• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

B. Analisis Capaian Kinerja

Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Kayu Agung tahun 2020 mengacu pada indikator kinerja utama untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada tahun 2020, Pengadilan Negeri Kayu Agung telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja dari sasaran yang ditetapkkan, diuraikan sebagai berikut :

Sasaran I :Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan & Akuntabel

Besar target yang ditetapkan pada sasaran terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel Pengadilan Negeri Kayu Agung mengacu pada Matriks Rencana Strategis Tahun 2020-2024. Berikut tabel dan grafik capaian sasaran terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel tahun 2020 :

34

December 31, 2020

Tabel 3.2.

Capaian Sasaran Strategis I Sasaran Strategis I

Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan & Akuntabel

Indikator Kinerja Capaian

a. Persentase sisa perkara perdata yang diselesaikan

100

b. Persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan

100

c. Persentase sisa perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu

79,38

d. Persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan tepat waktu

100

e. Persentase Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding

117,8

f. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi

107,33

g. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan

kembali

110,7

h. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi

90

i. Index responden pencari keadilan

103,75

Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis 1 91,99

Sasaran strategis terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel merupakan sasaran utama dalam rencana strategis. Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan peradilan di Pengadilan Negeri Kayu Agung dengan mengukur sisa perkara yang diselesaikan, perkara yang diselesaikan tepat waktu, perkara yang tidak mengajukan upaya hukum, perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi dan index responden pencari keadilan. Pada tabel 3.2 dapat dilihat bahwa capaian sasaran strategis terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel tahun 2020 mendapat capaian rata-rata sebesar 91,99%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja Pengadilan Negeri Kayu Agung dalam hal terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel pada kategori sangat baik.

Sebelum menganalisis kinerja utama terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel, di bawah ini kami tampilkan tabel keadaan perkara tahun 2020 pada Pengadilan Negeri Kayu Agung :

Tabel 3.3.

Keadaan Perkara Tahun 2020 Nama Sisa Perkara (2019) Perkara Masuk (2020) Perkara Putus (2020) Perkara Minutasi (2020) Sisa Perkara (2020) Perdata Permohonan - 14 14 14 - Perdata Gugatan 13 59 53 51 21 Perdata Gugatan Sederhana - 48 45 45 3 Pidana Biasa 162 801 844 846 117 Pidana Singkat - - - - - Pidana Cepat - 9 9 9 -

35

December 31, 2020

Pidana Anak - 34 33 33 1

Praperadilan - 2 2 2 -

Jumlah 175 967 1000 1000 142

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar perkara masuk pada Pengadilan Negeri Kayu Agung di dominasi oleh jenis perkara pidana biasa yaitu sebanyak 801 perkara. Pada tahun 2020 total perkara masuk sebanyak 967 perkara terdiri dari 59 perkara perdata gugatan, 48 perkara gugatan sederhana, 14 perkara perdata permohonan, 801 perkara pidana biasa, 9 perkara pidana cepat dan 34 perkara pidana anak. Jika menghitung persentase penyelesaian perkara yaitu jumlah minutasi berbanding sisa perkara tahun 2019 ditambah jumlah perkara masuk tahun 2019, Persentase Penyelesaian Perkara Pengadilan Negeri Kayu Agung berhasil mencapai angka 87,56%. Persentase penyelesaian perkara tahun 2020 di Pengadilan Negeri Kayu Agung mengalami sedikit peningkatan, sedikit peningkatan ini dikarenakan adanya manajemen penyelesaian perkara yang lebih baik dari tahun sebelumnya .

Di bawah ini akan dijelaskan analisis indikator kinerja pada sasaran strategis terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan & akuntabel yaitu :

a. Analisis Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan

Tabel 3.4.

. Capaian Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan Indikator Kinerja Sisa Perkara Tahun 2019 Sisa Perkara yang Diselesaikan

Target Realisasi Capaian Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan - Perdata 13 perkara 13 perkara 100% 100% 100% 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝐷𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 x 100% 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑆𝑖𝑠𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 =13 13 x 100% 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑆𝑖𝑠𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 = 𝟏𝟎𝟎%

Pada tahun 2019 terdapat 13 perkara perdata yang belum diselesaikan Pengadilan Negeri Kayu Agung. Semua sisa perkara perdata tahun 2019 telah diselesaikan pada tahun 2020. Dengan target sebesar 100% dan realisasi sebesar 100% maka capaian yang didapat untuk indikator kinerja persentase sisa perkara perdata yang diselesaikan sebesar 100%.

