• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013

C. Analisis Capaian Kinerja

Analisis capaian kinerja masing-masing sasaran diuraikan menurut indikator kinerja dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Analisis ini menjelaskan lebih lanjut tentang pelaksanaan, serta jika ada, permasalahan dan solusinya untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Sasaran 1: Terlayaninya kebutuhan administrasi perkantoran. 

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi % 

Persentase pemenuhan kebutuhan perangko, materai dan pengiriman barang cetakan dalam dan luar negeri.

100 % 100 % 100 

Persentase pelunasan pembayaran listrik, telepon, dan air.

100 % 100 % 100 

Jumlah gedung kantor yang masuk pemeliharaan.

1 unit 1 unit 100 

Persentase ketersediaan kebutuhan alat tulis kantor.

100 % 100 % 100 

Persentase ketersediaan barang cetakan dan penggandaan.

100 % 100 % 100 

Persentase ketersediaan alat-alat listrik dan elektronik yang dibutuhkan.

Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang masuk pengadaan baru.

AC 5 unit; Komputer/Laptop 5 unit; Printer 4 unit; lemari 3 unit, TV 1 unit, proyektor 1 unit, Kamera/tustel 2 unit. AC 5 unit; Komputer/Laptop 5 unit; Printer 4

unit; lemari 3 unit, TV 1 unit, proyektor 1 Unit, Kamera/tustel 2 unit.

100 

Persentase ketersediaan koran, majalah, buku perundang-undangan.

100 % 100 % 100 

Persentase pelayanan makan minum rapat dan tamu.

100 % 100 % 100 

Jumlah aparatur dalam keikutsertaan koordinasi dan konsultasi di luar daerah yang dihadiri.

26 orang 31 orang

119.23

Persentase ketersediaan pegawai non PNS dan tenaga keamanan kantor.

100 % 100 % 100 

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 1 101.75 

Tabel 3.3. Tabel Capaian Kinerja Sasaran 1

Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

Persentase pemenuhan kebutuhan perangko, materai dan pengiriman barang cetakan dalam dan luar negeri.

Kegiatan meliputi pengiriman surat-surat dinas, belanja perangko, materai dan benda-benda pos lainnya serta pengiriman paket dinas. Hasil yang dapat dicapai adalah 100% kebutuhan perangko, materai dan pengiriman barang cetakan dalam dan luar negeri dapat dipenuhi.

Persentase pelunasan pembayaran listrik, telepon, dan air.

Kegiatan meliputi pembayaran jasa rekening telepon 7 saluran, biaya air PDAM dan biaya rekening listrik kantor. Jangka waktu 12 bln Listrik; 12 bln Telepon; 12 bln Jasa Air. Hasil yang dapat dicapai adalah 100% kebutuhan pembayaran listrik, telepon, dan air dapat dipenuhi.

Jumlah gedung kantor yang masuk pemeliharaan.

Kegiatan meliputi pembayaran honorarium pegawai honorer/tidak tetap dan pembelian peralatan kebersihan dan bahan kebersihan kantor. Hasil yang dapat dicapai adalah 1 (satu) unit gedung Badan Investasi dan Promosi dengan luasan lantai/lahan yang dikelola adalah Lt 1 = 1135m2; Lt 2 = 1135m2; dan halaman = 385m2 yang masuk pemeliharaan atau 100%dari yang direncanakan.

Persentase ketersediaan kebutuhan alat tulis kantor.

Kegiatan meliputi belanja alat tulis kantor. Hasil yang dapat dicapai adalah 100% kebutuhan alat tulis kantor dapat terpenuhi.

Persentase ketersediaan barang cetakan dan penggandaan.

Kegiatan meliputi pencetakan dokumen-dokumen dinas dan foto copy surat-surat dan blangko kedinasan. Hasil yang dapat dicapai adalah 100% barang cetakan dan penggandaan dapat dipenuhi.

