam

hubungannya dengan obyek-obyek psikologis (Walgito, 1994: 108).

Ajzen dalam Jogiyanto (2007: 36) mendefinisikan sikap

sebagai evaluasi kepercayaan (believe) atau perasaan positif dan

negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan

ditentukan. Sikap berperan penting dalam perilaku sesorang di

lingkungannya, walaupun masih banyak faktor lain yang

mempengaruhi perilaku, seperti stimulus, latar belakang individu,

motivasi dan status kepribadian. Secara timbal balik, faktor

lingkungan juga mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang.

Mandiri (2007: 4) menjelaskan sikap dihasilkan dari

keyakinan atas manfaat perilaku dan penilaian atas manfaat perilaku.

Keyakinan atas manfaat perilaku berisi aspek pengetahuan tentang

perilaku tertentu. Keyakinan seseorang menjadi dasar terbentuknya

sikap terhadap suatu obyek sikap, yang mana keyakinan tersebut

(34)

adanya interaksi antara individu dengan obyek dan keyakinan yang

muncul dari adanya informasi tentang obyek yang diperoleh dari

berbagai sumber informasi. Keyakinan juga berarti pengetahuan

seseorang terhadap berbagai aspek dari suatu obyek. Sedangkan

penilaian atas manfaat perilaku berkaitan dengan penilaian yang

diberikan seseorang terhadap setiap akibat yang akan diperoleh dari

perilaku yang akan dilakukannya tersebut.

Menurut Jogiyanto (2007: 71), dalam operasionalnya,

terdapat tiga konstruk yang membentuk sikap, yaitu:

a) Kegunaan persepsian (perceived usefull)

Kegunaan persepsian adalah sejauh mana seseorang percaya

bahwa perilaku yang dilakukannya akan mendatangkan manfaat

atau kegunaan bagi dirinya.

b) Kesenangan persepsian (perceived of enjoyment)

Kesenangan persepsian adalah sejauh mana sebuah perilaku yang

dilakukan oleh seseorang memberikan kesenangan bagi dirinya.

c) Risiko persepsian (perceived risk)

Risiko persepsian merupakan suatu persepsi tentang konsekuensi

yang akan diterima apabila melakukan sebuah perilaku.

Pada penelitian ini, sikap merupakan reaksi mengenai

pendapat mahasiswa yang bersifat positif yang berarti mendukung,

(35)

melalui proses evaluasi secara menyeluruh terhadap berbagai macam

profesi yang ada pada bank syariah.

2) Norma Subyektif (Subjective Norm)

Norma subyektif (subjective norm) adalah persepsi atau

pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain

yang mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melakukan

perilaku yang sedang dipertimbangkan (Jogiyanto, 2007: 42).

Ajzen dalam Haryadi (2013: 6) menjelaskan bahwa norma

subyektif yaitu persepsi individu berhubungan dengan kebanyakan

dari orang-orang yang penting bagi dirinya mengharapkan individu

untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku tertentu.

Orang-orang yang penting bagi dirinya itu kemudian dijadikan acuan atau

patokan untuk mengarahkan tingkah laku individu.

Bhattacherjee dalam Jogiyanto (2007: 70) menjelaskan

bahwa norma subyektif terbentuk atas adanya dua pengaruh, yaitu:

a) Pengaruh interpersonal (interpersonal influence)

Pengaruh interpersonal adalah pengaruh dari teman, anggota

keluarga, rekan kerja, atasan dan indivdu-individu berpengalaman

yang dikenal sebagai pengadopsi potensial.

b) Pengaruh eksternal (eksternal influence)

Pengaruh eksternal adalah pengaruh dari pihak luar organisasi

(36)

non-personal lainnya yang dipertimbangkan oleh

individu-individu dalam melakukan perilakunya.

Pada penelitian ini norma subyektif merupakan reaksi

mahasiswa atas pengaruh dari orang lain di lingkungan sosialnya

untuk memilih atau tidak memilih berkarir di bank syariah.

3) Kontrol perilaku (Behavioral control)

Jogiyanto (2007: 64) menjelaskan bahwa Ajzen

mendefinisikan kontrol perilaku (behavioral control) sebagai

kemudahan atau kesulitan persepsian untuk melakukan perilaku.

