SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DI KOTA
MEDAN BEKERJA DI BANK SYARIAH
OLEH :
Hikmah Suryani 100501145
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi minat mahasiswa untuk bekerja di Bank Syariah.
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah adalah nilai religius, pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, dan keluarga dan teman. Sampel penelitian yang digunakan adalah sebanyak 100 mahasiswa fakultas ekonomi tingkat senior minimal semester V dari empat universitas di Kota Medan, yaitu Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan, Universitas Islam Sumatera Utara dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dengan menggunakan proportionate stratified random sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 17.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai religius, pertimbangan pasar kerja dan keluarga dan teman berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah dengan tingkat kepercayaan 90%. Sedangkan pada variabel penghargaan finansial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah. Variabel pertimbangan pasar kerja merupakan variabel yang paling mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah.
ABSTRACT
This research aims to determine the factors that affect the interest of students to work in the Islamic Banks.
This research is a descriptive quantitative. Factors that affect the interest of students to work in Islamic banks are religious values, consideration of the labour market, financial rewards, and family and friends. Samples that are used in this study are 100 senior students of faculty of economics who are at least on their fifth semester involving four universities in the city of Medan, those are University of Sumatera Utara, State University of Medan, Islamic University of Sumatera Utara and Muhammadiyah University of Sumatera Utara using proportionate stratified random sampling. This research is using SPSS 17 to analyze the data.
The results showed that the value of religious, consideration of the labour market, and family and friends a positive and significant effect on the interest of students to work in Islamic banks with a confidence level of 90%. While the financial award variable showed positive effect but not significantly on the interest of students to work in Islamic banks. The variable of the job market consideration is the variable that is the most effective for the faculty of economic students interest in the city of Medan to work in Islamic Banks.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, dimana atas segala
nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa fakultas ekonomi di Kota
Medan bekerja di bank syariah”. Berkat karunia-Nyalah penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir yang harus ditempuh untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik
berupa dukungan materil, sumbangan pemikiran dan doa dalam menyusun skripsi
ini, yaitu kepada :
1. Orang tua penulis, Ayahanda H. Abdul Hapri Simanullang dan Ibunda Hj.
Nasyiah Panggabean yang senantiasa memberikan saya kasih saying, doa,
dukungan, semangat dan materil selama ini serta kepada kakak penulis, Ridha
Yani Simanullang dan abang penulis, Abdul Liansyah Simanullang yang telah
memberikan dukungan dan doa selama penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ak, CA., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku Ketua Departemen Ekonomi
Bapak Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si selaku Sekretaris Departemen
Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
4. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D selaku Ketua Program Studi S1
Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara sekaligus dosen pembanding I, yang telah banyak memberikan masukan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan Bapak Paidi Hidayat, SE,
M.Si selaku Sekretaris Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan juga sekaligus dosen
pembanding II penulis yang juga banyak memberikan masukan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Ilyda Sudardjat, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis, memberikan pengarahan,
saran, masukan yang sangat berarti dari awal sehingga terselesaikannya skripsi
ini.
6. Dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan ilmu
dan perhatiannya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan hingga
penyelesaian skripsi ini.
7. Seluruh sahabat-sahabat penulis yang telah membantu dan mendukung penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Mahasiswa/i Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan,
Utara yang telah berpartisipasi dan bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini. Dan pihak-pihak terkait yang telah memberikan sumbangsih
informasi-informasi yang berguna bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
dikarenakan keteratasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membacanya.
Medan, 1 Oktober 2015
Penulis
Hikmah Suryani
4.1.2 Fakultas Ekonomi di Kota Medan ... 51
4.2 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ... 53
4.3 Profil dan Deskripsi Responden ... 54
4.3.1 Jenis Kelamin ... 54
4.3.2 Usia ... 56
4.3.3 Agama ... 57
4.3.4 Jurusan ... 58
4.3.5 Semester ... 60
4.4 Hasil Penelitian ... 61
4.4.1 Analisis Deskriptif Variabel ... 61
4.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 66
4.4.3 Uji Asumsi Klasik ... 68
4.4.4 Uji Goodness of Fit ... 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 76
5.2 Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 79
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah di Indonesia ... 2
2.1 Perbedaan Sistem Bunga dan Sistem Bagi Hasil ... 11
2.2 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ... 12
2.3 Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2011-2014 (agustus) ... 30
3.1 Daftar Alamat Beberapa Kampus yang Memiliki Jurusan Ekonomi di Kota Medan ... 36
4.1 Jaringan Kantor dan Jumlah Pekerja Perbankan Syariah Di Indonesia ... 49
4.2 Hasil Uji Validitas ... 53
4.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 54
4.4 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55
4.5 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ... 56
4.6 Jumlah Responden Berdasarkan Agama ... 57
4.7 Jumlah Responden Berdasarkan Jurusan ... 59
4.8 Jumlah Responden Berdasarkan Semester ... 60
4.9 Pendapat Responden Terhadap Variabel Nilai Religius . 62 4.10 Pendapat Responden Terhadap Variabel Pertimbangan Pasar Kerja ... 62
Finansial ... 64
4.12 Pendapat Responden Terhadap Variabel Keluarga dan Teman ... 65
4.13 Pendapat Responden Terhadap Variabel Minat ... 65
4.14 Hasil Uji Multikolinearitas ... 69
4.15 Hasil Uji Linieritas ... 70
4.16 Hasil Uji Determinasi (R2) ... 71
4.17 Hasil Uji F ... 72
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Komposisi Penduduk dan Tenaga Kerja ... 22
2.2 Kerangka Konseptual Minat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bekerja Di Bank Syariah ... 33
4.1 Data Responden Menurut Jenis Kelamin ... 55
4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ... 57
4.3 Jumlah Responden Berdasarkan Agama ... 58
4.4 Jumlah Responden Berdasarkan Jurusan ... 60
4.5 Jumlah Responden Berdasarkan Semester ... 61
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
I Kuesioner Penelitian ... 82
II Distribusi Jawaban Responden ... 86
III Output SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas ... 89
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi minat mahasiswa untuk bekerja di Bank Syariah.
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah adalah nilai religius, pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, dan keluarga dan teman. Sampel penelitian yang digunakan adalah sebanyak 100 mahasiswa fakultas ekonomi tingkat senior minimal semester V dari empat universitas di Kota Medan, yaitu Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan, Universitas Islam Sumatera Utara dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dengan menggunakan proportionate stratified random sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 17.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai religius, pertimbangan pasar kerja dan keluarga dan teman berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah dengan tingkat kepercayaan 90%. Sedangkan pada variabel penghargaan finansial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah. Variabel pertimbangan pasar kerja merupakan variabel yang paling mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah.
ABSTRACT
This research aims to determine the factors that affect the interest of students to work in the Islamic Banks.
This research is a descriptive quantitative. Factors that affect the interest of students to work in Islamic banks are religious values, consideration of the labour market, financial rewards, and family and friends. Samples that are used in this study are 100 senior students of faculty of economics who are at least on their fifth semester involving four universities in the city of Medan, those are University of Sumatera Utara, State University of Medan, Islamic University of Sumatera Utara and Muhammadiyah University of Sumatera Utara using proportionate stratified random sampling. This research is using SPSS 17 to analyze the data.