36

December 31, 2020

Grafik 1. Capaian Indikator Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan

Capaian yang didapat pada indikator persentase sisa perkara perdata yang diselesaikan tahun 2020 merupakan capaian yang sama di dapat tahun 2019 dan 2018 lalu. Berikut perbandingan realisasi, target dan capaian indikator persentase sisa perkara yang diselesaiakan tahun 2018, 2019 dan 2020 :

Tabel 3.5.

Perbandingan Capaian Indikator Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaiakan Tahun 2018 – 2020

Indikator Tahun Target Realisasi Capaian

Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan

- Perdata

2020 100% 100% 100%

2019 100% 100% 100%

2018 100% 100% 100%

b. Analisis Persentase Sisa Perkara Pidana yang Diselesaikan

Tabel 3.6.

. Capaian Persentase Sisa Perkara Pidana yang Diselesaikan Indikator Kinerja Sisa Perkara Tahun 2019 Sisa Perkara yang Diselesaikan

Target Realisasi Capaian Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan - Pidana 162 perkara 162 perkara 100% 100% 100% 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑖𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑖𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝐷𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 x 100% 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑆𝑖𝑠𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑖𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 =162 162 x 100% 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑆𝑖𝑠𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑖𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 = 𝟏𝟎𝟎%

Pada tahun 2019 terdapat 162 perkara pidana yang belum diselesaikan Pengadilan Negeri Kayu Agung. Semua sisa perkara pidana tahun 2019 telah diselesaikan pada tahun 2020. Dengan target sebesar 100% dan realisasi sebesar 100% maka capaian yang didapat untuk indikator kinerja persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan sebesar 100%.

Berikut grafik dari indikator persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan:

100.00% 100.00% 100.00%

0.00% 100.00% 200.00%

1

Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan

37

December 31, 2020

Grafik 2. Capaian Indikator Persentase Sisa Perkara Pidana yang Diselesaikan

Sama halnya dengan penyelesaian sisa perkara perdata, capaian yang didapat pada indikator persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan tahun 2020 merupakan capaian yang sama di dapat tahun 2019 dan 2018 lalu. Berikut perbandingan realisasi, target dan capaian indikator persentase sisa perkara pidana yang diselesaiakan tahun 2018, 2019 dan 2020 :

Tabel 3.7.

Perbandingan Capaian Indikator Persentase Sisa Perkara Pidana yang Diselesaiakan Tahun 2018 – 2020

Indikator Tahun Target Realisasi Capaian

Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan

- Perdata

2020 100% 100% 100%

2019 100% 100% 100%

2018 100% 100% 100%

c. Analisis Persentase Perkara Perdata yang Diselesaikan Tepat Waktu

Berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Pengadilan Tingkat Banding pada 4 (Empat) Lingkungan Peradilan disebutkan bahwa agar penyelesaian perkara dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat Pertama paling lambat dalam waktu 5 (lima) bulan;

2. Penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat Banding paling lambat dalam waktu 3 (tiga) bulan;

3. Ketentuan waktu sebagaimana pada angka 1 dan angka 2 di atas termasuk penyelesaian minutasi;

4. Ketentuan tenggang waktu di atas tidak berlaku terhadap perkara-perkara khusus yang sudah ditentukan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Kemudian untuk penyelesaian perkara gugatan sederhana berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana disebutkan bahwa penyelesaian gugatan sederhana paling lama 25 (dua

100.00% 100.00% 100.00%

0.00% 100.00% 200.00%

1

Persentase Sisa Perkara Pidana yang Diselesaikan

38

December 31, 2020

puluh lima) hari sejak hari sidang pertama, hari yang dimaksud adalah hari kerja. Berikut ini tabel persentase perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu.

Tabel 3.8.

