BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.3. Analisis dan Interpretasi Data
Judul lagu mencerminkan isi dari lirik lagu yang diwakilinya. Judul “Pilih Sidang atau Berdamai” menimbulkan pertanyaan, hal apa saja yang membuat banyak penyuapan di negeri ini khususnya di pelanggaran lalu lintas di jalan raya.
Representasi lirik lagu “Pilih Sidang atau Berdamai” ini akan dilakukan peneliti
dengan menggunakan penanda-petanda dalam peta Roland Barthes serta mengkategorikan kalimat dari bait ke bait ke dalam lima kode Barthes dan penjabaran makna tiap bait per bait. Pada lirik lagu “Pilih Sidang atau Berdamai” diantara bait-bait tersebut terdapat kalimat-kalimat yang mengartikan penyuapan, yaitu :
Isi lirik bait ke dua terdiri dari empat kalimat yaitu : Pilih sidang atau berdamai
Putuskan dalam sesingkatnya Pilih sidang atau berdamai Oh malam ini musti kurelakan
Bait 2 kalimat ke-10: Pilih sidang atau berdamai
1. Penanda : Pilih sidang atau berdamai 2. Petanda : Konsep tentang damai 3. Tanda Denotatif : Berdamai
4. Penanda Konotatif : Menyalah gunakan makna “damai” untuk lolos dari kesalahan
5. Petanda konotatif : Makna berdamai sendiri mempunyai arti berbaik kembali, berhenti bermusuhan,
Kalimat ke sepuluh dari lirik ini termasuk dalam kode Hermenuetik atau kode teka-teki, karena dalam kalimat ini terdapat kata berdamai yang menimbulkan pertanyaan apa arti berdamai disini ? berdamai yang seperti apa? Dan untuk apa berdamai? kode Proaretik, karena dalam kalimat ini mengandung cerita tentang seseorang dalam situasi sebuah pilihan. Kode Gnomik atau Kultural (Budaya) karena berdamai merupakan sesuatu cara penyelesaian yang dianjurkan dalam budaya negara ini walau terkadang sulit untuk terjadi akhir-akhir ini. Kode leksia disini kata damai mengandung makna penyuapan
Dalam bait kedua ini, kalimat ke sembilan yaitu Pilih Sidang Atau
Berdamai. Kata Pilih mempunyai arti menentukan (mengambil) sesuatu yang
dianggap sesuai dengan kesukaan. Kata Sidang mempunyai arti pertemuan untuk membicarakan sesuatu. Kata Atau mempunyai arti kata penghubung untuk menandai pilihan di antara beberapa hal. Kata Berdamai mempunyai arti berbaik kembali, berhenti bermusuhan.
Makna konotasi dari kalimat pilih Sidang Atau Berdamai sebuah piihan yang harus dipilih oleh seseorang yang melakukan kesalahan antara mempertanggungjawabkan kesalahannya atau menghindar dari kesalahan dengan cara yang kurang baik dalam hal ini melakukan penyuapan.
Bait 2 kalimat ke-11 : Putuskan dalam sesingkatnya
1. Penanda : Putuskan dalam sesingkatnya
2. Petanda : konsep tentang pengambilan keputusan 3. Tanda Denotatif : Putuskan
4. Penanda Konotatif : Keputusan untuk menyelesaikan masalah
5. Petanda Konotatif : Perintah untuk segera menyelesaikan masalah
6. Tanda Konotatif : perintah untuk segera memutuskan
Kalimat ke sebelas dari lirik ini termasuk dalam kode Hermenuetik atau kode teka-teki, karena dalam kalimat ini terdapat kata putuskan yang menimbulkan teka teki apa yang harus diputuskan, Dan untuk apa harus diputuskan dengan cepat? kode Proaretik, karena dalam kalimat ini mengandung cerita tentang seseorang dalam situasi tertekan dan dihadapkan pada keputusan yang harus diambil dengan cepat.
