• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PEMECAHAN MASALAH

6.4 Analisis Biomekanika

6.4.1 Analisis dan Evaluasi Penentuan Nilai Recommended Weight Limit (RWL) dan

Lifting Index (LI)

RWL adalah batas beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cidera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan secara berulang-ulang dalam durasi kerja tertentu dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa nilai Recommended Weight Limit (RWL) yang paling besar terdapat aktivitas aktivitas pengangkatan produk dari lantai ke punggung operator, yaitu sebesar 13,95 kg (situasi origin) untuk operator pertama. Sedangkan nilai Recommended Weight Limit (RWL) yang paling kecil terdapat pada operator ketiga dan keenam untuk aktivitas yang sama dengan nilai RWL sebesar 5,44 kg (destination).

Besar kecilnya nilai RWL pada seorang operator bergantung pada faktor-faktor berikut ini:

1. Faktor pengali horizontal (HM)

Faktor pengali horizontal (HM) dipengaruhi oleh nilai Horizontal Location

(H). Nilai HM dan H berbanding terbalik, semakin besar nilai H, maka HM yang dihasilkan semakin kecil. Sebaliknya, semakin kecil nilai H yang didapat, maka nilai HM yang dihasilkan semakin besar. Sedangkan hubungan antara HM dengan RWL adalah berbanding lurus di mana

semakin besar nilai HM, maka nilai RWL akan semakin besar dan sebaliknya. Dari tabel hasil perhitungan nilai RWLdapat dilihat bahwa nilai HM yang dihasilkan untuk masing-masing aktivitas lebih besar dari satu, sehingga menyebabkan nilai RWL yang dihasilkan semakin besar. Faktor pengali horizontal (HM), di mana jarak antara beban dan operator diperbaiki menjadi 25 cm karena jarak ini merupakan jarak yang direkomendasikan NIOSH. Pada pengumpulan data aktivitas pengangkatan produk dari lantai ke punggung operator kondisi origin, nilai H adalah 17 cm. Agar nilai RWL semakin besar, maka jarak antara operator ke beban harus didekatkan lagi agar nilai HM menjadi lebih besar, sehingga RWL juga semakin besar. 2. Faktor pengali Vertikal (VM)

Faktor pengali vertikal (VM) dipengaruhi oleh Vertical Location (V). Hubungan V terhadap besarnya VM, yaitu semakin besar selisih antara V dengan nilai 75 yang telah ditetapkan NIOSH, maka nilai VM yang dihasilkan akan semakin kecil. Sebaliknya makin kecil selisihnya, maka nilai VM yang dihasilkan akan semakin besar. Sedangkan hubungan antara nilai VM dengan RWL ialah berbanding lurus di mana jika nilai VM yang didapatkan dari pengolahan data besar maka nilai RWL yang dihasilkan pun juga akan semakin besar dan sebaliknya. Maka untuk mendapatkan nilai RWL yang besar maka selisih antara jarak genggaman tangan operator pada saat menggenggam beban terhadap lantai harus diperpendek, sehingga nilai RWL yang dihasilkan pun akan semakin besar dan tingkat terjadinya risiko

diangkat sampai ketinggian genggaman tangan, yang berada pada jarak 75 cm. Pada pengumpulan data aktivitas aktivitas pengangkatan produk dari lantai ke punggung operator di kondisi origin, nilai V adalah 15,5 cm. Agar nilai RWL semakin besar, maka jarak antara operator ke beban harus mendekati nilai 75 cm agar nilai HM menjadi lebih besar, sehingga RWL juga semakin besar.

3. Faktor perpindahan (DM)

Nilai faktor perpindahan (DM) dipengaruhi oleh Vertical Travel Distance

(D). D merupakan jarak perpindahan beban secara vertikal antara tempat asal ke tempat tujuan. Pengaruh nilai D terhadap besarnya DM adalah semakin besar nilai D yang didapat, maka semakin kecil nilai DM yang dihasilkan begitu juga sebaliknya. Dari hubungan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai RWL yang dihasilkan akan besar jika jarak perpindahan beban dari tempat asal ke tempat tujuan diperpendek, dengan begini risiko terjadinya cidera kerja akan semakin kecil. Pada pengumpulan data aktivitas pengangkatan produk dari lantai ke punggung operator di kondisi origin dan destination, nilai D adalah 128,2 cm. Agar nilai RWL semakin besar, maka jarak antara operator ke beban harus didekatkan lagi agar nilai DM menjadi lebih besar, sehingga RWL juga semakin besar. 4. Faktor pengali asimetrik (AM)

