• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Bivariat

Dalam dokumen FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KA (Halaman 23-33)

a. Hubungan Usia Dengan Kadar Kadmium (Cd) Dalam Urin Pada Pekerja SPBU di Beberapa wilayah Jabodetabek pada Tahun 2014

Tabel 7

Distribusi Hubungan Usia dengan Kadar Kadmium (Cd) Dalam Urin Pada Pekerja SPBU di Beberapa wilayah Jabodetabek pada Tahun 2014

Kadar Cd di urin Total OR 95% CI P.value Variabel Kategori >1486 x 10-5 ≤ 1486 x 10-5 Usia > 28 tahun 7 3 10 1,077 1,000 70.0% 30.0% 100.0% ≤ 28 tahun 26 12 38 68.4% 31.6% 100.0% Total 33 15 48 68.8% 31.2% 100.0%

Berdasarkan hasil analisis diatas diketahui bahwa hubungan antara usia pekerja dengan kadar Cd di dalam urin diperoleh bahwa di antara responden yang memiliki usia > 28 ada 7 operator (70,0%) dari 10 operator yang kadar Cd >1486 x 10-5 . Dari hasil uji statistik, pada tingkat kemaknaan 5%, diperoleh nilai Pvalue =1,000. maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kadar Cd dalam urin antara responden usianya > 28 tahun dengan responden yang usianya ≤28 tahun (tidak ada hubungan yang signifikan antara usia pekerja dengan kadar Cd dalam urin).

b. Hubungan Masa Kerja Dengan Kadar Kadmium (Cd) Dalam Urin Pada Pekerja SPBU di Beberapa wilayah Jabodetabek pada Tahun 2014

Tabel 7

Distribusi Hubungan Masa Kerja Dengan Kadar Kadmium (Cd) Dalam Urin Pada Operator SPBU di Beberapa wilayah Jabodetabek pada Tahun 2014

Kadar Cd di urin

Total OR 95% CI P.value Variabel Kategori >1486 x 10-5 ≤ 1486 x 10-5

Masa Kerja ≥ 4 tahun 5 5 10

0,296 0,124 50.0% 50.0% 100.0% < 4 tahun 27 8 35 77.1% 22.9% 100.0% Total 32 13 45 71.1% 28.9% 100.0%

Berdasarkan hasil analisis diatas diketahui bahwa analisis hubungan antara masa kerja dengan kadar Cd di dalam urin diperoleh bahwa di antara responden yang masa kerjanya ≥ 4 tahun ada 5 operator (50,0%) dari 10 operator yang kadar Cd >1486 x 10-5. Dari Hasil uji statistik, pada tingkat kemaknaan 5%, diperoleh nilai Pvalue =0,124. maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kadar Cd dalam urin antara responden yang masa kerjanya ≥ 4 tahun dengan responden yang masa kerjanya < 4 tahun (tidak ada hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan kadar Cd di urin).

c. Hubungan Perilaku Merokok Dengan Kadar Kadmium (Cd) Dalam Urin Pada Pekerja SPBU di Beberapa wilayah Jabodetabek pada Tahun 2014

Tabel 8

Distribusi Hubungan Perilaku Merokok Dengan Kadar Kadmium (Cd) Dalam Urin Pada Pekerja SPBU di Beberapa wilayah Jabodetabek pada tahun 2014

Berdasarkan hasil analisis hubungan antara perilaku merokok dengan kadar Cd di dalam urin diperoleh bahwa di antara responden yang merokok ada 13 operator (68,4%) dari 19 operator yang kadar Cd >1486 x 10-5. Dari Hasil uji statistik, pada tingkat kemaknaan 5%, diperoleh nilai Pvalue = 1,000. maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kadar Cd dalam urin antara responden yang merokok dengan responden yang tidak merokok (tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku merokok dengan kadar Cd di urin).

d. Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Diri Berupa Masker Dengan Kadar Kadmium (Cd) Dalam Urin Pada Pekerja SPBU di Beberapa wilayah Jabodetabek pada tahun 2014 Kadar Cd di urin Total OR 95% CI P.value Variabel Kategori >1486 x 10-5 ≤ 1486 x 10-5 merokok Ya 13 6 19 1,083 1,000 68.4% 31.6% 100.0% Tidak 18 9 27 66.7% 33.3% 100.0% Total 31 15 46 67.4% 32.6% 100.0%