Dalam bait kedua ini, kalimat ke sepuluh yaitu Putuskan Dalam
Sesingkatnya. Kata Putuskan mempunyai arti perintah untuk segera menetapkan
sebuah pilihan, kata Dalam mempunyai arti kata tidak dangkal. Kata Sesingkatnya mempunyai arti waktu yang paling singkat.
Makna konotasi dalam lirik yaitu Putuskan Dalam Sesingkatnya ialah adalah suatu keharusan untuk segera diambil seseorang yang telah melakukan kesalahan entah keputusan yang diambil tersebut benar atau tidak
Bait 2 kalimat ke-12: Pilih sidang atau berdamai
1. Penanda : Pilih sidang atau berdamai 2. Petanda : Konsep tentang damai 3. Tanda Denotatif : Berdamai
4. Penanda Konotatif : Menyalah gunakan makna “damai” untuk lolos dari kesalahan
5. Petanda konotatif : Makna berdamai sendiri mempunyai arti berbaik kembali, berhenti bermusuhan,
6. Tanda Konotatif : pelencengan makna berdamai
Kalimat ke duabelas dari lirik ini termasuk dalam kode Hermenuetik atau kode teka-teki, karena dalam kalimat ini terdapat kata berdamai yang menimbulkan pertanyaan apa arti berdamai disini ? kenapa berdamai yang seperti apa? Dan untuk apa berdamai? kode Proaretik, karena dalam kalimat ini mengandung cerita tentang seseorang dalam situasi sebuah pilihan. Kode Gnomik atau Kultural (Budaya) karena berdamai merupakan sesuatu cara penyelesaian yang dianjurkan dalam budaya negara ini walau terkadang sulit untuk terjadai akhir-akhir ini. Kode leksia disini kata damai mengandung makna penyuapan
Dalam bait kedua ini, kalimat kesembilan yaitu Pilih Sidang Atau
Berdamai. Kata Pilih mempunyai arti menentukan (mengambil) sesuatu yg
dianggap sesuai dengan kesukaan. Kata Sidang mempunyai arti pertemuan untuk membicarakan sesuatu, Kata Atau mempunyai arti kata penghubung untuk menandai pilihan di antara beberapa hal. Kata Berdamai mempunyai arti berbaik kembali, berhenti bermusuhan.
Makna konotasi dari kalimat pilih Sidang Atau Berdamai sebuah piihan yang harus dipilih oleh seseorang yang melakukan kesalahan anatara mempertanggungjawabkan kesalahannya atau menghindar dari kesalahan dengan cara yang kurang baik dalam hal ini melakukan penyuapan.
Bait 2 kalimat ke-13: Oh malam ini mesti kurelakan
1. Penanda : Oh malam ini mesti kurelakan
2. Petanda : Konsep tentang kerelaan
3. Tanda Denotatif : Kurelakan
4. Penanda Konotatif : mengikhlaskan sesuatu yang sangat berharga
5. Petanda konotatif : Makna kurelakan bermakna merelakan dengan tulus hati 6. Tanda Konotatif : keikhlasan seseorang
Kalimat ke tiga belas dari lirik ini termasuk dalam kode Hermenuetik atau kode teka-teki, karena dalam kalimat ini terdapat kata kurelakan yang menimbulkan pertanyaan apa yang harus direlakan? Dan seberapa besar yang harus direlakan? kode Proaretik, karena dalam kalimat ini mengandung cerita tentang seseorang yang harus berbuat ikhlas. Kode Gnomik atau Kultural (Budaya) karena rela merupakan sesuatu keikhlasan yang ditanamkan dalam budaya walaupun jaman terkadang beda antara yang diucapkan dengan perasaan yang sebenarnya
Dalam bait kedua ini, kalimat ke tigabelas yaitu Oh malam ini mesti
kurelakan. Kata Oh mempunyai arti kata seru untuk menyatakan rasa kecewa.
