• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH ACEH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH ACEH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN INVESTASI DAN PROMOSI

LAPORAN

Jl. Ahmad Yani No. 39, Banda Aceh, Indonesia

AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

TAHUN 2013

(2)

Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT kami ucapkan, atas berkah dan rahmat-Nyalah LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LAKIP) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH TAHUN ANGGARAN 2013 dapat diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kemudian, tak lupa kita

sampaikan Shalawat dan Salam kehadirat Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya dari alam jahiliyah ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuaan.

LAKIP Tahun 2013 merupakan laporan pelaksanaan semua program dan kegiatan yang tercantum dalam Dokumen Pelaksana Anggaran Satuan Kerja Perangkat Aceh (DPA-SKPA) tahun 2013 yang berisi realisasi dan analisis terhadap kinerja Badan Investasi dan Promosi. Laporan ini dapat dijadikan pertimbangan untuk pembuatan kebijakan atau rencana kerja di tahun-tahun berikutnya agar visi dan misi organisasi tercapai.

Kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran tugas-tugas Badan Investasi dan Promosi selama ini. Semoga kerjasama yang baik tetap terpelihara di masa yang akan datang.

Banda Aceh,31Februari 2014

KEPALA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI

Ir. Iskandar, M.Sc Pembina Utama Madya NIP. 19600229 198603 1 003

(3)

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Kependudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ... 3

C. Aspek Strategis ... 4

D. Struktur Organisasi ... 5

E. Sistematika Penyajian ... 5

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 7

A. Rencana Strategis 2012 - 2017 ... 7

B. Indikator Kinerja Utama (IKU) ... 12

C. Penetapan Kinerja Utama Tahun 2013 ... 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ... 14

A. Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama ... 14

B. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2013 ... 15

C. Analisis Capaian Kinerja ... 21

D. Akuntabilitas Keuangan ... 48

BAB IV PENUTUP ... 50

A. Simpulan ... 50

B. Saran ... 50 LAMPIRAN

Lampiran I – Realisasi Penetapan Kinerja Tahun 2013

Lampiran II – Jadwal Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2013 Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi

Tahun Anggaran 2013

Lampiran IV – Dokumentasi Foto dan Berita Kegiatan Tahun 2013 Lampiran V – Rekam Jejak P2K-APBA

(4)

Ringkasan Eksekutif

Badan Investasi dan Promosi mempunyai kedudukan dan peran strategis dalam melaksanakan prioritas ketujuh RPJMN 2010-2014 yaitu perbaikan iklim investasi dan usaha. Untuk itu, seluruh program kerja Badan Investasi dan Promosi didasarkan pada tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang telah ditetapkan baik pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012-2017 dan Rencana Strategis (Renstra) Badan Investasi dan Promosi tahun 2012-2017 secara konsisten, terus menerus dan berkesinambungan.

Badan Investasi dan Promosi telah menetapkan empat tujuan dan lima sasaran yang akan dicapai dalam tahun 2013. Namun, karena belum memenuhi ketentuan yang terdapat pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dilakukan perbaikan pada sasaran, indikator kinerja, dan target. Dari 11 sasaran diubah menjadi 5 sasaran. Lima sasaran tersebut, dipilih menjadi sasaran strategis yang juga memuat Indikator Kinerja Utama (IKU). Target diubah menyesuaikan dengan indikatornya.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari 5 sasaran yang ditetapkan dalam Penetapan/Perjanjian Kinerja Tahun 2013, terdapat delapan sasaran yang berhasil dilaksanakan dengan baik (100% atau lebih), yaitu Sasaran Strategis 1,2,3 dan 5. Sedangkan sasaran strategis ke-empatbelum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik, meskipun demikian, tingkat pencapaian sasaran strategis ke-empat tersebut adalah 92,22%.

Secara keseluruhan, tingkat pencapaian kinerja Badan Investasi dan Promosi adalah sebesar 124,10%. Rincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut.

(5)

Sasaran 1: Terlayaninya kebutuhan administrasi perkantoran. 

Indikator Kinerja Target Realisasi % 

Persentase pemenuhan kebutuhan perangko, materai dan pengiriman barang cetakan dalam dan luar negeri.

100 % 100 % 100 

Persentase pelunasan

pembayaran listrik, telepon, dan air.

100 % 100 % 100 

Jumlah gedung kantor yang masuk pemeliharaan.

1 unit 1 unit 100 

Persentase ketersediaan kebutuhan alat tulis kantor.

100 % 100 % 100 

Persentase ketersediaan barang cetakan dan penggandaan.

100 % 100 % 100 

Persentase ketersediaan alat-alat listrik dan elektronik yang dibutuhkan.

100 % 100 % 100 

Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang masuk pengadaan baru.

AC 5 unit;

Komputer/Laptop 5 unit; Printer 4 unit; lemari 3 unit, TV 1 unit, proyektor 1 unit, Kamera/tustel 2 unit. AC 5 unit; Komputer/Laptop 5 unit; Printer 4 unit; lemari 3 unit, TV 1 unit, proyektor 1 Unit,

Kamera/tustel 2 unit.

100 

Persentase ketersediaan koran, majalah, buku perundang-undangan.

(6)

Persentase pelayanan makan minum rapat dan tamu.

100 % 100 % 100 

Jumlah aparatur dalam keikutsertaan koordinasi dan konsultasi di luar daerah yang dihadiri.

26 orang 31 orang

119.23  

Persentase ketersediaan pegawai non PNS dan tenaga keamanan kantor.

100 % 100 % 100 

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 1 101.75 

Sasaran 2: Peningkatan sarana dan prasarana aparatur. 

Jumlah alat-alat studio dan komputer untuk

Pusdatin Badan Investasi dan Promosi Aceh 2 led tv 60 inci; 2 led tv 40 inci; 2 pc desktop; 1 laptop; 1 printer; 2 tablet; 2 UPS; 1 paket peralatan jaringan; 1 paket software/program; 3 meja 1 kursi kerja;

2 led tv 60 inci; 2 led tv 40 inci; 2 pc desktop; 1 laptop; 1 printer; 2 tablet; 2 UPS; 1 paket peralatan jaringan; 1 paket software/program; 3 meja 1 kursi kerja;

100 

Jumlah kendaraan dinas / operasional dalam keadaan baik.

6 unit roda empat, 4 unit roda dua;

6 unit roda empat, 4 unit roda dua;

100 

Jumlah perlengkapan kantor yang masuk pemeliharaan.

AC 25 unit; komputer 15 unit; mesin generator 1 unit. AC 25 unit; komputer 15 unit; mesin generator 1 unit. 100  Presentase pemeliharaan taman, tempat parkir dan

halaman. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran

2013.

 

Jumlah gedung kantor yang direhab.

Ruang

pimpinan/ruang tamu lantai I dan II, Ruang bidang, Ruang Pusdatin.

Ruang

pimpinan/ruang tamu lantai I dan II, Ruang bidang, Ruang Pusdatin.

100 

(7)

Sasaran 3: Meningkatnya jumlah penanam modal. 

Jumlah frekuensi pengawasan ke kabupaten/kota.

5 kali 5 kali 100

Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja.

70 buku 70 buku 100

Jumlah Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014.

200 buku 295 buku 147.5

Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan LKPM.

80 perusahaan 139 perusahaan 170

Jumlah nilai realisasi investasi. 2,000,000,000,000 rupiah 5,091,120,831,883 rupiah 254.56

Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.

15 % 301 % 2,006.67

Rasio daya serap tenaga kerja. 1:130 1:157 121 Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman modal. 5 kali 9 kali 180 Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman modal. 1 kali 1 kali 100

Jumlah peserta bimbingan teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal. 35 orang 32 orang 91.43 Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal. 2 kali 2 kali 100

(8)

Frekuensi fasilitasi

penyelesaian permasalahan perusahaan penanaman modal.

1 kali 1 kali 100

Frekuensi publikasi informasi terkait LKPM.

2 kali 1 kali 50

Jumlah talkshow investasi. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

Jumlah penerima penghargaan investasi.

Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

Jumlah peserta Bimbingan Ketentuan/ Kebijakan Pelaksanaan Penanaman Modal.

40 orang 40 orang 100

Jumlah peserta kursus-kursus singkat.

20 orang 31 orang 155

Jumlah proyek investasi yang ditawarkan

15 proyek 18 proyek 120

Jumlah kegiatan promosi investasi.

14 kali 16 kali 114

Jumlah judul buku profil proyek investasi.

1 judul 4 judul 400

Jumlah leaflet promosi. 2000 lembar 2000 lembar 100

Jumlah tabloid. 24000 eksemplar 24000 eksemplar 100

Jumlah buku peluang investasi.

