• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. HASIL PENELITIAN

4.3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melihat hubungan variabel bebas yaitu faktor internal (umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, motivasi, lama pemakaian NAPZA, dan jenis NAPZA yang digunakan) dan faktor eksternal (teman sebaya) dengan variabel terikat (kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang) dengan menggunakan uji chi square. Hasil uji dinyatakan ada hubungan yang bermakna secara statistik jika diperoleh nilai p < 0,05.

4.3.1. Hubungan Umur Responden dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

Hubungan umur dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan hasil analisis uji Fisher’s Exact diperoleh bahwa ada sebanyak 63 orang (64,95%) dari 97 orang yang ada pada kelompok umur

10-40 tahun yang pernah kambuh kembali dan 34 orang (35,05%) yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Sedangkan responden pada kelompok umur 41-65 tahun seluruhnya yaitu sebanyak 4 orang (100%) tidak pernah mengalami kekambuhan. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0, 018 menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prevalence Ratio

umur dengan kekambuhan kembali sebesar 0,85 (Confidence Interval 0,48 – 1,50), artinya umur mempunyai hubungan 0,85 kali dengan kekambuhan kembali pada pasien penyalahguna NAPZA dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13. Hubungan Umur dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

Umur Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Jumlah Nilai p PR 95% CI Ya Tidak f % f % f % 10-40 tahun 63 64,95 34 35,05 97 100 0,018 0,85 41-65 tahun 0 0 4 100 4 100 (0,48-1,50)

4.3.2. Hubungan Pendidikan Responden dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

Hubungan pendidikan dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan hasil analisis uji chi square

diperoleh bahwa dari 32 orang responden dengan pendidikan dasar ada sebanyak 19 orang (59,38%) yang kambuh kembali dan 13 orang (40,63%) yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Dari 51 orang responden dengan pendidikan menengah

sebanyak 33 orang (64,71%) yang mengalami kekambuhan kembali dan 18 orang (35,29%) yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Sedangkan dari 18 orang responden dengan pendidikan tinggi sebanyak 11 orang (61,11%) yang mengalami kekambuhan kembali dan 7 orang (38,89%) tidak pernah mengalami kekambuhan. Pada Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0, 881 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 4.14.

Tabel 4.14. Hubungan Pendidikan dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

Pendidikan

Kekambuhan Kembali Pasien

Penyalahguna NAPZA Jumlah Nilai p

Ya Tidak f % F % f % Dasar 19 59,38 13 40,63 32 100 0,881 Menengah 33 64,71 18 35,29 51 100 Tinggi 11 61,11 7 38,89 18 100

4.3.3. Hubungan Pekerjaan Responden dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

Hubungan pekerjaan dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan hasil analisis uji chi square

diperoleh bahwa dari 64 orang responden yang bekerja ada sebanyak 46 orang (71,88%) yang kambuh kembali dan 18 orang (28,13%) yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Dari 37 orang responden yang tidak bekerja sebanyak 17 orang (45,95%) yang mengalami kekambuhan kembali dan 20 orang (54,05%) yang tidak

pernah mengalami kekambuhan. Pada Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0, 010 menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prevalence Ratio pekerjaan dengan kekambuhan kembali sebesar 1,92 (Confidence Interval 1,18 – 3,14), artinya pekerjaan mempunyai hubungan 1,92 kali dengan kekambuhan kembali pada pasien penyalahguna NAPZA dapat dilihat pada tabel 4.15.

Tabel 4.15. Hubungan Pekerjaan dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

Pekerjaan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Jumlah Nilai p PR 95% CI Ya Tidak f % f % f % Bekerja 46 71,88 18 28,13 64 100 0,010 1,92 Tidak Bekerja 17 45,95 20 54,05 37 100 (1,18-3,14)

4.3.4. Hubungan Pengetahuan Responden dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

Hubungan pengetahuan dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan hasil analisis uji chi square

diperoleh bahwa dari 24 orang responden dengan pengetahuan kurang+cukup ada sebanyak 13 orang (54,17%) yang kambuh kembali dan 11 orang (45,83%) yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Dari 77 orang responden dengan pengetahuan baik sebanyak 50 orang (64,94%) yang mengalami kekambuhan kembali dan 27 orang (35,06%) yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Pada Hasil uji statistik

diperoleh nilai p = 0, 342 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16. Hubungan Pengetahuan dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

Pengetahuan

Kekambuhan Kembali Pasien

Penyalahguna NAPZA Jumlah Nilai p

Ya Tidak

f % f % f %

Kurang + Cukup 13 54,17 11 45,83 24 100

0,342 Baik 50 64,94 27 35,06 77 100

4.3.5. Hubungan Sikap Responden dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

Hubungan sikap dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan hasil analisis uji chi square diperoleh bahwa dari 51 orang responden dengan sikap cukup ada sebanyak 32 orang (62,75%) yang kambuh kembali dan 19 orang (37,25%) yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Dari 50 orang responden dengan sikap baik sebanyak 31 orang (62%) yang mengalami kekambuhan kembali dan 19 orang (38%) yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Pada Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0, 938 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 4.17.