The results showed that the value of religious, consideration of the labour market, and family and friends a positive and significant effect on the interest of students to work in Islamic banks with a confidence level of 90%. While the financial award variable showed positive effect but not significantly on the interest of students to work in Islamic banks. The variable of the job market consideration is the variable that is the most effective for the faculty of economic students interest in the city of Medan to work in Islamic Banks.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Pasal 1 ayat (2) UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU
No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dan dalam undang-undang diatas juga
dijelaskan bahwa perbankan di Indonesia terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu bank
umum dan bank perkreditan rakyat. Kedua bank tersebut melaksanakan kegiatan
secara konvensional atau syariah. Di sini terlihat, bahwa di Indonesia berlaku dua
sistem perbankan yaitu sistem konvensional yang menggunakan sistem bunga dan
bank syariah yang berlandaskan pada ketentuan Islam (Dewi, 2007:155). Kedua
bank tersebut beroperasi secara berdampingan. Sejak dikeluarkannya
undang-undang tersebut, bank syariah mulai tumbuh pesat di Indonesia dalam bentuk
bank umum syariah (full fledged Islamic bank), unit usaha syariah (bank
konvensional yang membuka cabang syariah) dan office channeling (gerai syariah
di kantor bank konvensional) (Ascarya, 2013:v).
Hal mendasar yang membedakan antara lembaga keuangan konvensional
dengan syariah adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan
yang diberikan oleh nasabah kepada lembaga keuangan dan/atau yang diberikan
bank syariah menggunakan prinsip bagi hasil (profit and loss sharing). Bank
syariah tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk memperoleh pendapatan
maupun membebankan bunga atas penggunaan dana dan pinjaman karena bunga
merupakan riba yang diharamkan.
Pada awal tahun 2015, jumlah bank syariah sangat meningkat pesat.
Perkembangan jumlah bank syariah di Indonesia dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Tabel 1.1
Jaringan Kantor Perbankan Syariah di Indonesia
Kantor 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pertumbuhan perbankan syariah
meningkat sangat pesat. Pada tahun 2008 jumlah kantor bank syariah hanya 1.024,
namun pada januari 2014 sudah mencapai 2.944 kantor. Hanya dalam kurun
waktu 6 tahun sudah berkembang lebih dari 2 kali lipat dari tahun 2008. Melihat
dari perkembangan yang pesat ini menunjukkan minat masyarakat terhadap bank
syariah semakin bertambah.
Dengan adanya potensi jumlah penduduk muslim Indonesia pada tahun
2006 yang mencapai kurang lebih 85% dari 220 juta penduduk Indonesia (Azmal,
perbankan syariah di Indonesia. Walau banyaknya penduduk muslim di Indonesia
bukan berarti agama lain tidak boleh menabung di Bank Syariah.
Pelopor perbankan syariah di Indonesia adalah Bank Muamalat Indonesia
yang berdiri pada tahun 1992 dan merupakan bank umum syariah pertama di
Indonesia dan menjadikan Bank Muamalat Indonesia sebagai pioneer bagi bank
syariah lainnya. Dan hingga Januari 2015, di Indonesia sudah terdapat 12 Bank
Umum Syariah (BUS), 22Unit Usaha Syariah (UUS) dan 164 Bank Perkreditan
Rakyat Syariah (BPRS) dengan total jaringan kantor mencapai 2.944 kantor yang
tersebar hampir di seluruh Indonesia (www.bi.go.id/statistik/perbankan/syariah).
Melihat perkembangan perbankan syariah di Indonesiayang semakin pesat,
memberikan pengaruh positif di dunia kerja. Layaknya pada perbankan
konvensioal, perbankan syariah juga membutuhkan tenaga kerja yang harus
mengisi jabatan-jabatan dalam struktur jabatan di perusahaan tersebut. Dengan
adanya kondisi ini secara tidak langsung persaingan dalam dunia kerja akan
semakin ketat terutama bagi sarjana khususnya bagi sarjana ekonomi.
Model pendidikan yang diterima mahasiswa ekonomi selama diperguruan
tinggi memiliki peran serta dalam membentuk mereka menjadi angkatan kerja
yang memiliki daya saing, berkualitas, dan professional. Karena keterampilan dan
pengetahuan yang mereka peroleh merupakan gambaran dari pengalaman
pendidikan mereka. Sebagai seorang sarjana ekonomi nantinya akan dihadapkan
pada pilihan apakah akan langsung bekerja sebagai karyawan suatu perusahaan
negara ataupun swasta, menjadi wirausaha dan membuka lapangan pekerjaan
Ruang lingkup karir bagi sarjana ekonomi sangatlah luas. Sarjana ekonomi
dapat dengan bebas memilih untuk menentukan karir masa depan mereka dan
tidak tertutup kemungkinan sarjana ekonomi memilih berkarir di Bank Syariah.
Dalam memilih karir yang akan dijalani, mahasiswa ekonomi memiliki berbagai
pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya. Dalam menentukan
karir masa depan, seseorang tentunya telah mempertimbangkan berbagai hal yang
membuatnya dapat tertarik maupun tidak pada suatu karir yang akan dijalaninya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tertarik atau tidaknya mahasiswa ekonomi
untuk bekerja di bank syariah terdiri dari nilai intrinsik pekerjaan, pertimbangan
pasar kerja, penghargaan finansial dan keluarga dan teman. Sebagai seorang fresh
graduate pastinya mahasiswa ekonomi akan mempertimbangkan beberapa faktor
tersebut sebelum memilih untuk bekerja di bank syariah.
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan topik “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DI KOTA
MEDAN BEKERJA DI BANK SYARIAH” (studi empiris pada mahasiswa
Fakultas Ekonomi di beberapa universitas di Kota Medan). Penelitian ini berfokus pada persepsi mahasiswa ekonomi dalam memilih karir. Hal ini
ditekankan untuk mengetahui faktor-faktor yang menarik minat mahasiswa
ekonomi untuk berkarir di bank syariah. Terlebih lagi melihat perkembangan
perbankan syariah di Kota Medan yang semakin menjamur.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang dapat
diambil sebagai dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah nilai religius mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas Ekonomi di
Kota Medan untuk bekerja di bank syariah?
2. Apakah pertimbangan pasar kerja mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas
Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah?
3. Apakah penghargaan finansial mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas
Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah?
4. Apakah keluarga dan teman mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas
Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh nilai religius terhadap minat
mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pertimbangan pasar kerja terhadap
minat mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank
syariah.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penghargaan finansial terhadap minat
mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh keluarga dan teman terhadap minat
mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah.
Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini:
1. Bagi akademisi dan lembaga pendidikan ekonomi, diharapkan dapat
menyumbang kajian ilmu dan pengetahuan yang dapat digunakan sebagai
masukan untuk penelitian berikutnya.
2. Bagi perusahaan Bank Syariah di Indonesia, diharapkan menjadi bahan
masukan dalam memahami bagaimana memberikan motivasi kepada para
pencari kerja khususnya mahasiswa ekonomi untuk bekerja di bank syariah.