Kepercayaan-kepercayaan kontrol (control believes) merupakan

kepercayaan-kepercayaan tentang keberadaan faktor-faktor yang

akan memfasilitasi atau menghalangi kinerja dari perilaku dan

kekuatan persepsian dari faktor-faktor tersebut.

Kontrol perilaku ditentukan oleh pengalaman masa lalu dan

perkiraan individu mengenai seberapa sulit atau mudahnya untuk

melakukan perilaku yang bersangkutan. Kontrol perilaku ini sangat

penting artinya ketika rasa percaya diri seseorang sedang berada

dalam kondisi yang lemah (Azwar, 1995: 12).

Ajzen membagi kontrol perilaku ke dalam dua

komponen-komponen (Jogiyanto, 2007: 72), yaitu:

a) Keyakinan sendiri (self efficacy)

Keyakinan sendiri adalah persepsi individu terhadap kemudahan

(37)

b) Kontrolabilitas (controllability)

Kontrolabilitas merupakan kontrol terhadap perilaku, atau

kepercayaan-kepercayaan tentang seberapa jauh seorang individu

melakukan perilaku tertentu merupakan suatu kehendak pelaku

sendiri.

Pada penelitian ini, kontrol perilaku dilihat dari keyakinan

mengenai kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa untuk dapat

menghadapi segala kemudahan serta kesulitan pada saat bekerja di

bank syariah.

3. Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Menurut Undang-Undang No. 21 tahun 2008, bank syariah

adalah bank umum yang melaksanakan usaha berdasarkan prinsip

syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran. Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan

hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana

dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai

dengan syariah.

Menurut Wibowo (2005: 33), bank syariah atau bank Islam

adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah

Islam. Bank ini tata cara beroperasinya mengacu kepada

ketentuan-ketentuan Qur’an dan Hadist. Berdasarkan pengertian tersebut, bank

(38)

syariah Islam berdasarkan tata cara bermuamalat secara Islam yang

terdapat pada Qur’an dan Hadist.

Pada umumnya yang dimaksud bank syariah adalah lembaga

keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain

dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi

disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah (Sudarsono, 2003: 18).

b. Kegiatan Bank Syariah

Sebagai lembaga keuangan, kegiatan utama bank syariah antara

lain adalah sebagai berikut (Muhamad, 2002: 14):

a. Memindahkan uang

b. Menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening koran

c. Mendiskonto surat wesel, surat order maupun surat berharga lainnya

d. Membeli dan menjual surat-surat berharga

e. Membeli dan menjual cek, surat wesel dan kertas dagang

f. Memberi jaminan bank

c. Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

Antonio (2001: 34) menjelaskan perbedaan antara bank syariah

dengan bank konvensional adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Perbedaan Bank Syaria dengan Bank Konvensional

Bank Syariah Bank Konvensional

Hanya melakukan investasi-investasi yang halal.

Investasi yang halal dan haram.

Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual-beli, atau sewa.

(39)

Profit & falah oriented. Profit oriented.

Hubungan dengan nasabah

dalam bentuk hubungan

kemitraan.

Hubungan dengan nasabah dalam bentuk debitor-kreditur.

Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah.

Tidak terdapat dewan sejenis.

Sumber: Antonio (2001: 34)

Sistem bagi hasil dan sistem bunga merupakan perbedaan yang

paling mendasar antara bank syariah dengan bank konvensional. Ismail

dalam Suryani (2015: 12) menjelaskan perbedaan antara sistem bagi

hasil dan sistem bunga adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2

Perbedaan Sistem Bagi Hasil dengan Sistem Bunga

Bagi Hasil Bunga

Besarnya bagi hasil ditetapkan dengan rasio nisbah yang disepakati antara pihak yang melaksanakan akad pada saat

akad dengan berpedoman

adanya kemungkinan keuntung-an atau kerugikeuntung-an.

Besarnya bunga ditetapkan pada saat perjanjian dan mengikat kedua pihak yang melaksanakan perjanjian dengan asumsi bahwa pihak penerima pinjaman akan selalu mendapatkan keuntungan.