Kadar Cd di urin Total OR 95% CI P. Value Variabel Kategori >1486 x 10-5 ≤ 1486 x 10-5 Pengunaan Masker Tidak 25 10 35 1,429 0,713 71.4% 28.6% 100.0% Ya 7 4 11 63.6% 36.4% 100.0% Total 32 14 46 69.6% 30.4% 100.0%

Berdasarkan hasil analisis hubungan antara penggunaan masker dengan kadar Cd di dalam urin diperoleh bahwa di antara responden yang tidak menggunakan masker ada 25 operator (71,4%) dari 35 operator yang kadar Cd >1486 x 10-5. Dari hasil uji statistik, pada tingkat kemaknaan 5%, diperoleh nilai Pvalue = 0,713. maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kadar Cd dalam urin antara responden yang menggunakan masker dengan responden yang tidak menggunakan masker (tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan masker dengan kadar Cd di urin).

e. Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Diri Berupa Sarung Tangan Dengan Kadar Kadmium (Cd) Dalam Urin Pada Pekerja SPBU di Beberapa wilayah Jabodetabek pada tahun 2014

Kadar Cd di urin Total OR 95% CI P.value Variabel Kategori >1486 x 10-5 ≤ 1486 x 10-5 Penggunaan Sarung Tangan Tidak 30 13 43 2,308 0,583 69.8% 30.2% 100.0% Ya 2 2 4 50.0% 50.0% 100.0% Total 32 15 47 68.1% 31.9% 100.0%

Berdasarkan hasil analisis hubungan antara penggunaan sarung tangan dengan kadar Cd di dalam urin diperoleh bahwa di antara responden yang tidak menggunakan sarung tangan ada 30 operator (69,8%) dari 43 operator yang kadar Cd >1486 x 10-5. Dari hasil uji statistik, pada tingkat kemaknaan 5%, diperoleh nilai Pvalue = 0,583. maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kadar Cd dalam urin antara responden yang menggunakan sarung tangan dengan responden yang tidak menggunakan sarung tangan (tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan sarung tangan dengan kadar Cd di urin).

B. Pembahasan

Dalam penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar kadmium (Cd) dalam Urin pada pekerja Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di beberapa wilayah Jabodetabek Tahun 2014, data yang dikumpulkan adalah data primer dengan menggunakan kuesioner dan analisis Atomic Absorption Spectrophotometry ( AAS ).

Terdapat beberapa keterbatasan dalam hal ini, yaitu :

1. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Desain ini tidak terdapat menjelaskan hubungan sebab akibat, hanya menjelaskan hubungan keterkaitan. Meskipun demikian, desain ini dipilih karena paling sesuai dengan tujuan penelitian, secara efektif dari segi waktu dan biaya

2. Hasil penelitian ini dipengaruhi oleh kejujuran pekerja dalam menjawab pertanyaan dari variabel yang diteliti, sehingga benar-benar dapat menunjukkan hubungan yang sebenarnya terhadap kadar kadmium (Cd) dalam urin pada pekerja SPBU

3. Pada penelitian ini peneliti hanya melihat faktor individu pekerja saja karena keterbatasan penelitian untuk melakukan pemeriksaan lingkungan kerja, sehingga tidak dapat diketahui hubungannya dengan faktor lingkungan kerja

4. Keterbatasan sampel penelitian, karena yang dijadikan sampel adalah pekerja yang ingin diperiksa urinnya saja, sehingga sampe penelitian ini adalah sampel jenuh

5. Keterbatasan dalam penelitian ini, data yang didapat dari hasil kuesioner banyak memiliki mising sehingga sebenarnya penelitian ini tidak memenuhi syarat untuk dianalisis dan kuesioner yang tidak valid dan realiabel.

Kadmium (Cd) merupakan logam yang ditemukan dalam endapan alam seperti bijih dan berikatan dengan unsur-unsur lainnya. Logam ini digunakan untuk pelapisan logam dan pengerjaan pelapisan termasuk peralatan transportasi, mesin, fotografi dan lain-lain.