Persentase Perkara Perdata yang Diselesaikan Tepat Waktu Perkara

Perkara Perdata yang Diselesaikan Tepat Waktu

Perkara Perdata yang Diselesaikan Perdata Gugatan 32 51 Perdata Permohonan 14 14 Gugatan Sederhana 16 45 Jumlah 62 110 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 x 100% 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 = 62 110 x 100% 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 = 56,36%

Pada tahun 2020 di dapat nilai realisasi indikator kinerja persentase perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu sebesar 56,36%. Nilai tersebut di dapat dari perbandingan antara jumlah perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu dengan jumlah perkara perkara perdata yang diselesaikan. Dengan nilai realisasi sebesar 56,36% maka nilai capaian untuk indikator kinerja ini sebesar 79,38%. Nilai tersebut didapat dari perbandingan antara realisasi sebesar 56,36% berbanding target yang telah ditetapkan sebesar 71% lalu dikali 100%.

Tabel 3.9.

Capaian Persentase Perkara Perdata yang Diselesaikan Tepat Waktu Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentase perkara perdata yang

diselesaikan tepat waktu 71% 56,36% 79,38%

Berikut grafik dari indikator persentase perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu:

Grafik 3. Capaian Persentase Perkara Perdata yang Diselesaikan Tepat Waktu 71% 56.36% 79.38% 0% 50% 100% 1

Persentase Perkara Perdata Yang Diselesaikan Tepat Waktu

39

December 31, 2020

Capaian yang didapat pada indikator persentase perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu tahun 2020 mengalami peningkatann dari capaian di dapat tahun 2019 lalu. Penurunan ini dikarenakan adanya reviu pada Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Kayu Agung sehingga rumus realisasi dan target yang ditetapkan sebelumnya ikut mengalami perubahan kemudian faktor lainnya dikarenakan pengawasan dari para pimpinan dan majelis hakim dalam hal penyelesaian perkara sudah lebih optimal. Pengawasan saat ini dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi Monitoring Implementaasi SIPP (MIS) yang memudahkan setiap user dalam mengontrol perkara mereka masing-masing. Berikut perbandingan realisasi, target dan capaian indikator persentase sisa perkara perdata yang diselesaikan tahun 2018, 2019 dan 2020:

Tabel 3.10.

Perbandingan Capaian Indikator Persentase Perkara Perdata yang Diselesaikan Tepat Waktu Tahun 2018 – 2020

Indikator Tahun Target Realisasi Capaian

Persentase perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu

2020 71% 56,36% 79,38%

2019 70% 50,85% 72,64%

2018 96% 86,9% 90,5%

Di lihat dari nilai capaian indikator persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu untuk perkara perdata di Pengadilan Negeri Kayu Agung masih dalam tahap normal, keterlambatan proses penyelesaian perkara perkara perdata biasanya disebabkan karena sulitnya mendatangkan para pihak terkait pada persidangan sehingga majelis hakim menunda berkali-kali jadwal sidang perkara tersebut.

d. Analisis Persentase Perkara Pidana yang Diselesaikan Tepat Waktu

Sama seperti perkara perdata, tenggat waktu lamanya penyelesaian perkara pidana berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Pengadilan Tingkat Banding pada 4 (Empat) Lingkungan Peradilan disebutkan bahwa Penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat Pertama paling lambat dalam waktu 5 (lima) bulan termasuk penyelesaian minutasi. Berikut ini tabel persentase perkara pidana yang diselesaikan tepat waktu.

Tabel 3.11.

Persentase Perkara Pidana yang Diselesaikan Tepat Waktu Perkara

Perkara Pidana yang Diselesaikan Tepat Waktu

Perkara Pidana yang Diselesaikan

Pidana Biasa 846 846

Pidana Cepat 9 9

40

December 31, 2020 Pidana Anak 33 33 Praperadilan 1 1 Jumlah 889 889 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑖𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑖𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 x 100% 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 =889 889 x 100% 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 = 100%

Pada tahun 2020 di dapat nilai realisasi indikator kinerja persentase perkara pidana yang diselesaikan tepat waktu sebesar 100%. Nilai tersebut di dapat dari perbandingan antara jumlah perkara pidana yang diselesaikan tepat waktu dengan jumlah perkara pidana yang diselesaikan. Dengan nilai realisasi sebesar 100% maka nilai capaian untuk indikator kinerja ini sebesar 100%. Nilai tersebut didapat dari perbandingan antara realisasi sebesar 100% berbanding target yang telah ditetapkan sebesar 100% lalu dikali 100%.