3. Untuk pihak lain, sebagai bahan rujukan dan sumber informasi atau sumber
pengetahuan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan.
4. Sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
disebutkan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Dari pengertiantersebut dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa
bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya
aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan (Kasmir, 2007:23).
Menurut Kuncoro dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan
Aplikasi (2002:68), definisi dari bank adalah lembaga keuangan yang usaha
pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke
masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas
pembayaran dan peredaran uang.
Menurut Lubis dalam bukunya yang berjudul Bank & Lembaga Keuangan
Lain (2010:5), bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Defenisi ini menunjukkan, bahwa objek aktivitas utama bank adalah
masyarakat luas karena dana yang terhimpun dari masyarakat akhirnya akan
2.1.1 Jenis Bank
Bank memiliki beragam jenis atau bentuk tergantung pada cara
penggolongannya. Menurut Kasmir (2007:32) dewasa ini perbankan dapat
ditinjau dari beberapa segi, antara lain:
Dilihat dari segi fungsinya, bank dapat digolongkan menjadi:
1. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah
yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Dilihat dari segi kepemilikannya, bank dapat dibedakan menjadi:
1. Bank milik pemerintah, yaitu bank yang baik akta pendirian maupun
modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungannya
dimiliki oleh pemerintah.
2. Bank milik swasta nasional, merupakan bank yang seluruh atau
sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta
pendiriannya pun didirikan oleh swasta.
3. Bank milik koperasi, merupakan bank yang kepemilikan
4. Bank milik asing, merupakan cabang bank yang ada di luar negeri,
baik milik swasta asing maupun pemerintah asing suatu negara.
5. Bank milik campuran, merupakan bank yang kepemilikan sahamnya
dimilki pihak asing dan pihak swasta nasional, dimana kepemilikan
sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia.
Dilihat dari segi status, jenis bank terdiri dari:
1. Bank devisa adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar
negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara
keseluruhan.
2. Bank non devisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk
melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat
melaksanaka transaksi seperti halnya bank devisa.
Dilihat dari segi menentukan harga, bank dapat dibedakan menjadi:
1. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional yaitu bank yang dalam
mencari keuntungan dan menentukan harga kepada nasabahnya
didasarkan pada dua metode, yaitu spreadbased dan fee based.
2. Bank yang berdasarkan prinsip syariah merupakan bank yang
menetapkan aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank
dengan pihak lain baik dalam hal menyimpan dana, pembiayaan usaha
atau kegiatan perbankan lainnya.
2.1.2 Pengertian Bank Syariah
Menurut Wibowo dan Widodo (2005:33), Bank Syariah atau bank
Islam. Bank ini tata cara beroperasinya mengacu kepada
ketentuan-ketentuan Alquran dan Hadist.Berdasarkan pengertian tersebut, bank
syariah adalah bank yang beroperasi mengikuti ketentuan-ketentuan
syariah Islam berdasarkan tata cara bermuamalat secara Islam yang
terdapat pada Alquran dan Hadist.
Berdasarkan Undang-undang 7 Tahun 1992 dan mengalami
perubahan menjadi Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan bahwa bank
yang berprinsip syariah berlaku aturan perjanjian berdasarkan hukum
Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau
pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai
syariah, antara lain mudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah,wadiah
dan lain-lain.Bank syariah beroperasi tidak dengan menerapkan metode
bunga, melainkan dengan metode bagi hasil dan penentuan biaya yang
sesuai dengan syariah Islam (Wibowo dan Widodo 2005:21).
Bank berdasarkan prinsip syariah merupakan satu lembaga
intermediasi yang menyediakan jasa keuangan bagi masyarakat dimana
seluruh aktivitasnya dijalankan berdasarkan etika dan prinsip-prinsip Islam
sehingga bebas dari unsur riba (bunga), bebas dari kegiatan spekulatif non
produktif (gharar), bebas dari perkara yang tidak sah (bathil) dan hanya
membiayai usaha-usaha yang halal (Lubis, 2010:34).
2.1.3 Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah
Bank konvensional dan bank syariah tentunya mempunyai
adalah dalam operasinya. Perbankan konvensional menerapkan sistem
bunga sedangkan bank syariah menerapka sistem bagi hasil. Perbedaan
kedua sistem tersebut dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 2.1
Perbedaan Sistem Bunga dan Sistem Bagi Hasil
Bunga Bagi Hasil
Besarnya bunga ditetapkan pada saat perjanjian dan mengikat kedua pihak yang melaksanakan perjanjian dengan asumsi bahwa pihak penerima pinjaman akan selalu mendapatkan keuntungan.
Bagi hasil ditetapkan dengan rasio nisbah yang disepakati antara pihak yang melaksanakan akad pada saat akad dengan berpedoman adanya kemungkinan keuntungan atau kerugian.
Besarnya bunga yang diterima
berdasarkan perhitungan persentase bunga dikalikan dengan
jumkah dana yang dipinjamkan.
Besarnya bagi hasil dihitung berdasarkan nisbah yang diperjanjikan dikalikan dengan jumlah pendapatan dan/atau keuntungan yang diperoleh.
Jumlah bunga yang diterima tetap, meskipun usaha peminjam meningkat atau menurun.
Jumlah bagi hasil yang akan dipengaruhi oleh besarnya pendapatan dan/atau keuntungan. Bagi hasil akan berfluktuasi. Sistem bunga tidak adil, karena
tidak terkait dengan hasil usaha peminjam.
Sistem bagi hasil adil, karena perhitungannya berdasarkan hasil usaha.
Eksistensi bunga diragukan oleh semua agama.
Tidak ada satu pun agama yang meragukan bagi hasil.
Sumber : Ismail (2013)
Selain perbedaan mendasar tentang sistem operasional bank
konvensional dan bank syariah yang telah dijelaskan di atas, terdapat pula
beberapa perbedaan lain dari kedua bank tersebut. Perbedaan tersebut
Tabel 2.2
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
No Bank Syariah Bank Konvensional
1. Investasi hanya untuk proyek dan produk yang halal serta menguntungkan.
Investasi tidak mempertimbangkan halal
atau haram asalkan proyek
yang dibiayai menguntungkan.
2. Return yang dibayar dan/atau diterima berasal dari bagi hasil atau pendapatan lainnya berdasarkan prinsip syariah.
Return yang dibayarkan baik kepada nasabah penyimpan dana maupun return yang diterima dari nasabah pengguna dana dalam berupa bunga.
3. Perjanjian dibuat dalam bentuk akad sesuai dengan syariah Islam.
Perjanjian menggunakan hukum positif.
4. Orientasi pembiayaan tidak
hanya untuk keuntungan tetapi juga falah oriented, yaitu
orientasi kesejahteraan masyarakat.
Orientasi pembiayaan untuk memperoleh keuntungan atas dana yang dipinjamkan.
5. Hubungan antara bank dan
nasabah adalah mitra.
Hubungan antara bank dan nasabah adalah kreditur dan debitur.
6. Dewan pengawas terdiri dari
BI, Bapepam, Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah (DPS).
Dewan pengawas terdiri dari BI, Bapepam, dan Komisaris.
7. Penyelesaian sengketa
diupayakan diseselasikan secara musyawarah antara bank dan nasabah melalui peradilan agama.