Kata Malam mempunyai arti waktu setelah matahari terbenam hingga matahari terbit, Kata Ini mempunyai arti kata kata penunjuk terhadap sesuatu yg letaknya
tidak jauh dr pembicara. Kata Kurelakan mempunyai arti melepaskan sesuatu yang berharga dengan tulus hati
Makna konotasi dari kalimat Oh malam ini mesti harus kurelakan sebuah keikhlasan untuk melepas sesuatu yang berharga yang dimiliki walaupun masi ada kekecewaan harus melepaskan sesuatu yang berharga tersebut.
Bila kalimat-kalimat ini digabungkan maka makna bait ke 2 secara keseluruhannya adalah tentang sebuah piihan yang harus dipilih oleh seseorang yang melakukan kesalahan antara mempertanggungjawabkan kesalahannya atau menghindar dari kesalahan walaupun dengan cara yang kurang baik, pilihan tersebut harus diambil dengan cepat walaupun pada akhirnya nanti harus merelakan sesuatu yang berharga yang dimiliki.
Isi lirik bait ke empat terdiri dari empat kalimat yaitu ...
Pilih sidang atau berdamai Maaf pak disana banyak preman Pilih sidang atau berdamai Lepas dari macan di gigit buaya
Bait 4 kalimat ke-22: Pilih sidang atau berdamai
1. Penanda : Pilih sidang atau berdamai 2. Petanda : Konsep tentang damai 3. Tanda Denotatif : Berdamai
4. Penanda Konotatif : Menyalah gunakan makna “damai” untuk lolos dari kesalahan
5. Petanda konotatif : Makna berdamai sendiri mempunyai arti berbaik kembali, berhenti bermusuhan,
Kalimat ke dua puluh dua dari lirik ini termasuk dalam kode Hermenuetik atau kode teka-teki, karena dalam kalimat ini terdapat kata berdamai yang menimbulkan pertanyaan apa arti berdamai disini ? kenapa berdamai yang seperti apa? Dan untuk apa berdamai? kode Proaretik, karena dalam kalimat ini mengandung cerita tentang seseorang dalam situasi sebuah pilihan. Kode Gnomik atau Kultural (Budaya) karena berdamai merupakan sesuatu cara penyelesaian yang dianjurkan dalam budaya negara ini walau terkadang sulit untuk terjadai akhir-akhir ini. Kode leksia disini kata damai mengandung makna penyuapan
Dalam bait kedua ini, kalimat dua puluh dua yaitu Pilih Sidang Atau
Berdamai. Kata Pilih mempunyai arti menentukan (mengambil) sesuatu yg
dianggap sesuai dengan kesukaan. Kata Sidang mempunyai arti pertemuan untuk membicarakan sesuatu, Kata Atau mempunyai arti kata penghubung untuk menandai pilihan di antara beberapa hal. Kata berdamai mempunyai arti berbaik kembali, berhenti bermusuhan.
Makna konotasi dari kalimat Pilih Sidang Atau Berdamai sebuah piihan yang harus dipilih oleh seseorang yang melakukan kesalahan anatara mempertanggungjawabkan kesalahannya atau menghindar dari kesalahan dengan cara yang kurang baik dalam hal ini melakukan penyuapan.
Bait 4 kalimat ke-23 : Maaf pak disana banyak preman
1. Penanda :Maaf pak disana banyak preman
2. Pentanda : konsep tentang permintaan maaf
3. Tanda Denotatif : Maaf
4. Penanda konotatif : Permintaan maaf
5. Penanda Konotatif : mengakui kesalahan.
6. Tanda konotatif : sadar akan kesalahan yang diperbuat sehingga berusaha meminta maaf
Kalimat ke dua puluh tiga termasuk dalam kode Hermeneutik atau kode teka-teki, karena dalam kalimat ini terdapat kata maaf yang menimbulkan pertanyaan, maaf dalam hal apa? Kepada siapa maaf tersebut ditunjukan, Kode Proaretik, karena dalam kalimat ini mengandung cerita tentang masyrakat yang meminta maaf terhadap kesalahan yang dia perbuat. Kode Gnimik atau Kultural (budaya), karena meminta maaf merupakan sesuatu yang harus dilakukan masyrakat jikalau berbuat salah.