(9)

Jumlah display elektronik investasi dan promosi.

1 buah 1 buah 100

Jumlah lokasi rak display investasi dan promosi.

2 lokasi 2 lokasi 100

Jumlah media penyimpan digital bahan promosi.

110 keping 110 keping 100

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 3 208.76 

Sasaran 4: Meningkatnya realisasi investasi. 

Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal.

72 perusahaan 42 perusahaan 58.33 

Jumlah nilai rencana investasi. 6,350,000,000,000 rupiah 6,133,436,193,666 rupiah 96.59 

Persentase kenaikan nilai rencana investasi.

80 % 53.79 % 67.24 

Jumlah judul buku regulasi bidang penanaman modal.

2 judul 2 judul 100 

Jumlah buku regulasi bidang penanaman modal.

600 buku 600 buku 100 

Frekuensi sosialisasi regulasi penanaman modal.

1 kali 1 kali 100 

Jumlah peserta sosialisasi regulasi penanaman modal.

50 orang 50 orang 100 

Jumlah kajian perencanaan kawasan investasi.

1 kajian 1 kajian 100 

Jumlah kajian pengembangan investasi.

Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

 

Jumlah buku hasil kajian kawasan investasi.

200 buku 200 buku 100 

Jumlah media penyimpan data elektronik hasil kajian.

200 keping/ buah

200 keping/ buah

(10)

Frekuensi sosialisasi hasil

kajian investasi. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

 

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 4 92.22 

Sasaran 5: Tercapainya perencanaan bidang penanaman modal. 

Jumlah Dokumen

Perencanaan Investasi dan Laporan.

200 buku 479 buku 239.5 

Jumlah judul buku

data/panduan investasi. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

 

Jumlah buku data/panduan

investasi. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.   Frekuensi Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal. 1 kali 1 kali 100 

Jumlah peserta koordinasi perencanaan penanaman modal.

100 orang 85 Orang 85 

Frekuensi sosialisasi rencana bidang penanaman modal.

1 kali 1 kali 100 

Jumlah peserta sosialisasi rencana bidang penanaman modal.

50 orang 50 Orang 100 

Jumlah pusat data dan informasi investasi.

1 unit 1 unit 100 

Jumlah website. 1 buah 1 buah 100 

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 5 118 

Rata-rata capaian kinerja keseluruhan 124.10 

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penanaman modal atau investasi adalah salah-satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tantangannya adalah bagaimana meningkatkan minat calon-calon penanam modal (investor) dalam negeri dan luar negeri untuk menanamkan modalnya di suatu daerah. Upaya ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu kepastian hukum, stabilitas politik dan keamanan, dan kebijakan pemerintah. Faktor-faktor ini dalam lima tahun ke depan masih memerlukan perhatian khusus dalam rangka meningkatkan investasi di Aceh. Perhatian ini perlu direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi setiap tahun.

Kepastian hukum sangat dibutuhkan dalam upaya menarik minat penanam modal. Ini ditandai oleh keselarasan regulasi bidang penanaman modal, baik di tingkat nasional maupun daerah. Sebaliknya, produk-produk hukum yang tumpang-tindih atau saling bertentangan akan membingungkan dan menyulitkan penanam modal dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya. Karena itu, pembenahan legislasi bidang penanaman modal perlu terus dilakukan.

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah stabilitas politik dan keamanan. Dari pelaksanaan tugas di bidang penanaman modal pada tahun-tahun sebelumnya dapat disimpulkan bahwa salah-satu penyebab tidak kondusifnya iklim investasi di Aceh adalah karena masih belum adanya pemahaman yang sama dari masyarakat akan arti pentingnya investasi bagi pemulihan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Ini ditandai oleh adanya gangguan-gangguan dari sebagian masyarakat; harga tanah yang tidak rasional; serta penolakan lainnya yang menyebabkan penanam modal tidak dapat melakukan kegiatan investasi atau perluasan usaha di Provinsi Aceh. Karena faktor ini tidak dapat langsung dikendalikan oleh badan nasional/daerah bidang penanaman modal, diperlukan koordinasi aktif dengan kepolisian, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah di tingkat desa/kampung hingga dengan masyarakat luas secara berkesinambungan. Bahkan, peran

(12)

masyarakat melalui partai politik nasional dan lokal di Aceh menjadi begitu penting pasca MoU Helsinki yang diimplementasikan melalui Undang-Undang No, 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.

Hal ketiga yang menjadi faktor utama bagi kegiatan penanaman modal adalah kebijakan pemerintah. Prinsip dasarnya adalah bahwa kegiatan penanaman modal akan semakin besar kualitas dan kuantitasnya jika pemerintah mempermudah perizinan dan pelayanan lain di bidang penanaman modal. Karena itu, upaya perbaikan regulasi untuk meningkatkan minat calon-calon penanam modal baru terus dilakukan berdasarkan masukan dari dunia usaha dan belajar dari pengalaman negara lain.

Sebagaimana telah dilakukan dalam lima tahun terakhir, berbagai investasi di Aceh perlu didorong untuk terus berkembang, baik investasi berfasilitas, investasi non-fasilitas, investasi rumah tangga, maupun investasi pemerintah. Investasi pihak swasta perlu ditumbuhkembangkan karena investasi dari pemerintah sangat terbatas dan hanya pada sektor non-profit yang tidak diminati oleh pihak swasta, seperti penyediaan sarana dan prasarana umum (infrastruktur). Selain itu, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kerja lokal untuk mengisi pasar tenaga kerja lokal juga dilakukan secara beriringan agar kegiatan penanaman modal di Aceh dapat betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Dengan lahirnya Undang-undang Pemerintahan Aceh No. 11 Tahun 2006 dan terbentuknya pemerintahan yang lebih otonom, maka Pemerintah Aceh melalui Badan Investasi dan Promosi dapat bertugas lebih mandiri untuk melaksanakan penyusunan perencanaan Penanaman Modal secara makro; mengidentifikasi potensi unggulan daerah; melakukan kegiatan promosi potensi daerah; menyusun regulasi perizinan penanaman modal; sekaligus melakukan pengendalian dan pengawasan serta kerjasama dalam bidang penanaman modal.

Untuk tercapainya peningkatan investasi di Provinsi Aceh, perlu dibuat suatu acuan dalam pelaksanaan tugas Badan Investasi dan Promosi, sehingga potensi daerah dapat dijadikan sebagai sumber peningkatan pendapatan daerah dan pendapatan untuk kesejahteraan masyarakat. Acuan yang digunakan adalah dalam bentuk Rencana Strategis (Renstra) yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Badan Investasi dan Promosi.

(13)

Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi kemudian diwujudkan dengan berbagai program dan kegiatan setiap tahun selama lima tahun. Tahun 2012 adalah tahun terkakhir pelaksanaan Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi yang perlu dilaporkan akuntabilitasnya melalui suatu Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Qanun No. 5 Tahun 2007 Bagian Keenam tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah, dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam; Badan Investasi dan Promosi mempunyai tugas umum Pemerintahan dan Pembangunan di bidang pengembangan investasi dan promosi berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas di atas, Badan Investasi dan Promosi memiliki fungsi: 1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Badan;

2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang; 3. Penyusunan dan perumusan kebijakan teknis di bidang investasi dan promosi; 4. Peningkatan keterpaduan penyusunan rencana dan program antar instansi terkait

di daerah di bidang investasi dan promosi;

5. Pemberian rekomendasi, perizinan, pendaftaran perusahaan dan pelaksanaan pelayanan umum lintas kabupaten/kota di bidang investasi dan promosi;

6. Pembinaan dan pengembangan investasi dan promosi;

7. Pemantauan dan pengawasan operasional pelaksanaan investasi;

8. Promosi, informasi dan pameran bagi upaya pengembangan investasi; dan 9. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis badan (UPTB).

Untuk menyelenggarakan fungsi dimaksud, Badan Investasi dan Promosi mempunyai kewenangan:

1. Menyediakan dukungan pengembangan kawasan investasi;

2. Merencanakan dan mengendalikan pembangunan secara makro di bidang investasi dan promosi;

(14)

3. Melaksanakan pelatihan bidang investasi;

4. Melakukan kerjasama dalam bidang investasi dengan kabupaten/kota;

5. Melaksanakan pembinaan sumber daya manusia di bidang pengelolaan pasar; 6. Melaksanakan promosi dan menyelenggarakan pameran, kerjasama luar negeri

bagi keperluan investasi serta mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan investasi dan promosi; dan

7. Menyediakan dukungan fasilitas pengembangan kawasan investasi serta merencanakan kawasan investasi.

C. Aspek Strategis

Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 telah menetapkan 11 prioritas nasional yaitu

1. Reformasi birokrasi dan tata kelola; 2. Pendidikan;

3. Kesehatan;

4. Penanggulangan kemiskinan; 5. Ketahanan pangan;

6. Infrastruktur;

7. Iklim investasi dan usaha; 8. Energi;

9. Lingkungan hidup dan penanganan bencana;

10. Daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan paska konflik; serta 11. Kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.

