• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen Oleh : LUFIA ULVA HUTAPEA (Halaman 126-131)

6.1. Analisis Hasil Hitungan Metrik Kinerja SCOR

Setelah dilakukan perhitungan kinerja akhir dengan metode SCOR diperoleh nilai kinerja sebesar 82,82 sehingga kinerja PT.SOCFINDO termasuk kategori good. Selanjutnya digunakan traffic light system untuk mempermudah dalam memahami pencapaian kinerja perusahaan. Menurut Cahyanie (2018),traffic light system menggunakan 3 kategori warna yaitu merah,kuning, dan hijau. Indikator warna merah memiliki batas skor < 60,Warna kuning dengan batas skor 60 ≤ KPI ≤ 80, Warna hijau dengan dengan batas skor KPI ≥ 80.

Pengelompokan KPI berdasarkan traffic light system pada PT.SOCFINDO dapat dilihat pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1. Pengelompokan KPI Berdasarkan Traffic Light System No Key Performance Indicators SNORM

1 %Change Production Process 100 % 2 % Order Received Demage Free 88%

3 % of feasible package 84%

4 % Raw Material Time 66%

5 Energy Used 42%

6 Water Used 46%

7 Hydroxylamine Ammonium Sulphate

Used 49%

8 SMBS Used 49%

9 Formid Acid Used 49%

10 Liquid Waste 54%

Tabel 6.1. Pengelompokan KPI Berdasarkan Traffic Light System (Lanjutan) No Key Performance Indicators SNORM

11 Solid Waste 36%

12 Gas Waste 77%

13 Make Cycle Time 86%

14 Shipping Document Accuracy 100%

15 Deliver Cycle Time

shipped 75%

16 Of Error free Return Shipped 100%

Sumber : Pengolahan Data

6.2. Analisis Proses Plan

Pada proses plan terdapat 1 KPI (Key Performance Indicators) yaitu

%Change Production Process. KPI ini memiliki indikator bewarna hijau dengan skor 100 , artinya indikator tersebut memuaskan dan telah mencapai target perusahaan

6.3. Analisis Proses Source

Proses source memiliki 3 KPI yaitu % Order Received Demage Free, % of feasible package, % Raw Material Time. Dari ketiga KPI tersebut yang memiliki indikator bewarna hijau adalah% Order Received Demage Free dengan skor 88,

% of feasible package dengan skor 84 artinya indikator memuaskan dan telah mencapai target perusahaan. % Raw Material Time dengan skor 66 yang memiliki indikator bewarna kuning, hal ini disebakan waktu kedatangan bahan baku tidak datang sesuai waktu karena faktor cuaca dan faktor karyawan yang lama dalam mengumpulkan hasil kerjanya selama sehari. Sebaiknya kepala bagian produksi

selalu berkomunikasi dengan mandor karyawan dilapangan supaya waktu tiba bahan baku sesuai dengan yang ditetapkan.

6.4. Analisis Proses Make

Proses make memiliki 9 KPI yaitu Energy Used, Water Used, Hydroxylamine Ammonium Sulphate Used,SMBS Used, Formid Acid Used,Liquid Waste,Solid Waste,Gas Waste, Make Cycle Time. Dari kesembilan KPI tersebut 7 diantaranya memiliki indikator berwana merah yaitu Energy Useddengan skor 42% dikarenakan penggunaan energy yang berlebihan untuk proses produksi, sebaiknya dilakukan audit 3 bulan sekali untuk pengecekan penggunaan energi di PT. Socfindo supaya penggunaan energi yang berlebihan dapat diatasi. Water Useddengan skor 46% dikarenakan penggunaan air yang berlebihan untuk proses produksi, sebaiknya dilakukan audit 3 bulan sekali untuk pengecekan penggunaan air di PT. Socfindo supaya penggunaan air yang berlebihan dapat diminimisasi.

Hydroxylamine Ammonium Sulphate Useddengan skor 49 dikarenakan penggunaan Hydroxylamine Ammonium Sulphate yang berlebihan, sebaiknya kepala bagian produksi memberi pelatihan intens kepada karyawan yang baru supaya penggunaan Hydroxylamine Ammonium Sulphatesesuai standar dan penyesuaian kadar juga sesuai standar. SMBS Used dengan skor 49 dikarenakan penggunaan SMBS Used yang berlebihan, sebaiknya kepala bagian produksi memberi pelatihan intens kepada karyawan yang baru supaya penggunaan SMBS sesuai standar dan penyesuaian kadar juga sesuai standar. Formid Acid Used dengan skor 49 dikarenakan penggunaan Formid Acid yang berlebihan, sebaiknya

kepala bagian produksi memberi pelatihan intens kepada karyawan yang baru supaya penggunaan Formid Acid sesuai standar dan penyesuaian kadar juga sesuai standar.

Liquid Wastedengan skor 54 dikarenakan limbah cair berasal dari penggunaan air yang berlebihan, jika penggunaan air yang berlebihan maka berdampak juga dengan banyaknya limbah cair yang dihasilkan maka dari itu untuk meminimisasi limbah cair harus berbanding dengan meminimisasi penggunaan air. Solid Wastedengan skor 36 dikarenakan limbah padat dihasilkan karena bahan baku yang tidak sesuai standar dan juga pengukuran zat kimia yang berlebihan sehingga berdampak kepada limbah padat yang dihasilkan.Sebaiknya untuk mengurangi limbah padat pihak perusahaan melakukan pengecekan bahan baku yang datang secara teliti dan juga karyawan yang bertugas mencampurkan zat kimia benar-benar diberikan pelatihan dan di briefing sebelum proses produksi berjalan.

Gas Waste dengan skor 77 dengan kategori berwarna kuning yang artinya marginal dimana kategori ini berada diantara kategori memuaskan dan tidak memuaskan. Sebaiknya untuk meminimisasi limbah gas, perusahaan melakukan pengadaan kemasan sesuai yang dibutuhkan karena limbah gas juga berasal dari kemasan yang ada, pihak perusahaan juga benar-benar melakukan audit dalam penggunaan energi karena penggunaan energi yang berlebihan juga mengakibatkan limbah gas semakin banyak, pelatihan untuk karyawan yang baru juga sangat penting dikarenakan apabila dalam pencampuran bahan kimia berlebihan maka juga menghasilkan limbah gas yang semakin meningkat. Make

Cycle Time memiliki indikator bewarna hijau dengan skor 86, artinya indikator tersebut memuaskan dan telah mencapai target perusahaan.

6.5. Analisis Proses Deliver

Proses deliver memiliki2 KPI yaituShipping document accuracydan Deliver Cycle Time. Shipping document accuracymemiliki skor 100 dengan kategori berwarna hijauartinya indikator tersebut memuaskan dan telah mencapai target perusahaan.Deliver Cycle Timememiliki skor 75 dengan kategori berwarna kuning, hal ini dikarenakan waktu pengiriman yang terkadang sesuai dan terkadang tidak sesuai dengan yang ditetapkan oleh pihak perusahaan. Sebaiknya Pengiriman produk jadi sudah dihitung dan dikemas sehari sebelum pihak jasa pengiriman datang untuk pengiriman sehingga waktunya dapat sesuai.

6.6. Analisis Proses Return

Proses return memiliki 1KPI yaitu % of error free return shipped. Kedua KPI % of error free return shipped memiliki indikator bewarna hijau dengan skor 100, artinya indikator tersebut memuaskan dan telah mencapai target perusahaan.

VII-1

BAB VII

Dalam dokumen Oleh : LUFIA ULVA HUTAPEA (Halaman 126-131)

Dokumen terkait