• Tidak ada hasil yang ditemukan

faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa fakultas ekonomi di Kota Medan bekerja di bank syariah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa fakultas ekonomi di Kota Medan bekerja di bank syariah"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT

MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DI KOTA

MEDAN BEKERJA DI BANK SYARIAH

OLEH :

Hikmah Suryani 100501145

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi minat mahasiswa untuk bekerja di Bank Syariah.

Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah adalah nilai religius, pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, dan keluarga dan teman. Sampel penelitian yang digunakan adalah sebanyak 100 mahasiswa fakultas ekonomi tingkat senior minimal semester V dari empat universitas di Kota Medan, yaitu Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan, Universitas Islam Sumatera Utara dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dengan menggunakan proportionate stratified random sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 17.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai religius, pertimbangan pasar kerja dan keluarga dan teman berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah dengan tingkat kepercayaan 90%. Sedangkan pada variabel penghargaan finansial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah. Variabel pertimbangan pasar kerja merupakan variabel yang paling mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah.

(3)

ABSTRACT

This research aims to determine the factors that affect the interest of students to work in the Islamic Banks.

This research is a descriptive quantitative. Factors that affect the interest of students to work in Islamic banks are religious values, consideration of the labour market, financial rewards, and family and friends. Samples that are used in this study are 100 senior students of faculty of economics who are at least on their fifth semester involving four universities in the city of Medan, those are University of Sumatera Utara, State University of Medan, Islamic University of Sumatera Utara and Muhammadiyah University of Sumatera Utara using proportionate stratified random sampling. This research is using SPSS 17 to analyze the data.

The results showed that the value of religious, consideration of the labour market, and family and friends a positive and significant effect on the interest of students to work in Islamic banks with a confidence level of 90%. While the financial award variable showed positive effect but not significantly on the interest of students to work in Islamic banks. The variable of the job market consideration is the variable that is the most effective for the faculty of economic students interest in the city of Medan to work in Islamic Banks.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, dimana atas segala

nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa fakultas ekonomi di Kota

Medan bekerja di bank syariah”. Berkat karunia-Nyalah penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir yang harus ditempuh untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik

berupa dukungan materil, sumbangan pemikiran dan doa dalam menyusun skripsi

ini, yaitu kepada :

1. Orang tua penulis, Ayahanda H. Abdul Hapri Simanullang dan Ibunda Hj.

Nasyiah Panggabean yang senantiasa memberikan saya kasih saying, doa,

dukungan, semangat dan materil selama ini serta kepada kakak penulis, Ridha

Yani Simanullang dan abang penulis, Abdul Liansyah Simanullang yang telah

memberikan dukungan dan doa selama penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ak, CA., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku Ketua Departemen Ekonomi

(5)

Bapak Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si selaku Sekretaris Departemen

Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara.

4. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D selaku Ketua Program Studi S1

Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara sekaligus dosen pembanding I, yang telah banyak memberikan masukan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan Bapak Paidi Hidayat, SE,

M.Si selaku Sekretaris Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan juga sekaligus dosen

pembanding II penulis yang juga banyak memberikan masukan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Ilyda Sudardjat, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis, memberikan pengarahan,

saran, masukan yang sangat berarti dari awal sehingga terselesaikannya skripsi

ini.

6. Dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan ilmu

dan perhatiannya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan hingga

penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh sahabat-sahabat penulis yang telah membantu dan mendukung penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Mahasiswa/i Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan,

(6)

Utara yang telah berpartisipasi dan bersedia menjadi responden dalam

penelitian ini. Dan pihak-pihak terkait yang telah memberikan sumbangsih

informasi-informasi yang berguna bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

dikarenakan keteratasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun

untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membacanya.

Medan, 1 Oktober 2015

Penulis

Hikmah Suryani

(7)
(8)
(9)

4.1.2 Fakultas Ekonomi di Kota Medan ... 51

4.2 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ... 53

4.3 Profil dan Deskripsi Responden ... 54

4.3.1 Jenis Kelamin ... 54

4.3.2 Usia ... 56

4.3.3 Agama ... 57

4.3.4 Jurusan ... 58

4.3.5 Semester ... 60

4.4 Hasil Penelitian ... 61

4.4.1 Analisis Deskriptif Variabel ... 61

4.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 66

4.4.3 Uji Asumsi Klasik ... 68

4.4.4 Uji Goodness of Fit ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah di Indonesia ... 2

2.1 Perbedaan Sistem Bunga dan Sistem Bagi Hasil ... 11

2.2 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ... 12

2.3 Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2011-2014 (agustus) ... 30

3.1 Daftar Alamat Beberapa Kampus yang Memiliki Jurusan Ekonomi di Kota Medan ... 36

4.1 Jaringan Kantor dan Jumlah Pekerja Perbankan Syariah Di Indonesia ... 49

4.2 Hasil Uji Validitas ... 53

4.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 54

4.4 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

4.5 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ... 56

4.6 Jumlah Responden Berdasarkan Agama ... 57

4.7 Jumlah Responden Berdasarkan Jurusan ... 59

4.8 Jumlah Responden Berdasarkan Semester ... 60

4.9 Pendapat Responden Terhadap Variabel Nilai Religius . 62 4.10 Pendapat Responden Terhadap Variabel Pertimbangan Pasar Kerja ... 62

(11)

Finansial ... 64

4.12 Pendapat Responden Terhadap Variabel Keluarga dan Teman ... 65

4.13 Pendapat Responden Terhadap Variabel Minat ... 65

4.14 Hasil Uji Multikolinearitas ... 69

4.15 Hasil Uji Linieritas ... 70

4.16 Hasil Uji Determinasi (R2) ... 71

4.17 Hasil Uji F ... 72

(12)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Komposisi Penduduk dan Tenaga Kerja ... 22

2.2 Kerangka Konseptual Minat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bekerja Di Bank Syariah ... 33

4.1 Data Responden Menurut Jenis Kelamin ... 55

4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ... 57

4.3 Jumlah Responden Berdasarkan Agama ... 58

4.4 Jumlah Responden Berdasarkan Jurusan ... 60

4.5 Jumlah Responden Berdasarkan Semester ... 61

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

I Kuesioner Penelitian ... 82

II Distribusi Jawaban Responden ... 86

III Output SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas ... 89

(14)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi minat mahasiswa untuk bekerja di Bank Syariah.

Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah adalah nilai religius, pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, dan keluarga dan teman. Sampel penelitian yang digunakan adalah sebanyak 100 mahasiswa fakultas ekonomi tingkat senior minimal semester V dari empat universitas di Kota Medan, yaitu Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan, Universitas Islam Sumatera Utara dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dengan menggunakan proportionate stratified random sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 17.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai religius, pertimbangan pasar kerja dan keluarga dan teman berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah dengan tingkat kepercayaan 90%. Sedangkan pada variabel penghargaan finansial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah. Variabel pertimbangan pasar kerja merupakan variabel yang paling mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah.

(15)

ABSTRACT

This research aims to determine the factors that affect the interest of students to work in the Islamic Banks.

This research is a descriptive quantitative. Factors that affect the interest of students to work in Islamic banks are religious values, consideration of the labour market, financial rewards, and family and friends. Samples that are used in this study are 100 senior students of faculty of economics who are at least on their fifth semester involving four universities in the city of Medan, those are University of Sumatera Utara, State University of Medan, Islamic University of Sumatera Utara and Muhammadiyah University of Sumatera Utara using proportionate stratified random sampling. This research is using SPSS 17 to analyze the data.