Mengacu pada poin ketujuh di atas dapat dilihat bahwa peran strategis Badan Investasi dan Promosi yang dalam bidang penanaman modal untuk mewujudkan iklim investasi dan usaha sebagai prioritas yang direncanakan dalam jangka waktu lima tahun (jangka menengah).

(15)

D. Struktur Organisasi

Semua tugas, fungsi, dan kewenangan yang disebutkan di atas dikelola melalui struktur organisasi berikut:

1. Kepala Badan; 2. Sekretariat;

3. Bidang Program dan Pelaporan; 4. Bidang Promosi;

5. Bidang Perizinan;

6. Bidang Pengembangan Investasi;

Selain struktur formal di atas, Badan Investasi dan Promosi juga membentuk Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) Investasi Aceh yang berfungsi sebagai pengumpul, penyimpan, pengolah, dan penyebar data dan informasi yang diterbitkan oleh Insntasi Pemerrintah Daerah Provinsi bidang Penanaman Modal (IPDPPM) di Aceh ini.

E. Sistematika Penyajian

Pada dasarnya laporan akuntabilitas ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Badan Investasi dan Promosi selama Tahun 2013. Capaian kinerja (performance results) tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) Tahun 2013 sebagai tolok ukur keberhasilan Tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang.

Sistematika penyajian LAKIP Badan Investasi dan Promosi Tahun 2013 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

(16)

Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan mengambil contoh praktis pada LAKIP Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara tahun 2011.

Adapun sistematika penyajian laporan ini adalah sebagai berikut :

● Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, aspek strategis Badan Investasi dan Promosi, serta struktur organisasi;

● Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan secara ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar pelaksanan program, kegiatan dan anggaran Badan Investasi dan Promosi Tahun 2013 meliputi Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi Tahun 2012-2017, Indikator Kinerja Utama (IKU), dan Penetapan Kinerja Tahun 2013.

● Bab III – Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013, menjelaskan analisis pencapaian kinerja Badan Investasi dan Promosi dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk Tahun 2013.

● Bab IV – Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun 2013 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.

(17)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis Tahun 2012-2017

Rencana Strategis (Renstra) Badan Investasi dan Promosi merupakan perencanaan jangka menengah yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan kepadanya.

Penyusunan Renstra 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh tahun 2012-2017, khususnya terkait dengan prioritas pembangunan bidang penanaman modal. Karena RPJMA 2012-2017 baru ditetapkan pada Desember 2013, beberapa penyesuaian dilakukan terhadap Renstra tersebut. Secara ringkas, subtansi Renstra 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi dapat diilustrasikan sebagai berikut:

a. Visi

Visi Badan Investasi dan Promosi adalah “Aceh Menjadi Salah-Satu Daerah Investasi Utama Tahun 2017”.

b. Misi

Dalam rangka mewujudkan visinya, Badan Investasi dan Promosi menetapkan lima misi, yaitu:

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Penanaman Modal; 2. Membentuk Citra Aceh sebagai Daerah Tujuan Utama Investasi;

(18)

3. Melaksanakan Integrasi Perencanaan dan Pengendalian Penanaman Modal dengan Pemerintah, Pemerintah Aceh, Pemerintah Kabupaten/Kota, Swasta, Perbankan dan Masyarakat.

c. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Investasi dan Promosi

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, Badan Investasi dan Promosi menetapkan tiga (3) tujuan yang akan dicapai oleh organisasi dalam jangka waktu sampai tahun 2017, yaitu :

1. Meningkatkan efektifitas promosi dan kualitas pelayanan penanaman modal. 2. Meningkatkan iklim investasi dan realisasi investasi.

3. Meningkatkan kualitas perencanaan bidang penanaman modal.

Setelah tujuan ditetapkan, kemudian ditentukan pula sasaran yang akan ditempuh agar tujuan dimaksud dapat tercapai. Adapun sasaran jangka menengah dari Badan Investasi dan Promosi adalah :

1. Terlayaninya kebutuhan administrasi perkantoran. 2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur. 3. Meningkatnya jumlah penanam modal. 4. Meningkatnya realisasi investasi.

5. Tercapainya perencanaan bidang penanaman modal yang komprehensif. 

d. Sasaran

Berdasarkan atas tujuan, selanjutnya Badan Investasi dan Promosi menjabarkan sasaran-sasaran yang strategis yang akan dicapai secara tahunan selama periode Renstra. Sasaran dan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan pelaksanaan Renstra selama lima tahun sebagian berpedoman pada indikator pada Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

(19)

Tahun 2008 tentang tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Adapun sasaran dan indikator kinerja tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut.

Sasaran Indikator

Tujuan 1: Meningkatkan efektifitas promosi dan kualitas pelayanan penanaman modal.

Sasaran 1: Terlayaninya kebutuhan administrasi perkantoran.

● Persentase pemenuhan kebutuhan perangko, materai dan pengiriman barang cetakan dalam dan luar negeri.

● Persentase pelunasan pembayaran listrik, telepon, dan air.

● Jumlah gedung kantor yang masuk pemeliharaan.

● Persentase ketersediaan kebutuhan alat tulis kantor.

● Persentase ketersediaan barang cetakan dan penggandaan.

● Persentase ketersediaan alat-alat listrik dan elektronik yang dibutuhkan.

● Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang masuk pengadaan baru.

● Persentase ketersediaan koran, majalah, buku perundang-undangan.

● Persentase pelayanan makan minum rapat dan tamu.

● Jumlah rapat koordinasi dan konsultasi di luar daerah yang dihadiri.

● Persentase ketersediaan pegawai non PNS dan tenaga keamanan kantor. Sasaran 2: Peningkatan sarana dan prasarana

aparatur.

● Jumlah alat-alat studio dan komputer untuk Pusdatin Badan Investasi dan Promosi Aceh.

● Jumlah kendaraan dinas / operasional dalam keadaan baik.

● Jumlah perlengkapan kantor yang masuk pemeliharaan.

Presentase pemeliharaan taman, tempat parkir dan halaman (tidak dialokasikan pada TA 2013).

(20)

Sasaran 3: Meningkatnya jumlah penanam modal.

● Jumlah frekuensi pengawasan ke kabupaten/kota.

● Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja.

● Jumlah Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014.

● Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan LKPM.

● Jumlah nilai realisasi investasi.

● Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.

● Rasio daya serap tenaga kerja.

● Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman modal.

● Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman modal.

● Jumlah peserta bimbingan teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal.

● Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal.

● Frekuensi fasilitasi penyelesaian permasalahan perusahaan

penanaman modal.

● Frekuensi publikasi informasi terkait LKPM.

● Jumlah talkshow investasi.

● Jumlah penerima penghargaan investasi.

● Jumlah peserta Bimbingan

Ketentuan/ Kebijakan Pelaksanaan Penanaman Modal.

● Jumlah peserta kursus-kursus singkat.

● Jumlah proyek investasi yang ditawarkan

● Jumlah kegiatan promosi investasi.

● Jumlah judul buku profil proyek investasi.

● Jumlah leaflet promosi.

● Jumlah tabloid.

● Jumlah buku peluang investasi.

● Jumlah display elektronik investasi dan promosi.

(21)

dan promosi.

● Jumlah media penyimpan digital bahan promosi.

Tujuan 2: Meningkatkan iklim investasi dan realisasi investasi.

Sasaran 4: Meningkatnya realisasi investasi. ● Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal.

Jumlah nilai rencana investasi.

Persentase kenaikan nilai rencana investasi.

● Jumlah judul buku regulasi bidang penanaman modal.

● Jumlah buku regulasi bidang penanaman modal.

● Frekuensi sosialisasi regulasi penanaman modal.

● Jumlah peserta sosialisasi regulasi penanaman modal.

● Jumlah kajian perencanaan kawasan investasi.

Jumlah kajian pengembangan investasi (tidak dialokasikan pada TA 2013).

● Jumlah buku hasil kajian kawasan investasi.

● Jumlah media penyimpan data elektronik hasil kajian.

Frekuensi sosialisasi hasil kajian investasi (tidak dialokasikan pada TA 2013).

Tujuan 4: Meningkatkan kualitas perencanaan bidang penanaman modal.

Sasaran 5: Tercapainya perencanaan bidang penanaman modal yang komprehensif.

