• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Atas Efisiensi Pemanfaatan Sumberdaya

AKUNTABILITAS KINERJA

IK 20. Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Pusat Litbang Perikanan (%)

3.5. Analisis Atas Efisiensi Pemanfaatan Sumberdaya

Analisis terhadap efisiensi pemanfaatan sumberdaya atas capaian kinerja BPPBAT ditinjau dari alur suatu kegiatan atau program yang dimulai dari input, proses, output, outcome dan dampak. Beberapa faktor yang berpengaruh dalam memajukan inovasi teknologi budidaya air tawar antara lain : anggaran penelitian dan pengembangan, jumlah dan kondisi infrastruktur yang ada, instalasi dan wahana penelitian dan pengembangan, serta sumberdaya manusia (tingkat pendidikan).

Gambar 3.27. Alur Program/ Kegiatan BPPBAT Tahun 2016

Gambar 3.27. menunjukkan porto folio dari BPPBAT tahun 2016 ditinjau dari alur suatu program kerja. Salah satu input yang penting dalam proses inovasi penelitian dan pengembangan budidaya air tawar adalah anggaran kegiatan. Alokasi pagu BPPBAT tahun 2016 sebagai salah satu input dalam kegiatan mempunyai proporsi sebesar 8,63% dari total anggaran Pusat Penelitian dan Pengambangan Perikanan (P4) (Rp. 289.458.217.000). Nilai Kinerja dari aspek keuangan telah dapat dihitung menggunakan PMK 249/2013 dari Kementerian keuangan berdasarkan pada realisasi keuangan yang diperhitungkan dengan capaian keluaran output, konsistensi perencanaan, dan implementasi dengan capaian nilai kinerja BPPBAT tahun 2016 sebesar 88,98%. Nilai ini diperhitungkan dari realisasi anggaran,capaian volume output kinerja dibandingkan pagu anggaran dan target volume kinerja.

 Pagu Rp. 24.971.305.000  SDM : 93 orang  % Fungsional : 53,76  Jumlah instalasi : 3 buah

 Nilai belanja modal untuk aset baru Rp.1.896.154.000  Aset tetap s/d 2015 Rp.87.110.187.625 (tanah, bangunan, peralatan dan mesin, jalan, jembatan, irigasi, dan jaringan) IN PU T  Litbang : 32 kegiatan  Paket teknologi (Iptek perikanan budidaya air tawar yg diujicobakan di tingkat lapang/masyarakat) : 1 kegiatan  Publikasi ilmiah : 38 KTI  Dukungan manajerial : 24 paket PR O SE

S Data dan informasi : 8 buah

Hasil litbang budidaya air tawar yg terekomendasikan untuk masyarakat dan / atau industri : 7 buah

Paket teknologi : 1 paket

Produk Biologi litbang air tawar : 11 buah

Varietas unggul hasil litbang perikanan yg diusulkan untuk dirilis : 1 buah

Komponen teknologi litbang air tawar : 10 komponen

Hasil litbang budidaya air tawar yg diusulkan HKI : 3 buah Jejaring dan/atau kerjasama : 2 buah O U TP U T / K EL U A R A

N Menyediakan potensi produksi budidaya perikanan air tawar sebesar Rp. 4,192 T  NB : estimasi

kasar per tahun

O U TC O ME  Meningkatkan pendapatan pembudidaya  Penyerapan tenaga kerja  Peningkatan plasma nutfah dan peningkatan populasi ikan terancam punah  Peningkatan kesejahteraan pembudiaya D A MPA K

Sebagai gambaran umum, disampaikan persandingan antara target realisasi IKU (pada level internal proses) dan target realisasi keuangan pada IKU terkait sebagaimana ditampilkan pada Tabel 3.47. Dalam tabel tersebut menggambarkan capaian kinerja yang seluruhnya sebesar 100% atau lebih dengan dukungan anggaran yang terealisasi pada kisaran 65,78% - 97,38%. Tabel 3.47. Target Kinerja Dukungan Prioritas BPPBAT TA.2016

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN T R % TARGET KEUANGAN REALISASI KEUANGAN % Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif 2

Jumlah data dan informasi ilmiah litbang budidaya air tawar

Paket 8 8 100 1.255.500.000 1.090.636.300 86,87

3

Jumlah karya tulis ilmiah Iptek Perikanan Budidaya Air Tawar KTI 35 38 108,57 85.435.000 56.195.000 65,78 Terwujudnya hasil litbang yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan

4

Jumlah hasil litbang budidaya air tawar yang

terekomendasikan untuk masy. dan /atau industri Buah 1 7 700 - - - 5 Jumlah Paket Teknologi IPTEK Perikanan Budidaya Air Tawar Paket 1 1 100 310.000.000 301.885.900 97,38 6 Jumlah Produk Biologi IPTEK Litbang Budidaya Air Tawar Paket 11 11 100 1.376.803.000 1.238.049.800 89,92 7 Jumlah varietas unggul hasil litbang perikanan yg diusulkan untuk dirilis Buah 1 1 100 127.000.000 114.552.900 90,20 8 Jumlah komponen teknologi Iptek Litbang Budidaya Air Tawar Komponen 10 10 100 1.280.740.000 1.227.945.676 95,88 9

Jumlah hasil litbang Budidaya Air Tawar yang diusulkan HKI

Buah 1 3 300 128.000.000 108.056.500 84,42 Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan Iptek KP 12

Jumlah jejaring dan / atau kerjasama litbang budidaya air tawar yg terbentuk

Aspek SDM pelaku penelitian dan pengembangan masih mencukupi, dengan kondisi jumlah peneliti dan litkayasa sebanyak 50 orang dibandingkan dengan 32 judul penelitian. Berdasarkan kalkulasi rasio peneliti dengan jumlah penelitian bernilai 1 : 1,562. Berdasarkan aspek pendidikan, kegiatan penelitian dan pengembangan di BPPBAT didukung oleh 51,61% berlatar pendidikan S1-S3. Namun berdasarkan tugas pokok dan fungsi penelitian teknologi budidaya air tawar dengan cakupan lingkup kerja secara nasional, jelas jumlah ini masih sangat kurang. Untuk mengatasi masalah ini dibuat jejaring dan kerjasama dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi, penyuluh lapang. Untuk meningkatkan kualitas hasil penelitian dibidang teknologi budidaya air tawar maka kegiatan penelitian ditunjang dengan sarana dan prasarana baik untuk modernisasi peralatan sesuai dengan perkembangan metode penelitian maupun meningkatkan kapabilitas laboratorium dalam rangka menambah parameter uji yang akan diakreditasi. Sampai dengan tahun 2016, Laboratorium lingkup BPPBAT (Laboratorium Genetik, Laboratorium Nutrisi Ikan, Laboratorium Kualitas Air dan Laboratorium Kesehatan Ikan) telah memperoleh akreditasi sebanyak 11 parameter melalui akreditasi KAN.

Hasil (output) penelitian dan pengembangan BPPBAT harus menunjang kebutuhan stakeholder dengan target utama adalah teknologi budidaya air tawar yang menunjang produksi perikanan budidaya secara berkelanjutan. Hal ini diwujudkan melalui beberapa kegiatan yang telah disusun untuk mendukung tujuan tersebut. Hasil (output) yang dicapai antara lain :

1. Data dan informasi mengenai karakterisasi nutrigenomik pada ikan air tawar dan identifikasi mikroba proteolitik sebagai kandidat penghasil enzim protease, domestikasi ikan spesifik lokal terancam punah: koleksi, identifikasi, karakterisasi, dan aspek ekobiologi ikan manggabai dan uceng, kebutuhan nutrisi induk ikan sepat dan tambakan dalam rangka peningkatan produktivitas benih, pengujian metode deteksi cepat penyakit KHV dan MAS pada ikan air tawar, maturasi ikan gabus dengan pendekatan multidisiplin, pengujian kit pendeteksi cepat penyakit berpotensi zoonosis pada ikan air tawar, pengujian aktivitas herbal pengendali penyakit potensial pada ikan lele mutiara, karakterisasi populasi dan bioreproduksi ikan betutu dari tiga populasi ; karakterisasi bio-fisiologi induk dan benih dalam intensifikasi teknologi perbenihan ikan gurame;