Besarnya bagi hasil dihitung berdasarkan nisbah yang diperjanjikan dikalikan dengan jumlah pendapatan dan/atau keuntungan yang diperoleh.

Besarnya bunga yang diterima berdasarkan perhitungan pre-sentase bunga dikalikan dengan jumkah dana yang dipinjamkan.

Jumlah bagi hasil yang akan diterima dipengaruhi oleh besarnya pendapatan dan/atau keuntung-an. Bagi hasil akan berfluktuasi.

Jumlah bunga yang diterima tetap, meskipun usaha peminjam meningkat atau menurun.

Eksistensi bunga diragukan oleh semua agama.

(40)

4. Sumber Daya Manusia Bank Syariah

Menurut Hasibuan (2003: 244), pengertian sumber daya manusia

adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki

individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan

lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan

untuk memenuhi kepuasannya. Dalam operasionalnya, sumber daya

manusia yang ada pada perbankan bisa disebut dengan bankir (Kasmir,

2003: 132).

Hidayanto (2016) menjelaskan definisi bankir yaitu seseorang yang

bekerja di bank dan sedang/pernah berkecimpung dalam bidang teknis

operasional dan non operasional perbankan. Bankir yang profesional

adalah bankir yang memiliki integritas pribadi, keahlian dan tanggung

jawab sosial yang tinggi serta wawasan yang luas agar mampu

melaksanakan pola manajemen bank yang profesional pula (Kasmir, 2003:

132).

Menurut Wibowo (2005: 33), bank syariah atau bank Islam adalah

bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam.

Sehingga di samping menguasai ilmu perbankan, sumber daya manusia

pada bank syariah juga harus memahami dan mampu mempraktikkan

prinsip-prinsip syariah Islam dalam kegiatan perbankan yang

dilakukannya.

Antonio (2001: 34) mengungkapkan setiap sumber daya manusia

(41)

sehingga tercermin integritas eksklusif muslim yang baik. Di samping itu,

sumber daya manusia bank syariah juga harus skillful dan profesional

(fathanah), dan mampu melakukan tugas secara team-work di mana

informasi merata di seluruh organisasi (tabligh).

Sebagai profesional, sumber daya manusia pada bank syariah

tentunya memiliki kualifikasi dan standardisasi tertentu. Kualifikasi dan

standar sumber daya manusia bank syariah adalah sebagai berikut

(Kusumastuti, 2014):

a. Memahami nilai-nilai moral dalam aplikasi ekonomi syariah.

b. Memahami konsep dan tujuan ekonomi Syariah.

c. Memahami konsep dan aplikasi akad dalam ekonomi syariah.

d. Mengenal & memahami mekanisme kerja pada lembaga keuangan

syariah.

e. Mengetahui & memahami mekanisme kerja dan interaksi

lembaga-lembaga terkait (regulator, pengawas, lembaga-lembaga hukum, konsultan)

dalam industri keuangan syariah.

f. Mengetahui dan memahami hukum dasar baik hukum syariah (fikih

muamalah) maupun hukum positif yang berlaku.

g. Menguasai bahasa sumber ilmu (Bahasa Arab dan Bahasa Inggris).

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka teori yang dijelaskan di atas, maka kerangka

(42)

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis

Menurut Darmawan (2013: 120), hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis merupakan proporsi yang

masih bersifat sementara dan masih harus diuji kebenarannya (Hasan, 2004:

13). Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis yang dapat

dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. H1 : Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa

untuk bekerja di bank syariah.

2. H2 : Norma Subyektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

mahasiswa untuk bekerja di bank syariah.

3. H3 : Kontrol perilaku berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

mahasiswa untuk bekerja di bank syariah.

4. H4 : Sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa untuk

bekerja di bank syariah. Sikap

(X1)

Minat mahasiswa untuk Bekerja di Bank Syariah

(Y) Norma Subyektif

(X2)

(43)

26

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan penelitian yang

langsung di lapangan atau pada responden (Hasan, 2004: 5). Penelitian

lapangan atau dapat pula disebut sebagai penelitian empiris, yaitu penelitian

yang data dan informasinya diperoleh dari kegiatan di kancah (lapangan)

kerja penelitian (Supardi, 2005: 34).