Penyelesaian sengketa melalui pengadilan negeri setempat.
Sumber : Ismail (2013)
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, minat berarti perhatian, kesukaan,
kecenderungan hati.Minat dapat juga diartikan sebagai gairah ataupun keinginan
yang tinggi terhadap sesuatu (Sunarto, 2013:267). Menurut Suryabrata
(1988:109),minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi suatu objek. Kecenderungan tersebut merupakan
keinginan yang terarah pada suatu tujuan atau objek yang jelas. Dengan kata lain,
minat berkaitan dengan dorongan yang datang dari dalam diri. Dimana dorongan
tersebut mengakibatkan seseorang memenuhi tujuan yang diarahkan pada satu
objek dengan penuh kesadaran dan didukung oleh tekanan emosional sehingga
pengarahan tersebut bersifat selektif. Sedangkan menurut Slameto (2001:57),
minat adalah suatu rasa dan suatu ketertarikan pada sesuatu hal/aktivitas, tanpa
ada yang menyuruh dan timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan
timbul akibat partisipasi, pengetahuna dan kebiasaan.
Menurut Hurlock dalam buku Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan (1995:117), minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu :
a. Aspek Kognitif
Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di
rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa.
b. Aspek Afektif
Konsep yang membangun kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap
kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari
yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau
tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.
c. Aspek Psikomotor
Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutan tepat, namun
kemajuan tetap memungkikan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat
meskipun ini semua berjalan lambat.
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat diasumsikan bahwa timbulnya
minat seseorang disebabkan oleh beberapa faktor penting yaitu rasa senang atau
rasa tertarik, faktor perhatian dan faktor kebutuhan. Secara garis besar minat
adalah kemauan yang datang dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu hal
yang dianggap menarik. Seseorang akan memberikan perhatian dan usaha yang
lebih untuk mendapatkan apa yang dia sukai sehingga memenuhi
kepuasan/kebutuhan pribadi. Kaitannya dengan penelitian Minat Mahasiswa
Ekonomi untuk Bekerja di Bank Syariah adalah ketika seorang mahasiswa
ekonomi menganggap suatu karir di bank syariah menarik baginya, dia akan
cenderung mempersiapkan diri dengan usaha-usaha yang lebih giat untuk
mengejar karir tersebut.
Pekerjaan yang sesuai minat adalah idaman bagi setiap orang. Minat dalam
bekerja akan menentukan seberapa jauh keikutsertaan seseorang dalam suatu
pekerjaan. Makin kuat minat seseorang maka akan semakin peduli yang
bersangkutan dalam pekerjaan tersebut. Minat merupakan kecenderungan atau
menjadi selektif terhadap objek minatnya. Tidak mudah untuk seseorang
menemukan pekerjaan idaman yang sesuai dengan minat dan keinginan kita.
Apabila kita bekerja di bidang yang sesuai dengan keinginan, pada umumnya
lebih sukses dalam menjalani karir. Kesesuaian itu lah yang membuat seseorang
akan lebih mencintai pekerjaannya dan dampaknya akan membuat orang yang
bersangkutan bekerja lebih giat dan rasa tanggung jawab pun akan semakin
meningkat.
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa untuk Bekerja di Bank Syariah
2.3.1 Nilai Religius (X1)
Perbankan konvensional menggunakan sistem bunga (riba),
sedangkan di perbankan syariah menggunakan sistem bagi hasil, tidak ada
kegiatan atau usaha yang bersifat spekulatif non produktik (gharar), tidak
ada perkara yang tidak sah (bathil) dan hanya membiayai usaha-usaha
yang halal saja. Islam mendorong praktik bagi hasil serta mengharamkan
riba. Keduanya sama-sama memberikan keuntungan bagi pemilik dana,
namun keduanya mempunyai perbedaan yang sangat nyata.Bagi beberapa
orang yang ingin bekerja di perbankan tetapi takut akan praktik riba di
perbankan konvensional maka bekerja di bank Syariah mungkin adalah
jalan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Sesuai dengan namanya, sebuah bank syariah selayaknya memiliki
lingkungan kerja yang religius yang sejalan dengan syariah. Religius disini
bank umum, contohnya dalam berpakaianyang mengharuskan menutup
aurat. Suasana kerja yang nyaman merupakan harapan semua orang tak
terkecuali di lingkungan perusahaan. Kondisi kerja yang nyaman salah
satunya dilihat dari hubungan sosial antar mitra kerja yang baik seperti
terjalinnya kerjasama dan kecilnya konflik yang terjadi. Dan hal
kenyamanan susasana dalam kerja bisa terwujud dengan kentalnya susasan
kerja yang religius. Religius disini bukan hanya tentang agama dan ibadah
tetapi juga bersandar pada semangat nilai-nilai etos kerja yang
dipraktekkan menjadi sebuah keyakinan menuju kesuksesan dalam bisnis
perusahaan.
2.3.2 Pertimbangan Pasar Kerja (X2)
Pertimbangan pasar kerja merupakan pandangan seseorang dilihat
dari berbagai aspek atas seberapa baik nilai dan peluang yang ada dari
suatu pekerjaan. Pertimbangan pasar kerja merupakan informasi akan
pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang. Sebagai
mahasiswa yang akan mencari pekerjaan, biasanya memilih pekerjaan
berdasarkan informasi lowongan kerja yang mereka dapatkan. Seiring
dengan pesatnya pertumbuhan bank syariah di Kota Medan, maka semakin
banyak pula permintaan akan tenaga kerja yang akan bekerja di bank
syariah tersebut yang merupakan angin segar bagi sarjana ekonomi yang
sedang mencari pekerjaan terutama yang tertarik untuk bekerja di bank
Menurut Wheller (1983) yang terdapat dalam Aprilyan (2011:45),
pertimbangan pasar kerja (job market consideration) meliputi, tersedianya
lapangan pekerjaan, keamanan kerja, fleksibilitas karir, dan kesempatan
promosi. Pengertian pertimbangan pasar kerja lebih jelasnya sebagai
berikut :
1. Tersedianya lapangan pekerjaan
Tersedianya lapangan pekerjaan merupakan lowongan kerja untuk
diisi oleh pencari kerja.
2. Keamanan kerja
Keamanan kerja disini dalam artian merupakan pekerjaan yang
dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama tanpa adanya
pemutusan hubungan kerja (PHK). Pekerjaan tersebut diharapkan
bukan merupakan pilihan profesi sementara, tetapi dapat terus
berlanjut sampai tiba waktu pensiun.
3. Fleksibilitas karir
Adanya pilihan karir yang lebih fleksibel akan membantu
karyawan untuk tidak berada pada situasi yang stagnasi.
Maksudnya disini adalah adanya jenjang karir yang didapatkan
karyawan selama mengabdi diperusahaan. Karir yang fleksibel
membutuhkan pengetahuan dan pelatihan yang terus menerus
diperbaharui.
Promosi merupakan proses pemindahan jenjang karir secara
vertikal kearah yang lebih tinggi dan disertai dengan adanya
kenaikantanggungjawab dan imbalan. Seorang bekerja tentu
mengharapkan peningkatan posisi sesuai dengan prestasinya.