● Jumlah Dokumen Perencanaan Investasi dan Laporan.

● Jumlah judul buku data/panduan investasi.

Jumlah buku data/panduan investasi (tidak dialokasikan pada TA 2013).

Jumlah judul buku data/panduan investasi (tidak dialokasikan pada TA 2013).

● Jumlah buku data/panduan investasi.

● Frekuensi Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal.

(22)

perencanaan penanaman modal.

● Frekuensi sosialisasi rencana bidang penanaman modal.

● Jumlah peserta sosialisasi rencana bidang penanaman modal.

● Jumlah pusat data dan informasi investasi.

● Jumlah website.

Tabel 2.1. Sasaran dan Indikator Tahun 2013 pada Badan Investasi dan Promosi.

B. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Di antara sasaran dan indikator kinerja di atas, terdapat sasaran yang strategis dan indikator kinerja yang utama. Badan Investasi dan Promosi telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara berjenjang sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan IKU telah mengacu pada Renstra Badan Investasi dan Promosi serta RPJMA tahun 2012-2017.

Berdasarkan telaah terhadap Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta LAKIP Tahun 2011 Kementerian Negara PAN dan Reformasi Birokrasi, IKU Badan Investasi dan Promosi dipilih dari sasaran yang strategis dan indikator-indikator kinerja yang ada dalam Tabel 2.1 di atas (ditandai dengan huruf yang ditebalkan) yang memiliki fokus pada perspektif stakeholder, sedangkan yang fokusnya pada internal bussines proses (peningkatan kapasitas internal organisasi) tidak dijadikan sebagai IKU.

Adapun Sasaran Strategis dan IKU Badan Investasi dan Promosi adalah sebagai berikut:

(23)

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama

1 Meningkatnya jumlah

penanam modal.

 Jumlah nilai realisasi investasi.

 Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.  Rasio daya serap tenaga kerja.

2 Meningkatnya realisasi

investasi.

 Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal.  Jumlah nilai rencana investasi.

 Persentase kenaikan nilai rencana investasi.

Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Investasi dan Promosi.

C. Penetapan Kinerja Tahun 2013

Badan Investasi dan Promosi telah mengeluarkan Penetapan Kinerja Tahun 2013 sebagaimana dimuat dalam Lampiran I. Namun, untuk mengikuti RPJMA 2012-2017 yang baru ditetapkan pada Desember 2013, beberapa penyesuaian dilakukan tanpa mengubah maksud indikator kinerja yang bersangkutan.

Penyesuaian yang dilakukan adalah pada nomenklatur indikator “Jumlah penanam modal asing/dalam negeri” yang dalam laporan ini diubah menjadi “Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal” dan berada pada Sasaran 4. Selain itu, ditambahkan satu indikator baru, yaitu “Persentase kenaikan nilai realisasi investasi” karena diperlukan untuk membandingkan kondisi realiasai investasi antara satu tahun sebelumnya dengan tahun evaluasi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Sasaran 3: Meningkatnya jumlah penanam modal. 

Jumlah nilai realisasi investasi. 2,000,000,000,000 rupiah 

Persentase kenaikan nilai realisasi investasi. 15% 

Rasio daya serap tenaga kerja. 1:130

Sasaran 4: Meningkatnya realisasi investasi. 

Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal.

72 perusahaan 

Jumlah nilai rencana investasi. 6,350,000,000,000 rupiah 

Persentase kenaikan nilai rencana investasi. 80 % 

(24)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013

A. Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama

Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Investasi dan Promosi tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasinya. Penilaian pencapaian indikator sasaran menggunakan Realisasi Penetapan Kinerja Tahun 2013 yang diperbaharui sebagaimana dimuat dalam Bab II.

Adapun capaian realisasi Penetapan Kinerja tahun 2013 Badan Investasi dan Promosi adalah sebagaimana tertuang dalam tabel berikut.

Indikator Kinerja

Utama Target Realisasi  %

Sasaran 3: Meningkatnya jumlah penanam modal. 

Jumlah nilai realisasi investasi. 2.000.000.000.000 rupiah 5.091.120.831.883 rupiah  254.56 Persentase kenaikan nilai realisasi investasi. 15% 301%  2,006.67

Rasio daya serap tenaga kerja.

1:210 1:157  80.37

Sasaran 4: Meningkatnya realisasi investasi. 

Jumlah nilai rencana investasi. 6.350.000.000.000 rupiah 6.133.436.193.666 rupiah  96.59 Persentase kenaikan nilai rencana investasi. 15 % 53,79%  358.60

(25)

B. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2013

Tingkat capaian kinerja Badan Investasi dan Promosi tahun 2013 untuk seluruh indikator dapat diilustrasikan dalam tabel berikut.

Sasaran 1: Terlayaninya kebutuhan administrasi perkantoran. 

Indikator Kinerja Target Realisasi % 

Persentase pemenuhan kebutuhan perangko, materai dan pengiriman barang cetakan dalam dan luar negeri.

100 % 100 % 100 

Persentase pelunasan

pembayaran listrik, telepon, dan air.

100 % 100 % 100 

Jumlah gedung kantor yang masuk pemeliharaan.

1 unit 1 unit 100 

Persentase ketersediaan kebutuhan alat tulis kantor.

100 % 100 % 100 

Persentase ketersediaan barang cetakan dan penggandaan.

100 % 100 % 100 

Persentase ketersediaan alat-alat listrik dan elektronik yang dibutuhkan.

100 % 100 % 100 

Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang masuk pengadaan baru.

AC 5 unit;

Komputer/Laptop 5 unit; Printer 4 unit; lemari 3 unit, TV 1 unit, proyektor 1 unit, Kamera/tustel 2 unit. AC 5 unit; Komputer/Laptop 5 unit; Printer 4 unit; lemari 3 unit, TV 1 unit, proyektor 1 Unit,

Kamera/tustel 2 unit.

(26)

Persentase ketersediaan koran, majalah, buku perundang-undangan.

100 % 100 % 100 

Persentase pelayanan makan minum rapat dan tamu.

100 % 100 % 100 

Jumlah aparatur dalam keikutsertaan koordinasi dan konsultasi di luar daerah yang dihadiri.

26 orang 31 orang

119.23  

Persentase ketersediaan pegawai non PNS dan tenaga keamanan kantor.

100 % 100 % 100 

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 1 101.75 

Sasaran 2: Peningkatan sarana dan prasarana aparatur. 

Jumlah alat-alat studio dan komputer untuk

Pusdatin Badan Investasi dan Promosi Aceh 2 led tv 60 inci; 2 led tv 40 inci; 2 pc desktop; 1 laptop; 1 printer; 2 tablet; 2 UPS; 1 paket peralatan jaringan; 1 paket software/program; 3 meja 1 kursi kerja;

2 led tv 60 inci; 2 led tv 40 inci; 2 pc desktop; 1 laptop; 1 printer; 2 tablet; 2 UPS; 1 paket peralatan jaringan; 1 paket software/program; 3 meja 1 kursi kerja;

100 

Jumlah kendaraan dinas / operasional dalam keadaan baik.

6 unit roda empat, 4 unit roda dua;

6 unit roda empat, 4 unit roda dua;

100 

Jumlah perlengkapan kantor yang masuk pemeliharaan.

AC 25 unit; komputer 15 unit; mesin generator 1 unit. AC 25 unit; komputer 15 unit; mesin generator 1 unit. 100  Presentase pemeliharaan taman, tempat parkir dan

halaman. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran

2013.

(27)

Jumlah gedung kantor yang direhab.

Ruang

pimpinan/ruang tamu lantai I dan II, Ruang bidang, Ruang Pusdatin.

Ruang

pimpinan/ruang tamu lantai I dan II, Ruang bidang, Ruang Pusdatin.

100 

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 2 100 

Sasaran 3: Meningkatnya jumlah penanam modal. 

Jumlah frekuensi pengawasan ke kabupaten/kota.

5 kali 5 kali 100

Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja.

70 buku 70 buku 100

Jumlah Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014.

200 buku 295 buku 147.5

Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan LKPM.

80 perusahaan 139 perusahaan 170

Jumlah nilai realisasi investasi. 2,000,000,000,000 rupiah 5,091,120,831,883 rupiah 254.56

Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.

15 % 301 % 2,006.67

Rasio daya serap tenaga kerja. 1:130 1:157 121 Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman modal. 5 kali 9 kali 180 Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman modal. 1 kali 1 kali 100

Jumlah peserta bimbingan teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal.

(28)

Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal. 2 kali 2 kali 100 Frekuensi fasilitasi penyelesaian permasalahan perusahaan penanaman modal. 1 kali 1 kali 100

Frekuensi publikasi informasi terkait LKPM.

