BIODATA ANGGOTA
J. Penghargaan dalam Tahun Terakhir
2. Analisis Butir Soal Multiple Choice
Langkah Ke 1 (satu): Menampilkan Form Soal Multiple Choice (MC)
Klik “MC” yang ada dalam kotak di bawah tulisan “Input Data KLIK” yang
diberi lingkaran merah pada Gambar 2. Hasil yang diperoleh seperti pada Gambar 3 berikut ini.
Gambar 3. Form isian data soal pilihan berganda
Langkah ke 2 (dua): Mengisi Form Isian Soal Pilihan Ganda
Ke dalam form isian data soal “Pilihan Berganda” (Gambar 3) dimasukkan: a) Nama siswa yang mengikuti tes, mulai “SEL BR 15” ke bawah sesuai
dengan jumlah siswa yang mengikuti tes.
b) Jawaban siswa “A, B, C, D, atau E”, mulai “SEL BS 15” ke kanan sesuai dengan jumlah soal.
c) Kunci Jawaban Soal, mulai “SEL BS 12” ke kanan sesuai dengan jumlah soal.
d) Tuliskan Nama Kelas, mulai “SEL BQ 15” ke bawah sesuai dengan kelas siswa. Jika yang mengikuti ujian hanya satu kelas, “SEL BQ 15” boleh dikosongkan.
e) Catatan: hanya sel yang disebutkan pada point a) s.d d) yang boleh diisi, sedangkan sel yang lainnya tidak boleh diketik apapun karena dapat menyebabkan rumus menjadi error.
Gambar 4. Form Isian Data Soal Pilihan Berganda yang sudah diisi data
Langkah ke 3 (tiga): Mengurutkan skor dari besar ke kecil
Berdasarkan Gambar 4 diketahui skor siswa pada Sel BP 15 hingga sel BP 32 belum berurutan. Oleh sebab itu, skor tersebut terlebih dahulu diurutkan dengan cara sebagai berikut:
e) Catatan: hanya sel yang disebutkan pada point a) s.d d) yang boleh diisi, sedangkan sel yang lainnya tidak boleh diketik apapun karena dapat menyebabkan rumus menjadi error.
Gambar 4. Form Isian Data Soal Pilihan Berganda yang sudah diisi data
Langkah ke 3 (tiga): Mengurutkan skor dari besar ke kecil
Berdasarkan Gambar 4 diketahui skor siswa pada Sel BP 15 hingga sel BP 32 belum berurutan. Oleh sebab itu, skor tersebut terlebih dahulu diurutkan dengan cara sebagai berikut:
e) Catatan: hanya sel yang disebutkan pada point a) s.d d) yang boleh diisi, sedangkan sel yang lainnya tidak boleh diketik apapun karena dapat menyebabkan rumus menjadi error.
Gambar 4. Form Isian Data Soal Pilihan Berganda yang sudah diisi data
Langkah ke 3 (tiga): Mengurutkan skor dari besar ke kecil
Berdasarkan Gambar 4 diketahui skor siswa pada Sel BP 15 hingga sel BP 32 belum berurutan. Oleh sebab itu, skor tersebut terlebih dahulu diurutkan dengan cara sebagai berikut:
1) Letakkan cursor di Sel BO15 (nomor urut 1)
2) Blok semua data mulai nomor soal hingga jawaban terakhir pada Sel CL32 dengan cara: klik kiri mouse dan tahan, tarik cursor ke kanan hingga data terakhir dan tarik cursor ke bawah hingga nomor terakhir. Lepaskan cursor.
Gambar 5. Cara memblok data
3) Klik tombol “Sort” pada grup “Sort & Filter” tab “Data” untuk membuka
kotak dialog “Sort”.
Gambar 6. Cara membuka kotak dialog Sort 1) Letakkan cursor di Sel BO15 (nomor urut 1)
2) Blok semua data mulai nomor soal hingga jawaban terakhir pada Sel CL32 dengan cara: klik kiri mouse dan tahan, tarik cursor ke kanan hingga data terakhir dan tarik cursor ke bawah hingga nomor terakhir. Lepaskan cursor.
Gambar 5. Cara memblok data
3) Klik tombol “Sort” pada grup “Sort & Filter” tab “Data” untuk membuka
kotak dialog “Sort”.
Gambar 6. Cara membuka kotak dialog Sort 1) Letakkan cursor di Sel BO15 (nomor urut 1)
2) Blok semua data mulai nomor soal hingga jawaban terakhir pada Sel CL32 dengan cara: klik kiri mouse dan tahan, tarik cursor ke kanan hingga data terakhir dan tarik cursor ke bawah hingga nomor terakhir. Lepaskan cursor.