The results showed that the value of religious, consideration of the labour market, and family and friends a positive and significant effect on the interest of students to work in Islamic banks with a confidence level of 90%. While the financial award variable showed positive effect but not significantly on the interest of students to work in Islamic banks. The variable of the job market consideration is the variable that is the most effective for the faculty of economic students interest in the city of Medan to work in Islamic Banks.

(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Pasal 1 ayat (2) UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU

No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dan dalam undang-undang diatas juga

dijelaskan bahwa perbankan di Indonesia terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu bank

umum dan bank perkreditan rakyat. Kedua bank tersebut melaksanakan kegiatan

secara konvensional atau syariah. Di sini terlihat, bahwa di Indonesia berlaku dua

sistem perbankan yaitu sistem konvensional yang menggunakan sistem bunga dan

bank syariah yang berlandaskan pada ketentuan Islam (Dewi, 2007:155). Kedua

bank tersebut beroperasi secara berdampingan. Sejak dikeluarkannya

undang-undang tersebut, bank syariah mulai tumbuh pesat di Indonesia dalam bentuk

bank umum syariah (full fledged Islamic bank), unit usaha syariah (bank

konvensional yang membuka cabang syariah) dan office channeling (gerai syariah

di kantor bank konvensional) (Ascarya, 2013:v).

Hal mendasar yang membedakan antara lembaga keuangan konvensional

dengan syariah adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan

yang diberikan oleh nasabah kepada lembaga keuangan dan/atau yang diberikan

(17)

bank syariah menggunakan prinsip bagi hasil (profit and loss sharing). Bank

syariah tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk memperoleh pendapatan

maupun membebankan bunga atas penggunaan dana dan pinjaman karena bunga

merupakan riba yang diharamkan.

Pada awal tahun 2015, jumlah bank syariah sangat meningkat pesat.

Perkembangan jumlah bank syariah di Indonesia dapat dilihat pada tabel dibawah

ini :

Tabel 1.1

Jaringan Kantor Perbankan Syariah di Indonesia

Kantor 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pertumbuhan perbankan syariah

meningkat sangat pesat. Pada tahun 2008 jumlah kantor bank syariah hanya 1.024,

namun pada januari 2014 sudah mencapai 2.944 kantor. Hanya dalam kurun

waktu 6 tahun sudah berkembang lebih dari 2 kali lipat dari tahun 2008. Melihat

dari perkembangan yang pesat ini menunjukkan minat masyarakat terhadap bank

syariah semakin bertambah.

Dengan adanya potensi jumlah penduduk muslim Indonesia pada tahun

2006 yang mencapai kurang lebih 85% dari 220 juta penduduk Indonesia (Azmal,

(18)

perbankan syariah di Indonesia. Walau banyaknya penduduk muslim di Indonesia

bukan berarti agama lain tidak boleh menabung di Bank Syariah.

Pelopor perbankan syariah di Indonesia adalah Bank Muamalat Indonesia

yang berdiri pada tahun 1992 dan merupakan bank umum syariah pertama di

Indonesia dan menjadikan Bank Muamalat Indonesia sebagai pioneer bagi bank

syariah lainnya. Dan hingga Januari 2015, di Indonesia sudah terdapat 12 Bank

Umum Syariah (BUS), 22Unit Usaha Syariah (UUS) dan 164 Bank Perkreditan

Rakyat Syariah (BPRS) dengan total jaringan kantor mencapai 2.944 kantor yang

tersebar hampir di seluruh Indonesia (www.bi.go.id/statistik/perbankan/syariah).

Melihat perkembangan perbankan syariah di Indonesiayang semakin pesat,

memberikan pengaruh positif di dunia kerja. Layaknya pada perbankan

konvensioal, perbankan syariah juga membutuhkan tenaga kerja yang harus

mengisi jabatan-jabatan dalam struktur jabatan di perusahaan tersebut. Dengan

adanya kondisi ini secara tidak langsung persaingan dalam dunia kerja akan

semakin ketat terutama bagi sarjana khususnya bagi sarjana ekonomi.

Model pendidikan yang diterima mahasiswa ekonomi selama diperguruan

tinggi memiliki peran serta dalam membentuk mereka menjadi angkatan kerja

yang memiliki daya saing, berkualitas, dan professional. Karena keterampilan dan

pengetahuan yang mereka peroleh merupakan gambaran dari pengalaman

pendidikan mereka. Sebagai seorang sarjana ekonomi nantinya akan dihadapkan

pada pilihan apakah akan langsung bekerja sebagai karyawan suatu perusahaan

negara ataupun swasta, menjadi wirausaha dan membuka lapangan pekerjaan

(19)

Ruang lingkup karir bagi sarjana ekonomi sangatlah luas. Sarjana ekonomi

dapat dengan bebas memilih untuk menentukan karir masa depan mereka dan

tidak tertutup kemungkinan sarjana ekonomi memilih berkarir di Bank Syariah.

Dalam memilih karir yang akan dijalani, mahasiswa ekonomi memiliki berbagai

pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya. Dalam menentukan

karir masa depan, seseorang tentunya telah mempertimbangkan berbagai hal yang

membuatnya dapat tertarik maupun tidak pada suatu karir yang akan dijalaninya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tertarik atau tidaknya mahasiswa ekonomi

untuk bekerja di bank syariah terdiri dari nilai intrinsik pekerjaan, pertimbangan

pasar kerja, penghargaan finansial dan keluarga dan teman. Sebagai seorang fresh

graduate pastinya mahasiswa ekonomi akan mempertimbangkan beberapa faktor

tersebut sebelum memilih untuk bekerja di bank syariah.

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan topik “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DI KOTA

MEDAN BEKERJA DI BANK SYARIAH” (studi empiris pada mahasiswa

Fakultas Ekonomi di beberapa universitas di Kota Medan). Penelitian ini berfokus pada persepsi mahasiswa ekonomi dalam memilih karir. Hal ini

ditekankan untuk mengetahui faktor-faktor yang menarik minat mahasiswa

ekonomi untuk berkarir di bank syariah. Terlebih lagi melihat perkembangan

perbankan syariah di Kota Medan yang semakin menjamur.

(20)

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang dapat

diambil sebagai dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah nilai religius mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas Ekonomi di

Kota Medan untuk bekerja di bank syariah?

2. Apakah pertimbangan pasar kerja mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas

Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah?

3. Apakah penghargaan finansial mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas

Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah?

4. Apakah keluarga dan teman mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas

Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh nilai religius terhadap minat

mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pertimbangan pasar kerja terhadap

minat mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank

syariah.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penghargaan finansial terhadap minat

mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah.

4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh keluarga dan teman terhadap minat

mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah.

(21)

Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini:

1. Bagi akademisi dan lembaga pendidikan ekonomi, diharapkan dapat

menyumbang kajian ilmu dan pengetahuan yang dapat digunakan sebagai

masukan untuk penelitian berikutnya.

2. Bagi perusahaan Bank Syariah di Indonesia, diharapkan menjadi bahan

masukan dalam memahami bagaimana memberikan motivasi kepada para

pencari kerja khususnya mahasiswa ekonomi untuk bekerja di bank syariah.

3. Untuk pihak lain, sebagai bahan rujukan dan sumber informasi atau sumber

pengetahuan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan.

4. Sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

disebutkan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak. Dari pengertiantersebut dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa

bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya

aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan (Kasmir, 2007:23).

