• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jumlah 89 100,0 3. Pendidikan Terakhir

6. Variasi Menu Makanan

4.3 Analisis Bivariat

Hubungan karakteristik pasien (jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, etnik/suku, status perkawinan, kelas perawatan, lama perawatan, perilaku merokok, perawatan sebelumnya, dan jenis diet) terhadap kepuasan pasien pada pelayanan makanan dapat diuraikan sebagai berikut.

4.3.1 Hubungan Jenis Kelamin terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan

Tabel 4.9 Hubungan Jenis Kelamin terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan di RSU Haji Medan

Jenis Kelamin

Kepuasan Pasien

Total Sangat Tidak

Puas Tidak Puas Cukup Puas

n % n % n % n %

Pria 0 0 31 50,8 9 34,6 40 44,9

Wanita 2 100 30 49,2 17 65,4 49 55,1

Total 2 100 61 100 26 100 89 100

66

Pasien pria yang cukup puas sebesar 34,6%, sedangkann pasien wanita yang tidak puas sebesar 49,2%. Dari hasil uji statistik diketahui p sebesar 0,165 artinya pada ∝ = 5% tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin pasien dengam kepuasan pasien terhadap pelayanan makanan di RSU Haji Medan.

4.3.2 Hubungan Umur terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan Tabel 4.10 Hubungan Umur terhadap Kepuasan Pasien pada

Pelayanan Makanan di RSU Haji Medan

Umur

Kepuasan Pasien

Total Sangat Tidak

Puas Tidak Puas Cukup Puas

n % n % n % n % 18-38 1 50,0 22 36,1 6 23,1 2 100 39-59 0 0 31 50,8 13 50,0 61 100 60-80 1 50,0 8 13,1 7 26,9 26 100 Total 29 32,6 44 49,4 16 18,0 89 100 X2 = 5,249; df = 4; P = 0,263

Pasien dengan umur 18-38 yang merasa tidak puas sebesar 36,1%, pasien dengan umur 39-59 yang merasa tidak puas sebesar 50,8%,sedangkann pasien umur 60-80 yang tidak puas sebesar 13,1%. Dari hasil uji statistik diketahui p sebesar 0,263 artinya pada ∝ = 5% tidak ada hubungan yang bermakna antara umur pasien dengam kepuasan pasien terhadap pelayanan makanan di RSU Haji Medan.

4.3.3 Hubungan Tingkat Pendidikan Terakhir terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan

Tabel 4.11 Hubungan Tingkat Pendidikan Terakhir terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan di RSU Haji Medan

Pendidikan Terakhir

Kepuasan Pasien

Total Sangat Tidak

Puas Tidak Puas Cukup Puas

n % n % n % n % SD 1 50,0 12 19,7 6 23,1 19 21,3 SMP 0 0 6 9,8 1 3,8 7 7,9 SMA 0 0 27 44,3 12 46,2 39 43,8 D3 0 0 4 6,6 2 7,7 6 6,7 S1 1 50,0 12 19,7 5 19,2 18 20,2 Total 2 100 61 100 26 100 89 100 X2 = 3,861; df = 8; P = 0,869

Pasien dengan pendidikan terkahir SD yang merasa cukup puas sebesar 19,7%, pasien dengan pendidikan terkahir SMP yang merasa tidak puas sebesar 9,8%, pasien dengan pendidikan terkahir SMA yang tidak puas sebesar 44,3%, pasien dengan pendidikan terkahir D3 yang merasa tidak puas sebesar 6,6%, dan pasien dengan pendidikan terkahir S1 yang merasa tidak puas sebesar 19,7%. Dari hasil uji statistik diketahui p sebesar 0,869 artinya pada ∝ = 5% tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan terakhir pasien dengam kepuasan pasien terhadap pelayanan makanan di RSU Haji Medan.