Cadmium yang berada pada tubuh petugas SPBU didapatkan dari bebarapa sumber dianataranya adalah hasil pembakaran bahan bakara kendaraan bermotor ataupun kontak langsung dengan bahan bakar yang ada seperti bensin, premium ataupun pertamax. Kadar cadmium yang ada paa tubuh pekerja dapat diketahui dengan hasil analisis pada urin, darah ataupun rambut. Beberapa teori menyebutkan bahwa terdapat beberapa hasil yang mempengaruhi kadar Cd dalamtubuh diantaranya adalah faktor individu dan faktor pekerjaan. Penganalisaan urin untuk mengetahui kadar cadmium dapat menggunakan metode AAS. Berdasarkan hasil analisis urin dengan AAS diketahui bahwa sebenarnya kadar cadmium pada petugas SPBU tidak melebihi nilai ambang batas (nab) yang ditetapkan oleh FAO ataupun WHO. Berdasarkan FAO/WHO, nilai ambang batas kadar logam kadmium yang diperbolehkan dalam tubuh hewan laut yang dapat dikonsumsi manusia yakni 0,1 ppm. Sedangkan menurut Standar Nasional Indonesia No. 01-3548-1994 tentang maksimum cemaran logam pada makanan yang diperbolehkan untuk logam kadmium adalah sebesar 0,2 mg/kg (ppm). Apabila kadmium yang terkandung dalam makanan dikonsumsi terus menerus maka akan terakumulasi di berbagai jaringan tubuh dan dapat menimbulkan efek yang membahayakan kesehatan konsumen. Dampak tersebut berupa kerapuhan tulang dan resiko fraktur, kerusakan sistem reproduksi dan respirasi, anemia serta hipertensi (Palar, 2008).

Kadmium dapat masuk ke dalam tubuh hewan atau manusia melalui berbagai cara, yaitu: f. Dari udara yang tercemar, misalnya asap rokok dan asap pembakaran batu bara

g. Melalui wadah/tempat berlapis kadmium yang digunakan untuk tempat makanan atau minuman

h. Melalui kontaminasi perairan dan hasil perairan yang tercemar Kadmium i. Melalui rantai makanan

j. Melalui konsumsi daging yang diberi obat anthelminthes yang mengandung kadmium.

Berdasarkan hasil tabel analisis univariat gambaran distribusi kadar kadmium (Cd) dalam urin pada pekerja SPBU di Beberapa wilayah Jabodetabek Tahun 2010 menunjukkan bahwa tidak ada pekerja yang memiliki kadar kadmium dalam urin melebihi nilai ambang batas yaitu 0.1 mg/L. Hal ini menunjukkan bahwa paparan yang diterima pekerja yang bekerja di SPBU Wilayah Ciputat baik dilihat dari umur, masa kerja, penggunaan alat pelindung diri (APD) maupun perilaku merokok tidak mempengaruhi paparan maupun kandungan yang diterima oleh

pekerja saat bekerja. Namun penanganan dari pihak managemen SPBU terkait kegiatan kerja yang dilakukan oleh para pekerja masih harus diperkuat baik dari penyediaan alat pelindung agar pekerja tidak terpapar secara langsung, kebutuhan gizi untuk menyeimbangi pekerjaan seperti pemberian susu serta pemantauan seluruh proses dan program yang dilaksanakan agar pekerja yang saat ini tidak tercemar kadmium dilihat dari kadar kadmium dalam urin selalu memiliki status kesehatan yang baik agar dapat terciptanya peningkatan derajat kesehatan pekerja.

Hubungan usia dengan kadar kadmium dalam urin

Umur merupakan salah satu variabel yang diduga berhubungan dengan kadar kadmium (Cd)dalam urin pada pekerja SPBU di beberapa beberapa beberapa wilayah Jabodetabek tahun 2014. Pada usia muda pada umumnya lebih peka terhadap aktivitas kadmium (Cd), hal ini berhubungan dengan perkembangan organ dan fungsinya yang belum sempurna. Sedangkan pada usia tua kepekaannya lebih tinggi dari rata-rata orang dewasa, biasanya karena aktivitas enzim biotransformase berkurang dengan bertambahnya umur dan daya tahan organ tertentu berkurang terhadap efek kadmium (Cd). Pada tabel 3 diketahui bahwa hubungan antara usia pekerja dengan kadar Cd di dalam urin diperoleh bahwa di antara responden yang memiliki usia > 28 ada 7 operator (70,0%) dari 10 operator yang kadar Cd >1486 x 10-5 . Dari hasil uji statistik, pada tingkat kemaknaan 5%, diperoleh nilai Pvalue =1,000. maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kadar Cd dalam urin antara responden usianya > 28 tahun dengan responden yang usianya ≤28 tahun (tidak ada hubungan yang signifikan antara usia pekerja dengan kadar Cd dalam urin).

Hubungan masa kerja dengan kadar kadmium (Cd) dalam urin

Masa kerja merupakan salah satu variabel yang diduga berhubungan dengan kadar kadmium (Cd) dalam urin pada operator SPBU di beberapa wilayah Jabodetabek tahun 2014. Lamanya seseorang bekerja mempegaruhi penyerapan kadmium dalam tubuh. Semakin lama masa kerja maka semakin tinggi kadar kadmium (Cd) dalam tubuh. Pada tabel 4 diketahui bahwa mayoritas

pekerja SPBU bekerja ≥ 48 bulan sebanyak 35 pekerja (72,9%). Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa analisis hubungan antara masa kerja dengan kadar Cd di dalam urin diperoleh bahwa di antara responden yang masa kerjanya ≥ 4 tahun ada 5 operator (50,0%) dari 10 operator yang kadar Cd >1486 x 10-5. Dari Hasil uji statistik, pada tingkat kemaknaan 5%, diperoleh nilai Pvalue =0,124. maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kadar Cd dalam urin antara responden yang masa kerjanya ≥ 4 tahun dengan responden yang masa kerjanya < 4 tahun (tidak ada hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan kadar Cd di urin).

Hubungan perilaku merokok dengan kadar kadmium (Cd) dalam urin

Rokok merupakan bahan yang dapat merugikan manusia dari berbagai faktor diantaranya adalah kesehatan, ekonomi, dan kecerdasan pada anak usia sekolah. Rokok merupakan hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tobacum, Nicotiana rustica, dan bahan tambahan (PP NO. 81,1999). Berdasarkan tabel 5 didapatkan distribusi hubungan antara perilaku merokok dengan kadar Cd di dalam urin diperoleh bahwa di antara responden yang merokok ada 13 operator (68,4%) dari 19 operator yang kadar Cd >1486 x 10-5. Dari Hasil uji statistik, pada tingkat kemaknaan 5%, diperoleh nilai Pvalue = 1,000. maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kadar Cd dalam urin antara responden yang merokok dengan responden yang tidak merokok (tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku merokok dengan kadar Cd di urin).

Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) dengan kadar Kadmium (Cd) dalam urin

Berbagai jenis alat pelindung diri dalam pencegahan paparan zat toksik harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan, kondisi lingkungan, faktor agen, pemakaian dan waktu berlakunya. Dalam menjalankan pekerjaanya seorang pekerja SPBU dapat menggunakan beberapa APD yang diantaranyamasker, sarung tangan dan topi untuk menghindari paparan kadar kadmium (Cd) ketika bekerja

Berdasarkan tabel 6 didapatkan distribusi perilaku penggunaan alat pelindung diri (APD) pekerja SPBU di beberapa wilayah Jabodetabek yaitu responden yang tidak menggunakan masker ada 25 operator (71,4%) dari 35 operator yang kadar Cd >1486 x 10-5, dan di antara responden yang tidak menggunakan sarung tangan ada 30 operator (69,8%) dari 43 operator

yang kadar Cd >1486 x 10-5. . Dari hasil uji statistik, pada tingkat kemaknaan 5%, diperoleh nilai Pvalue = 0,713. maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kadar Cd dalam urin antara responden yang menggunakan masker dengan responden yang tidak menggunakan masker (tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan masker dengan kadar Cd di urin). Dari hasil uji statistik, pada tingkat kemaknaan 5%, diperoleh nilai Pvalue = 0,583. maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kadar Cd dalam urin antara responden yang menggunakan sarung tangan dengan responden yang tidak menggunakan sarung tangan (tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan sarung tangan dengan kadar Cd di urin).

BAB VI

Dalam dokumen FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KA (Halaman 23-33)

Dokumen terkait