• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL

Dalam dokumen PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI (Halaman 87-94)

Pada bab analisis dan interpretasi hasil akan dilakukan analisis dan interpretasi hasil pengolahan data. Analisis ini meliputi análisis sistem penjadwalan produksi shopping bag di perusahaan, analisis prosedur penjadwalan, analisis program aplikasi penjadwalan produksi shopping bag, dan analisis perbandingan besarnya waktu keterlambatan.

5.1 Analisis Sistem Penjadwalan Produksi Shopping Bag di Perusahaan

PT Wangsa Jatra Lestari memiliki karakteristik manufaktur yaitu pengaturan fasilitas bersifat flowshop. Hal ini ditunjukkan dari pengerjaan order dari stasiun pertama hingga stasiun terakhir dalam proses produksinya yaitu mengalir pada jalur produksi yang sama. Stasiun kerja tersebut berturut-turut adalah mesin Printing, mesin Punch, mesin Laminating dan Handwork.

Pada saat ini, penjadwalan pengerjaan order di PT. Wangsa Jatra Lestari didasarkan oleh analisa divisi PPIC yaitu berdasarkan metode First Come First Serve (FCFS). Sedangkan pada perbaikan metode penjadwalan pada penelitian ini menggunakan algoritma Nawaz, Enscore and Ham (NEH).

Tabel 5.1 Perbandingan Penjadwalan dengan metode FCFS

dengan penjadwalan menggunakan algoritma NEH

No Penjadwalan dengan metode

First Come First Serve (FCFS)

Penjadwalan dengan algoritma

Nawaz, Enscore and Ham (NEH) 1 Tidak berprioritas Berprioritas, yaitu suatu pekerjaan yang

mempunyai waktu total waktu proses lebih besar dari job lain dengan total waktu proses yang lebih kecil, diberi bobot yang lebih tinggi

2 Perhitungan lebih mudah dan sederhana

commit to user Lanjutan Tabel 5.1

No Penjadwalan dengan metode

First Come First Serve (FCFS)

Penjadwalan dengan algoritma

Nawaz, Enscore and Ham (NEH) 3 Proses-proses diberi jatah waktu

memproses berdasarkan waktu kedatangan

Proses antrian ditentukan oleh kriteria yang ingin dicapai perusahaan. Contoh : minimasi total tardiness, minimasi makespan, minimasi total flowtime, dll.

4 Mudah diimplementasikan Susah diimplementasikan 5 Tidak bisa mengakomodir order

sisipan

Order sisipan dapat diakomodir

Pada penjadwalan First Come First Serve (FCFS), order yang datang lebih dahulu akan dikerjakan lebih dahulu. Namun ketika jadwal tersebut sedang dilaksanakan akan tetapi ada order yang mendesak untuk dikirim, maka order tersebut akan dijadwalkan sebagai prioritas untuk segera diproduksi.

Metode First Come First Serve (FCFS) tidak menjamin pengerjaan order yang dapat meminimasi keterlambatan. Penjadwalan dengan metode ini memiliki beberapa kelemahan antara lain, memiliki waiting time yang tinggi dan order yang memiliki waktu proses kecil diharuskan menunggu terlalu lama.

Sedangkan pada perbaikan metode penjadwalan pada penelitian ini menggunakan algoritma Nawaz, Enscore and Ham (NEH). Algoritma NEH didasarkan pada gagasan dimana suatu pekerjaan yang mempunyai waktu total waktu proses lebih besar dari job lain dengan total waktu proses yang lebih kecil, seharusnya diberi bobot yang lebih tinggi sehingga dapat meminimumkan makespan. Dalam penelitian ini, dilakukan modifikasi kriteria, yaitu minimasi total tardiness.

5.2 Analisis Prosedur Penjadwalan

Proses perlakuan order secara umum adalah bagaimana proses perlakuan terhadap order pertama kali masuk dan order baru yang masuk. Ketika order

commit to user

prosedur penjadwalan. Apabila ada order baru yang masuk, maka ready time berada pada posisi t. Kondisi ini bersifat kontinu. Sehingga proses produksi untuk penjadwalan order yang baru dapat dimulai setelah penjadwalan untuk order lama telah berakhir.

Rencana perbaikan metode penjadwalan produksi shopping bag dilakukan dengan algoritma Nawaz, Enscore and Ham (NEH) dengan kriteria minimasi total tardiness. Prosedur penjadwalan produksinya memerlukan beberapa data permesinan, antara lain kapasitas, waktu setup, waktu transfer, downtime setiap mesin, tanggal produksi (ready date), ready time dan jam kerja normal. Sedangkan untuk data order diperlukan data-data antara lain spesifikasi order, spesifikasi kertas, spesifikasi handle dan spesifikasi kerja. Selain itu juga diperlukan data hari libur dan jam kerja normal karyawan.

