• Tidak ada hasil yang ditemukan

USAHATANI DAN TATANIAGA KACANG KAPRI

6.2 Analisis Pendapatan Usahatani Kacang Kapri

6.2.1 Analisis Biaya Usahatani Kacang Kapri

Komponen biaya total dikelompokan menjadi dua bagian yaitu biaya tunai dan biaya diperhitungkan. Biaya tunai adalah biaya-biaya yang dibayarkan oleh petani seperti pengeluaran untuk bibit, pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja dari luar keluarga. Sedangkan biaya di perhitungkan ialah biaya yang dibebankan kepada usahatani seperti tenaga kerja dalam keluarga, penyusutan alat-alat pertanian, dan sewa lahan.

1. Biaya Tunai

Besarnya penggunaan benih yang dikeluarkan untuk sekali penanaman bagi golongan petani tumpangsari perluasan rata-rata adalah 2,03 liter dimana per liternya kapri Rp 40.000 dan benih tomat 3,06 gram dimana dijual per amplop

berisi 10 gram Rp 93.000 sedangkan bagi petani monokultur (kacang kapri saja) adalah 6,33 liter. Untuk penggunaan benih per hektar bagi golongan tumpangsari benih kacang kapri 25,37 liter dan tomat 38,25 gram sedangkan untuk monokultur menggunakan 30,13 liter.

Penggunaan pupuk kandang bagi petani kacang kapri di Kecamatan Warungkondang, merupakan salah satu yang penting mengingat perbedaan tingkat kesuburan tanah yang dimiliki petani. Pupuk kandang diberikan pada setiap

musim tanam perluasan rata-rata petani golongan tumpangsari adalah 12,66 karung, sedangkan untuk monokultur 32,6 karung, dimana harga perkarung

sebesar Rp 5.000. Untuk luasan perhektar pupuk kandang yang digunakan sistem tumpangsari 158,25 karung dan monokultur 155,2 karung. Penggunaan pupuk kimia seperti NPK (Rp 2.600/kg), Urea (Rp 2.500/kg) dan Super Grow (Rp 15.000/liter), untuk tumpang sari 27,66 kg, 16,9 kg, dan 1,5 liter sedangkan untuk petani monokultur 117,73 kg, 46,67 kg, dan 3,13 kg. Untuk pencegahan penyakit dan hama penggangu penggunaan insektisida dan fungisida tumpangsari untuk luasan rata-rata adalah 1,46 gr dan 1,66 gr, sedangkan untuk monokultur 1,3 gr dan 2 gr, dimana pergramnya dijual dengan harga Rp 15.000/gr. Untuk luasan per hektar penggunaan insektisida dan fungisida tumpangsari 18,25 gr dan 20,75 gr, sedangkan monokultur 6,2 gr dan 9,52 gr.

Tanaman kacang kapri adalah tanaman yang merambat untuk itu diperlukan medianya. Petani kacang kapri yang berada di tempat penelitian membuat medianya dari ajir yang panjang ± 2 m dan tali yang terbuat dari karung beras yang dipisah-pisah. Untuk harga ajir dan karung kebutuhan tumpangsari adalah Rp 150.000 dan Rp 6.020, sedangkan untuk petani yang menanam kacang

kapri saja Rp 375.000 dan Rp 19.180 Untuk luasan per hektar penggunaan ajir dan tali karung tumpangsari Rp 1.875.000 dan Rp 75.250, sedangkan untuk monokultur Rp 1.785.000 dan Rp 91.296,8.

Penggunaan tenaga kerja upahan lebih banyak digunakan pada pekerjaan berat seperti pengolahan, penanaman, dan pemasangan ajir. Keterlibatan tenaga kerja dari luar pada golongan tumpangsari lebih rendah dari dibanding petani monokultur. Hal ini di tunjukan oleh besarnya upah yang dikeluarkan golongan petani monokultur yaitu Rp 611.000 untuk luasan rata-rata, sedangkan untuk luasan perhektar dengan biaya Rp 2.908.360.

