BAB III INSTRUMEN PENILAIAN, PENGOLAHAN NILAI, DAN ANALISIS BUTIR SOAL
C. Analisis Butir Soal
Analisis butir soal (item) adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan perhitungan dan pengukuran respons subjek terhadap suatu item (Crocker & Algina,1986). Secara umum, analisis butir soal bertujuan untuk menentukan apakah suatu butir soal merupakan butir soal yang baik atau kurang baik sebagai suatu alat ukur, sehingga memungkinkan kita memperbaiki/merevisi untuk meningkatkan validitas dan reliabilitasnya. Analisis butir soal dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara kualitatif dilakukan analisis mengenai isi (content validity soal) dan bentuk (apakah butir soal ditulis dalam bentuk tertentu yang efektif untuk mencapai sasaran), yaitu dengan menghadirkan expert judgement sedangkan secara kuantitatif dilakukan analisis menggunakan berbagai teknik statistik.
1. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif merupakan analisis atau penelaahan butir soal (tes tertulis, perbuatan, sikap) sebelum soal tersebut digunakan atau diujikan. Hal ini
@2015, Dit. Pembinaan SMA 53 dimaksudkan untuk memperbaiki soal jika dalam proses pembuatannya masih ditemukan kekurangan atau kesalahan. Komponen analisis butir soal kualitatif mencakup tiga hal , yaitu materi/substansi, konstruksi, dan bahasa. Sebaiknya pihak yang melakukan analisis butir soal kualitatif adalah guru serumpun atau yang mata pelajarannya sama tetapi bukan pihak yang menyusun atau merakit soal, hal ini akan lebih objektif.
Berikut ini contoh format analisis kualitatif butir soal.
Aspek Yang Ditelaah
No Soal
1 2 3 4 5 dst A. Materi:
1. Soal sesuai dengan indikator.
2. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
3. Setiap soal hanya mempunyai satu jawaban yang benar.
B.Konstruksi:
4. Pokok soal dirumuskan secara jelas, dan tegas. 5. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban
merupakan pernyataan yang diperlukan saja. 6. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah
jawaban yang benar.
7. Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
8. Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama. 9. Pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan,
"semua pilihan jawaban di atas salah", atau "semua pilihan jawaban di atas benar“.
10. Pilihan jawaban yang berbentuk angka disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka. 11. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya
yang terdapat pada soal jelas dan berfungsi. 12. Butir soal tidak tergantung pada jawaban soal
sebelumnya. B. Bahasa :
13. Butir soal menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.
14. Tidak menggunaan bahasa yang berlaku setempat.
15. Pilihan jawaban tidak mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian
@2015, Dit. Pembinaan SMA 54 Hasil dari analisis butir soal secara kualitatif selanjutnya dilakukan perbaikan pada bagian soal yang belum sesuai dengan kaidah. Hasil analisis butir soal kualitatif ada 3 (tiga) kemungkinan:
1. soal diterima;
2. soal direvisi oleh penulis, apabila ketidaksesuaian pada aspek konstruksi dan/atau bahasa;
3. soal dikembalikan ke penulis soal, apabila ketidaksesuaian pada aspek materi.
Berikut ini diberikan contoh pengisian format kartu telaah butir soal untuk mata pelajaran Biologi.
@2015, Dit. Pembinaan SMA 55
Hasil Analisis Kualitatif
Kesimpulan:
Soal diterima dengan revisi, karena perbaikan ada pada aspek konstruksi saja
2.
AnalisiKuantitatif
Analisis kuantitatif yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui kualitas soal berdasarkan data empirik yang diperoleh melalui uji coba soal. Mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu dilihat dari tingkat kesukaran, daya pembeda, efektivitas pengecoh, validitas dan reliabilitas. Mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam soal sehingga soal bisa direvisi atau membuang soal karena secara empiris tidak berfungsi sama sekali. Analisis kuantitatif dapat dilakukan dengan:
1. Manual
2. Menggunakan Software Komputer, diantaranya: a. Iteman
b. Bigstep c. SPSS d. Dll
Komponen analisis kuantitatif terdiri atas : 1. Tingkat kesukaran
2. Daya pembeda
@2015, Dit. Pembinaan SMA 56 4. Keefektifan pengecoh (distractor)
5. Validitas, dan 6. Reliabilitas
Berikut ini diuraikan masing masing komponen sebagai berikut: 1. Tingkat Kesukaran
Analisis tingkat kesukaran (Difficulty level analysis) artinya mengkaji soal dari segi kesulitannya sehingga diperoleh soal-soal, mana yang termasuk mudah, sedang atau sukar
Tabel Kategori Tingkat Kesukaran
Sumber: Puspendik, 2013
2.
DayaPembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan peserta tes yang sudah mencapai kompetensi dengan peserta tes yang belum mencapai kompetensi.
