• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.7. Analisis Atribut-Atribut yang Dipentingkan Oleh Responden

Analisis faktor merupakan salah satu bentuk analisis multivariat yang menganalisis tentang ketergantungan dari beberapa variabel. Analisis faktor bertujuan untuk menyederhanakan bentuk hubungan antara beberapa variabel yang diteliti menjadi faktor-faktor yang lebih sedikit dari jumlah variabel

awalnya. Analisis faktor termasuk metode interdependence dimana semua

variabel atau atribut berstatus sama. Dalam penelitian ini terdapat 9 atribut yang dipentingkan oleh responden CSR pendidikan MSIG di IPB dan dikelompokkan menjadi tiga faktor dimensi citra perusahaan. Ketiga faktor tersebut adalah Tanggung Jawab Sosial, Tata Kelola dan Kualitas

Manajemen, dan Keunggulan dan Hubungan Dengan Pelanggan.

Tabel 5. Faktor-faktor yang dipentingkan oleh responden

Faktor Dimensi Citra Perusahaan

Atribut-Atribut yang Dipentingkan oleh Responden Peserta Seminar MSIG di IPB

Tanggung Jawab Sosial

Meningkatkan kualitas hubungan sosial

Meningkatkan wawasan/pengetahuan peserta dan nama baik universitas

Peduli pada peningkatan pengetahuan dan pendidikan Tata Kelola

Perusahaan dan Kualitas Manajemen

Tata kelola perusahaan dan kualitas manajemen yang bertanggung jawab

Internal maupun eksternal perusahaan ikut

memelihara dan meningkatkan pendidikan Perusahaan lebih dikenal di masyarakat Keunggulan dan

Hubungan dengan Pelanggan

Meningkatkan hubungan emosional

Keunggulan dalam peningkatan pendidikan Mengubah cara pandang terhadap perusahaan

Setelah menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis, maka

dilakukan pengujian korelasi antar variabel dengan metode Bartlett’s Test of

Sphrecity dan pengukuran Keiser Meyer Olkin Measure of Sampling

Adequacy (KMO-MSA). KMO-MSA digunakan untuk menyaring atribut-

atribut yang layak untuk diolah pada tahap selanjutnya.. Apabila nilai KMO ≥

0,5 maka analisis faktor dapat dilakukan. Berdasarkan hasil pengolahan data maka dapat diketahui bahwa analisis faktor layak dilakukan karena semua variabel memiliki nilai MSA diatas 0,5. Tahap selanjutnya adalah proses

Factoring dengan metode ekstraksi Principal Component Analysis. Setelah

proses Factoring dilakukan maka akan diperoleh nilai Communalities yang

merupakan varians setiap variabel yang dijelaskan oleh faktor.

Setelah melalui tahapan tersebut maka dapat diketahui faktor apa yang paling dipentingkan oleh peserta dalam pembentukan citra perusahaan terhadap publik. Berdasarkan perhitungan analisis faktor, maka dapat diketahui bahwa faktor yang mendapatkan nilai ekstraksi terbesar dalam

Communalities adalah faktor Tata Kelola Perusahaan dan Kualitas

Manajemen dengan nilai sebesar 0,707, dan yang paling kecil adalah faktor

Tanggung Jawab Sosial dengan nilai 0,358. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Nilai ekstraksi faktor-faktor yang dipentingkan oleh peserta seminar MSIG

Faktor Initial Extraction

Tanggung Jawab Sosial 1.000 .358

Tata Kelola Perusahaan dan Kualitas Manajemen 1.000 .707

Keunggulan dan Hubungan dengan Pelanggan 1.000 .581

Extraction Method: Principal Component Analysis

Dari Tabel 6, dapat diketahui bahwa faktor yang paling dipentingkan peserta seminar dalam pembentukan citra perusahaan adalah faktor tata kelola perusahaan dan kualitas manajemen. Faktor Tata Kelola Perusahaan dan Kualitas Manajemen dari sebuah perusahaan menjadi faktor yang sangat penting karena peserta menilai jika ingin meningkatkan citra perusahaan harus memulai dari internal perusahaan seperti tata kelola dan kualitas manajemen yang baik, efektif dan efisien. Internal MSIG yang kuat dan baik

maka stakeholder perusahaan akan ikut membaik pula.