Persentase ketersediaan alat-alat listrik dan elektronik yang dibutuhkan.

Kegiatan meliputi pembelian alat-alat listrik dan elektronik (lampu pijar battery kering). Hasil yang dapat dicapai adalah 100% alat-alat listrik dan elektronik yang dibutuhkan dapat tersedia.

Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang masuk pengadaan baru.

Kegiatan meliputi honorarium tim pengadaan/pemeriksaan barang dan jasa, biaya dekorasi dan spanduk untuk keperluan hari-hari besar dan biaya publikasi media cetak. Hasil yang dapat dicapai adalah tersedia AC 4 unit; Komputer 5 unit; Printer 4 unit; lemari 3 unit; televisi 1 unit; dan Kamera 2 unit atau 100% dari yang direncanakan.

Persentase ketersediaan koran, majalah, buku perundang-undangan.

Kegiatan meliputi belanja surat kabar/majalah (Serambi Indonesia; Kompas; Waspada; Majalah Tempo) buku-buku sebagai sumber informasi dan peraturan yang ada. Hasil yang dapat dicapai adalah kebutuhan koran, majalah, buku perundang-undangan dapat dipenuhi dengan baik.

Persentase pelayanan makan minum rapat dan tamu.

Kegiatan meliputi penyediaan makanan dan minuman keperluan rapat dan untuk tamu. Hasil yang dapat dicapai adalah pelayanan makan minum rapat dan tamu dapat dilaksanakan dengan baik sesuai kebutuhan atau 100% dari yang direncanakan.

Jumlah rapat koordinasi dan konsultasi di luar daerah yang dihadiri.

Kegiatan ini terdiri dari rapat konsultasi dan pelatihan aparatur Badan Investasi dan Promosi, hasil yang dapat dicapai adalah 26 kali rapat koordinasi dan konsultasi di luar daerah yang dihadiri dan pengiriman 8 orang aparatur Badan Investasi dan Promosi untuk mengikuti bimbingan teknis/kursus singkat. Realisasi kegiatan ini adalah 100% dari yang direncanakan.

Adapun bimbingan teknis / kursus singkat yang diikuti adalah:

 Sebanyak 2 orang mengikuti Bimtek/Sosialisasi Perpres RI No.07 Tahun 2012 di Medan.  Sebanyak 2 orang mengikuti Workshop Presentation with Powerpoint di Jakarta.

 Sebanyak 1 orang mengikuti Kursus Fotografi Dasar di Jakarta.

 Sebanyak 2 orang mengikuti Bimtek Pelaksanaan Perjalanan Dinas dihubungkan dengan Inpres No.01 Tahun 2013 serta Strategi Pengelolaan Keuangan Daerah Sesuai Standar Akuntansi Pemerintah di Jakarta.

 Sebanyak 1 orang mengikuti Bimtek dan Diklat Nasional Teknis Implementasi Manajemen Aset Daerah di Yogyakarta.

Selain bimbingan teknis di atas, dilakukan pula pengiriman 23 aparatur untuk mengikuti beberapa kegiatan tambahan sesuai dengan undangan yang diterima Badan Investasi dan Promosi, yaitu.

 Sebanyak 1 orang mengikuti Sosialisasi Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu di Medan.

 Sebanyak 4 orang mengikuti Workshop Strategi Promosi Investasi se- Sumatera.

 Sebanyak 1 orang mengikuti Sosialisasi Penerapan Sistem Informasi Potensi Investasi Daerah (SIPID) di Riau.

 Sebanyak 6 orang mengikuti Diklat PTSP Bidang Penanaman Modal Tingkat Pertama di Jawa Barat.

 Sebanyak 3 orang mengikuti Diklat Penyusunan Spesifikasi dan Penyusunan HPS serta Hukum Kontrak di Bali .

 Sebanyak 2 orang mengikut Bimtek/Sosialisasi Perpres RI No.70 Tahun 2012 tentang PBJP serta Ujian Sertifikasi Keahlian tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Banda Aceh.