68

4.3.4 Hubungan Pekerjaan terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan

Tabel 4.12 Hubungan Pekerjaan terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan di RSU Haji Medan

Pekerjaan

Kepuasan Pasien

Total Sangat Tidak

Puas Tidak Puas Cukup Puas

n % n % n % n % Petani 1 50,0 2 3,3 1 3,8 4 4,5 Nelayan 0 0 1 1,6 0 0 1 1,1 Pedagang 0 0 8 13,1 6 23,1 14 15,7 Swasta 1 50,0 16 26,2 5 19,2 22 24,7 PNS 0 0 7 11,5 4 15,4 11 12,4 Tidak Bekerja 0 0 27 44,3 10 38,5 37 41,6 Total 2 100 61 100 26 100 89 100 X2 = 13,737; df = 10; P = 0,185

Pasien dengan pekerjaan sebagai petani yang merasa tidak puas sebesar 3,3%, Pasien dengan pekerjaan sebagai nelayan yang merasa tidak puas sebesar 1,6%, Pasien dengan pekerjaan sebagai pedagang yang tidak puas sebesar 13,1%, Pasien dengan pekerjaan sebagai pegawai swasta 26,2%, Pasien dengan pekerjaan sebagai PNS yang merasa tidak puas sebesar 11,5%, dan Pasien yang tidak bekerja yang merasa tidak puas sebesar 44,3% . Dari hasil uji statistik diketahui p sebesar 0,185 artinya pada ∝ = 5% tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan pasien dengam kepuasan pasien terhadap pelayanan makanan di RSU Haji Medan.

4.3.5 Hubungan Etnik/Suku terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan

Tabel 4.13 Hubungan Etnik/Suku terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan di RSU Haji Medan

Pekerjaan

Kepuasan Pasien

Total Sangat Tidak

Puas Tidak Puas Cukup Puas

n % n % n % n % Jawa 1 50,0 21 34,4 10 38,5 32 36,0 Batak 0 0 22 36,1 5 19,2 27 30,3 Melayu 1 50,0 7 11,5 4 15,4 12 13,5 Padang 0 0 7 11,5 4 15,4 11 12,4 Aceh 0 0 4 6,6 3 11,5 7 7,9 Total 2 100 61 100 26 100 89 100 X2 = 5,963; df = 8; P = 0,651

Pasien dengan suku Jawa yang merasa tidak puas sebesar 34,4%, Pasien dengan suku Batak yang merasa tidak puas sebesar 36,1%, Pasien dengan suku Melayu yang sangat tidak puas sebesar 50,0%, Pasien dengan suku Padang yang tidak puas sebesar 15,4%, Pasien dengan suku Aceh yang merasa cukup puas sebesar 11,5%. Dari hasil uji statistik diketahui p sebesar 0,651 artinya pada ∝ = 5% tidak ada hubungan yang bermakna antara etnik/suku pasien dengam kepuasan pasien terhadap pelayanan makanan di RSU Haji Medan.

70

4.3.6 Hubungan Lama Perawatan terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan

Tabel 4.14 Hubungan Lama Perawatan terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan di RSU Haji Medan

Lama Perawatan

Kepuasan Pasien

Total Sangat Tidak

Puas Tidak Puas Cukup Puas

n % n % n % n % 3-6 1 50,0 32 36,1 17 23,1 50 56,2 7-10 1 50,0 26 42,6 7 26,9 34 38,2 11-14 0 0 3 4,9 2 7,7 5 5,6 Total 2 100 61 100 26 100 89 100 X2 = 2,171; df = 4; P = 0,704

Pasien dengan lama perawatan 3-6 hari yang merasa sangat tidak puas sebesar 50,0%, pasien dengan lama perawatan 7-10 hari yang merasa tidak puas sebesar 42,6%, sedangkann dengan lama perawatan 11-14 hari yang cukup puas sebesar 7,7%. Dari hasil uji statistik diketahui p sebesar 0,704 artinya pada ∝ = 5% tidak ada hubungan yang bermakna antara lama perawatan pasien dengam kepuasan pasien terhadap pelayanan makanan di RSU Haji Medan.

4.3.7 Hubungan Perilaku Merokok terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan

Pasien perokok yang merasa tidak puas sebesar 32,8% dan pasien yang tidak perokok yang merasa tidak puas sebesar 67,2%. Dari hasil uji statistik diketahui p sebesar 0,615 artinya pada ∝ = 5% tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku merokok dengam kepuasan pasien terhadap pelayanan makanan di RSU Haji Medan

Tabel 4.15 Hubungan Perilaku Meokok terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan di RSU Haji Medan

Perilaku Merokok

Kepuasan Pasien

Total Sangat Tidak

Puas Tidak Puas Cukup Puas

n % n % n % n %

Ya 0 0 20 32,8 8 30,8 28 31,5

Tidak 2 100 41 67,2 18 69,2 61 68,5

Total 2 100 61 100 26 100 89 100

.