Kesempatan promosi yang diberikan dapat mendorong peningkatan
kualitas keja, mewakili aspek penting dari sistem seleksi dan
megurangi turnoner.
Dalam memilih pekerjaan, mahasiswa ekonomi harus menilik
terlebih dahulu kondisi kerja sebelum mengambil keputusan untuk
menerima pekerjaan. Kondisi kerja disini contohnya berupa letak keadaan
lingkungan tempat bekerja, jaminan tugas pekerjaan, kesempatan untuk
memperoleh kemajuan dalam pekerjaan dan lain-lain sebagainya (Bellante
dan Mark Jackson, 1983:15).
2.3.3 Penghargaan finansial (X3)
Penghargaan finansial merupakan reward dalam bentuk nilai mata
uang yang biasanya diberikan sebagai bentuk imbalan timbal balik atas
pemberian jasa, tenaga, usaha, dan manfaat seseorang dalam suatu ikatan
pekerjaan (Yudhantoko, 2013:18).
Penghargaan finansial yang biasa disebut dengan gaji atau upah.
Upah uang adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para
pengusaha sebagai pembayaran ke atas tenaga mental atau fisik para
pekerja yang digunakan dalam proses produksi (Sukirno, 2006:351). Gaji
bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk
memberikan kepuasan kepada karyawannya. Gaji bukanlah satu-satunya
motivasi karyawan dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu
motivasi penting yang ikut mendorong karyawan untuk berprestasi.
Kompensasi finansial yang rasional menjadi kebutuhan mendasar bagi
kepuasan kerja. Saat ini penghargaan finansial/gaji masih dipandang
sebagai alat ukur seseorang untuk memilih suatu pekerjaan. Seseorang
yang bekerja tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan ekonomi saja,
akan tetapi alasan kuat yang mendasar sampai sekarang mengapa
seseorang bekerja hanya untuk alasan faktor ekonomi.
Landasan sistem pengupahan di Indonesia adalah UUD, Pasal 27,
ayat (2) dan penjabarannya dalam Hubungan Industrial Pancasila. Sistem
pengupahan pada prinsipnya haruslah : (1) mampu menjamin kehidupan
yang layak bagi pekerja dan keluarganya, jadi mempunyai fungsi sosial;
(2) mencerminkan pemberian imbalan terhadap hasil kerja seseorang; dan
(3) memuat pemberian insentip yang mendorong peningkatan
produktivitas kerja dan pendapatan nasional (Simanjuntak, 1985:106).
Wijayanti (2001) dalam Aprilyan mengungkapkan bahwa
penghargaan finansial/gaji atau penghargaan finansial merupakan faktor
yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih profesi. Penghargaan
finansial/gaji dipertimbangkan dalam pemilihan profesi karena tujuan
utama seseorang bekerja adalah memperoleh penghargaan finansial/gaji.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia (Bichu, 2013:296) keluarga
adalah orang-orang yang menjadi penghuni rumah, seisi rumah; bapak
beserta ibu dan anak-anaknya; satuan kekerabatan yang mendasar dalam
masyarakat. Sanak saudara juga dapat disebutdengan keluarga. Sedangkan
teman adalah kawan/sahabat yaitu orang yang bersama-sama bekerja,
berbuat berjalan, lawan bercakap-cakap sesuatu yang jadi pelengkap
pasangan atau dipakai dimakan dsb; bersama-sama (Rahimsyah,
2013:439). Keluarga dan teman merupakan orang terdekat dari mahasiswa
ekonomi dalam menjadi kehidupan sehari-hari di lingkungannya.
Pengaruh keluarga dan teman yang dimaksud adalah dalam bentuk rujukan
yang diberikan kepada mahasiswa ekonomi. Rujukan yang bersifat ke arah
positif ataupun negatif dari keluarga dan teman kemungkinan dapat
membentuk perilaku dari mahasiswa itu sendiri.
2.4 Tenaga Kerja
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam
membangun ekonominya adalah masalah ketenagakerjaan. Tenaga kerja
merupakan modal yang sangat dominan dalam menyukseskan program
pembangunan.Tenaga Kerja adalah penduduk usia kerja (berusia 15-64 tahun)
atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi
barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau
berpartisipasi dalam aktivitas tersebut (Mulyadi, 2003:59).
Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa
menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat.
Menurut Simanjuntak (1985:2), tenaga kerja mencakup penduduk yang
sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melakukan
kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Tiga golongan
terakhir, pencari kerja, bersekolah dan mengurus rumah tangga, walaupun sedang
tidak bekerja mereka dianggap secara fisik mampu dan sewaktu-waktu dapat ikut
bekerja.
Melihat dari pengertian tenaga kerja diatas, setiap orang yang mampu
bekerja bisa disebut sebagai tenaga kerja. Tenaga kerja dibedakan hanya oleh
batas umur. Tenaga kerja merupakan penduduk yang berumur didalam batas usia
kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia tenaga kerja, ada yang menyebutkan
diatas 20 tahun bahkan ada yang menyebutkan diatas 7 tahun karena anak-anak
PENDUDUK
Sumber: Simanjuntak (1985:15)
Gambar 2.1
Di pasar tenaga kerja, permintaan dan penawaran secara bersama-sama
menentukan jumlah tenaga kerja yang akan dipekerjakan serta upah yang akan
mereka terima. Upah akan mengalami kenaikan dalam perjalanan waktu apabila
kenaikan dalam permintaan tenaga kerja yang disebabkan oleh kemajuan
teknologi dan pertambahan stok modal melampaui pertumbuhan angkatan kerja
(Bellante dan Mark Jackson, 1983:157). Dalam fungsi Cobb-Douglas (Mankiw,
2006:55-56), jika modal dan tenaga kerja meningkat dalam proporsi yang sama,
maka output meningkat menurut proporsi yang sama pula. Dengan kata lain,
ketika perekonomian mengalami pertumbuhan yang mengesankan, pendapatan
total pekerja dan pendapatan total pemilik modal tumbuh pada tingkat yang nyaris
sama. Jadi dapat dipastikan bahwa apabila modal dan tenaga kerja di suatu bank
syariah meningkat, maka akan menambah profit bagi perusahaan tersebut.
Sehingga membuka lapangan pekejaan di suatu bank syariah bagi mahasiswa
tamatan fakultas ekonomi bukanlah hal yang akan merugikan suatu bank syariah
tetapi meningkatkan profit perusahaan.
2.5 Klasifikasi Tenaga Kerja
2.5.1 Berdasarkan Penduduknya
Klasifikasi tenaga kerja berdasarkan penduduknya terdiri dari 2
(dua) jenis, antara lain sebagai berikut :
1. Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat
bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja.
dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia
antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.
2. Bukan Tenaga Kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan
tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan kerja. Menurut
Undang-Undang Tenaga Kerja No.13 Tahun 2003, mereka adalah
penduduk diluar usia kerja, yaitu mereka yang berusia dibawah 15
tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contohnya adalah anak-anak,
para pensiunan dan para lansia (lanjut usia).