Nilai faktor pengali asimetrik (AM) dipengaruhi oleh sudut yang dibentuk operator dari posisi awal ke posisi akhir setelah pengangkatan (A). Semakin

dihasilkan pun akan kecil pula hal ini disebabkan AM berbanding lurus terhadap RWL. Faktor pengali asimetrik (AM), dengan melakukan perubahan pada lokasi pemindahan beban, di mana lokasi pemindahan beban, beban, dan operator dibuat pada keadaan lurus tanpa melibatkan perputaran tubuh (AM=1). Hal ini akan membuat nilai RWL akan menjadi lebih besar. Hal ini akan membuat nilai LI semakin besar.

5. Faktor pengali frekuensi (FM)

Faktor pengali frekuensi (FM) menyatakan frekuensi seorang operator mengangkat beban dalam berapa menit dan berapa lama operator tersebut bekerja. Nilai FM dipengaruhi oleh frekuensi pengangkatan/menit, durasi waktu, dan Vertical Location. Dengan memasukkan data yang ada, maka dapat dilihat nilai FM dari tabel Faktor Pengali Frekuensi. Adapun hubungan antara nilai FM dengan nilai RWL adalah berbanding lurus, di mana jika nilai FM besar maka nilai RWL yang dihasilkan pun juga akan besar. Begitu juga sebaliknya jika nilai FM kecil maka nilai RWL yang dihasilkan pun juga akan kecil. Dari tabel perhitungan nilai RWL diperoleh nilai FM operator yang lebih kecil dari satu. Hal ini mengakibatkan nilai RWL semakin kecil. Untuk membuat nilai FM semakin besar, maka frekuensi pengangkatan/menit, durasi waktu, dan Vertical Location harus diperkecil agar nilai FM yang diperoleh akan semakin besar.

6. Faktor Pengali Coupling (CM)

tersebut mempunyai kriteria masing-masing yang dapat dilihat pada tabel Faktor Pengali Coupling. Selain itu, faktor pengali ini juga dipengaruhi oleh jarak Vertical Location (V). Nilai CM berbanding lurus dengan besar RWL, sehingga semakin besar nilai CM, maka semakin besar pula nilai RWL. Sebaliknya semakin kecil nilai CM, maka semakin kecil pula nilai RWL yang diperoleh. Dari tabel perhitungan nilai RWL diperoleh nilai CM pada operator yang lebih kecil dari 1. Hal ini mengakibatkan nilai RWL semakin kecil. Oleh karena itu pegangannya perlu diperbaiki dengan cara memasang pegangan yang nyaman sehingga tipe coupling tergolong dalam keadaan

good . Hal ini akan menyebabkan faktor pengali coupling akan menjadi 1. Dengan meningkatnya nilai CM, maka nilai RWL akan semakin besar.

Lifting Index digunakan untuk mengetahui index pengangkatan yang tidak mengandung risiko cidera tulang belakang. Nilai LI pada situasi origin sebesar 3,58 dan pada situasi destination sebesar 8,91 pada aktivitas pengangkatan produk dari lantai ke punggung operator. Jika LI > 1, massa beban yang diangkat melebihi batas pengangkatan yang direkomendasikan, maka aktivitas tersebut mengandung risiko cidera tulang belakang. Sedangkan, jika LI < 1, massa beban yang diangkat tidak melebihi batas pengangkatan yang direkomendasikan, maka aktivitas tersebut tidak mengandung risiko cidera tulang belakang (standard dari NIOSH). Untuk menghindari nilai LI > 1, maka nilai RWL dibuat menjadi besar. Maka dari itu, faktor-faktor yang mempengaruhi RWL juga harus sebanding dengan RWL, yaitu harus bernilai besar.

Selain dari evaluasi pada nilai RWL, massa beban juga berpengaruh terhadap besar kecilnya nilai LI. Dengan adanya trolley, maka operator tidak perlu mengangkat beban yang cukup besar.

Perhitungan nilai RWL dan LI pada aktivitas pemindahan produk dari stasiun pengepakan ke trolley yang telah dirancang pada situasi origin dan destination dapat dilihat pada Lampiran 6. Sedangkan hasil perhitungan nilai RWL dan LI dapat dilihat pada Tabel 6.2 dan 6.3.