Adapun pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif, yaitu metode penelitian yang didasarkan atas

positivistik, yang menganggap bahwa pengalaman bersifat obyektif yang

dapat diukur dan kemudian dihitung (Kasiram, 2010: 169). Penelitian

kuantitatif merupakan suatu proses menemukan pengetahuan yang

menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan

mengenai apa yang ingin diketahui (Darmawan, 2013: 37).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri Salatiga (Kampus I) yang berada di Jl. Tentara

Pelajar No. 2, Salatiga, Jawa Tengah. Dan penelitian ini dilaksanakan pada

(44)

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian (Arikunto, 1997:

108). Sedangkan menurut Martono (2011: 74), populasi merupakan

keseluruhan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan

memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau

keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti.

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa tingkat akhir

pada jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

di Institut Agama Islam Negeri Salatiga, yaitu mahasiswa angkatan tahun

2010-2013 yang berjumlah 388 mahasiswa, dengan rincian sebagai

berikut:

Tabel 3.1

Jumlah Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga Tahun Akademik Semester Ganjil 2016/2017

No. Jurusan Tahun Masuk Jumlah

Sumber: Subag Akademik FEBI IAIN Salatiga (2016).

Alasan memilih mahasiswa angkatan 2010-2013 sebagai populasi

(45)

sudah memiliki pandangan dalam menentukan profesi yang akan dipilih

setelah selesai melaksanakan proses perkuliahan.

2. Sampel

Sampel didefinisikan sebagai bagian atau wakil populasi yang akan

diteliti (Arikunto, 1997: 109). Sampel merupakan bagian dari populasi

yang memiliki ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti (Martono,

2011: 74). Penentuan sampel harus hati-hati, karena kesimpulan yang

dihasilkan nantinya merupakan kesimpulan dari populasi (Bawono, 2006:

28).

Teknik dalam menentukan jumlah sampel, pada penelitian ini

menggunakan rumus sebagai berikut (Bawono, 2006: 29):

S =

Dimana:

S = Sampel

P = Populasi

e = tingkat kesalahan yang masih bisa ditolelir (10%)

Berdasarkan rumus tersebut, dengan jumlah populasi sebanyak 388

mahasiswa, maka jumlah sampel dapat diperoleh dengan perhitungan di

(46)

388

penelitian ini, yaitu sebanyak 80 mahasiswa.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode

stratified random sampling, yaitu suatu teknik penentuan sampel

penelitian dengan menetapkan pengelompokan anggota populasi dalam

kelompok-kelompok tingkatan (Supardi, 2005: 110). Masing-masing strata

ditentukan jumlah sempel sebagai berikut:

a. Jurusan Perbankan Syariah S1 = x 80 = 65

b. Jurusan Perbankan Syariah D3 = x 80 = 15

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Pengertian Data

Data adalah keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa

sesuatu yang diketahui atau yang dianggap. Selain itu, data juga

merupakan suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode, dan

lain-lain (Hasan, 2004: 19). Sedangkan menurut Supriyanto (2009: 132),

(47)

menunjukkan berbagai keterangan atau gambaran mengenai suatu

persoalan/keadaan tertentu.

2. Sumber dan Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data

primer dan data sekunder, dengan keterangan sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian. Data

primer ini disebut juga data asli atau data baru (Hasan, 2004: 19). Data

primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner

yang diberikan kepada responden.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh orang

yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada (Hasan,

2004: 19). Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari buku-buku,

jurnal ilmiah, penelitian-penelitian terdahulu dan internet.

3. Teknik Pengumpulan Data

Terknik pengumpulan data didefinisikan sebagai cara-cara yang

ditempuh serta alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam proses

pengumpulan data (Darmawan, 2013: 159). Teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang sangat penting, karena data yang diperlukan akan

(48)

menguji hipotesis yang telah dirumuskan (Siregar, 2010: 130). Pada

penelitian ini data-data diperoleh dengan metode kuesioner. Menurut

Hasan (2004: 24), kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan

menggunakan daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap obyek

yang diteliti. Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah

jenis kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah disediakan

jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 1997: 129).

