• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

B. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2019

Praktek Cakupan Pelayanan (Penemuan dan penangan) HIV AIDS, TB Paru, dan Malaria HIV AIDS = 0 TB. Paru=0, Malaria=0 HIV AIDS = 7, TB. Paru=60, Malaria=9 Menurunnya Angka Kematian Ibu & Angka Kemattian Bayi di Rumah Sakit

< 1 Kelahiran

2 Kelahiran 33,33

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2019

Ditinjau dari capaian kinerja masing-masing sasaran strategis tahun 2019, RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti secara umum telah dapat melaksanakan tugas dan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya. Analisis capaian kinerja sasaran RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti tahun 2019 dijelaskan sebagai berikut:

1. Tersedianya SDM yang sesuai dengan standar

Sasaran ini diukur dengan menggunakan 1(satu) Indikator Kinerja Utama Terpenuinya Jumlah Dokter Spesialis sebanyak 13 orang dokter spesialis dengan analisis sebagai berikut :

29

Tabel 4.

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2019 REALISASI 2019 TINGKAT CAPAIAN (%) Terpenuinya Jumlah Dokter Spesialis 13 Dokter Spesialis 20 Dokter Spesialis 154

Indikator KinerjaTerpenuhinya Jumlah Dokter Spesialis dengan target sebanyak 13 orang dokter spesialis dan Realisasi sampai dengan tahun 2019 (awal masa RENSTRA SKPD dan RPJMD tahun 2017-2021) sebanyak 20 orang dokter spesialis prosentase capaian kinerja mencapai 154% , dilaksanakan melalui usulan pengangkatan dan penempatan dokter spesialis oleh BKD Kutai Kartanegara pada RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti. Selain pemenuhan Jumlah Dokter Spesialis dilaksanakan juga Pemenuhan Tenaga Medis dan Non Medis, Pareamedis Keperawatan dan Paramedis Non Keperawatan

2. Tersedianya peralatan yang sesuai dengan standar

Sasaran ini diukur dengan menggunakan 1(satu) Indikator Kinerja Terpenuhinya Alat Kesehatan sesuai standar dengan analisis sebagai berikut

Tabel 5.

30 INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2019 REALISASI 2019 TINGKAT CAPAIAN (%) Terpenuhinya Alat

Kesehatan sesuai Standard

80% 72% 90

Indikator Kinerja Terpenuhinya Alat Kesehatan sesuai standar dengan Target 80% dan realisasi sampai dengan tahun 2019 mencapai 72% prsentase capaian kenerja mencapai 90%, target tersebut dicapai melalui pengadaan Alat – alat kesehatan kedokteran Umum, Kedokteran Bedah, Penyakit Dalam, Kandungan, Kedokteran anak, THT, Mata, Laboratorium, Radiologi dan Peralatan penunjang Medis lainnya. Pada tahun 2019 telah dilaksanakan Pengadaan alat Kedokteran Bedah dan Alat Kedokteran Bedah dan IGD, 3. Meningkatnya sarana dan prasarana yang terstandarisasi

Sasaran ini diukur dengan menggunakan 2 (dua) Indikator Kinerja Utama denhgan analisis sebagai berikut :

Tabel 6.

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2019 REALISASI 2019 TINGKAT CAPAIAN (%) Jumlah lama hari rawat /

Lengt Of Stay (LOS)

31

Jumlah pemanfaatan

Tempat Tidur (BOR)

70 % 50,40 % 72

1. Indikator Kinerja Jumlah lama Hari rawat/lengt of Stay (LOS) sebesar 3 hari dan realisasi Sampai dengan tahun 2019 mencapai 2,89 hari

2. Indikator Kinerja Jumlah pemanfaatan Tempat Tidur (BOR) sebesar 70% dan realisasi Sampai dengan tahun 2019 menurun memjadi baru mencapai 50,40%. Target tersebut dicapai dengan pemenuhan sarana dan Prasarana pelayanan berupa SDM yang profesional Khususnya Dokter Spesialis dan melengakapi sarana pelayanan ruang rawat Inap.