 Sebanyak 1 orang mengikutInput RUP APBA 2013 di Banda Aceh.

 Sebanyak 1 orang mengikut Diklat Tenaga Penyuluh Lapangan Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak bagi Aparatur Negara di Lingkungan Pemerintah Aceh di Banda Aceh.

 Sebanyak 1 orang mengikut Diklat Pengembangan Microsoft Office Tahun 2013 di Banda Aceh.

 Sebanyak 1 orang mengikut Bimtek Administrator Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) di Banda Aceh.

 Sebanyak 1 orang mengikut Diklat Pelayanan Publik di Banda Aceh.

Persentase ketersediaan pegawai non PNS dan tenaga keamanan kantor.

Kegiatan meliputi pembayaran honorarium pegawai honorer/tidak tetap, khususnya pada satuan pengamanan (satpam). Hasil yang dapat dicapai adalah 4 (empat) orang satpam dan 10 (sepuluh) orang pegawai non PNS dapat bekerja dengan baik sesuai tugasnya dan mendapat pembayaran penuh atau 100% dari yang direncanakan.

Sasaran 2: Peningkatan sarana dan prasarana aparatur. 

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi % 

Jumlah alat-alat studio dan komputer untuk Pusdatin Badan Investasi dan Promosi Aceh

2 led tv 60 inci; 2 led tv 40 inci; 2 pc desktop; 1 laptop; 1 printer; 2 tablet; 2 UPS; 1 paket peralatan jaringan; 1 paket

software/program; 3 meja 1 kursi kerja;

2 led tv 60 inci; 2 led tv 40 inci; 2 pc desktop; 1 laptop; 1 printer; 2 tablet; 2 UPS; 1 paket peralatan jaringan; 1 paket software/program; 3 meja 1 kursi kerja;

100 

Jumlah kendaraan dinas / operasional dalam keadaan baik.

6 unit roda empat, 4 unit roda dua;

6 unit roda empat, 4 unit roda dua;

100 

Jumlah perlengkapan kantor yang masuk pemeliharaan. AC 25 unit; komputer 15 unit; mesin generator 1 unit. AC 25 unit; komputer 15 unit; mesin generator 1 unit. 100 

Presentase

pemeliharaan taman, tempat parkir dan

halaman. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

 

Jumlah gedung kantor yang direhab.

Ruang pimpinan/ruang tamu lantai I dan II, Ruang bidang, Ruang Pusdatin.

Ruang pimpinan/ruang tamu lantai I dan II, Ruang bidang, Ruang Pusdatin.

100 

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 2 100 

Tabel 3.4. Tabel Capaian Kinerja Sasaran 2

Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

Jumlah alat-alat studio dan komputer untuk Pusdatin Badan Investasi dan Promosi Aceh.

Kegiatan ini meliputi pengadaan komputer, meubelair dan alat-alat studio untuk Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) Investasi Aceh. Hasil yang dapat dicapai adalah beberapa item kebutuhan yaitu 2 led tv 60 inci; 2 led tv 40 inci; 2 pc desktop; 1 laptop; 1 printer; 2 tablet; 2 UPS; 1 paket peralatan jaringan; 1 paket software/program; 3 meja 1 kursi kerja; untuk PUSDATIN.

Jumlah kendaraan dinas / operasional dalam keadaan baik.

Kegiatan ini meliputi pembelian suku cadang mobil dinas, pembelian suku cadang roda-2, pembelian bahan bakar dan pelumas mobil dan kenderaan roda-roda-2, belanja Surat Tanda Kenderaan Bermotor (STNK) mobil dan kendaraan roda-2. Hasil yang dapat dicapai adalah 6 unit roda empat dan 4 unit roda dua dapat dirawat dan dioperasikan dengan baik atau 100% dari yang direncanakan.

Presentase pemeliharaan taman, tempat parkir dan halaman.

Kegiatan Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

Jumlah gedung kantor yang direhab.