Gambar 5. Cara memblok data
3) Klik tombol “Sort” pada grup “Sort & Filter” tab “Data” untuk membuka
kotak dialog “Sort”.
Gambar 7. Kotak dialog Sort yang salah
4) Jika ada tanda contreng pada kolom “My data has headers”, maka dihilangkan dengan cara mengklik tanda contreng.
5) Pada kotak “Sort by” pilihlah “Column BP” dan pada kotak “Sort On”
pilihlah “Values” dan pada kotak “Order” pilihlah “Largest to Smallest”.
Gambar 8. Kotak dialog Sort yang benar
6) Klik OK
Data yang diperoleh setelah mengklik “OK” seperti pada Gambar 8 berikut ini.
Gambar 9. Skor telah berurutan dari besar ke kecil
Langkah ke 4 (empat): Melihat hasil analisis butir soal
Untuk melihat hasil analisis butir soal, Anda dapat mengklik kotak “ABS MC” berwarna merah muda. Hasil yang diperoleh seperti paa Gambar 9 berikut
ini.
Gambar 10. Hasil Analisis Butir Soal Pilihan Berganda Gambar 9. Skor telah berurutan dari besar ke kecil
Langkah ke 4 (empat): Melihat hasil analisis butir soal
Untuk melihat hasil analisis butir soal, Anda dapat mengklik kotak “ABS MC” berwarna merah muda. Hasil yang diperoleh seperti paa Gambar 9 berikut
ini.
Gambar 10. Hasil Analisis Butir Soal Pilihan Berganda Gambar 9. Skor telah berurutan dari besar ke kecil
Langkah ke 4 (empat): Melihat hasil analisis butir soal
Untuk melihat hasil analisis butir soal, Anda dapat mengklik kotak “ABS MC” berwarna merah muda. Hasil yang diperoleh seperti paa Gambar 9 berikut
ini.
Berdasarkan hasil analisis pada Gambar 9 di atas terlihat terdapat 4 (soal) yang tidak valid yaitu soal nomor 9, 11, 12, dan 14, namun daya beda ke empat soal itu secara berkategori cukup dan baik dan masih bias diterima. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa ke empat soal ini masih dapat diperbaiki atau direvisi. Berdasarkan informasi dari kualitas pengecoh pada Gambar 10 diketahui bahwa untuk soal nomor 9 pengecoh yang harus diperbaiki yaitu pengecoh A, B, dan E. Untuk soal nomor 11 pengecoh yang harus diperbaiki yaitu pengecoh A, soal nomor 12 yang perlu diperbaiki pengecohnya yaitu A, C, dan D. Sedangkan untuk soal nomor 14 yang perlu diperbaiki pengecohnya yaitu C dan E.
Gambar 11. Kualitas pengecoh soal revisi
Langkah ke 5 (lima) Menggunakan Tombol Fungsi Program Proanaltes
Program Proanaltes memeiliki beberapa tombol fungsi yaitu: Skor, Reliabilitas, Tingkat Kesulitan, Validitas, Daya Beda Soal, Indeks Pengecoh, dan Grafik. Selain itu juga dilengkapi dengan tombol fungsi “Home”, Multiple Choice
“MC”, dan Analisis Butir Soal “ABS”.
Gambar 12. Tombol fungsi Program Proanaltes
Berdasarkan hasil analisis pada Gambar 9 di atas terlihat terdapat 4 (soal) yang tidak valid yaitu soal nomor 9, 11, 12, dan 14, namun daya beda ke empat soal itu secara berkategori cukup dan baik dan masih bias diterima. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa ke empat soal ini masih dapat diperbaiki atau direvisi. Berdasarkan informasi dari kualitas pengecoh pada Gambar 10 diketahui bahwa untuk soal nomor 9 pengecoh yang harus diperbaiki yaitu pengecoh A, B, dan E. Untuk soal nomor 11 pengecoh yang harus diperbaiki yaitu pengecoh A, soal nomor 12 yang perlu diperbaiki pengecohnya yaitu A, C, dan D. Sedangkan untuk soal nomor 14 yang perlu diperbaiki pengecohnya yaitu C dan E.
Gambar 11. Kualitas pengecoh soal revisi
Langkah ke 5 (lima) Menggunakan Tombol Fungsi Program Proanaltes
Program Proanaltes memeiliki beberapa tombol fungsi yaitu: Skor, Reliabilitas, Tingkat Kesulitan, Validitas, Daya Beda Soal, Indeks Pengecoh, dan Grafik. Selain itu juga dilengkapi dengan tombol fungsi “Home”, Multiple Choice
“MC”, dan Analisis Butir Soal “ABS”.