Menurut Kuncoro dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan

Aplikasi (2002:68), definisi dari bank adalah lembaga keuangan yang usaha

pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke

masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas

pembayaran dan peredaran uang.

Menurut Lubis dalam bukunya yang berjudul Bank & Lembaga Keuangan

Lain (2010:5), bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak. Defenisi ini menunjukkan, bahwa objek aktivitas utama bank adalah

masyarakat luas karena dana yang terhimpun dari masyarakat akhirnya akan

(23)

2.1.1 Jenis Bank

Bank memiliki beragam jenis atau bentuk tergantung pada cara

penggolongannya. Menurut Kasmir (2007:32) dewasa ini perbankan dapat

ditinjau dari beberapa segi, antara lain:

Dilihat dari segi fungsinya, bank dapat digolongkan menjadi:

1. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah

yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

Dilihat dari segi kepemilikannya, bank dapat dibedakan menjadi:

1. Bank milik pemerintah, yaitu bank yang baik akta pendirian maupun

modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungannya

dimiliki oleh pemerintah.

2. Bank milik swasta nasional, merupakan bank yang seluruh atau

sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta

pendiriannya pun didirikan oleh swasta.

3. Bank milik koperasi, merupakan bank yang kepemilikan

(24)

4. Bank milik asing, merupakan cabang bank yang ada di luar negeri,

baik milik swasta asing maupun pemerintah asing suatu negara.

5. Bank milik campuran, merupakan bank yang kepemilikan sahamnya

dimilki pihak asing dan pihak swasta nasional, dimana kepemilikan

sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia.

Dilihat dari segi status, jenis bank terdiri dari:

1. Bank devisa adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar

negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara

keseluruhan.

2. Bank non devisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk

melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat

melaksanaka transaksi seperti halnya bank devisa.

Dilihat dari segi menentukan harga, bank dapat dibedakan menjadi:

1. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional yaitu bank yang dalam

mencari keuntungan dan menentukan harga kepada nasabahnya

didasarkan pada dua metode, yaitu spreadbased dan fee based.

2. Bank yang berdasarkan prinsip syariah merupakan bank yang

menetapkan aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank

dengan pihak lain baik dalam hal menyimpan dana, pembiayaan usaha

atau kegiatan perbankan lainnya.

2.1.2 Pengertian Bank Syariah

Menurut Wibowo dan Widodo (2005:33), Bank Syariah atau bank

(25)

Islam. Bank ini tata cara beroperasinya mengacu kepada

ketentuan-ketentuan Alquran dan Hadist.Berdasarkan pengertian tersebut, bank

syariah adalah bank yang beroperasi mengikuti ketentuan-ketentuan

syariah Islam berdasarkan tata cara bermuamalat secara Islam yang

terdapat pada Alquran dan Hadist.

Berdasarkan Undang-undang 7 Tahun 1992 dan mengalami

perubahan menjadi Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan bahwa bank

yang berprinsip syariah berlaku aturan perjanjian berdasarkan hukum

Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau

pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai

syariah, antara lain mudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah,wadiah

dan lain-lain.Bank syariah beroperasi tidak dengan menerapkan metode

bunga, melainkan dengan metode bagi hasil dan penentuan biaya yang

sesuai dengan syariah Islam (Wibowo dan Widodo 2005:21).

Bank berdasarkan prinsip syariah merupakan satu lembaga

intermediasi yang menyediakan jasa keuangan bagi masyarakat dimana

seluruh aktivitasnya dijalankan berdasarkan etika dan prinsip-prinsip Islam

sehingga bebas dari unsur riba (bunga), bebas dari kegiatan spekulatif non

produktif (gharar), bebas dari perkara yang tidak sah (bathil) dan hanya

membiayai usaha-usaha yang halal (Lubis, 2010:34).

2.1.3 Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah

Bank konvensional dan bank syariah tentunya mempunyai

(26)

adalah dalam operasinya. Perbankan konvensional menerapkan sistem

bunga sedangkan bank syariah menerapka sistem bagi hasil. Perbedaan

kedua sistem tersebut dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 2.1

Perbedaan Sistem Bunga dan Sistem Bagi Hasil

Bunga Bagi Hasil

Besarnya bunga ditetapkan pada saat perjanjian dan mengikat kedua pihak yang melaksanakan perjanjian dengan asumsi bahwa pihak penerima pinjaman akan selalu mendapatkan keuntungan.

Bagi hasil ditetapkan dengan rasio nisbah yang disepakati antara pihak yang melaksanakan akad pada saat akad dengan berpedoman adanya kemungkinan keuntungan atau kerugian.

Besarnya bunga yang diterima

berdasarkan perhitungan persentase bunga dikalikan dengan

jumkah dana yang dipinjamkan.

Besarnya bagi hasil dihitung berdasarkan nisbah yang diperjanjikan dikalikan dengan jumlah pendapatan dan/atau keuntungan yang diperoleh.

Jumlah bunga yang diterima tetap, meskipun usaha peminjam meningkat atau menurun.

Jumlah bagi hasil yang akan dipengaruhi oleh besarnya pendapatan dan/atau keuntungan. Bagi hasil akan berfluktuasi. Sistem bunga tidak adil, karena

tidak terkait dengan hasil usaha peminjam.

Sistem bagi hasil adil, karena perhitungannya berdasarkan hasil usaha.

Eksistensi bunga diragukan oleh semua agama.

Tidak ada satu pun agama yang meragukan bagi hasil.

Sumber : Ismail (2013)

Selain perbedaan mendasar tentang sistem operasional bank

konvensional dan bank syariah yang telah dijelaskan di atas, terdapat pula

beberapa perbedaan lain dari kedua bank tersebut. Perbedaan tersebut

(27)

Tabel 2.2

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

No Bank Syariah Bank Konvensional

1. Investasi hanya untuk proyek dan produk yang halal serta menguntungkan.

Investasi tidak mempertimbangkan halal

atau haram asalkan proyek

yang dibiayai menguntungkan.

2. Return yang dibayar dan/atau diterima berasal dari bagi hasil atau pendapatan lainnya berdasarkan prinsip syariah.

Return yang dibayarkan baik kepada nasabah penyimpan dana maupun return yang diterima dari nasabah pengguna dana dalam berupa bunga.

3. Perjanjian dibuat dalam bentuk akad sesuai dengan syariah Islam.

Perjanjian menggunakan hukum positif.

4. Orientasi pembiayaan tidak

hanya untuk keuntungan tetapi juga falah oriented, yaitu

orientasi kesejahteraan masyarakat.

Orientasi pembiayaan untuk memperoleh keuntungan atas dana yang dipinjamkan.

5. Hubungan antara bank dan

nasabah adalah mitra.

Hubungan antara bank dan nasabah adalah kreditur dan debitur.

6. Dewan pengawas terdiri dari

BI, Bapepam, Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah (DPS).

Dewan pengawas terdiri dari BI, Bapepam, dan Komisaris.

7. Penyelesaian sengketa

diupayakan diseselasikan secara musyawarah antara bank dan nasabah melalui peradilan agama.

Penyelesaian sengketa melalui pengadilan negeri setempat.