E. Skala Pengukuran

Menurut Hasan (2004: 14), skala pengukuran adalah peraturan

penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran. Skala pengukuran merupakan

seperangkat aturan-aturan yang diperlukan untuk mengkuantifikasikan data

dari pengukuran suatu variabel (Supriyanto, 2009: 97).

Skala pengukuran pada penelitian ini menggunakan skala interval,

dimana skala interval adalah memberikan rangking terhadap responden, yang

dirangking bisa berupa preferensi, perilaku, dan sebagainya. Skala interval ini

banyak yang menyebut dengan skala likert (Bawono, 2006: 31). Skala likert

yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang tentang fenomena sosial (Darmawan, 2013: 169). Skala likert

merupakan skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan

sebagai berikut (Ghozali, 2013: 47):

1 = Sangat Tidak Setuju

2 = Tidak Setuju

(49)

4 = Setuju

5 = Sangat Setuju

Dengan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

subvariabel. Kemudian subvariabel dijabarkan menjadi komponen-komponen

yang dapat terukur. Komponen yang terukur ini kemudian dijadikan sebagai

titik tolak untuk menyusun item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau

pernyataan yang kemudian dijawab oleh responden (Istiqomah, 2015: 52).

F. Definisi Konsep dan Operasional

Variabel merupakan obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1997: 96). Secara singkat, Martono

(2011: 55) dmendefinisikan variabel sebagai konsep yang memiliki variasi

atau memiliki lebih dari satu nilai.

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas (indepandent variable) adalah variabel yang

mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada variabel yang

lain, yang pada umumnya berada dalam urutan tata waktu yang terjadi

terlebih dahulu. Variabel bebas merupakan variabel yang menjelaskan

terjadinya fokus atau topik penelitian (Martono, 2011: 57). Variabel bebas

biasanya disimbolkan dengan variabel “X”.

a. Sikap (X1)

Sikap (attitude) adalah penilaian dari pribadi individu yang

menyangkut pengetahuan dan keyakinannya mengenai perilaku

(50)

b. Norma Subyektif (X2)

Norma subyektif (subjective norm) adalah persepsi atau

pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain

yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melakukan

perilaku yang sedang dipertimbangkan (Jogiyanto, 2007: 42).

c. Kontrol perilaku (X3)

Menurut Ajzen, kontrol perilaku (behavioral control) adalah

persepsi mengenai kemudahan dan kesulitan untuk melakukan perilaku.

Kepercayaan-kepercayaan kontrol (control believes) merupakan

kepercayaan-kepercayaan tentang keberadaan faktor-faktor yang akan

memfasilitasi atau menghalangi kinerja dari perilaku dan kekuatan

persepsian dari faktor-faktor tersebut (Jogiyanto, 2007: 64).

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian

kuantitatif, kedudukan variabel terikat adalah sebagai variabel yang

dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian (Martono, 2011: 57). Variabel

terikat biasanya disimbolkan dengan variabel “Y”.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah minat.

Minat (intention) merupakan keinginan untuk melakukan perilaku tertentu

(Azwar, 1995: 11). Ajzen dalam Cendrawi (2015) mendefinisikan minat

sebagai kecenderungan seseorang untuk memilih melakukan atau tidak

(51)

pemotivasi yang ada di dalam diri individu yang kemudian mempengaruhi

perilaku.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah perangkat untuk menggali data primer

dari responden sebagai sumber data terpenting dalam sebuah penelitian

(Suyanto, 2005: 59). Instrumen penelitian menentukan kualitas data yang

dapat dikumpulkan, dan kualitas data itu menentukan kualitas penelitian

(Wirartha, 2006: 22). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner dengan skala pengukuran yaitu skala likert, di mana variabel yang

akan diukur dijabarkan menjadi subvariabel atau indikator dengan rincian

sebagai berikut:

1. Sikap

Dalam operasionalnya, terdapat tiga konstruk yang membentuk

sikap (Jogiyanto, 2007: 71), yaitu:

a. Kegunaan persepsian (perceived usefull)

b. Kesenangan persepsian (perceived of enjoyment)

c. Risiko persepsian (perceived risk)