Variabel yang ada dalam faktor Tata Kelola Perusahaan dan Kualitas Manajemen adalah tata kelola perusahaan dan kualitas manajemen yang bertanggung jawab, eksternal maupun internal perusahaan ikut memelihara dan meningkatkan pendidikan, serta perusahaan lebih dikenal masyarakat. Banyaknya masyarakat yang menilai perusahaan hanya mengejar keuntungan saja tanpa melihat pihak lain dalam menjalankan bisnis membuat faktor tata kelola perusahaan dan kualitas manajemen ini sangat dipentingkan, sehingga masyarakat cukup percaya jika internal perusahaan baik dan kuat akan

memberikan efek positif pada pihak luar perusahaan. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus dari pihak presiden direktur PT. Asuransi MSIG Indonesia untuk meningkatkan dan memelihara pengelolaan perusahaan yang baik, efisien dan efektif serta selalu memperhatikan para pemangku kepentingan

(stakeholder) lainnya guna menjaga kesinambungan pembangunan

perusahaan di masa mendatang.

4.7.1 Faktor Tanggung Jawab Sosial

Berdasarkan pengolahan data terhadap 100 responden, nilai ekstraksi terbesar pada faktor ini adalah kepedulian pada peningkatan pengetahuan dan pendidikan yaitu sebesar 0,596. Sedangkan dalam variabel meningkatkan kualitas hubungan sosial, nilai ekstraksi

terendah adalah 0,527 dan variabel meningkatkan

wawasan/pengetahuan peserta dan nama baik universitas dengan nilai ekstrasi sebesar 0,570. Data selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel 7.

Tabel 7. Nilai ekstraksi atribut-atribut pada faktor tanggung jawab sosial

Faktor Initial Extraction

Meningkatkan kualitas hubungan sosial 1.000 .527

Meningkatkan wawasan/pengetahuan peserta dan

nama baik universitas 1.000 .570

Peduli pada peningkatan pengetahuan dan pendidikan 1.000 .596

Extraction Method: Principal Component Analysis

Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut dapat diketahui bahwa variabel yang paling dipentingkan responden dalam faktor Tanggung Jawab Sosial adalah peduli pada peningkatan pengetahuan dan pendidikan. Tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan dapat dilihat dari kepedulian perusahaan terhadap pemangku kepentingan

(stakeholder). Tanggung jawab sosial yang diberikan oleh PT. Asuransi

MSIG Indonesia melalui program CSR pendidikan tentang

“Manajemen Risiko” dapat meningkatkan pengetahuan dan pendidikan dalam bidang manajemen risiko. Dengan adanya program CSR pendidikan ini membuat PT. Asuransi MSIG Indonesia peduli dengan

pendidikan di masyarakat dan pentingnya sebuah pengetahuan manajemen risiko untuk masyarakat.

Atribut selanjutnya yang dipentingkan oleh peserta seminar adalah meningkatkan wawasan peserta dan nama baik universitas. Dengan adanya program CSR pendidikan ini secara langsung akan meningkatkan wawasan peserta dan secara tidak langsung akan mendapatkan citra yang positif bagi universitas tempat diselenggarakan program tersebut karena dipercaya oleh perusahaan penyelenggara program CSR.

Dalam faktor Tanggung Jawab Sosial, variabel yang paling

rendah tingkat yang dipentingkan oleh peserta adalah meningkatkan kualitas hubungan sosial. Hubungan sosial yang dilakukan oleh PT. Asuransi MSIG Indonesia dengan IPB dalam memberikan pengetahuan tentang manajemen risiko sangatlah baik namun hal ini tidak terlalu dipentingkan oleh peserta karena yang sangat penting bagaimana keberlanjutan program ini supaya terus berjalan untuk pendidikan yang lebih maju. Hal tersebut yang membuat atribut meningkatkan kualitas hubungan sosial dalam faktor Tanggung Jawab Sosial rendah diantara

atribut yang lainnya.

4.7.2 Faktor Tata Kelola Perusahaan dan Kualitas Manajemen

Faktor Tata Kelola Perusahaan dan Kualitas Manajemen merupakan hal yang paling penting dalam menjalankan usaha/bisnis setiap perusahaan. Faktor ini sangat berpengaruh terhadap penilaian para pemangku kepentingan terhadap perusahaan. Variabel yang termasuk dalam faktor ini meliputi tata kelola perusahaan dan kualitas manajemen yang bertanggung jawab, internal maupun eksternal perusahaan ikut memelihara dan meningkatkan pendidikan, agar perusahaan lebih dikenal di masyarakat.