Sumber : Ismail (2013)

(28)

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, minat berarti perhatian, kesukaan,

kecenderungan hati.Minat dapat juga diartikan sebagai gairah ataupun keinginan

yang tinggi terhadap sesuatu (Sunarto, 2013:267). Menurut Suryabrata

(1988:109),minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada

sesuatu objek atau menyenangi suatu objek. Kecenderungan tersebut merupakan

keinginan yang terarah pada suatu tujuan atau objek yang jelas. Dengan kata lain,

minat berkaitan dengan dorongan yang datang dari dalam diri. Dimana dorongan

tersebut mengakibatkan seseorang memenuhi tujuan yang diarahkan pada satu

objek dengan penuh kesadaran dan didukung oleh tekanan emosional sehingga

pengarahan tersebut bersifat selektif. Sedangkan menurut Slameto (2001:57),

minat adalah suatu rasa dan suatu ketertarikan pada sesuatu hal/aktivitas, tanpa

ada yang menyuruh dan timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan

timbul akibat partisipasi, pengetahuna dan kebiasaan.

Menurut Hurlock dalam buku Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan (1995:117), minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu :

a. Aspek Kognitif

Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di

rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa.

b. Aspek Afektif

Konsep yang membangun kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap

kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari

(29)

yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau

tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.

c. Aspek Psikomotor

Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutan tepat, namun

kemajuan tetap memungkikan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat

meskipun ini semua berjalan lambat.

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat diasumsikan bahwa timbulnya

minat seseorang disebabkan oleh beberapa faktor penting yaitu rasa senang atau

rasa tertarik, faktor perhatian dan faktor kebutuhan. Secara garis besar minat

adalah kemauan yang datang dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu hal

yang dianggap menarik. Seseorang akan memberikan perhatian dan usaha yang

lebih untuk mendapatkan apa yang dia sukai sehingga memenuhi

kepuasan/kebutuhan pribadi. Kaitannya dengan penelitian Minat Mahasiswa

Ekonomi untuk Bekerja di Bank Syariah adalah ketika seorang mahasiswa

ekonomi menganggap suatu karir di bank syariah menarik baginya, dia akan

cenderung mempersiapkan diri dengan usaha-usaha yang lebih giat untuk

mengejar karir tersebut.

Pekerjaan yang sesuai minat adalah idaman bagi setiap orang. Minat dalam

bekerja akan menentukan seberapa jauh keikutsertaan seseorang dalam suatu

pekerjaan. Makin kuat minat seseorang maka akan semakin peduli yang

bersangkutan dalam pekerjaan tersebut. Minat merupakan kecenderungan atau

(30)

menjadi selektif terhadap objek minatnya. Tidak mudah untuk seseorang

menemukan pekerjaan idaman yang sesuai dengan minat dan keinginan kita.

Apabila kita bekerja di bidang yang sesuai dengan keinginan, pada umumnya

lebih sukses dalam menjalani karir. Kesesuaian itu lah yang membuat seseorang

akan lebih mencintai pekerjaannya dan dampaknya akan membuat orang yang

bersangkutan bekerja lebih giat dan rasa tanggung jawab pun akan semakin

meningkat.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa untuk Bekerja di Bank Syariah

2.3.1 Nilai Religius (X1)

Perbankan konvensional menggunakan sistem bunga (riba),

sedangkan di perbankan syariah menggunakan sistem bagi hasil, tidak ada

kegiatan atau usaha yang bersifat spekulatif non produktik (gharar), tidak

ada perkara yang tidak sah (bathil) dan hanya membiayai usaha-usaha

yang halal saja. Islam mendorong praktik bagi hasil serta mengharamkan

riba. Keduanya sama-sama memberikan keuntungan bagi pemilik dana,

namun keduanya mempunyai perbedaan yang sangat nyata.Bagi beberapa

orang yang ingin bekerja di perbankan tetapi takut akan praktik riba di

perbankan konvensional maka bekerja di bank Syariah mungkin adalah

jalan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

Sesuai dengan namanya, sebuah bank syariah selayaknya memiliki

lingkungan kerja yang religius yang sejalan dengan syariah. Religius disini

(31)

bank umum, contohnya dalam berpakaianyang mengharuskan menutup

aurat. Suasana kerja yang nyaman merupakan harapan semua orang tak

terkecuali di lingkungan perusahaan. Kondisi kerja yang nyaman salah

satunya dilihat dari hubungan sosial antar mitra kerja yang baik seperti

terjalinnya kerjasama dan kecilnya konflik yang terjadi. Dan hal

kenyamanan susasana dalam kerja bisa terwujud dengan kentalnya susasan

kerja yang religius. Religius disini bukan hanya tentang agama dan ibadah

tetapi juga bersandar pada semangat nilai-nilai etos kerja yang

dipraktekkan menjadi sebuah keyakinan menuju kesuksesan dalam bisnis

perusahaan.

2.3.2 Pertimbangan Pasar Kerja (X2)

Pertimbangan pasar kerja merupakan pandangan seseorang dilihat

dari berbagai aspek atas seberapa baik nilai dan peluang yang ada dari

suatu pekerjaan. Pertimbangan pasar kerja merupakan informasi akan

pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang. Sebagai

mahasiswa yang akan mencari pekerjaan, biasanya memilih pekerjaan

berdasarkan informasi lowongan kerja yang mereka dapatkan. Seiring

dengan pesatnya pertumbuhan bank syariah di Kota Medan, maka semakin

banyak pula permintaan akan tenaga kerja yang akan bekerja di bank

syariah tersebut yang merupakan angin segar bagi sarjana ekonomi yang

sedang mencari pekerjaan terutama yang tertarik untuk bekerja di bank

(32)

Menurut Wheller (1983) yang terdapat dalam Aprilyan (2011:45),

pertimbangan pasar kerja (job market consideration) meliputi, tersedianya

lapangan pekerjaan, keamanan kerja, fleksibilitas karir, dan kesempatan

promosi. Pengertian pertimbangan pasar kerja lebih jelasnya sebagai

berikut :

1. Tersedianya lapangan pekerjaan

Tersedianya lapangan pekerjaan merupakan lowongan kerja untuk

diisi oleh pencari kerja.

2. Keamanan kerja

Keamanan kerja disini dalam artian merupakan pekerjaan yang

dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama tanpa adanya

pemutusan hubungan kerja (PHK). Pekerjaan tersebut diharapkan

bukan merupakan pilihan profesi sementara, tetapi dapat terus

berlanjut sampai tiba waktu pensiun.

3. Fleksibilitas karir

Adanya pilihan karir yang lebih fleksibel akan membantu

karyawan untuk tidak berada pada situasi yang stagnasi.

Maksudnya disini adalah adanya jenjang karir yang didapatkan

karyawan selama mengabdi diperusahaan. Karir yang fleksibel

membutuhkan pengetahuan dan pelatihan yang terus menerus

diperbaharui.

(33)

Promosi merupakan proses pemindahan jenjang karir secara

vertikal kearah yang lebih tinggi dan disertai dengan adanya

kenaikantanggungjawab dan imbalan. Seorang bekerja tentu

mengharapkan peningkatan posisi sesuai dengan prestasinya.

Kesempatan promosi yang diberikan dapat mendorong peningkatan

kualitas keja, mewakili aspek penting dari sistem seleksi dan

megurangi turnoner.

Dalam memilih pekerjaan, mahasiswa ekonomi harus menilik

terlebih dahulu kondisi kerja sebelum mengambil keputusan untuk

menerima pekerjaan. Kondisi kerja disini contohnya berupa letak keadaan

lingkungan tempat bekerja, jaminan tugas pekerjaan, kesempatan untuk

memperoleh kemajuan dalam pekerjaan dan lain-lain sebagainya (Bellante

dan Mark Jackson, 1983:15).