5.3 Analisis Program Aplikasi Penjadwalan Produksi Shopping Bag

Dalam proses penjadwalannya, PT Wangsa Jatra Lestari menggunakan metode First Come First Serve (FCFS). Sedangkan dalam proses perhitungan penjadwalannya menggunakan Open Office Calc.

Tabel 5.2 Perbandingan Media Penjadwalan yang digunakan oleh perusahaan

dengan penjadwalan menggunakan Program Aplikasi

No

Penjadwalan dengan media yang digunakan oleh

Perusahaan

Penjadwalan dengan Program Aplikasi

1 Open Office Calc Borland Delphi 7.0 dan Microsoft Access

2 Perhitungan yang dilakukan dengan metode First Come First Serve (FCFS)

Perhitungan yang dilakukan dapat menggunakan metode NEH dengan kriteria minimasi total tardiness

commit to user Lanjutan Tabel 5.2

No

Penjadwalan dengan media yang digunakan oleh

Perusahaan

Penjadwalan dengan Program Aplikasi

4 Tidak bisa mengakomodir order sisipan

Order sisipan dapat diakomodir

5 Perhitungan lebih lama Perhitungan menjadi lebih cepat dan mudah

Media penjadwalan yang digunakan oleh perusahaan hanya terbatas menggunakan metode-metode yang sederhana. Selain itu, tidak ada penyesuaian ready time pada proses penjadwalan. Sedangkan program aplikasi yang dibuat menggunakan algoritma Nawaz, Enscore and Ham (NEH). Program aplikasi ini dibuat dengan kondisi kontinu. Penjadwalan dapat dilakukan pada ready time yang sesuai dengan kebutuhan penjadwalan. Order sisipan juga dapat dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam proses penjadwalan yang telah dilakukan.

Form Input Order digunakan untuk memasukkan informasi mengenai order. Meliputi Spesifikasi Order, Spesifikasi Kertas, Spesifikasi Handle dan Spesifikasi Kerja. Pada Spesifikasi Order terdapat input Nomor Urut, Nomor Order, Tanggal Pesan, Tanggal Penyerahan, Nama Order dan Perusahaan Pemesan. Pada Spesifikasi Kertas terdapat input Ukuran kertas, Jenis kertas dan Warna Kertas. Spesifikasi Handle terdapat input Panjang Handle, Diameter Handle dan Warna Handle. Sedangkan pada Spesifikasi Kerja terdapat input Jumlah Cetakan, Jenis Laminating, Jumlah Order dan Ukuran Cetak.

Pada Form Input Kapasitas digunakan untuk memasukkan informasi permesinan. Meliputi Kapasitas, Waktu Setup, Waktu Transfer, dan Downtime pada setiap mesin, Tanggal Produksi (ready date), Ready Time dan Jam Kerja Normal. Form ini cukup diinputkan satu kali kemudian dapat digunakan untuk melakukan penjadwalan seluruh order.

data-commit to user

Job Order. Pada Preview Job Sheet terdapat informasi spesifikasi tiap order. Pada form-form ini, terdapat menu print, sehingga informasi yang terdapat pada form ini dapat dicetak.

Form Proses Data digunakan untuk memproses waktu proses dan algoritma Nawaz, Enscore and Ham (NEH). Pada menu ini, hanya terdapat perintah untuk melakukan perhitungan waktu proses dan perhitungan penjadwalan dengan algoritma Nawaz, Enscore and Ham (NEH). Form ini digunakan untuk menampilkan hasil perhitungan waktu proses dari tiap-tiap mesin.

Pada Form Laporan terdapat informasi Flowtime dan Job Lateness. Sedangkan untuk hasil penjadwalan aktual dari algoritma Nawaz, Enscore and Ham (NEH) dapat dilihat Print Preview Laporan Penjadwalan. Pada Print Preview laporan lembur dapat dilihat waktu lembur yang diperlukan untuk menyelesaikan order yang terlambat.

Form Administrasi Hari Libur digunakan untuk memasukkan data-data

hari libur produksi. Pada form ini juga terdapat perintah untuk melakukan Back Up data. Sehingga data-data penjadwalan yang telah dilakukan dapat tetap

tersimpan.