2 kali 1 kali 50

Jumlah talkshow investasi. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

Jumlah penerima penghargaan investasi.

Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

Jumlah peserta Bimbingan Ketentuan/ Kebijakan Pelaksanaan Penanaman Modal.

40 orang 40 orang 100

Jumlah peserta kursus-kursus singkat.

20 orang 31 orang 155

Jumlah proyek investasi yang ditawarkan

15 proyek 18 proyek 120

Jumlah kegiatan promosi investasi.

14 kali 16 kali 114

Jumlah judul buku profil proyek investasi.

1 judul 4 judul 400

Jumlah leaflet promosi. 2000 lembar 2000 lembar 100

(29)

Jumlah buku peluang investasi.

500 buah 500 buah 100

Jumlah display elektronik investasi dan promosi.

1 buah 1 buah 100

Jumlah lokasi rak display investasi dan promosi.

2 lokasi 2 lokasi 100

Jumlah media penyimpan digital bahan promosi.

110 keping 110 keping 100

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 3 208.76 

Sasaran 4: Meningkatnya realisasi investasi. 

Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal.

72 perusahaan 42 perusahaan 58.33 

Jumlah nilai rencana investasi. 6,350,000,000,000 rupiah 6,133,436,193,666 rupiah 96.59 

Persentase kenaikan nilai rencana investasi.

80 % 53.79 % 67.24 

Jumlah judul buku regulasi bidang penanaman modal.

2 judul 2 judul 100 

Jumlah buku regulasi bidang penanaman modal.

600 buku 600 buku 100 

Frekuensi sosialisasi regulasi penanaman modal.

1 kali 1 kali 100 

Jumlah peserta sosialisasi regulasi penanaman modal.

50 orang 50 orang 100 

Jumlah kajian perencanaan kawasan investasi.

1 kajian 1 kajian 100 

Jumlah kajian pengembangan

investasi. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

 

Jumlah buku hasil kajian kawasan investasi.

(30)

Jumlah media penyimpan data elektronik hasil kajian.

200 keping/ buah

200 keping/ buah

100 

Frekuensi sosialisasi hasil

kajian investasi. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

 

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 4 92.22 

Sasaran 5: Tercapainya perencanaan bidang penanaman modal. 

Jumlah Dokumen

Perencanaan Investasi dan Laporan.

200 buku 479 buku 239.5 

Jumlah judul buku

data/panduan investasi. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

 

Jumlah buku data/panduan

investasi. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.   Frekuensi Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal. 1 kali 1 kali 100 

Jumlah peserta koordinasi perencanaan penanaman modal.

100 orang 85 Orang 85 

Frekuensi sosialisasi rencana bidang penanaman modal.

1 kali 1 kali 100 

Jumlah peserta sosialisasi rencana bidang penanaman modal.

50 orang 50 Orang 100 

Jumlah pusat data dan informasi investasi.

1 unit 1 unit 100 

Jumlah website. 1 buah 1 buah 100 

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 5 118 

Rata-rata capaian kinerja keseluruhan 124.10 

(31)

C. Analisis Capaian Kinerja

Analisis capaian kinerja masing-masing sasaran diuraikan menurut indikator kinerja dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Analisis ini menjelaskan lebih lanjut tentang pelaksanaan, serta jika ada, permasalahan dan solusinya untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Sasaran 1: Terlayaninya kebutuhan administrasi perkantoran. 

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi % 

Persentase pemenuhan kebutuhan perangko, materai dan pengiriman barang cetakan dalam dan luar negeri.

100 % 100 % 100 

Persentase pelunasan pembayaran listrik, telepon, dan air.

100 % 100 % 100 

Jumlah gedung kantor yang masuk pemeliharaan.

1 unit 1 unit 100 

Persentase ketersediaan kebutuhan alat tulis kantor.

100 % 100 % 100 

Persentase ketersediaan barang cetakan dan penggandaan.

100 % 100 % 100 

Persentase ketersediaan alat-alat listrik dan elektronik yang dibutuhkan.

(32)

Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang masuk pengadaan baru.

AC 5 unit; Komputer/Laptop 5 unit; Printer 4 unit; lemari 3 unit, TV 1 unit, proyektor 1 unit, Kamera/tustel 2 unit. AC 5 unit; Komputer/Laptop 5 unit; Printer 4

unit; lemari 3 unit, TV 1 unit, proyektor 1 Unit, Kamera/tustel 2 unit.

100 

Persentase ketersediaan koran, majalah, buku perundang-undangan.

100 % 100 % 100 

Persentase pelayanan makan minum rapat dan tamu.

100 % 100 % 100 

Jumlah aparatur dalam keikutsertaan koordinasi dan konsultasi di luar daerah yang dihadiri.

26 orang 31 orang

119.23

Persentase ketersediaan pegawai non PNS dan tenaga keamanan kantor.

100 % 100 % 100 

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 1 101.75 

Tabel 3.3. Tabel Capaian Kinerja Sasaran 1

Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

Persentase pemenuhan kebutuhan perangko, materai dan pengiriman barang cetakan dalam dan luar negeri.

Kegiatan meliputi pengiriman surat-surat dinas, belanja perangko, materai dan benda-benda pos lainnya serta pengiriman paket dinas. Hasil yang dapat dicapai adalah 100% kebutuhan perangko, materai dan pengiriman barang cetakan dalam dan luar negeri dapat dipenuhi.

(33)

Persentase pelunasan pembayaran listrik, telepon, dan air.

Kegiatan meliputi pembayaran jasa rekening telepon 7 saluran, biaya air PDAM dan biaya rekening listrik kantor. Jangka waktu 12 bln Listrik; 12 bln Telepon; 12 bln Jasa Air. Hasil yang dapat dicapai adalah 100% kebutuhan pembayaran listrik, telepon, dan air dapat dipenuhi.

Jumlah gedung kantor yang masuk pemeliharaan.

Kegiatan meliputi pembayaran honorarium pegawai honorer/tidak tetap dan pembelian peralatan kebersihan dan bahan kebersihan kantor. Hasil yang dapat dicapai adalah 1 (satu) unit gedung Badan Investasi dan Promosi dengan luasan lantai/lahan yang dikelola adalah Lt 1 = 1135m2; Lt 2 = 1135m2; dan halaman = 385m2 yang masuk pemeliharaan atau 100%dari yang direncanakan.

Persentase ketersediaan kebutuhan alat tulis kantor.

Kegiatan meliputi belanja alat tulis kantor. Hasil yang dapat dicapai adalah 100% kebutuhan alat tulis kantor dapat terpenuhi.

Persentase ketersediaan barang cetakan dan penggandaan.

Kegiatan meliputi pencetakan dokumen-dokumen dinas dan foto copy surat-surat dan blangko kedinasan. Hasil yang dapat dicapai adalah 100% barang cetakan dan penggandaan dapat dipenuhi.

Persentase ketersediaan alat-alat listrik dan elektronik yang dibutuhkan.

Kegiatan meliputi pembelian alat-alat listrik dan elektronik (lampu pijar battery kering). Hasil yang dapat dicapai adalah 100% alat-alat listrik dan elektronik yang dibutuhkan dapat tersedia.

(34)

Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang masuk pengadaan baru.

Kegiatan meliputi honorarium tim pengadaan/pemeriksaan barang dan jasa, biaya dekorasi dan spanduk untuk keperluan hari-hari besar dan biaya publikasi media cetak. Hasil yang dapat dicapai adalah tersedia AC 4 unit; Komputer 5 unit; Printer 4 unit; lemari 3 unit; televisi 1 unit; dan Kamera 2 unit atau 100% dari yang direncanakan.

Persentase ketersediaan koran, majalah, buku perundang-undangan.

Kegiatan meliputi belanja surat kabar/majalah (Serambi Indonesia; Kompas; Waspada; Majalah Tempo) buku-buku sebagai sumber informasi dan peraturan yang ada. Hasil yang dapat dicapai adalah kebutuhan koran, majalah, buku perundang-undangan dapat dipenuhi dengan baik.

Persentase pelayanan makan minum rapat dan tamu.

Kegiatan meliputi penyediaan makanan dan minuman keperluan rapat dan untuk tamu. Hasil yang dapat dicapai adalah pelayanan makan minum rapat dan tamu dapat dilaksanakan dengan baik sesuai kebutuhan atau 100% dari yang direncanakan.

Jumlah rapat koordinasi dan konsultasi di luar daerah yang dihadiri.