2. Karya tulis ilmiah yang dihasilkan oleh peneliti lingkup BPPBAT pada tahun 2016 sebanyak 38 (tiga puluh delapan) buah yang terdiri dari : (1) Satu judul karya tulis ilmiah yang telah dicetak pada Jurnal Riset Akuakultur (JRA) Volume 11 No.1 Tahun 2016, (2) Satu judul karya tulis ilmiah yang telah dicetak pada Berita Biologi : Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati Volume 15 Nomor 1, April 2016, (3) Dua puluh lima karya tulis ilmiah yang dihasilkan dari prosiding Forum Informasi Tekonologi Akuakultur (FITA) yang diterbitkan melalui e-journal Balitbang KP, (4) Sebelas karya tulis ilmiah yang dihasilkan dari prosiding Seminar Nasional Ikan Ke-9 : "Membangkitkan Potensi Keanekaragaman Ikan Sebagai Aset Bangsa Melalui Pengembangan dan Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Secara Lestari" Jilid 1, Cetakan Pertama, Desember 2016;

3. Beberapa usulan rekomendasi teknologi oleh BPPBAT antara lain adalah : Vaksin Kocktail HydrogalaksiVac untuk Pencegahan Penyakit Koinfeksi Motile Aeromonas Septicemia dan Streptococcosis pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, Budidaya Yumina-Bumina (Budidaya Sayur + Ikan dan Buah + Ikan), Aplikasi Probiotik POND-BIOAERO untuk Pencegahan Penyakit Motile Aeromonas Septicemia pada Budidaya Ikan Lele, Teknologi Pendederan Ikan Gabus (Channa striata), Pembenihan Ikan Gabus secara Alami dan Semi Alami, Pakan Pembesaran Ikan Patin Berbasis Bahan Baku Lokal, dan Pakan Pembesaran Ikan Nila Berbasis Bahan Baku Lokal;

4. Paket teknologi berupa paket teknologi budidaya ikan domestikasi di Sumatera (aplikasi teknologi perbenihan Ikan Baung di BBIS Sei Tibun, Kampar dan Ikan Semah di BBI Kab. Kerinci);

5. Produk biologi berbagai jenis vaksin ikan air tawar, probiotik untuk kesehatan dan lingkungan, dan domestikasi beberapa jenis ikan air tawar yang berjumlah 11 buah/paket;

6. Komponen teknologi meliputi : teknologi pemeliharaan benih ikan betutu intensif, teknologi yumina bumina, teknologi fitoremediasi air limbah rumah tangga untuk budidaya ikan air tawar berbasis zerowaste aquaculture, teknologi pendederan benih ikan sepat dan tambakan skala indoor,

teknologi peningkatan produktivitas induk ikan air tawar, teknologi metode pengendalian penyakit parasitik potensial pada ikan lele mutiara, dan teknologi pembesaran ikan papuyu di kolam gambut;

7. Usulan rilis varietas unggul hasil litbang perikanan BPPBAT, yaitu Ikan Tambakan hasil domestikasi dan dinyatakan lulus serta diberi nama Takhasi;

8. Inovasi litbang yang diusulkan HKI yaitu : (1) sediaan probiotik dalam pakan ikan untuk meningkatkan kecernaan ikan air tawar dan metode pembuatannya, (2) Vaksin Koktail Aeromonas Hydrophila – Streptococcus Agalactieae dan proses pembuatannya, dan (3) sediaan probiotik Bivalen berbasis bakteri yang diaplikasikan melalui air dan proses pembuatannya (Probiotik Pond BioAero).

9. Jejaring dan/atau kerjasama litbang budidaya air tawar, yaitu 2 (dua) kerjasama : (1) Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Dinas Perikanan Kapuas Hulu Propinsi Kalimantan Barat dengan BPPBAT mengenai “Pengembangan insitu dan eksitu ikan semah”, dan (2) Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Virbac Asia Pacific Co, Ltd. dengan BPPBAT mengenai Ruang Lingkup Pekerjaan untuk Pengembangan Vaksin Ikan Nila Indonesia, Oreochromis niloticus.

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Sesuai dengan visi dan misi Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar, pada tahun 2016 BPPBAT telah menetapkan target kinerja yang akan dicapai dalam bentuk Perjanjian Kinerja Tahunan (PKT) antara Kepala BPPBAT dengan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Pada perjanjian kinerja tersebut terdapat peta strategi dengan 9 (sembilan) Sasaran Strategis (SS) yang harus dicapai. Untuk setiap Sasaran Strategis (SS) yang disusun dan ditetapkan memiliki ukuran yang disebut sebagai Indikator Kinerja (IK). Keseluruhan indikator kinerja BPPBAT pada tahun 2016 berjumlah 20 (dua puluh) indikator.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan 2 (dua) metode, yaitu : (1) pengukuran yang mengadopsi metode konsultan BSC dari PT. Solusi Inovasi Dayaguna (Value

Alignment Advisory) untuk pengukuran internal; (2) menggunakan metode

pengukuran "Sistem Aplikasi Pengelolaan Kinerja (SAPK)" KKP untuk pengukuran eksternal BPPBAT

.