Pada kalimat ke duapuluh tiga bait empat yaitu Maaf Pak disana banyak
preman, kata Maaf mengartikan sebuah ungkapan permintaan ampun atau
penyesalan, kata Pak sebutan untuk orang laki-laki yang lebih tua atau dihormati, kata Disana menunjukan tempat yang agak jauh dari pembicara. Kata Preman menggambarkan seseorang yang jahat.
Makna konotasi dari lirik lagu Maaf Pak disana banyak preman adalah upaya dari seseorang agar dapat lepas dari tindakan atau kesalahan yang diperbuat tanpa harus mempertanggungjawabkannya.
Bait 4 kalimat ke-24: Pilih sidang atau berdamai
1. Penanda : Pilih sidang atau berdamai 2. Petanda : Konsep tentang damai 3. Tanda Denotatif : Berdamai
4. Penanda Konotatif : Menyalah gunakan makna “damai” untuk lolos dari kesalahan
5. Petanda konotatif : Makna berdamai sendiri mempunyai arti berbaik kembali, berhenti bermusuhan,
6. Tanda Konotatif : pelencengan makna berdamai
Kalimat ke 24 dari lirik ini termasuk dalam kode Hermenuetik atau kode teka-teki, karena dalam kalimat ini terdapat kata berdamai yang menimbulkan pertanyaan apa arti berdamai disini ? kenapa berdamai yang seperti apa? Dan untuk apa berdamai? kode Proaretik, karena dalam kalimat ini mengandung cerita tentang seseorang dalam situasi sebuah pilihan. Kode Gnomik atau Kultural (Budaya) karena berdamai merupakan sesuatu cara penyelesaian yang dianjurkan dalam budaya negara ini walau terkadang sulit untuk terjadai akhir-akhir ini. Kode leksia disini kata damai mengandung makna penyuapan
Dalam bait kedua ini, kalimat kesembilan yaitu Pilih Sidang Atau
Berdamai. Kata Pilih mempunyai arti menentukan (mengambil) sesuatu yg
membicarakan sesuatu, kata Atau mempunyai arti kata penghubung untuk menandai pilihan di antara beberapa hal. Kata Berdamai mempunyai arti berbaik kembali, berhenti bermusuhan.
Makna konotasi dari kalimat pilih Sidang Atau Berdamai sebuah piihan yang harus dipilih oleh seseorang yang melakukan kesalahan anatara mempertanggungjawabkan kesalahannya atau menghindar dari kesalahan dengan cara yang kurang baik dalam hal ini melakukan penyuapan.
Bait 4 kalimat ke-25: Lepas dari macan digigit buaya
1. Penanda : Lepas dari macan digigit buaya
2. Petanda : konsep tentang ketidakberuntungan
3. Tanda Denotatif : digigit
4. Penanda Konotatif : mendapatkan kesialan terus menerus
5. Petanda konotatif : makna digigit sendiri adalah menjepit dengan gigi 6. Tanda Konotatif : mendapatkan masalah yang tidak henti-hentinya
Kalimat ke duapuluh lima dari lirik ini termasuk dalam kode Hermenuetik atau kode teka-teki, karena dalam kalimat ini terdapat kata digigit yang menimbulkan pertanyaan apa arti digigit disini? Oleh siapa digigit?apakah dengan buaya beneran, kode Proaretik, karena dalam kalimat ini mengandung cerita tentang seseorang selalu dihadapkan oleh masalah.
