• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA

B. Analisis Data

a. Uji Realibilitas

Uji realibilitas digunakan mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil relatif konsisten atau tidak berbeda jika diukur ulang pada subyek yang sama, sehingga dapat diketahui konsistensi atau keandalan alat ukur (kuesioner). Tingkat reliabilitas instrumen mengunakan kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2002: 155) sebagai berikut :

Tabel 4.4

Kriteria Reliabilitas Pernyataan Angket

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Tinggi Cukup Agak Rendah Rendah

Sangat rendah (tidak berkorelasi)

Sumber: Suharsimi Arikunto. 2002

Hasil uji reliabilitas item pernyataan angket dengan bantuan SPSS 20 for windows dapat dilihat pada tabel, sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Uji Realibilitas

Variabel Cornbach’s Alpha Keterangan

Kepemimpinan .722 Reliabel

Motivasi .843 Reliabel

Insentif .809 Reliabel

Etos Kerja Islami .884 Reliabel

Kinerja Karyawan .735 Reliabel Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari keterangan tabel hasil uji reliabilitas di atas dapat diketahui bahwa masing-masingvariabel memiliki Cronbach Alpha ≥ 0,60 Sehingga dapat terdapat variabel yang dinyatakan cukup dan tinggi untuk penelitian. Dengan demikian variabelkepemimpinan, motivasi, insentif, etos kerja islami dan kinerja karyawan dapat dikatakan reliabel.

b. Uji Validitas

Analisis ini digunakan untuk mengukur seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar mencerminkan variabel yang diukur. Signifikan atau tidaknya penelitian ini dapat

dilihat pada kolom atau baris total score, jika pada kolom atau baris tersebut masing-masing total butir pertanyaan mnghasilkan tanda bintang, berarti data tersebut signifikan.

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas

Variabel Item Correted item

total Correlation Keterangan

Kepemimpinan Bt 1 .619** Valid Bt 2 .671** Valid Bt 3 .571** Valid Bt 4 .384** Valid Bt 5 .364** Valid Bt 6 .610** Valid Bt 7 .454** Valid Bt 8 .346** Valid Bt 9 .666** Valid Br 10 .600** Valid Motivasi Bt 11 .699** Valid Bt 12 .301* Valid Bt 13 .820** Valid Bt 14 .860** Valid Bt 15 .719** Valid Bt 16 .743** Valid Bt 17 .692** Valid Bt 18 .817** Valid Insentif Bt 19 .688** Valid Bt 20 .711** Valid Bt 21 .577** Valid Bt 22 .840** Valid Bt 23 .725** Valid Bt 24 .750** Valid Etos Kerja Islam Bt 25 .847** Valid Bt 26 .727** Valid Bt 27 .847** Valid Bt 28 .727** Valid Bt 29 .480** Valid Bt 30 .858** Valid Bt 31 .858** Valid

Kinerja Karyawan Bt 32 .651** Valid Bt 33 .485** Valid Bt 34 .411** Valid Bt 35 .813** Valid Bt 36 .656** Valid Bt 37 .533** Valid Bt 38 .774** Valid

Sumber: Data yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa semua pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner dinyatakan valid, karena item pertanyaan dalam variabel kepemimpinan, motivasi, insentif, etos kerja islami, dan kinerja karyawan berbintang dua yang menunjukkan signifikansi pada level 1% dan hanya 1 item yang berbintang satu yang menunjukkan signifikansi pada level 5% sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan semua item yang digunakan pada keseluruhan model pengujian.