2. Norma Subyektif

Bhattacherjee dalam Jogiyanto (2007: 70) menjelaskan bahwa

norma subyektif terbentuk atas adanya dua pengaruh, yaitu:

a. Pengaruh interpersonal (interpersonal influence)

(52)

3. Kontrol perilaku

Ajzen membagi kontrol perilaku ke dalam dua

komponen-komponen (Jogiyanto, 2007: 72), yaitu:

a. Keyakinan sendiri (self efficacy)

b. Kontrolabilitas (controllability)

4. Minat

Minat merupakan keinginan untuk melakukan sesuatu. Selama

belum diubah menjadi suatu tidakan, minat tersebut masih masih berupa

kecenderungan perilaku (behavioral disposition) saja (Jogiyanto, 2007:

28). Menurut Crow and Crow, ada tiga faktor yang mempengaruhi

timbulnya minat (Rouf, 2011: 31):

a. Faktor dorongan dari dalam (the factor of innerurgers)

b. Faktor motif sosial (the social factor)

c. Faktor emosional (the emotional factor)

Tabel 3.2

Variabel dan Indikator Penelitian

No. Variabel Indikator

1 Sikap Kegunaan Persepsian

Kesenangan Persepsian Risiko Persepsian

2 Norma Subyektif Pengaruh Interpersonal

Pengaruh Eksternal

3 Kontrol perilaku Keyakinan Sendiri

Kontrolabilitas

4 Minat Dorongan Dari Dalam

(53)

H. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Validitas adalah tingkat di mana suatu instrumen mengukur apa

yang seharusnya diukur (Sumanto, 1995: 58). Uji validitas dilakukan

untuk mengukur sahih atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2013:

52). Uji validitas pada penelitian ini digunakan dengan melakukan korelasi

antara score butir pertanyaan dengan total score-nya. Signifikan atau

tidaknya korelasi dapat dilihat pada kolom atau baris total score, apabila

pada kolom atau baris tersebut masing-masing total butir pertanyaan

menghasilkan tanda bintang, berarti signifikan. Tanda bintang ada dua

kemungkinan (Bawono, 2006: 76):

a. Kalau berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level 5%

(0,05) untuk dua sisi.

b. Kalau berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level 1%

(0,01) untuk dua sisi.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkatan pada mana suatu tes secara konsisten

mengukur berapapun hasil pengukuran yang dilakukan (Sumanto, 1995:

60). Pada prinsipnya uji reliabilitas yaitu menguji data yang diperoleh

sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner yang dibagikan. Suatu

kuesioner dianggap reliabel apabila jawaban-jawaban responden tersebut

(54)

reliabilitas adalah teknik cronbach alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel

jika nilai cronbach alpha > 0,60 (Bawono, 2006: 68).

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali,

2013: 105). Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi

variabel-variabel independen di antara satu dengan yang lainnya, dalam

hal ini dapat disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel

yang bersifat orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi

antar sesamanya sama dengan nol (Bawono, 2006: 116).

Dalam penelitian ini, uji multikolinearitas dilakukan dengan

metode VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai tolerance yang ada pada

tabel coefficients. Nilai VIF dan tolerance ini nilainya berlawanan,

apabila tolerance-nya besar maka VIF-nya kecil, dan sebaliknya. Nilai

VIF di sini tidak boleh lebih besar dari 5 (lima), jika lebih maka bisa

dikatakan ada gejala multikolinearitas, dan sebaliknya jika nilai

VIF-nya lebih kecil dari 5 maka tidak ada gejala multikolinearitas. Demikian

juga dengan nilai tolerance-nya berarti sebaliknya (Bawono, 2006:

123).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

(55)

pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2013: 139). Pada

penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan metode Park.