2.3.3 Penghargaan finansial (X3)

Penghargaan finansial merupakan reward dalam bentuk nilai mata

uang yang biasanya diberikan sebagai bentuk imbalan timbal balik atas

pemberian jasa, tenaga, usaha, dan manfaat seseorang dalam suatu ikatan

pekerjaan (Yudhantoko, 2013:18).

Penghargaan finansial yang biasa disebut dengan gaji atau upah.

Upah uang adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para

pengusaha sebagai pembayaran ke atas tenaga mental atau fisik para

pekerja yang digunakan dalam proses produksi (Sukirno, 2006:351). Gaji

(34)

bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk

memberikan kepuasan kepada karyawannya. Gaji bukanlah satu-satunya

motivasi karyawan dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu

motivasi penting yang ikut mendorong karyawan untuk berprestasi.

Kompensasi finansial yang rasional menjadi kebutuhan mendasar bagi

kepuasan kerja. Saat ini penghargaan finansial/gaji masih dipandang

sebagai alat ukur seseorang untuk memilih suatu pekerjaan. Seseorang

yang bekerja tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan ekonomi saja,

akan tetapi alasan kuat yang mendasar sampai sekarang mengapa

seseorang bekerja hanya untuk alasan faktor ekonomi.

Landasan sistem pengupahan di Indonesia adalah UUD, Pasal 27,

ayat (2) dan penjabarannya dalam Hubungan Industrial Pancasila. Sistem

pengupahan pada prinsipnya haruslah : (1) mampu menjamin kehidupan

yang layak bagi pekerja dan keluarganya, jadi mempunyai fungsi sosial;

(2) mencerminkan pemberian imbalan terhadap hasil kerja seseorang; dan

(3) memuat pemberian insentip yang mendorong peningkatan

produktivitas kerja dan pendapatan nasional (Simanjuntak, 1985:106).

Wijayanti (2001) dalam Aprilyan mengungkapkan bahwa

penghargaan finansial/gaji atau penghargaan finansial merupakan faktor

yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih profesi. Penghargaan

finansial/gaji dipertimbangkan dalam pemilihan profesi karena tujuan

utama seseorang bekerja adalah memperoleh penghargaan finansial/gaji.

(35)

Dalam Kamus Bahasa Indonesia (Bichu, 2013:296) keluarga

adalah orang-orang yang menjadi penghuni rumah, seisi rumah; bapak

beserta ibu dan anak-anaknya; satuan kekerabatan yang mendasar dalam

masyarakat. Sanak saudara juga dapat disebutdengan keluarga. Sedangkan

teman adalah kawan/sahabat yaitu orang yang bersama-sama bekerja,

berbuat berjalan, lawan bercakap-cakap sesuatu yang jadi pelengkap

pasangan atau dipakai dimakan dsb; bersama-sama (Rahimsyah,

2013:439). Keluarga dan teman merupakan orang terdekat dari mahasiswa

ekonomi dalam menjadi kehidupan sehari-hari di lingkungannya.

Pengaruh keluarga dan teman yang dimaksud adalah dalam bentuk rujukan

yang diberikan kepada mahasiswa ekonomi. Rujukan yang bersifat ke arah

positif ataupun negatif dari keluarga dan teman kemungkinan dapat

membentuk perilaku dari mahasiswa itu sendiri.

2.4 Tenaga Kerja

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam

membangun ekonominya adalah masalah ketenagakerjaan. Tenaga kerja

merupakan modal yang sangat dominan dalam menyukseskan program

pembangunan.Tenaga Kerja adalah penduduk usia kerja (berusia 15-64 tahun)

atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi

barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau

berpartisipasi dalam aktivitas tersebut (Mulyadi, 2003:59).

Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa

(36)

menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun

untuk masyarakat.

Menurut Simanjuntak (1985:2), tenaga kerja mencakup penduduk yang

sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melakukan

kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Tiga golongan

terakhir, pencari kerja, bersekolah dan mengurus rumah tangga, walaupun sedang

tidak bekerja mereka dianggap secara fisik mampu dan sewaktu-waktu dapat ikut

bekerja.

Melihat dari pengertian tenaga kerja diatas, setiap orang yang mampu

bekerja bisa disebut sebagai tenaga kerja. Tenaga kerja dibedakan hanya oleh

batas umur. Tenaga kerja merupakan penduduk yang berumur didalam batas usia

kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia tenaga kerja, ada yang menyebutkan

diatas 20 tahun bahkan ada yang menyebutkan diatas 7 tahun karena anak-anak

(37)

PENDUDUK

Sumber: Simanjuntak (1985:15)

Gambar 2.1

(38)

Di pasar tenaga kerja, permintaan dan penawaran secara bersama-sama

menentukan jumlah tenaga kerja yang akan dipekerjakan serta upah yang akan

mereka terima. Upah akan mengalami kenaikan dalam perjalanan waktu apabila

kenaikan dalam permintaan tenaga kerja yang disebabkan oleh kemajuan

teknologi dan pertambahan stok modal melampaui pertumbuhan angkatan kerja

(Bellante dan Mark Jackson, 1983:157). Dalam fungsi Cobb-Douglas (Mankiw,

2006:55-56), jika modal dan tenaga kerja meningkat dalam proporsi yang sama,

maka output meningkat menurut proporsi yang sama pula. Dengan kata lain,

ketika perekonomian mengalami pertumbuhan yang mengesankan, pendapatan

total pekerja dan pendapatan total pemilik modal tumbuh pada tingkat yang nyaris

sama. Jadi dapat dipastikan bahwa apabila modal dan tenaga kerja di suatu bank

syariah meningkat, maka akan menambah profit bagi perusahaan tersebut.

Sehingga membuka lapangan pekejaan di suatu bank syariah bagi mahasiswa

tamatan fakultas ekonomi bukanlah hal yang akan merugikan suatu bank syariah

tetapi meningkatkan profit perusahaan.

2.5 Klasifikasi Tenaga Kerja

2.5.1 Berdasarkan Penduduknya

Klasifikasi tenaga kerja berdasarkan penduduknya terdiri dari 2

(dua) jenis, antara lain sebagai berikut :

1. Tenaga kerja

Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat

bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja.

(39)

dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia

antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.

2. Bukan Tenaga Kerja

Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan

tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan kerja. Menurut

Undang-Undang Tenaga Kerja No.13 Tahun 2003, mereka adalah

penduduk diluar usia kerja, yaitu mereka yang berusia dibawah 15

tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contohnya adalah anak-anak,

para pensiunan dan para lansia (lanjut usia).

2.5.2 Berdasarkan Batas Kerja

Klasifikasi tenaga kerja berdasarkan batas kerja terdiri dari 2 (dua)

jenis, antara lain sebagai berikut :

1. Angkatan Kerja

Angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang terlibat

atau berusaha terlibat dalam suatu kegiatan produktif yaitu

memproduksi barang dan jasa. Menurut Mulyadi (2003:60)

angkatan kerja terdiri dari golongan bekerja serta golongan

menganggur dan mencari pekerjaan.

2. Bukan Angkatan Kerja

Bukan angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja

(40)

mencari pekerjaan. Bukan angkatan kerja terdiri dari golongan

yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga dan

golongan lain-lain atau penerima pendapatan. Ketiga golongan ini

sewaktu-waktu dapat menawarkan jasa untuk bekerja.