2. Biaya diperhitungkan

Biaya di perhitungkan mencakup biaya lahan, biaya tenaga kerja dalam keluarga Perhitungan biaya penyusutan alat-alat pertanian usahatani kacang kapri ini adalah sprayer, cangkul, ember. Karena penggunaan peralatan tersebut tidak habis dipakai, maka diperhitungkan sebagai biaya penyusutan peralatan. Untuk perhitungan penyusutan petani tumpangsari maupun monokultur menggunakan metode garis lurus. Hal ini disebabkan peralatan tersebut masih dapat digunakan untuk beberapa musim tanam selanjutnya tergantung dari umur ekonomis peralatan dan nilai akhir dari alat-alat tersebut dianggap nol karena alat-alat tersebut tidak laku dijual Berikut adalah tabel penyusutan tumpangsari dan monokultur.

Tabel 8. Biaya Penyusutan Peralatan Usahatani Kacang Kapri

Petani Tumpangsari Luasan Rata-rata 0,08 Ha

Jenis

Peralatan Jumlah (unit)

Harga / Satuan (Rp) Nilai (Rp) Umur Ekonomis (tahun) Penyusutan

/ tahun (Rp) Penyusutan / Periode (Rp)

Sprayer 1 250.000 250.000 6 41.666,67 6.944,44

Cangkul 2 27.000 54.000 5 10.800,00 1.800,00

Ember 3 7.000 21.000 2 10.500,00 1.750,00

Total Penyusutan per periode 10.494,44

Petani Monokultur Luasan Rata-rata 0,21 Ha

Jenis

Peralatan Jumlah (unit)

Harga/ Satuan (Rp) Nilai (Rp) Umur Ekonomis (tahun) Penyusutan

/tahun (Rp) Penyusutan / Periode (Rp)

Sprayer 1 250.000 250.000 6 41.666,67 6.944,44

Cangkul 4 27.000 108.000 5 21.600,00 3.600,00

Ember 5 7.000 35.000 2 17.500,00 2.916,70

Total Penyusutan per periode 13.461,10

Sumber : Data diolah

Untuk lahan petani kacang kapri yang berada di Kecamatan Warungkondang adalah lahan milik sendiri dan hanya sedikit petani yang menyewa lahan dari orang lain. Namun untuk biaya lahan harus tetap dimasukan kedalam biaya diperhitungkan Untuk penggunaan modal sebagian besar petani sudah menggunakan modal sendiri. Jadi, untuk biaya pinjaman dari bank atau lembaga tidak dimasukan dalam perhitungan biaya diperhitungkan.

3. Biaya Total Usahatani

Biaya total usahatani merupakan penjumlahan biaya tunai dan biaya diperhitungkan. Biaya total per luasan rata-rata dan perhektar untuk tumpangsari dan monokultur (kacang kapri saja) untuk sekali penanaman dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Total Biaya Usahatani Kacang Kapri per Luasan Rata-rata dan per Hektar per Musim Secara Tumpangsari dengan Monokultur di Kecamatan Warungkondang Tahun 2008