Kegiatan ini terdiri dari 5 paket pekerjaan rehabilitasi terhadap gedung kantor, terutama pada bagian-bagian yang telah rusak atau tidak dapat digunakan sebagaimana fungsinya. Hasil yang dapat dicapai adalah rehab/penataan interior ruang pimpinan/kamar mandi, ruang pusdatin, lobby/ruang tunggu, kusen/jendela ruangan bidang, dan pembuatan kanopi mushalla Badan Investasi dan Promosi dapat dirawat agar berfungsi dengan baik atau 100% dari yang direncanakan.

Sasaran 3: Meningkatnya jumlah penanam modal. 

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah frekuensi pengawasan ke kabupaten/kota.

5 kali 5 kali 100

Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja.

70 buku 70 buku 100

Jumlah Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014.

200 buku 295 buku 147.5

Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan LKPM.

80 perusahaan 139 perusahaan 170

Jumlah nilai realisasi investasi. 2,000,000,000,000 rupiah 5,091,120,831,883 rupiah 254.56

Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.

Rasio daya serap tenaga kerja. 1:130 1:157 121 Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman modal. 5 kali 9 kali 180 Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman modal. 1 kali 1 kali 100

Jumlah peserta bimbingan teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal. 35 orang 32 orang 91.43 Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal. 2 kali 2 kali 100 Frekuensi fasilitasi penyelesaian permasalahan perusahaan penanaman modal. 1 kali 1 kali 100

Frekuensi publikasi informasi terkait LKPM.

2 kali 1 kali 50

Jumlah talkshow investasi. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

Jumlah penerima penghargaan investasi.

Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

Jumlah peserta Bimbingan Ketentuan/ Kebijakan Pelaksanaan Penanaman Modal.

40 orang 40 orang 100

Jumlah peserta kursus-kursus singkat.

Jumlah proyek investasi yang ditawarkan

15 proyek 18 proyek 120

Jumlah kegiatan promosi investasi.

14 kali 16 kali 114

Jumlah judul buku profil proyek investasi.

1 judul 4 judul 400

Jumlah leaflet promosi. 2000 lembar 2000 lembar 100

Jumlah tabloid. 24000 eksemplar 24000 eksemplar 100

Jumlah buku peluang investasi.

500 buah 500 buah 100

Jumlah display elektronik investasi dan promosi.

1 buah 1 buah 100

Jumlah lokasi rak display investasi dan promosi.

2 lokasi 2 lokasi 100

Jumlah media penyimpan digital bahan promosi.

110 keping 110 keping 100

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 3 208.76 

Tabel 3.5. Tabel Capaian Kinerja Sasaran 3

Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

Jumlah frekuensi pengawasan ke kabupaten/kota.

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini meliputi penguatan kelembagaan IPMK dan PTSP, evaluasi kinerja penanaman modal, menghadiri undangan rapat dan pembinaan urusan penanaman modal di Kabupaten/Kota dan mendampingi tamu BKPM/Instansi terkait &

Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja.

Kegiatan ini meliputi cetak Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja sebanyak 70 buah, atau 100% dari yang direncanakan.

Jumlah Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014.

Kegiatan ini meliputi cetak Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014 sebanyak 295 buah, atau 147% dari yang direncanakan.

Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan LKPM.

Melalui informasi dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang dihimpun, ada 139 perusahaan/ proyek yang dapat dicatat realisasi nilai investasinya, dengan rincian: PMDN 78 perusahaan/ proyek dan PMA 61 perusahaan/ proyek. Persentase yang dicapai adalah 170% dari yang direncanakan.

Jumlah nilai realisasi investasi.

Dari total nilai realisasi investasi tahun 2013 sebesar Rp5.091.120.831.883,- trilyun dan tahun 2012 sebesar Rp 1.269.203.702.854 ,-trilyun, maka terjadi kenaikan realisasi investasi di Aceh sebesar 301%. Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan pemantauan mengalami perbaikan yang sangat signifikan. Sistem jemput-bola yang dilakukan menigkatkan kepatuhan perusahaan untuk menyampaikan LKPM. Hasil pencapaian nilai realisasi investasi pada tahun 2013 adalah sebesar 254,56% dari target yang direncanakan.

Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.

Persentase kenaikan realisasi investasi di Aceh pada tahun 2013 sebesar 301%. Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan pemantauan mengalami perbaikan yang sangat signifikan. Sistem jemput-bola yang dilakukan menigkatkan kepatuhan perusahaan untuk menyampaikan LKPM. Persentase kenaikan nilai realisasi investasi pada tahun 2013 adalah sebesar 2006,67% dari target yang direncanakan.

Rasio daya serap tenaga kerja.

Jumlah serapan tenaga kerja tahun 2013 sebanyak 21.866 orang dengan penggunaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) 21.780 orang dan Tenaga Kerja Asing (TKA) 86 orang atau 121% dari target yang direncanakan.

Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman modal.

Yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah:

 Pemantauan, pembinaan dan pengawasan serta evaluasi terhadap perusahaan PMA/PMDN yang izinnya dikeluarkan oleh BKPM dan BP2T. Kegiatan ini meliputi pemantauan dan pengawasan kepada perusahaan baik PMDN maupun PMA di 9 Kabupaten/Kota (Aceh Barat, Aceh Tengah, Aceh Selatan, Aceh Besar, Pidie, Sabang, Bener Meriah, Lhokseumawe, dan Aceh Tamiang. Dari target pemantauan sebanyak 5 kali , dapat direalisasikan sebanyak 9 kali atau 180% dari yang ditargetkan.

 Pengawasan kepada perusahaan terhadap fasilitas (keringanan bea importasi mesin) yang pernah diterima dari pemerintah yaitu PT Beurata Subur Persada dan PT Potensi Bumi Sakti. Target 1 kali pengawasan tercapai 100%.

 Bimbingan Teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal yang diikuti oleh Instansi Teknis dan Perusahaan. Dengan peserta 32 orang dari 35 orang yang ditargetkan (91,43%).

 Rapat Koordinasi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal di Wilayah Timur dan di Wilayah Barat yang diikuti oleh Instansi Teknis dan Perusahaan di wilayah timur dan wilayah barat provinsi Aceh. Target 2 kali rapat koordinasi tercapai 100%.

 Pembentukan satuan tugas (Taskforce) untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi perusahaan penanaman modal di Aceh. Taskforce terdiri dari unsur Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Badan Investasi dan Promosi Aceh, serta instansi Pemerintah terkait lainnya, baik dari pusat maupun daerah. Tahun 2013 memfasilitasi permasalahan perusahan PT Sabang Mirae Energy, dan Perusahaan group Vogo (PT. Vogo Kora, PT. Vogo Blessing Aha, PT. Vogo Kora Utama, PT. Vogo Kora Indonesia, PT. Vogo PDPA Permina, dan PT. Vogo PDPA Permata). Perusahaan diberi

bersama. Target 1 kali penyelesaian masalah investor tercapai 100%.

 Publikasi informasi terkait Laporan kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Kegiatan ini meliputi iklan pengumuman di media cetak tentang kewajiban perusahaan untuk menyampaikan LKPM sebagaimana amanah dari Perka BKPM No. 3 Tahun 2012 tentang Pedoman dan Tatacara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal. Dari target 2 kali, hanya dapat diaksanakan 1 kali atau 50% karena jumlah perusahaan yang mau ditampilkan lebih banyak dari perkiraan semula, sehingga anggaran yang tersedia hanya mencukupi untuk satu (1) kali publikasi.

Permasalahan :

 Masih ada perusahaan yang belum secara reguler menyampaikan LKPM.