2.5.2 Berdasarkan Batas Kerja
Klasifikasi tenaga kerja berdasarkan batas kerja terdiri dari 2 (dua)
jenis, antara lain sebagai berikut :
1. Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang terlibat
atau berusaha terlibat dalam suatu kegiatan produktif yaitu
memproduksi barang dan jasa. Menurut Mulyadi (2003:60)
angkatan kerja terdiri dari golongan bekerja serta golongan
menganggur dan mencari pekerjaan.
2. Bukan Angkatan Kerja
Bukan angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja
mencari pekerjaan. Bukan angkatan kerja terdiri dari golongan
yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga dan
golongan lain-lain atau penerima pendapatan. Ketiga golongan ini
sewaktu-waktu dapat menawarkan jasa untuk bekerja.
2.5.3 Berdasarkan Kualitasnya
Klasifikasi tenaga kerja berdasarkan kualitasnya terdiri dari 2 (dua)
jenis, antara lain sebagai berikut :
1. Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu
keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara
sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya dokter,
guru dan lain-lain.
2. Kerja Terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian
dalam bidang tertentu dengan melalui pengalaman kerja.
Contohnya apoteker, ahli bedah, mekanik dan lain-lain.
3. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja
kasar yang hanya mengandal tenaga saja. Contonya kuli, buruh
angkut, pembantu rumah tangga dan lain-lain.
Mahasiswa ekonomi sendiri termasuk dalam tenaga kerja yang
Hal tersebut dikarenakan mahasiswa yang telah mendapat gelar sarjana
merupakan tenaga kerja terdidik. Melihat hal tersebut, mahasiswa ekonomi
harus cermat dalam pemilihan pekerjaan apa dan bagaimana yang sesuai
dengan ilmu yang didapatnya selama dibangku perkuliahan. Apalagi
masalah ketenagakerjaan di Indonesia saat ini adalah rendahnya kualitas
tenaga kerja, jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan
kesempatan kerja dan persebaran tenaga kerja yang tidak merata. Melihat
kekurangan tersebut dapat menjadikan motivasi mahasiswa untuk
mengasah kemampuannya agar dapat bersaing di dunia kerja.
Setiap perusahaan, khususnya bank syariah akan mencari tenaga
kerja yang berkompeten dan professional dalam bidang ekonomi dan
perbankan, terkhususnya dalam bidang syariah. Jadi apabila seseorang
berminat untuk berkarir di bank syariah, tentunya harus memilih daya
saing untuk masuk dan bekerja di bank syariah. Daya saing yang dimaksud
disini yaitu mempunyai keterpaduan antara knowledge, skill dan ability
dengan komitmen moral dan integritas pribadi. Syarat-syarat tersebut
harus dimiliki agar menjadi SDM yang berkompeten dan profesional untuk
bekerja di bank syariah. Sebagai mahasiswa yang akan menyelesaikan
kuliahnya dan ingin bekerja di bank syariah haruslah mempunyai
pemahaman tentang bank syariah itu sendiri. Sebab tanpa adanya
pemahaman SDM tentang perbankan syariah, tidak mungkin suatu bank
syariah dapat mencapai kesuksesan tanpa SDM syariah yang berkualitas.
syariah untuk pencapaian tujuannya karena betapa pun majunya teknologi,
berkembangnya informasi, tersedianya modal dan memadainya bahan,
namun apabila tanpa SDM syariah makan akan sulit bank syariah tersebut
untuk mencapai tujuannya.
SDM merupakan tulang punggung dalam menjalankan roda
kegiatan operasioal suatu bank. Untuk itu penyediaan SDM (banker)
sebagai motor penggerak operasional bank haruslah disiapkan sebaik
mungkin sehingga mereka memiliki kemampuan dalam menjalankan
setiap transaksi perbankan dengan baik. SDM syariah yang baik selalu
melakukan sesuatu perencanaan berdasarkan syariat Islam. Serta
menjadikan SDMnya itu sebagai SDM yang memiliki wawasan yang luas
dan yang selalu tunduk terhadap aturan-aturan yang berlaku baik hukum
pemerintah maupun hukum agama sehingga segala sesuatunya dilakukan
dengan baik, benar, terencana dan terorganisir dengan rapi, maka akan
terhindar dari keragu-raguan dalam memutuskan sesuatu.
2.6 Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai
64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkan pekerjaan.
Mahasiswa yang sudah menyelesaikan studinya sehingga mendapatkan gelar
sarjana dan sedang mencari pekerjaan sudah termasuk dalam kategori
pengangguran.
Dalam buku Ekonomi Ketenagakerjaan oleh Don Bellante dan Mark
friksional, struktual, dan pengangguran karena kurangnya permintaan (demand
deficiency unemployment). Pengangguran karena kurangnya permintaan timbul
apabila, pada tingkat upah dan harga yang sedang berlaku, tingkat permintaan
akan tenagakerja secara keseluruhannya terlampau rendah, dan akibat bahwa
jumlah tenagakerja yang diminta perekonomian secara keseluruhan lebih rendah
dibandingkan dengan jumlah pekerja yang menawarkan tenagakerjanya. Walau
demikian, terbuka kemungkinan bagi tingkat permintaan keseluruhannya
mencapai taraf cukup tinggi untuk memberikan kesempatan kerja bagi seluruh
angkatan kerja, namun bagi sejumlah besar pekerja berada dalam keadaan
menganggur. Para pekerja ini dapat digolongkan sebagai pengangguran yang
bersifat friksional maupun struktural.
1. Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang
disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara
pelamar kerja dengan pembuka lapangan pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural adalah keadaan dimana penganggur yang mencari
lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan
pembuka lapangan pekerjaan.
Pengangguran atau bisa juga disebut dengan tuna karya adalah istilah
untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang
dari 2 (dua) hari dalam seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha
buku Ekonomi Pembangunan oleh Subandi (2011:107-108) pengangguran
dibedakan dalam 5 (lima) bentuk, yaitu :
1. Pengangguran terbuka; baik sukarela (tidak mau bekerja karena
mengharapkan pekerjaan yang lebih baik) maupun karena terpaksa (mau
bekerja tetapi tidak mendapat pekerjaan). Pengangguran tersebut adalah
tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan padahal telah
berusaha mencari kerja secara maksimal.
2. Setengah menganggur (underemployment); yaitu mereka yang bekerja
lamanya kurang dari yang mereka kerjakan (hari, minggu, atau musiman).
Biasanya tenaga kerja ini bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
3. Tampak bekerja tetapi tidak bekerja penuh, yaitu mereka yang tidak
digolongkan sebagai pengangguran terbuka dan setengah menganggur, antara
lain :
a. Pengangguran tidak kentara (disguised unemployment), misalnya
seseorang bekerja sehari penuh, padahal pekerjaan tersebut sebenarnya
tidak memerlukan waktu seharian penuh.
b. Pengangguran tersembunyi (hidden unemployment), yaitu orang yang
bekerja tidak sesuai dengan tingkat dan jenis pendidikannya.
c. Pensiun lebih awal, yaitu mereka yang pensiun sebelum mencapai batas
usia pensiun.