Dalam bait keempat ini, kalimat keduapuluhlima ini yaitu Lepas dari
Macan Digigit Buaya. Kata Lepas mempunyai arti tidak terikat dapat bergerak
tempat. Kata digigit mempunyai arti dijepit dengan gigi, dan kata Buaya memiliki arti binatang berdarah dingin yang merangkak (reptilia) bertubuh besar dan berkulit keras, bernapas dengan paru-paru, hidup di air
Makna konotasi dari kalimat Lepas Dari Macan Digigit Buaya adalah seseorang yang mendapatkan kesialan terus menerus karena setelah berhasil lolos dari masalah yang pertama tidak dapat menghindar dari permasalahan selanjutnya sehingga orang tersebut harus menghadapi permasalahan yang baru.
Apabila digabungkan maka makna bait ke empat ini ialah seseorang yang mengalami kesialan terus menerus serta dihinggapi oleh masalah yang tiada hentinya dan mendapatkan tawaran untuk menyelesaikan masalah tersebut walau dengan cara yang kurang baik
Isi dari bait ke kelima terdiri dari sembilan kalimat yaitu :
Sabtu malam waktunya kencan Bersama pujaan scooter kesayangan Lari tak sampai 40 per jam
Bicara musik film juga terbitan
Di depan nampak ramai segerombolan Pria tegap berpluit dan pengendara sial Nampaknya razia entah temanya Sebelum bertanya spontan ku berkata Kami pilih sidang saja lah
Bait 5 kalimat ke-26 : Sabtu malam waktunya kencan
1. Penanda : Sabtu Malam waktunya kencan
2. Petanda : Konsep tentang kencan
3. Tanda Denotatif : kencan
4. Penanda Konotatif : Suatu acara yang menyenangkan
5. Petanda Konotatif : janji untuk saling bertemu di suatu tempat
6. Tanda Konotatif : mencaritakan mengenai waktu untuk bertemu dan menepati janji yang telah dibuat.
Kalimat ke Dua puluh enam termasuk dalam kode Hermeneutik atau kode teka-teki karena dalam kalimat ini terdapat kata kencan yang menimbulkan pertanyaan kencan dengan siapa dan dimana? kode Proaretik, karena kalimat ini menceritakan seseorang yang ingin menepati janji yang telah dibuatnya.
Pada kalimat ke dua puluh enam yaitu Sabtu Malam Waktunya Kencan, kata Sabtu mempunyai arti kata hari ketujuh dalam jangka waktu seminggu. Kata Malam memiliki arti waktu setelah matahari terbenam hingga matahari terbit. Kata Waktunya memiliki arti seluruh rangkaian tuturan yang membentangkan bagaimana suatu terjadi. Kata Kencan memiliki arti janji untuk saling bertemu di suatu tempat.
Makna konotasi dari kalimat Sabtu Malam Waktunya Kencan adalah ialah menurut peneliti adalah kebahagian seseorang yang ingin bertemu dengan seseorang di suatu tempat.
Bait 5 kalimat ke-27 : Bersama pujaan scooter kesayangan
1. Penanda : Bersama pujaan scooter kesayangan
2. Petanda : Konsep mengenai pujaan
3. Tanda Denotatif : puja
4. Penanda Konotatif : kesayangan
5. Petanda Konotatif : sesuatu yang harus dipuja
6. Tanda Konotatif : bersama-sama melalui kebahagiaan yang dirasakan dengan orang yang disayang
Kalimat ke Dua puluh tujuh termasuk dalam kode Hermeneutik atau kode teka-teki karena dalam kalimat ini terdapat kata pujaan yang menimbulkan pertanyaan siapa pujaannya? kode Proaretik, karena kalimat ini menceritakan yang sedang pergi dengan barang yang dia sukai.
Pada kalimat ke dua puluh tujuh yaitu Bersama pujaan scooter
kesayangan, kata Bersama mempunyai arti serentak atau berbarengan. Kata Pujaan sesuatu yang harus dipuja. Kata Scooter memiliki arti endaraan bermotor beroda dua dengan ukuran roda yang kecil. Kata Kesayangan memiliki arti sesuatu yang paling disayang.