Kedua pengukuran tersebut menggunakan toleransi 20% dan melihat penilaian kinerja dari Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS). Pengukuran internal dan eksternal menggunakan capaian dari target output/volume indikator kinerja.

Dalam pelaksanaannya, penggunaan SAPK masih memiliki beberapa kelemahan, yaitu : (1) Masih adanya pengembangan aplikasi "SAPK (Sistem Aplikasi Pengelolaan Kinerja)" yang tidak terinformasikan secara jelas dari Biro Perencanaan, Sekjen KKP selaku admin KKP kepada masing-masing eselon I KKP yang menyebabkan berubah-ubahnya menu inputan pada aplikasi; (2) Belum terinformasikan secara jelas tata cara penginputan pencapaian indikator kinerja pada aplikasi "SAPK (Sistem Aplikasi Pengelolaan Kinerja)"; (3) Pengisian data oleh operator pusat yang tidak sesuai dengan kondisi unit kerja (misal : pada unit kerja BPPBAT masih terdapat kesalahan input data untuk level eselon 5); (4)Belum adanya cascading level 4 untuk kelompok peneliti sehingga indikator kinerja yang terkait dengan penelitian belum terdistribusikan kepada kelompok peneliti sebagai penanggung jawab kegiatan; (5) Belum adanya keseragaman dalam penentuan

target dari Eselon II, sehingga terdapat perbedaan persepsi mengenai target yang digunakan apakah target output atau progres fisik; dan sebagainya.

Pada gambar di atas terlihat bahwa dari 9 (sembilan) sasaran strategis yang ditetapkan 8 (delapan) diantaranya berwarna hijau yaitu : SS2, SS3, SS4, SS5, SS6, SS7, SS8 dan SS9 yang menunjukkan tercapainya target fisik maupun output dari indikator kinerja pendukung sasaran strategis. Pada peta di atas juga terlihat 1 (satu) sasaran strategis yang berwarna putih yaitu SS1 yang menandakan belum adanya capaian indikator kinerja.

Persentase capaian kinerja sasaran strategis BPPBAT 2016 berdasarkan realisasi fisik terhadap target fisiknya sampai dengan akhir tahun adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya hasil penyelenggaran litbang dan layanan iptek yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP yang ditunjukkan dengan pencapaian persentase hasil litbang budidaya air tawar yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP nilai capaian realisasi terhadap target sebesar 0,00% berdasarkan volume/ouput dan 100,00% berdasarkan progres fisik. Hal ini disebabkan belum adanya kesepakatan antara Balitbang KP dengan Eselon I lain lingkup KKP terkait dengan kegiatan litbang BPPBAT yang akan dilakukan kontrak kinerja

sehingga dokumen kontrak kinerja belum ditandatangani yang menyebabkan capaian output belum ada. Progres fisik tercapai 100 persen untuk indikator kinerja ini, yaitu diambil dari progres fisik dari masing-masing kegiatan litbang yang akan dilakukan kontrak dengan pihak Eselon I lain yang terdiri dari 18 kegiatan litbang;

2. Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif yang ditunjukkan dengan pencapaian : Jumlah data dan informasi ilmiah litbang budidaya air tawar nilai capaian realisasi terhadap target sebesar 100,00% berdasarkan progres/fisik dan 100,00% berdasarkan volume/ouput; dan Jumlah karya tulis ilmiah IPTEK perikanan budidaya air tawar nilai capaian realisasi terhadap target sebesar 108,57% berdasarkan progres/fisik dan 108,57% berdasarkan volume/ouput;

3. Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan yang ditunjukkan dengan pencapaian : Jumlah hasil litbang budidaya air tawar yang terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri nilai capaian realisasi terhadap target sebesar 700,00% berdasarkan progres/fisik dan 700,00% berdasarkan volume/ouput; Jumlah paket teknologi iptek litbang budidaya air tawar nilai capaian realisasi terhadap target sebesar 100,00% berdasarkan progres/fisik dan 100,00% berdasarkan volume/ouput; Jumlah produk biologi iptek litbang budidaya air tawar nilai capaian realisasi terhadap target sebesar 100,00% berdasarkan progres/fisik dan 100,00% berdasarkan volume/ouput; Jumlah varietas unggul hasil litbang perikanan yang diusulkan untuk dirilis nilai capaian realisasi terhadap target sebesar 100,00% berdasarkan progres/fisik dan 100,00% berdasarkan volume/ouput; Jumlah komponen teknologi iptek litbang budidaya air tawar nilai capaian realisasi terhadap target sebesar 100,00% berdasarkan progres/fisik dan 100,00% berdasarkan volume/ouput; dan Jumlah hasil litbang budidaya air tawar yang diusulkan HKInilai capaian realisasi terhadap target sebesar 300,00% berdasarkan progres/fisik dan 300,00% berdasarkan volume/ouput;

4. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan Iptek KP yang ditunjukkan dengan pencapaian : Proporsi pegawai fungsional dibandingkan total pegawai lingkup BPPBAT nilai capaian

105,42% berdasarkan volume/ouput; Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang budidaya air tawar yang ditingkatkan kapasitasnya yang terfasilitasi nilai capaian realisasi terhadap target sebesar 100,00% berdasarkan progres/fisik dan 100,00% berdasarkan volume/ouput; dan jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang budidaya air tawar yang terbentuk nilai capaian realisasi terhadap target sebesar 100,00% berdasarkan progres/fisik dan 100,00% berdasarkan volume/ouput;

5. Terselenggaranya pengendalian litbang KP yang ditunjukkan dengan pencapaian proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang budidaya air tawar (minimal) nilai capaian realisasi terhadap target sebesar 102,74% berdasarkan progres/fisik dan 102,74% berdasarkan volume/ouput;

6. Terwujudnya ASN BPPBAT yang kompeten, profesional dan berkepribadian yang ditunjukkan dengan pencapaian : Indeks kompetensi dan integritas BPPBAT nilai capaian realisasi terhadap target sebesar 104,18% berdasarkan progres/fisik dan 104,18% berdasarkan volume/ouput; dan jumlah ASN BPPBAT yang ditingkatkan kompetensinya nilai capaian realisasi terhadap target sebesar 200,00% berdasarkan progres/fisik dan 200,00% berdasarkan volume/ouput;

7. Tersedianya manajemen pengetahuan BPPBAT yang handal dan mudah diakses yang ditunjukkan oleh persentase unit kerja BPPBAT yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar nilai capaian realisasi terhadap target sebesar 200,00% berdasarkan progres/fisik dan 200,00% berdasarkan volume/ouput;

8. Terwujudnya birokrasi BPPBAT yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima yang ditunjukkan dengan pencapaian : Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPPBAT nilai capaian realisasi terhadap target sebesar 100,28% berdasarkan progres/fisik dan 100,28% berdasarkan volume/ouput; dan nilai capaian realisasi terhadap target Nilai SAKIP BPPBAT 100,21% berdasarkan progres/fisik dan 100,21% berdasarkan volume/ouput;

9. Terkelolanya anggaran pembangunan BPPBAT secara efisien dan akuntabel yang ditunjukkan dengan pencapaian : Nilai kinerja anggaran BPPBAT nilai capaian realisasi terhadap target sebesar 104,68% berdasarkan progres/fisik dan 104,68% berdasarkan volume/ouput; dan

persentase kepatuhan terhadap SAP BPPBAT nilai capaian realisasi terhadap target sebesar 100,00% berdasarkan progres/fisik dan 100,00% berdasarkan volume/ouput.

4.2. Permasalahan

Beberapa permasalahan terkait dengan tidak tercapainya Sasaran Strategis tahun 2016 antara lain :

1. Belum finalnya manual indikator kinerja dari Puslitbangkan yang berdampak pada proses pengukuran pencapaian indikator kinerja;

2. Belum adanya kesepakatan antara Balitbang KP dengan Eselon I lain lingkup KKP sehingga dokumen kontrak kinerja belum ditandatangani yang berpengaruh pada capaian kinerja IK1;

3. Belum adanya dokumen Rencana Operasional Kegiatan (ROK) yang memuat target dan realisasi keuangan maupun progres fisik kegiatan yang menjadi tanggung jawab dari masing-masing bagian;

4. Adanya edaran untuk melakukan self blocking dalam rangka efisiensi anggaran tahun 2016 sehingga memperlambat dalam penyerapan anggaran BPPBAT.

Dokumen terkait