• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTABILITAS KINERJA

3.2 ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Litbang Pertanian Tahun 2012 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2012 Badan Litbang Pertanian dapat dijelaskan sebagai berikut:

Untuk mencapai sasaran pertama, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah varietas unggul baru padi, jagung, kedelai dan tanaman pangan lainnya

12 VUB 20 VUB 166

2. Jumlah varietas unggul baru tanamanhortikultura (tanaman sayuran, buah tropika dan sub tropika, dan hias)

25 VUB 34 VUB 136

3. Jumlah varietas/klon unggul tanamanperkebunan dengan produktivitas tinggi dan bermutu

6 VUB 6 VUB 100

4. Jumlah galur unggul/harapan ternak dan tanaman pakan ternak(TPT) spesifik lokasi

6 galur 15 galur 250

Sasaran 1 :

Terciptanya varietas unggul, galur/klon dalam rangka peningkatan produksi dan

produktivitas mendukung pencapaian

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 21

Indikator Kinerja Target Realisasi %

5. Jumlah benih sumber padi, jagung dan kedelai dengan SMM ISO9001-2008

45 ton 58,29 ton 129

Berdasarkan indikator kinerja sasaran pertama yang telah ditargetkan pada tahun 2012 telah melebihi target yang telah ditetapkan, dengan kategori keberhasilan di atas 100 % (sangat berhasil).

Pencapaian indikator pertama yaitu telah dilepas 24 varietas unggul baru berasal dari tanaman padi dan palawija antara lain 11 VUB padi, 3 VUB jagung, dan 6 VUB aneka kacang dan umbi. Sebanyak 11 VUB padi yang dihasilkan adalah dari jenis padi inbrida dan padi gogo, yang sesuai untuk lahan sawah, lahan rawa, dan lahan kering, yaitu : a) varietas unggul baru padi sawah inbrida sebanyak 10 VUB yang dilepas dengan nama varietas Inpari 22, Inpari 23 Bantul, Inpari 24 Gabusan, Inpari 25 Opak Jaya, Inpari 26, Inpari 27, Inpari 28 Kerinci, Inpari 29 Rendaman, Inpari 30 Ciherang Sub 1, Inpara 7; b) varietas unggul baru padi gogo sebanyak 1 VUB yang dilepas dengan nama Inpago 9. Beberapa contoh VUB padi yang telah dilepas pada tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut.

Inpari 24 gabusan Inpari 25 Opak Jaya Padi Inpari 26

Inpari 27 Kerinci Inpari 28 Kerinci Inpago 9

Gambar 1. VUB Padi yang Dilepas Tahun 2012

Sebanyak 3 VUB jagung hibrida yang dilepas dengan nama varietas Bima Putih-1, Bima Putih-2, dan Bima 16. Varietas Bima Putih 1 memiliki potensi hasilnya 10,3 t/ha pipilan kering, berumur sedang, memiliki kandungan asam amino lisin dan triptofan tinggi, stay green yaitu warna batang dan daun di atas tongkol masih hijau, saat biji sudah masak/waktu untuk panen dan tahan rebah. Varietas Bima Putih 2 potensi hasil 10,4 t/ha pipilan kering, memiliki kandungan asam amino lisin dan triptofan tinggi, peka terhadap penyakit bulai sehingga VUB ini akan lebih baik jika dikembangkan pada lokasi yang tidak terdapat endemik penyakit bulai dan penyakit hawar daun, selain keunggulan tersebut VUB ini juga stay green. Varietas Bima 16

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 22 dengan potensi hasil 10,9 ton/ha pipilan kering pada kadar air

15%, memiliki kandungan karbohidrat, protein dan lemak tinggi,

stay green dan tahan penyakit bulai, toleran penyakit karat daun dan toleran penyakit bercak daun.