Makna konotasi dari kalimat Bersama Pujaan Scooter Kesayangan menurut peneliti adalah kebersamaan dengan sesatu yang sangat disayangi melewati peristiwa yang membahagiakan
Bait 5 kalimat ke-28 : Lari tak sampai 40 per jam
1. Penanda : Lari tak sampai 40 per jam 2. Petanda : Konsep mengenai lari 3. Tanda Denotatif : Lari
4. Penanda Konotatif : tidak terburu buru
5. Petanda Konotatif : melangkah dengan kecepatan tinggi
6. Tanda Konotatif : bersama-sama melalui kebahagiaan yang dirasakan dengan orang yang disayang
Kalimat ke Dua puluh delapan termasuk dalam kode Hermeneutik atau kode teka-teki karena dalam kalimat ini terdapat kata lari yang menimbulkan pertanyaan kenapa harus lari? kode Proaretik, karena kalimat ini menceritakan sesuatu yang sedang berjalan dengan santai.
Pada kalimat ke dua puluh tujuh yaitu Lari Tak Sampai 40 Per Jam, kata
Lari mempunyai arti melangkah dengan kecepatan tinggi. Kata Tak mempunyai
arti tidak, kata Sampai mempunyai arti mencapai. Kata 40 menunjukan angka. Kata Per mempunyai arti tiap-tiap, kata Jam mempunyai arti alat untuk mengukur waktu.
Makna konotasi dari kalimat Lari Tak Sampai 40 Per Jam menurut peneliti adalah sikap tidak terburu-buru dan ingin menikmati kebahagian dalam waktu yang lebih lama
Bait 5 kalimat ke-29 : Bicara musik film juga terbitan
1. Penanda : Bicara musik film juga terbitan
2. Petanda : Konsep mengenai bicara
3. Tanda Denotatif : Bicara 4. Penanda Konotatif : membahas sesuatu
5. Petanda Konotatif : berbahasa
6. Tanda Konotatif : membahas sesuatu yang disenangi
Kalimat ke Dua puluh sembilan termasuk dalam kode Hermeneutik atau kode teka-teki karena dalam kalimat ini terdapat kata terbitan yang menimbulkan pertanyaan terbitan apa? kode Proaretik, karena kalimat ini menceritakan sesuatu yang sedang berjalan dengan santai.
Pada kalimat ke dua puluh sembilan yaitu Bicara Musik Film Juga
Terbitan, kata Bicara mempunyai arti berbahasa. Kata Musik mempunyai arti
nada atau suara yg disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan , kata Film mempunyai arti cerita gambar hidup. Kata Juga mempunyai arti selalu demikian halnya. Kata Terbitan mempunyai arti hasil terbitan.
Makna konotasi dari kalimat bicara musik film juga terbitan membahas bermacam-macam sesuatu yang disenangi.
Bait 5 kalimat ke-30 : Didepan nampak segerombolan
1. Penanda : Didepan nampak segerombolan
2. Petanda : konsep mengenai segerombolan
3. Tanda Denotatif : Gerombol
4. Penanda Konotatif : kumpulan orang
5. Petanda Konotatif : kawanan pengacau
6. Tanda Konotatif : sekumpulan orang yang suka mengacau
Kalimat ke tiga puluh termasuk dalam kode Hermeneutik atau kode teka-teki karena dalam kalimat ini terdapat kata segerombolan yang menimbulkan pertanyaan segerombolan apa? Untuk apa mereka bergerombol? kode Proaretik, karena kalimat ini menceritakan adanya penampakan segerombolan yang dianggap merugikan.