Gambar 12. Tombol fungsi Program Proanaltes
Berdasarkan hasil analisis pada Gambar 9 di atas terlihat terdapat 4 (soal) yang tidak valid yaitu soal nomor 9, 11, 12, dan 14, namun daya beda ke empat soal itu secara berkategori cukup dan baik dan masih bias diterima. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa ke empat soal ini masih dapat diperbaiki atau direvisi. Berdasarkan informasi dari kualitas pengecoh pada Gambar 10 diketahui bahwa untuk soal nomor 9 pengecoh yang harus diperbaiki yaitu pengecoh A, B, dan E. Untuk soal nomor 11 pengecoh yang harus diperbaiki yaitu pengecoh A, soal nomor 12 yang perlu diperbaiki pengecohnya yaitu A, C, dan D. Sedangkan untuk soal nomor 14 yang perlu diperbaiki pengecohnya yaitu C dan E.
Gambar 11. Kualitas pengecoh soal revisi
Langkah ke 5 (lima) Menggunakan Tombol Fungsi Program Proanaltes
Program Proanaltes memeiliki beberapa tombol fungsi yaitu: Skor, Reliabilitas, Tingkat Kesulitan, Validitas, Daya Beda Soal, Indeks Pengecoh, dan Grafik. Selain itu juga dilengkapi dengan tombol fungsi “Home”, Multiple Choice
“MC”, dan Analisis Butir Soal “ABS”.
1) Tombol Skor
Tombol Skor berfungsi untuk menampilkan skor tiap-tiap butir soal
Gambar 13. Tabulasi skor hasil ujian
2) Tombol Reliabilitas r11
Gambar 14. Perhitungan reliabilitas berdasarkan rumus Spearman-Brown 1) Tombol Skor
Tombol Skor berfungsi untuk menampilkan skor tiap-tiap butir soal
Gambar 13. Tabulasi skor hasil ujian
2) Tombol Reliabilitas r11
Gambar 14. Perhitungan reliabilitas berdasarkan rumus Spearman-Brown 1) Tombol Skor
Tombol Skor berfungsi untuk menampilkan skor tiap-tiap butir soal
Gambar 13. Tabulasi skor hasil ujian
2) Tombol Reliabilitas r11
Rumus Spearman-Brown digunakan bila jumlah soal genap. Jika jumlah soal ganjil maka untuk menentukan nilai reliabilitas soal menggunakan persamaan KR-20.
3) Tombol Reliabilitas KR20
Gambar 15. Perhitungan reliabilitas berdasarkan rumus KR20
4) Tombol Tingkat Kesulitan
Gambar 16. Menentukan indeks kesulitas soal secara semimanual Rumus Spearman-Brown digunakan bila jumlah soal genap. Jika jumlah soal ganjil maka untuk menentukan nilai reliabilitas soal menggunakan persamaan KR-20.
3) Tombol Reliabilitas KR20
Gambar 15. Perhitungan reliabilitas berdasarkan rumus KR20
4) Tombol Tingkat Kesulitan
Gambar 16. Menentukan indeks kesulitas soal secara semimanual Rumus Spearman-Brown digunakan bila jumlah soal genap. Jika jumlah soal ganjil maka untuk menentukan nilai reliabilitas soal menggunakan persamaan KR-20.
3) Tombol Reliabilitas KR20
Gambar 15. Perhitungan reliabilitas berdasarkan rumus KR20
4) Tombol Tingkat Kesulitan
5) Tombol Indeks Pengecoh
Gambar 17. Cara menentukan kualitas pengecoh secara semimanual
6) Tombol Validitas
Gambar 18. Cara menentukan validitas soal secara semimanual 5) Tombol Indeks Pengecoh
Gambar 17. Cara menentukan kualitas pengecoh secara semimanual
6) Tombol Validitas
Gambar 18. Cara menentukan validitas soal secara semimanual 5) Tombol Indeks Pengecoh
Gambar 17. Cara menentukan kualitas pengecoh secara semimanual
6) Tombol Validitas
7) Tombol Daya Beda
Gambar 19. Cara menentukan Daya Beda soal secara semimanual
8) Tombol Grafik
Gambar 20. Grafik hubungan antara Indeks Kesukaran (P) terhadap Daya Beda (D)
7) Tombol Daya Beda
Gambar 19. Cara menentukan Daya Beda soal secara semimanual
8) Tombol Grafik
Gambar 20. Grafik hubungan antara Indeks Kesukaran (P) terhadap Daya Beda (D)
7) Tombol Daya Beda
Gambar 19. Cara menentukan Daya Beda soal secara semimanual
8) Tombol Grafik
Gambar 20. Grafik hubungan antara Indeks Kesukaran (P) terhadap Daya Beda (D)