• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1

Konfigurasi Input, Proses, Output

Tahapan pemodelan sistem dalam perancangan sistem berguna untuk memberikan gambaran yang jelas dalam rancang bangun dan penerapan sistem secara fisik. Pemodelan PSP 1.0 dilakukan dengan pendekatan berarah fungsi yang terdiri dari pembuatan diagram alir data (data flow diagram). Menurut Rahardini (2010), diagram alir data merupakan gambaran sistem dalam bentuk jaringan atau grafis, dari sudut pandang data yang diproses, yang mampu menggambarkan kegiatan-kegiatan yang berlangsung secara paralel. Diagram alir data dibuat secara bertahap untuk memudahkan penggambaran aliran data.

Pada pembuatan model PSP 1.0, diagram alir data dibuat dari tingkat 0 hingga tingkat 1. Diagram alir data tingkat 0 menggambarkan keseluruhan sistem dengan satu proses berikut dengan sumber dan tujuan data secara jelas. Pada Gambar 7 dapat dilihat diagram alir data tingkat 0.

Gambar 7. DFD (Data Flow Diagram) Tingkat 0

DFD tingkat 0 ini menggambarkan sumber data yang berasal dari data transaksi penjualan perusahaan. Selanjutnya data tersebut akan diolah dalam sistem penetapan strategi penjualan (PSP 1.0) dengan beberapa proses yang akan menghasilkan penetapan strategi penjualan cross selling untuk para supervisor pemasaran. Proses yang terjadi dalam PSP 1.0 ini digambarkan dalam DFD tingkat 1 pada Gambar 8.

Data transaksi penjualan Strategi penjualan cross selling pilihan Transaksi Penjualan 1 Menetapkan Strategi CRM Untuk Penjualan Strategi CRM Untuk Penjualan Terpilih 1 Database Hasil Menetapkan Strategi CRM Untuk Penjualan

19

Gambar 8. DFD (Data Flow Diagram) Tingkat 1

Pada DFD tingkat 1 ini, proses pertama yang dilakukan adalah proses perhitungan clustering

untuk mengelompokkan produk sesuai dengan karakteristik bahan baku setiap produk. Data yang menjadi input tambahan selain data transaksi adalah data karakteristik bahan baku setiap produk. Kemudian hasil pengelompokkan produk akan diolah dalam proses selanjutnya yaitu proses perhitungan association rule mining yang akan menghasilkan rules item set, nilai support, confidence, dan improvement. Hasil proses inilah yang menjadi input untuk digunakan dalam proses melakukan penetapan strategi penjualan sehingga menghasilkan penetapan strategi penjualan cross selling untuk para supervisor pemasaran.

4.2

Analisis Kebutuhan Informasi Pengguna

Analisis kebutuhan dimaksudkan untuk mendapatkan jenis informasi yang dibutuhkan oleh pengguna yang sekaligus juga merupakan faktor kritis penetapan strategi penjualan dalam menetapan strategi penjualan oleh supervisor pemasaran di perusahaan. Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan, dapat diidentifikasikan beberapa informasi yang dibutuhkan oleh

supervisor pemasaran:

1. Informasi item set yang dijadikan rules dalam penetapan strategi penjualan 2. Informasi nilai support dalam menentukan ukuran dominasi pada semua rules.

3. Informasi nilai confidence yang digunakan untuk mengukur tingkat relasi antara rules yang ada.

4. Informasi nilai improvement yang digunakan untuk mengukur tingkat possibility dari dua produk yang akan dijual secara cross-selling.

Data Transaksi

Data Karakteristik Bahan Baku Setiap Produk

hasil Pengelompokkan produk Data Pengelompokkan produk terpilih hasil perhitungan support hasil perhitungan confidence hasil perhitungan improvement hasil analisis rules itemset hasil nilai support hasil nilai confidence hasil nilai improvement hasil rules itemset Hasil penetapan strategi penjualan cross selling Transaksi Penjualan Strategi CRM Untuk Penjualan Terpilih 1.1 Menghitung Clustering Produk Karakteristik Bahan Baku Setiap Produk Pengelompokkan produk terpilih 1.2 Menghitung Associative Rules Mining Nilai Support Nilai Confidence Nilai Improvement 1.3 Menetapkan Strategi Penjualan Rules Itemset 1 Database Hasil Menetapkan Strategi CRM Untuk Penjualan