Tabel 3.12.

Capaian Persentase Perkara Pidana yang Diselesaikan Tepat Waktu Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentase perkara pidana

diselesaikan tepat waktu 100% 100% 100%

Berikut grafik dari indikator persentase perkara pidana yang diselesaikan tepat waktu:

Grafik 4. Persentase Perkara Pidana yang Diselesaikan Tepat Waktu

Sama halnya dengan capaian yang didapat pada indikator persentase perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu, untuk perkara pidana juga mengalami penurunan dari capaian di dapat tahun lalu. Penurunan ini Berikut perbandingan realisasi, target dan capaian indikator persentase sisa perkara pidana yang diselesaiakan tahun 2018, 2019 dan 2020:

Tabel 3.13.

Perbandingan Capaian Indikator Persentase Perkara Pidana yang Diselesaiakan Tepat Waktu 2018 - 2020

Indikator Tahun Target Realisasi Capaian

Persentase perkara pidana yang diselesaikan tepat waktu

2020 100% 100% 100% 2019 98% 100% 102,04% 2018 96% 88,59% 92,25% 100% 100.00% 100.00% 0% 100% 200% 1

Persentase Perkara Pidana Yang Diselesaikan Tepat Waktu

Target Realisasi Capaian Linear (Target)

41

December 31, 2020

e. Analisis Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding

Tabel 3.14.

Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding

Perkara Perkara PN yang Putus Perkara yang Mengajukan Banding Perkara Tidak Mengajukan Banding

Target Realisasi Capaian

Perdata 53 12 41

80% 94,38% 117,8%

Pidana 877 36 841

Jumlah 930 48 882

Total perkara banding tahun 2020 Pengadilan Negeri Kayu Agung sebanyak 48 perkara terdiri dari 12 perkara perdata dan 36 perkara pidana.

Untuk perkara perdata dari 53 perkara perdata gugatan yang diputus pada tahun 2020 terdapat 41 perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding . Di lihat dari angka tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah putusan tingkat pertama Pengadilan Negeri Kayu Agung bisa diterima oleh para pihak sedangkan untuk perkara perdata permohonan upaya hukumnya langsung ke tingkat kasasi. Adapun daftar perkara perdata yang mengajukan upaya hukum banding adalah sebagai berikut:

Tabel 3.15.

Daftar Perkara Perdata yang Mengajukan Upaya Hukum Banding No Nomor Perkara PN Tanggal Putus PN Tanggal Permohonan

1 20/Pdt.G/2020/PN Kag 24 Nov 2020 07 Des 2020 2 18/Pdt.G/2020/PN Kag 02 Des 2020 11 Des 2020 3 15/Pdt.G/2020/PN Kag 03 Nov 2020 10 Nov 2020 4 12/Pdt.G/2020/PN Kag 21 Jul 2020 29 Jul 2020 5 9/Pdt.G/2020/PN Kag 17 Nov 2020 30 Nov 2020 6 4/Pdt.G/2020/PN Kag 21 Des 2020 29 Des 2020 7 2/Pdt.G/2020/PN Kag 08 Apr 2020 21 Apr 2020 8 1/Pdt.G/2020/PN Kag 21 Des 2020 29 Des 2020 9 28/Pdt.G/2019/PN Kag 16 Sept 2020 24 Sept 2020 10 26/Pdt.G/2019/PN Kag 14 Okt 2020 22 Okt 2020 11 23/Pdt.G/2019/PN Kag 23 Jan 2020 05 Feb 2020 12 14/Pdt.G/2019/PN Kag 09 Apr 2020 20 Apr 2020

Untuk perkara pidana terdapat sebanyak 36 perkara yang diajukan upaya hukum banding dari 877 perkara pidana yang diputus pada tahun 2020 . Adapun daftar perkara pidana yang mengajukan upaya hukum banding adalah sebagai berikut :

Tabel 3.16.