Tabel 4.17. Hubungan Sikap dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

Sikap

Kekambuhan Kembali Pasien

Penyalahguna NAPZA Jumlah Nilai p

Ya Tidak

f % f % f %

Cukup 32 62,75 19 37,25 51 100

0,938 Baik 31 62,00 19 38,00 50 100

4.3.6. Hubungan Motivasi Responden dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

Hubungan motivasi dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan hasil analisis uji chi square

diperoleh bahwa dari 20 orang responden dengan motivasi rendah+sedang ada sebanyak 17 orang (85%) yang kambuh kembali dan 3 orang (15%) yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Dari 81 orang responden dengan motivasi yang tinggi sebanyak 46 orang (56,79%) yang mengalami kekambuhan kembali dan 35 orang (43,21%) yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Pada Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,020 menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara motivasi dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prevalence Ratio motivasi dengan kekambuhan kembali sebesar 2,88 (Confidence Interval 0,98 – 8,42), artinya motivasi mempunyai hubungan 2,88 kali dengan kekambuhan kembali pada pasien penyalahguna NAPZA dapat dilihat pada tabel 4.18.

Tabel 4.18. Hubungan Motivasi dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

Motivasi Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Jumlah Nilai p PR 95% CI Ya Tidak f % f % F % Rendah + Sedang 17 85,00 3 15,00 20 100 0,020 2,88 (0,98-8,42) Tinggi 46 56,79 35 43,21 81 100

4.3.7. Hubungan Lama Pemakaian NAPZA dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

Hubungan lama pemakaian NAPZA dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan hasil analisis uji chi square diperoleh bahwa dari 45 orang responden dengan lama pemakaian NAPZA > 6 tahun ada sebanyak 33 orang (73,33%) yang kambuh kembali dan 12 orang (26,67%) yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Dari 22 orang responden dengan lama pemakaian NAPZA 3-6 tahun sebanyak 15 orang (68,18%) yang mengalami kekambuhan kembali dan 7 orang (31,82%) yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Sedangkan dari 34 orang responden dengan lama pemakaian NAPZA < 3 tahun sebanyak 15 orang (44,12%) yang mengalami kekambuhan kembali dan 19 orang (55,88%) yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Pada Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,024 menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara lama pemakaian NAPZA dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prevalence Ratio

Interval 1,10 – 1,97), artinya lama pemakaian NAPZA mempunyai hubungan 1,47 kali dengan kekambuhan kembali pada pasien penyalahguna NAPZA dapat dilihat pada tabel 4.19.

Tabel 4.19. Hubungan Lama Pemakaian NAPZA dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Lama Pemakaian NAPZA Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Jumlah Nilai p PR 95% CI Ya Tidak f % f % f % >6 tahun 33 73,33 12 26,67 45 100 0,024 1,47 3-6 tahun 15 68,18 7 31,82 22 100 (1,10-1,97) < 3 tahun 15 44,12 19 55,88 34 100

4.3.8. Hubungan Jenis NAPZA yang Digunakan dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

Hubungan jenis NAPZA yang digunakan dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan hasil analisis uji chi square diperoleh bahwa dari 42 orang responden yang menggunakan NAPZA lebih dari 1 jenis (multiple) ada sebanyak 32 orang (76,19%) yang kambuh kembali dan 10 orang (23,81%) yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Dari 59 orang responden yang menggunakan NAPZA hanya 1 jenis saja (non multiple) sebanyak 31 orang (52,54%) yang mengalami kekambuhan kembali dan 28 orang (47,46%) yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Pada Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,016 menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara jenis NAPZA yang digunakan dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten

Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prevalence Ratio jenis NAPZA yang digunakan dengan kekambuhan kembali sebesar 1,99 (Confidence Interval 1,09 – 3,65), artinya jenis NAPZA yang digunakan mempunyai hubungan 1,99 kali dengan kekambuhan kembali pada pasien penyalahguna NAPZA dapat dilihat pada tabel 4.20.

Tabel 4.20. Hubungan Jenis NAPZA yang Digunakan dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Jenis NAPZA yang Digunakan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Jumlah Nilai p PR 95% CI Ya Tidak f % f % f % Multiple 32 76,19 10 23,81 42 100 0,016 1,99 Non Multiple 31 52,54 28 47,46 59 100 (1,09 – 3,65)

4.3.9. Hubungan Teman Sebaya dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

Hubungan teman sebaya dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan hasil analisis uji chi square

diperoleh bahwa dari 55 orang responden dengan teman sebaya yang memengaruhi ada sebanyak 41 orang (74,55%) yang kambuh kembali dan 14 orang (25,45%) yang tidak pernah mengalami kekambuhan. dari 46 orang responden dengan teman sebaya yang tidak memengaruhi ada sebanyak 22 orang (47,83%) yang mengalami kekambuhan kembali dan 24 orang (52,17%) yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Pada Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,006 menunjukkan bahwa

ada hubungan yang bermakna antara teman sebaya dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prevalence Ratio teman sebaya dengan kekambuhan kembali sebesar 2,05 (Confidence Interval 1,20 – 3,48), artinya teman sebaya mempunyai hubungan 2,05 kali dengan kekambuhan kembali pada pasien penyalahguna NAPZA dapat dilihat pada tabel 4.21.

Tabel 4.21. Hubungan Teman Sebaya dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

Teman Sebaya Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Jumlah Nilai p PR 95% CI Ya Tidak f % f % f % Memengaruhi 41 74,55 14 25,45 55 100 0,006 2,05 Tidak Memengaruhi 22 47,83 24 52,17 46 100 (1,20-3,48)

Dokumen terkait