• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN

5.2 Analisis Break Event Point (BEP) TBS

5.2.1 Analisis Break Event Point TBS Nilai Rupiah

Break event point menyatakan volume penjualan dimana total penghasilan sama besarnya dengan total biaya sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan tidak juga menderita kerugian. Analisa break event point Tandan Buah Segar (TBS) dalam bentuk nilai rupiah (Rp) kebun paya pinang periode 3

1. fixed cost (biaya tetap)

Adapun biaya tetap dalam per tahun kebun paya pinang adalah : Tabel 14. Fixed cost tahun 2011-2013 di kebun paya pinang

Tahun Fixed Cost (FC) 2011 871,116,682 2012 2,108,725,063 2013 2,325,042,769

Sumber : Data sekunder diolah

Pada tahun 2011 diperoleh biaya tetap sebesar 871,116,682, tahun 2012 sebesar 2,108,725,063 dan tahun 2013 sebesar 2,325,042,769. Hal utama meningkatnya biaya tetap dari tahun 2011-2012 dikarenakan perubahan system laporan yang pada 2011 yaitu biaya gaji dan tunjangan asisten, gaji pegawai, gaji pensiunan dan biaya pensiun borong dibebankan ke kantor manajer sedangkan pada tahun 2012-2013 biaya-biaya tersebut mulai dibebankan ke kantor afdeling beserta naiknya biaya keamanan dan kesejahteraan.

2. variable cost (biaya variabel)

Biaya variable dalam per tahun kebun paya pinang adalah : Tabel 15. Variable cost tahun 2011-2013 di kebun paya pinang

Tahun Variable Cost (Rp) 2011 6,296,269,757 2012 4,629,964,883 2013 3,828,148,861

48   

Pada tahun 2011 diperoleh biaya variable sebesar 6,296,269,757, tahun 2012 sebesar 4,629,964,883 dan tahun 2013 sebesar 3,828,148,861. Menurunnya biaya variable dari tahun 2011-2013 disebabkan adanya penekanan pada biaya pemupukan, biaya berantas lalang, biaya menunas dan biaya panen sehingga jumlah pengeluaran dana tidak sebesar di tahun sebelumnya

3. harga jual

Harga jual yang di pergunakan kebun paya pinang dalam periode 3 tahun terakhir (2011-2013) adalah sebagai berikut :

Tabel 16. Harga jual tahun 2011-2013 di kebun paya pinang Tahun Harga Jual (Rp/Kg)

2011 1,612 2012 1,369 2013 1,538

Sumber : Data sekunder diolah

Pada tahun 2011 diperoleh harga jual sebesar 1,612, tahun 2012 sebesar 1,369 dan tahun 2013 sebesar 1,369. Perkembangan harga jual dari tahun 2011- 2012 menurun kemudian kembali menaik pada tahun 2013 dipengaruhi beberapa faktor seperti : tingginya permintaan, kurs dolar berfluktuasi, produk substitusi dan pajak.

4. penerimaan (nilai penjualan)

Nilai penjualan ialah perhitungan antara harga jual dengan produksi tandan buah segar (TBS). Adapun nilai penjualan dalam per tahun adalah :

Tabel 17. Nilai penjualan tahun 2011-2013 di kebun paya pinang Tahun Nilai Penjualan (Rp)

2011 31,951,530,830 2012 27,962,801,904 2013 27,706,923,866

Sumber : Data sekunder diolah

Pada tahun 2011 diperoleh nilai penjualan sebesar 31,951,530,830, tahun 2012 sebesar 27,962,801,904 dan tahun 2013 sebesar 27,706,923,866. Menurunnya nilai penjualan dari tahun 2011-2013 disebabkan rendahnya harga jual pada tahun 2012 dan 2013 dibandingkan tahun 2011.

Perhitungan BEP dapat dihitung dalam bentuk nilai rupiah (Rp) dengan rumus:

Sehingga hasil analisa BEP dapat dilihat seperti tabel berikut :

Tabel 18. BEP (Rp) TBS kebun paya pinang periode 3 tahun (2011-2013) Tahun Fixed Cost

(FC)

Variable Cost

(Rp) Nilai Penjualan (Rp) BEP (Rp) 2011 871,116,682 6,296,269,757 31,951,530,830 1,084,827,748 2012 2,108,725,063 4,629,964,883 27,962,801,904 2,528,447,318 2013 2,325,042,769 3,828,148,861 27,706,923,866 2,697,265,393

50   

Analisa BEP dalam bentuk rupiah (price) menurut hasil analisa di tabel 18, dapat dilihat bahwa :

 pada tahun 2011 kebun paya pinang harus memenuhi nilai penjualan Tandan Buah Segar (TBS) sebesar Rp 1,084,827,748 untuk mendapatkan

break event point.

 pada tahun 2012 kebun paya pinang harus memenuhi nilai penjualan Tandan Buah Segar (TBS) sebesar Rp 2,528,447,318 untuk mendapatkan

break event point.

 pada tahun 2013 kebun paya pinang harus memenuhi nilai penjualan Tandan Buah Segar (TBS) sebesar Rp 2,697,265,393 untuk mendapatkan

break event point.