2.5.3 Berdasarkan Kualitasnya

Klasifikasi tenaga kerja berdasarkan kualitasnya terdiri dari 2 (dua)

jenis, antara lain sebagai berikut :

1. Tenaga Kerja Terdidik

Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu

keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara

sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya dokter,

guru dan lain-lain.

2. Kerja Terlatih

Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian

dalam bidang tertentu dengan melalui pengalaman kerja.

Contohnya apoteker, ahli bedah, mekanik dan lain-lain.

3. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih

Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja

kasar yang hanya mengandal tenaga saja. Contonya kuli, buruh

angkut, pembantu rumah tangga dan lain-lain.

Mahasiswa ekonomi sendiri termasuk dalam tenaga kerja yang

(41)

Hal tersebut dikarenakan mahasiswa yang telah mendapat gelar sarjana

merupakan tenaga kerja terdidik. Melihat hal tersebut, mahasiswa ekonomi

harus cermat dalam pemilihan pekerjaan apa dan bagaimana yang sesuai

dengan ilmu yang didapatnya selama dibangku perkuliahan. Apalagi

masalah ketenagakerjaan di Indonesia saat ini adalah rendahnya kualitas

tenaga kerja, jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan

kesempatan kerja dan persebaran tenaga kerja yang tidak merata. Melihat

kekurangan tersebut dapat menjadikan motivasi mahasiswa untuk

mengasah kemampuannya agar dapat bersaing di dunia kerja.

Setiap perusahaan, khususnya bank syariah akan mencari tenaga

kerja yang berkompeten dan professional dalam bidang ekonomi dan

perbankan, terkhususnya dalam bidang syariah. Jadi apabila seseorang

berminat untuk berkarir di bank syariah, tentunya harus memilih daya

saing untuk masuk dan bekerja di bank syariah. Daya saing yang dimaksud

disini yaitu mempunyai keterpaduan antara knowledge, skill dan ability

dengan komitmen moral dan integritas pribadi. Syarat-syarat tersebut

harus dimiliki agar menjadi SDM yang berkompeten dan profesional untuk

bekerja di bank syariah. Sebagai mahasiswa yang akan menyelesaikan

kuliahnya dan ingin bekerja di bank syariah haruslah mempunyai

pemahaman tentang bank syariah itu sendiri. Sebab tanpa adanya

pemahaman SDM tentang perbankan syariah, tidak mungkin suatu bank

syariah dapat mencapai kesuksesan tanpa SDM syariah yang berkualitas.

(42)

syariah untuk pencapaian tujuannya karena betapa pun majunya teknologi,

berkembangnya informasi, tersedianya modal dan memadainya bahan,

namun apabila tanpa SDM syariah makan akan sulit bank syariah tersebut

untuk mencapai tujuannya.

SDM merupakan tulang punggung dalam menjalankan roda

kegiatan operasioal suatu bank. Untuk itu penyediaan SDM (banker)

sebagai motor penggerak operasional bank haruslah disiapkan sebaik

mungkin sehingga mereka memiliki kemampuan dalam menjalankan

setiap transaksi perbankan dengan baik. SDM syariah yang baik selalu

melakukan sesuatu perencanaan berdasarkan syariat Islam. Serta

menjadikan SDMnya itu sebagai SDM yang memiliki wawasan yang luas

dan yang selalu tunduk terhadap aturan-aturan yang berlaku baik hukum

pemerintah maupun hukum agama sehingga segala sesuatunya dilakukan

dengan baik, benar, terencana dan terorganisir dengan rapi, maka akan

terhindar dari keragu-raguan dalam memutuskan sesuatu.

2.6 Pengangguran

Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai

64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkan pekerjaan.

Mahasiswa yang sudah menyelesaikan studinya sehingga mendapatkan gelar

sarjana dan sedang mencari pekerjaan sudah termasuk dalam kategori

pengangguran.

Dalam buku Ekonomi Ketenagakerjaan oleh Don Bellante dan Mark

(43)

friksional, struktual, dan pengangguran karena kurangnya permintaan (demand

deficiency unemployment). Pengangguran karena kurangnya permintaan timbul

apabila, pada tingkat upah dan harga yang sedang berlaku, tingkat permintaan

akan tenagakerja secara keseluruhannya terlampau rendah, dan akibat bahwa

jumlah tenagakerja yang diminta perekonomian secara keseluruhan lebih rendah

dibandingkan dengan jumlah pekerja yang menawarkan tenagakerjanya. Walau

demikian, terbuka kemungkinan bagi tingkat permintaan keseluruhannya

mencapai taraf cukup tinggi untuk memberikan kesempatan kerja bagi seluruh

angkatan kerja, namun bagi sejumlah besar pekerja berada dalam keadaan

menganggur. Para pekerja ini dapat digolongkan sebagai pengangguran yang

bersifat friksional maupun struktural.

1. Pengangguran Friksional

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang

disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara

pelamar kerja dengan pembuka lapangan pekerjaan.

2. Pengangguran Struktural

Pengangguran struktural adalah keadaan dimana penganggur yang mencari

lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan

pembuka lapangan pekerjaan.

Pengangguran atau bisa juga disebut dengan tuna karya adalah istilah

untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang

dari 2 (dua) hari dalam seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha

(44)

buku Ekonomi Pembangunan oleh Subandi (2011:107-108) pengangguran

dibedakan dalam 5 (lima) bentuk, yaitu :

1. Pengangguran terbuka; baik sukarela (tidak mau bekerja karena

mengharapkan pekerjaan yang lebih baik) maupun karena terpaksa (mau

bekerja tetapi tidak mendapat pekerjaan). Pengangguran tersebut adalah

tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan padahal telah

berusaha mencari kerja secara maksimal.

2. Setengah menganggur (underemployment); yaitu mereka yang bekerja

lamanya kurang dari yang mereka kerjakan (hari, minggu, atau musiman).

Biasanya tenaga kerja ini bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.

3. Tampak bekerja tetapi tidak bekerja penuh, yaitu mereka yang tidak

digolongkan sebagai pengangguran terbuka dan setengah menganggur, antara

lain :

a. Pengangguran tidak kentara (disguised unemployment), misalnya

seseorang bekerja sehari penuh, padahal pekerjaan tersebut sebenarnya

tidak memerlukan waktu seharian penuh.

b. Pengangguran tersembunyi (hidden unemployment), yaitu orang yang

bekerja tidak sesuai dengan tingkat dan jenis pendidikannya.

c. Pensiun lebih awal, yaitu mereka yang pensiun sebelum mencapai batas

usia pensiun.

4. Tenaga kerja yang lemah (impaired), yaitu mereka yang bekerja full

(45)

5. Tenaga kerja tidak produktif, yaitu mereka yang mampu bekerja secara

produktif, tetapi karena kurang sumber daya penolong yang memadai maka

mereka tidak bisa menghasilkan sesuatu dengan baik.

Mahasiswa baik Diploma maupun Strata 1 yang sudah menyelesaikan

studinya dan terjun untuk mencari pekerjaan termasuk dalam kategori

pengangguran terbuka. Dibawah ini adalah tabel pengangguran terbuka di

Indonesia menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan.