2. Uji Regresi Linier Berganda

Tabel 4.7

Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3,026 1,201 2,520 ,015 jml_kepemimpinan ,114 ,040 ,160 2,819 ,007 jml_motivasi ,070 ,032 ,096 2,151 ,036 jml_insentif ,122 ,054 ,115 2,256 ,028 jml_etos ,558 ,044 ,707 12,728 ,000 a. Dependent Variable: jml_kinerja

Berdasarkan tabel 4.13 di atas, dapat dibuat model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y= 3,026+ 0,114 Kepemimpinan + 0,070 Motivasi + 0,122 Insentif + 0,558 Etos Kerja Islami

Arti dari model persamaan regresi linier berganda di atas adalah: a) Konstan: 3,026

Ketika kepemimpinan, motivasi, insentif, dan etos kerja islami, atau tidak ada atau sebesar 0, maka kinerja karyawan akan mengalami peningkatan sebesar 3,026, dengan asumsi ceteris paribus.

b) Kepemimpinan: 0,114

Jika kepemimpinan mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan motivasi, insentif, dan etos kerja islami konstan atau tidak atau sebesar 0, maka kinerja karyawan akan mengalami peningkatan sebesar 0.144, dengan asumsi ceteris paribus.

c) Motivasi: 0,070

Apabila motivasi mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan kepemimpinan, insentif, dan etos kerja islami konstan atau tidak atau sebesar 0, maka kinerja karyawan akan mengalami peningkatan sebesar 0,070, dengan asumsi ceteris paribus.

d) Insentif: 0,122

Apabila insentif mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan kepemimpinan, motivasi, dan etos kerja islami konstan konstan

atau tidak atau sebesar 0, maka kinerja karyawan akan mengalami peningkatan sebesar 0,122, dengan asumsi ceteris paribus.

e) Etos Kerja Islami: 0,558

Apabila etos kerja islami mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan kepemimpinan, motivasi, dan insentif konstan konstan atau tidak atau sebesar 0, maka kinerja karyawan akan mengalami peningkatan sebesar 0,558, dengan asumsi ceteris paribus.

3. Uji Statistik

a. Uji Ttest(Uji Parsial)

Tabel 4.8 Hasil Uji Ttest Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3,026 1,201 2,520 ,015 jml_kepemimpinan ,114 ,040 ,160 2,819 ,007 jml_motivasi ,070 ,032 ,096 2,151 ,036 jml_insentif ,122 ,054 ,115 2,256 ,028 jml_etos ,558 ,044 ,707 12,728 ,000 a. Dependent Variable: jml_kinerja

Sumber: Data PriSumber: data yang diolah, 2016

Berdasarkan pada tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa:

1) Nilai signifikansi variabel kepemimpinan (X1) adalah sebesar 0,007 lebih kecil dari 0,05, artinya ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan (X1) terhadap kinerja karyawan (Y).

2) Nilai signifikansi variabel motivasi (X2) adalah sebesar 0,036lebih kecil dari 0,05, artinya ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan (Y).

3) Nilai signifikansi variabel insentif (X3) adalah sebesar 0,028 lebih kecil dari 0,05, artinya ada pengaruh yang signifikan antara insentif (X3) terhadap kinerja karyawan (Y).

4) Nilai signifikansi variabel etos kerja islam (X4) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, artinya ada pengaruh yang signifikan antara etos kerja islami (X4) terhadap kinerja karyawan (Y).

b)Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Gujarati dalam Bawono (2006: 92) analisis koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase (%) pengaruh keseluruhan variabel independen yang digunakan (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel dependen (Y). Pengujian ini dilakukan dengan melihat R2 pada hasil analisis persamaan regresi yang diperoleh. Apabila angka koefisien diterima (R2 ) semakin mendekati 1 berarti model regresi yang digunakan sudah semakin tepat sebagai model penduga terhadap variabel dependen (Y).

Tabel 4.9

Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.9 di atas, dapat diketahui bahwa:

1) koefisien korelasi (R) sebesar 0,962. Hal tersebut menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara variabel independen dan variabel dependen (karena mendekati angka 1).

2) Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,925, artinya bahwa kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 92,5% sisanya 7,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. 4 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi. Suatu model analisis regresi dikatakan baik atau valid apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik.