Dapat disimpulkan bahwa nilai BEP rupiah (price) kebun paya pinang terus meningkat dari tahun 2011–2013. Nilai BEP rupiah (price) tertinggi terjadi pada tahun 2013 dan nilai BEP terendah pada tahun 2011. Dikarenakan semakin tinggi biaya tetap tetapi semakin rendah biaya variable dan nilai penjualan maka BEP semakin tinggi.

5.2.2 Analisis Break Event Point TBS Unit (Kg)

Break event point menyatakan volume penjualan dimana total penghasilan sama besarnya dengan total biaya sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan tidak juga menderita kerugian. Analisa break event point Tandan Buah Segar (TBS) dalam bentuk unit (Kg) kebun paya pinang periode 3 tahun (2011-2013) ditentukan oleh :

1. Fixed cost (biaya tetap)

2. Price (harga jual / unit (Rp/Kg) 3. Average cost (biaya variabel per unit)

Perhitungan BEP dapat dihitung dalam bentuk unit/kg dengan rumus :

Sehingga hasil analisa dapat dilihat seperti tabel berikut:

Tabel 19. BEP Unit (Kg) TBS kebun paya pinang periode 3 tahun (2011- 2013)

Tahun Fixed Cost (Rp)

Harga Jual (Rp/Kg)

Variable Cost (VC) per unit (Rp/Kg) BEP Unit (Kg) 2011 871,116,682 1,612 328 678,440 2012 2,108,725,063 1,369 236 1,861,187 2013 2,325,042,769 1,538 212 1,753,426

Sumber : Data sekunder diolah

Pada tahun 2011 diperoleh biaya tetap sebesar 871,116,682, tahun 2012 sebesar 2,108,725,063 dan tahun 2013 sebesar 2,325,042,769. Hal utama meningkatnya biaya tetap dari tahun 2011-2012 dikarenakan perubahan system laporan yang awalnya pada tahun 2011 biaya gaji asisten dan pegawai dibebankan ke kantor manajer sedangkan pada tahun 2012-2013 biaya gaji asisten dan pegawai mulai dibebankan ke kantor afdeling beserta naiknya biaya keamanan dan kesejahteraan.

Pada tahun 2011 diperoleh harga jual sebesar 1,612, tahun 2012 sebesar 1,369 dan tahun 2013 sebesar 1,369. Perkembangan harga jual dari tahun 2011-

52   

faktor seperti : tingginya permintaan, kurs dolar berfluktuasi, produk substitusi dan pajak.

Pada tahun 2011 diperoleh biaya variable cost per unit sebesar 328/Kg, tahun 2012 sebesar 236/Kg dan tahun 2013 sebesar 212/Kg. Perkembangan biaya variable cost per unit menurun dari tahun 2011-2013 disebabkan biaya variable dan produksi. Semakin menurunnya biaya variable dan produksi naik maka biaya variable per unit semakin rendah. Dan sebaliknya apabila biaya variable naik dan produksi turun maka biaya variable per unit semakin tinggi.

Berdasarkan analisa BEP dalam bentuk unit (kg) pada tabel 19, dapat dilihat bahwa :

 Pada tahun 2011 kebun paya pinang harus memproduksi 678,400 Kg TBS untuk mendapatkan titik impas atau break event point.

 Pada tahun 2012 kebun paya pinang harus memproduksi 1,861,187 Kg TBS untuk mendapatkan titik impas atau break event point.

 Kemudian pada tahun 2013 kebun paya pinang harus memproduksi 1,753,426 Kg TBS untuk mendapatkan titik impas atau break event point.

BEP yang paling tinggi untuk Unit (Kg) TBS terjadi pada tahun 2012 hal ini disebabkan :

 Biaya Tetap (Fixed Cost) pada tahun 2012 yang cukup tinggi sebesar Rp 2,108,725,063 tetapi pada biaya variablenya turun dari tahun 2011- 2012 sebesar Rp 1,666,304,874 (1,6 milyar).

 Harga jual yang rendah sebesar Rp 1,369/Kg dan biaya variable per unitnya yang cukup rendah sebesar Rp 236/Kg.

 Kenaikan produksi dari tahun 2011 ke tahun 2012 sebesar 465,690 Kg tetapi biaya variablenya turun dari tahun 2011-2012 sebesar

54   

Dokumen terkait