Indikator ini merupakan angka pemanfaatan rumah sakit yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dari angka-angka ini dapat dilihat seberapa efektif penggunaan rumah sakit. Indikator ini bisa menjadi salah satu referensi untuk peningkatan kegunaan rumah sakit. Berikut ini adalah Indikator Rumah Sakit pada tahun 2019 :

a. BOR : 50,40 % b. A-LOS : 2,89 Hari c. TOI : 2.81 Hari d. BTO : 64,43 Kali e. NDR : 5,38 ‰ f. GDR : 16,63 ‰ g. ≤ 48 Jam : 11,24 ‰

Dari nilai-nilai yang tercantum diatas dapat dilihat bahwa ada beberapa indikator yang masih belum mencapai formula ideal yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Untuk nilai BOR atau prosentase pemakaian tempat tidur

32

pada satuan waktu tertentu yang memiliki nilai parameter ideal 60 – 85 % dan RSUD ABADI telah mampu mencapai nilai 50,40 %.

Kemudian secara berturut-turut indikator pelayanan rumah sakit yang belum mencapai parameter ideal yang sudah ditentukan adalah nilai A-LOS atau rata-rata lama rawat seorang pasien yang mencapai angka 2,89 hari padahal untuk A-LOS memiliki parameter ideal sebesar 6 – 9 hari, dilanjutkan dengan nilai BTO atau frekuensi pemakaian tempat tidur selama satu periode sebesar 64,43 kali yang melampaui batas ideal dalam satu tahun yakni 40 – 50 kali.

Untuk nilai TOI atau rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi yaitu 2,81 Hari, parameter ideal untuk TOI yaitu 1 – 3 Hari.

Kemudian NDR atau angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap 1000 penderita keluar sebesar 5,38 ‰ yaitu 5 orang per 1000 pasien. Serta GDR atau angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita sudah mencapai batas ideal yang telah ditentukan sebesar 16,63 ‰ yaitu 16 orang per 1000 pasien. Kemudian angka kematian pasien kurang dari 48 jam saat dirawat sudah mencapai pada batas yang ditolerir sebesar 11,24 ‰ yaitu 11 orang per 1000 pasien. Hingga akhirnya indikator-indikator yang masih belum ideal dapat menjadi perhatian khusus pihak manajemen demi tercapainya rumah sakit yang lebih baik, demi kebaikan masyarakat Samboja dan sekitarnya, ataupun masyarakat Kutai Kartanegara secara luas.

a. Indikator Rumah Sakit Tahun (2013-2017)

Selama Sepuluh tahun berjalan sejak di resmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tahun 2006, Rumah Sakit ABADI mengalami pergerakan fluktuatif dalam hal indikator rumah sakit, ada beberapa indikator yang masih belum mencapai

33

atau bahkan melebihi parameter ideal yang sudah ditentukan. Nilai indikator rumah sakit dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 7

Indikator Rumah Sakit Tahun 2014 - 2019 INDIKAT

OR 2014 2015 2016 2017 2018 2019

BOR 56,57 % 67,40% 72,52% 63,57% 56,61% 50,40 %

A-LOS 3,07 Hari 3,06 Hari 3,67 Hari 3,2 Hari 2,93 Hari 2,89 Hari

TOI 3,03 Hari 2,33 Hari 1,97 Hari 3,03 Hari 2,26 Hari 2,81 Hari BTO 63,01 Kali 68,14 Kali 88.27 Kali 91,98 Kali 69,95 Kali 64,43 Kali NDR 4,98‰ 7,10 ‰ 9,33 ‰ 16,35 ‰ 7,15 % 5,38 % GDR 16,34‰ 18,17 ‰ 27,33 ‰ 46,55 ‰ 17,96 % 16,63 %

≤ 48 jam 11,36‰ 11,07 ‰ 18,40 ‰ 30,20 ‰ 30,20 % 11,24 %

*Parameter Ideal masing-masing Indikator

1. BOR : 60 – 85 %

2. LOS : 6 – 9 Hari

3. TOI : 1 – 3 Hari

4. BTO : 40 – 50 Kali

5. NDR : Kurang dari 25 Per 1000 pasien 6. GDR : Tidak lebih dari 45 per 1000 pasien 7. ≤ 48 jam : Tidak lebih dari 25 per 1000 pasien