Daftar Perkara Pidana yang Mengajukan Upaya Hukum Banding

Nomor Perkara PN Tanggal Putus PN Tanggal Permohonan 686/Pid.Sus/2020/PN Kag 14 Des 2020 21 Des 2020 642/Pid.Sus/2020/PN Kag 14 Des 2020 17 Des 2020 606/Pid.Sus/2020/PN Kag 16 Des 2020 21 Des 2020 603/Pid.Sus/2020/PN Kag 07 Des 2020 14 Des 2020 590/Pid.B/2020/PN Kag 15 Okt 2020 19 dan 21 Okt 2020 572/Pid.Sus/2020/PN Kag 09 Nov 2020 12 dan 16 Nov 2020 548/Pid.Sus/2020/PN Kag 16 Des 2020 17 dan 18 Des 2020 524/Pid.B/2020/PN Kag 09 Nov 2020 12 dan 13 Nov 2020

42

December 31, 2020

496/Pid.B/2020/PN Kag 20 Okt 2020 23 dan 26 Okt 2020

491/Pid.B/2020/PN Kag 20 Okt 2020 26 Okt 2020

463/Pid.Sus/2020/PN Kag 26 Okt 2020 01 dan 03 Des 2020 446/Pid.B/2020/PN Kag 28 Sept 2020 30 Sept 2020 425/Pid.Sus/2020/PN Kag 07 Sept 2020 11 dan 14 Sept 2020 427/Pid.B/2020/PN Kag 22 Sept 2020 28 Sept 2020 423/Pid.B/2020/PN Kag 02 Nov 2020 06 dan 09 Nov 2020 395/Pid.Sus/2020/PN Kag 07 Sept 2020 14 Sept 2020 377/Pid.Sus/2020/PN Kag 08 Jul 2020 15 Jul 2020 376/Pid.Sus/2020/PN Kag 08 Jul 2020 15 Jul 2020 346/Pid.Sus/2020/PN Kag 20 Jul 2020 22 Jul 2020 300/Pid.Sus/2020/PN Kag 16 Jun 2020 22 Jun 2020

295/Pid.B/2020/PN Kag 17 Jun 2020 24 Jun 2020

213/Pid.Sus/2020/PN Kag 02 Jul 2020 08 Jul 2020

184/Pid.B/2020/PN Kag 15 Jun 2020 22 Jun 2020

144/Pid.B/2020/PN Kag 30 Jul 2020 04, 05, 06 Agst 2020 119/Pid.Sus/2020/PN Kag 28 Mei 2020 03 Jun 2020 102/Pid.Sus/2020/PN Kag 17 Jun 2020 24 Jun 2020 90/Pid.Sus/2020/PN Kag 27 Apr 2020 04 Mei 2020

81/Pid.B/2020/PN Kag 04 Mei 2020 11 Mei 2020

35/Pid.Sus/2020/PN Kag 14 Apr 2020 20 Apr 2020 12/Pid.Sus/2020/PN Kag 16 Apr 2020 22 dan 23 Apr 2020

630/Pid.B/2019/PN Kag 29 Apr 2020 04 Mei 2020

614/Pid.Sus/2019/PN Kag 09 Apr 2020 15 dan 16 Apr 2020

583/Pid.B/2019/PN Kag 24 Feb 2020 02 Mrt 2020

566/Pid.B/2019/PN Kag 24 Feb 2020 02 Mrt 2020

532/Pid.Sus/2019/PN Kag 30 Jan 2020 05 Feb 2020

Untuk nilai realisasi didapat dari perhitungan di bawah ini , diketahui jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding sebanyak 882 perkara dan jumlah perkara PN putus sebanyak 930 perkara.

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 =Jumlah perkara diputus yang Tidak Mengajukan Hukum Banding

Jumlah Perkara Diputus x 100%

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 =882

930 x 100% = 94,38%

Untuk nilai capaian didapat dari perbandingan antara realisasi dengan target lalu dikali 100 % yaitu 117.8%. Berikut grafik untuk indikator ini :

Grafik 6. Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding

Capaian yang didapat pada indikator persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding tahun 2020 mengalami peningkatan dari capaian di dapat tahun

80% 94,38% 117,8%

0.00% 100.00% 200.00%

1

Persentase perkara yang Tidak Mengajukan upaya Hukum

Banding

43

December 31, 2020

2019 lalu. Peningkatan ini menunjukkan bahwa putusan majelis hakim sudah lebih banyak diterima oleh para pihak. Berikut perbandingan realisasi, target dan capaian indikator perkara yang tidak mengajukan uopaya hukum banding tahun 2018,2019 dan 2020 :

Tabel 3.17.