Daya Pembeda =
BA = jumlah kelompok atas yang menjawab benar
BB = jumlah kelompok bawah yang menjawab benar N = jumlah peserta tes yang diolah
Tabel Kategori Daya Pembeda
Daya Pembeda Kategori
Tingkat Kesukaran Kategori
0,70 < TK ≤1 Mudah
0,30 < TK ≤ 0,70 Sedang
0 ≤ TK ≤ 0,30 Sukar
Tingkat kesukaran =
∑B = Jumlah peserta tes yang menjawab benar N = Jumlah siswa peserta tes
@2015, Dit. Pembinaan SMA 57
0,25 < DP ≤ 1 Diterima
0,00 < DP ≤ 0,25 Diperbaiki
DP ≤ 0 Dikembalikan
3. Efektivitas Pengecoh
Analisis butir juga dilakukan dengan memerhatikan pengecoh. Pengecoh (distractor) yang juga dikenal dengan istilah penyesat atau penggoda adalah pilihan jawaban yang bukan merupakan kunci jawaban. Pengecoh bukan sekedar pelengkap pilihan. Pengecoh dibuat untuk mengecoh/menyesatkan peserta tes agar idak mememilih kunci jawaban , pengecoh menggoda siswa yang kurang memahami materi pelajaran untuk memilihnya.Agar dapat melakukan fungsinya untuk mengecoh maka pengecoh harus dibuat semirip mungkin dengan kunci jawaban. Pengecoh dikatakan berfungsi efektif apabila ada peserta tes yang terkecoh memilihnya. Pengecoh yang sama sekali tidak dipilih tidak dapat melakukan fungsinya sebagai pengecoh karena terlalu mencolok dan dimengerti oleh semua peserta tes bahwa pengecoh tersebut salah. Pengecoh yang berdasarkan hasil uji coba tidak efektif direkomendasikan untuk diganti dengan pengecoh yang lebih menarik. Jika jawaban pengecoh dipilih oleh minimal 2,5% peserta tes, maka pengecoh dapat berfungsi secara efektif, seperti yang tertera dalam tabel dibawah ini.
Tabel Efektivitas Pengecoh
Pengecoh Kategori
Dipilih oleh minimal 2,5% peserta tes
Efektif
Dipilih oleh kurang dari 2,5% peserta tes
Tidak Efektif
@2015, Dit. Pembinaan SMA 58 1) Urutkan lembar jawaban peserta tes yang sudah diberi skor dari
tertinggi ke terendah.
2) Jika akan diolah 100%, skor peserta tes dibagi 2. Contoh: peserta 100 orang, maka 1–50 adalah kelompok atas, 51-100 adalah kelompok bawah.
3) Jika dikelompokkan menjadi 3 bagian, maka diambil 27% untuk kelompok atas dan 27% untuk kelompok bawah. Contoh: peserta 100 orang, maka nomor urut 1-27 adalah kelompok atas, 74-100 adalah kelompok bawah. Kelompok tengah tidak diolah.
4) Tentukan peserta yang menjawab benar (kelompok atas maupun kelompok bawah) masukkan ke dalam rumus.
Contoh Analisis Kuantitatif (Manual) Data Awal Nama Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Hasnah B B B C D C D C D A Maula C D B A B B D C D A Fikri C D B B A A D C D B Syifa A A A D C D D D C C Fahri D D B A D C C D C C Rayhan C D B A C B C C D A
Langkah 1 : Menetukan Skor Total
NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKOR Hasnah B B B C D C D C D A 4 Maula C D B A B B D C D A 8 Fikri C D B B A A D C D B 5
@2015, Dit. Pembinaan SMA 59 Syifa A A A D C D D D C C 3 Fahri D D B A D C C D C C 2 Rayhan C D B A C B C C D A 8 Kunci Jawaban C D A A C B D C D A
Langkah 2 : Mengurutkan Data Berdasarkan Skor
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKOR Maula C D B A B B D C D A 8 Rayhan C D B A C B C C D A 8 Fikri C D B B A A D C D B 5 Hasnah B B B C D C D C D A 4 Syifa A A A D C D D D C C 3 Fahri D D B A D C C D C C 2 KUNCI C D A A C B D C D A
Langkah 3 : Membagi data menjadi 2 bagian sama banyak
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKOR Kelompok Atas Maula C D B A B B D C D A 8 Rayhan C D B A C B C C D A 8 Fikri C D B B A A D C D B 5 Bagian Bawah Hasnah B B B C D C D C D A 4
@2015, Dit. Pembinaan SMA 60 Syifa A A A D C D D D C C 3 Fahri D D B A D C C D C C 2 Kunci Jawaban C D A A C B D C D A
Langkah 4 : Mengelompokkan Penyebaran Jawaban