4. Tenaga kerja yang lemah (impaired), yaitu mereka yang bekerja full
5. Tenaga kerja tidak produktif, yaitu mereka yang mampu bekerja secara
produktif, tetapi karena kurang sumber daya penolong yang memadai maka
mereka tidak bisa menghasilkan sesuatu dengan baik.
Mahasiswa baik Diploma maupun Strata 1 yang sudah menyelesaikan
studinya dan terjun untuk mencari pekerjaan termasuk dalam kategori
pengangguran terbuka. Dibawah ini adalah tabel pengangguran terbuka di
Indonesia menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan.
Tabel 2.3
Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2011 – 2014 (agustus)
No Pendidikan Tertinggi
Yang Ditamatkan 2011 2012 2013 2014
1 Diploma I,II,III/Akademi 276 816 200 028 185 103 193 517
2 Universitas 543 216 445 836 434 185 495 143
Total 820 032 645 864 619 288 688 660
Sumber : Badan Pusat Statistik
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah pengangguran terbuka
setiap tahunnya mengalami perubahan naik dan turun. Dan pada tahun 2014,
jumlah pengangguran lulusan dari perguruan tinggi/universitas sebanyak 688.660
jiwa. Dari jumlah tersebut tentunya ada lulusan fakultas ekonomi yang sedang
mencari kerja. Mahasiswa ekonomi yang sedang mencari pekerjaan sudah
termasuk dalam kategori pengangguran.
2.7 Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
judul penelitian ini :
1. Lara Absara Aprilyan (2011) yang berjudul “Faktor-Faktor yang
Akuntan Publik”. Sampel yang digunakan sebanyak 135 responden.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda
dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 17. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara simultan variabel nilai intrinsik pekerjaan,
gaji, lingkungan kerja, pelatihan professional, pengakuan professional,
nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh
secara signifikan terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan Publik oleh
mahasiswa Akuntansi, namun secara parsial variabel lingkungan kerja
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir menjadi
akuntan publik oleh mahasiswa Akuntansi, sedangkan variabel nilai
intrinsik pekerjaan, gaji, pelatihan professional, pengakuan professional,
nilai-nilai social, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas
masing-masing berpengaruh signifikan.
2. Adi Surono Putro (2012) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi untuk
Berkarir Menjadi Akuntan Publik”.Sampel yang digunakan adalah 99
responden. Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif dengan
teknik analisis data menggunakan Uji Prasyarat Analisis dan Uji Hipotesis
yang terdiri dari uji regresi linear sederhana dan uji regresi linear
berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh positif dan
signifikan nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja
serta kelebihan dan kelemahan profesi akuntan publik terhadap minat
positif dan signifikan nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan
pasar kerja serta kelebihan dan kelemahan profesi akuntan publik secara
simultan terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarir Menjadi
Akuntan Publik.
3. Muhammad Bimo Yudhantoko (2013) dengan penelitian yang berjudul
“Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Minat Dalam Pemilihan Karir
Sebagai Akuntan Perusahaan”.Sampel yang digunakan adalah 241
responden. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa semua faktor-faktor yang diteliti seperti
penghargaan finansial, pendidik professional, pengakuan professional,
nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, keluarga dan
teman, instruktur akuntansi, rekan, dan personalitas adalah merupakan
faktor yang menarik minat mahasiswa akuntansi pada profesi akuntan
manajemen dan menemukan bahwa mahasiswa akuntansi lebih memilih
profesi akuntan perusahaan sebagai pilihan pertama karir mereka
dibandingkan dengan jenis profesi akuntan yang lainnya.
2.8 Kerangka Konseptual
Dalam penelitian ini dikemukakan suatu pemikiran teoritis yaitu mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi minat (variabel Independen), seperti nilai
religius, pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial dan keluarga dan teman
dengan variabel dependen adalah minat mahasiswa fakultas ekonomi untuk
memilih bekerja di bank syariah. Maka untuk menggambarkan alur langkah
Nilai Religius
Pertimbangan Pasar Kerja
Minat Mahasiswa Bekeja di Bank Syariah
Penghargaan Finansial
Keluarga dan Teman
Sumber : Diolah dari berbagai sumber
Gambar 2.2
Kerangka Konseptual Minat Mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan Bekerja si Bank Syariah
2. 8 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar dan atau yang mungkin
salah. Hipotesis adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu
kerja serta panduan dalam verifikasi. Hipotesis adalah keterangan sementara dari
hubungan fenomena-fenomena yang kompleks (Nazir, 2003:151). Apabila
hipotesis itu diterima maka benar dan apabila salah maka akan hipotesis tersebut
akan ditolak.
Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan maka hipotesis yang
dikemukakan adalah :
1 : Nilai religius berpengaruh positif terhadap minat untuk bekerja di bank
syriah oleh mahasiswa fakultas ekonomi di Kota Medan.
2: Pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap minat untuk bekerja
di bank syriah oleh mahasiswa fakultas ekonomi di Kota Medan.
3: Penghargaan finansial berpengaruh positif terhadap minat untuk bekerja di
bank syriah oleh mahasiswa fakultas ekonomi di Kota Medan.
4: Keluarga dan teman berpengaruh positif terhadap minat untuk bekerja di
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah analisis deskriptif
kuantitatif. Penelitian deskriptifadalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)
tanpa memuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain (Daulay,
2010:9). Sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk pemecahan
masalah-masalah yang aktual dan dianalisis.Penelitian ini menganalisis apakah
faktor-faktor seperti Nilai Religius (X1), Pertimbangan Pasar Kerja (X2), Penghargaan
Finansial (X3), Keluarga dan Teman (X4) mempengaruhi minat mahasiswa
bekerja di bank syariah.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di empat (4) Universitas yang ada di Kota Medan,
Sumatera Utara meliputi dua (2) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yaitu Universitas
Sumatera Utara (USU) dan Universitas Negeri Medan (UNIMED), dan dua (2)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dengan pertimbangan
pertumbuhan Bank Syariah yang semakin meningkat dan menciptakan
peningkatan lowongan kerja khususnya bagi mahasiswa ekonomi. Berikut adalah
tabel yang menunjukkan alamat fakultas ekonomi di empat (4) universitas di kota
Medan.
Tabel 3.1
Dafar Alamat Beberapa Kampus yang Memiliki Jurusan Ekonomi di Kota Medan
No. Nama Universitas Alamat
1. Jl. Dr. Mansyur No. 9
Pasar V Medan Estate, Medan, Provinsi Sumatera Utara
3. Jl. Sisingamangaraja
4. Universitas Muhammaddyah Sumatera Utara (UMSU)
Jl. Kpt.Muchtar Basri No. 3
Sumber : Website Resmi Pemko Medan
Alasan peneliti memilih 2 PTN dan 2 PTS tersebut dikarenakan 4
Universitas tersebut memiliki mahasiswa ekonomi terbanyak di Kota Medan.
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2015.
3.3 Defenisi Operasional
Variabel-variabel bebas yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk
bekerja di bank syariah antara lain :
Nilai religius berhubungan dengan suasana lingkungan kerja yang islami yang
sejalan dengan syariat Islam.
2. Pertimbangan Pasar Kerja (X2)
Pertimbangan pasar kerja merupakan pandangan seseorang dilihat dari
berbagai aspek atas seberapa baik nilai dan peluang yang ada dari suatu
pekerjaan.