34

b. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Tahun 2019

Kunjungan rawat jalan pada rumah sakit ABADI Samboja mencapai angka tertinggi pada bulan November dan terendah pada bulan Juni, namun kunjungan pasien rawat jalan di rumah sakit tidak mengalami pergeseran yang signifikan, bisa dibilang bahwa kunjungan pasien di rumah sakit cukup stabil setiap bulannya. Jika dihitung secara rata-rata kunjungan Rawat Jalan Rumah Sakit ABADI setiap bulannya sebanyak 3,577 pasien. Berikut ini adalah jumlah kunjungan rawat jalan rumah sakit ABADI Samboja :

Tabel 8

Kunjungan Rawat Jalan Tahun 2019

No Bulan Jumlah 1 Januari 3726 2 Februari 3558 3 Maret 3303 4 April 3547 5 Mei 3478 6 Juni 2977 7 Juli 3840 8 Agustus 3600 9 September 3554 10 Oktober 3880 11 November 3894 12 Desember 3570 TOTAL 42927

35

c. Jumlah Kunjungan Rawat Inap Tahun 2019

Berikut ini adalah jumlah kunjungan rawat inap rumah sakit ABADI Samboja, yang dibedakan berdasarkan ruangan rawat yang terdiri dari ruang mahoni, ruang bengkirai, ruang meranti, ruang ulin, ruang Icu dan ruang cendana, serta jumlah kunjungan total setiap bulan dan tahunnya secara menyeluruh. Jika dilihat data dibawah, maka ruang meranti dan mahoni memiliki prosentase kunjungan yang cukup banyak dibandingkan 4 ruangan rawat inap yang lainnya, berikut adalah jumlah kunjungan rawat inap rumah sakit ABADI :

Tabel 9

Kunjungan Rawat Inap Rumah Sakit ABADI Tahun 2019

d. Jumlah Kunjungan Rawat UGD Tahun 2019

Berikut ini adalah tabel kunjungan rawat UGD Tahun 2019 rumah sakit ABADI Tabel 10

36

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des Jumlah 760 741 671 703 727 728 586 608 604 592 702 745

e. Jumlah BOR Ruang Rawat Inap Tahun 2019

Berikut ini adalah nilai BOR ruang rawat inap tahun 2019 : Ruang Mahoni : 62,76 % Ruang Bengkirai : 60,85 % Ruang Meranti : 97,99 % Ruang Ulin : 30,74 % Ruang ICU : 50,33 % Ruang Cendana : 29,43%

Pada nilai BOR untuk per ruangan hanya Ruang Meranti sebesar 97,99%, Ruang Mahoni sebesar 62,76% dan Ruang Bengkirai sebesar 60,85% yang memenuhi parameter ideal yaitu 60 – 85 %, sedangkan untuk ruangan lainnya tidak memenuhi standar ideal rumah sakit, yaitu Ruang Ulin sebesar 30,74% dan Ruang Icu sebesar 50,33%, bahkan Ruang Cendana hanya memiliki persentase sebesar 29,43% yang merupakan persentase BOR terendah dari semua ruangan yang ada di rumah sakit ABADI pada tahun 2019.

f. Jumlah Infeksi Nosokomial Ruang Rawat Inap Tahun 2013-2017

Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien saat mendapatkan perawatan di rumah sakit, seperti infeksi karena pemasangan infus ataupun katater. Berikut adalah tabel penderita Infeksi Nosokomial Tahun 2017 – 2019 :

37

Tabel 11

Penderita Infeksi Nosokomial Tahun 2017 – 2019

TAHUN 2017 2018 2019 Ruang Mahoni 2 1 2,17 Ruang Bengkirai 0 0 6,35 Ruang ICU 2 9 1,08 Ruang Meranti 0 2 5,67 Ruang Ulin 2 0 5,75 Ruang Cendana 6 0 0,5

Dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan infeksi nosokomial pada ruang Mahoni,ruang bengkirai,ruang meranti dan ruang ulin, Ruang icu mengalami penurunan . Harapan kedepan adalah Infeksi Nosokomial dapat terus mengalami penurunan.