Tabel 2.3

Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2011 – 2014 (agustus)

No Pendidikan Tertinggi

Yang Ditamatkan 2011 2012 2013 2014

1 Diploma I,II,III/Akademi 276 816 200 028 185 103 193 517

2 Universitas 543 216 445 836 434 185 495 143

Total 820 032 645 864 619 288 688 660

Sumber : Badan Pusat Statistik

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah pengangguran terbuka

setiap tahunnya mengalami perubahan naik dan turun. Dan pada tahun 2014,

jumlah pengangguran lulusan dari perguruan tinggi/universitas sebanyak 688.660

jiwa. Dari jumlah tersebut tentunya ada lulusan fakultas ekonomi yang sedang

mencari kerja. Mahasiswa ekonomi yang sedang mencari pekerjaan sudah

termasuk dalam kategori pengangguran.

2.7 Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

judul penelitian ini :

1. Lara Absara Aprilyan (2011) yang berjudul “Faktor-Faktor yang

(46)

Akuntan Publik”. Sampel yang digunakan sebanyak 135 responden.

Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda

dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 17. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa secara simultan variabel nilai intrinsik pekerjaan,

gaji, lingkungan kerja, pelatihan professional, pengakuan professional,

nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh

secara signifikan terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan Publik oleh

mahasiswa Akuntansi, namun secara parsial variabel lingkungan kerja

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir menjadi

akuntan publik oleh mahasiswa Akuntansi, sedangkan variabel nilai

intrinsik pekerjaan, gaji, pelatihan professional, pengakuan professional,

nilai-nilai social, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas

masing-masing berpengaruh signifikan.

2. Adi Surono Putro (2012) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi untuk

Berkarir Menjadi Akuntan Publik”.Sampel yang digunakan adalah 99

responden. Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif dengan

teknik analisis data menggunakan Uji Prasyarat Analisis dan Uji Hipotesis

yang terdiri dari uji regresi linear sederhana dan uji regresi linear

berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh positif dan

signifikan nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja

serta kelebihan dan kelemahan profesi akuntan publik terhadap minat

(47)

positif dan signifikan nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan

pasar kerja serta kelebihan dan kelemahan profesi akuntan publik secara

simultan terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarir Menjadi

Akuntan Publik.

3. Muhammad Bimo Yudhantoko (2013) dengan penelitian yang berjudul

“Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Minat Dalam Pemilihan Karir

Sebagai Akuntan Perusahaan”.Sampel yang digunakan adalah 241

responden. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa semua faktor-faktor yang diteliti seperti

penghargaan finansial, pendidik professional, pengakuan professional,

nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, keluarga dan

teman, instruktur akuntansi, rekan, dan personalitas adalah merupakan

faktor yang menarik minat mahasiswa akuntansi pada profesi akuntan

manajemen dan menemukan bahwa mahasiswa akuntansi lebih memilih

profesi akuntan perusahaan sebagai pilihan pertama karir mereka

dibandingkan dengan jenis profesi akuntan yang lainnya.

2.8 Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini dikemukakan suatu pemikiran teoritis yaitu mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi minat (variabel Independen), seperti nilai

religius, pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial dan keluarga dan teman

dengan variabel dependen adalah minat mahasiswa fakultas ekonomi untuk

memilih bekerja di bank syariah. Maka untuk menggambarkan alur langkah

(48)

Nilai Religius

Pertimbangan Pasar Kerja

Minat Mahasiswa Bekeja di Bank Syariah

Penghargaan Finansial

Keluarga dan Teman

Sumber : Diolah dari berbagai sumber

Gambar 2.2

Kerangka Konseptual Minat Mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan Bekerja si Bank Syariah

2. 8 Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar dan atau yang mungkin

salah. Hipotesis adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu

(49)

kerja serta panduan dalam verifikasi. Hipotesis adalah keterangan sementara dari

hubungan fenomena-fenomena yang kompleks (Nazir, 2003:151). Apabila

hipotesis itu diterima maka benar dan apabila salah maka akan hipotesis tersebut

akan ditolak.

Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan maka hipotesis yang

dikemukakan adalah :

1 : Nilai religius berpengaruh positif terhadap minat untuk bekerja di bank

syriah oleh mahasiswa fakultas ekonomi di Kota Medan.

2: Pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap minat untuk bekerja

di bank syriah oleh mahasiswa fakultas ekonomi di Kota Medan.

3: Penghargaan finansial berpengaruh positif terhadap minat untuk bekerja di

bank syriah oleh mahasiswa fakultas ekonomi di Kota Medan.

4: Keluarga dan teman berpengaruh positif terhadap minat untuk bekerja di

(50)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah analisis deskriptif

kuantitatif. Penelitian deskriptifadalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)

tanpa memuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain (Daulay,

2010:9). Sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk pemecahan

masalah-masalah yang aktual dan dianalisis.Penelitian ini menganalisis apakah

faktor-faktor seperti Nilai Religius (X1), Pertimbangan Pasar Kerja (X2), Penghargaan

Finansial (X3), Keluarga dan Teman (X4) mempengaruhi minat mahasiswa

bekerja di bank syariah.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di empat (4) Universitas yang ada di Kota Medan,

Sumatera Utara meliputi dua (2) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yaitu Universitas

Sumatera Utara (USU) dan Universitas Negeri Medan (UNIMED), dan dua (2)

(51)

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dengan pertimbangan

pertumbuhan Bank Syariah yang semakin meningkat dan menciptakan

peningkatan lowongan kerja khususnya bagi mahasiswa ekonomi. Berikut adalah

tabel yang menunjukkan alamat fakultas ekonomi di empat (4) universitas di kota

Medan.

Tabel 3.1

Dafar Alamat Beberapa Kampus yang Memiliki Jurusan Ekonomi di Kota Medan

No. Nama Universitas Alamat

1. Jl. Dr. Mansyur No. 9

Pasar V Medan Estate, Medan, Provinsi Sumatera Utara

3. Jl. Sisingamangaraja

4. Universitas Muhammaddyah Sumatera Utara (UMSU)

Jl. Kpt.Muchtar Basri No. 3

Sumber : Website Resmi Pemko Medan

Alasan peneliti memilih 2 PTN dan 2 PTS tersebut dikarenakan 4

Universitas tersebut memiliki mahasiswa ekonomi terbanyak di Kota Medan.

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2015.

3.3 Defenisi Operasional

Variabel-variabel bebas yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk

bekerja di bank syariah antara lain :

(52)

Nilai religius berhubungan dengan suasana lingkungan kerja yang islami yang

sejalan dengan syariat Islam.

2. Pertimbangan Pasar Kerja (X2)

Pertimbangan pasar kerja merupakan pandangan seseorang dilihat dari

berbagai aspek atas seberapa baik nilai dan peluang yang ada dari suatu

pekerjaan.

3. Penghargaan finansial (X3)

Penghargaan finansial merupakan reward dalam bentuk nilai mata uang yang

biasanya diberikan sebagai bentuk imbalan timbal balik atas pemberian jasa,

tenaga, usaha, dan manfaat seseorang dalam suatu ikatan pekerjaan.

4. Keluarga dan teman (X4)

Keluarga/orang tua dan teman merupakan orang terdekat dari mahasiswa

ekonomi dalam menjadi kehidupan sehari-hari di lingkungannya.

3.4 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur

(Sugiyono, 2001:84). Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah

skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian

(fenomena sosial spesifik), seperti sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Sugiono, 2005:107).

Masing-masing butir pernyataan diberi skor 1 sampai 5. Variabel yang diukur dalam

(53)

bekerja di bank syariah dan variabel terikat (Y) adalah minat mahasiswa bekerja

di bank syariah.