4.3.8 Hubungan Perawatan Sebelumnya terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan

Tabel 4.16 Hubungan Perawatan Sebelumnya terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan di RSU Haji Medan

Perawatan Sebelumnya

Kepuasan Pasien

Total Sangat

Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas

n % n % n % n % Pernah 1 50,0 21 34,4 6 23,1 28 31,5 Tidak Pernah 1 50,0 40 65,6 20 76,9 61 68,5 Total 2 100 61 100 26 100 89 100 X2 = 1,415; df = 2; P = 0,493

Pasien yang sudah pernah menjalani perawatan sebelumnya yang merasa sangat tidak puas sebesar 34,4%, dan pasien yang tidak pernah menjalani perawatan sebelumnya yang merasa cukup puas sebesar 76,9%. Dari hasil uji statistik diketahui p sebesar 0,493 artinya pada ∝= 5% tidak ada hubungan yang bermakna antara perawatan pasien sebelumnya dengam kepuasan pasien terhadap pelayanan makanan di RSU Haji Medan.

72

4.3.9 Hubungan Jenis Diet Pasien terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan

Tabel 4.17 Hubungan Jenis Diet Pasien terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan di RSU Haji Medan

Jenis Diet

Kepuasan Pasien

Total Sangat

Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas

n % n % n % n % Normal 2 100 53 86,9 16 61,5 71 79,8 Sesuai Penyakit 0 0 8 13,1 10 38,5 18 20,2 Total 2 100 61 100 26 100 89 100 X2 = 7,778; df = 2; P = 0,020

Pasien yang diberikan diet normal dan merasa tidak puas sebesar 86,9%, dan pasien yang diberikan diet sesuai penyakit dan merasa cukup puas sebesar 38,5%. Dari hasil uji statistik diketahui p sebesar 0,020 artinya pada ∝= 5% ada hubungan yang bermakna antara jenis diet pasien dengam kepuasan pasien terhadap pelayanan makanan di RSU Haji Medan.

4.3.10 Hubungan Status Kawin Pasien terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan

Tabel 4.18 Hubungan Status Kawin Pasien terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan di RSU Haji Medan

Status Kawin

Kepuasan Pasien

Total Sangat

Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas

n % n % n % n % Kawin 2 100 52 85,2 20 76,9 74 83,1 Tidak Kawin 0 0 9 14,8 6 23,1 15 16,9 Total 2 100 61 100 26 100 89 100 X2 = 1,316; df = 2; P = 0,518

Pasien dengan status kawin yang merasa tidak puas sebesar 85,2%, dan pasien dengan status tidak kawin yang merasa cukup puas sebesar 23,1%. Dari hasil uji statistik diketahui p sebesar 0,518 artinya pada ∝ = 5% tidak ada hubungan yang bermakna antara status kawin pasien dengam kepuasan pasien terhadap pelayanan makanan di RSU Haji Medan.

4.3.11 Hubungan Perilaku Merokok Pasien terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan

Tabel 4.19 Hubungan Perilaku Merokok Pasien terhadap Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan di RSU Haji Medan

Perilaku Merokok

Kepuasan Pasien

Total Sangat

Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas

n % n % n % n % Merokok 0 0 20 32,8 8 30,8 28 31,5 Tidak Merokok 2 100 41 67,2 18 69,2 61 68,5 Total 2 100 61 100 26 100 89 100 X2 = 0,9746; df = 2; P = 0,615

Pasien dengan perilaku merokok yang merasa tidak puas sebesar 32,8%, dan pasien dengan status tidak merokook yang merasa tidak puas sebesar 67,2%. Dari hasil uji statistik diketahui p sebesar 0,615 artinya pada ∝ = 5% tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku merokok pasien dengam kepuasan pasien terhadap pelayanan makanan di RSU Haji Medan.

Dokumen terkait