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan apabila terdapat lebih dari satu variabel dependen. Uji ini untuk mengetahui apakah variabel dependen berkorelasi atau mempengaruhi variabel independen atau mempengaruhi variabel yang lain. Dalam penelitian ini, teknik uji multikolinearitas yang digunakan adala metode auxilary yaitu

Model Summary Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,962a ,925 ,920 ,73346

a. Predictors: (Constant), jml_etos, jml_motivasi, jml_insentif, jml_kepemimpinan

meregresikan antar variabel independen untuk mendapatkan r2, kemudian membandingkan dengan R2 dari hasil regresi persamaan utama. Jika R2 hasil regresi utama lebih besar daripada r2 regresi antar variabel independen maka dapat dikatakan tidak ada gejala multikolinearitas. Adapun hasil uji multikolinearitas penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10 Perbandingan r2 dan R2 Variabel Dependen r2 X1 = f(X2, X3, X4) 0.583 X2 = f(X3, X4, X1) 0.330 X3 = f(X4, X1, X2) 0.488 X4 = f(X3, X1, X2) 0.565 R2 = 0.925

Sumber: Data yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, menunjukkan bahwa R2 hasil regresi utama lebih besar dari pada r2 hasil regresi parsial antara variabel independen dengan variabel independen lainnya, sehingga bisa dikatakan tidak ada gejala multikolinearitas.

b. Uji Heteroskendastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatanlain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedatisitas (Ghozali, 2005: 105). Pada penelitian ini teknik pendeteksian ada atau tidaknya Heteroscedastisitasmenggunakan metode park.

Tabel 4.11

Hail Uji Heteroskendastisitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -,700 1,515 -,462 ,646 jml_kepemimpinan -,022 ,051 -,088 -,432 ,668 jml_motivasi -,035 ,041 -,139 -,868 ,389 jml_insentif ,082 ,068 ,222 1,206 ,233 jml_etos -,001 ,055 -,004 -,018 ,986 a. Dependent Variable: LnU2i

Sumber: data primer yang diolah, 2016

Dari tabel coefficients di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yang artinya tidak signifikan secara statistik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tersebut tidak terdapat gejala penyakit heteroskendastisitas.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Bawono, 2006: 174). Berikut hasil uji normalitas dari penelitian ini :

Sumber: data primer yang diolah, 2016

Gambar 4.2 Histogram Normal Plot

Sumber: data yang diolah, 2016

Gambar 4.3 Grafik Normal Plot

Tabel 4.12

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Berdasarkan pada grafik histogram, residual data telah menunjukkan kurva normal yang membentuk lonceng sempurna, dan pada grafik Normal P-P Plot residual di atas juga terlihat titik-titik menyebar disekitar garis linier (garis diagonal), serta penyebaran mengikuti arah garis diagonal, yang artinya data kinerja karyawan terdistribusi dengan normal. Selain itu pada uji Kolmogrov-Smirnov

menunjukkan bahwa residual data yang di dapat berdistribusinormal, yang ditunjukkan oleh nilai Kolmogrov-Smirnov signifikan pada 0,537> 0,05. Dengan demikian, model regresi ini memenuhi asumsi normalitas.

d. Uji Linieritas

Pada penelitian uji linieritas ini menggunakan metode

Langrange Multiplier. Jika X2 hitung >X2 tabel: spesifikasi model One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 61

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7 Std. Deviation ,70859325 Most Extreme Differences Absolute ,103 Positive ,103 Negative -,042 Kolmogorov-Smirnov Z ,804 Asymp. Sig. (2-tailed) ,537 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

persamaan regresi linier tidak benar. Tapi jika X2 hitung <X2 tabel: Spesifikasi model persamaan regresi linier adalah benar (Bawono, 2006: 186). Hasil dari uji linieritas dari penelitian ini adalah sebagi berikut:

Tabel 4.13 Uji Linieritas Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate 1 ,044a ,002 -,069 ,73275705 a. Predictors: (Constant), x42, x22, x32, x12

b. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.13 di atas untuk mengetahui X2 hitung dengan cara mengalikan n dengan R2 yaitu 61 x 0,002 =0,122. Dengan tingkat signifikan 5% dan df = 57 maka diperoleh X2 tabel = 75,6237. Dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa spesifikasi model persamaan regresi linier adalah benar.

Dokumen terkait