Tabel 6.2 Nilai RWL dan LI pada Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke Trolley pada Kondisi Origin

Operator Variabel RWL LI

LC HM VM DM AM FM CM

1 23 1,25 0,82 0,86 0,81 0,65 0,9 9,61 0,52

Tabel 6.3 Nilai RWL dan LI pada Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke Trolley pada Situsi Destination

Operator Variabel RWL LI

LC HM VM DM AM FM CM

1 23 1 0,80 0,86 0,76 0,65 0,9 7,04 0,71

Sedangkan nilai RWL dan LI pada aktivitas pemindahan produk melalui

trolley dari stasiun pengepakan menuju gudang dapat dilihat pada Tabel 6.4 dan 6.5.

Tabel 6.4 Nilai RWL dan LI pada Aktivitas Pemindahan Produk Melalui Trolley dari Stasiun Pengepakan Menuju Gudang pada Kondisi Origin

Operator Variabel RWL LI

LC HM VM DM AM FM CM

Tabel 6.5 Nilai RWL dan LI pada Aktivitas Pemindahan Produk

Melalui Trolley dari Stasiun Pengepakan Menuju Gudang pada Kondisi Destination

Operator Variabel RWL LI

LC HM VM DM AM FM CM

1 23 1,67 0,93 0,9 0,79 0,65 0,9 16,51 0,91

6.4.2 Analisis dan Evaluasi Penentuan Nilai Maximum Permissible Limit (MPL) Dari perhitungan MPL diperoleh nilai Fc (6708,013 N) > 6500 N pada kondisi origin dan Fc (24218,801 N) > 6500 N pada kondisi destination pada aktivitas pengangkatan produk dari lantai ke punggung operator, maka posisi operator pertama sebelum dan sesudah pengangkatan beban 50 kg dikategorikan “Berbahaya” (standard NIOSH). Faktor utama yang mempengaruhi besarnya MPL seseorang adalah posisi tubuh operator saat sebelum melakukan pengangkatan maupun sesudah melakukan pengangkatan. Posisi tersebut menyebabkan sudut yang dibentuk pada segmen tubuh akan bernilai maksimum. Oleh karena itu, sebaiknya saat sebelum atau melakukan pengangkatan beban, besar sudut kepada segmen tubuh dibuat membentuk sudut yang

bernilai 90ᴼ atau tegak lurus dengan segmen tubuh lainya sehingga gaya yang akan

dikeluarkan juga tidak maksimum dari kekuatan otot tersebut.

Adapun nilai MPL setelah dilakukan perbaikan metode kerja dengan menggunakan trolley dapat dilihat pada Tabel 6.6 dan 6.7. Sedangkan perhitungan nilai MPL setelah perancangan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 7.

Tabel 6.6 Nilai MPL pada Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung Operator pada Kondisi Origin dan Destination

Op. Kond. WH Fyw (N) Mw (N.cm) WLB (N) Fye (N) Me (N.cm) WLA (N) Fys (N) Ms (N.cm) WT (N) Fyt (N) MT (N.cm) PA (N/cm2) FA (N) FM (N) Wtot (N) Fc (N) Kategori 1 O 0,372 2,872 29,531 1,054 3,926 118,822 1,736 5,662 150,951 31,000 42,324 694,803 2,122 986,730 -2031,845 42,324 3011,226 Aman D 0,372 2,872 30,355 1,054 3,926 117,221 1,736 5,662 161,357 31,000 42,324 793,141 2,124 987,660 -2014,224 42,324 2993,084 Aman

Tabel 6.7 Nilai MPL pada Aktivitas Pemindahan Produk dari Stasiun Pengepakan ke Gudang pada Kondisi Origin dan Destination

Op. Kond. WH Fyw (N) Mw (N.cm) WLB (N) Fye (N) Me (N.cm) WLA (N) Fys (N) Ms (N.cm) WT (N) Fyt (N) MT (N.cm) PA (N/cm2) FA (N) FM (N) Wtot (N) Fc (N) Kategori 1 O 0,372 2,872 28,020 1,054 3,926 110,896 1,736 5,662 149,923 31,000 42,324 422,462 1,572 730,980 -1523,664 42,324 2252,429 Aman D 0,372 2,872 28,568 1,054 3,926 116,896 1,736 5,662 163,492 31,000 42,324 531,178 2,177 1012,305 -2120,835 42,324 3129,451 Aman

Dokumen terkait