Gambar 2. Berbagai VUB Tanaman Pangan yang Dilepas Tahun 2012

Sebanyak 6 VUB aneka kacang dan umbi yang dihasilkan adalah: a) varietas unggul baru kedelai sebanyak 1 VUB dengan nama varietas Dering 1; b) varietas unggul baru kacang tanah sebanyak 4 VUB yang dilepas dengan nama HypoMa 1, HypoMa

2, Takar 1, dan Takar 2; dan c) varietas unggul ubikayu sebanyak 1 VUB yang dilepas dengan nama Litbang UK-2. Keunggulan dari masing-masing VUB aneka kacang dan umbi adalah sebagai berikut :

1. Varietas Dering 1 berasal dari persilangan tunggal antara varietas unggul lama Davros dengan MLG 2984 (genotipe toleran kekeringan). Dari hasil uji multilokasi di berbagai tempat, kedelai varietas Dering 1, memiliki karakteristik umur tanaman 81 hari, merupakan varietas kedelai genjah pertama. Warna biji kuning, potensi hasil 2,8 ton/ha, tahan penggerek polong dan karat daun, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan petani dan mendukung pencapaian swasembada kedelai.

2. Varietas Hypoma 1 adaptatif di lingkungan optimal, dengan potensi hasil 3,70 t/ha polong kering. Varietas tersebut cukup toleran terhadap penyakit bercak daun (Cercospora arachidicola Hori) dan karat daun (Puccinia arachidis) dan sekaligus agak toleran terhadap penyakit layu bakteri (Ralstonia solanacearum). Varietas HypoMa 2 mempunyai daya adaptasi umum terutama jika ditanam di wilayah yang sering mengalami kekeringan pada fase generatif. Potensi hasil varietas HypoMa2 mencapai 3,50 t/ha polong kering, toleran kekeringan, serta agak toleran terhadap penyakit bercak dan karat daun. Varietas Takar 1 mempunyai keunggulan hasil tinggi 4,3 t/ha, toleran karat, sementara

varietasTakar 2 mempunyai keunggulan hasil tinggi 3,8 t/ha dan toleran karat.

Ubikayu Var. Litbang UK-2

Kedelai Var. Dering-1

Kacang Tanah Var. Takar-1

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 23 3. Varietas unggul ubikayu Litbang UK-2 mempunyai

keunggulan umur panen 9-10 bulan, potensi hasil 60,4 t/ha, sedangkan rata-rata hasil 42,2 t/ha, potensi hasil bioetanol 96% sebanyak 14.472 liter/ha sehingga sesuai untuk bahan baku bioetanol. Keunggulan lain agak tahan terhadap tungau, agak tahan penyakit busuk akar/umbi.

Dari keluaran yang dicapai terdapat kegiatan yang sudah mencapai outcome, yaitu varietas unggul baru padi, jagung dan kedelai yang dilepas tahun 2012 ini akan ditanam dalam program diseminasi sebagai display varietas di lokasi Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) di seluruh propinsi dalam upaya pencapaian swasembada pangan 2014 dan mendukung 4 sukses Kementerian Pertanian. Jagung putih Bima Putih 1 dan 2 untuk menggantikan varietas lokal yang banyak ditanam petani, bermanfaat untuk ditanak sebagai nasi jagung dan subtitusi beras bagi penderita diabetes. Di masa mendatang jagung putih diharapkan akan lebih berkembang baik sebagai pangan maupun bahan industri tepung yang dapat mensubtitusi terigu.

Pencapaian indikator kedua yaitu telah dilepas 34 varietas unggul baru berasal dari tanaman hortikultura, yaitu 5 VUB sayuran, dan 29 VUB tanaman hias. VUB sayuran yang dilepas yaitu mentimun hibrida Litsa Hijau, jamur kuping Nawangsari, dan 3 VUB kentang dengan nama varietas Amabile, Maglia dan Medians. Sedangkan untuk tanaman hias VUB yang dilepas terdiri dari 2 VUB anggrek Phalaenopsis tipe standar, 2 VUB Phalaenopsis tipe multiflora, 2 VUB anggrek Phalaenopsis tahan

penyakit busuk daun, 1 VUB anggrek Dendrobium mutan, 6 varietas Krisan tipe standar, 2 varietas Krisan pot, 7 varietas Krisan mutan, 2 varietas Gladiol, dan 5 varietas Anyelir.