Perbandingan Indikator Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding tahun 2018 – 2020

Indikator Tahun Target Realisasi Capaian

Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum

Banding

2020 80% 94,38% 117,8%

2019 80% 89,48% 111,86%

2018 75% 91,4% 121,86%

f. Analisis Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi

Tabel 3.18.

Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi Perkara Jumlah Perkara Putus Perkara yang Mengajukan Kasasi Perkara Tidak Mengajukan Kasasi

Target Realisasi Capaian

Perdata 67 5 62

90% 96.6% 107.33%

Pidana 877 20 857

Jumlah 944 25 919

Total perkara yang mengajukan upaya hukum kasasi tahun 2019 sebanyak 24 perkara terdiri dari 8 perkara perdata dan 16 perkara pidana.

Untuk perkara perdata dari 67 perkara perdata yang pada tahun 2020 terdapat 5 perkara yang mengajukan upaya hukum kasasi dan sisa 62 perkara lainnya tidak/belum mengajukan upaya hukum kasasi . Untuk perkara pidana dari 877 perkara pidana yang diputus terdapat 20 perkara yang mengajukan upaya hukum kasasi dan sisa 857 perkara lainnya tidak mengajukan upaya hukum kasasi.

Untuk nilai realisasi didapat dari perhitungan di bawah ini , diketahui jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 919 perkara dan jumlah perkara putus sebanyak 944 perkara.

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 =Jumlah perkara yang Tidak Diajukan Hukum Kasasi

Jumlah Perkara Diputus pada tahun berjalan x 100% 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 =919

944 x 100% = 97,35%

Untuk nilai capaian didapat dari perbandingan antara realisasi dengan target lalu dikali 100 % yaitu 107.33%. Berikut grafik untuk indikator ini :

44

December 31, 2020

Grafik 7. Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi

Capaian yang didapat pada indikator persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi tahun 2020 mengalami peningkatan dari capaian di dapat tahun 2019 lalu. Berikut perbandingan realisasi, target dan capaian indikator persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi tahun 2018, 2019 dan 2020 :

Tabel 3.19.

Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi 2018 – 2020

Indikator Tahun Target Realisasi Capaian

Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum

Kasasi

2020 90% 97,35% 108,1%

2019 90% 96,6% 107,33%

2018 85% 54,55% 64,17%

g. Analisis Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum PK

Pada tahun 2020, terdapat 3 permohonan yang mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali. Adapun daftar perkara tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.20 .

Daftar Perkara yang Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali

No Nomor Perkara PN Tanggal Putus PN Tanggal Permohonan

1 29/Pdt.G/2017/PN Kag 02 Okt 2018 29 Juli 2020

2 13/Pdt.G/2019/PN Kag 13 Nov 2019 07 Sept 2020

3 18/Pdt.G/2017/PN Kag 28 Mar 2018 04 Sept 2020

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 =Jumlah perkara yang Tidak Diajukan Hukum PK

Jumlah Perkara yang Telah Diputus x 100% 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 =941

944 x 100% = 99.7%

Capaian yang didapat pada indikator persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali tahun 2020 sebesar 110.7%. Capaian ini di dapat dari perbandingan realisasi berbanding dengan target lalu dikali 100% Peningkatan ini menunjukkan bahwa putusan yang merupakan produk hukum dibuat oleh majelis hakim sudah banyak yang diterima oleh para pencari keadilan.

90.00% 97,35% 108,1% 80.00% 90.00% 100.00% 110.00% 1

Persentase perkara yang Tidak Mengajukan upaya Hukum Kasasi

45

December 31, 2020

Tabel 3.21.

Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum PK Perkara Jumlah Perkara Putus Perkara yang Mengajukan PK Perkara Tidak Mengajukan PK

Target Realisasi Capaian

Perdata 67 3 64

90% 99.8% 110.7%

Pidana 877 0 877

Jumlah 944 3 941

h. Analisis Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi

Diversi merupakan pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan anak ke proses di luar peradilan pidana, sebagaimana disebut Pasal 1 Angkat 7 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Diversi diberlakukan terhadap anak yang telah berumur 12 (dua belas) tahun tetapi belum berumur 18 (delapan belas) tahun atau telah berumur 12 (dua belas) tahun meskipun pernah kawin tetapi belum berumur 18 (delapan belas) tahun, yang diduga melakukan tindak pidana.

Musyawarah diversi adalah musyawarah antara pihak yang melibatkan anak & orang tua/walinya, korban dan /atau orang tua/walinya, pembimbing kemasyarakatan, pekerja social professional, perwakilan masyarakat dan piha-pihak yang terlibat lainnya untuk mencapai kesepakatan diversi melalui pendekatan restorative.

Pada Pasal 5 Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi Dalam Sistem Peradilan Anak dijelaskan tahapan musyawarah diversi adalah sebagai berikut :

1. Musyawarah diversi dibuka oleh Fasilitator Diversi (hakim) dengan perkenalan para pihak yang hadir, menyampaikan maksud dan tujuan musyawarah diversi, serta tata tertib musyawarah untuk disepakati oleh para pihak yang hadir. 2. Fasilitator diversi menjelaskan tugas fasilitator diversi.

3. Fasilitator diversi menjelaskan ringkasan dakwaan dan pembimbing kemasyarakatan memberikan informasi tentang perilaku dan keadaan social anak serta memberikan saran untuk memperoleh penyelesaian.

4. Fasilitator diversi wajib memberikan kesempatan kepada : a. Anak untuk didengar keterangan perihal dakwaan.

b. Orangtua/wali untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan perbuatan anak dan bentuk penyelesaian yang diharapkan.

c. Korban/anak korban/orang tua/wali untuk memberi tanggapan dan bentuk penyelesaian yang diharapkan.

46

December 31, 2020

korban serta memberikan saran untuk memperoleh penyelesaian.

6. Bila dipandang perlu, fasilitator diversi dapat memanggil perwakilan masyarakat maupun pihak lain untuk memberikan informasi untuk mendukung penyelesaian. 7. Bila dipandang perlu, fasilitator diversi dapat melakukan pertemuan terpisah

(kaukus) dengan para pihak.

8. Fasilitator diversi menuangkan hasil musyawarah ke dalam kesepakatan diversi. 9. Dalam menyusun kesepakatan diversi, fasilitator diversi memperhatikan dan mengarahkan agar kesepakatan tidak bertentangan dengan hukum, agama, kepatutan masyarakat setempat, kesusilaan atau memuat hal-hal yang tidak dapat dilaksanakan anak atau memuat itikad tidak baik.

Pada tahun 2020 di Pengadilan Negeri Kayu Agung terdapat satu perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi. Adapun perkara pidana anak yang berhasil diselesaikan melalui musyawarah diversi adalah sebagai berikut :

Tabel 3.22.

Perkara yang Diselesaikan melalui Diversi :

No Nomor Perkara Klasifikasi Perkara Fasilitator Diversi 1. 17/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kag Pencurian Tira Tirtona, S.H., M.Hum.

Di bawah ini tabel kondisi perkara pidana anak di Pengadilan Negeri Kayu Agung tahun 2020 :

Tabel 3.23.

Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi

Jumlah Perkara Pidana Anak

Perkara Pidana Anak Yang Diselesaikan secara diversi

Target Realisasi Capaian

37 1 3% 2,7% 90%

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 =Jumlah perkara pidana anak yang diselesaikan secara diversi

Jumlah Perkara Pidana Anak x 100%

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 = 1

37 x 100% = 2,7%

Dengan nilai realisasi 2,7% dan target sebesar 3% maka capaian di dapat sebesar 90%. Capaian yang didapat pada indikator persentase perkara pidana anak yang diselesaikan melalui diversi tahun 2020 mengalami peningkatan dari capaian di dapat tahun 2019 lalu. Peningkatan ini didapat karena adanya keberhasilan salah satu

Dokumen terkait