20

5. Informasi strategi penjualan cross-selling yang signifikan untuk diaplikasikan dalam sistem pemasaran perusahaan.

4.3

Hubungan Antar Pelaku

Pelaku yang berperan dalam sistem informasi ini digolongkan menjadi tiga yaitu pelaku sumber data, pengembang sistem, serta pengguna akhir. Sumber data pada PSP 1.0 yaitu

customer yang telah melakukan transaksi. Pelaku PSP 1.0 terdiri dari dua kelompok, yaitu pelaku internal dan pelaku eksternal sistem. Pelaku yang berperan secara langsung dalam pengembangan PSP 1.0 adalah pelaku internal seperti analis, administrator dan pemrogram. Dan pelaku eksternal sistem PSP 1.0 adalah supervisor pemasaran (user) dan para aktor yang berperan dalam mempengaruhi inputan untuk sistem PSP 1.0 seperti customer.

4.4

Kebutuhan Fungsional Sistem

Kebutuhan fungsional untuk menjalankan PSP 1.0 meliputi kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, kebutuhan tenaga, serta pemeliharaan sistem.

4.4.1

Kebutuhan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras

Kebutuhan perangkat keras minimal adalah seperangkat komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:

 Prosesor minimal pentium IV 1,66 GHz atau yang setara.

 RAM minimal adalah 512 MB.

 Ruang kosong pada hardisk sebesar 100 MB.

 Printer dan monitor sebagai media keluaran data.

 Serta perangkat masukan data seperti keyboard dan mouse.

 Koneksi internet untuk akses database online

Sedangkan kebutuhan perangkat lunak untuk menjalankan sistem ini adalah sistem operasi Windows XP SP2 (Microsoft, 2002), Flashplayer versi 9 (Adobe, 2009), Microsoft Acces 2003 (Microsoft, 2003) sebagai manajemen basis data. Serta jaringan internet sebagai perantara akses database online (MySQL). Komponen ODBC (open connection database) yang berguna sebagai perantara untuk koneksi database MySQL (Oracle, 2011).

4.4.2

Kebutuhan Tenaga

Kebutuhan tenaga pada PSP 1.0 meliputi system analyst, administrator, pemrogram, pengumpul data serta pengguna atau operator yang masing-masing mempunyai tugas, wewenang dan spesifikasi keahlian minimum.

 Analis sistem

Analis sistem (system analyst) adalah orang yang bertindak sebagai desainer

dan konseptor sebuah sistem. Keahlian khusus yang harus dimiliki oleh analisis sistem adalah mempunyai kepakaran dalam analisis sistem serta mempunyai pengetahuan tentang proses penetapan strategi penjualan menggunakan teknik

21

Administrator

Administrator adalah orang yang bertanggung jawab terhadap keamanan data dan kebenaran informasi sistem. Keahlian yang harus dimiliki oleh

administrator adalah memahami struktur data dari sistem.

 Pemrogram

Pemrogram adalah orang yang bertindak mengimplementasikan sistem kedalam sebuah perangkat lunak. Keahlian khusus yang dimiliki administrator adalah mempunyai kemampuan dalam bahasa pengkodean dan transformasi desain ke dalam perangkat lunak.

 Pengumpul data

Pengumpul data adalah orang yang bertanggung jawab dalam pengumpulan dan pengujian kebenaran dari sumber data.

 Pengguna akhir

Pengguna akhir dari PSP 1.0 ini adalah para supervisor pemasaran pada sebuah perusahaan untuk menetapkan strategi penjualan cross selling pada sistem manajemen pemasarannya. Kemampuan dasar yang harus dimiliki adalah mampu mengoperasikan sistem secara baik serta mengetahui pengoperasian komputer secara umum.

4.4.3

Pemeliharaan Sistem

Pemeliharaan sistem meliputi perbaruan dan pemeliharaan data serta merancang bangun ulang sistem yang ada guna memenuhi perubahan kebutuhan pengguna akhir. Rancang bangun ulang pada pemeliharaan sistem dilakukan karena beberapa alasan antara lain program mengalami kerusakan baik oleh pihak luar maupun karena kerusakan sistem karena crash atau terdapat bug.

22

Dokumen terkait