Selain VUB sayuran dan tanaman hias yang sudah dihasilkan, adapula VUB buah tropika yang dihasilkan namun masih merupakan aksesi, yaitu sebanyak 14 aksesi. Aksesi tersebut adalah 6 aksesi durian dan 8 aksesi manggis. Pada tahun 2012 juga, telah dihasilkan 2 CVUB tanaman jeruk dan buah subtropika, yaitu jeruk keprok SoE dan jeruk pamelo dengan sifat seedless, daya hasil tinggi, rasa manis dan warna kulit menarik. Saat ini kedua CVUB yang dihasilkan dari perakitan melalui mutasi dengan radiasi sinar gamma masih dievaluasi kestabilannya sampai dengan tahun 2013 dan pada akhir tahun 2013 akan didaftarkan sebagai VUB.

Gambar 3. VUB Sayuran yang Dilepas Tahun 2012 Kentang Mentimun Hibrida

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 24

Krisan Mutan Marimar Krisan Mutan Yulimar Krisan Mutan Violetana

Gladiol Andev Gladiol Farida Aruna Belani

Phal. Ayu Lestari Phal. Ayu Lila Phal. Indu Prames Phal. Udapa Pink

Gambar 4. VUB Tanaman Hias yang Dilepas Tahun 2012

Pada tahun 2012 ini, telah tercapai outcome dari output terciptanya VUB yang dihasilkan dari kegiatan litbang hortikulura, yaitu telah mendapat perjanjian lisensi dari swasta untuk cabai merah varietas Kencana dan kangkung varietas Sutera dengan PT. Agrindo Hartha Mekar berdasarkan penandatangan MoU pada tanggal 25 Mei 2012. Selain itu, telah ada varietas yang telah diadopsi oleh petani, yaitu varietas cabai keriting Kencana oleh kelompok tani di Ciamis Jawa Barat, dimana petani meminta benih sumber varietas Kencana untuk kegiatan penangkaran benih dasar seluas 2000 m2 yang akan menghasilkan 20-40 kg benih sumber kelas dasar untuk didistribusikan di provinsi Jawa Barat.

Pencapaian indikator ketiga adalah pelepasan varietas unggul baru tanaman perkebunan sebanyak 6 varietas unggul, yang terdiri dari 2 varietas Wijen, 1 varietas Pinang, 1 varietas Kelapa, 1 varietas cengkeh Gorontalo, dan 1 varietas Purwoceng.

Pencapaian indikator keempat yang dihasilkan melalui kegiatan litbang peternakan telah melepas 15 galur harapan, meliputi 9 galur harapan ternak, yaitu Ayam KUB, Ayam Gaok, Itik PMp, Domba Komposit Garut, Domba Komposit Sumatera, Domba Barbados Cross, Kambing Boerka, Kambing Boerawa, Kelinci FZ3, serta 6 galur tanaman pakan ternak (TPT) yaitu

Calopogonium mucunoides, Arachis hybrid, Lab-lab purpureus, Stylosanthes scabra, Panicum maximum cv, Paspalum atratum. Gambar capaian galur ternak dapat dilihat pada gambar berikut.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 25 Itik MA Domba komposit Garut

Ayam KUB PS Betina dan Jantan

Gambar 5. Galur ternak yang Dilepas Tahun 2012

Outcome dari terciptanya galur harapan Ayam Kampung Unggul Balitnak (Ayam KUB) telah dilakukan perjanjian lisensi antara Badan Litbang Pertanian dengan PT Ayam Kampung Indonesia (PT. AKI) tertanggal 9 Februari 2012. Maksud dan tujuan dari

perjanjian lisensi tersebut adalah untuk mengembangkan bibit Ayam KUB dari hasil pemuliaan, dan tujuan untuk kegiatan komersialisasi Ayam KUB tersebut. Komersialisasi meliputi pengembangan produksi ayam kampung dari bibit Ayam KUB, promosi, distribusi, dan pemasaran Ayam KUB.