Alternatif jawaban pada setiap pernyataan minat adalah sebagai berikut:

Sangat setuju = 5

Setuju = 4

Ragu-ragu = 3

Tidak setuju = 2

Sangat tidak setuju = 1

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah kepada mahasiswa ekonomi di

beberapa universitas di kota Medan yaitu USU, UNIMED, UISU dan UMSU.

Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan proportionate

stratified random sampling (pengambilan sampel apabila populasi mempunyai

anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional) (Sugiyono,

2013:64) dengan kriteria mahasiswa ekonomi senior minimal pada tingkat V

(lima). Alasan dipilihnya mahasiswa senior karena mahasiswa pada tingkat

tersebut telah memiliki rencana atau pemikiran mengenai alternatif apa yang akan

mereka tempuh setelah kelulusannya.Serta dalam penelitian ini responden diminta

untuk mengisi sendiri kuesioner yang diberikan (self administrated survey), yang

disertai wawancara.

Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini didasarkan pada Central

Limit Theorema (Supranto, 2009:97)yang mengatakan bahwa jumlah sampel

(54)

sampel dengan Central Limit Theorema adalah karena jumlah populasi dalam

penelitian ini tidak diketahui. Sebanyak 100 kuisioner dikirimkan ke 4 universitas

(USU, UNIMED, UISU dan UMSU) sehingga diharapkan responden yang

mengembalikan kuisioner minimal 30 orang mahasiswa.

3.6 Jenis Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer. Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik individu

maupun kelompok yang menjadi objek dalam penelitian ini. Data primer dalam

penelitian ini didapat melalui jawaban dari kuisioner yang dibagikan kepada

mahasiswa fakultas ekonomi pada 4 (empat) universitas di kota Medan.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Kuisioner merupakan salah satu cara mengumpulkan data dengan

menyebarkan atau memberikan daftar pertanyaan yang berisikan

pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan alternatif jawaban yang berkaitan dengan

penelitian ini yaitu kepada mahasiswa ekonomi di beberapa universitas di kota

Medan. Penyerahan kuisioner kepada subjek atau responden penelitian secara

langsung dengan cara menemui para responden dan waktu pengumpulan pada

seketika itu juga setelah kuisioner diisi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk

memastikan responden yang telah sesuai dengan yang ditentukan yaitu

mahasiswa fakultas ekonomi universitas di kota Medan yang ikut serta dalam

(55)

jumlah kuisioner yang dikumpulkan sesuai dengan jumlah kuisioner yang

disebar.

2. Studi pustaka, yaitu mengumpulkan dan mempelajari informasi-informasi

yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas

Menurut Sekaran (2006) dalam buku Sarjono dan Winda

yang berjudul SPSS vs LISREL (2011:35), validitas adalah bukti

bahwa instrument, teknik, atau proses yang digunakan untuk

mengukur sebuah konsep benar-benar mengukur konsep yang

dimaksudkan. Uji validitas bertujuan untuk mengukur valid

tidaknya suatu item pernyataan, sedangkan uji reliabilitas bertujuan

untuk mengukur konsisten tidaknya jawaban seseorang terhadap

item-item pernyataan di dalam sebuah kuesioner.

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan program SPSS 17, dengan membandingkan

nilai r hasil Corrected Item Total Correlation(r-hitung) dengan

r-table (Situmorang, 2008:43) dengan kriteria sebagai berikut :

- Apabila r-hitung >r-tabel, maka pernyataan dinyatakan

valid.

- Apabila r-hitung <r-tabel, maka pernyataan dinyatakan

tidak valid.

(56)

Sekaran (2006) dalam buku Sarjono dan Winda yang

berjudul SPSS vs LISREL (2011:35), menyatakan bahwa keandalan

(reliability) suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana

pengukuran tersebut dilakukan tanpa bias (bebas kesalahan-error

free).

Uji Reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program

SPSS 17. Menurut Sarjono dan Winda (2011:45) suatu kuesioner

dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha > 0,60.

3.9 Metode Analisa Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan program komputer SPSS

(Statistic Product and Service Solution) versi 17 dan dengan bantuan Microsoft

Excel. Pengujian model ekonometrika ini menggunakan program aplikasi SPSS

versi 17. Skala pengukuran kuesioner menggunakan skala Likert.

3.9.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan metode analisis dengan cara

menyusun dan mengelompokkan data yang kemudian data tersebut

dianalisis sehingga diperoleh gambaran hasil tentang masalah yang diteliti.

Dalam penelitian ini, analisis deskriptif disajikan dalam bentuk table,

grafik dan gambar.

(57)

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas

dan variabel terikat maka harus dilakukan analisa data dengan

menggunakan regresi linear berganda:

Dalam penelitian ini digunakan hubungan fungsional sebagai berikut :

Y = f(X1,X2,X3 dan X4)

Bentuk hubungan fungsional yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = α + β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4 + e

Dimana :

Y = Minat mahasiswa ekonomi untuk bekerja di bank syariah

X1 = Nilai religius

X2 = Pertimbangan pasar kerja

X3 = Penghargaan finansial

X4 = Keluarga dan teman

α = Konstanta

β1,β2,β3 dan β4 = Koefisien regresi

e = error

Dan untuk mengetahui variabel bebas manakah yang memberikan

pengaruh paling besar terhadap variabel terikat digunakan koefisien

regresi masing-masing variabel. Semakin besar nilai koefisien regresi

maka semakin besar pula pengaruh yang ditimbulkan variabel bebas

tersebut terhadap variabel terikat.

3.9.3 Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dimaksudkan untuk memastikan bahwa

dalam model regresi yang digunakan tidak terdapat heterokedastisitas,

(58)

dihasilkan memiliki distribusi normal sehingga layak untuk diuji. Berikut

penjelasan pengujian kelayakan model regresi yang digunakan dalam uji

asumsi klasik :

1. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya

ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Uji

heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik

adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Pengujian menggunakan

tingkat signifikasi 0,05. Jika korelasi antara variable independen

dengan residual diperoleh tingkat signifikansi lebih dari 0,05 maka

dapat dikatakan bawah tidak terjadi masalah heterokedastisitas

pada model regresi.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah

dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen) atau tidak.Uji multikolinearitas perlu dilakukan

apabila jumlah variabel independen (variabel bebas) lebih dari satu.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen.

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas

Gambar

Tabel 1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah di Indonesia
Tabel 2.1 Perbedaan Sistem Bunga dan Sistem Bagi Hasil
Tabel 2.2
Gambar 2.1 Komposisi Penduduk dan Tenaga Kerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan faktor faktor yang mempengaruhi kurangnya minat masyarakat muslim menabung di bank syariah di Kabupaten Deli Serdang adalah Keyakinan

Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia , Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.. Situmorang, Syafrizal

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi kurangnya minat masyarakat muslim menabung di bank syariah di Kabupaten Deli Serdang

Analisis Potensi Dan Preferensi Masyarakat Terhadap Bank Syariah Di Kota Medan, Tesis.. S kripsi: “Faktor -faktor yang Mempengaruhi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya minat masyarakat menabung di Bank Syariah di Kota Medan.. Penyebab kurangnya minat

PBC paling dominan berpengaruh terhadap minat mahasiswa menabung di bank syariah dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,281, kemudian diikuti oleh variabel norma

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di

Selain itu, Dwi Ana dalam penelitiannya mendapatkan bahwa faktor persepsi masyarakaat tentang Bank Syariah berpengaruh signifikan terhadap minat untuk menjadi nasabah di Bank Syariah.5