Kegiatan ini terdiri dari rapat konsultasi dan pelatihan aparatur Badan Investasi dan Promosi, hasil yang dapat dicapai adalah 26 kali rapat koordinasi dan konsultasi di luar daerah yang dihadiri dan pengiriman 8 orang aparatur Badan Investasi dan Promosi untuk mengikuti bimbingan teknis/kursus singkat. Realisasi kegiatan ini adalah 100% dari yang direncanakan.

(35)

Adapun bimbingan teknis / kursus singkat yang diikuti adalah:

 Sebanyak 2 orang mengikuti Bimtek/Sosialisasi Perpres RI No.07 Tahun 2012 di Medan.  Sebanyak 2 orang mengikuti Workshop Presentation with Powerpoint di Jakarta.

 Sebanyak 1 orang mengikuti Kursus Fotografi Dasar di Jakarta.

 Sebanyak 2 orang mengikuti Bimtek Pelaksanaan Perjalanan Dinas dihubungkan dengan Inpres No.01 Tahun 2013 serta Strategi Pengelolaan Keuangan Daerah Sesuai Standar Akuntansi Pemerintah di Jakarta.

 Sebanyak 1 orang mengikuti Bimtek dan Diklat Nasional Teknis Implementasi Manajemen Aset Daerah di Yogyakarta.

Selain bimbingan teknis di atas, dilakukan pula pengiriman 23 aparatur untuk mengikuti beberapa kegiatan tambahan sesuai dengan undangan yang diterima Badan Investasi dan Promosi, yaitu.

 Sebanyak 1 orang mengikuti Sosialisasi Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu di Medan.

 Sebanyak 4 orang mengikuti Workshop Strategi Promosi Investasi se- Sumatera.

 Sebanyak 1 orang mengikuti Sosialisasi Penerapan Sistem Informasi Potensi Investasi Daerah (SIPID) di Riau.

 Sebanyak 6 orang mengikuti Diklat PTSP Bidang Penanaman Modal Tingkat Pertama di Jawa Barat.

 Sebanyak 3 orang mengikuti Diklat Penyusunan Spesifikasi dan Penyusunan HPS serta Hukum Kontrak di Bali .

 Sebanyak 2 orang mengikut Bimtek/Sosialisasi Perpres RI No.70 Tahun 2012 tentang PBJP serta Ujian Sertifikasi Keahlian tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Banda Aceh.

 Sebanyak 1 orang mengikutInput RUP APBA 2013 di Banda Aceh.

 Sebanyak 1 orang mengikut Diklat Tenaga Penyuluh Lapangan Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak bagi Aparatur Negara di Lingkungan Pemerintah Aceh di Banda Aceh.

(36)

 Sebanyak 1 orang mengikut Diklat Pengembangan Microsoft Office Tahun 2013 di Banda Aceh.

 Sebanyak 1 orang mengikut Bimtek Administrator Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) di Banda Aceh.

 Sebanyak 1 orang mengikut Diklat Pelayanan Publik di Banda Aceh.

Persentase ketersediaan pegawai non PNS dan tenaga keamanan kantor.

Kegiatan meliputi pembayaran honorarium pegawai honorer/tidak tetap, khususnya pada satuan pengamanan (satpam). Hasil yang dapat dicapai adalah 4 (empat) orang satpam dan 10 (sepuluh) orang pegawai non PNS dapat bekerja dengan baik sesuai tugasnya dan mendapat pembayaran penuh atau 100% dari yang direncanakan.

Sasaran 2: Peningkatan sarana dan prasarana aparatur. 

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi % 

Jumlah alat-alat studio dan komputer untuk Pusdatin Badan Investasi dan Promosi Aceh

2 led tv 60 inci; 2 led tv 40 inci; 2 pc desktop; 1 laptop; 1 printer; 2 tablet; 2 UPS; 1 paket peralatan jaringan; 1 paket

software/program; 3 meja 1 kursi kerja;

2 led tv 60 inci; 2 led tv 40 inci; 2 pc desktop; 1 laptop; 1 printer; 2 tablet; 2 UPS; 1 paket peralatan jaringan; 1 paket software/program; 3 meja 1 kursi kerja;

100 

Jumlah kendaraan dinas / operasional dalam keadaan baik.

6 unit roda empat, 4 unit roda dua;

6 unit roda empat, 4 unit roda dua;

100 

Jumlah perlengkapan kantor yang masuk pemeliharaan. AC 25 unit; komputer 15 unit; mesin generator 1 unit. AC 25 unit; komputer 15 unit; mesin generator 1 unit. 100 

(37)

Presentase

pemeliharaan taman, tempat parkir dan

halaman. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

 

Jumlah gedung kantor yang direhab.

Ruang pimpinan/ruang tamu lantai I dan II, Ruang bidang, Ruang Pusdatin.

Ruang pimpinan/ruang tamu lantai I dan II, Ruang bidang, Ruang Pusdatin.

100 

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 2 100 

Tabel 3.4. Tabel Capaian Kinerja Sasaran 2

Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

Jumlah alat-alat studio dan komputer untuk Pusdatin Badan Investasi dan Promosi Aceh.

Kegiatan ini meliputi pengadaan komputer, meubelair dan alat-alat studio untuk Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) Investasi Aceh. Hasil yang dapat dicapai adalah beberapa item kebutuhan yaitu 2 led tv 60 inci; 2 led tv 40 inci; 2 pc desktop; 1 laptop; 1 printer; 2 tablet; 2 UPS; 1 paket peralatan jaringan; 1 paket software/program; 3 meja 1 kursi kerja; untuk PUSDATIN.

Jumlah kendaraan dinas / operasional dalam keadaan baik.

Kegiatan ini meliputi pembelian suku cadang mobil dinas, pembelian suku cadang roda-2, pembelian bahan bakar dan pelumas mobil dan kenderaan roda-roda-2, belanja Surat Tanda Kenderaan Bermotor (STNK) mobil dan kendaraan roda-2. Hasil yang dapat dicapai adalah 6 unit roda empat dan 4 unit roda dua dapat dirawat dan dioperasikan dengan baik atau 100% dari yang direncanakan.

(38)

Presentase pemeliharaan taman, tempat parkir dan halaman.

Kegiatan Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

Jumlah gedung kantor yang direhab.

Kegiatan ini terdiri dari 5 paket pekerjaan rehabilitasi terhadap gedung kantor, terutama pada bagian-bagian yang telah rusak atau tidak dapat digunakan sebagaimana fungsinya. Hasil yang dapat dicapai adalah rehab/penataan interior ruang pimpinan/kamar mandi, ruang pusdatin, lobby/ruang tunggu, kusen/jendela ruangan bidang, dan pembuatan kanopi mushalla Badan Investasi dan Promosi dapat dirawat agar berfungsi dengan baik atau 100% dari yang direncanakan.

Sasaran 3: Meningkatnya jumlah penanam modal. 

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah frekuensi pengawasan ke kabupaten/kota.

5 kali 5 kali 100

Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja.

70 buku 70 buku 100

Jumlah Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014.

200 buku 295 buku 147.5

Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan LKPM.

80 perusahaan 139 perusahaan 170

Jumlah nilai realisasi investasi. 2,000,000,000,000 rupiah 5,091,120,831,883 rupiah 254.56

Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.

(39)

Rasio daya serap tenaga kerja. 1:130 1:157 121 Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman modal. 5 kali 9 kali 180 Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman modal. 1 kali 1 kali 100

Jumlah peserta bimbingan teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal. 35 orang 32 orang 91.43 Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal. 2 kali 2 kali 100 Frekuensi fasilitasi penyelesaian permasalahan perusahaan penanaman modal. 1 kali 1 kali 100

Frekuensi publikasi informasi terkait LKPM.

2 kali 1 kali 50

Jumlah talkshow investasi. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

Jumlah penerima penghargaan investasi.

Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

Jumlah peserta Bimbingan Ketentuan/ Kebijakan Pelaksanaan Penanaman Modal.

40 orang 40 orang 100

Jumlah peserta kursus-kursus singkat.

(40)

Jumlah proyek investasi yang ditawarkan

15 proyek 18 proyek 120

Jumlah kegiatan promosi investasi.

14 kali 16 kali 114

Jumlah judul buku profil proyek investasi.

1 judul 4 judul 400

Jumlah leaflet promosi. 2000 lembar 2000 lembar 100

Jumlah tabloid. 24000 eksemplar 24000 eksemplar 100

Jumlah buku peluang investasi.

500 buah 500 buah 100

Jumlah display elektronik investasi dan promosi.

1 buah 1 buah 100

Jumlah lokasi rak display investasi dan promosi.

2 lokasi 2 lokasi 100

Jumlah media penyimpan digital bahan promosi.

110 keping 110 keping 100

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 3 208.76 

Tabel 3.5. Tabel Capaian Kinerja Sasaran 3

Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

Jumlah frekuensi pengawasan ke kabupaten/kota.