Pada program aplikasi ini dalam validasinya dilakukan perbandingan perhitungan antara perhitungan manual yang dihitung sesuai algoritma penjadwalan Nawaz, Enscore and Ham (NEH) dan perhitungan dengan program aplikasi. Hasil perhitungannya secara umum adalah sama. Yang membedakan adalah nilai angka dibelakang koma dan selisih menit pada Laporan Penjadwalan. Hal ini disebabkan karena jika pada perhitungan manual yang dilakukan menggunakan Mirosoft Excel, pada proses perhitungannya nilai angka dibelakang koma diproses semua. Sedangkan pada program aplikasi, pada proses perhitungannya hanya nilai angka yang tertera.

5.4 Analisis Perbandingan Besarnya Waktu Keterlambatan

Berdasarkan metode yang digunakan oleh perusahaan dan data hasil perhitungan program aplikasi maka dapat dilakukan suatu perbandingan besarnya waktu keterlambatan pada setiap order yang diproduksi. Perbandingan besarnya waktu keterlambatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.1 dan 5.2 di bawah ini.

commit to user

Tabel 5.1 Penjadwalan Urutan Job dengan Metode FCFS

Completion Time (jam) Job

Printing Laminating Punch Handwork

Kapasitas Produktif (jam) Tardiness (jam) Spiriva 7,94 20,33 35,75 40,72 64,71 0 Desert Bloom 11,02 23,02 41,48 42,44 21,57 20,87 Takashimaya Small 15,57 28,65 50,17 54,45 35,95 18,50 Takashimaya Trapezoid 18,78 31,60 56,17 58,22 71,90 0

Tabel 5.2 Penjadwalan Urutan Job Program Aplikasi

dengan Algoritma Nawaz, Ensore and Ham (NEH)

Completion Time (jam) Job

Printing Laminating Punch Handwork

Kapasitas Produktif (jam) Tardiness (jam) Desert Bloom 3,07 5,76 11,50 12,45 21,57 0 Takashimaya Trapezoid 6,28 9,23 17,50 19,55 71,90 0 Takashimaya Small 10,84 16,47 26,18 30,47 35,95 0 Spiriva 18,78 31,17 46,58 51,55 64,71 0

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa besarnya keterlambatan order antara metode yang digunakan oleh perusahaan dan data hasil perhitungan

program aplikasi. Total tardiness yang didapat dari metode FCFS adalah 39,37 jam. Sedangkan pada program aplikasi dengan menggunakan algoritma

Nawaz, Enscore and Ham (NEH) didapat total tardiness 0 jam atau tidak mengalami keterlambatan.

5.5 Intepretasi Hasil

Pada program aplikasi penjadwalan produksi ini, terdapat 3 form input, yaitu form input order, form input kapasitas dan form input administrasi. Form-form tersebut dapat membantu proses penginputan data-data yang akan digunakan sebagai informasi penjadwalan. Dengan adanya form-form tersebut, maka proses penginputan data menjadi lebih cepat dan mudah.

Pada Bab IV telah dilakukan contoh perhitungan numerik. Perhitungan tersebut dilakukan terhadap 4 order. Dengan adanya program aplikasi, maka dapat

commit to user

dan Laporan Lembur. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, diperoleh hasil dari setiap proses perhitungan tersebut hanya membutuhkan waktu selama 2 detik. Dengan hasil ini, maka program aplikasi yang telah dibuat dapat membantu mempercepat dan mempermudah proses penjadwalan produksi.

Kelebihan dari program aplikasi penjadwalan produksi ini adalah:

1. Program aplikasi yang telah dibuat merupakan program aplikasi yang user friendly, sehingga akan mudah dalam penerapan dan penggunaannya. 2. Interface aplikasi ini sudah menggunakan tombol button, sehingga lebih

mudah dalam pengoperasiannya.

3. Aplikasi ini memberikan manfaat berupa kemudahan menyimpan data order, serta aktivitas pengolahan data dapat dilakukan dengan tepat sehingga resiko-resiko human error dapat diminimalkan.

4. Aplikasi ini mampu menampilkan data waktu proses, data job sequencing dengan algoritma NEH (Nawaz, Enscore and Ham), data laporan penjadwalan, dan data laporan lembur.

5. Aplikasi ini terdapat perintah print untuk data setiap order, daftar order shopping bag yang akan dijadwalkan, laporan penjadwalan, dan laporan lembur.

6. Aplikasi ini mampu menyimpan data hari libur.

7. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur back up data untuk menyimpan data penjadwalan yang telah dilakukan.

commit to user

BAB VI

Dalam dokumen PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI (Halaman 87-94)

Dokumen terkait