4. Terwujudnya sistem Organisasi dan manajemen rumah sakit berdasarkan prinsip good governance.

Sasaran ini diukur dengan menggunakan 2(dua) Indikator Kinerja Utama dengan Analisis sebagai berikut :

Tabel 12

38 INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2019 REALISASI 2019 TINGKAT CAPAIAN (%) Pencapaian Keselamatan

Pasien (Patient Safety)

90 % 90 % 100

Rumah Sakit Umum Daerah yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

Paripurna Paripurna Paripurna

1. Indikator Kinerja Pencapaian Keselamatan Pasien (Patient Safety) dengan target sebesar 100 % dan realisasi sampai dengan tahun 2019 mencapai 100% prosentase capaian kenerja mencapai 100%.

2. Indikator Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dengan tingkat capaian Akreditasi 5 Pelayanan menjadi “Madya”. Target tersebut belum dapat di capai karena banyaknya persyaratan dan standar yang harus dilaksanakan berdasarkan survei pendahuluan dan bimbingan yang telah dilaksanakan dari Komite Akreditasi Rumah sakit (KARS) sebelum dilaksanakan penilaian Oleh Tim Akreditasi Baru dari KARS, selain itu dalam periode 2017 – 2019 telah dilaksanakan Pelatihan dan mengikuti bimbingan teknis serta sosialisasi Patient safety secara terus-menerus dan melaksanakan study banding ke Rumah Sakit yang telah mendapatkan akreditasi secara penuh dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

39

diantaranya Rumah Sakit AM. Parikesit Tenggarong dan RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

5. Terwujudnya sistem Manajemen Keuangan yang transparan dan akuntabel. Sasaran ini diukur dengan Indikator Kinerja melaksanakan Sistem Manajemen Mutu (IS0 : 9000 : 2008) mulai tahun 2017 RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti sudah meningkatkan ISO dari ISO 9000 : 2008 menjadi ISO 9000 : 2015 dengan Analisis sebagai berikut :

Tabel 13

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2019

REALISASI 2019

TINGKAT CAPAIAN

(%) Rumah Sakit Umum Daerah yang

melaksanakan Sistem Manajemen Mutu (IS0 : 9000 : 2015) Sertifikat ISO 9001;2015 Sertifikat ISO 9001;2015 100

Indikator Kinerja melaksanakan Sistem Manajemen Mutu (IS0 : 9000 : 2008) dengan target terakreditasi IS0 : 9000 : 2015 dan realisasi sampai dengan tahun 2019 adalah dicapainya kembali Sertifikat IS0 :9001 : 2015 dari World Quality Assurance (WQA) melalui kerja keras mempertahankan mutu layanan berstandard internasional sejak Tahun 2009 hingga sekarang dimana setiap tahunnya dilaksanakan Audit Eksternal dari pihak WQA dan Hasilnya pihak RSUD Aji batara Agung Dewa Sakti dapat mempertahan sertifikat yang telah di raih sejak kurun waktu 2009 - 2019.

40

6. Terwujudnya manajemen Logistik yang efektif dan efisien

Sasaran ini diukur dengan Indikator Kinerja Ketersediaan Obat Genereik dengan analisis sebagai berikut :

Tabel 14

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2019 REALISASI 2019 TINGKAT CAPAIAN (%) Ketersediaan Obat Genereik 90 % 52,4% 58,22

Indikator Kinerja Utama Ketersediaan Obat Genereik sebesar 90 %, hal ini tidak dapat dicapai karena Pengadaan Obat - obatan yang tercantum di Ekatalog tidak semua generik.

7. Terwujudnya SIM yang terintegrasi antar unit

Sasaran ini diukur dengan Indikator Kinerja Cakupan Penyuluhan Kesehatan di RS (Individu dan Kelompok) dengan Target sebesar Individu 25%, kelompok 2 X seminggu dengan analisis sebagai berikut :

Tabel 15.