 Alamat perusahaan yang tidak dapat dijumpai (kantor administrasi perusahaan yang berpindah-pindah), SDM yang kurang memadai dalam pengisian LKPM, Kepatuhan Perusahaan dalam penyampaian LKPM secara tepat waktu dan berkelanjutan.

 Peserta rapat kordinasi yang hadir relatif bukan pengambil kebijakan, sehingga tindaklanjut dari hasil rapat koordinasi tidak berjalan sepenuhnya seperti yang diharapkan.

Solusi :

 Menegur perusahaan yang tidak menyampaikan LKPM melalui Surat Teguran dan perlu adanya sanksi sesuai ketentuan.

 Perlu dilakukan komunikasi dan koordinasi dengan kantor pusat, dan setiap perusahaan yang berinvestasi di Aceh agar membuka kantor di Aceh.

 Perlu diberi pembinaan kepada perusahaan agar menyampaikan kewajibannya untuk mengirimkan LKPM secara berkesinambungan dan benar sesuai ketentuan.

 Rapat koordinasi harus dihadiri oleh pengambil kebijakan, baik dari instansi terkait maupun dari perusahaan agar pengambilan kebijakan dapat segera diambil untuk menjadi solusi bagi masalah yang sedang dihadapi.

 Perlu peningkatan kerjasama, konsolidasi dengan pemerintah pusat dan daerah, mengenai data dan informasi realisasi investasi yang disampaikan perusahaan.

 Perlu meningkatkan sosialisasi Kebijakan dan Strategi Pengendalian Pelaksanaan Realisasi Penanaman Modal bagi PDKPM dan instansi teknis Kabupaten/kota.

 Publikasi tentang LKPM dapat dilakukan satu kali dengan dengan memasukkan jumlah perusahaan yang belum menyampaikan LKPM dan yang tidak aktif.

Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman modal.

Pemantauan, pembinaan dan pengawasan serta evaluasi terhadap perusahaan PMA/PMDN yang izinnya dikeluarkan oleh BKPM dan BP2T. Kegiatan ini meliputi pemantauan dan pengawasan kepada perusahaan baik PMDN maupun PMA di 9 Kabupaten/Kota (Aceh Barat, Aceh Tengah, Aceh Selatan, Aceh Besar, Pidie, Sabang, Bener Meriah, Lhokseumawe, dan Aceh Tamiang. Dari target pemantauan sebanyak 5 kali , dapat direalisasikan sebanyak 9 kali atau 180% dari yang ditargetkan.

Jumlah peserta bimbingan teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal.

Bimbingan Teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal yang diikuti oleh Instansi Teknis dan Perusahaan. Dengan peserta 32 orang dari 35 orang yang ditargetkan (91,43%).

Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal.

Rapat Koordinasi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal di Wilayah Timur dan di Wilayah Barat yang diikuti oleh Instansi Teknis dan Perusahaan di wilayah timur dan wilayah barat provinsi Aceh. Target 2 kali rapat koordinasi tercapai 100%.

Frekuensi fasilitasi penyelesaian permasalahan perusahaan penanaman modal.

Pembentukan satuan tugas (Taskforce) untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi perusahaan penanaman modal di Aceh. Taskforce terdiri dari unsur Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Badan Investasi dan Promosi Aceh, serta instansi Pemerintah terkait lainnya, baik dari pusat maupun daerah. Tahun 2013 memfasilitasi permasalahan perusahan PT Sabang Mirae Energy, dan Perusahaan group Vogo (PT. Vogo Kora, PT. Vogo Blessing Aha, PT. Vogo Kora Utama, PT. Vogo Kora

Indonesia, PT. Vogo PDPA Permina, dan PT. Vogo PDPA Permata). Perusahaan diberi tenggang waktu selama 1 bulan untuk menindaklanjuti hasil permasalahan yang dibahas bersama. Target 1 kali penyelesaian masalah investor tercapai 100%.

Frekuensi publikasi informasi terkait LKPM.