Tumpangsari Monokultur Uraian Rata-rata Biaya

Lahan 0,08 ha (Rp) Biaya Per Hektar (Rp) (%) Rata-rata Biaya Lahan 0,21ha (Rp) Biaya Per Hektar (Rp) (%) A. Biaya diperhit ungkan Biaya penyusutan -Hand Spryer 6.944,44 86.805,50 0,59 6.944,44 33.055,53 0,28 -Cangkul 1.800,00 22.500,00 0,15 3.600,00 17.136,00 0,14 -Ember 1.750,00 21.875,00 0,15 2.916,70 13.883,49 0,12 Tenaga Kerja Keluarga 206.000,00 2.575.000,00 17,67 246.000,00 1.170.960,00 9,78 Sewa lahan 23.333,33 291.666,63 2,00 61.666,70 293.533,49 2,45 Jumlah Biaya diperhitung kan 239.827,77 2.997.847,13 20,57 321.127,84 1.528.568,52 12,77 B. Biaya tunai Benih kacang kapri 81.200,00 1.015.000,00 6,96 253.200,00 1.205.232,00 10,07 Benih tomat 28.830,00 360.375,00 2,50 - - - Pupuk kandang 63.500,00 793.750,00 5,44 163.000,00 775.880,00 6,48 Urea 42.250,00 528.125,00 3,62 116.666,70 555.333,49 4,64 NPK 72.020,00 900.250,00 6,20 306.098,00 1.457.026,48 12,17 Super Grow 22.500,00 281.250,00 1,93 46.950,00 223.482,00 1,87 Insektisda 75.000,00 937.500,00 6,43 165.500,00 787.780,00 6,58 Fungisida 65.500,00 818.750,00 5,62 136.800,00 651.168,00 5,44 Tali dari karung 6.020,00 75.250,00 0,51 19.180,00 91.296,80 0,76 Ajir 150.000,00 1.875.000,00 12,91 375.000,00 1.785.000,00 14,91 Tenaga Kerja 319.000,00 3.987.500,00 27,70 611.000,00 2.908.360,00 24,30 Jumlah Biaya Tunai 925.820,00 11.572.750,00 79,42 2.193.394,70 10.440.558,77 87,23 A+B 1.165.647,77 14.570.597,13 100,00 2.514.522,54 11.969.127,29 100,00

Dapat diketahui besarnya total biaya tunai untuk luasan rata-rata yang dikeluarkan oleh petani adalah Rp 925.820 (79,42 persen dari biaya total) dan

besarnya biaya diperhitungkan Rp 239.827,77 (20,57 persen dari biaya total), sedangkan luasan perhektar Rp 11.572.750. Sehingga biaya total usahatani kacang

kapri yang ditumpangsari dengan tomat untuk sekali musim tanam Rp 1.165.647,77. Untuk golongan petani ini pengeluaran terbesar terdapat pada

tenaga kerja dari luar yaitu 27,70 persen dari total biaya. Total biaya tunai perluasan rata-rata sebesar Rp 239.827,77 sedangkan untuk luasan per hektar Rp 2.997.847,13.

Besarnya total biaya usahatani kacang kapri dengan sistem monokultur untuk total biaya tunai Rp 2.193.394,70 (87,23 persen dari biaya total) sedangkan untuk total biaya diperhitungkan Rp 321.127,84 (12,77 persen dari biaya total). Pengeluaran terbesar dari petani golongan ini terdapat pada media kacang kapri untuk merambat yaitu ajir dan tenaga kerja, karena dengan luasan yang lebih membutuhkan banyak ajir dan tenaga kerja.

Dari tabel tesebut dapat dilihat bahwa dengan sistem penanaman yang berbeda membutuhkan biaya yang berbeda pula. Petani dalam luasan rata-rata dengan sistem monokultur membutuhkan biaya yang lebih besar. Hal ini dipengaruhi oleh luas areal lahan yang lebih luas untuk monokultur. Perbedaan mencolok terdapat pada kedua golongan petani ini terdapat pada biaya tunai. Karena semakin luas lahan yang ditanam maka akan semakin banyak yang akan dihasilkan. Namun dalam luasan satu hektar total biaya tunai pada monokultur lebih rendah dibanding dengan tumpangsari. Dapat dikatakan penggunaan input pada monokultur lebih efisien.

6.2.2 Analisis Pendapatan Usahatani

Penerimaan usahatani kacang kapri merupakan jumlah rata-rata hasil panen dikalikan dengan harga rata-rata yang diterima petani. Kacang kapri yang dijual petani di tempat penelitian dijual per kilogram. Ada yang dijual ke Koperasi dan pedagang pengumpul. Harga ditingkat koperasi lebih tinggi dibanding dengan pedagang pengumpul karena memiliki standar tertentu untuk dijual ke Supermarket. Namun, karena responden ada yang tidak termasuk kedalam anggota koperasi maka peneliti merata-ratakan harga per kilogram kacang kapri dijual dengan harga Rp 8.100 dan tomat Rp 1.800.

Dokumen terkait