Pada tahun 2012 telah dilakukan penyebaran Parent Stock (PS) dan Final Stock (FS) ke sepuluh propinsi sebanyak 12.800 ekor, yaitu propinsi Banten, Jateng, Jatim, NTB, Sumsel, Sumbar, Kalbar, Kaltim, Gorontalo dan Sulsel. Penyebaran bertujuan untuk membentuk pembibitan/breeding centre ayam KUB1 sebagai penyedia sumber DOC bagi kebutuhan ayam lokal potong. Serta tersedia sekitar 200-1000 indukan ayam KUB1 yang siap menghasilkan DOC ayam lokal di setiap breeding centre.

Untuk memberikan perlindungan hukum terhadap hasil riset, Badan Litbang Pertanian telah mengajukan permohonan pelepasan rumpun atau galur ternak Ayam KUB kepada Kementerian Pertanian yang sampai saat ini dalam proses penyelesaian.

Pencapaian indikator kelima yaitu telah dihasilkannya benih sumber padi, jagung dan kedelai sebanyak 50,09 ton yang terdiri dari benih sumber padi 39,06 ton, jagung 8,62 ton dan kedelai 10,61 ton. Dalam menghasilkan benih sumber padi tersebut digunakan 36 varietas padi yang telah dihasilkan Badan Litbang Pertanian seperti varietas Ciherang, Cibogo, Inpari, Inpara dan lainnya. Benih sumber jagung dihasilkan dari 6 varietas seperti

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 26 Lamuru, Sukmaraga, Bisma, Srikandi Kuning-1, Srikandi Putih-1,

dan Anoman-1. Sedangkan untuk benih sumber kedelai dihasilkan dari 9 varietas, yaitu Anjasmoro, Argomulyo, Burangrang, Detam 1, Detam 2, Grobogan, Panderman, Kaba, Gema. Berikut adalah gambar salah satu contoh keragaan tanaman pangan untuk perbanyakan benih.

Outcome dari kegiatan penyediaan benih sumber adalah telah disebarkannya benih sumber padi, jagung dan kedelai ke 32 propinsi melalui BPTP.

Distribusi benih sumber per lokasi disajikan pada tabel berikut. Tabel 5. Distribusi benih sumber tanaman pangan di beberapa

propinsi sampai dengan Desember 2012

No Propinsi Jumlah Benih (kg)

Padi Jagung Kedelai

1 Aceh 178 10 134,5 2 Sumatera Utara 412 10 78,5 3 Kep. Riau 193 0 131 4 Sumatera Barat 123 0 25 5 Bengkulu 20 0 85 6 Jambi 123 0 110 7 Sumatera Selatan 155 0 242 8 Bangka Belitung 110 0 50 9 Lampung 557 0 177 10 Banten 383 70 170 11 DKI Jakarta 160 50 28 12 Jawa Barat 3.505 11 190.5 13 Jawa Tengah 2.885 95 342 14 DI Yogyakarta 145 15 162,2 15 Jawa Timur 2.275 45 2.004,45 16 Bali 100 20 40

17 Nusa Tenggara Barat 1.610 63 417

18 Nusa Tenggara Timur 70 0 40

19 Kalimantan Barat 88 25 90

20 Kalimantan Selatan 486 30 375

21 Kalimantan Tengah 255 0 134

22 Kalimantan Timur 27 15 98

23 Sulawesi Barat 40 2.065 0

Gambar 6. Keragaan tanaman jagung varietas Srikandi Putih untuk perbenihan

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 27

No Propinsi Padi Jumlah Benih (kg) Jagung Kedelai

24 Sulawesi Selatan 196 260 207 25 Sulawesi Tengah 241 0 80 26 Sulawesi Tenggara 145 50 200 27 Sulawesi Utara 65 20 41 28 Gorontalo 30 30 100 29 Maluku 210 41 0 30 Maluku Utara 225 0 38 31 Papua 231 17 95 32 Papua Barat 97 0 4 T O T A L 15.340 2.942 5.889,15

Benih VUB selanjutnya diperbanyak oleh UPBS (unit produksi benih sumber) yang ada di beberapa UPT Badan Litbang Pertanian seperti di BB Padi, Balitkabi, Balitsereal, dan Lolit Tungro. Benih sumber ini akan digunakan untuk beberapa kegiatan, antara lain 1) bahan penyebarluasan melalui display dan demplot di lokasi SL-PTT, serta kegiatan diseminasi lainnya, 2) memenuhi permintaan para penangkar dan produsen benih lokal dan swasta untuk diperbanyak menjadi benih sebar (Extension seeds), dan 3) sebagian digunakan untuk kegiatan penelitian tahun berikutnya.