Pada kalimat ke tiga puluh yaitu Didepan Nampak Ramai
Segerombolan, kata Didepan mempunyai arti bertempat di muka. Kata Nampak
mempunyai arti dapat dilihat, kata Ramai suara bunyi yang riuh rendah. Kata
Segerombolan mempunyai arti suatu kelompok
Makna konotasi dari kalimat Didepan Nampak Ramai Segerombolan adalah terlihatnya sebuah masalah besar yang akan menghampiri kepada seseorang yang sebenarnya tidak menginginkanb bertemu masalahh tersebut
Bait 5 kalimat ke-31 : Pria Tegap Berpeluit dan Pengendara Sial
1. Penanda : Pria Tegap Berpeluit
2. Petanda : Konsep tentang Pria Tegap Berpeluit
3. Tanda Denotatif : Berpeluit
4. Penanda Konotatif : alat untuk menjalankan kekuasaan
5. Petanda Konotatif : menggunakan alat yang dapat mengleuarkan bunyi jika ditiup
6. Tanda Konotatif : seseorang yang menggunakan untuk menunjukan kekuasaanya
Kalimat ke tiga satu termasuk dalam kode Hermeneutik atau kode teka-teki karena dalam kalimat ini terdapat kata berpeluit yang menimbulkan pertanyaan berpeluit seperti apa? Untuk apa menggunakan peluit? kode Proaretik, karena kalimat ini menceritakan adanya beberepa orang yang tidak beruntung dan serta orang yang mempunyai kekuasaan tinggi.
Pada kalimat ke tiga puluh yaitu Pria Tegap Berpeluit dan Pengendara
Sial, kata Pria mempunyai arti lak-laki dewasa. Kata Tegap mempunyai arti
kokoh atau kuat, kata Berpeluit mempunyai arti menggunakan alat yang dapat mengeluarkan bunyi. Kata Pengendara mempunyai arti orang yang mengendarai dan kata Sial mempunyai arti tidak beruntung
Makna konotasi dari kalimat Pria Tegap Berpeluit dan Pengendara Sial adalah ketidakberuntungan yang dialami oleh orang yang tidak punya kekuasaan karena bertemu dengan orang yang memiliki kekuasaan untuk melakukan sesuatu terhadap orang yang tidak beruntung tersebut.
Bait 5 kalimat ke-32 : Nampaknya razia entah temanya
1. Penanda : Nampaknya razia entah temanya
2. Petanda : Nampaknya Razia
3. Tanda Denotatif : Razia 4. Penanda Konotatif : alat untuk mencari kesalahan orang lain
5. Petanda Konotatif : penangkapan beramai-ramai
6. Tanda Konotatif : pemeriksaan yang dilakukan oleh sekelompokorang unutuk mencari kesalahan orang lain
Kalimat ke tiga satu termasuk dalam kode Hermeneutik atau kode teka-teki karena dalam kalimat ini terdapat kata razia yang menimbulkan pertanyaan razia seperti apa? Untuk apa menggunakan razia tersebut? kode Proaretik, karena kalimat ini menceritakan adanya pemeriksaan terhadap orang yang tidak beruntung.
Pada kalimat ke tiga puluh yaitu Nampaknya Razia Entah Temanya, kata Nampaknya mempunyai arti seperti kelihatan tapi Belem pasti. Kata Razia mempunyai arti penangkapa beramai-ramai, kata Entah mempunyai arti untuk menyatakan atau menjawab bahwa tidak tahu. Kata Tema mempunyai arti pikiran dasar
Makna konotasi dari kalimat Nampaknya Razia Entah Temannya adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh orang yang memiliki kekuasaan untuk mencari-cari kesalahan dari orang yang tidak beruntung.
Bait 5 kalimat ke-33 : Sebelum bertanya spontan ku berkata
1. Penanda : Sebelum bertanya spontan ku berkata
2. Petanda : konsep menjawab pertanyaa
3. Tanda Denotatif : spontan
4. Penanda Konotatif : memutuskan sesuatu karena telah yakin
5. Petanda Konotatif : serta merta
6. Tanda Konotatif : keyakinan yang dimiliki seseorang dalam memutuskan sesuatu
Kalimat ke tiga satu termasuk dalam kode Hermeneutik atau kode