3. Penghargaan finansial (X3)
Penghargaan finansial merupakan reward dalam bentuk nilai mata uang yang
biasanya diberikan sebagai bentuk imbalan timbal balik atas pemberian jasa,
tenaga, usaha, dan manfaat seseorang dalam suatu ikatan pekerjaan.
4. Keluarga dan teman (X4)
Keluarga/orang tua dan teman merupakan orang terdekat dari mahasiswa
ekonomi dalam menjadi kehidupan sehari-hari di lingkungannya.
3.4 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur
(Sugiyono, 2001:84). Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah
skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian
(fenomena sosial spesifik), seperti sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Sugiono, 2005:107).
Masing-masing butir pernyataan diberi skor 1 sampai 5. Variabel yang diukur dalam
bekerja di bank syariah dan variabel terikat (Y) adalah minat mahasiswa bekerja
di bank syariah.
Alternatif jawaban pada setiap pernyataan minat adalah sebagai berikut:
Sangat setuju = 5
Setuju = 4
Ragu-ragu = 3
Tidak setuju = 2
Sangat tidak setuju = 1
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah kepada mahasiswa ekonomi di
beberapa universitas di kota Medan yaitu USU, UNIMED, UISU dan UMSU.
Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan proportionate
stratified random sampling (pengambilan sampel apabila populasi mempunyai
anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional) (Sugiyono,
2013:64) dengan kriteria mahasiswa ekonomi senior minimal pada tingkat V
(lima). Alasan dipilihnya mahasiswa senior karena mahasiswa pada tingkat
tersebut telah memiliki rencana atau pemikiran mengenai alternatif apa yang akan
mereka tempuh setelah kelulusannya.Serta dalam penelitian ini responden diminta
untuk mengisi sendiri kuesioner yang diberikan (self administrated survey), yang
disertai wawancara.
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini didasarkan pada Central
Limit Theorema (Supranto, 2009:97)yang mengatakan bahwa jumlah sampel
sampel dengan Central Limit Theorema adalah karena jumlah populasi dalam
penelitian ini tidak diketahui. Sebanyak 100 kuisioner dikirimkan ke 4 universitas
(USU, UNIMED, UISU dan UMSU) sehingga diharapkan responden yang
mengembalikan kuisioner minimal 30 orang mahasiswa.
3.6 Jenis Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer. Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik individu
maupun kelompok yang menjadi objek dalam penelitian ini. Data primer dalam
penelitian ini didapat melalui jawaban dari kuisioner yang dibagikan kepada
mahasiswa fakultas ekonomi pada 4 (empat) universitas di kota Medan.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Kuisioner merupakan salah satu cara mengumpulkan data dengan
menyebarkan atau memberikan daftar pertanyaan yang berisikan
pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan alternatif jawaban yang berkaitan dengan
penelitian ini yaitu kepada mahasiswa ekonomi di beberapa universitas di kota
Medan. Penyerahan kuisioner kepada subjek atau responden penelitian secara
langsung dengan cara menemui para responden dan waktu pengumpulan pada
seketika itu juga setelah kuisioner diisi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
memastikan responden yang telah sesuai dengan yang ditentukan yaitu
mahasiswa fakultas ekonomi universitas di kota Medan yang ikut serta dalam
jumlah kuisioner yang dikumpulkan sesuai dengan jumlah kuisioner yang
disebar.
2. Studi pustaka, yaitu mengumpulkan dan mempelajari informasi-informasi
yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas
Menurut Sekaran (2006) dalam buku Sarjono dan Winda
yang berjudul SPSS vs LISREL (2011:35), validitas adalah bukti
bahwa instrument, teknik, atau proses yang digunakan untuk
mengukur sebuah konsep benar-benar mengukur konsep yang
dimaksudkan. Uji validitas bertujuan untuk mengukur valid
tidaknya suatu item pernyataan, sedangkan uji reliabilitas bertujuan
untuk mengukur konsisten tidaknya jawaban seseorang terhadap
item-item pernyataan di dalam sebuah kuesioner.
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan program SPSS 17, dengan membandingkan
nilai r hasil Corrected Item Total Correlation(r-hitung) dengan
r-table (Situmorang, 2008:43) dengan kriteria sebagai berikut :
- Apabila r-hitung >r-tabel, maka pernyataan dinyatakan
valid.
- Apabila r-hitung <r-tabel, maka pernyataan dinyatakan
tidak valid.
Sekaran (2006) dalam buku Sarjono dan Winda yang
berjudul SPSS vs LISREL (2011:35), menyatakan bahwa keandalan
(reliability) suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana
pengukuran tersebut dilakukan tanpa bias (bebas kesalahan-error
free).
Uji Reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program
SPSS 17. Menurut Sarjono dan Winda (2011:45) suatu kuesioner
dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha > 0,60.
3.9 Metode Analisa Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan program komputer SPSS
(Statistic Product and Service Solution) versi 17 dan dengan bantuan Microsoft
Excel. Pengujian model ekonometrika ini menggunakan program aplikasi SPSS
versi 17. Skala pengukuran kuesioner menggunakan skala Likert.
3.9.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode analisis dengan cara
menyusun dan mengelompokkan data yang kemudian data tersebut
dianalisis sehingga diperoleh gambaran hasil tentang masalah yang diteliti.
Dalam penelitian ini, analisis deskriptif disajikan dalam bentuk table,
grafik dan gambar.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas
dan variabel terikat maka harus dilakukan analisa data dengan
menggunakan regresi linear berganda:
Dalam penelitian ini digunakan hubungan fungsional sebagai berikut :
Y = f(X1,X2,X3 dan X4)
Bentuk hubungan fungsional yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y = α + β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4 + e
Dimana :
Y = Minat mahasiswa ekonomi untuk bekerja di bank syariah
X1 = Nilai religius
X2 = Pertimbangan pasar kerja
X3 = Penghargaan finansial
X4 = Keluarga dan teman
α = Konstanta
β1,β2,β3 dan β4 = Koefisien regresi
e = error
Dan untuk mengetahui variabel bebas manakah yang memberikan
pengaruh paling besar terhadap variabel terikat digunakan koefisien
regresi masing-masing variabel. Semakin besar nilai koefisien regresi
maka semakin besar pula pengaruh yang ditimbulkan variabel bebas
tersebut terhadap variabel terikat.
3.9.3 Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dimaksudkan untuk memastikan bahwa
dalam model regresi yang digunakan tidak terdapat heterokedastisitas,
dihasilkan memiliki distribusi normal sehingga layak untuk diuji. Berikut
penjelasan pengujian kelayakan model regresi yang digunakan dalam uji
asumsi klasik :
1. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya
ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Uji
heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik
adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Pengujian menggunakan
tingkat signifikasi 0,05. Jika korelasi antara variable independen
dengan residual diperoleh tingkat signifikansi lebih dari 0,05 maka
dapat dikatakan bawah tidak terjadi masalah heterokedastisitas
pada model regresi.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah
dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen) atau tidak.Uji multikolinearitas perlu dilakukan
apabila jumlah variabel independen (variabel bebas) lebih dari satu.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen.
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas