• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen yaitu TCD dengan variabel dependen yaitu tingkat depresi dan kadar glukosa darah pada responden dengan diabetes melitus tipe 2.

a. Tingkat Depresi

1) Perbedaan perubahan tingkat depresi sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi dan kelompok Kontrol.

Tabel 4.6 Distribusi Hasil Uji Beda Tingkat Depresi Sebelum dan Sesudah Senam TCD Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Kelurahan Polehan Kota Malang (n1=22,

n2=22)

Variabel

Tingkat Depresi Mean±SD Z-Test CI 95% p value Kelompok Intervensi Sebelum Sesudah Kelompok Kontrol Sebelum Sesudah 8,5±2,26 3,22±0,81 8,13±1,85 9,36±1,94 -3,01 -1,73 7,55 – 9,44 2,88 – 3,56 7,35 – 8,91 8,55 – 10,17 0,003* 0,083 *p < 0,05 Based on Wilcoxon Signed Rank test

Tabel 4.6 menunjukkan hasil uji beda tingkat depresi sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol menggunakan uji Wilcoxon

adalah (0,003)< 0,005, artinya bahwa terdapat perbedaan tingkat depresi yang signifikan antara sebelum dan sesudah senam TCD pada kelompok intervensi yaitu nilai rerata sebelum TCD 8,5 dengan tingkat kepercayaan 95% antara 7,55-9,44 dan nilai rerata sesudah TCD 3,22 dengan tingkat kepercayaan 95% antara 2,88-3,56. Sedangkan hasil uji pada kelompok kontrol diperoleh nilai p-value (0,083) > 0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan tingkat depresi yang signifikan antara sebelum dan sesudah senam TCD yaitu nilai rerata sebelum TCD 8,13 dengan tingkat kepercayaan 95% antara 7,35-8,91 dan nilai rerata sesudah TCD 9,36 dengan tingkat kepercayaan 95% antara 8,55-10,17.

2) Nilai selisih perbedaan perubahan tingkat depresi pada kelompok Intervensi dan kelompok Kontrol.

Tabel 4.7 Distribusi Hasil Uji Selisih Beda Tingkat Depresi Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Wilayah

Kelurahan Polehan Kota Malang.

Variabel

Tingkat Depresi Mean±SD Z-Test CI 95% p value Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol -5,27±1,45 1,22±0,08 -4,37 (-4,66)-(-5,87) 1,19-1,26 0,000*

Tabel 4.7 menunjukkan hasil uji statistik nilai selisih beda tingkat depresi antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi diperoleh hasil p-value 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan tingkat depresi yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Perbedaan tersebut dapat di lihat dari nilai rerata pada kelompok intervensi terjadi penurunan tingkat depresi sebesar 5,27 dengan tingkat kepercayaan 95% antara 4,66-5,87 dan pada kelompok kontrol terjadi peningkatan tingkat depresi sebesar 1,22 dengan tingkat kepercayaan 95% antara 1,19-1,26. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

Tai Chi for Diabetes berpengaruh signifikan terhadap penurunan tingkat depresi pada penderita diabetes melitus tipe 2.

b. Kadar Glukosa Darah

1) Uji Normalitas Variabel Kadar Glukosa Darah

Untuk menentukan jenis uji statistik yang akan digunakan, maka dilakukan uji normalitas untuk mengetahui kenormalan data yang akan diuji. Jika data berdistribusi normal, hasilnya lebih akurat jika

menggunakan uji statistik parametrik dan jika data berdistribusi tidak normal maka dapat digunakan uji statistik non parametrik. Uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk yang disajikan ditabel berikut :

Tabel 4.8 Uji Normalitas Kadar Glukosa Darah Puasa sebelum dan sesudah senam TCD pada kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Penderita Diabetes

Melitus tipe 2 di Wilayah Kelurahan Polehan Kota Malang. Responden Variabel p Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol GDP Sebelum GDP Sesudah GDPSebelum GDP Sesudah 0,000* 0,591 0,175 0,041* *p < 0,05 Based on Shapiro-Wilk

Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji normalitas variabel kadar glukosa darah menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk. Pada kelompok intervensi nilai sebelum didapatkan nilai p-value 0,000<0,05 dan kelompok kontrol nilai sesudah didapatkan nilai p-value 0,041<0,05 yang artinya data tidak terdistribusi normal sehingga pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol data berpasangan sebelum dan sesudah diperlakukan tidak normal dan dilakukan uji statistik dengan menggunakan turunan dari uji paired t-tes yaitu dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test.

2) Perbedaan perubahan kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah pada kelompok Intervensi dan Kontrol.

Tabel 4.9 Distribusi Hasil Uji Beda Kadar Glukosa Darah sebelum dan sesudah senam TCD Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Wilayah Kelurahan Polehan

Kota Malang (n1=22, n2=22)

Variabel

GDP Mean±SD Z-Test CI 95% p value Kelompok Intervensi Sebelum Sesudah Kelompok Kontrol Sebelum Sesudah 157,00±32,91 126,50±27,46 178,27±45,85 191,50±46,87 -4,10 -3,54 142,40 – 171,59 114,32 – 138,67 157,93 – 198,60 170,71 – 212,28 0,000* 0,000* *p < 0,05 Based on Wilcoxon Signed Ranks test.

Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji statistik perbedaan kadar glukosa darah puasa menggunakan

Wilcoxon Test. Dari hasil diatas, diperoleh nilai p-value

pada kedua kelompok yaitu (0,000) < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan perubahan kadar glukosa darah secara signifikan antara sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pada kelompok intervensi terjadi penurunan GDP dapat di lihat dari nilai rerata kelompok intervensi sebelum senam TCD yaitu 157,00 dengan tingkat kepercayaan

95% antara 142,40-171,59 dan nilai rerata sesudah senam TCD yaitu 126,50 dengan tingkat kepercayaan 95% antara 114,32-138,67. Sedangkan kelompok kontrol terjadi peningkatan GDP dengan nilai rerata sebelum senam TCD yaitu 178,27 dengan tingkat kepercayaan 95% antara 157,93-198,60 dan nilai rerata sesudah senam TCD yaitu 191,50 dengan tingkat kepercayaan 95% antara 170,71-212,28.

3) Nilai selisih perbedaan perubahan kadar glukosa darah puasa pada kelompok Intervensi dan kelompok Kontrol.

Tabel 4.10 Distribusi Hasil Uji Selisih Beda Kadar Glukosa Darah Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Penderita Diabetes Melitus tipe 2

di Wilayah Kelurahan Polehan Kota Malang

Variabel

GDP Mean±SD Z-Test CI 95% p value Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol -30,50±5,45 13,22±1,02 -5,50 (-28,08)-(-32,92) 12,78-13,68 0,000*

*p < 0,05 Based on Mann-Whitney test

Tabel 4.10 menunjukkan hasil uji statistik nilai selisih beda kadar glukosa darah puasa antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi diperoleh hasil p-value 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat

perbedaan kadar glukosa darah yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Perbedaan tersebut dapat di lihat dari nilai rerata pada kelompok intervensi terjadi penurunan kadar glukosa darah puasa rata-rata 30,5000 mg/dl dengan tingkat kepercayaan 95% antara 28,08-32,92 dan pada kelompok kontrol terjadi peningkatan kadar glukosa darah puasa rata-rata 13,2273 mg/dl dengan tingkat kepercayaan 95% antara 12,78-13,68. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa TCD berpengaruh signifikan terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe 2.

Dokumen terkait