No Kelompok A B C D 0 1 KA 0 0 3* 0 0 KB 1 1 0* 1 0 2 KA 0 0 0 3* 0 KB 1 1 0 1* 0 3 KA 0 * 3 0 0 0 KB 1* 2 0 0 0 4 KA 2* 1 0 0 0 KB 1* 0 1 1 0 5 KA 1 1 1* 0 0 KB 0 0 1* 2 0 6 KA 1 2* 0 0 0 KB 0 0* 2 1 0 7 KA 0 0 1 2* 0 KB 0 0 1 2* 0 8 KA 0 0 3* 0 0
@2015, Dit. Pembinaan SMA 61 No Kelompok A B C D 0 KB 0 0 1* 2 0 9 KA 0 0 0 3* 0 KB 0 0 2 1* 0 10 KA 2* 1 0 0 0 KB 1* 0 2 0 0
@2015, Dit. Pembinaan SMA 62 Langkah 5 : Menghitung Daya Pembeda Dan Tingkat Kesukaran Soal
No KEL A B C D 0 1 KA 0 0 3* 0 0 KB 1 1 0* 1 0 2 KA 0 0 1 2* 0 KB 1 1 0 1* 0 3 KA 0* 3 0 0 0 KB 1* 2 0 0 0 4 KA 2* 1 0 0 0 KB 1* 0 1 1 0 5 KA 1 1 1* 0 0 KB 0 0 1* 2 0
Daya pembeda soal nomor 1 BA = 3; BB = 0; N = 6
DP = = = 1 Kesimpulan:
DP>0,25 berarti soal diterima
TK=0,5 berarti sedang Analisis Kuantitatif (Iteman)
Iteman merupakan program komputer yang digunakan untuk menganalisis butir soal secara klasik, untuk menjalankan langkah langkahnya sebagai berikut : 1. Menyiapkan Data
5
,
0
6
3
TK N B TK@2015, Dit. Pembinaan SMA 63 2. Ketik lengkap nama file yang berisi data (contoh : MAT8.TXT) kemudian
tekan enter.
3. Ketik lengkap nama file untuk menampung hasil analisis (MAT8.HSL) kemudian tekan enter.
4. Tekan Y bila ingin mengeluarkan skor, tekan N bila tidak ingin mengeluarkan skor.
5. Bila kita mengisi Y, kita harus mengisikan nama file untuk menampung hasil skor (MAT8.SKR).
@2015, Dit. Pembinaan SMA 64 6. Selanjutnya di folder akan muncul 2 file baru yaitu:MAT8.HSL dan MAT8.SKR
Selanjutnya buka file tersebut dengan program Notepad.
Keterangan :
1. Seq. No. : Nomor urut soal pada file data 2. Scale Item : Nomor urut soal dalam skala/subtes 3. Prop. Correct : Tingkat kesukaran soal
4. Biser : Daya pembeda soal dengan menggunakan koefisien korelasi biserial
5. Point Biser : Daya pembeda soal dengan menggunakan koefisien point Biserial
6. Alt. : Pilihan Jawaban (option) 7. Prop. Endorsing : Penyebaran Jawaban
ITEM & TEST ANALYSIS PROGRAM
>>> ************************************************************** <<< Item analysis for data from file MAT8.TXT Page 1 Item Statistics Alternative Statistics --- ---Seq. Scale Prop. Point Prop. Point No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser. Biser. Key ---- --- --- --- --- --- - --- 1 1-1 0.813 0.218 0.151 A 0.022 -0.218 -0.078 B 0.022 -0.026 -0.009 C 0.813 0.218 0.151 * D 0.111 -0.121 -0.073 E 0.029 -0.264 -0.104 Other 0.004 -0.528 -0.095
Item Statistics Alternative Statistics --- ---Seq. Scale Prop. Point Prop. Point
No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser.
Biser. Key --- --- --- --- --- --- --- --- -- 4 0-4 0.282 0.108 0.081 A 0.154 - 0.036 - 0.024 B 0.256 0.308 0.227 ?
CHECK THE KEY C 0.282 - 0.273 - 0.205
@2015, Dit. Pembinaan SMA 65
Keterangan :
No. Komponen Keterangan
1. N of Items Jumlah Soal yang dianalisis 2. N of Examinees Jumlah peserta tes yang dianalisis 3. Mean Skor rata-rata peserta tes
4. Variance Varians dari distribusi skor peserta tes
5. Std. Dev. Simpangan baku dari distribusi skor peserta tes 6. Skew Kemiringan dari distribusi skor peserta tes.
Skew (kemiringan) negatif menunjukkan sebagian besar skor berada pada bagian atas
Skew positif menunjukkan sebaagian besar skor berada pada bagian bawah (skor rendah)
@2015, Dit. Pembinaan SMA 66 7. Kurtosis Puncak (keruncingan atau kelandaian) dari
distribusi skor peserta tes. Nilai positif distribusi skor lebih lancip dan nilai negatif distribusi skor lebih landai.
8. Minimum Skor terendah peserta tes 9. Maximum Skor tertinggi peserta tes
10. Median Skor tengah
11. Alpha Koefisien reliabilitas tes (tingkat kecermatan dan keajegan)
12. SEM (Standard Error of Measurement)
Kesalahan pengukuran
13. Mean P Rata-rata tingkat kesukaran soal
14. Mean Item-Tot Rata-rata daya pembeda (point biserial) 15. Mean Biserial Rata-rata daya pembeda biserial