Publikasi informasi terkait Laporan kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Kegiatan ini meliputi iklan pengumuman di media cetak tentang kewajiban perusahaan untuk menyampaikan LKPM sebagaimana amanah dari Perka BKPM No. 3 Tahun 2012 tentang Pedoman dan Tatacara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal. Dari target 2 kali, hanya dapat diaksanakan 1 kali atau 50% karena jumlah perusahaan yang mau ditampilkan lebih banyak dari perkiraan semula, sehingga anggaran yang tersedia hanya mencukupi untuk satu (1) kali publikasi.

Jumlah talkshow investasi.

Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013. Jumlah penerima penghargaan investasi. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

Jumlah peserta Bimbingan Ketentuan/ Kebijakan Pelaksanaan Penanaman Modal.

Kegiatan ini meliputi honorarium non pns, belanja barang dan jasa, makan minum dan perjalanan dinas dalam/luar daerah dalam rangka bimbingan ketentuan/kebijakan penanaman modal. Yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah: mengikutsertakan 40 orang aparatur bidang penanaman modal dalam kegiatan bimbingan ketentuan/kebijakan penanaman modal. Dan mengikutsertakan 20 orang aparatur bidang penanaman modal dalam kegiatan kursus-kursus singkat untuk mendukung tugas di bidang penanaman modal. Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan 100% dari yang direncanakan.

Jumlah peserta kursus-kursus singkat.

Kegiatan ini meliputi keikutsertaan aparatur dalam bimtek/diklat dan sosialisasi dalam dan luar daerah sebanyak 31 orang atau 155% dari yang direncakan.

Jumlah Jumlah proyek investasi yang ditawarkan.

Proyek-proyek investasi yang ditawarkan adalah sebagai berikut:

1. Industri pengolahan kopi (daerah potensial: Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues).

2. Industri pengolahan dan pengemasan produk hasil kakao (daerah potensial: Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, dan Aceh Barat Daya).

3. Industri pengolahan karet (daerah potensial: Aceh Timur, Aceh Tamiang, dan Aceh Barat).

4. Industri pengolahan kelapa sawit dan berbagai turunan hasil sawit (daerah potensial: Aceh Tamiang, Aceh Singkil, dan Nagan Raya).

5. Industri parfum dan kosmetik beserta peningkatan produksi nilam (daerah potensial: Aceh Jaya, gayo Lues, Aceh Selatan, dan Aceh Barat).

6. Industri pengolahan pakan ternak (daerah potensial: Aceh Tenggara dan Aceh Selatan).

7. Pengembangan pertanian hortikultura (daerah potensial: Bener Meriah).

8. Industri pengolahan hasil peternakan sapi (susu dan daging) (daerah potensial: Aceh Besar dan Bener Meriah).

9. Pelabuhan Ikan Lampulo, Banda Aceh. 10. Pelabuhan Ikan Idi, Aceh Timur.

11. Kawasan pariwisata "Krueng Aceh River Walk," Banda Aceh.

12. Kawasan pariwisata "Ulee Lheu Beach and Recreation," Banda Aceh.

14. Pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal), Bener Meriah. 15. Layanan Roll-on/Roll-off Cargo Ferry, Langsa.

16. Industri Semen Laweung, Pidie.

17. Kapling lahan untuk pabrik di Kawasan Industri Aceh (KIA), Aceh Besar. 18. Layanan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang.

Adapun permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan tersebut adalah informasi yang dimuat masih umum. Kejelasan lahan (luas, status, harga sewa, dsb) belum secara rinci disampaikan. Selain itu, kecukupan energi listrik untuk industri juga belum secara pasti bisa diinformasikan kepada para calon investor potensial.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut solusi yang diberikan adalah perlunya koordinasi dengan instansi terkait, seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN), Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan berbagai SKPA sektoral, untuk mendapatkan informasi lahan dan kecukupan energy listrik untuk industry.

Jumlah kegiatan promosi investasi.

Kegiatan-kegiatan promosi investasi yang dilakukan :

Dokumen terkait