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini meliputi penguatan kelembagaan IPMK dan PTSP, evaluasi kinerja penanaman modal, menghadiri undangan rapat dan pembinaan urusan penanaman modal di Kabupaten/Kota dan mendampingi tamu BKPM/Instansi terkait &

(41)

Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja.

Kegiatan ini meliputi cetak Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja sebanyak 70 buah, atau 100% dari yang direncanakan.

Jumlah Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014.

Kegiatan ini meliputi cetak Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014 sebanyak 295 buah, atau 147% dari yang direncanakan.

Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan LKPM.

Melalui informasi dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang dihimpun, ada 139 perusahaan/ proyek yang dapat dicatat realisasi nilai investasinya, dengan rincian: PMDN 78 perusahaan/ proyek dan PMA 61 perusahaan/ proyek. Persentase yang dicapai adalah 170% dari yang direncanakan.

Jumlah nilai realisasi investasi.

Dari total nilai realisasi investasi tahun 2013 sebesar Rp5.091.120.831.883,- trilyun dan tahun 2012 sebesar Rp 1.269.203.702.854 ,-trilyun, maka terjadi kenaikan realisasi investasi di Aceh sebesar 301%. Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan pemantauan mengalami perbaikan yang sangat signifikan. Sistem jemput-bola yang dilakukan menigkatkan kepatuhan perusahaan untuk menyampaikan LKPM. Hasil pencapaian nilai realisasi investasi pada tahun 2013 adalah sebesar 254,56% dari target yang direncanakan.

Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.

Persentase kenaikan realisasi investasi di Aceh pada tahun 2013 sebesar 301%. Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan pemantauan mengalami perbaikan yang sangat signifikan. Sistem jemput-bola yang dilakukan menigkatkan kepatuhan perusahaan untuk menyampaikan LKPM. Persentase kenaikan nilai realisasi investasi pada tahun 2013 adalah sebesar 2006,67% dari target yang direncanakan.

(42)

Rasio daya serap tenaga kerja.

Jumlah serapan tenaga kerja tahun 2013 sebanyak 21.866 orang dengan penggunaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) 21.780 orang dan Tenaga Kerja Asing (TKA) 86 orang atau 121% dari target yang direncanakan.

Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman modal.

Yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah:

 Pemantauan, pembinaan dan pengawasan serta evaluasi terhadap perusahaan PMA/PMDN yang izinnya dikeluarkan oleh BKPM dan BP2T. Kegiatan ini meliputi pemantauan dan pengawasan kepada perusahaan baik PMDN maupun PMA di 9 Kabupaten/Kota (Aceh Barat, Aceh Tengah, Aceh Selatan, Aceh Besar, Pidie, Sabang, Bener Meriah, Lhokseumawe, dan Aceh Tamiang. Dari target pemantauan sebanyak 5 kali , dapat direalisasikan sebanyak 9 kali atau 180% dari yang ditargetkan.

 Pengawasan kepada perusahaan terhadap fasilitas (keringanan bea importasi mesin) yang pernah diterima dari pemerintah yaitu PT Beurata Subur Persada dan PT Potensi Bumi Sakti. Target 1 kali pengawasan tercapai 100%.

 Bimbingan Teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal yang diikuti oleh Instansi Teknis dan Perusahaan. Dengan peserta 32 orang dari 35 orang yang ditargetkan (91,43%).

 Rapat Koordinasi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal di Wilayah Timur dan di Wilayah Barat yang diikuti oleh Instansi Teknis dan Perusahaan di wilayah timur dan wilayah barat provinsi Aceh. Target 2 kali rapat koordinasi tercapai 100%.

 Pembentukan satuan tugas (Taskforce) untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi perusahaan penanaman modal di Aceh. Taskforce terdiri dari unsur Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Badan Investasi dan Promosi Aceh, serta instansi Pemerintah terkait lainnya, baik dari pusat maupun daerah. Tahun 2013 memfasilitasi permasalahan perusahan PT Sabang Mirae Energy, dan Perusahaan group Vogo (PT. Vogo Kora, PT. Vogo Blessing Aha, PT. Vogo Kora Utama, PT. Vogo Kora Indonesia, PT. Vogo PDPA Permina, dan PT. Vogo PDPA Permata). Perusahaan diberi

(43)

bersama. Target 1 kali penyelesaian masalah investor tercapai 100%.

 Publikasi informasi terkait Laporan kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Kegiatan ini meliputi iklan pengumuman di media cetak tentang kewajiban perusahaan untuk menyampaikan LKPM sebagaimana amanah dari Perka BKPM No. 3 Tahun 2012 tentang Pedoman dan Tatacara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal. Dari target 2 kali, hanya dapat diaksanakan 1 kali atau 50% karena jumlah perusahaan yang mau ditampilkan lebih banyak dari perkiraan semula, sehingga anggaran yang tersedia hanya mencukupi untuk satu (1) kali publikasi.

Permasalahan :

 Masih ada perusahaan yang belum secara reguler menyampaikan LKPM.

 Alamat perusahaan yang tidak dapat dijumpai (kantor administrasi perusahaan yang berpindah-pindah), SDM yang kurang memadai dalam pengisian LKPM, Kepatuhan Perusahaan dalam penyampaian LKPM secara tepat waktu dan berkelanjutan.

 Peserta rapat kordinasi yang hadir relatif bukan pengambil kebijakan, sehingga tindaklanjut dari hasil rapat koordinasi tidak berjalan sepenuhnya seperti yang diharapkan.

Solusi :

 Menegur perusahaan yang tidak menyampaikan LKPM melalui Surat Teguran dan perlu adanya sanksi sesuai ketentuan.

 Perlu dilakukan komunikasi dan koordinasi dengan kantor pusat, dan setiap perusahaan yang berinvestasi di Aceh agar membuka kantor di Aceh.

 Perlu diberi pembinaan kepada perusahaan agar menyampaikan kewajibannya untuk mengirimkan LKPM secara berkesinambungan dan benar sesuai ketentuan.

 Rapat koordinasi harus dihadiri oleh pengambil kebijakan, baik dari instansi terkait maupun dari perusahaan agar pengambilan kebijakan dapat segera diambil untuk menjadi solusi bagi masalah yang sedang dihadapi.

 Perlu peningkatan kerjasama, konsolidasi dengan pemerintah pusat dan daerah, mengenai data dan informasi realisasi investasi yang disampaikan perusahaan.

(44)

 Perlu meningkatkan sosialisasi Kebijakan dan Strategi Pengendalian Pelaksanaan Realisasi Penanaman Modal bagi PDKPM dan instansi teknis Kabupaten/kota.

 Publikasi tentang LKPM dapat dilakukan satu kali dengan dengan memasukkan jumlah perusahaan yang belum menyampaikan LKPM dan yang tidak aktif.

Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman modal.

Pemantauan, pembinaan dan pengawasan serta evaluasi terhadap perusahaan PMA/PMDN yang izinnya dikeluarkan oleh BKPM dan BP2T. Kegiatan ini meliputi pemantauan dan pengawasan kepada perusahaan baik PMDN maupun PMA di 9 Kabupaten/Kota (Aceh Barat, Aceh Tengah, Aceh Selatan, Aceh Besar, Pidie, Sabang, Bener Meriah, Lhokseumawe, dan Aceh Tamiang. Dari target pemantauan sebanyak 5 kali , dapat direalisasikan sebanyak 9 kali atau 180% dari yang ditargetkan.

Jumlah peserta bimbingan teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal.

Bimbingan Teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal yang diikuti oleh Instansi Teknis dan Perusahaan. Dengan peserta 32 orang dari 35 orang yang ditargetkan (91,43%).

Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal.

Rapat Koordinasi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal di Wilayah Timur dan di Wilayah Barat yang diikuti oleh Instansi Teknis dan Perusahaan di wilayah timur dan wilayah barat provinsi Aceh. Target 2 kali rapat koordinasi tercapai 100%.

Frekuensi fasilitasi penyelesaian permasalahan perusahaan penanaman modal.

Pembentukan satuan tugas (Taskforce) untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi perusahaan penanaman modal di Aceh. Taskforce terdiri dari unsur Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Badan Investasi dan Promosi Aceh, serta instansi Pemerintah terkait lainnya, baik dari pusat maupun daerah. Tahun 2013 memfasilitasi permasalahan perusahan PT Sabang Mirae Energy, dan Perusahaan group Vogo (PT. Vogo Kora, PT. Vogo Blessing Aha, PT. Vogo Kora Utama, PT. Vogo Kora

(45)

Indonesia, PT. Vogo PDPA Permina, dan PT. Vogo PDPA Permata). Perusahaan diberi tenggang waktu selama 1 bulan untuk menindaklanjuti hasil permasalahan yang dibahas bersama. Target 1 kali penyelesaian masalah investor tercapai 100%.