Berdasarkan hasil pengolahan data pada faktor tata kelola

perusahaan dan kualitas manajemen dapat diketahui bahwa variabel

yang mendapat nilai terbesar adalah internal maupun eksternal perusahaan ikut memelihara dan meningkatkan pendidikan dengan nilai

ekstraksi sebesar 0,546. Sedangkan variabel tata kelola perusahaan dan kualitas manajemen yang bertanggung jawab memiliki nilai ekstraksi sebesar 0,525 dan variabel perusahaan lebih dikenal masyarakat memiliki nilai ekstraksi paling kecil sebesar 0,171. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Nilai ekstraksi atribut-atribut pada faktor tata kelola perusahaan dan kualitas manajemen

Faktor Initial Extraction

Tata kelola perusahaan dan kualitas manajemen yang

bertanggung jawab 1.000 .525

Perusahaan ikut melihara dan meningkatkan

pendidikan secara internal dan eksternal 1.000 .546

Perusahaan lebih dikenal di masyarakat 1.000 .171

Extraction Method: Principal Component Analysis

Internal maupun eksternal perusahaan ikut memelihara dan meningkatkan pendidikan menjadi atribut yang paling dipentingkan dalam faktor Tata Kelola Perusahaan dan Kualitas Manajemen. Faktor ini harus saling kerja sama dan saling melengkapi satu sama lain karena dua hal tersebut tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Kuatnya perusahaan dilihat dari internal maupun eksternal, hal ini yang membuat peserta sangat mementingkan atribut tersebut. Selanjutnya variabel yang tidak kalah penting yaitu tata kelola perusahaan dan kualitas manajemen yang

bertanggung jawab. Peserta menilai jika ingin meningkatkan citra

perusahaan harus memulai dari internal perusahaan seperti tata kelola dan kualitas manajemen yang baik, efektif dan efisien, dengan internal

yang kuat dan baik maka stakeholder perusahaan akan ikut membaik

pula.

Selanjutnya adalah variabel yang dipentingkan oleh peserta seminar dalam faktor Tata Kelola Perusahaan dan Kualitas Manajemen yaitu perusahaan lebih dikenal masyarakat. PT. Asuransi MSIG Indonesia lebih dikenal masyarakat khususnya bagi para penerima program CSR pendidikan dan hal ini merupakan keuntungan yang tidak diperkirakan sebelumnya.

4.7.3 Faktor Keunggulan dan Hubungan Dengan Pelanggan

Dalam rangka meningkatkan minat peserta untuk mengikuti kegiatan program CSR pendidikan, maka pihak pengelola harus memberikan keunggulan tersendiri di acara seminar. Hubungan yang kuat antara peserta dengan pemberi program CSR adalah peserta mendapatkan isi/hasil yang maksimal. Faktor Keunggulan dan Hubungan dengan Pelanggan ini mencakup meningkatkan hubungan emosional, keunggulan dalam peningkatan pendidikan, dan mengubah cara pandang terhadap perusahaan.

Berdasarkan pengolahan data dapat diketahui bahwa variabel yang mendapat nilai ekstraksi terbesar dalam faktor Keunggulan dan

Hubungan dengan Pelanggan adalah keunggulan dalam peningkatan

pendidikan yaitu sebesar 0,649, selanjutnya adalah meningkatkan hubungan emosional 0,583, dan yang mendapatkan nilai ekstraksi terkecil adalah mengubah cara pandang terhadap perusahaan 0,514.

Tabel 9. Nilai ekstraksi atribut-atribut pada faktor keunggulan dan hubungan dengan pelanggan

Faktor Initial Extraction

Meningkatkan hubungan emosional 1.000 .583

Keunggulan dalam peningkatan pendidikan 1.000 .649

Mengubah cara pandang terhadap perusahaan 1.000 .514

Extraction Method: Principal Component Analysis

Keunggulan dalam peningkatan pendidikan menjadi atribut yang sangat dipentingkan dalam faktor Keunggulan dan Hubungan dengan Pelanggan. Keunggulan dalam peningkatan pendidikan adalah melakukan sesuatu yang berbeda/mempunyai kekuatan yang berbeda dalam meningkatkan pendidikan. PT. Asuransi MSIG Indonesia memberikan keunggulan isi seminar tentang manajemen risiko dengan mendatangkan langsung ahli dibidangnya dari kantor MSIG di Singapura. Hal tersebut merupakan keunggulan yang dilakukan MSIG dalam peningkatan pendidikan melalui seminar program CSR pendidikan. Selanjutnya variabel yang tidak kalah penting yaitu meningkatkan hubungan emosional. Hubungan emosional antara

pemberi dan penerima program CSR harus saling memberikan masukan dan terciptanya peningkatan dalam perbaikan pendidikan.

Mengubah cara pandang terhadap perusahaan adalah variabel yang tidak terlalu dipentingkan oleh peserta karena mempunyai nilai ekstraksi terkecil dibandingkan dengan variabel lainnya. Cara pandang peserta terhadap perusahaan terhadap program CSR bukan hal utama yang dinilai oleh peserta. Perubahan dalam cara pandang peserta terhadap perusahaan MSIG memungkinkan penilaian terakhir program CSR dijalankan dengan berhasil dan sukses.

Dokumen terkait