41 INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2019 REALISASI 2019 TINGKAT CAPAIAN (%) Cakupan Penyuluhan Kesehatan di RS

(Individu dan Kelompok)

Individu 60 % kelompok 1 X seminggu Individu 60 % kelompok 1 X seminggu 100

Indikator Kinerja Utama Cakupan Penyuluhan Kesehatan di RS (Individu dan Kelompok) sebesar Individu 60%, kelompok 1 X seminggu. Target tersebut dicapai dengan pemberian penyuluhan dan pemberian Informasi masalah kesehatan yang dilaksanakan melaui unit rawat jalan/poliklinik dan unit penunjang diantaranya Instalasi Gizi RSUD AJI Batara Agung Dewa sakti berupa pemberian informasi perorangan dan kelompok melaui lisan dan tulisan.

8. Tersajikannya produk unggulan RS sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Sasaran ini diukur dengan Indikator Kinerja Tingkat Kepatuhan terhadap Standard Operating Procedure (SOP) dengan analisis sebagai berikut :

Tabel 16

42 INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2019 REALISASI 2019 TINGKAT CAPAIAN (%) Tingkat Kepatuhan terhadap SOP 80 % 80% 100

Indikator Kinerja Utama Tingkat Kepatuhan terhadap Standard Operating Procedure (SOP) sebesar 100%. Target tersebut dicapai dengan memberikan sosialisasi terhadap SOP yang baru disusun maupun direvisi selain itu dilaksanakan evaluasi dan pengawasan secara intensif pada unit – unit pemberi pelayanan langsung dan di manajemen.

9. Terwujudnya pelayanan yang bermutu dan berorientasi kepada keselamatan pasien

Sasaran ini diukur dengan Indikator Kinerja Tingkat Kepuasan Pasien sebesar 80%, Jumlah Komplain = 0, Kejadian Malpraktek = 0, Cakupan Pelayanan (Penemuan dan penangan) HIV AIDS, TB Paru, dan Malaria HIV AIDS = 0, TB. Paru=0, Malaria=0 dan Menurunnya Angka Kematian Ibu & Angka Kemattian Bayi di Rumah Sakit sebesar kurang 1 kelahiran dengan analisa sebagai berikut :

43

Tabel 17

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2019 REALISASI 2019 TINGKAT CAPAIAN (%)

Tingkat kepuasan Pasien 80% 80,04% 100,05

Jumlah komplain 0 0 100

Kejadian Mal Praktek 0 0 100

Cakupan Pelayanan (Penemuan dan

penangan) HIV AIDS, TB Paru, dan Malaria

HIV AIDS = 0 TB. Paru=0 Malaria=0 HIV AIDS = 7, TB. Paru=60, Malaria=9 Menurunnya Angka Kematian Ibu & Angka Kematian Bayi di Rumah Sakit

< 1 Kelahiran 2 33,33

Indikator Kinerja :

1. Tingkat Kepuasan Pasien dengan Target sebesar 80%, dan realisasi sampai dengan tahun 2019 sebesar 100,05%

44

2. Jumlah Komplain dengan Target = 0, Kejadian Malpraktek dengan Target

= 0, dan realisasi sampai dengan tahun 2018 ada beberapa Komplain dan dapat diselesaikan secara baik oleh pihak manajemen RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti, Kejadian Malpraktek dengan Target = 0

3. Cakupan Pelayanan (Penemuan dan penangan) HIV AIDS, TB Paru, dan Malaria dengan Target sebesar HIV AIDS = 0, TB. Paru=0, Malaria=0 dan realisasi sampai dengan tahun 2019 sebesar HIV AIDS = 7, TB. Paru=60, Malaria=9

4. Menurunnya Angka Kematian Ibu & Angka Kematian Bayi di Rumah Sakit dengan Target sebesar kurang 1 kelahiran dan realisasi sampai dengan tahun 2019 adalah 2 kelahiran.

Target tersebut dapat dicapai dengan pelaksanaan survei Kepuasan pelanggan secara berkala, pemberian pemahaman terhadap pelaksanaan SOP, peningkatan layanan penyakit yang berkaitan dengan program global (MDG’s), pelaksanaan pelayanan kebidanan yang berkualitas.

C. PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017, 2018 dan 2019

Dokumen terkait