Menurut Bawono (2006: 136), Park mengemukakan metode

bahwa σ2

merupakan fungsi dari variabel-variabel bebas, yang

dinyatakan sebagai berikut:

Σ2

i= αXiβ

Persamaan ini dijadikan linier dalam bentuk persamaan log sehinnga

menjadi: Lnσ2

i = α + β Ln Xi + Vi. Karena σ2i umumnya tidak

diketahui, maka ini dapat ditaksir dengan menggunakan ut sebagai

proksi, sehingga:

LnU2i= α + β Ln Xi + Vi

Apabila koefisien parameter β dari persamaan regresi tersebut

signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data

model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas, dan

sebaliknya jika β tidak signifikan secara statistik, maka asumsi homokedastisitas pada data model tersebut tidak dapat ditolak

(Bawono, 2006: 136).

c. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi, data variabel dependen dan independen yang digunakan

memiliki distribusi normal atau tidak (Bawono, 2006: 174). Pada

penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode

(56)

Dengan metode analisa Normal Probability Plot, uji normalitas

dilakukan dengan melihat perbandingan antara distribusi kumulatif dari

data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif data dari distribusi

normal. Suatu model regresi dapat dikatakan memenuhi asumsi

normalitas apabila dalam grafik Normal Probability Plot terlihat adanya

titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal sedangkan

penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya (Bawono, 2006: 176).

d. Uji Linearitas

Pengujian linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi

model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model

bentuk lain. Spesifikasi model dapat berupa linier, kuadratik atau kubik

(Bawono, 2006: 179). Pada penelitian ini, uji linearitas dilakukan

dengan Analyze Compare Means. Variabel independen dapat dikatakan

mempunyai hubungan linier dengan variabel dependen apabila nilai

Sig. pada baris Deviation from Linearity dalam tabel ANOVA

mempunyai nilai lebih besar dari 0,05 (Suyono, 2015: 65).

4. Uji Hipotesis

a. Uji t (Uji Secara Individu)

Uji statistik t digunakan untuk melihat tingkat signifikansi

variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu

atau sendiri-sendiri (Bawono, 2006: 89).

Pada penelitian ini, signifikan atau tidaknya variabel independen

(57)

melihat besarnya nilai Sig. pada tabel coefficients. Suatu variabel

independen dikatakan signifikan secara individu mempengaruhi

variabel dependen apabila nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 (Bawono,

2006: 103).

b. Uji F (Uji Secara Serempak)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh

semua variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi

variabel dependen (Bawono, 2006: 91).

Pada penelitian ini, signifikan atau tidaknya variabel independen

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen dengan melihat

besarnya nilai Sig. yang ada pada tabel ANOVA dari hasil pengujian

regresi. Variabel independen dikatakan signifikan mempengaruhi

variabel dependen secara bersama-sama apabila nilai Sig. lebih kecil

dari 0,05 (Bawono, 2006: 101).

c. Uji R2 (Uji Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana tingkat

hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, atau

sejauh mana kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel

dependen (Bawono, 2006: 92). Uji koefisien determinasi dilakukan

dengan melihat nilai R2 pada tabel Model Summary dari hasil analisis

regresi. Apabila nilai R2 semakin mendekati angka 1, maka dapat

dikatakan bahwa kontribusi variabel independen semakin kuat

Gambar

Tabel 2.2 Perbedaan Sistem Bagi Hasil dengan Sistem Bunga
Tabel 3.1
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Usia RespondenTabel 4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Variabel pertimbangan pasar kerja merupakan variabel yang paling mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah.. Kata kunci : minat

Temuan pada penelitian ini mengunakan teori perilaku terencana yang terdiri dari variabel sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku yang mempengaruhi minat

Apakah sikap, norma subyektif, dan kontrol perilaku memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen dalam bisnis online shop.. Apakah terdapat perbedaan sikap, norma subyektif,

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah adalah nilai religius, pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, dan keluarga dan teman..

Apakah pertimbangan pasar kerja mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah. Apakah penghargaan finansial mempengaruhi minat

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fakta empiris, bahwa Pengetahuan, Sikap, Norma Subjektif, Kendali Perilaku, dan Komitmen Beragama berpengaruh terhadap

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap niat mahasiswa untuk melakukan whistleblowing, sedangkan norma subyektif dan

Namun tidak semua mahasiswa jurusan Perbankan Syariah ketika lulus nanti akan bekerja di bank syariah, seperti pada saat pra riset yang dilakukan oleh penulis di UIN