Frekuensi publikasi informasi terkait LKPM.

Publikasi informasi terkait Laporan kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Kegiatan ini meliputi iklan pengumuman di media cetak tentang kewajiban perusahaan untuk menyampaikan LKPM sebagaimana amanah dari Perka BKPM No. 3 Tahun 2012 tentang Pedoman dan Tatacara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal. Dari target 2 kali, hanya dapat diaksanakan 1 kali atau 50% karena jumlah perusahaan yang mau ditampilkan lebih banyak dari perkiraan semula, sehingga anggaran yang tersedia hanya mencukupi untuk satu (1) kali publikasi.

Jumlah talkshow investasi.

Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013. Jumlah penerima penghargaan investasi. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.

Jumlah peserta Bimbingan Ketentuan/ Kebijakan Pelaksanaan Penanaman Modal.

Kegiatan ini meliputi honorarium non pns, belanja barang dan jasa, makan minum dan perjalanan dinas dalam/luar daerah dalam rangka bimbingan ketentuan/kebijakan penanaman modal. Yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah: mengikutsertakan 40 orang aparatur bidang penanaman modal dalam kegiatan bimbingan ketentuan/kebijakan penanaman modal. Dan mengikutsertakan 20 orang aparatur bidang penanaman modal dalam kegiatan kursus-kursus singkat untuk mendukung tugas di bidang penanaman modal. Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan 100% dari yang direncanakan.

Jumlah peserta kursus-kursus singkat.

Kegiatan ini meliputi keikutsertaan aparatur dalam bimtek/diklat dan sosialisasi dalam dan luar daerah sebanyak 31 orang atau 155% dari yang direncakan.

(46)

Jumlah Jumlah proyek investasi yang ditawarkan.

Proyek-proyek investasi yang ditawarkan adalah sebagai berikut:

1. Industri pengolahan kopi (daerah potensial: Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues).

2. Industri pengolahan dan pengemasan produk hasil kakao (daerah potensial: Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, dan Aceh Barat Daya).

3. Industri pengolahan karet (daerah potensial: Aceh Timur, Aceh Tamiang, dan Aceh Barat).

4. Industri pengolahan kelapa sawit dan berbagai turunan hasil sawit (daerah potensial: Aceh Tamiang, Aceh Singkil, dan Nagan Raya).

5. Industri parfum dan kosmetik beserta peningkatan produksi nilam (daerah potensial: Aceh Jaya, gayo Lues, Aceh Selatan, dan Aceh Barat).

6. Industri pengolahan pakan ternak (daerah potensial: Aceh Tenggara dan Aceh Selatan).

7. Pengembangan pertanian hortikultura (daerah potensial: Bener Meriah).

8. Industri pengolahan hasil peternakan sapi (susu dan daging) (daerah potensial: Aceh Besar dan Bener Meriah).

9. Pelabuhan Ikan Lampulo, Banda Aceh. 10. Pelabuhan Ikan Idi, Aceh Timur.

11. Kawasan pariwisata "Krueng Aceh River Walk," Banda Aceh.

12. Kawasan pariwisata "Ulee Lheu Beach and Recreation," Banda Aceh.

(47)

14. Pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal), Bener Meriah. 15. Layanan Roll-on/Roll-off Cargo Ferry, Langsa.

16. Industri Semen Laweung, Pidie.

17. Kapling lahan untuk pabrik di Kawasan Industri Aceh (KIA), Aceh Besar. 18. Layanan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang.

Adapun permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan tersebut adalah informasi yang dimuat masih umum. Kejelasan lahan (luas, status, harga sewa, dsb) belum secara rinci disampaikan. Selain itu, kecukupan energi listrik untuk industri juga belum secara pasti bisa diinformasikan kepada para calon investor potensial.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut solusi yang diberikan adalah perlunya koordinasi dengan instansi terkait, seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN), Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan berbagai SKPA sektoral, untuk mendapatkan informasi lahan dan kecukupan energy listrik untuk industry.

Jumlah kegiatan promosi investasi.

Kegiatan-kegiatan promosi investasi yang dilakukan :

1. Aceh Business Forum (ABF) Banda Aceh, dilaksanakan di Hermes Palace Hotel Banda Aceh, dihadiri 205 orang dari forkompinda,unsur Pemerintah Kab/Kota, unsur DPRA, dunia usaha,Kadin, Asosiasi, Instansi terkait, Duta besar konsulat Chamber of commerce Negara sahabat.

2. Aceh Business Forum (ABF) Medan, dilaksanakan di Santika Diandra Hotel Medan, dIhadiri 50 orang dari Pemerintah Aceh,SKPA, Konjen Negara Sahabat, Perbankan,Multilateral, Private Sector, Investor Potensial, BUMN, Tokoh Masyarakat Aceh di Medan.

3. Aceh Business Forum (ABF) Jakarta, dilaksanakan di Saripan Pasific Hotel Jakarta, dIhadiri 88 orang dari Pemerintah Aceh, SKPA, Duta Besar Negara Sahabat, Pimpinan Chamber of Commerce di Jakarta, Multilateral, Investor

(48)

Potensial, BUMN,Perbankan,Kementerian/Badan terkait,Tokoh Masyarakat Aceh di Jakarta.

4. Pekan Kebudayaan Aceh (PKA). Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi potensi budaya Aceh melalui UKM dari Kabupaten/Kota

5. Dalam rangka kegiatan Integrated Promotion, Trade, Investment Forum and Marketing Investment Indonesia di Belgia (Brussel). Kegiatan ini meliputi seminar dan manjadi pemapar untuk memberikan informasi potensi Aceh.

6. Dalam rangka kegiatan Integrated Promotion, Trade, Investment Forum and Marketing Investment Indonesia di China (Beijing).

7. Dalam rangka kegiatan Integrated Promotion, Trade, Investment Forum and Marketing Investment Indonesia di Sidney (Australia). Kegiatan ini meliputi seminar dan manjadi pemapar untuk memberikan informasi potensi Aceh.

8. Dalam rangka kegiatan Integrated Promotion, Trade, Investment Forum and Marketing Investment Indonesia di Abu Dhabi/Dubai (UEA). Kegiatan ini meliputi seminar dan menjadi pemapar untuk memberikan informasi potensi Aceh.

9. Pameran Penang Fair, Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi potensi budaya Aceh melalui UKM dari Kabupaten/Kota.

10. Pekan Raya Jakarta (PRJ). Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi potensi budaya Aceh melalui UKM dari Kabupaten/Kota.

11. Pameran APEC/GPID di Bali. Kegiatan ini meliputi seminar dan forum yang kerjasama dengan BKPM.

12. Kegiatan GPID Pameran di Jakarta. Kegiatan ini meliputi seminar dan forum yang kerjasama dengan BKPM.

13. Pengadaan Rangka Baliho di kota Lhokseumawe. Kegiatan ini meliputi pembuatan baliho untuk memberikan informasi mengenai potensi Aceh.

Gambar

Tabel 1. Rangkuman pencapaian kinerja Badan Investasi dan Promosi.
Tabel 2.1. Sasaran dan Indikator Tahun 2013 pada Badan Investasi dan Promosi.
Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Investasi dan Promosi.
Tabel 3.1. Realisasi Penetapan Kinerja Tahun 2013 Badan Investasi dan Promosi.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna melengkapi produk Tugas Akhir 138..

Hasil koefisien determinasi sebesar 26,5 % untuk variabel csr menunjukkan pengaruh carbon accounting terhadap implementasi csr sisanya 73,5% dipengaruhi oleh faktor

Elaborasi Ayat-Ayat Sains dalam Al-Quran: Langkah Menuju Integrasi Agama dan Sains dalam Pendidikan.. Septiana

[r]

Konsumen hanyalah merupakan penonton dalam proses produksi organisasi manufaktur, sementara dalam organisasi jasa sifat kegiatannya mendapat sebutan sebagai “game between persons”,

Pertama dan yang utama penulis memanjatkan puji dan syukur Kehadirat Allah SWT, karena atas Kehendak-Nya lewat limpahan mukjizat, kasih sayang, serta rahmat yang selalu tercurah

Secanggih apapun perkembangan suatu ilmu, tidak boleh meninggalkan landasan filosofisnya, sehingga ilmu tidak keluar dari esensinya yang bermanfaat bagi kehidupan

Dalam penelitian, yang dikatakan mahasiswa tentang perilaku berpasangan & berkencan tidak selalu sama per orang; yang dikatakan tidak harus sama dengan yang