Bila dibandingkan dengan tahun 2011, presentase pencapaian sasaran pertama dapat dilihat pada tabel berikut :

Indikator Kinerja Realisasi 2011(%)

Realisasi 2012(%)

1. Jumlah varietas unggul baru padi, jagung, kedelai dan tanaman pangan lainnya

263,6 166

2. Jumlah varietas unggul baru tanamanhortikultura (tanaman sayuran, buah tropika dan sub tropika, danhias)

457,9 136

3. Jumlah varietas/klon unggul tanaman perkebunan dengan produktivitas tinggi dan bermutu

130 100

4. Jumlah galur unggul/harapan ternak dan tanaman pakan ternak(TPT) spesifik lokasi

250,0 233,3

5. Jumlah benih sumber padi, jagung dan kedelai dengan SMM ISO 9001-2008

Tidak ditargetkan

129

Dari setiap indikator kinerja, capaian tahun 2011-2012 telah mencapai tagret bahkan melebihi target yang ditetapkan. Namun, capaian indikator kedua yaitu jumlah VUB dan benih sumber tanaman hortikultura, tahun 2012 menurun drastis lebih dari 3 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Alasan capaian realisasi VUB tahun 2011 (457,89%) lebih besar dari capaian realisasi tahun 2012 (136%) disebabkan oleh:

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 28 1. Ada calon-calon varietas yang sudah tersedia dari hasil

penelitian tahun-tahun terdahulu, baru dapat direalisasikan sebagai VUB pada tahun 2011 dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian tentang Pelepasan varietas tahun 2011. 2. Pada tahu 2012, peneliti kurang termotivasi untuk pelepasan

varietas, karena dalam hasil penilaian pelepasan varietas tahun 2012 yang dikeluarkan oleh SK Ditjen Hortikultura, mempunyai nilai yang lebih rendah jika dibandingkan pelepasan varietas oleh SK Menteri Pertanian.

3. Untuk Balithi capaian realisasi 65 VUB (541,67%) dari target 12 VUB, sebenarnya jumlah 65 VUB tersebut termasuk 45 CVUB, sehingga sebenarnya VUB yang dihasilkan Balithi pada tahun 2011 hanya 22 VUB.

Untuk mencapai sasaran kedua, diukur dengan 6 (enam) indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah teknologi pengelolaan sumber daya lahan dan lingkungan pertanian secara berkelanjutan, serta formula pupuk

16 tekn. 25 tekn. 156,2

2. Jumlah prototipe alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi sistem produksi pertanian, kualitas, nilai tambah dan daya saing produk dan limbah pertanian

6 prototipe 6 prototipe 100,0

3. Jumlah teknologi vaksin ternak isolat lokal, diagnostik dan formula obat biofarmaka untuk hewan.

6 tekn. 6 tekn. 100

4. Jumlah teknologi budidaya, dan panen

60 tekn. 103 tekn. 171,6

5. Jumlah teknologi dan manajemen antisipasi, adaptasi, dan mitigasi perubahan iklim

7 tekn. 13 tejkn. 185,7

6. Jumlah teknologi spesifik lokasi

132 tekn. 246 tekn. 186,3

Berdasarkan indikator kinerja sasaran kedua yang telah ditargetkan pada tahun 2012, 4 indikator telah melebihi target,

Sasaran 2 :

Terciptanya inovasi teknologi produksi dan pengelolaan sumberdaya pertanian mendukung pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 29 dengan kategori keberhasilan di atas 100% (sangat berhasil),

untuk 2 indikator tercapai dengan realisasi 100% (berhasil).

Dokumen terkait